NOMOR : 09/M-DAG/PER/3/2006
TENTANG
MEMUTUSKAN
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Pasal 2
Pasal 3
(1) SIUP Kecil wajib dimiliki oleh perusahaan dengan modal dan kekayaan
bersih (netto) seluruhnya sampai dengan Rp. 200.000.000.- (dua ratus juta
rupiah), tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
(2) SIUP Menengah wajib dimiliki oleh perusahaan dengan modal dan kekayaan
bersih (netto) seluruhnya di atas Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah)
sampai dengan Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah), tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha.
(3) SIUP Besar wajib dimiliki oleh perusahaan dengan modal dan kekayaan
bersih (netto) seluruhnya di atas Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah)
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
(4) SIUP Perseroan Terbuka (Tbk) wajib dimiliki oleh perusahaan sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) yang berstatus Perseroan Terbuka dan telah menjual
saham perusahaan paling banyak 49% dari seluruh jumlah saham
perusahaan kepada badan usaha dan/atau perorangan asing melalui
penawaran secara umum dan terbuka.
Pasal 4
(1) Kewajiban memiliki SIUP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1)
dikecualikan terhadap :
a. Cabang Perusahaan atau Perwakilan Perusahaan;
b. Perusahaan Kecil perorangan yang:
1) tidak berbentuk Badan Hukum atau Persekutuan;
2) diurus, dijalankan atau dikelola sendiri oleh pemiliknya atau anggota
keluarga/kerabat terdekat;
c. Pedagang Keliling, Pedagang Asongan, Pedagang Pinggir Jalan atau
Pedagang Kaki Lima.
(2) Perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dan huruf c dapat
diberikan SIUP apabila dikehendaki yang bersangkutan.
Pasal 5
Pasal 6
Pasal 7
BAB III
KEWENANGAN
Pasal 8
Pasal 9
BAB IV
TATA CARA DAN PERSYARATAN PENERBITAN SIUP
Pasal 10
Pasal 11
Pasal 12
Pasal 13
(1) Paling lambat 5 (lima) hari kerja terhitung sejak diterimanya SP- SIUP Model-
A secara lengkap dan benar, Pejabat Penerbit SIUP menerbitkan SIUP
dengan menggunakan Formulir Model B sebagaimana tercantum dalam
Lampiran II Peraturan ini, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. warna putih untuk SIUP Kecil;
b. warna biru untuk SIUP Menengah;
c. warna kuning untuk SIUP Besar;
d. warna hijau untuk SIUP Perseroan Terbuka (Tbk)
(2) Apabila SP-SIUP Model A dinilai belum lengkap dan benar, Pejabat Penerbit
SIUP/Pejabat yang ditunjuk membuat surat penolakan pemberian SIUP
kepada pemohon SIUP paling lambat 3 (tiga) hari kerja terhitung sejak
diterimanya SP-SIUP Model A, dengan menggunakan Formulir Model C
sebagaimana tercantum dalam Lampiran III Peraturan ini.
(3) Pemohon SIUP yang ditolak permohonannya dapat mengajukan kembali
permohonan SIUP sesuai persyaratan sebagaimana ditetapkan dalam
Peraturan ini.
Pasal 14
Pasal 15
(1) Pemilik SIUP atau pengurus Perusahaan yang telah memiliki SIUP yang
akan membuka Kantor Cabang/Perwakilan Perusahaan, wajib melapor
secara tertulis kepada Pejabat Penerbit SIUP/Pejabat yang ditunjuk di tempat
kedudukan Kantor Cabang/Perwakilan Perusahaan.
(2) Laporan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib dilengkapi
dengan dokumen-dokumen sebagai berikut:
a. Copy SIUP Kantor Pusat Perusahaan yang telah dilegalisir oleh Pejabat
Penerbit SIUP/Pejabat yang ditunjuk;
b. Copy Akta Notaris pembukaan Kantor Cabang/Perwakilan
Perusahaan;dan
c. Copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan surat penunjukkan sebagai
Penanggung Jawab Kantor Cabang/Perwakilan Perusahaan.
(3) Selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja terhitung sejak diterimanya laporan
dan dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) secara lengkap
dan benar, Pejabat Penerbit SIUP/Pejabat yang ditunjuk
mencatat/mendaftarkan dalam Buku Register Pembukaan Kantor
Cabang/Perwakilan Perusahaan dan membubuhkan tanda tangan, cap
stempel pada copy SIUP Perusahaan Pusat sebagai bukti bahwa SIUP
dimaksud berlaku juga bagi Kantor Cabang/Perwakilan Perusahaan.
BAB VI
PERUBAHAN PERUSAHAAN
Pasal 16
Pasal 17
(1) Dalam hal SIUP hilang, rusak atau tidak terbaca, Perusahaan yang
bersangkutan harus mengajukan permohonan penggantian SIUP kepada
Pejabat Penerbit SIUP/Pejabat yang ditunjuk di wilayah kerjanya untuk
memperoleh SIUP Pengganti.
(2) Permohonan penggantian SIUP sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diajukan dengan dilengkapi:
a. Surat Keterangan Kehilangan dari Kepolisian setempat; atau
b. SIUP asli yang rusak atau tidak terbaca.
(3) Paling lambat 5 (lima) hari kerja terhitung sejak diterimanya surat
permohonan penggantian SIUP sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Pejabat Penerbit SIUP/Pejabat yang ditunjuk, menerbitkan SIUP pengganti,
dengan membubuhkan kata pengganti di sebelah kiri atas halaman pertama
Formulir SIUP Model B.
BAB VII
BIAYA
Pasal 18
Pasal 19
(1) Pemilik SIUP atau pengurus Perusahaan yang telah memiliki SIUP wajib
menyampaikan Laporan Kegiatan Perusahaan kepada Pejabat Penerbit
SIUP/Pejabat yang ditunjuk
(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib dilaporkan oleh :
a. Pemilik SIUP Kecil dengan modal dan kekayaan bersih seluruhnya di
atas Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) sampai dengan
Rp. 200.000 000,- (dua ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha, setiap 1 (satu) tahun sekali selambat-lambatnya
pertanggal 31 Januari tahun berikutnya.
b. Pemilik SIUP Menengah dan SIUP Besar sebanyak 2 (dua) kali dalam
setahun.
c. Pemilik SIUP Perseroan Terbuka (Tbk) sebanyak 2 (dua) kali dalam
setahun.
(3) Penyampaian laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b dan
huruf c dilakukan dengan jadwal sebagai berikut:
a. Laporan Pertama selambat-lambatnya setiap tanggal 31 Juli tahun
berjalan;
b. Laporan Kedua selambat-lambatnya setiap tanggal 31 Januari tahun
berikutnya.
(4) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, huruf b, dan huruf c
disampaikan dengan menggunakan Formulir Model E, sebagaimana
tercantum dalam Lampiran V Peraturan ini.
(5) Pemilik SIUP Kecil yang modal dan kekayaan bersih seluruhnya di bawah
Rp. 50.000.000; (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha, dikecualikan dari kewajiban menyampaikan laporan kegiatan
perusahaan.
Pasal 20
Pemilik SIUP atau pengurus perusahaan yang telah memiliki SIUP wajib
memberikan laporan dan data/informasi mengenai pelaksanaan kegiatan usaha,
sewaktu-waktu apabila diminta oleh Menteri atau Pejabat Penerbit SIUP/Pejabat
yang ditunjuk.
Pasal 21
(1) Pemilik SIUP atau pengurus perusahaan yang telah memiliki SIUP yang tidak
melakukan kegiatan usaha selama 6 (enam) bulan berturut-turut atau
menutup perusahaannya wajib menyampaikan laporan secara tertulis
kepada Pejabat Penerbit SIUP/Pejabat yang ditunjuk disertai alasan
penutupan dan mengembalikan SIUP asli.
(2) Pejabat Penerbit SIUP/Pejabat yang ditunjuk yang menerima laporan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mengeluarkan Keputusan Penutupan
Perusahaan dengan menggunakan Formulir Model F sebagaimana
tercantum dalam Lampiran VI Peraturan ini.
Pasal 22
BAB IX
SANKSI
Pasal 23
(1) Pemilik SIUP atau pengurus perusahaan yang telah memiliki SIUP yang
melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf a,
Pasal 7 ayat (2), Pasal 15 ayat (1), Pasal 16 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 19
ayat (1), ayat (2), dan ayat (3), Pasal 20 dan Pasal 21 ayat (1) dikenakan
sanksi administratif berupa Peringatan Tertulis oleh Pejabat Penerbit
SIUP/Pejabat yang ditunjuk.
(2) Peringatan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan paling
banyak 3 (tiga) kali berturut-turut dengan tenggang waktu 2 (dua) minggu
terhitung sejak tanggal pengiriman oleh Pejabat Penerbit SIUP/Pejabat yang
ditunjuk dengan mengeluarkan Surat Peringatan Tertulis Model G,
sebagaimana tercantum dalam Lampiran VII Peraturan ini.
Pasal 24
(1) Pemilik SIUP atau pengurus perusahaan yang telah memiliki SIUP yang
melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (2)
dikenakan sanksi administratif berupa pemberhentian sementara SIUP paling
lama 1 (satu) bulan.
(2) Pemberhentian sementara SIUP sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan oleh Pejabat Penerbit SIUP/Pejabat yang ditunjuk dengan
mengeluarkan Keputusan Pemberhentian Sementara SIUP Model H,
sebagaimana tercantum dalam Lampiran VIII Peraturan ini.
Pasal 25
(1) Pemilik SIUP atau pengurus perusahaan yang telah memiliki SIUP yang
melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dan Pasal 24
ayat (1) dikenakan sanksi administratif berupa Pencabutan SIUP.
(2) Pencabutan SIUP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh
Pejabat Penerbit SIUP/Pejabat yang ditunjuk dengan mengeluarkan
Keputusan Pencabutan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Model I,
sebagaimana tercantum dalam Lampiran IX Peraturan ini.
Pasal 26
Pelanggaran terhadap ketentuan dalam Pasal 2 ayat (1) dan Pasal 5 ayat (1)
huruf b dan huruf c, dan Pasal 14 dikenakan sanksi sesuai ketentuan perundang-
undangan yang berlaku.
BAB X
KETENTUAN LAIN
Pasal 27
Pasal 28
Pasal 29
Pasal 30
Ketentuan pelaksanaan dan hal-hal teknis yang belum diatur dalam Peraturan
Menteri ini, ditetapkan lebih lanjut oleh Direktur Jenderal Perdagangan Dalam
Negeri, Departemen Perdagangan.
BAB XI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 31
BAB XII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 33
Pasal 34
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 29 Maret 2006
MENTERI PERDAGANGAN RI
ttd
Djunari I Waskito
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 09/M-DAG/PER/3/2006
TANGGAL : 29 Maret 2006
DAFTAR LAMPIRAN
ttd
Djunari I Waskito
Model A
Diisi oleh Pemohon
Perset : Kepada
ujuan : Yth. Gubernur DKI/Bupati/Walikota cq.
Nomor : Dinas…………..Kabupaten/Kota………………………………………
Tangg …………………………………………………………
al
……………………………………………
di -
……………………..
1. Nama : …………………………………………
2. Bentuk : PT/Koperasi/CV/Firma/Perorangan*)
3. Alamat : …………………………………………
…………………………………………
…………………………………………
Telp/Fax No.…………………………………………
1. Akta Pendirian
a. Nama Notaris : ……………………………………………
b. Nomor & tgl Akta : ……………………………………………
c. Nomor & tgl SK. Penge-
sahan Badan Hukum : ……………………………………………
2. Akta Perubahan
a. Nama Notaris : ……………………………………………
b. Nomor & tgl Akta : ……………………………………………
c. Nomor & tgl SK. Penge-
sahan Badan Hukum : ……………………………………………
Akta Pendirian
1. Nomor/tanggal Akta :……………………………………………..
Akta Pendirian
1. Nomor/tanggal Akta :……………………………………………..
1. Kelembagaan : …………………………………….
2. a. Nama :………………………………
b. Alamat : ………………………………
1. a. Nama :………………………………
b. Alamat : ………………………………
2. a. Nama :………………………………
b. Alamat : ………………………………
Demikian Surat Permohonan SIUP ini kami buat dan isi dengan
sebenarnya dan apabila dikemudian hari ternyata data/informasi dan keterangan
tersebut di atas tidak benar atau palsu, kami menyatakan bersedia untuk dicabut
SIUP yang telah diterbitkan dan dituntut sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
……………………………………….
Nama dan Tanda tangan
Penanggungjawab/Direktur
Utama/Pemilik Perusahaan
……………………………………….
Penggunaan Lembar SP-SIUP :
Catatan :
*) Coret yang tidak perlu;
Kertas Warna
Putih/Biru/Kuning/Hija Model B
u
Diisi oleh Nomor Seri
Pejabat
KOP SURAT
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA …
REPUBLIK INDONESIA
Komposisi
Kepemilikan
Saham **) ………………
1. Badan ………………
Hukum
dan atau
Warga
Negara
Asing.
2. Nasional
Kegiatan : ……………………………………………
Usaha
Kelembagaan : ……………………………………………
Jenis : …………………………………………….
Barang/Jasa
Dagangan
Utama
…………………………………………….
Diterbitkan di
Pada tanggal ……….
………………………..……………
Tembusan :
1. Bupati/Walikota......(sebagai laporan);
2. Kepala Dinas (yang bertanggungjawab di bidang Perdagangan) Propinsi
Model C
KOP SURAT
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA...
REPUBLIK INDONESIA
Tembusan :
1. Bupati/Walikota..............(Sebagai laporan)
2. Kepala Dinas (yang bertanggungjawab dibidang Perdagangan) Propinsi
Model D
KOP SURAT
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA.....
REPUBLIK INDONESIA
Data Baru :
………………………………………………………………………………..
Tembusan :
1. Bupati/Walikota.......
2. Kepala Dinas (yang bertanggungjawab dibidang perdagangan) Propinsi ………
Model E
Nama Jenis barang / Volume Nilai Jumlah tenaga kerja Permasalahan Modal
NO. Merek Keterangan
jasa yang diperdagangkan Penjualan Penjualan (orang) Yang Dihadapi Asing/Nasional*)
(Rp) Lokal Asing
KOP SURAT
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA....
REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN
PEJABAT PENERBIT SIUP
00000000000000000000
Nomor :
TENTANG
PENUTUPAN PERUSAHAAN
Memperhatika : 1. ……………………………………………………………………
n .
2. ……………………………………………………………………
..
3. ……………………………………………………………………
..
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
1. Nama Perusahaan :
2. Alamat Perusahaan :
3. Nama Penanggungjawab :
4. Nomor SIUP :
Ditetapkan di
pada tanggal
Tembusan :
1. Bupati/Walikota......(sebagai laporan)
2. Kepala Dinas (yang bertanggungjawab di bidang perdagangan) Propinsi ..........
Model G
KOP SURAT
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA.....
REPUBLIK INDONESIA
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, kami minta agar Saudara dalam
waktu 2 (dua) minggu terhitung sejak dikeluarkan surat ini,
sudah memenuhi ketentuan SIUP yang berlaku dan
melaporkannya kepada kami pada kesempatan pertama.
Tembusan :
1. Bupati/Walikota.......
2. Kepala Dinas (yang bertanggungjawab di bidang Perdagangan) Propinsi
Model H
KOP SURAT
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA.....
REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN
PEJABAT PENERBIT SIUP
NOMOR : 00000000000000000000
TENTANG
PEMBERHENTIAN SEMENTARA SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN
Memperhatikan : 1. …………………………………………………………………
2. ………………………………………………………………….
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Ditetapkan di
pada tanggal
Tembusan :
1. Bupati/Walikota.........
2. Kepala Dinas (yang bertanggung jawab di bidang perdagangan) Propinsi
Model I
KOP SURAT
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA....
REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN
PEJABAT PENERBIT SIUP
NOMOR : 00000000000000000000
TENTANG
PENCABUTAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN
Memperhatika : 4. …………………………………………………………………
n ….
5. …………………………………………………………………
…..
6. …………………………………………………………………
…..
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Ditetapkan di
pada tanggal
Tembusan :
1. Bupati/Walikota........
2. Kepala Dinas (yang bertanggungjawab dibidang perdagangan) Propinsi ……;