Anda di halaman 1dari 15

BAB III KEPUSTAKAAN

TEORI PERILAKU
Definisi Perilaku
Dalam sebuah buku yang berjudul Perilaku Manusia, Drs. Leonard F. Polhaupessy,Psi menguraikan:
Perilaku adalah sebuah gerakan yang dapat diamati dari luar, seperti orang berjalan, naik sepeda, dan mengendarai motor atau mobil. Untuk aktifitas ini mereka harus berbuat sesuatu, misalnya kaki yang satu harus diletakkan pada kaki yang lain. Jelas, ini sebuah bentuk perilaku.

Bentuk Perilaku
Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini, perilaku dapat dibedakan menjadi:
1. Perilaku tertutup adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup (cover).
Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan / kesadaran, dan sikap yang terjadi belumbisa diamati secara jelas oleh orang lain.

2. Perilaku terbuka adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka.
Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktek (practice).

Domain Perilaku
Faktor faktor yang membedakan respon terhadap stimulus disebut determinan perilaku.

Determinan perilaku dapat dibedakan menjadi dua yaitu:

:
1. Faktor internal

Karakteristik orang yang bersangkutan yang bersifat given atau bawaan misalnya : tingkat kecerdasan, tingkat emosional, jenis kelamin, dan sebagainya.

Lingkungan, baik lingkungan fisik, fisik, ekonomi, 2. Faktor politik, dan sebagainya. Faktor lingkungan ini sering menjadi faktor yang dominan yang eksternal mewarnai perilaku seseorang.

Proses Terjadinya Perilaku


Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru (berperilaku baru), didalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yakni :
Awareness (kesadaran) orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui setimulus (objek) terlebih dahulu.

Interest

orang mulai tertarik kepada stimulus


(menimbang nimbang baik dan tidaknya stimulus bagi dirinya): Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi orang telah mulai mencoba perilaku baru subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.

Evaluation

Trial

Adoption

Perilaku Sehat
Becker mengklasifikasikan perilaku kesehatan menjadi tiga dimensi:
Pengetahuan Kesehatan
Mencakup apa yang diketahui oleh seseorang terhadap cara-cara memelihara kesehatan, faktor-faktor yang terkait dan atau memengaruhi kesehatan, fasilitas pelayanan kesehatan, dan pengetahuan untuk menghindari kecelakaan.

Sikap terhadap Kesehatan


Pendapat atau penilaian seseorang terhadap hal-hal yang berkaitan dengan pemeliharaan kesehatan, seperti sikap terhadap penyakit menular dan tidak menular, faktor-faktor yang terkait dan atau memengaruhi kesehatan, tentang fasilitas pelayanan kesehatan, dan untuk menghindari kecelakaan.

Praktek Kesehatan
Semua kegiatan atau aktivitas orang dalam rangka memelihara kesehatan, seperti tindakan terhadap penyakit menular dan tidak menular, tindakan terhadap faktor-faktor yang terkait dan atau memengaruhi kesehatan, tindakan tentang fasilitas pelayanan kesehatan, dan tindakan untuk menghindari kecelakaan.

HUBUNGAN PERILAKU DENGAN PENGETAHUAN


Menurut teori Lawrence Green dalam Notoatmodjo (2008), ada tiga faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku individu maupun kelompok sebagai berikut:
Predisposing factor

Antara lain pengetahuan, sikap, kepercayaan, norma sosial, dan unsur lain yang terdapat dalam diri individu maupun masyarakat.

Enabling factor

Antara lain umur, status sosial ekonomi, pendidikan, dan sumber daya manusia.

Reinforcing factor

Yaitu faktor yang memperkuat perubahan perilaku seseorang dikarenakan adanya sikap suami/istri, orang tua, tokoh masyarakat, atau petugas kesehatan.

PERILAKU MENJAGA KEBERSIHAN TANGAN


Pentingnya Menjaga Kebersihan Tangan Yang Baik Dan Benar
Perilaku ini harus dilakukan, antara lain karena berbagai alasan sebagai berikut : 1. Mencuci tangan pakai sabun dapat mencegah penyakit yang dapat menyebabkan ratusan ribu anak meninggal setiap tahunya. 2. Mencuci tangan dengan air saja tidak cukup 3. Cuci tangan pakai sabun (CTPS) adalah satu-satunya intervensi kesehatan yang paling cost-effective jika dibanding dengan hasil yang diperolehnya.

Tujuan Menjaga Kebersihan Tangan

Tujuan utama dari cuci tangan secara higienis adalah untuk menghalangi transmisi patogen-patogen kuman dengan cepat dan secara efektif (Curtis, 2003). Kebersihan tangan yang tidak memenuhi syarat juga berkontribusi menyebabkan penyakit terkait makanan, seperti Salmonella dan infeksi E.coli.

Mencuci tangan menjadi penting jika ditinjau dari:


Kulit tangan banyak kontak dengan berbagai aktivitas, benda dan lingkungan. Kuman dapat terdapat di kulit jari, sela kuku, kulit telapak tangan. Kontak mulut dan tangan saat makan / minum. Dapat menimbulkan penyakit saluran cerna.

5 waktu kritis untuk cuci tangan pakai sabun yang harus di perhatikan, yaitu:
Sebelum makan Sebelum menyiapkan makanan Setelah buang air besar Setelah menceboki bayi/anak Setelah memegang unggas/hewan

Waktu lain yang juga penting dan harus dilakukan cuci tangan, yaitu:
Sebelum menyusui bayi Setelah batuk/bersin dan membersihkan hidung Setelah membersihkan sampah Setelah bermain di tanah atau lantai (terutama bagi anak-anak)

Waktu-waktu yang tepat untuk mencuci tangan memakai sabun :


Sebelum dan setelah makan Setelah ganti pembalut. Sebelum dan setelah menyiapkan makanan, khususnya sebelum dan setelah memegang bahan mentah, seperti produk ternak dan ikan. Setelah memegang hewan atau kotoran hewan. Setelah mengusap hidung, atau bersin di tangan. Sebelum dan setelah mengiris sesuatu. Sebelum dan sesudah memegang orang sakit atau memegang orang yang terluka Setelah menangani sampah Sebelum memasang dan melepas lensa kontak Setelah menggunakan fasilitas umum (misal : toilet, wartel, warnet, dll.) Pulang berpergian dan setelah bermain Sesudah buang air besar dan buang air kecil.

Manfaat mencuci tangan yang baik dan benar : Membunuh kuman penyakit yang ada ditangan Mencegah penularan penyakit, seperti disentri, flu burung, flu babi, typhus, dll Tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman

7 langkah mencuci tangan yang baik dan benar:

Cuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan memakai sabun seperlunya Bersihkan telapak tangan, pergelangan tangan, sela-sela jari dan punggung tangan Bersihkan tangan pakai lap bersih.

Tim ahli WHO (1984), menganalisis bahwa yang menyebabkan seseorang itu berperilaku ada empat alasan pokok, yaitu :
Pemikiran dan perasaan
Bentuk pemikiran dan perasaan ini adalah pengetahuan, kepercayaan, sikap dan lain-lain.

Orang penting sebagai referensi


Apabila seseorang itu penting bagi kita, maka apapun yang ia katakan dan lakukan cenderung untuk kita contoh. Orang inilah yang dianggap kelompok referensi seperti: guru, kepala suku dan lain-lain.

Sumber-sumber daya
Yang termasuk adalah fasilitas-fasilitas misalnya : waktu, uang, tenaga kerja, ketrampilan dan pelayanan. Pengaruh sumber daya terhadap perilaku dapat bersifat positif maupun negatif.

Kebudayaan
Perilaku normal, kebiasaan, nilai-nilai dan pengadaan sumber daya di dalam suatu masyarakat akan menghasilkan suatu pola hidup yang disebut kebudayaan

Anda mungkin juga menyukai