Hal 1
Membicarakan sukses selalu mengasyikan, menarik dan tak pernah bosan. Sudah banyak
buku, seminar, training dan coaching yang jumlahnya tak terhitung membahas tentang sukses. Saya percaya, Anda yang sudah mengambil dan membaca buku ini juga masih bersemangat untuk mempelajari tentang bagaimana meraih sukses, Great !!! Selamat untuk Anda, karena buku yang sedang Anda baca ini akan mengupas dan membantu Anda untuk menemukan, mengoptimalkan dan mengembangkan potensi diri Anda untuk meraih sukses, namun bukan bermaksud menggurui Anda.s
Dan banyak juga orang berpendapat bahwa ukuran sukses adalah ketika kita telah memiliki
uang dalam jumlah tertentu, bila perusahaannya berkembang, bila keluarganya harmonis, bila anak-anak mengerti dan sayang pada orangtua, bila anak-anak berprestasi di sekolahnya dll. Memang benar, semua orang pasti merasa senang ketika bisa mencapai kondisi seperti diatas. Dan hak setiap orang menterjemahkan ukuran suksesnya. Namun yang penting diperhatikan adalah ukuran sukses harusnya berasal dari dirinya sendiri. Karena ketika ukuran itu ditentukan oleh pihak diluar dirinya sendiri, maka hal ini menjadikan sebuah masalah besar baginya. Mengapa ? Karena ia akan sulit merasa dirinya telah sukses. Perasaan sulit itu semakin membebani perasaannya. Dan akhirnya bisa menciptakan sebuah keyakinan bahwa meraih kesuksesan itu sulit dan kompleks, karena hal itu tergantung oleh pandangan dan pengakuan orang lain bukan dirinya. Contoh klasik untuk anak-anak adalah ketika ia meraih nilai 7 dalam akademisnya, maka ia belum merasa dirinya sukses sebagai siswa, karena batas sukses yang ditetapkan oleh orangtuanya adalah min. 9. Jadi meskipun sesungguhnya ia sudah bisa lebih baik dari sebelumnya, yaitu 5 . Contoh lain yang sering saya dengar dari klien saya sendiri adalah ketika klien-klien saya itu minta dibantu untuk bisa cepat dan mudah meraih sukses. Tapi giliran saya tanya, apa yang Anda maksud dengan sukses dan apa ukurannya kalau Anda telah meraih sukses, kebanyakan mereka sulit untuk menjawabnya. Bisa dikatakan 90 % jawaban klien saya, menyiratkan kalau kontrol suksesnya ada pada orang lain, bukan pada dirinya sendiri. Itulah salah satu sebabnya, mengapa mereka merasa sulit untuk meraih sukses. Sesungguhnya, ukuran sudah sukses atau belum suksesnya kita, kitalah yang paham.
Hal 3
Jadi, ukuran kesuksesan kita adalah ketika kita bisa lebih baik dari sebelumnya. Perihal nilai akademis, prestasi di bidang-bidang lain, kekayaan dll itu adalah dampak dari sukses-sukses yang kita raih dari dalam diri kita sendiri. Seperti kata bijak yang mengatakan bahwa ukuran sukses kita, tergantung dari diri kita sendiri. Sukses adalah Kemampuan untuk menghidupkan kehidupan Anda seperti apa yang Anda inginkan, melakukan apa yang paling Anda sukai, dengan dikelilingi oleh orang-orang yang Anda hormati dan respek -Brian Tracy(Pakar terkemuka dalam bidang potensi manusia dan efektivitas pribadi )
Buat apa kerja keras sampai seperti begitunya, toh semua orang sudah ada porsinya sendiri.
Kalau memang sudah diberi sebanyak itu oleh Yang Maha Pengasih, ya itulah jatah kamu , seringkah Anda mendengar ucapan seperti itu ? Entah dari teman, saudara bahkan orangtua sendiri. Ketika kita meyakini itu sebagai sebuah kebenaran maka kita menganggap bahwa kesuksesan adalah hanya milik orang yang sudah sukses sejak dilahirkan. Apalagi ada penegasan perkataan seperti, Benar juga ya, saya sudah bekerja keras seperti ini tapi hasilnya tidak seperti yang saya harapkan, jadi percuma saja kerja keras . Sampai kemudian berkembang sebuah keyakinan, kalau mau sukses harus lahir dari orangtua yang sukses atau menikah dengan orang yang sudah sukses. Disisi yang lain, ada orang-orang yang lebih menekankan pada
Dapatkan Free Article, Audio dan Informasi Training lainnya di Hemmarata.com Hal 4
Sukses bukan diberi tapi dibentuk, sebab sukses berarti kita telah mencapai satu kondisi yang lebih baik dari sebelumnya. Jadi kalau kita tidak melakukan apa-apa, meskipun kita lahir dari keluarga yang sangat kaya raya atau legenda sekali pun, kita bukan orang yang sukses. Yang sukses orangtua kita yang telah membuat kondisi itu bisa terjadi. Kita tetap pemilik tanggung jawab atas hidup kita sendiri. Jadi kalau kita mau sukses, kita yang membentuknya sendiri.
Dapatkan Free Article, Audio dan Informasi Training lainnya di Hemmarata.com Hal 5
Di sinilah keadilan Hukum Tuhan, barang siapa yang menanam dialah yang berhak menuai.
Dan ini sifatnya individu, maksudnya kita tidak bisa berharap pada orang lain termasuk orangtua kita sendiri untuk mendapatkan sukses itu. Kalau mau sukses, kitalah yang harus melakukan dan memperjuangkannya sendiri. Dengan atau tanpa dukungan orang lain termasuk orangtua sendiri (kisah hidup Steve Jobs), kita tidak bisa berharap dan menunggu bantuan / dukungan orang lain. Bukan juga berarti kita tidak perlu / butuh bantuan orang lain. Maksudnya, kalau pun kita butuh dukungan maka kita lah yang harus mencarinya sendiri tanpa menunggu. Sekali pun tidak ada orang yang mau membantu / mendukung, kita tetap tenang tanpa menyalahkan orang yang tidak mau memberikan dukungannya. Kita lakukan dengan potensi diri dan dengan apa pun yang kita miliki sendiri dulu. Siapa pun kita, kita punya kesempatan yang sama besar untuk meraih kesuksesan. Hukum Tuhan adalah Hukum yang paling adil, tidak memihak, tidak bisa dipengaruhi oleh apa pun dan siapa pun. Inilah alasan kita, mengapa kita harus memiliki semangat yang tinggi, keyakinan yang tinggi. Karena Hukum Tuhan memberi kepastian. Sukses adalah hasil bentukan.
Hal 8
Setiap juara memiliki kesamaan sikap dalam meraih kesuksesannya, ia meninggalkan rekam
jejak. Apa saja sikap sukses yang dimiliki oleh mereka yang sukses: 1. Selalu Melakukan Yang Terbaik Tidak lantas puas dengan sebuah pencapaian dan kemudian berdiam pada kondisi itu dalam waktu yang lama, itulah seorang altetik ternama dari USA yang bernama Jackie Joyner Kersee. Jackie memiliki pandangan bahwa kebahagiaan yang ia peroleh bukan saja pada saat ia meraih juara namun kebahagiaan itu juga terletak pada proses ia meraih juara. Ia sangat menikmati prosesnya ketimbang saat menerima medalinya. Walau ia mengalami kekalahan, ia tetap bisa merasakan kesenangan dan kebahagiaan. Mengapa ? Karena baginya, bisa terus melakukan untuk menjadi semakin lebih baik, itu yang lebih penting daripada sekedar mendapat medalinya. 2. Kesalahan yang berakibat menjadi penghambat selalu dijadikan motivasi untuk segera bangkit / maju Pantang menyalahkan pihak di luar diri sendiri atas kegagalan, itulah Pep Guardiola, pelatih paling sukses dalam sejarah sepak bola FC Barcelona. Dalam sebuah moment ketika club yang dilatihnya kalah dan poinnya semakin tertinggal jauh oleh pesaingnya ia mengatakan kepada wartawan yang mewawancarinya, Secara keseluruhan kami bermain sangat baik. Kami tahu kekalahan ini merugikan dan kami harus membayarnya. Sementara kami masih memiliki segalanya untuk mendapatkannya. ( meskipun kalah ) Kami akan bangkit dan kembali maju
Hal 9
Membicarakan sukses berarti kita juga membahas tentang tujuan hidup. Karena tujuan hidup
setiap orang adalah mencapai kesuksesan sebagai jembatan untuk kebahagiaan hidup, yaitu untuk selalu menjadi lebih baik dari sebelumnya. Tujuan hidup setiap orang adalah ingin membuat hidupnya senang dengan mencapai apa yang ia inginkan, menjauhi penderitaan. Jadi ketika seseorang meraih sebuah pencapaian dan membuat perasaannya senang maka ia dikatakan telah sukses. Selanjutnya perasaan senang ini ia butuhkan untuk meraih kesuksesan berikutnya, demikanlah siklusnya. Dalam kehidupan masyarakat umum telah terbentuk fenomena tentang fase kesuksesan. Ketika masih kanak-kanak sampai paling tidak kuliah strata 1 (S1), fokusnya adalah meraih prestasi juara kelas atau juara adu bakat, misal menyanyi, menari atau olahraga. Ketika memasuki dunia kerja / usaha, fokusnya berubah, yaitu merasa telah sukses kalau mencapai karir yang diinginkan atau sejumlah income tertentu dengan kata lain ke arah finansial.
Dapatkan Free Article, Audio dan Informasi Training lainnya di Hemmarata.com Hal 10
Hal 11
Hal 12
Hal 13
Hal 14
Hal 16
Setiap manusia menginginkan kehidupan yang damai dan sejahtera. Kalau setiap dari kita, menyadari arti penting sukses, maka dunia benarbenar tempat yang sangat indah. Memang benar, bukan tanggung jawab kita semata untuk membuat dunia menjadi tempat yang damai dan sejahtera, namun bila kita fokuskan pada pembinaan diri kita, setidaknya kita pasti yang memperoleh manfaatnya dan juga setidaknya kita turut berpartisipasi sebagai warga dunia untuk membuat dunia menjadi tempat yang nyaman.
Hal 17
Hal 18
Banyak dan sering orang berbicara tentang perubahan. Kalau mau sukses, ya harus
mau berubah menjadi lebih baik , itulah pesannya. Namun banyak orang yang kemudian mengomentari, Mudah saja ngomongnya, coba lakukan sendiri. Para penulis buku, pembicara seminar, coach, mereka itu kan hebat di teorinya, coba saja mereka yang mempraktekan, mereka sendiri kayaknya juga tidak mampu. Jika menginginkan satu hasil yang berbeda maka kita harus melakukan hal yang berbeda. Dengan kata lain, kita perlu melakukan perubahan perubahan. Perubahan yang terpenting dan paling memungkinkan adalah perubahan diri sendiri. Adalah satu masalah diri kita sendiri apabila kita menginginkan orang lain berubah untuk kita. Hal itu juga merupakan usaha yang sia sia. Mungkin Anda akan mengatakan, Tidak juga, buktinya anak saya mau berubah setelah sering saya nasihati. Dan saya sekarang bisa lebih tenang, karena dia sudah bisa saya kendalikan . Para orangtua, hati hati dengan persepsi seperti ini, karena seorang anak mau patuh jika latarbelakangnya seperti itu maka ada persoalan lain yang bisa muncul, diantaranya ia akan berkembang menjadi anak yang kurang percaya diri, sering ragu ragu, tidak berani ambil keputusan, tidak memiliki control diri, merasa tidak mampu / tidak berdaya. Dalam kehidupan di peradaban modern ini, idealnya seseorang mau melakukan perubahan karena kesadarannya bukan karena tekanan atau karena sikap pasrah. Sebab hal itu akan berdampak pada kehidupan pribadi maupun social dimasa depannya. Orang orang yang mau melakukan perubahan diri karena kesadarannya lebih siap untuk berkembang. Mereka adalah pribadi pribadi yang bertanggungjawab 100 %, mandiri, percaya diri, memiliki integritas yang tinggi dan menghargai dirinya. Tokoh tokoh besar dunia adalah orang - orang yang melakukan perubahan atas dasar kesadaran diri, atas kehendak mereka sendiri dan atas keputusan mereka sendiri. Mereka tidak terpengaruh oleh kondisi luar dirinya. Apakah lingkungan mendukung atau tidak, mereka tidak mempermasalahkannya, karena mereka sadar bahwa yang menentukan terjadinya perubahan yang diinginkannya adalah perubahan yang dilakukan di dalam, bukan di luar.
Dapatkan Free Article, Audio dan Informasi Training lainnya di Hemmarata.com Hal 19
Hal 20
1. 5 Step Ingin Menjadi Nyatakan pada diri sendiri perubahan seperti siapa yang Anda inginkan terjadi. Lakukan dengan tenang dan penuh percaya diri. Yang Anda nyatakan adalah gambaran akhir yang Anda ingin terjadi. Misal : Saya menjadi pribadi yang selalu bersemangat tinggi Visualisasikan saat Anda sudah menjadi siapa yang Anda inginkan. Lihat orang orang yang Anda cintai hadir di sekitar Anda. Mereka tersenyum bahagia dan ada perasaan salut akan perubahan yang terjadi Tambahkan emosi yang kuat pada saat Anda menyatakan dan menvisualisasikan Pasrahkan ( let it go ) apa yang telah Anda nyatakan dan visualisasikan Lakukan saja aktivitas seperti biasa, biarkan pikiran bawah sadar Anda yang akan menuntun Anda menuju ke arah perubahan yang Anda inginkan
Hal 21
2. 4 Step Metode Menggugat keyakinan yang menghambat Keyakinan yang membatasi diri saya adalah... ( saya tidak layak menjadi orangtua yang baik ) Keyakinan itu menghambat saya dengan cara ( saya sering meneriaki anak saya, kalau ia tidak patuh pada saya ) Yang saya inginkan, saya merasa / menjadi... ( saya bisa menyampaikan pesan yang lebih baik ke anak saya, bila ia melakukan tindakan yang kurang pantas ) Pernyataan yang merupakan kebalikan dari keyakinan yang menghambat saya adalah ( saya boleh menyampaikan pesan pada anak saya kalau ia melakukan kesalahan dalam bertindak )
Tanpa melakukan reprogramming, maka sulit bagi kita untuk melakukan perubahan. Beberapa metode lain bisa kita pelajari dan lakukan sendiri ( baca : Bab VI Membebaskan anak anak dari mental blocknya ). Atau kita bisa meminta bantuan ahlinya yang berkompeten dibidang ini, misal : seorang hypnotherapist.
Hal 22
Hal 23
Pernah atau bahkan seringkah Anda mendengar dan melihat kejadian seperti di atas ? Coba perhatikan kata / kalimat yang dicetak miring. Kata atau kalimat itu menunjukan betapa besarnya otoritas orangtua pada anaknya, ini yang disebut sebagai gaya pendekatan otoriter. Orangtua memposisikan diri seolah olah sebagai penguasa yang tidak pernah salah dan anak anak sebagai anggota keluarga harus patuh dengan apapun yang dikatakan oleh orangtuanya. Dan di sini, orangtua merasa berhak untuk menuntut balik apa yang sudah diberikannya kepada anak anaknya. Papa dan mama ini kuno koq, gak ngikuti tren. Sekalipun aku masih SD, aku juga minta dibolehkan jalan jalan sendiri sama teman temanku , begitu permintaan Doni pada orangtuanya. Karena tidak ingin anaknya merengek lebih parah, maka diijinkanlah si Doni pergi bersama teman temannya. Oke, tapi jangan lama lama ya. Dan hati hati lho
Dapatkan Free Article, Audio dan Informasi Training lainnya di Hemmarata.com Hal 24
Peran Orangtua
Peran orangtua sangat penting dalam proses perkembangan anak. Bukan hanya berhenti pada satu generasi, tapi ber-generasi. Peran sebagai orangtua adalah satu tanggung jawab yang tidak pernah berhenti sampai kapan pun. Oleh sebab itu, membantu anak anak untuk menyiapkan pondasi hidupnya yang kokoh dan menunjang perkembangan dirinya adalah hal yang paling utama. Membantu anak anak membangun pondasi hidupnya berarti kita mau melihat lebih dalam dan memahami anak anak, bukan berarti kita bangun seperti apa yang kita mau. Karena ini adalah bangunan hidup anak anak, bukan bangunan diri kita sendiri. Setiap anak yang lahir membawa misi hidupnya sendiri sendiri, sekalipun anak itu kembar siam. Mereka memiliki tujuan khusus bagi dirinya sendiri. Peran kita sebagai orangtua adalah mengenali, menghargai dan memupuk potensi yang dimiliki oleh masing masing anak. Kita tidak dalam posisi untuk membuat atau membetulkan anak kita menjadi anak yang baik, karena sesungguhnya anak kita sudah baik dan sempurna. Kita hanya menyediakan lahan dan dukungan yang mereka butuhkan, agar kebaikan mereka bisa bertumbuh dan berkembang. Setiap anak yang lahir di dunia memiliki tantangan hidupnya sendiri, kita berkewajiban membantu menghadapi tantangan itu tapi tidak bertanggung jawab untuk menghilangkan tantangan itu. Karena sesungguhnya tantangan itu bermanfaat untuk anak anak bertumbuh dan merangsang potensi dirinya berkembang.
Hal 26
Hal 27
Untuk membaca kelanjutan dari Ebook dan mendapatkan pembelajaran lebih mendalam tentang topik ini, Anda bisa membeli paket buku Mental Jutaan Dolar dan audio Rahasia Memotivasi Anak Yang Efektif dengan Harga Spesial (diskon hampir 20%) dan Bebas Ongkos Kirim di Indonesia di link khusus http://Hemmarata.com/PaketMJD
Hal 28