Organisasi SI STTGarut
Organisasi SI STTGarut
Perkembangan
Organisasi Teknologi
Informasi
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
Definisi tahap perkembangan dan perubahan bentuk organisasi teknologi
informasi di Sekolah Tinggi Teknologi Garut dari tahun 2004 sampai
dengan 2008.
UPT Perpustakaan
Sekolah Tinggi Teknologi Garut
2008-01-01
1|P e r k e m b a n g a n O r g a n i s a s i T I
Latar Belakang
PROFILE SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT (STT-GARUT)
YAYASAN
AL-MUSADDADIYAH
Senat
Sekolah Tinggi
KETUA
Biro Biro
UPT Biro UPT
Administrasi Administrasi
Perpustakaan Umum Sistem Informasi
Akademik Keuangan
Koordinator
Program Studi
Laboratorium
Keterangan:
: Jalur HIrarki
TUJUAN PENELITIAN
Dan juga untuk memberikan sejumlah masukan kepada Manajemen Eksekutif STT-
Garut seputar manajemen organisasi TI yang sedang berjalan.
METODE PENELITIAN
KONTRIBUSI MAHASISWA
4. Inventarisasi komputer
Hal menarik pada isi laporan tersebut adalah bahwa pada tahun 2001 dan
sebelumnya, organisasi laboratorium komputer yang bertugas melayani kegiatan
praktikum semua Jurusan di STT-Garut dioperasikan sepenuhnya oleh mahasiswa
teknik Informatika yang diperbantukan oleh Jurusan Teknik Informatika di
Laboratorium Komputer. Dalam laporan tersirat bahwa sebelumnya organisasi
Labkom dikelola penuh oleh mahasiswa, ”Dengan ketidakjelasan tersebut (Tidak
adanya SK pengangkatan ketua Labkom, Red.), maka dipastikan kami akan
kewalahan menghadapi tugas-tugas Labkom yang jumlahnya banyak dan
seharusnya diurus di bawah kordinasi ketua Laboratorium.” [LABKOM]
Melalui laporan yang mereka tulis diketahui bahwa mahasiswa memiliki visi
pengembangan organisasi Labkom. Hal tersebut tersirat dalam harapan mereka yang
dituliskan pada bagian pendahuluan laporan, bahwa mereka berharap agar laporan
U P T S y s t e m I n f o r m a s i |6
1. Ruang Praktikum
2. Perpustakaan khusus
5. Balai Usaha
7|P e r k e m b a n g a n O r g a n i s a s i T I
7. Ruang Organisasi
Usulan tersebut kemudian direspon positif oleh ketua STT-Garut saat itu dan
meminta agar Ahmad Hazairin Ramli Dipl.Inf (Dosen Teknik Informatika) untuk
menjadi kepala Pustekom. Namun karena kesibukan di perusahaan konsultan TI yang
dipimpinnya, akhirnya Pustekom tidak terwujud.
Sebagai akibat dari layanan Labkom yang tidak hanya untuk jurusan Teknik
Informatika saja, tetapi juga bagi jurusan lain yang menggunakan Labkom, maka
jabatan kepala Labkom kemudian diubah menjadi Koordinator Labkom dan
mahasiswa yang diperbantukan disebut asisten kordinator Labkom.
Sekitar tahun 2002-an, seiring dengan penurunan kinerja staf TI sebagai akibat dari
kesibukan di perusahaan konsultan TI yang dipimpinnya, penanganan perangkat TI di
STT-Garut akhirnya dilakukan oleh staf lain yang fungsinya berada di luar TI. Begitu
pula dengan mahasiswa yang diangkat sebagai asisten kordinator Labkom, terkadang
mereka ikut menangani perangkat TI di luar Labkom. Dengan demikian maka
pelayanan Labkom saat itu tidak hanya bagi para pengguna Labkom semua jurusan
saja, tetapi juga untuk staf STT-Garut, apakah pelayananan tersebut karena diminta
pengguna atau inisiatif sendiri.
Pada tahun ini asisten telah melakukan pengembangan teknologi sebagai berikut:
Wilayah layanan Labkom pada tahun ini hampir meliputi setiap bagian di STT-Garut.
Permasalahan timbul awal tahun 2003, yakni saat Kordinator Labkom terlalu
mempercayakan semua urusan Laboratorium Komputer kepada asistennya –
mungkin karena hingga tahun 2003 SK pengangkatan belum dikeluarkan. Sementara
itu, pekerjaan di luar Labkom menyebabkan asisten kehilangan banyak waktu untuk
menangani pekerjaan utamanya di Laboratorium Komputer. Dengan kata lain,
Labkom hampir telah ditinggalkan oleh pengurusnya. Sejumlah besar pengajuan
kebijakan seputar penggunaan Laboratorium Komputer dari para penggunanya tidak
dikeluarkan. Beberapa diantaranya kemudian menyebabkan terganggunya kegiatan
di Laboratorium Komputer sehingga menurunkan tingkat kepercayaan pengguna dan
berujung pada penggantian Koordinator Labkom. Kemudian jabatan kordinator
Labkom diserahkan kepada staf TI STT-Garut, dan alumni yang saat mahasiswa
mengajukan PUSTEKOM kemudian diangkat sebagai staf dan kepala Labkom STT-
Garut.
Tahun 2007, Sekolah Tinggi Teknologi Garut mulai hadir di internet. Pembuatan situs
kampus dilakukan melalui mekanisme outsourcing. Beberapa bulan kemudian, tugas
pengelolaan situs dilimpahkan kepada Laboratorium Komputer. Sehingga kini kepala
Laboratorium Komputer selain bertanggung jawab atas perangkat dan kegiatan di
Laboratorium Komputer, juga bertanggung jawab atas semua perangkat lunak yang
beroperasi di berbagai medium, seperti tampak pada model berikut ini:
Berbasis W E B
Sistem Informasi
Manajemen Kampus
Ja
rin
ga Berbasis Windows rk
n
Se t wo
lu
le Ne
r ea
l Ar
ca
Lo
Pada tahun yang sama, ketua STT-Garut menunjuk Laboratorium Komputer untuk
membangun internet hotspot di lingkungan kampus. Kesuksesan hotspot di STT-
Garut menyebabkan Yayasan al-Musaddadiyah menunjuk Laboratorium Komputer
U P T S y s t e m I n f o r m a s i | 10
STT-Garut untuk membangun jaringan kota dan bertanggung jawab atas distribusi
internet di seluruh lembaga yang berada di bawah naungannya.
i
i-F
W
W
i-F
i
Hingga akhir tahun 2007, tugas Laboratorium Komputer yang dijalankan oleh kepala
Laboratorium Komputer dan dua asisten mahasiswanya meliputi:
2. Pengelolaan data library, ftp server dan backup pada file server.
Gambar 7: Model kegiatan UTI yang dikembangkan oleh Kepala Labkom STT-Garut tahun 2007
berkaitan dengan penjaringan pelajar sebagai potential market perguruan tinggi
13 | P e r k e m b a n g a n O r g a n i s a s i T I
ANGGARAN PENGEMBANGAN TI
2. Tahap Ide. Saat kinerja staf TI melemah, mahasiswa yang menjadi asisten
kordinator Labkom menggantikan fungsinya. Hal ini menyebabkan wilayah
tugas Labkom meluas dan menambah beban asisten. Beban ini menstimulus
asisten untuk mengusulkan PUSTEKOM sebagai organisasi TI yang
menjalankan fungsi pelayanan, pengelolaan dan pengembangan terhadap
teknologi komputer di wilayah tridarma perguruan tinggi.
Gambar 10: Perkembangan kontribusi asisten kordinator Labkom dan senat Perguruan Tinggi STT-
Garut terhadap pembentukan organisasi TI STT-Garut
U P T S y s t e m I n f o r m a s i | 16
Tujuan Strategis
Salah satu upaya yang ditempuh untuk meningkatkan posisi tersebut adalah dengan
menetapkan Sistem Informasi sebagai salah satu sasaran pengembangan [RENSTRA :
23]. STT-Garut menetapkan pengembangan Sistem Informasi merupakan bagian dari
rencana strategis untuk mencapai tujuan strategis nya [RENSTRA : 21].
Sub bab ini dikutip seluruhnya dari Rencana Strategis 2004-2009 Sekolah Tinggi
Teknologi Garut.
dalam lembaga juga antara lembaga dengan dunia luar. Sistem jaringan informasi
yang digunakan selain dengan menggunakan sistem LAN (Local Area Network), juga
telah dilengkapi dengan sistem jaringan internet.
Seiring dengan visi dan misi STT-Garut, maka sistem informasi manajemen ini
menggunakan sistem komputerisasi. Hal ini dimaksudkan untuk peningkatan
layanan dan efisiensi dan efektivitas pemanfaatan informasi. Selain itu juga sistem
informasi ini diharapkan dapat menunjang dan mendukung serta peningkatan proses
belajar mengajar yang ada di lingkungan STT-Garut (merupakan salah satu dari
tujuan strategis) yang senantiasa berkaitan dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
Tabel 1
Sasaran
No Kegiatan Pelaksana
t1 t2 t3 t4 t5
1 Up date web PI PI PI PI PI S
Sistem Informasi
6 PII PII PII PI PI S
Perpustakaan
1. Input dan Processing data yang bertugas mengumpulkan dan mengolah data
dan informasi;
Berikut ini digambarkan tentang sejauh mana tugas UPT SI mengakomodasi renstra
pengembangan SI:
U P T S y s t e m I n f o r m a s i | 20
Fungsi UPT SI
UPT SI melanjutkan aktivitas yang selama ini dijalankan oleh Labkom. UPT SI
berusaha untuk mengambil sebagian besar tugas organisasi Labkom, kecuali
pengelolaan kegiatan di Labkom. Fungsi UPT SI STT-Garut antara lain sebagai berikut:
2. Pengelolaan file server untuk kepentingan data library dan backup data.
7. Pengelolaan inventory
8. Pengelolaan Perpustakaan
9. Helpdesk
WILAYAH TUGAS /
INFORMASI INFRASTRUKTUR RISTI
KELOMPOK FUNGSI
SUPPORT FUNCTION
Organisasi UPT SI
Berdasarkan fungsi tersebut dan disesuaikan dengan sumber daya yang ada, kepala
UPT SI merancang struktur organisasi UPT TI sebagai berikut:
Deskripsi Tugas
INFORMATION CENTRE
LEARNING CENTRE
Proses Bisnis
Setelah ditetapkan sebagai organisasi TI yang ada begitu struktur organisasi baru
ditetapkan tahun 2008, rencana strategis pun harus diimplementasikan. Termasuk di
dalamnya tugas UPT SI harus dijalankan, dan staf harus segera diadakan. Namun
hingga bulan Oktober ini, keputusan penambahan staf belum dikeluarkan oleh ketua
STT-Garut. Jabatan kepala UPT SI masih dirangkap dengan kepala Labkom. Padahal
semua fungsi tidak dapat dilakukan oleh kepala UPT SI seorang diri.
U P T S y s t e m I n f o r m a s i | 28
Untuk menguji organisasi UPT SI dan fungsinya, kepala UPT SI menunjuk empat
orang mahasiswa sebagai asisten untuk mengkoordinasikan mahasiswa yang
menjalankan fungsi pusat layanan UPT SI (Service Centre: Information, Technical
Support, & Learning), yakni satu orang dalam fungsi penanganan informasi, dua
orang dalam fungsi penanganan infrastruktur (untuk network dan peripheral), dan
satu orang untuk fungsi penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Penutup
KESIMPULAN
Pada kenyataannya UPT SI masih berada pada tahap persiapan, karena belum
ditunjang dengan ketersediaan staf serta kepala UPT yang bebas rangkap jabatan
dan ditunjuk dengan kekuatan hukum dan kontrak kerja yang mengikat (melalui
Surat Keputusan Ketua STT-Garut). Keikutsertaan mahasiswa dalam kepengurusan
UPT SI hanya merupakan strategi untuk meguji organisasi dan fungsi manajemen TI
dengan level layanan atau kegiatan yang minimal.
U P T S y s t e m I n f o r m a s i | 30
SARAN
Referensi
Hilda Ainis Syifa, 2008. Rencana Strategis Pengembangan Lembaga Pendidikan (Studi
Kasus pada Sekolah Tinggi Teknologi Garut). Program Pascasarjana Universitas
Negeri Sunan Gunung Djati Bandung.Indonesia.
John Ward dan Joe Pappard. 2002. Strategic Planning for Information System 3rd
Edition. John Wiley & Sons, Ltd. England.
Rinda Cahyana, 2007. 10 Years Yamusa Network. Unit Teknologi Informasi Sekolah
Tinggi Teknologi Garut. Indonesia.
33 | P e r k e m b a n g a n O r g a n i s a s i T I
Tentang Penulis
Rinda Cahyana, lahir di Ciamis tanggal 17 Oktober 1979. Lepas
dari program IPA SMUN 1 Subang tahun 1997 sempat di
terima sebagai mahasiswa sarjana program studi teknik mesin
Sekolah Tinggi Teknologi Kutawaringin Subang, dan peserta
calon mahasiswa Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri
(STPDN). Namun pendidikan sarjananya diselesaikan pada
program studi Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Garut. Pada tahun 2003
sempat diterima sebagai Staf TI di PT Pratita Prama Nugraha Jakarta Pusat, dan
hingga kini sebagai tenaga pengajar dan kepala Laboratorium Komputer di Sekolah
Tinggi Teknologi Garut. Tahun 2005 diangkat sebagai tenaga pengajar Pegawai
Negeri Sipil Departemen Pendidikan Nasional di lingkungan Kordinator Perguruan
Tinggi Swasta Wilayah IV Jawa Barat dan Banten yang diperbantukan di Sekolah
Tinggi Teknologi Garut. Tahun 2007 melanjutkan pendidikan pascasarjana program
studi Teknik Informatika spesialis Sisten Informasi di Sekolah Teknik Elektro dan
Informatika Institut Teknologi Bandung.