Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH METODE KARYAWISATA TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA SISWA TUNARUNGU KELAS VII Rischi Cahyasari

081044019 dan Wagino (Pendidikan Luar Biasa, FIP, UNESA, e-mail: rischicahyasari@rocketmail.com)
Abstract Based on the pre tes conducted at Dharma Wanita Special Needs Junior High School Sidoarjo, the seveth grade students get difficulties in describing the pictures into descriptive test. The interesting and understandable method is used to improve their descriptive writing skill. One of methods is study tour. This research aims to find out the effect of study tour method for the descriptive writing skill. The approach used is quantitative approarch. There are 8 students of seventh grade of Dharma Wanita Special Needs Junior High School Sidoarjo become the subjects of this research. This research uses pre experiment research by using pe test post tes design. Non parametic statistic analysis is used to analyze the data. Post tes is given after the subjects were given study tour treatment in six meeting. The result of the pre tes is still low. The subjects are given intervention in six meetings. Each meeting consists of 90 minutes. The childrens scores are better in the post tes then in the pre test. The score is analyzed by using sign test (ZH), Ztable 5%, and two sides test of 1,96. Z score from the data precess is ZH = 2,47. Therefore, it can be concluded that There is a significant effect of study tour method for the descriptive writing skill of seventh grade students at Dharma Wanita Special Needs Junior High School Sidoarjo, the score of ZH=2,47 >Z table of 5% The conclusion of the research is that there is an improvement of descriptive writing skill after the student are given study tour method. Before the study tour is applied, the score of pre tes is not satisfying. After the students are given study tour method, their score are satisfying. Kata Kunci : Metode Karyawisata, Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi, Siswa Tunarungu PENDAHULUAN Kurikulum pendidikan di Indonesia menempatkan bahasa sebagai salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah. Pengajaran bahasa Indonesia haruslah berisi usaha - usaha yang dapat membawa serangkaian keterampilan berbahasa. pikiran. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen keterampilan yang perlu dikembangkan menyimak, yaitu keterampilan keterampilan berbicara,

keterampilan membaca dan keterampilan menulis. Keempat keterampilan tersebut saling berhubungan antara satu dengan yang lain. Dari observasi yang dilakukan kepada

Keterampilan tersebut erat hubungannya dengan proses proses yang mendasari

anak

tuna

rungu

bahwa

keterampilan

berkomunikasi

dengan

orang

lain,

menulis adalah hal yang paling sulit dilakukan anak tunarungu karena

mengadakan integrasi dan adaptasi sosial serta untuk mengadakan kontrol sosial (Gorys,K. 1984:3) Karena keterbatasan pendengaran, anak tunarungu sering mengalami kesulitan dalam menyampaikan sebuah kalimat maupun mendeskripsikannya dalam bentuk tulisan sehingga mempengaruhi terhadap dalam kata proses yang

keterbatasan dari indera pendengarannya sehingga sulit untuk menyampaikan

angannya dalam bentuk tulisan. Dalam hal ini Tarigan (1982:3) menyatakan bahwa : menulis merupakan suatu keterampilan bahasa yang

dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam

pemahaman

suatu

menyebabkan sulitnya untuk menuangkan angannya dalam bentuk tulisan. Menulis merupakan suatu

keterampilan berbahasa yang digunakan secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan lawan bicara atau orang lain. Menulis bukan hanya kegiatan menyalin tulisan, tetapi juga mengekspresikan pikiran, kehendak, dan perasaan ke dalam lambang lambang tulis yang dapat dipahami oleh orang lain. Tulisan sebagai sumber bahasa sangat penting peranannya bagi kehidupan seseorang. Melalui tulisan seseorang dapat berkomunikasi dengan orang lain yang berada jauh di suatu tempat, baik melalui surat ataupun pesan singkat. Melalui tulisan seseorang juga dapat menggali ilmu, baik itu ilmu teoritis maupun praktis. Bagi anak tunarungu keterampilan menulis merupakan salah satu aspek

kegiatan menulis sang penulis haruslah terampil memanfaatkan grafologi, struktur bahasa dan kosa kata. Keterampilan menulis ini tidak akan datang secara otomatis, melainkan harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur. Keterampilan menulis sangat berguna dalam kehidupan sekarang ini. Kita pada harus anak memberikan didik kehidupan untuk di

kesempatan mendapatkan

posisi

masyarakat. Menulis bagi anak tunarungu sangat bermanfaat karena dapat melatih anak untuk mengembangkan daya pikir, imajinasi, kreatifitas dan mengembangkan potensi anak. Anak tunarungu mengalami gangguan dalam pendengaran sehingga sedikit

kosakata yang dimilikinya. Untuk membuat sebuah kalimat pun kadang bahasanya tidak sesuai dengan aturan tata bahasa sehingga perlu meningkatkan struktur bahasa untuk mengembangkan kemampuan berbahasanya. Kemampuan berbahasa sangat berguna

berbahasa yang sangat penting dan perlu dikembangkan, karena keterampilan menulis tidak hanya melibatkan kemampuan visual namun juga daya imajinasi dan kemampuan intrapersonal yang menunjukkan

kemampuan abstraksi dari dalam diri anak tunarungu. Keterampilan menulis karangan yang diajarkan sekolah selama ini menggunakan

dalam kehidupan karena dengan bahasa seseorang dapat menyatakan ekspresi atau diri,

mengungkapkan

metode klasikal yaitu ceramah tanpa disertai upaya yang dapat menarik perhatian siswa. Hal tersebut seringkali membuat kejenuhan dalam diri siswa sehingga karya yang dihasilkan kurang maksimal. Seringkali metode klasikal yang digunakan pada saat pembelajaran berlangsung hanya dengan menggunakan acuan buku pelajaran

menggunakan

metode

karyawisata.

Penggunaan metode karya wisata merupakan salah satu alternatif untuk pembelajaran menulis karangan deskripsi. Metode karya wisata dapat memudahkan siswa untuk mendapatkan imajinasi yang nantinya akan digunakan untuk bahan penulisan karangan deskripsi. Melalui pengamatan pada objek yang sesungguhnya juga akan menambah motifasi belajar siswa dalam menulis

sehingga kurang membantu menumbuhkan minat siswa. Dengan menghadapkan siswa pada objek nyata akan menstimulus siswa untuk

karangan deskripsi dan sekaligus dapat menambah pengalaman edukatif. Metode karyawisata sangat tepat untuk pembelajaran menulis karangan

menulis karangan dengan tingkat kesulitan menjadi berkurang. Pemanfaatan objek

secara nyata akan memberikan rangsangan yang penting bagi siswa dalam mempelajari tugas yang bersifat keterampilan, termasuk keterampilan menulis (Anderson 1994:181). Menulis karangan merupakan salah satu jenis tulisan nonfiksi, dapat menceritakan tentang peristiwa yang pernah dialami. Keterampilan menulis karangan merupakan bagian dari aspek komponen penggunaan dalam kurikulum bertujuan agar siswa mampu mengungkapkan pikiran, pendapat, gagasan, dan perasaan dalam berbagai bentuk tulisan sastra melalui sebuah

deskripsi. Dengan mengajak siswa ke suatu tempat, siswa akan lebih mudah sekaligus

mendapatkan

pengalaman

terangsang untuk mengadakan pengamatan yang nantinya akan dijadikan bahan

penulisan karangan deskripsi. Penggunaan metode karyawisata dapat membantu siswa dalam menyampaikan apa yang ada dalam pikiranya ataupun pengalaman pribadinya untuk memaparkan suatu keadaan atau suatu tempat. Melalui metode karyawisata siswa mampu menyimpan pengetahuan baru

tentang apa yang dilihatnya. Melaksanakan karyawisata tentu akan membangkitkan rasa senang pada diri siswa karena dengan metode karyawisata siswa dapat menemukan hal baru sehingga akan mendapatkan

karangan,deskripsi dan menciptakan karya sastra berdasarkan berbagai setting atau latar. Keterampilan menulis karangan

deskripsi bagi siswa tunarungu merupakan bahasa yang diindikasikan sulit sehingga memerlukan banyak latihan. Peran seorang guru sangat dibutuhkan dalam upaya menulis

pengetahuan baru yang berguna untuk memperbanyak pengetahuan yang dimiliki. Dalam hal ini keterampilan menulis

meningkatkan

kemampuan

karangan deskripsi dapat diwujudkan dengan penggunaan metode karyawisata. Karena dengan metode karyawisata siswa dapat menemukan hal baru yang lebih nyata dan

karangan deskripsi dan mengatasi kesulitankesulitannya. Salah satu cara untuk mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut adalah dengan

dapat

mengembangkan

keterampilan

Pretes

Perlakuan

Postes

berbahasa. METODE Metode penelitian pada penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (pra eksperimen) dengan disain penelitian one group pre test post test karena hanya terdapat satu kelompok. Jadi kelompok yang sama dijadikan sebagai kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Data diolah secara statistik dengan menggunakan rumus uji tanda. Subjek penelitian ini adalah subjek yang dituju untuk diteliti oleh peneliti (Arikunto, 2002 : 108). Dalam penelitian ini subjek penelitian semua siswa kelas VII SMPLB-B Dharma Wanita Sidoarjo, X: Prosedur: O1: Pre test untuk mengukur kemampuan mengarang deskripsi siswa tunarungu sebelum Karyawisata. diberikan Tes yang Metode diberikan

berupa membuat karangan deskripsi berdasarkan gambar Treeatment atau perlakuan pada subjek yang diberikan pada saat proses menulis

pembelajaran karangan

keterampilan

deskripsi

menggunakan

Metode Karyawisata. O2: Post test untuk mengukur keterampilan menulis karangan deskripsi siswa setelah diberikan Metode Karyawisata Sampel dalam penelitian ini adalah anak tunarungu di SMPLB-B Dharma Wanita Sidoarjo, sejumlah 8 siswa. Sumber data penelitian diperoleh dari pre tes dan pos tes. Data pre tes dilakukan untuk menilai keterampilan menulis karangan deskripsi pada siswa tunarungu kelas VII di SMPLBB Dharma Wanita Sidoarjo sebelum

sedangkan teknik pengumpulannya adalah observasi dan tes. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data statistik non parametik jenis Uji Tanda (Sign Test Zh). Arikunto bahwa (2010:27) menjelaskan adalah

penelitian

kuantitatif

penelitian yang didasarkan pada penggunaan angka mulai dari pengumpulan data,

penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya.Desain penelitian yang digunakan yaitu the one group pre tes-postest karena untuk membandingkan keadaan sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. Desain penelitian pretes-postes dilakukan observasi sebanyak 2 kali yaitu sebelum dan sesudah diberikan

diberikan perlakuan metode karyawisata. Data pos tes dilakukan untuk menilai keterampilan menulis karangan deskripsi pada siswa tunarungu kelas VII di SMPLBB Dharma Wanita Sidoarjo setelah diberikan perlakuan metode data karyawisata. Teknik tes

perlakuan/treatment

(Arikunto, 2006:85),

pengumpulan

menggunakan

rancangan ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

perbuatan. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah statistik non parametrik menggunakan uji tanda, dengan rumus sebagai berikut :

(Saleh, 1996:5) Keterangan: : Nilai hasil pengujian statistik sign test X : Hasil pengamatan, yakni jumlah tanda plus (+) (0,5)

deskripsi pada siswa kelas VII SMPLB-B Dharma Wanita Sidoarjo. No Nama Nilai Pretes 1 2 3 4 5 6 7 EN MW RW RP SL HA AM AD 1,2 1,2 1,4 1,2 1,2 1,4 1,4 1,4 Postes 2,6 2,3 3,6 2,3 2,3 3,6 3,6 3,6 + + + + + + + + Perubahan tanda

: Mean (nilai rata-rata) = : Probalitas untuk memperoleh tanda (+) atau (-) = 0,5 karena nilai kritis 5% : Jumlah subyek : Standar deviasi = :1 = 0,5

HASIL DAN PEMBAHASAN Data-data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan statistik non parametrik menggunakan uji tanda (sign test). Teknik ini digunakan karena syarat normal dan distribusi bebas pada variabel tidak

Data-data

hasil

penelitian

yang

berupa nilai pre tes dan pos tes yang telah dimasukkan ke dalam tabel kerja perubahan di atas kemudian di analisis menggunakan rumus uji tanda (ZH) sebagai berikut. Perubahan diatas kemudian dianalisis menggunakan rumus sign tes (ZH). Adapun rumus ZH = . Ada beberapa yang

terpenuhi, dan jumlah sampel paling sedikit. Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah statistik non parametik karena

datanya kuantitatif

yaitu dalam bentuk

bilangan. Sedangkan subjek penelitiannya kecil, kurang dari 10 orang. Hal ini diperkuat dengan pendapat Sutrisno Hadi (1993:332) bahwa suatu sampel yang n-nya lebih kecil dari 30, kita sebut sampel kecil, maka rumus yang digunakan untuk a. Mencari nilai P dan q P atau probabilitas adalah kemungkinan untuk memperoleh tanda (+) atau tanda (-), jadi besar probabilitas (p) adalah 0,5 Untuk Adapun tabel hasil kerja serta nilai q memperoleh digunakan diperlukan untuk mendapatkan nilai ZH yaitu :

menganalisis data adalah rumus statistik non parametik jenis uji tanda (Sign Test ZH) (Saleh,1996).

perhitungannya adalah sebagai berikut: Tabel 1. Perubahan tanda pre tes dan pos tes keterampilan menulis karangan

rumus 1 p q=1p q = 1 0,5 q = 0,5

b. Mencari nilai ambang batas tanda + X Dari hasil tabel diatas di dapatkan jumlah (+) adalah 8, maka ambang batas tanda (+) dapat dihitung dengan rumus = 7,5 Maka X terletak pada X = 7,5 c. Mencari mean () =n.p = 8 . 0,5 =4 d. Mencari deviasi = = = = 1,414 e. Menghitung ZH Setelah semua tahapan b. standar

a.

Nilai kritis untuk = 5% (satu sisi pengujian), maka nilai kritis Z = 1,64

HO diterima bila ZH 1,64 HO ditolak bila ZH 1,64 Kesimpulan : Dari hasil perhitungan ZH diatas didapatkan hasil 2,47. Jadi dalam penelitian ini HO karena ZH lebih besar dari 1,64 maka hal ini berarti bahwa berbunyi karyawisata Ha diterima, ada dimana Ha

pengaruh

metode

terhadap

keterampilan

menulis karangan deskripsi pada siswa kelas VII SMPLB-B Dharma Wanita Sidoarjo. Nilai kritis bila Nilai kritis bila = 5% (pengujian dilakukan dua sisi) maka nilai kritis = Z = 1,96

dilalui maka langkah selanjutnya adalah memasukkan nilai yang telah didapat dengan rumus ZH = ZH = ZH = 2,475 ZH = 2,47 Pada perhitungan nilai kritis untuk = 5% (pengujian dilakukan dengan dua sisi), maka nilai kritis = Z = 1, 96. Ho diterima bila 1, 96 ZH + 1, 96. Ho ditolak bila ZH > + 1,96 atau ZH < - 1, 96. Intepretasi data

HO diterima bila -1,96 ZH + 1,96 HO ditolak bila ZH > + 1,96 atau ZH < -1,96 Kesimpulan : Dari hasil perhitungan ZH diatas didapatkan hasil 2,47. Jadi dalam penelitian ini HO ditolak karena ZH > 1,96 yang berarti bahwa Ha diterima, mana Ha berbunyi ada pengaruh metode karyawista terhadap

keterampilan deskripsi pada

menulis siswa

karangan kelas VII

pembelajaran kelas. Kegiatan karyawisata dapat menumbuhkan rasa senang pada diri siswa karena siswa dapat menemukan pengalaman baru yang mungkin selama ini dia belum mengerti nama dari suatu benda dengan karyawisata siswa dapat menambah kosakata mereka. Berdasarkan analisis data dalam

SMPLB-B Dharma Wanita Sidoarjo. Kemampuan berbahasa sangat

berguna dalam kehidupan karena dengan bahasa seseorang dapat menyatakan atau mengungkapkan berkomunikasi ekspresi dengan orang diri, lain,

mengadakan integrasi dan adaptasi sosial serta untuk (Gorys,K. deskripsi mengadakan kontol sosial 1984:3). dapat Menulis karangan pikiran,

penelitian ini dengan menggunakan rumus uji tanda sign test, penelitian ini

menggunakan dua jenis nilai kritis untuk mengetahui pengaruh metode karywisata terhadap keterampilan menulis karangan deskripsi pada siswa kelas VII SMPLB-B Dharma Wanita Sidoarjo. Dari hasil

mengutarakan

perasaan, dan tujuan dalam bentuk tulisan. Dengan menulis karangan deskripsi siswa tunarungu dapat mengembangkan struktur kalimat berbahasanya. Pengetahuan baru akan menambah kosakata baru dalam

pengujian nilai kritis yang telah dilakukan, kedua nilai kritis yang telah dianalisis menunjukkan bahwa nilai Z yang diperoleh dalam hitungan 2,47 lebih besar daripada nilai Z sau sisi 5% yaitu 1,64 dan juga lebih besar daripada nilai Z dua sisi yaitu 1,96 sehingga diketahui bahwa hipotesis nol ditolak dan hipotesis kerja diterima. Hal ini berarti ada peningkatan yang signifikan dalam keterampila menulis karangan

berbahasa. Dalam kehidupan sosial siswa tunarungu deskripsi dalam membuat kesulitan karangan karena

mengalami

mereka tidak mampu mengutarakan maksud dan tujuan karangan deskripsi. Oleh karena itu adanya gambar, pengamatan objek langsung, dan kalimat-kalimat bantuan dapat membantu siswa dalam pembuatan karangan deskripsi. Struktur kalimat yang baku dan teratur sulit diungkapkan pada siswa

deskripsi pada siswa kelas VII SMPLB-B Dharma Wanita Sidoarjo. PENUTUP Simpulan Berdasarkan data hasil penelitian tentang pengaruh metode karyawisata

tunarungu karena mereka hanya mampu memahami kalimat perkata saja sehingga dalam membentuk suatu paragraf yang teratur dan berstruktur siswa tunarungu harus diberi bantuan kata penghubung maupun sebuah kalimat yang baku. Metode karyawisata diharapkan

terhadap keterampilan menulis karangan deskripsi pada siswa tunarungu,

menunjukkan bahwa kegiatan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengkaji pengaruh metode karyawisata terhadap

mampu meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi pada siswa tunarungu. Dalam kegiatan karyawisata siswa mendapat bimbingan tentang hal baru di luar

keterampilan menulis karangan deskripsi pada siswa kelas VII SMPLB-B Dharma Wanita Sidoarjo sebelum dilaksanakan

intervensi intervensi

dan yaitu

sesudah dengan

dilaksanakan menggunakan

a. Memahami dalam

sasaran pemilihan

dan

tujuan metode

metode karyawisata Saran Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan bahwa penggunaan metode karyawisata dapat berpengaruh terhadap keterampilan menulis karangan deskripsi pada siswa tunarungu. Oleh karena itu disarankan kepada : 1. Guru Penggunaan metode karyawisata dapat digunakan sebagai salah satu alternatif sebagai referensi dalam pemilihan metode keterampilan menulis karangan deskripsi karyawisata di sekolah. dapat Metode

karyawisata b. Menentukan metode yang sesuai dengan sasaran dan tujuan c. Memahami penelitian intervensi DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimin. 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara Arikunto, Suharsimin. 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimin. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimin. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta Budi, Eka Setya. 2006. Peningkatan Menulis Cerpen dengan Metode Karyawisata Siswa Kelas X MA Al Asror Semarang, Skripsi : FBS UNNES. Tidak diterbitkan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 1995.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar, Jakarta : Rineka Cipta Eneste, Pamusuk. 1983. Cerpen Indonesia Mutakhir, Antologi Esai dan Kritik. Jakarta : Gramedia. Finoza, Lamuddin. 2004. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta : Insan Mulia Fatoni, 2005. Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan Metode Karya Wisata pada kelas II MA NahdlatusSyubban Sayung Kabupaten Demak. kondisi yang sampel diberikan

menumbuhkan

pengalaman baru bagi siswa dan dapat memotivasi siswa sehingga tercipta memori yang kuat karena siswa belajar dengan Mengumpulkan menyenangkan. ide dengan

memanfaatkan visualisasi akan menjadi pembelajaran baru yang menyenangkan bagi siswa tunarungu. 2. Sekolah Lembaga mengoptimalkan sekolah hasil dapat penelitian

dengan memanfaatkan sumber belajar dan fasilitas yang tersedia dengan maksimal agar dapat mengoptimlkan kemampuan siswa 3. Peneliti lanjutan Untuk peneliti lanjutan jika akan meneliti tentang penelitian yang sama disaranan agar,

Skripsi : FBS diterbitkan.

UNNES.

Tidak

Syafieie, Imam. 1988. Retorika Dalam Menulis. Jakarta : P2LPTK Depdikbud Tarigan, Henri Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa. Tarigan, Henri Guntur. 1886. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa. Teguh, 2006. Penggunaan Metode Karyawisata dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Bidang Studi Agama Islam, Jakarta : Skripsi Sarjana UIN Jakarta. Tidak diterbitkan.

Gie, The Liang. 2002. Terampil Mengarang. Yogyakarta: Andi Yogyakarta. Jamaludin.2003. Problematika Pembelajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta : Adi Cita Karya Nusa. Keraf, Gorys. 2004. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Kurikulum Pendidikan Luarbiasa. 2006. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SMPLB-B. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Moeslichatoen, 1998. Metode Pengajaran di Taman Kanak Kanak. Jakarta : Rineka Cipta. Notosusanto, Nugroho. 1975. Tiga Kata. Jakarta: Balai Pustaka. Rianawati, Rina. 2012. Model Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi Menggunakan Pendekatan Kontekstual (CTL) Pada Siswa Kelas IV SDN Mandalasari 4. Makalah STKIP Siliwangi Bandung: tidak diterbitkan Sadjah, Edja dan Sukarja, 1995. Bina Bicara, Persepsi Bunyi dan Irama. Bandung : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Saleh, Samsubar. 1996. Statistik Non

Thahar, Harris Effendi. 2008. Kiat Menulis Cerita Pendek. Bandung : Angkasa Tim penyusun. 2006. Panduan Penulisan Skripsi Universitas Negeri Surabaya. Surabaya: UNESA pers. Tuminah, 2000. Penggunaan Metode Karya Wisata untuk Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi pada Siswa Kelas IA Cawu 2 SLTP Taman Siswa Bojo Tahun Anggaran 2000/2001, Skripsi : FBS UNNES. Tidak diterbitkan. Wahyudi, Ari, 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan Luar Biasa. Surabaya : Unesa University Perss.

Parametrik Edisi 2. Yogyakarta : BPF Somantri, Sutjihati. 2006. Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: Refika Aditama. Somat, Parmanaria dan Herawati. 1996. Ortopedagogik Anak Tuanarungu, Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Suharianto, S. 1982. Dasar-dasar Teori Sastra. Surakarta: Widya Duta. Sumardjo, Jakob.1988. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: PT Gramedia.

Anda mungkin juga menyukai