Anda di halaman 1dari 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Perkembangan Teknik Industri dimulai dari era scientific management yang dipelopori oleh Taylor pada saat terjadinya Revolusi Industri. Pada era ini para ahli teknik mencoba untuk mengintegerasikan antara prodiktivitas dan efisien dalam melakukan suatu pekerjaan dalam lingkup industri dan bidang jasa pelayanan lainnya. Pendekatan yang digunakan pada saat scientific management tersebut masih mengarah pada sistem manusia-mesin. Pendekatan sistem manusia-mesin pada dasarnya merupakan sistem yang lebih dilakukan pada level kerja paling dasar yaitu dalam level work station. Namun pada perkembangan selanjutnya para peneliti menyadari bahwa pendekatan keilmuan perlu diterapkan pada satu tingkat diatas work station yaitu pada bidang manufaktur. Komponen yang terlibat dalam bidang manufaktur ini masih sama dengan yang terlibat pada level work station yaitu manusia, mesin dan material. Namun hal yang lebih ditekankan adalah perlunya perhatian terhadap kualitas, biaya dan pengiriman. Untuk mencapai hal tersebut maka dibutuhkan suatu sesuatu pendekatan baru dimana tidak hanya memperhatikan hubungan antara manusiamesin tetapi juga memperhatikan akan kebutuhan atau masalah dalam sistem integral (Organization) dalam hal ini melibatkan manusia itu tersendiri baik mengenai manajemen perilaku-perilaku oleh para pegawai, pemimpin serta pengaturan sisem rganisasi yang menurut para ahli pada akhir ke-20 merupakan hal yang sangat berpengaruh dalam pencapaian tujuan pada level manufaktur. Pendekatan ini dikenal sebagai Administration dan Behavior Management dan dipelopori oleh banyak ahli dengan teori-teori yang telah banyak dipakai sebagai dasar pengembangan Teknik Industri yang baik pada masa kini.

1.2 Tujuan Adapun tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah untuk Memahami konsep Administration and BehaviorManagement dan aplikasinya.

Anda mungkin juga menyukai