Anda di halaman 1dari 22

AKUNTANSI KEUANGAN 2

LAPORAN ARUS KAS

KELOMPOK 08

1. Yeti 2007310266
2. Fitria 2007310291
3. Vidiana 2007310349
4. Tika 2007310370
5. Taufan 2007310395

S1 AKUNTANSI
STIE PERBANAS SURABAYA
LAPORAN ARUS KAS
Laporan Arus Kas merupakan penerimaan kas dan pembayaran kas ( pengeluaran
kas). Laporan arus kas melaporkan penerimaan kas dan pengeluaran kas yang
digolongkan sesuai dengan kegiatan utama entitas : operasi,investasi, dan pembelanjaan.
Laporan tersebut melaporkan arus masuk kas bersih atau keluar kas bersih dari setiap
kegiatan dan untuk semua kegiatan usaha.
Tujuan utama laporan arus kas adalah memberikan informasi tentang penerimaan kas
dan pembayaran kas entitas selama suatu periode. Tujuan keduanya adalah untuk
melaporkan kegiatan operasi, investasi, dan pembiayaan suatu entitas selama periode
berjalan.
Manfaat Laporan Arus Kas :
1. Kemampuan entitas untuk menghasilkan arus kas di masa depan.
2. Kemampuan entitas untuk membayar dividen dan memenuhi kewajibannya.
3. Penyebab perbedaan antara laba bersih dan arus kas bersih dari kegiatan operasi.
4. Transaksi investasi dan pembiayaan yang melibatkan kas dan nonkas selama suatu
periode.

KLASIFIKASI ARUS KAS


Laporan arus kas mengklasifikasikan penerimaan kas berdasarkan kegiatan operasi,
investasi, dan pembiayaan. Karakteristik transaksi dan peristiwa lainnya dari setiap jenis
kegiatan adalah :
1. Kegiatan operasi melibatkan pengaruh kas dari transaksi yang dilibatkan dalam

penentuan laba bersih, seperti penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa,
serta pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan untuk memperoleh
persediaan serta membayar beban.
2. Kegiatan investasi umumnya melibatkan aktiva jangka panjang dan mencangkup

(a) pemberian serta penagihan pinjaman, dan (b) perolehan serta pelepasan
investasi dan aktiva produktif jangka panjang.
3. Kegiatan pembiayaan melibatkan pos-pos kewajiban dan ekuitas pemegang

saham serta mencangkup (a) perolehan kas dari kreditor dan pembayaran kembali
pinjaman, serta (b) perolehan modal dari pemilik dan pemberian tingkat
pengembalian atas, dan pengembalian dari investasinya.

Operasi
Arus kas masuk
Dari penjualan barang dan jasa.
Dari pengembalian atas pinjaman (bunga) dan sekuritas
ekuitas (dividen).
Pos-pos
Arus kas keluar Laporan
Kepada pemasok persediaan. Laba-Rugi

Kepada karyawan untuk jasa yang diberikan.


Kepada pemerintah untuk membayar pajak.
Kepada kreditor untuk membayar bunga.
Kepada pihak lain untuk membayar beban.
Investasi
Arus kas masuk
Dari penjualan properti, pabrik, dan peralatan.
Dari penjualan sekuritas hutang atau ekuitas entitas lain.
Umumnya
Dari penagihan pokok pinjaman yang diberikan kepada pos-pos
entitas lain. Aktiva
Jangka Panjang
Arus kas keluar
Untuk membeli properti, pabrik, dan peralatan.
Untuk membeli sekuritas hutang atau ekuitas
ekuitas lain.
Untuk memberikan pinjaman kepada entitas lain.
Pembiayaan
Arus kas masuk
Dari penjualan sekuritas ekuitas.
Umumnya
Dari penerbitan hutang (obligasi dan wesel). pos-pos
Arus kas keluar Kewajiban
Jangka Panjang
Kepada pemegang saham sebagai deviden. dan Ekuitas
Untuk melunasi hutang jangka panjang atau
memperoleh kembali modal saham.

Format Laporan Arus Kas


Kelompok arus kas dari kegiatan operasi selalu dicantumkan pertama kali, disusul
oleh kegiatan investasi dan pembiayaan. Masing-masing arus masuk dan arus keluar dari
kegiatan investasi serta pembiayaan dilaporkan secara terpisah, yaitu dilaporkan dalam
jumlah kotor, bukan sebagai selisih akhir dari berbagai arus masuk dan arus keluar. Jadi,
arus kas keluar dari pembelian properti dilaporkan terpisah dari arus kas masuk atas
penjualan properti. Demikian juga, arus kas masuk dari penerbitan sekuritas hutang
dilaporkan terpisah dari arus kas keluar atas pelunasannya. Kenaikan atau penurunan
bersih kas selama suatu periode harus merekonsiliasi saldo awal dan akhir kas yang
dilaporkan dalam neraca komparatif.
Format kerangka dari laporan arus kas adalah sebagai berikut:
Ilustrasi 24-2
COMPANY NAME
Laporan Arus Kas
Periode yang Dicakup
Arus kas dari kegiatan operasi
Laba bersih xxx
Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba bersih
terhadap kas bersih yang disediakan oleh kegiatan operasi:
(Daftar masing-masing pos) xx xx
Arus kas bersih dari kegiatan operasi xxx
Arus kas dari kegiatan investasi
(daftar dari masing-masing arus masuk dan arus keluar) xx
Kas bersih yang diterima (digunakan) oleh kegiatan investasi xxx
Arus kas dari kegiatan pembiayaan
(Daftar dari masing-masing arus masuk dan arus keluar) xx
Kas bersih yang diterima (digunakan) oleh kegiatan pembiayaan xxx
Kenaikan (penurunan) bersih kas xxx
Saldo kas awal periode xxx
Saldo kas akhir periode xxx

Langkah-Langkah Dalam Penyiapan

Tidak seperti laporan keuangan utama lainnya, laporan arus kas tidak disiapkan
dari neraca saldo yang telah disesuaikan.
Informasi untuk menyiapkan laporan arus kas berasal dari tiga sumber :
Neraca komparatif menyajikan jumlah perubahan aktiva, kewajiban, dan ekuitas
dari awal hingga akhir periode.
Laporan laba-rugi periode berjalan berisi data yang membantu pembaca
menentukan jumlah kas yang diterima dari atau digunakan oleh operasi selama
periode berjalan.

Data transaksi tertentu dari buku besar umum memberikan informasi tambahan
terinci yang dibutuhkan untuk menentukan bagaimana kas diterima dan digunakan
selama periode berjalan.

Menyiapkan laporan arus kas dari sumber-sumber data di atas melibatkan tiga
langkah utama:
Langkah 1. Menentukan perubahan kas. Prosedur ini bersifat langsung karena
perbedaan antara saldo kas awal dan akhir dapat dengan mudah dihitung dengan
memeriksa neraca komparatif.

Langkah 2. Menentukan arus kas bersih dari kegiatan operasi. Melibatkan


analisis atas laporan laba-rugi tahun berjalan dan neraca komparatif serta data
transaksi tertentu.

Langkah 3. Menentukan arus kas bersih dari kegiatan investasi dan


pembiayaan. Semua perubahan lain dalam akun-akun neraca harus di analisis
untuk menentukan pengaruhnya terhadap kas.

Membandingkan Metode Tak Langsung dan Metode Langsung

Metode Tidak Langsung


Diagram berikut menyajikan jenis penyesuaian yang lebih umum yang telah dibuat
terhadap laba bersih untuk mendapatkan arus kas bersih dari kegiatan operasi.
Laba Bersih

Penambahan Pengurangan
Beban penyusutan Amortisasi premi obligasi
Amortisasi aktiva tak terwujud dan Penurunan kewajiban pajak
beban yang ditangguhkan penghasilan yang ditangguhkan
Amortisasi diskonto obligasi Laba atas investasi dalam saham biasa
Kenaikan kewajiban pajak penghasilan yang dengan metode ekuitas
ditangguhkan Keuntungan atas penjualan
Kerugian atas investasi dalam saham biasa aktiva pabrik
dengan menggunakan metode ekuitas Kenaikan piutang usaha
Kerugian atas penjualan aktiva pabrik Kenaikan persediaan
Kerugian penghapusan aktiva Kenaikan beban dibayar di muka
Penurunan piutang usaha Penurunan hutang usaha
penurunan persediaan Penurunan kewajiban akrual

Piutang dagang Naik Mengurangi laba bersih


Turun Menambah laba bersih
Persedian Naik Mengurangi laba bersih
Turun Menambah laba bersih
Beban dibayar di muka Naik Mengurangi laba bersih
Turun Menambah laba bersih
Beban penyusutan Naik Menambah laba bersih
Penjualan aktiva tetap Keuntungan mengurangi laba bersih
Kerugian menambah laba bersih
Hutang dagang Naik Menambah laba bersih
Turun Mengurangi laba bersih
Hutang beban Naik Menambah laba bersih
Turun Mengurangi laba bersih
Beban bunga Naik Menambah laba bersih

Penambahan dan pengurangan yang terdaftar di atas merekonsiliasi laba bersih terhadap
arus kas bersih dari kegiatan operasi, yang menggambarkan alasan mengapa metode
tidak langsung juga dikenal sebagai metode rekonsiliasi.

Metode Langsung – Suatu ilustrasi


Menurut metode langsung, laporan arus kas melaporkan arus kas bersih dari kegiatan
operasi sebagai kelompok utama dari penerimaan kas operasi (misalnya kas yang ditagih
dari pelanggan dan kas yang diterima dari bunga serta deviden) dan pengeluaran kas
(misalnya, kas yang dibayar kepada pemasok atas barang yang dibeli, kepada karyawan
atas jasa yang diberikannya, kepada kreditor untuk bunga, dan kepada otoritas
pemerintah untuk pajak)

Ilustrasi 24-13
TAX CONSULTANTS INC.
Neraca Komparatif
31 Desember
Perubahan
Aktiva 2002 2001 Naik/Turun
Kas $ 54.000 $ 37.000 $ 17.000 Naik
Piutang usaha 68.000 26.000 42.000 Naik
Persediaan 54.000 -0- 54.000 Naik
Beban dibayar di muka 4.000 6.000 2.000 Turun
Tanah 45.000 70.000 25.000 Turun
Gedung 200.000 200.000 -0-
Akumulasi penyusutan-Gedung (21.000) ( 11.000) 10.000 Naik
Peralatan 193.000 68.000 125.000 Naik
Akumulasi penyusutan-Peralatan (28.000) (10.000) 18.000 Naik
Total $569.000 $386.000

Kewajiban dan
Ekuitas Pemegang Saham
Hutang usaha $ 33.000 $ 40.000 7.000 Turun
Hutang obligasi 110.000 150.000 40.000 Turun
Saham biasa (nominal $1) 220.000 60.000 160.000 Naik
Laba ditahan 206.000 136.000 70.000 Naik
Total $569.000 $386.000

Ilustrasi 24-14
TAX CONSULTANTS INC.
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2002

Pendapatan $890.000
Harga pokok penjualan $465.000
Beban operasi 221.000
Beban bunga 12.000
Kerugian atas penjualan peralatan 2.000 700.000
Laba dari operasi 190.000
Beban pajak penghasilan 65.000
Laba bersih $125.000
Informasi tambahan
(a) Beban operasi termasuk beban penyusutan sejumlah $33.000 dan amortisasi beban di bayar di
muka sejumlah $2.000.
(b) Tanah dijual secara tunai seharga nilai buku
© Dividen tunai sejumlah $55.000 dibayar pada tahun 2002
(d) Beban bunga sejumlah $12.000 dibayar tunai
(e) Peralatan dengan harga perolehan $166.000 dibeli secara tunai. Peralatan dengan harga
perolehan $41.000 dan harga nilai buku $36.000 dijual seharga $34.000 tunai.
(f) Obligasi ditebus seharga nilai buku secara tunai.
(g) Saham biasa (nominal $1) diterbitkan secara tunai.

Ilustrasi 24-15

Arus kas dari kegiatan operasi


Laba bersih $125.000
Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba bersih
terhadap kas bersih yang diterima dari kegiatan operasi:
Beban penyusutan $33.000
Kenaikan piutang usaha (42.000)
Kenaikan persediaan (54.000)
Penurunan beban dibayar dimuka 2.000
Penurunan hutang usaha (7.000)
Kerugian atas penjualan peralatan 2.000 (66.000)
Kas bersih yang diterima dari kegiatan operasi $ 59.000

Ilustrasi 24-16
METODE TIDAK LANGSUNG
TAX CONSULTANTS INC.
Laporan Arus Kas
Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2002

Arus kas dari kegiatan operasi


Laba bersih $125.000
Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba bersih terhadap
Kas bersih yang diterima dari kegiatan operasi:
Beban penyusutan $ 33.000
Kenaikan piutang usaha (42.000)
Kenaikan persediaan (54.000)
Penurunan beban dibayar di muka 2.000
Penurunan hutang usaha (7.000)
Kerugian atas penjualan peralatan 2.000 (66.000)
Kas bersih yang diterima dari kegiatan operasi 59.000
Arus kas dari kegiatan investasi
Penjualan tanah 25.000
Penjualan peralatan 34.000
Pembelian peralatan (166.000)
Kas bersih yang digunakan oleh kegiatan investasi (177.000)
Arus kas dari kegiatan pembiayaan
Penebusan obligasi (40.000)
Penjualan saham biasa 160.000
Pembayaran dividen tunai (55.000)
Kas bersih yang diterima dari kegiatan pembiayaan 65.000
Kenaikan bersih kas 17.000
Saldo kas, 1 Januari 2002 37.000
Saldo kas, 31 Desember 2002 $ 54.000

Arus Kas dari Kegiatan Investasi. Banyak analis melihat investasi sebagai kegiatan
kritis, karena investasi menentukan arah perusahaan dimasa datang. Pembelian aktiva
tetap dengan jumlah besar merupakan tanda adanya ekspansi, yang biasanya merupakan
suatu tanda baik bagi perusahaan. Rendahnya tingkat kegiatan investasi suatu periode
yang panjang berarti perusahaan tidak bisa mengembangkan aktiva tetapnya.
Pengetahuan tentang arus kas jenis ini membantu investor dan kreditor mengevaluasi ke
arah mana manajer mengarahkan perusahaannya.

Pembayaran kas untuk perolehan Aktiva tetap dan Investasi, serta Pemberian Pinjaman
Terhadap Perusahan lain. Pembayaran kas ini serupa karena dilakukan untuk
memperoleh aktiva non-kas. Jenis transaksi pertama berupa pembelian aktiva tetap
seperti tanah, gedung, dan peralatan sebesar Rp 306.000. pada transaksi jenis kedua
Candra memberi pinjaman pada perusahaan lain sebesar Rp 11.000 dan memperoleh
wesel tagih. Hal ini termasuk kegiatan investasi karena perusahaan menginvestasikan
aktivanya untuk penggunaan dalam perusahaan bukan untuk dijual kembali. Transaksi-
transaksi ini tidak mempunyai pengaruh terhadap pendapatan atau biaya, karena itu tidak
dilaporkan dalam laporan rugi-laba. Transaksi lain dalam kategori ini tidak ditunjukkan
berupa pembelian investasi dalam saham dan obligasi dari perusahaan lain.

Hasil dari Penjualan Aktiva Tetap Dan Investasi, serta Pengumpulan Pinjaman.
Transaksi ini merupakan kebalikan dari perolehan aktiva tetap dan investasi serta
pemberian pinjaman. Pos-pos ini merupakan penerimaan kas dari transaksi
investasi. Penjualan aktiva tetap membutuhkan penjelasan selanjutnya. Laporan arus
kas melaporkan bahwa Candra menerima kas Rp 62.000 atas penjualan aktiva tetapnya.
Laporan laba rugi menunjukkan keuntungan Rp 8.000 atas transaksi ini. Kas sebesar
Rp62.000 merupakan hasil dari penjualan. Asumsikan, Candra menjual peralatan yang
harga perolehannya Rp 64.000 dan mempunyai akumulasi penyusutan sebesar Rp
10.000, ayat jurnal untuk mencatat penjualan ini adalah:

Kas ................................................................... 62.000


Akumulasi Depresiasi ...................................... 10.000
Peralatan ................................................... 64.000
Keuntungan atas penjualan aktiva tetap (dari
Laporan R/L .......................................... 8.000

Analisa tersebut menunjukkan bahwa nilai buku dari peralatan sebesar Rp 54.000 (Rp
64.000 – Rp 10.000). Akan tetapi nilai buku dari aktiva yang dijual ini tidak dilaporkan
pada laporan arus kas. Hanya hasil penjualan sebesar Rp 62.000 lah yang dilaporkan
dalam laporan.

Arus Kas dari kegiatan Pembelanjaan. Arus kas dari kegiatan pembelanjaan meliputi
hal-hal berikut:
Hasil dari Pengeluaran Saham dan Utang. Pembaca laporan keuangan ingin
mengetahui bagaimanakah cara suatu entitas memperoleh pembelanjaannya.
Pengeluaran saham (saham biasa dan saham preferen) dan utang merupakan dua cara
untuk membiayai operasi perusahaan. Pada gambar 18-1 Candra mengeluarkan saham
biasa sebesar Rp 101.000 dan utang jangka panjang sebesar Rp 94.000.

Pembayaran Utang Dan Pembelian Saham Perusahaan Sendiri. Pembayaran utang


menurunkan kas, yang merupakan kebalikan dari pinjaman uang. Candra melaporkan
pembayaran utangnya sebesar Rp 11.000. Transaksi lain dalam kategori ini adalah
pembelian saham perbendaharaan dan pembayaran untuk menarik saham perusahaan
yang beredar.

Metode Langsung

PT. CANDRA
Laporan Arus Kas
31 Desember,1992
Peningkatan (penurunan) pada Kas dan Setoran Kas

Aliran kas dari kegiatan operasi :


Penerimaan:
Penerimaan dari pelanggan Rp. 271.000
Penerimaan bunga pada wesel tagih Rp. 10.000
Penerimaan dividen pada saham Rp. 9.000
Total Penerimaan Kas Rp. 290.000
Pembayaran:
Untuk pemasok Rp. (133.000)
Untuk karyawan Rp. ( 58.000)
Untuk bunga Rp. ( 16.000)
Untuk pajak pendapatan Rp. ( 15.000)
Total pembayaran kas Rp. (222.000)
Aliran kas masuk bersih dari kegiatan operasi Rp. 68.000
Aliran kas dari kegiatan penanaman modal :
Perolehan aktiva tetap Rp. (306.000)
Pinjaman dari perusahaan lain Rp. ( 11.000)
Hasil dari penjualan aktiva tetap Rp. 62.000
Aliran kas keluar dari kegiatan penanaman modal Rp. (255.000)
Aliran kas dari kegiatan pembelanjaan :
Pendapatan dr pengeluaran saham biasa Rp. 101.000
Pendapatan dr pengeluaran hutang jangka
Panjang Rp. 94.000
Pembayaran utang jangka panjang Rp. (11.000)
Pembayaran deviden Rp. (17.000)
Aliran kas masuk dari kegiatan pembelanjaan Rp. 167.000
Penurunan bersih kas Rp. ( 20.000)
Saldo, 31 desember 1999 Rp. 42.000
Saldo, 31 desember 2000 Rp. 22.000

Contoh soal LAPORAN ARUS KAS ( Metode Tidak langsung )

PT. CANDRA telah menyusun Ringkasan Transaksi – Transaksi pada tahun 2000
Kegiatan – kegiatan Operasional :

1. penjualan Rp. 248.000


2. Tagihan dari pelanggan Rp. 271.000
3. Pendapatan bunga atas wesel tagih Rp. 12.000
4. Tagihan Atas piutang bunga Rp. 10.000
5. Penerimaan kas atas pendapatan deviden Dalam saham Investasi Rp. 9.000
6. Harga pokok penjualan Rp. 150.000
7. Pembelian persediaan secara kredit Rp. 147.000
8. Pembayaran untuk pemasok Rp. 133.000
9. Beban gaji dan upah Rp. 56.000
10. Pembayaran gaji dan upah Rp. 58.000
11. Beban Penyusutan Rp. 18.000
12. Beban operasi lain – lain Rp. 17.000
13. Beban dan Pembayaran Bunga Rp. 16.000
14. Beban Dan Pembayaran pajak pendapatan Rp. 15.000

Kegiatan – Kegiatan Investasi :


15. Pembayaran kas untuk memperoleh aktiva tetap Rp. 306.000
16. Memberi Pinjaman Untuk perusahaan Lain Rp. 11.000
17. Hasil dari penjualan aktiva tetap, sebesar Rp. 62.000 termasuk keuntungan Rp. 8.000

Kegiatan – Kegiatan Pembelanjaan :

18. Hasil dari pengeluaran saham biasa Rp. 101.000


19. Hasil dari pengeluaran utang jangka panjang Rp. 94.000
20. Pembayaran Utang Jangka Panjang Rp. 11.000
21. Pengumuman dan pembayaran deviden kas Rp. 17.000

Ringkasan transaksi I memberikana data untuk laporan rugi – laba dan laporan arus kas,
sebagai berikut :
LAPORAN RUGI LABA

PT. CANDRA
Untuk tahun yang berakhir
31 desember 2000

Pendapatan dan keuntungan :


Pendapatan penjualan Rp. 284.000
Pendapatan Bunga Rp. 12.000
Pendapatan Dividen Rp. 9.000
Keuntungan dari penjualan aktiva tetap Rp. 8.000
Total pendapatan dan keuntungan Rp. 313.000
Beban – Beban :
Harga pokok penjualan Rp. 150.000
Beban upah dan gaji Rp. 56.000
Beban Penyusutan Rp. 18.000
Beban Operasional lainnya Rp. 17.000
Beban Bunga Rp. 16.000
Beban pajak Pendapatan Rp. 15.000
Total Beban Rp. 272.000

Laba Bersih Rp. 41.000

Masalah-Masalah Khusus Dalam Pembuatan Laporan Arus Kas


Masalah-masalah yang timbul sehubungan dengan penyiapan laporan arus kas dapat
dikategorikan sebagai berikut:
1. Penyesuaian yang mirip dengan penyusutan.
2. Piutang usaha (bersih).
3. Perubahan modal kerja lainnya.
4. Rugi bersih
5. Keuntungan.
6. Opsi saham.
7. Biaya tunjangan pensiun
8. Pos-pos luar biasa.
9. Transaksi nonkas yang signifikan.

Penyesuaian yang Mirip dengan Penyusutan


Beban penyusutan adalah jenis penyesuaian yang paling umum terhadap laba bersih
yang dilakukan untuk mendapatkan arus kas bersih dari kegiatan operasi. Namun,
terdapat beberapa pos beban dan pendapatan nonkas lainnya. Contoh-contoh pos beban
yang harus ditambahkan kembali ke laba bersih adalah amortisasi aktiva tak berwujud
(amortization of intangible assets) seperti goodwill dan paten, serta amortisasi biaya
yang ditangguhkan (amortization of deffered costs) seperti biaya penerbitan obligasi.
Selain itu, amortisasi diskonto atau premi obligasi atas hutang obligasi jangka panjang
juga mempengaruhi jumlah beban bunga, tetapi tidak mengubah kas. Akibatnya,
amortisasi atas pos-pos tersebut harus ditambahkan kembali ke (diskonto) atau
dikurangkan dari (premi) laba bersih untuk mendapatkan arus kas bersih dari kegiatan
operasi.
Penyesuaian umum lainnya adalah perubahan yang terkait dengan investasi dalam
saham biasa jika laba atau rugi diakrualkan menurut metode ekuitas, investor (1)
mendebet akun investasi dan mengkredit pendapatan sebesar bagian laba bersih investee
dan (2) mengkredit dividen yang diterima ke akun investasi. Karena itu, kenaikan bersih
akun investasi tidak mempengaruhi arus kas dan harus dikurangkan dari laba bersih
untuk mendapatkan arus kas bersih dari kegiatan operasi.
Jika metode nilai wajar digunakan, maka laba investee tidak diakui dan setiap
dividen tunai yang diterima dicatat sebagai pencatatan. Dalam hal ini, tidak diperlukan
penyesuaian terhadap laba bersih dalam laporan arus kas atas setiap dividen tunai yang
diterima.

Piutang Usaha (Bersih)


Sebagai contoh, asumsikan bahwa Redmark Co. Melaporkan laba bersih sebesar
$40.000 dan mempunyai saldo-saldo berikut yang terkait dengan piutang usaha:
Perubahan
2002 2001 Naik/Turun
Piutang usaha $105.000 $90.000 $15.000 Naik
Penyisihan piutang ragu-ragu 10.000 4.000 6.000 Naik
Piutang usaha (bersih) $ 95.000 $86.000 9.000 Naik

Metode Tak Langsung


Karena kenaikan Penyisihan Piutang Ragu-Ragu disebabkan oleh pembebanan ke Beban
Piutang Ragu-Ragu, maka kenaikan Penyisihan Piutang Ragu-Ragu harus ditambahkan
kembali ke laba bersih untuk menghasilkan arus kas bersih dari kegiatan operasi. Salah
satu metode untuk menyajikan informasi ini dalam laporan arus kas adalah sebagai
berikut:

REDMARK CO.
Laporan Arus Kas (sebagian)
Untuk tahun 2002
Arus kas dari kegiatan operasi
Laba bersih $40.000
Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba bersih
Terhadap kas bersih yang diterima dari kegiatan operasi:
Kenaikan piutang usaha $(15.000)
Kenaikan penyisihan piutang ragu-ragu 6.000 (9.000)
$31.000

Seperti ditunjukkan di atas, kenaikan saldo Penyisihan Piutang Ragu-Ragu disebabkan


oleh pembebanan ke Beban Piutang Ragu-Ragu selama tahun berjalan. Karena beban
piutang ragu-ragu adalah beban nonkas, maka harus ditambahkan kembali ke laba bersih
untuk mendapatkan arus kas bersih dari kegiatan operasi.
Selain menganalisis akun penyisahan secara terpisah, terdapat juga pendekatan
jalan pintas (short-cut approach) yang menggabungkan saldo penyisihan dengan saldo
piutang terkait dan membandingkan perubahan piutang usaha atas dasar bersih (net
basis). Penyajian ini diperlihatkan sebagai berikut:
REDMARK CO.
Laporan Arus Kas (sebagian)
Untuk Tahun 2002
Arus kas dari kegiatan operasi
Laba bersih $40.000
Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba bersih
Terhadap kas bersih yang diterima dari kegiatan operasi:
Kenaikan piutang usaha (bersih) (9.000)
$ 40.000
Pendekatan jalan pintas ini juga berlaku jika perubahan akun penyisihan
disebabkan oleh penghapusan piutang usaha. Dalam hal ini, baik Piutang Usaha maupun
Penyisihan Piutang Ragu-Ragu berkurang, dan tak ada pengaruhnya terhadap arus kas.
Karena kesederhanaannya, maka dianjurkan untuk menggunakan pendekatan bersih
dalam mengerjakan pekerjaan rumah.

Thank : masirfan@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai