Anda di halaman 1dari 7

Terima kasih, dian

Pesan konfirmasi sudah dikirimkan kepada Anda melalui email. Berikut adalah detail akun Anda:

NAMAdian

williansyah ID YAHOO!dian_williansyah@yahoo.com TANGGAL LAHIR10 Februari 1988 BAHASABahasa Indonesia JENIS KELAMINPerempuan LOKASIIndonesia NOMOR TELEPON+62-85379456718 EMAIL ALTERNATIForpheus_hades@ymail.com PERTANYAAN RAHASIA 1Di mana Anda bertemu pasangan Anda? facebook PERTANYAAN RAHASIA 2Apa judul buku favorit Anda? harry potter
Selalu ada perasaan cemas setelah menjalani wawancara kerja. Tenang, tidak ada orang yang sempurna (dan sebagian besar pewawancara memang berharap pencari kerja tidak memberi jawaban sempurna). Meski demikian, ada beberapa kesalahan dalam wawancara kerja yang sebenarnya dapat dengan mudah dihindari:

1. Tidak bersiap-siap Ini mungkin kesalahan nomor satu yang paling sering dilakukan para kandidat: mereka mengikuti wawancara tanpa melakukan persiapan matang beberapa hari sebelumnya. Mereka tidak membaca deskripsi pekerjaan dan mempelajari profil perusahaan. Mereka tidak meluangkan waktu beberapa jam untuk memikirkan jawaban yang akan diberikan, serta memikirkan kembali pengalaman dari masa lalu untuk menggambarkan keunggulan mereka. 2. Tidak mencari tahu profil pewawancara Gambaran sekilas di LinkedIn mungkin akan memberikan Anda kewaspadaan ekstra jika misalnya pewawancara terbiasa bekerja dengan atasan yang galak, yang berarti Anda akan siap jika ditanya tentang itu dalam wawancara. Membaca sekilas profil pewawancara di situs perusahaan mungkin memberikan gambaran kepada Anda bahwa dia memiliki latar belakang dalam software yang biasa Anda gunakan saat bekerja dan mungkin Anda ditanya-tanya tentang itu. 3. Datang terlambat Anda mungkin ingin bermain aman dengan berangkat mengikuti wawancara beberapa menit lebih awal dari yang Anda perlukan. Namun, tetap saja bisa terjebak macet dan akibatnya terlambat mengikuti wawancara. Lebih baik menunggu satu jam daripada terlambat wawancara. Anda bisa menggunakan waktu tunggu di dalam mobil atau di kafe terdekat jika tiba lebih awal.

4. Mengenakan pakaian yang salah Pada sebagian besar industri, Anda seharusnya mengenakan pakaian yang tepat untuk wawancara kerja. Tidak masalah jika pewawancara mengenakan pakaian yang lebih santai. Mengenakan setelan kemeja, bahkan jas, sebagai kandidat, masih merupakan gaya pakaian yang diharapkan. Namun, di samping mengenakan pakaian yang tepat, Anda juga harus memastikan terlihat rapi dan terawat. Pakaian harus pas dengan tubuh, rambut rapi, make-up profesional dan tidak berlebihan. Rasa nyaman Anda pada pakaian juga penting. Anda pasti tidak ingin terlalu sering membenarkan kerah baju atau posisi rok. 5. Tidak siap menegosiasikan gaji Para pencari kerja sering merasa tidak nyaman membicarakan gaji, dan hasilnya, mereka sering tidak mempersiapkan bagaimana cara menjawab pertanyaan seperti itu. Ini adalah tindakan yang merugikan untuk Anda sendiri. Jika datang tawaran gaji dan Anda tidak siap menegosiasikannya, Anda mungkin hanya akan mendapatkan gaji yang lebih kecil. Jadi jangan hanya menyerahkannya kepada pewawancara untuk menentukan gaji Anda. Cari tahu berapa standar gaji di perusahaan itu dan berpikir sebelum menegosiasikan gaji agar Anda bisa menjawab pertanyaan tentang gaji dengan percaya diri. Wawancara kerja bisa sangat menegangkan. Bagaimanapun, sulit untuk mengetahui pertanyaan seperti apa yang mungkin ditanyakan oleh calon atasan Anda. Kami mendapat saran dari Lindsey Pollak, penulis buku Getting from College to Career: Your Essential Guide to Succeeding in the Real World, sebagai bekal terkait pertanyaan yang harus siap Anda jawab nantinya. 1. Berapa gaji yang Anda harapkan? Berikan kisaran gaji yang tepat sesuai dengan pekerjaan Anda (lihat di situs Glassdoor.com). Kemudian, berikan jumlah yang sedikit lebih tinggi dari kisaran tadi untuk memberikan ruang negosiasi. 2. Apa yang Anda kerjakan di pekerjaan sebelumnya? Ini adalah salah satu pertanyaan yang menyebalkan, namun para pengusaha sering menanyakannya, jadi bersiaplah. Anda dapat mengatakan bahwa perusahaan Anda sebelumnya meminta kepada Anda untuk tidak mengungkapkan informasi saat dulu Anda dipekerjakan, atau berikan saja informasi yang tidak mendetail. Mereka mungkin saja memeriksa, jadi jawab dengan dengan jujur. Itu berarti, gaji Anda saat ini seharusnya tidak mendikte masa depan Anda. 3. Apa kelebihan dan kelemahan Anda? Jangan membuat kelebihan sebagai kelemahan Anda. Mereka tidak akan jatuh untuk itu. Sebaliknya, berbicaralah apa adanya dan bagaimana Anda mencoba untuk memperbaikinya. Cobalah mengatakan seperti, "Saya dulu merasa gugup saat menelepon klien, tapi kemudian saya menyadari bahwa semakin sering saya melakukannya, maka akan semakin menjadi mudah." Dengan menunjukkan bahwa kelemahan Anda seolah-olah terjadi di masa lalu, (dan tunjukkan bahwa Anda peduli soal itu) itu berarti Anda bersedia untuk berubah dan berkembang. 4. Apakah Anda dekat dengan atasan lama Anda? Anda memiliki atasan yang mengerikan. Pewawancara tidak perlu tahu itu. Ditambah, mengungkapkan keburukan mantan bos Anda adalah sesuatu yang berbahaya,

karena pewawancara mungkin akan merasa khawatir bila suatu saat Anda akan melakukan hal yang sama kepada mereka jika Anda ternyata diterima bekerja. Cukup katakan "ya" dan lanjutkan hal yang lain. 5. Mengapa Anda meninggalkan pekerjaan lama Anda? Jangan pernah mengeluh atau mengkritik sesuatu yang terjadi di masa lalu di pekerjaan Anda. Cobalah katakan sesuatu seperti, "Pekerjaan lama saya tidak sesuai dengan harapan saya, dan saya ingin tantangan yang baru." Kemudian ungkapkanlah hal lainnya. 6. Bagaimana Anda mengatasi tantangan di tempat kerja? Jangan berkata samar-samar. Berikan contoh nyata seperti, "Saya pernah diberi proyek besar di menit-menit terakhir." Kemudian jelaskan bagaimana Anda mengatasi hal tersebut (mengerjakannya hingga larut malam, meminta bantuan dari sesama karyawan, dan lain-lain) dan jelaskan hasil akhirnya. Wawancara kerja berguna tidak hanya untuk menilai kemampuan Anda, tapi juga perilaku. Banyak hal harus dipersiapkan agar momen yang menentukan ini berjalan lancar. Salah satunya, mengetahui bahasa tubuh yang sebaiknya dihindari. Profesor Mehrabian, ahli psikologi dari Universitas UCLA, Amerika, bahasa tubuh sangat menentukan penilaian terhadap diri Anda ketimbang kata-kata yang terucap. Menurut penelitiannya, gerak tubuh dan ekspresi wajah memiliki pengaruh 55 persen sementara kata-kata yang diucapkan hanya 7 persen. Kesempatan untuk menciptakan kesan pertama yang baik tak memakan lama. Menurut penelitian, 30 detik hingga empat menit pertama merupakan waktu kritis yang sangat menentukan. Nah, agar tak salah langkah saat wawancara kerja, hindarilah beberapa gerak tubuh yang bisa mengundang penafsiran negatif pada diri Anda.

Senyum palsu Masuklah ke ruangan wawancara dengan percaya diri dan senyum yang tulus. Senyum yang terpaksa akan sangat terlihat dan membuat Anda terlihat seperti orang yang suka berpura-pura. Senyum yang tulus mengesankan Anda orang yang percaya diri, terbuka, dan nyaman dengan keadaan sekitar. Tapi hindari juga tersenyum terus-menerus yang bisa memberikan sinyal yang salah pada calon atasan Anda.

Gerakan dan posisi tangan Gerakan tangan memegang peranan penting dalam mengekspresikan bahasa tubuh Anda. Melipat tangan di dada merupakan bahasa tubuh yang wajib dihindari. Melipat tangan di dada mengesankan Anda menjaga jarak, bersikap tertutup, atau malah terkesan bosan dengan pembicaraan ini. Mungkin saran ini sudah sering Anda dengar, tapi kenyataannya saat sedang gugup masih banyak orang melakukannya. Menepuk-nepukkan tangan atau terus menggerakkan tangan menandakan Anda sangat gelisah. Gerakan ini secara tidak langsung juga bisa membuat orang yang mewawancarai Anda menjadi tidak nyaman dan terganggu. Hindari juga mengetuk-ketukan tangan ke meja saat proses wawancara. Melakukan hal ini secara tidak langsung Anda mengirimkan sinyal kalau Anda bosan atau merasa lebih tahu dari si

pewawancara. Sebaiknya letakkan tangan Anda secara santai dan terbuka di posisi yang paling membuat Anda santai. Hindari terlalu banyak menggunakan gerakan tangan atau jari untuk menghindari kesan yang salah.

Jabatan tangan Saat memulai dan mengakhiri wawancara jangan lupa jabat tangan si pewawancara dan ucapkan terimakasih. Jabat tangan dengan erat namun wajar. Jangan biarkan tangan terlalu lemas atau mencengkeram terlalu keras. Jika telapak tangan Anda berkeringat, seka dahulu keringat di tangan Anda sebelum masuk ke ruang wawancara.

Menyentuh wajah Menyentuh wajah sebaiknya dihindari saat wawancara kerja. Gerakan ini dapat menyiratkan Anda gugup atau tidak jujur terhadap pernyataan Anda.

Posisi kaki Duduklah dengan kedua kaki menyentuh lantai yang menggambarkan Anda nyaman dan percaya diri. Saat gugup atau cemas Anda sering tak membuat gerak tubuh secara tidak sadar. Salah satu yang paling sering ditemui adalah menggerak-gerakan kaki tanpa henti. Gerakan kaki ini menandakan Anda sangat tidak nyaman bahkan tak sabar ingin keluar dari ruangan.

Kontak mata & posisi duduk Kontak mata dengan si pewawancara memang baik. Tapi terus-menerus menatap si pewawancara tanpa henti juga bisa membuat dia tidak nyaman. Ahli gerak tubuh Janine Driver mengatakan, 60 persen kontak mata sudah cukup membuat Anda terlihat antusias. Selain mata, fokuskan tatapan pada segitiga bagian atas wajah yaitu area sekitar alis kanan-kiri dan pertengahan hidung. Jangan terlalu sering menatap bagian bawah wajah terutama bagian mulut dan dahi yang bisa membuat si pewawancara menjadi tidak nyaman. Jika pewawancara Anda lebih dari satu, tatap mereka secara bergantian. Hindari tatapan kosong yang membuat lawan bicara Anda kurang nyaman. Duduklah dengan posisi yang nyaman, tidak terlalu tegak maupun tidak terlalu bersandar. Condongkan tubuh sedikit (sedikit saja) ke arah pewawancara untuk menandakan Anda fokus dan antusias. Para ahli sependapat, semua orang bisa belajar bahasa pemrograman C++, namun mentangmentang Anda mempelajarinya bukan berarti Anda langsung mendapatkan pekerjaan. Pekerjaan yang paling diincar tahun ini mungkin berakar pada melebarnya industri komputer, namun bukan hanya keahlian teknis dan kemampuan pemrograman yang memberikan kita kesempatan untuk direkrut. Keahlian yang paling banyak dicari para perekrut lebih pada keahlian dalam pemrosesan dan bahasa kode, kata Rich Milgram, CEO jaringan karier Beyond, Mempelajari sebuah teknologi

adalah hal yang mudah. Memiliki pola pikir untuk menerapkannya, memprosesnya, dan mewujudkannya, serta berorientasi pada detail sambil melakukannya, itulah keahlian yang penting. Pembuatan teknologi membutuhkan keahlian yang unik dan mendalam agar hasil inovasinya dapat dipasarkan. Atasan ingin mengambil, mengurai dan menerapkan data yang besar untuk menghadirkan solusi yang lebih baik kepada klien dan bisnis mereka sendiri, katanya. Mereka membutuhkan para ahli teknologi yang mampu merancang strategi yang lebih besar dan lebih baik serta melaksanakan strategi tersebut. Untuk mengungkap 10 keahlian yang paling dicari di 2013, kami menyusuri keahlian penting untuk pekerjaan-pekerjaan teratas di 2013 yang menurut CareerBuilder disebut sebagai pekerjaan yang paling banyak masuk di O*NET, pusat informasi pekerjaan AS, sejak 2010. Tidak mengejutkan jika keahlian teknis dan berbagai bentuk terapannya banyak masuk ke dalam daftar keahlian yang paling dicari, meski demikian keahlian yang tidak begitu mencolok ini benar-benar mendominasi. Dengan mengetahui keahlian mana saja yang banyak dicari, bisa membantu pengambilan keputusan dalam hal pendidikan dan pekerjaan, kata Brent Rasmussen, Presiden CareerBuileder Amerika Utara. Ini bisa membantu para pekerja untuk mengidentifikasi hal apa saja yang berpotensi memperkaya keahlian mereka yang sekarang atau meningkatkan pendidikan mereka guna menyiapkan masa depan yang lebih baik. Berikut adalah 10 keahlian penting dalam pekerjaan guna meningkatkan peluang Anda untuk diterima di 2013:

1. Berpikir kritis (9 dari 10 pekerjaan membutuhkan keahlian ini) Menggunakan pola pikir yang logis dan beralasan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari berbagai macam solusi, kesimpulan, atau pendekatan dalam penyelesaian masalah. 2. Kemampuan memecahkan masalah yang rumit (9 dari 10 pekerjaan membutuhkan keahlian ini) Mengidentifikasi masalah rumit dan mengulas informasi yang berkaitan dengan masalah tersebut untuk mengembangkan dan mengevaluasi pilihan solusinya serta menerapkannya. 3. Menilai dan mengambil keputusan (9 dari 10 pekerjaan membutuhkan kemampuan ini) Memperhitungkan kerugian dan keuntungan dari masing-masing tindakan guna memilih keputusan yang paling sesuai. 4. Aktif mendengarkan (9 dari 10 pekerjaan membutuhkan keahlian ini) Memerhatikan apa yang orang lain katakan dengan cermat, meluangkan waktu untuk memahami keputusan yang dibuat, bertanya hal yang perlu ditanyakan dan tidak menginterupsi pendapat orang lain.

5. Komputer dan elektronik (8 dari 10 pekerjaan membutuhkan keahlian ini) Pengetahuan papan sirkuit, prosesor, perlengkapan elektronik serta perangkat keras komputer termasuk aplikasi dan pemrograman. 6. Matematika (6 dari 10 pekerjaan membutuhkan keahlian ini) Pengetahuan aritmatika, aljabar, geometri, kalkulus, statistik, serta terapannya. 7. Operasional dan sistem analisa (5 dari 10 pekerjaan membutuhkan keahlian ini) Menentukan bagaimana sebuah sistem atau operasional bekerja dan bagaimana perubahan kondisi, operasional, dan lingkungan akan memengaruhi hasil produksi. Memahami kebutuhan dan persyaratan produk dari desain tertentu. 8. Pengawasan (5 dari 10 pekerjaan membutuhkan keahlian ini) Mengawasi dan mengakses kemampuan orang lain, organisasi atau diri Anda sendiri untuk membuat kemajuan atau melakukan koreksi. 9. Pemrograman (tiga dari 10 pekerjaan membutuhkan keahlian ini) Melakukan pemrograman komputer untuk berbagai tujuan. 10 Penjualan dan pemasaran (2 dari 10 pekerjaan membutuhkan keahlian ini) Pengetahuan mendasar serta metode-metode untuk menunjukkan, mempromosikan, dan menjual berbagai produk atau layanan. Termasuk strategi pemasaran dan taktik, demonstrasi produk, teknik penjualan dan kontrol sistem penjualan. Saat melamar kerja, kita ingin memastikan CV kita berbeda dari yang lain tapi bukan untuk alasan yang salah. Nah, supaya CV kita tidak berakhir di tempat sampah, pastikan lima hal berikut ini tidak terdapat dalam CV Anda! 1. Objektif atau tujuan Memang ada masanya ketika para pencari kerja merasa perlu menuliskan tujuan atau bayangan pekerjaan mereka. Ini memang bagus bagi para pencari kerja, tapi membuang-buang waktu perusahaan. Kenapa? Soalnya mereka justru sedang mencari seseorang yang bisa memenuhi kriteria mereka (bukan sebaliknya). Anda boleh-boleh saja menuliskan objektif, tapi cukup save di komputer. 2. Informasi pribadi Tidak ada perlunya mencantumkan status pernikahan, selera seksual, jumlah anak, agama, atau afiliasi politik dalam CV. Jika kamu punya blog, bolehlah masukkan URL bila memang ada hubungannya dengan pekerjaan. Jangan masukkan nomor SIM bila CV Anda ditolak, informasi pribadi Anda bisa disalahgunakan oleh orang tak bertanggungjawab. 3. Gaji yang diinginkan

Diskusi gaji lebih baik dilakukan seiring proses rekrutmen. Jika Anda memang diminta menuliskan rentang gaji yang diinginkan, tuliskan rentangnya selebar mungkin dan bersiapsiaplah untuk negosiasi. 4. Pengalaman/kegiatan yang tak berhubungan Tiada tempat bagi pengalaman kerja Anda yang tidak berhubungan, keanggotaan klub, atau hobi Anda dalam CV. 5. Kelemahan Dalam wawancara kerja, sering kali kita ditanya apa kelemahan kita. Tapi itu bukan berarti kita boleh lebih dahulu memberi tahu pihak perusahaan. Fokuslah pada kelebihan Anda. Selanjutnya, ingatlah lima hal penting berikut ini ketika menulis CV: Jangan menggunakan CV yang sama untuk semua lamaran kerja. Jauh lebih baik bila Anda menjahit sedikit CV yang dikirim untuk tiap lamaran, sebab jenis pekerjaan yang berbeda membutuhkan keahlian yang berbeda pula. Jangan lupa surat lamaran. Inilah tempat Anda berkesempatan menjual diri menunjukkan keahlian Anda serta menjelaskan CV Anda bila ada yang janggal. Ini juga bisa jadi tempat yang tepat untuk Anda menunjukkan pengetahuan Anda mengenai industri dan perusahaan yang dituju. Jangan sekadar mencantumkan posisi pekerjaan terdahulu. Tapi berikan penjelasan sedikit kepada calon bos mengenai keahlian apa saja yang telah Anda dapatkan dan kaitannya dengan pekerjaan yang sedang Anda incar. Jangan lupa juga cantumkan prestasi yang diraih. Jangan sampai ada salah ketik. Apalagi bila Anda salah mengetik sapaan yang harusnya Bapak menjadi Ibu. Sehebat apa pun Anda, besar kemungkinan CV Anda akan berakhir di Recycle Bin. Jangan membual. Jika CV Anda lolos persaingan dan itu memang tujuannya, kan? bos yang baik akan memeriksa semua keabsahan fakta. Mengecek fakta lewat Internet tidaklah sulit. Dia pun bisa bertanya ke mantan bos Anda. Jadi jika ada yang janggal di CV Anda, jelaskanlah di surat lamaran atau jelaskan langsung saat wawancara.

Anda mungkin juga menyukai