Anda di halaman 1dari 13

BAB I LATAR BELAKANG

1.1

Gambaran Umum Desa Secara Geografis

1.1.1 Situasi Keadaan Umum Desa Tanjung Pasir berasal dari kata tanjung dan pasir. Tanjung memiliki arti daratan yang menonjol di permukaan Laut Jawa dan arti pasir sendiri adalah permukaan tanahnya berpasir. Daerah ini merupakan suatu desa di daerah pesisir pantai yang terletak di utara Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten yang mempunyai luas wilayah 570 Ha dan merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian satu meter dari permukaan dan memiliki suhu udara 300-370C (Harti, 2010). Desa Tanjung Pasir berbatasan dengan sekitarnya seperti yang terlihat pada gambar 1.1 adalah sebagai berikut (Harti, 2010): a. b. c. d. Sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa Sebelah barat berbatasan dengan Desa Tanjung Burung Sebelah timur berbatasan dengan Desa Muara Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Tegal Angus, Lemo dan Pangkalan Gambar 1.1 Peta Batas Wilayah Desa Tanjung Pasir

Sumber : dr Dwi Harti. Profil Puskesmas Tegal Angus.2010

Transportasi untuk mencapai wilayah Desa Tanjung Pasir sebagian besar dapat ditempuh dengan angkutan umum baik sepeda motor maupun mobil. Akan tetapi sebagian kecil hanya dapat ditempuh dengan berjalan kaki. Suasana sebelum memasuki Desa Tanjung Pasir melewati daerah Kampung Melayu Teluk Naga, selepas pasar maju sekitar 200 meter mengambil arah kanan. Kondisi fisik jalan menuju Desa Tanjung pasir dari arah Bandara Soekarno Hatta cukup baik menggunakan aspal meskipun ada beberapa jalan yang berlubang namun tidak begitu mengganggu perjalanan. Sedangkan kondisi fisik jalan menuju Desa Tanjung Pasir dari arah Tanjung Burung berupa bebatuan (Harti, 2010). Desa Tanjung Pasir terdiri dari 6 Kepala Dusun, 14 Rukun Warga (RW) dan 34 Rukun Tetangga (RT). Jarak tempuh dari pusat pemerintahan Desa Tanjung Pasir dalam melaksanakan hubungan dan komunikasi kerja dengan pemerintah di atasnya secara berjenjang sebagai berikut (Harti, 2010): a. b. c. Dengan kantor kecamatan berjarak Dengan ibukota kabupaten berjarak Dengan ibukota provinsi berjarak : 12 Km : 54 Km : 72 Km

Gambar 1.2 Peta Wilayah Desa Tanjung Pasir

Sumber : dr Dwi Harti. Profil Puskesmas Tegal Angus.2010

Desa Tanjung Pasir memiliki tiga musim yaitu musim penghujan, kemarau dan angin. Musim yang mempengaruhi Desa Tanjung Pasir pada kurun waktu satu tahun ini adalah musim angin. Angin bertiup dari arah barat atau barat daya
2

dengan kecepatan 15 km/jam dengan curah hujan rata-rata 26,4 mm/tahun (Harti, 2010). 1.2 Gambaran Umum Desa Secara Demografi

1.2.1 Situasi Kependudukan Jumlah penduduk di wilayah Desa Tanjung Pasir sampai dengan bulan Juni tahun 2010 adalah 10.225 jiwa terdiri dari 4.115 jiwa laki-laki, dan 6.110 jiwa perempuan. Terdapat 1.853 kepala keluarga di Desa Tanjung Pasir. Kepadatan penduduk rata-rata 1,625 jiwa/km2 dan rata-rata jumlah jiwa per rumah tangga adalah 3.7 jiwa (Harti, 2010).. Jumlah penduduk berdasarkan umur adalah sebagai berikut (Harti, 2010): 0 4 tahun 5 9 tahun 10 14 tahun 15 19 tahun 20 24 tahun 25 29 tahun 30- 34 tahun 35 39 tahun 40 44 tahun 45 49 tahun 50 54 tahun >55 tahun : 669 : 914 : 665 : 452 : 345 : 231 : 237 : 122 : 145 : 119 : 143 : 178 orang orang orang orang orang orang orang orang orang orang orang orang

Dilihat dari berbagai aspek, maka Desa Tanjung Pasir yang wilayahnya seluas 137 Ha berbatasan langsung dengan kota Jakarta atau Administratif Kepulauan Seribu yang mempunyai fungsi sebagai penyangga dari berbagai aspek kehidupan, yang tentunya sangat mempengaruhi berbagai pembangunan dan sebagai alat dari perkembangan teknologi, transformasi dan telekomunikasi yang semakin luas dengan jumlah penduduk sebesar 10.225 jiwa serta didukung dari sarana dan prasarana pendidikan dari tingkat TK sampai dengan tingkat SLTP/MTs (Harti, 2010). Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan berdasarkan data yang tercatat di Desa Tanjung Pasir adalah sebagai berikut (Harti, 2010) :
3

a. b. c.

Tamat akademi/sederajat Tamat Perguruan Tinggi/sederajat Buta huruf

: 45 orang : 521 orang : 498 orang

1.2.2 Pendidikan Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi pembangunan manusia seutuhnya guna mencerdaskan dan meningkatkan kehidupan bangsa. Pendidikan dimaksud sebagai wadah untuk membina, mendidik dan memajukan pola pikir bangsa Indonesia agar tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang berilmu, disiplin, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta mempunyai dedikasi yang tinggi dalam melanjutkan cita-cita perjuangan bangsa (Harti, 2010). Prasarana pendidikan di Desa Tanjung Pasir adalah sebagai berikut (Harti, 2010): a. TK ( Taman Kanak-Kanak) Jumlah Sekolah Jumlah Murid Jumlah Guru b. SDN (Sekolah Dasar) Negeri Jumlah Sekolah Jumlah Murid Jumlah Guru c. Madrasah Ibtidaiyah (MI) Jumlah Sekolah Jumlah Murid Jumlah Guru d. : 2 buah : 876 orang : 16 orang : 2 buah : 1.269 orang : 28 orang : 5 buah : 153 orang : 5 orang

SLTPN (Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama) Negeri Jumlah Sekolah Jumlah Murid Jumlah Guru : - buah : - orang : - orang

e.

Madrasah Tsanawiyah (MTs) Jumlah Sekolah Jumlah Murid Jumlah Guru : 1 buah : 413 orang : 16 orang
4

f.

SLTP (Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama) Swasta Islam Jumlah Sekolah Jumlah Murid Jumlah Guru : - buah : - orang : - orang

g.

SMUN (Sekolah Menengah Umum) Negeri Jumlah Sekolah Jumlah Murid Jumlah Guru : - buah : - orang : - orang

h.

SMKN (Sekolah Menengah Kejuruan) Negeri Jumlah Sekolah Jumlah Murid Jumlah Guru : - buah : - orang : - orang : - buah

i.

Lembaga Pendidikan

Pendidikan Usia dini (PAUD) : - buah Kursus bahasa Kursus menjahit 1.2.3 Keadaan Sosial Ekonomi Keadaan ekonomi erat kaitannya dengan sumber mata pencaharian penduduk. Jumlah penduduk Desa Tanjung Pasir terdiri dari 10.225 jiwa yang usia produktif dan pencari kerja diperkirakan sebanyak 2.039 jiwa. Secara umum dapat dijelaskan bahwa masyarakat Desa Tanjung Pasir bermata pencaharian sebagai nelayan, petani, pedagang dan buruh dengan pendapatan yang tidak tetap (Harti, 2010). Jumlah penduduk menurut mata pencaharian pokok adalah sebagai berikut (Harti, 2010): 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Nelayan Buruh/swasta Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pedagang Penjahit Tukang Batu Tukang kayu : 2.331 orang : 65 orang : 15 orang : 1.213 orang : 24 orang : 62 orang : 42 orang
5

: - buah : - buah

8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.

Peternak Pengrajin Montir Dokter/Bidan Supir Pengemudi Becak TNI / POLRI Pengusaha Petani

: 6 orang : 5 orang : 25 orang : 6 orang : 30 orang : 43 orang : 6 orang : 8 orang : 176 orang

Sarana perekonomian dan perdagangan di Desa Tanjung pasir antara lain (Harti, 2010): 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. Koperasi Pasar Warung/kedai Kios Kelontong Bengkel Toko Percetakan/sablon Material/ toko bangunan Swalayan Super Mall Pegadaian Bank BRI Bank Swasta Pos Giro : 1 buah : - buah : 100 buah : 5 buah : 8 buah : 20 buah : - buah : - buah : - buah : - buah : - buah : - buah : - buah : - buah

Berdasarkan topografi, Desa Tanjung Pasir adalah kawasan pantai yang landai sehingga di Desa Tanjung Pasir terdapat tambak yang luasnya mencapai 570 Ha. Walaupun demikian, pada awalnya lahan di Tanjung Pasir tidak cocok untuk kegiatan budidaya karena kurang baiknya sistem irigasi yang ada. Baru setelah adanya perbaikan irigasi oleh pemerintah, kegiatan budidaya dapat berkembang lebih baik. Sedangkan berdasarkan kepemilikan tambak, dari total luas tambak yang ada di Desa Tanjung Pasir hanya sekitar 20% saja yang dimiliki
6

oleh penduduk desa setempat, selebihnya merupakan milik orang Jakarta dan sekitarnya. Komoditas budidaya tambak utama yang ada di Desa Tanjung Pasir adalah ikan bandeng, mujair dan kakap (Harti, 2010). Desa Tanjung pasir juga merupakan daerah pariwisata yang biasanya di akhir pekan atau hari libur banyak dikunjungi oleh para wisatawan. Tempat pariwisata yang terdapat di Desa Tanjung Pasir adalah taman buaya, resort, serta wisata pantai Tanjung Pasir. Tempat yang paling banyak dikunjungi biasanya adalah kawasan pantai. Namun keadaan pantai di Tanjung Pasir kurang terawat dengan baik. Banyak sampah yang tidak terurus dan air pantai yang terlihat berwarna kecoklatan. Hal ini mungkin dapat juga disebabkan karena masih banyaknya warga setempat yang membuang sampah rumah tangganya ke pantai. Desa Tanjung Pasir juga merupakan salah satu tempat yang bisa dimanfaatkan para wisatawan untuk menyeberang ke kawasan Pulau Seribu (Harti, 2010). 1.2.4 Keadaan Sosial Budaya Desa Tanjung Pasir memiliki beberapa suku di dalam masyarakatnya antara lain Betawi, Melayu dan sisanya adalah pendatang. Berdasarkan pencatatan yang dilakukan oleh kantor kepala desa setempat, mayoritas warga Desa Tanjung Pasir beragama Islam yaitu 97% dan sisanya menganut agama Kristen Katolik, Protestan, Hindu dan Budha. Suasana beragama warga Desa Tanjung Pasir cukup baik, rukun, aman, dan tentram, saling menghormati, dan tolong menolong (Harti, 2010). Jumlah penduduk berdasarkan agama adalah sebagai berikut (Harti, 2010): a. b. c. d. e. Islam Katolik Protestan Hindu Budha : 9.594 orang : 12 orang : 2 orang : 56 orang : 51 orang

Sarana peribadatan yang tersedia di Desa Tanjung Pasir adalah sebagai berikut (Harti, 2010): a. b. c. Masjid Musholla Majelis Taklim : 6 unit : 30 unit : 12 unit
7

d. e.

Gereja Pura

::-

1.2.5 Transportasi Sarana transportasi masyarakat Desa Tanjung Pasir dengan menggunakan angkutan umum, ojek motor, becak serta sepeda (Harti, 2010). 1.2.6 Kesehatan Upaya Pemerintah Desa Tanjung Pasir dengan Instansi terkait, dalam hal ini Puskesmas untuk pelayanan kesehatan masyarakat, antara lain (Harti, 2010): 1. Peningkatan Gizi keluarga Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada balita yang ada di setiap POSYANDU, pemeriksaan kesehatan kepada ibu hamil. 2. Pencegahan penyakit, vaksinasi filariasis (kaki gajah), imunisasi polio bagi balita, pemberian vitamin A. 3. Penyuluhan kesehatan dan penyakit antara lain demam berdarah dengue, flu burung, chikungunya, dan sejenisnya. 4. Penanganan bagi balita yang kekurangan gizi dengan memberikan susu dan makanan yang bernutrisi 5. Penyuluhan kesehatan tentang bagaimana menjaga dan memelihara lingkungan dengan membersihkan rumah masing-masing dan lingkungan sekitarnya. 6. Pemanfaatan dengan ditanami sayur mayur dan tanaman obat keluarga (TOGA), tabulampot, dan tabulakar. Sebagai penunjang kegiatan tersebut, dibutuhkan sarana kesehatan yang tersedia di Desa Tanjung Pasir (Harti, 2010): 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. POSKESDES Pos KB Keluarga POSYANDU Pos Mandiri Klinik Bersalin/BKIA Praktek dokter/Bidan Praktek Bidan Paraji : 1 unit : - unit : 6 unit : - unit : - unit : 4 unit : 4 unit : 4 orang
8

9.

Keluarga Berencana a. Jumlah Pos/ Klinik KB

: - orang : - unit

b. Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) : 334 Pasang c. Jumlah Akseptor KB 1. Pil 2. IUD 3. Kondom 4. Suntik 5. Implan : 127 orang : 14 orang : - orang : 190 orang : 13 orang

BAB II GAMBARAN KELUARGA BINAAN

Gambaran Perilaku Keluarga Binaan Terdapat empat keluarga binaan yaitu terdiri dari keluarga Tn. Rachmat, Tn. Budi, Tn. Aceng, Tn. Fikri.

Gambaran Keluarga Binaan Tn. Rachmat No Nama Jenis Kelamin 1. Tn. Rachmat Laki-laki Status Keluarga Kepala Rumah Tangga 2. Ny. Suleha 3. Ny. Wartini 4. Tn. H. Sueb 5. 6. An. Tuti An. Surti Perempuan Perempuan Anak Anak 15 tahun 10 tahun SMP SD Laki-Laki Orang tua 70 tahun Perempuan Orang Tua 65 tahun Tidak sekolah SD Tidak Bekerja Tidak Bekerja Siswa Siswa Perempuan Istri 35 tahun SMA Pedagang 40 tahun SMA Nelayan Usia Pendidikan Pekerjaan

Ny. Suleha adalah seorang ibu yang berumur 35 tahun, beragama Islam dan bersuku Betawi. Ny. Suleha bekerja sebagai pedagang di pasar. Ny. Suleha menikah dengan bapak Rachmat sudah 20 tahun yang lalu. Ny Suleha bekerja sebagai pedagang di pasar sejak 25 tahun yang lalu. Sedangkan bapak Rachmat bekerja sebagai nelayan di perairan sekitar tanjung pasir. Keluarga Ny. Sulehaa dalah keluarga besar yang terdiri dari kedua orang tua, dua orang adik dan dua orang anak. Orangtua Ny.Suleha tinggal dalam satu rumah. Dalam hal pendidikan, Ny. Suleha merupakan lulusan SMA, demikian juga dengan bapak Rachmat.
10

Anak pertama Ny. Suleha masih duduk dibangku SMP kelas 3. Sedangkan anak kedua duduk dibangku kelas 4. Orang tua Ny Mayasro saat ini tidak bekerja.

Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup Daerah tempat keluarga Ny Suleha tinggal merupakan daerah pesisir pantai. Rumah yang ditinggali adalah rumah milik sendiri dengan luas bangunan 4x6 meter. Rumah mereka terdiri atas beberapa ruangan yaitu tiga kamar tidur, satu ruang tamu yang bersatu dengan ruang keluarga, satu dapur yang bersatu dengan satu kamar mandi. Luas halaman depan berukuran 4 x 1 m yang

digunakan sebagai teras. Lima meter dari bagian belakang rumah, terdapat bekas empang yang dulunya berisi ikan lele. Rumah berlantaikan keramik dengan atap rumah terbuat dari genteng dengan plafon. Ventilasi rumah cukup untuk sirkulasi udara. Kamar tidur memiliki ventilasi dan jendela. Penggunaan listriknya setiap bulan kurang lebih Rp 50.000,- setiap bulannya. Untuk mandi, minum dan mencuci pakaian keluarga Ny. Suleha menggunakan air sumur yang berada di kamar mandi keluarga. Sampah rumah tangga dibuang di empang belakang rumah. Penghasilan perbulan Ny. Suleha sekitar Rp1.000.000,- perbulan Sedangkan suami Ny. Suleha memperoleh penghasilan perbulan sekitar Rp. 1.200.000,perbulan.

Pola Konsumsi Makanan Keluarga Keluarga Ny. Suleha makan sebanyak tiga kali dalam sehari. Biasanya orang tua Ny. Suleha yang memasak masakan sehari-hari. Untuk menu makanan sehari-hari keluarga ibu Suleha kurang memperhatikan gizi keluarga, lebih memilih makanan yang tersedia atau bahan makanan dari sisa penjualan Ibu Suleha dan hasil pancingan Bapak Rachmat. Sehari-hari keluarga ini

mengkonsumsi makanan dengan frekuensi konsumsi lauk berupa ikan yang lebih sering., terkadang hanya memakan seperti daging, telor, ayam dan berbagai protein nabati, yang dimakan secara tidak bersamaan. Mereka biasa makan siang sendiri-sendiri namun bila makan malam mereka selalu makan bersama-sama keluarga. Mereka makan di ruang keluarga yang bersatu dengan ruang tamu. Alat
11

makan yang digunakan oleh keluarga ini terbuat dari kaca. Keluarga ini memasak dengan menggunakan kompor yang berbahan bakar kayu bakar yang didapat dari pekarangam tetangga sekitar.

Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga Ny.Suleha sangat ramah terhadap lingkungan sekitar, ke tetangga sekitar. Keluarga Ny.Suleha sangat peduli terhadap sesama, terutama bila ada orang yang membutuhkan bantuan. Ny. Suleha memiliki jaminan kesehatan untuk berobat. Oleh sebab itu, ia tidak pernah kesulitan untuk berobat ke puskesmas dan rumah sakit disaat sakit.

Sarana Pelayanan Kesehatan Ny.Suleha lebih sering berobat ke puskesmas yang jaraknya lebih dekat dari rumah daripada ke Rumah Sakit. Ny. Suleha biasanya pergi ke Puskesmas atau ke Rumah Sakit dengan jalan kaki atau dengan kendaraan umum.

12

BAB III AREA PERMASALAHAN

Latar Belakang Pemilihan Masalah Setelah mengamati, mewawancarai, dan melakukan observasi masingmasing keluarga binaan di RT. 03 RW. 04, Desa Tanjung Pasir terdapat berbagai macam permasalahan pada keluarga binaan tersebut, yaitu: 1. Perilaku masyarakat dalam membuang sampah di Desa Tanjung Pasir 2. Dampak genangan air pasang di Desa Tanjung Pasir 3. Ketidaktersediaan jamban sehat di Desa Tanjung Pasir. 4. Perilaku keluarga binaan dalam membuang sampah ke laut dan empang di Desa Tanjung Pasir 5. Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan lingkungan 6. Kegagalan dalam pemberantasan sarang nyamuk. 7. Kurangnya kesadaran keluarga binaan dalam memiliki sumur sekat di Desa Tanjung Pasir. Dari sekian masalah yang ada pada keluarga binaan tersebut, diputuskan untuk mengangkat permasalahan tentang perilaku keluarga binaan dalam memiliki sumur sekat di Desa Tanjung Pasir, karena dari hasil observasi didapatkan kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan lingkungan berdasarkan standar kesehatan lingkungan menurut Depkes.

13

Anda mungkin juga menyukai