Anda di halaman 1dari 15

Orang - orang dng ggx intelektual sekitar 2% dari populasi.

Kebanyakan mereka meninggal usia muda & buruknya kondisi pelayanan kesehatan khususnya dlm hal promosi kesehatan dan pencegahan penyakit

Penelitian ini menggunakan RCT dalam hal penilaian kesehatan, pemberian anjuran, proses edukasi dalam comprehensive health assesment oleh GP Hipotesis: Hal tsb diatas akan mendorong GP dalam hal promkes, prevensi penyakit, dan temuan kasus dan melakukan pelayanan sesuai dengan apa yg dibutuhkan oleh px.

Menggunakan Cluster randomized controlled trial. Sampel adalah orang dewasa dng ggx intelektual (n=453) Intervensi yg dilakukan adalah meningkatkan interaksi antara px, pengasuh dan dokter mereka Data yg dikumpulkan berupa riwayat penyakit, akses ke dokter umum, perkembangan penyakitnya

Follow up dilakukan selama 1 tahun setelah intervensi yang didapat dari rekam medis dokter umum tsb.

Peningkatan promosi kesehatan, pencegahan penyakit dan temuan kasus ditemukan pada intervension group bila dibanding dengan kontrol. Misalnya deteksi ggx penglihatan, tes pendengeran, update tentang imunisasi (tetanus/difteri), peningkatan skrining kesehatan pada wanita (papanicolau smear).

Berdasarkan hasil penelitian tsb, menunjukkan primary care based health review pada px dng ggx intelektual membutuhkan intervensi klinis (pelayanan) seperti promkes, pencegahan penyakit, & penemuan kasus baru. Pembuatan CHAP ini didasarkan atas sulitnya memanggil, berkomunikasi dan memberikan advice pada px dng ggx intelektual

CHAP ini juga memfasilitasi seorang GP untuk mengetahui kebutuhan kesehatan thd seorang px.

CHAP menghasilkan peningkatan perhatian GP terhadap kebutuhan kesehatan seseorang dengan ggx intelektual.

Anda mungkin juga menyukai