Anda di halaman 1dari 23

PERATURAN PEMERINTAH No 39 TAHUN 2006

TENTANG TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN


Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

Alur Perencanaan dan Penganggaran


Visi, Misi, Program Presiden Dijabarkan Pedoman Acuan RenstraKL Pedoman RenjaKL Pedoman RKA-KL Rincian APBN

Pemerintah Pusat

RPJP Nasional

Pedoman

RPJM Nasional

Dijabarkan

RKP

Pedoman

RAPBN

APBN

Acuan

Diperhatikan Dijabarkan

Diserasikan melalui Musrenbang

RPJP Daerah

Pedoman

RPJM Daerah

RKP Daerah

Pedoman RAPBD APBD

Pemerintah Daerah

Pedoman Dijabarkan Visi, Misi, Program Kepala Daerah RenstraSKPD Pedoman

Acuan

RenjaSKPD

Pedoman

RKASKPD

Rincian APBD

UU SPPN

UU KN

SISTEM KLASIFIKASI ANGGARAN DALAM RKA-KL

SATKER

UNIT ORG

OUTPUT

JENIS BELANJA

NATIONAL GOALS

Keterangan: FUNGSI SUBFUNGSI PROGRAM KEGIATAN SUBKEGIATAN K/L

SISTEM PPN
-N -D

UU 25/2004 PP 39 & 40/2006

Inpres 7/1999

UU 32/2004

UU 17/ 2003 PP 20 & 21/2004

RPJP

SISTEM AKIP
RENCANA STRATEGIS RENCANA KINERJA

Akan diubah dng Perpres - KL -D - SKPD - dll

SISTEM PENGANGGARAN
KERANGKA EKONOMI MAKRO

-N -D -P - KL -D - SKPD

RPJM
RENCANA KERJA

KERANGKA PENG. JANGKA MENNGH (MTEF)

-P
- D

PAGU ANGGRN

umpan balik

PENETAPAN (?) KINERJA


RENCANA RENCANA AKSI AKSI (OPRNAL PLAN)

PENETAPAN KINERJA PENGUKURAN KINERJA

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN


Inpres 5/2004

- KL - SKPD

DPR/D
(Persetujuan Anggaran)

UU 15/2004

SISTEM PPN, SISTEM AKIP, SISTEM PENGANGGARAN

LAKIP
EVALUASI AKUN TABLTS KINERJA

LAPORAN KEUANGAN

BPK
(Audit)
UU 1/2004 PP 8/2006

LKKIP
(RUU Prt Plk APBN/ Raperda Prt Plk APBD)

PERSANDINGAN PP 8/2006 DENGAN PP 39/2006 PP 8/2006


9 Merupakan Pengaturan lebih lanjut dari 9 9 9
UU 1/2004 Dalam rangka pertanggung-jawaban pelaksanaan APBN/ APBD Pengaturan laporan keuangan diatur sesuai dengan SAP Laporan Kinerja berisi ringkasan tentang keluaran dari masing-masing kegiatan dan hasil yang dicapai dari masing-masing program sebagaimana ditetapkan dalam dokumen pelaksanaan APBN/APBD Diperlukan pengaturan lebih lanjut melaui Peraturan Presiden dalam pelaksanaan Laporan Kinerja Tidak ada hirarki pelaporan dari SKPD Kabupaten/walikota ke SKPD Provinsi, dan dari Bupati/Walikota kepada Gubernur

PP 39/2006
9 Merupakan Pengaturan lebih lanjut dari UU 25/2004 9 Dalam rangka pengendalian dan evaluasi pelaksanaan Renja K/L, RENSTA K/L dan RPJMN 9 Laporan pemantauan mencakup laporan keuangan, pencapaian kinerja keluaran kegiatan, indikasi pencapaian kinerja hasil program 9 Laporan Evaluasi kinerja belum diatur secara khusus tetapi harus dilaksanakan secara sistematis, obyektif, dan transparan. Pengaturan lebih lanjut akan disesuaikan dengan format SAKIP 9 Untuk keperluan perencanaan diatur mekanisme pelaporan dari Kabuapaten/ Kota kepada Provinsi dan kepada K/L

9 9

Landasan Hukum PP 39 Tahun 2006 (1)


Pasal 28 UU No. 25/2004 Tentang SPPN: (1) Pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan dilakukan oleh masing-masing Kementerian/ Lembaga/ Satuan Kerja Perangkat Daerah; (2) Menteri/ Kepala Bappeda menghimpun dan menganalisis hasil pemantauan pelaksanaan rencana pembangunan dari masing-masing pimpinan Kementerian/ Lembaga/ Satuan Kerja Perangkat Daerah sesuai dengan tugas dan kewenangannya.

Landasan Hukum (2). a


Pasal 29 UU No 25/2004 Tentang SPPN: (1) Pimpinan Kementerian/ Lembaga melakukan evaluasi kinerja pelaksanaan rencana pembangunan Kementerian/ Lembaga periode sebelumnya; (2) Pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah melakukan evaluasi kinerja pelaksanaan rencana pembangunan Satuan Kerja Perangkat Daerah periode sebelumnya;

Landasan Hukum (2). b


Pasal 29 UU No 25/2004 Tentang SPPN: (3) Menteri/ Kepala Bappeda menyusun evaluasi rencana pembangunan berdasarkan hasil evaluasi pimpinan Kementerian/ Lembaga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan evaluasi Satuan Kerja Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2); (4) Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) menjadi bahan bagi penyusunan rencana pembangunan Nasional/ Daerah untuk periode berikutnya.

Diperlukan koordinasi lintas departemen mengingat:


Adanya UU lainnya yang juga memerlukan pengaturan pengendalian dan evaluasi seperti UU No. 1/2004 (PP No. 8/2006 tentang LKKIP), UU No. 15/2004 (sudah disusun RPP Sistem Pengendalian Intern), UU No. 32/2004 (sedang disusun RPP Tatacara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah). pada saat implementasi tidak menimbulkan kerancuan dan tumpang tindih dengan peraturan perundang-undangan lainnya

Ruang Lingkup Pengaturan PP 39/2006


I. II. KETENTUAN UMUM (Pasal 1) PENGENDALIAN PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN Umum (Pasal 2-3) Pemantauan (Pasal 4-10) Pengawasan (Pasal 11)

III. EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN Evaluasi Rencana Pembangunan (umum) (Pasal 12) Evaluasi Pelaksanaan Renja-KL dan RKP (Pasal 13-14) Evaluasi Pelaksanaan Renstra-KL dan RPJM Nasional (Pasal 1516) IV. INFORMASI PENGENDALIAN DAN EVALUASI RENCANA PEMBANGUNAN (Pasal 17) V. KETENTUAN LAIN-LAIN (Pasal 18-19) VI. KETENTUAN PENUTUP (Pasal 20-21)

10

Pengendalian Pelaksanaan Rencana Pembangunan


Pimpinan Kementerian/Lembaga/SKPD melakukan pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan sesuai dengan tugas dan kewenangan masing-masing. Pengendalian pelaksanaan program dan kegiatan merupakan tugas dan fungsi yang melekat pada masing-masing Kementerian/Lembaga/ SKPD. Pimpinan Kementerian/Lembaga melakukan pengendalian pelaksanaan Renja-KL yang meliputi pelaksanaan program dan kegiatan, serta jenis belanja. Gubernur melakukan pengendalian pelaksanaan dekonsentrasi dan tugas pembantuan yang meliputi pelaksanaan program dan kegiatan, serta jenis belanja. Bupati/Walikota melakukan pengendalian pelaksanaan tugas pembantuan yang meliputi pelaksanaan program dan kegiatan, serta jenis belanja.
11

Pengendalian Pelaksanaan Rencana Pembangunan


Tata cara pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan dalam bentuk kegiatan selain dekonsentasi dan tugas pembantuan yang dilakukan oleh Kepala SKPD dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan dimaksudkan untuk menjamin tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan yang tertuang dalam rencana dilakukan melalui kegiatan pemantauan dan pengawasan. Tata cara pengawasan pelaksanaan rencana pembangunan yang dilakukan oleh Pimpinan Kementerian/Lembaga/SKPD dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

12

PERIODISASI DAN MEKANISME PELAPORAN PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN


No 1 JENIS PELAPORAN Laporan Dalam Rangka Pelaksanaan Rencana Pembangunan di Kementerian/ Lembaga PERIODE Triwulan PELAPOR a. Penanggung jawab Kegiatan (Kepala Unit Kerja) FORMULIR Formulir - A PENYAMPAIAN 5 hari kerja setelah triwulan berakhir PENERIMA Penanggung jawab Program TEMBUSAN Kepala Bappeda Provinsi dan Kab/Kota dimana kegiatan berlokasi

b. Penanggung jawab Program (Kepala Unit Organisasi)

Formulir - B

10 hari kerja setelah triwulan berakhir

Menteri/ Pimpinan LPND

c. Menteri/ Pimpinan LPND

Formulir - C

14 hari kerja setelah triwulan berakhir

1. Menteri Perencanaan 2. Menteri Keuangan 3. Menteri PAN

13

No 2

JENIS PELAPORAN Laporan Dalam Rangka Pelaksanaan Tugas Pembantuan di SKPD Kabupaten/ Kota

PERIODE Triwulan

PELAPOR a. Penanggung jawab Kegiatan (PPTK)

FORMULIR Formulir - A

PENYAMPAIAN Tidak diatur

PENERIMA Penanggung jawab Program

TEMBUSAN

b. Penanggung jawab Program

Formulir - B

Tidak diatur

Kepala SKPD Kabupaten/ Kota

c. Kepala SKPD Kabupaten/ Kota

Formulir - C

5 hari kerja setelah triwulan berakhir

1. Bupati/ Walikota melalui Kepala Bappeda Kabupaten/K ota 2. Menteri / Pimpinan LPND terkait Gubernur melalui Kepala Bappeda Provinsi

Kepala SKPD Provinsi yang tugas dan kewenangan -nya sama

d. Kepala Bappeda Provinsi a.n. Bupati/ Walikota

Formulir - C

10 hari kerja setelah triwulan berakhir

14

No 3

JENIS PELAPORAN Laporan Dalam Rangka Pelaksanaan Dana Dekonsentrasi/ Tugas Pembantuan di SKPD Provinsi

PERIODE Triwulan

PELAPOR a. Penanggung jawab Kegiatan (PPTK)

FORMULIR Formulir - A

PENYAMPAIAN Tidak diatur

PENERIMA Penanggung jawab Program

TEMBUSAN

b. Penanggung jawab Program c. Kepala SKPD Provinsi

Formulir - B

Tidak diatur

Kepala SKPD Provinsi 1. Gubernur melalui Kepala Bappeda Provinsi 2. Menteri / Pimpinan LPND terkait 1. Menteri Perencanaan 2. Menteri Keuangan 3. Menteri Dalam Negeri Presiden RI

Formulir - C

5 hari kerja setelah triwulan berakhir

d. Kepala Bappeda Provinsi a.n. Gubernur

Formulir - C

14 hari kerja setelah triwulan berakhir

Laporan Dalam Rangka Pelaksanaan Rencana Pembangunan Nasional

Triwulan

Menteri Perencanaan

Formulir - C

Tidak diatur

15

Mekanisme Pemantauan dan Pelaporan


Presiden RI
Form C Form C

Bupati/ Walikota u.p. Bappeda


Form C
5 hari setelah triwulan berakhir

10 hari setelah triwulan berakhir

Gubernur u.p. Bappeda


Form C

Men.DN Men.PPN Men.Keu Men.PAN


Form C
14 hari setelah triwulan berakhir

Form C Form C

14 hari setelah triwulan berakhir 5 hari setelah triwulan berakhir

5 hari setelah triwulan berakhir

Form C
Kepala SKPD Provinsi

Kepala SKPD Kabupaten/ Kota

Menteri/ Ka. Lemb


5 hari setelah triwulan berakhir

Dana Form B Pembantuan (Kabupaten/Kota)


Ka. Unit Kerja
Form A

5 hari setelah triwulan berakhir

Dana Dekonsentrasi Form B & Tugas Pembantuan Ka. Unit Kerja (Provinsi)
Form A

Kementerian/Lembaga
Ka. Unit Org.
Form A
5 hari setelah triwulan berakhir

Form B

10 hari setelah triwulan berakhir

PPTK

PPTK

Ka. Unit Kerja K/L

Keterangan: 1. Gubernur melakukan pemantauan pelaksanaan dekonsentrasi dan tugas pembantuan yang meliputi pelaksanaan program dan kegiatan sesuai dengan tugas dan kewenangannya, 2. Kepala SKPD Provinsi melakukan pemantauan pelaksanaan dekonsentrasi yang meliputi pelaksanaan program dan kegiatan sesuai dengan tugas dan kewenangannya, 3. Bupati/Walikota melakukan pemantauan pelaksanaan tugas pembantuan yang meliputi pelaksanaan program dan kegiatan sesuai dengan tugas dan kewenangannya, 4. Kepala SKPD Kabupaten/Kota melakukan pemantauan pelaksanaan tugas pembantuan yang meliputi pelaksanaan program dan kegiatan sesuai dengan tugas dan kewenangannya

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan


Evaluasi dilakukan terhadap pelaksanaan Renja-KL dan RKP untuk menilai keberhasilan pelaksanaan dari suatu program/ kegiatan berdasar indikator dan sasaran kinerja yang tercantum dalam Renstra-KL dan RPJM Nasional. Evaluasi dilakukan terhadap pelaksanaan RPJM Nasional dan Renstra-KL untuk menilai efisiensi, efektivitas, manfaat, dampak, dan keberlanjutan dari suatu program. Evaluasi dilakukan berdasarkan sumberdaya yang digunakan serta: indikator dan sasaran kinerja keluaran untuk kegiatan; dan/atau indikator dan sasaran kinerja hasil untuk program. Evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan jangka menengah dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dan dilaksanakan paling lambat 1 (satu) tahun sebelum berakhirnya periode rencana. Evaluasi dilaksanakan berdasarkan sumberdaya yang digunakan serta: indikator dan sasaran kinerja keluaran untuk kegiatan pokok; dan/atau indikator dan sasaran kinerja hasil untuk program. Evaluasi dilaksanakan secara sistematis, obyektif, dan transparan.

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Tahunan


Menteri/ Renja-KL Evaluasi Kepala Lembaga Evaluasi Laporan Evaluasi Pelaksanaan Renja-KL

2 Bulan setelah anggaran berakhir

Menteri Perencanaan

Evaluasi

RKP

Evaluasi

Laporan Evaluasi Pelaksanaan RKP

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah


Menteri/ Evaluasi Renstra-KL Evaluasi Kepala Lembaga Laporan Evaluasi Pelaksanaan Renstra-KL Laporan Evaluasi Pelaksanaan RPJMN

4 Bulan sebelum RPJMN berakhir

Menteri Perencanaan

Evaluasi

RPJMN

Evaluasi

Usul Perubahan Program

Masukan Evaluasi : indikator dan sasaran kinerja kegiatan dan/atau program

INFORMASI PENGENDALIAN DAN EVALUASI RENCANA PEMBANGUNAN

Pasal 17 PP No. 39/2006 Kementerian/Lembaga menyediakan informasi Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana yang diperlukan oleh pelaku pembangunan mengenai perkembangan pelaksanaan rencana pembangunan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 18 PP No. 39/2006 Kementerian/Lembaga yang melakukan kegiatan di provinsi/ kabupaten/kota selain tugas dekonsentrasi/tugas pembantuan wajib menyampaikan tembusan laporan triwulan kepada Kepala Daerah melalui Kepala Bappeda dimana kegiatan tersebut berlokasi. Pasal 19 PP No. 39/2006 Bentuk dan isi dari laporan triwulanan disusun dengan menggunakan formulir yang tercantum dalam Lampiran Peraturan Pemerintah ini, yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Pemerintah.

KETENTUAN PENUTUP Pasal 20 PP No. 39/2006 Semua peraturan perundang-undangan yang mengatur Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan yang telah ada dinyatakan tetap berlaku, sepanjang tidak bertentangan dan/atau belum diatur berdasarkan Peraturan Pemerintah ini. Pasal 21 PP No. 39/2006 Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Pemerintah ini dengan penetapannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

JIKA ADA PERTANYAAN LEBIH LANJUT TERKAIT DENGAN PELAKSANAAN PP Nomor 39 Tahun 2006 dapat menghubungi: DIREKTORAT PEMANTAUAN DAN EVALUASI PENDANAAN PEMBANGUNAN - BAPPENAS TELP: 021-3193-4659/ 021-390-5647 ATAU 021-390-5650 EXT: 230, 315, 397, 556 FAKS: 021-3193-4659 WEBSITE: www.bappenas.go.id

Terima kasih

PENETAPAN KINERJA
(Performance Agreement) INPRES NO. 5 TAHUN 2004
tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi

PARA MENTERI JAKSA AGUNG RI PANGLIMA TNI KAPOLRI PARA KEPALA LPND PARA GUBERNUR PARA BUPATI DAN WALIKOTA

diktum diktumKETIGA: KETIGA: Membuat MembuatPenetapan PenetapanKinerja Kinerjadengan denganPejabat Pejabatdi di bawahnya bawahnyasecara secaraberjenjang, berjenjang,yang yangbertujuan bertujuan untuk mewujudkan suatu capaian kinerja untuk mewujudkan suatu capaian kinerjatertentu tertentu dengan sumber daya tertentu, melalui penetapan dengan sumber daya tertentu, melalui penetapan target targetkinerja kinerjaserta sertaindikator indikatorkinerja kinerjayang yang menggambarkan keberhasilan pencapaiannya menggambarkan keberhasilan pencapaiannyabaik baik berupa berupahasil hasil maupun maupunmanfaat manfaat

Men.PAN Men.PAN(diktum (diktumKESEBELAS KESEBELASbutir butir4b) 4b): :


Menyiapkan Menyiapkanrumusan rumusankebijakan kebijakandalam dalam rangka penetapan kinerja para pejabat rangka penetapan kinerja para pejabat pemerintahan pemerintahan

Anda mungkin juga menyukai