Anda di halaman 1dari 6

Light Weight Directory Access Protocol (LDAP) Pengertian LDAP LDAP (Light Weight Directory Access Protocol) adalah

sebuah protokol yang mengatur mekanisme pengaksesan layanan direktori (Directory Service) yang dapat digunakan untuk mendeskripsikan banyak informasi seperti informasi tentang people, organizations, roles, services dan banyak entitas lainnya (Sukmana, 2006). LDAP menggunakan model client-server, dimana client mengirimkan identifier data kepada server menggunakan protokol TCP/IP dan server mencoba mencarinya pada DIT (Directory Information Tree) yang tersimpan di server. Bila di temukan maka hasilnya akan dikirimkan ke client tersebut namun bila tidak maka hasilnya berupa pointer ke server lain yang menyimpan data yang di cari. Terdapat dua service utama pada LDAP yaitu slapd yang merupakan LDAP daemon dan slurpd yang merupakan replication daemon. Slapd melayani request dari client, query dan berkomunikasi dengan backend database sedangkan slurpd melayani replikasi data agar terus terjadi sinkronisasi data antara client dan server, dan untuk memfasilitasi pengisian dan perubahan informasi data dalam direktori di gunakanlah LDIF (LDAP Data Interchange Format). Untuk mempelajari LDAP, sangatlah penting apabila anda memahami arti dari direktori dan untuk apa dia digunakan (Sukmana, 2006). Mungkin tanpa sadar anda sudah terbiasa dengan direktori. Direktori dapat berupa personal address book, phone book, yellow pages bahkan web direktori seperti Yahoo. Direktori dapat membantu anda untuk menemukan informasi yang anda butuhkan, sebagai contoh yellow pages. Di sana anda dapat mencari alamat lengkap, nomor telepon, alamat website dan email dari suatu perusahaan hanya dengan mencarinya berdasarkan nama dari perusahaan yang telah disusun secara alphabetis pada direktori yellow pages. Dalam terminologi komputer, directory service bisa dikatakan sebagai suatu database tempat penyimpanan data, yang dapat di gunakan untuk memberikan informasi-informasi yang berkaitan dengan objeknya (Sukmana, 2006). Suatu directory service akan memiliki item yang di jadikan sebagai root. Untuk sebuah titik root, secara umum di tunjukkan dengan suatu attribut dc (Domain Component) atau o (Organization) mungkin juga ou (Organization Unit). Kemudian pada titik daun (leaf) biasanya akan berisi item dengan attribut uid (User ID) ataupun cn (Common Name). Directory service biasanya menyimpan informasi dalam bentuk struktur tree yang

dinamakan Directory Information Tree (DIT). Setiap titik pada DIT diberi suatu alamat, baik secara relatif maupun secara absolut. Untuk suatu alamat relatif sering disebut sebagai RDN (Relative Distinguish Name) sedangkan alamat yang absolut di sebut sebagai DN (Distinguish Name). Schema, ObjectClass dan attribute adalah tiga hal yang sebaiknya diketahui dalam membangun sebuah server LDAP. Ketiga schema itu adalah : 1. Schema mendefinisikan seperangkat aturan yang mendeskripsikan jenis data apa saja yang akan di simpan, schema sangat membantu untuk menjaga konsistensi dan kualitas data sehingga mengurangi terjadinya duplikasi data. 2. ObjectClass merupakan sekumpulan entri yang menginformasikan jenis group, dan membutuhkan atribut yang biasanya terdiri atas attribute names, attribute type dan attribute syntax yang semuanya terkumpul dalam suatu data valid pada setiap kelasnya. 3. Attribute merupakan entri yang bersifat unik seperti uid, cn, sn ,ou, o, dc dan lain sebagainya, attribute sendiri dapat merupakan single value maupun multiple value.

Menurut Carter (2003), pengertian LDAP (Light Weight Directory Access Protocol) dibagi menjadi 3 bagian, yaitu: Lightweight Directory Access Protocol

Lightweight LDAP dikatakan ringan jika dibandingkan dengan X.500 servis direktori (Carter, 2003). Hal ini dikarenakan pada mulanya root LDAP sangat dekat terkait dengan X.500. LDAP pada mulanya dibuat sebagai protokol desktop yang lebih mudah yang digunakan sebagai gateway untuk X.500 server. X.500 merupakan sebuah standard. X.500 mendapatkan gelar Heavyweight karena membutuhkan client dan server untuk berkomunikasi menggunakan Open System Interface (OSI) protokol. Tujuh layer OSI ini bagus dalam mengaplikasikan jaringan protocol suite, tetapi ketika dibandingkan dengan TCP/IP protocol suite, ini serupa dengan bepergian jauh dengan dengan barang bawaan yang sangat berat.

Dengan

demikian

LDAP

dikatakan

ringan

(lightweight)

karena

menggunakan pesan sedikit yang dipetakan secara langsung pada TCP layer (biasanya port 389) dari TCP/IP protokol (Carter, 2003). Karena X.500 merupakan layer aplikasi protokol (dalam OSI layer) maka ini akan membawa lebih banyak bawaan, seperti network header yang dipasang pada paket pada setiap layer sebelum akhirnya dikirimkan ke jaringan.

Gambar . X.500 dengan OSI Vs LDAP dengan TCP/IP LDAP juga dikatakan ringan (lightweight), karena menghilangkan banyak operasi X.500 yang jarang digunakan (Carter, 2003). LDAPv3 hanya memiliki sembilan operasi utama dan menyediakan model sederhana untuk programmer dan administrator. Menyediakan satu set operasi yang lebih kecil dan sederhana yang mengijinkan pengembang untuk fokus pada seluk-beluk dari program tanpa harus mengerti keunggulan dari protokol yang jarang digunakan. Dengan jalan ini pembuat LDAP berharap untuk meningkatkan penggunaan dengan menyediakan

pengembangan aplikasi yang lebih mudah.

Directory Jaringan servis direktori bukanlah suatu hal yang baru, khususnya untuk Domain Name System (DNS) (Carter, 2003). Bagaimanapun servis direktori sering dibingungkan dengan database. Perlu diingat bahwa servis direktori dan database memiliki karakteristik masing-masing, seperti pencarian cepat dan schema yang dapat diperluas. Perbedaannya adalah direktori dibuat untuk dibaca lebih banyak dari pada ditulis. Sedangkan untuk database diasumsikan untuk operasi baca dan tulis memiliki

frekuensi yang sama. Asumsi bahwa direktori dibaca lebih sering dari pada ditulis merupakan suatu keunggulan yang spesifik untuk sebuah database, seperti dukungan untuk transaksi dan menulis lock merupakan sesuatu hal yang tidak penting untuk servis direktori seperti LDAP. Pada titik ini penting untuk membedakan antara LDAP dengan backend yang digunakan untuk menyimpan data. Ingat bahwa LDAP hanya sebuah protokol, yang penting adalah LDAP adalah sebuah set dari pesan yang digunakan untuk mengakses data yang spesifik. Protokol ini tidak mengatakan apapun tentang dimana data disimpan. Pada intinya adalah bahwa client tidak akan (dan tidak akan pernah) melihat atau bahkan tahu tentang mekanisme penyimpanan backend (Carter, 2003).

Gambar 2.2 hubungan antara LDAP client, server, dan data storage

Seperti sudah disarankan bahwa LDAP server dapat digunakan sebagai backend storage untuk web server. Semua HTML dan file grafik dapat disimpan dalam direktori dan dapat dipertanyakan (query) oleh banyak web server. Disamping semuanya, sebuah web server biasanya hanya membaca file dan mengirimkannya ke client, file itu sendiri tidak akan sering diubah. Ketika ini mungkin untuk mengimplementasikan web server yang menggunakan LDAP untuk mengakses backend storage, ada sebuah tipe spesial dari direktori yang telah ada, dan ini merupakan suite yang lebih baik untuk memenuhi kebutuhan melayani file, namanya adalah filesystem. Dengan demikian ada dua inti penting yang dapat diambil tentang maksud fungsi dari LDAP (Carter, 2003) : 1. LDAP tidak secara umum menggantikan special direktori seperti halnya filesystem atau DNS.

2. Ketika menyimpan suatu tipe spesifik dari informasi binary (misal : jpeg foto) dalam direktori dapat digunakan, LDAP tidak dimaksudkan untuk menyimpan tipe tertentu seperti blobs.

Access Protocol Penjelasan berikut akan cukup untuk membuat berpikir bahwa LDAP merupakan message-based, client/server protokol yang didefinisikan dalam RFC 2251. LDAP itu asynchronous (meskipun banyak peralatan development

menyediakan baik blocking dan nonblocking API), ini berarti bahwa sebuah client dapat menimbulkan banyaknya permintaan dan response-nya mungkin datang dalam urutan yang berbeda ketika permintaan itu dimunculkan (Carter, 2003).

Gambar LDAP request dan response

Carter,

Gerald.

2003.

LDAP

System

Administration.

OReilly.

1005

GravensteinHighway North Sebastopol, CA 95472, U.S.A. Sukmana, Ratdhian Cipta Sukmana. 2006. Pengenalan LDAP . Universitas Gunadarma ; Jakarta

Jeffry. 2011. OSI dan TCP/IP Layer . STMIK AMIKOM; Purwokerto

Anda mungkin juga menyukai