Anda di halaman 1dari 2

PENDAHULUAN

Dalam proses penyidikan suatu tindak pidana mengetahui identitas korban merupakan suatu hal yang mempunyai arti sangat penting, yaitu sebagai langkah awal penyidikan yang harus dibuat lebih dahulu sebelum dapat dilakukan langkah-langkah selanjutnya dalam proses penyidikan tersebut. Apabila identitas korban tidak dapat diketahui, maka sebenarnya penyidikan menjadi tidak mungkin dilakukan. Selanjutnya apabila penyidikan tidak sampai menemukan identitas korban, maka dapat dihindari adanya kekeliruan dalam proses peradilan yang dapat berakibat fatal.Dalam ilmu kedokteran forensik dikenal pemeriksaan identifikasi yang merupakan bagian tugas yang mempunyai arti cukup penting. Disebutkan bahwa yang dimaksud identifikasi adalah salah satu usaha untuk mengetahui identitas seseorang melalui sejumlah ciri yang ada pada orang tak dikenal, sedemikian rupa sehingga dapat ditentukan bahwa orang itu apakah sama dengan orang yang hilang yang diperkirakan sebelumnya juga dikenal dengan ciri-ciri itu. Disitulah semua, identifikasi mempunyai arti penting baik ditinjau dari segi untuk kepentingan forensik maupun non-forensik. Identifikasi forensik merupakan upaya yang dilakukan dengan tujuan

membantu penyidik untuk menentukan identitas seseorang. Identifikasi personal sering merupakan suatu masalah dalam kasus pidana maupun perdata. Menentukan identitas personal dengan tepat amat penting dalam penyidikan karena adanya kekeliruan dapat berakibat fatal dalam proses peradilan. Peran ilmu kedokteran forensik dalam identifikasi terutama pada jenazah tidak dikenal, jenazah yang rusak, membusuk, hangus terbakar dan kecelakaan masal, bencana alam, huru hara yang mengakibatkan banyak korban meninggal, serta potongan tubuh manusia atau kerangka. Selain itu identifikasi forensik juga berperan dalam berbagai kasus lain seperti penculikan anak, bayi tertukar, atau diragukan orangtuanya. Identitas seseorang yang dipastikan bila paling sedikit dua metode yang digunakan memberikan hasil positif (tidak meragukan). Antropologi adalah studi tentang umat manusia, budaya dan fisik, disemua waktu dan tempat. Antropologi forensik adalah aplikasi pengetahuan antopologis dan teknik dalam konteks hukum. Hal ini melibatkan pengetahuan rinci osteologi (anatomi budayatulang dan biologi) untuk membantu dalam identifikasi dan penyebab kematian sisa-sisa kerangka, serta pemulihan tetap menggunakan teknik arkeologi. Antropologi fisik forensik mengkhususkan diri dalam penelitian dan penerapan teknik yang digunakan unutk menentukan usia saat kematian, seks, afinitas populasi, perawakannya, kelainan dan atau patologi, dan

keistimewaan untuk bahan tulang modern.Osteologi forensik adalah subdisiplin dari antropologi forensik dan secara garis besar memfokuskan pada analisa dari rangka manusia untuk tujuan medikologal. Osteologi forensik paling sering dibutuhkan saat investigasi sisasisa dari tubuh manusia akibat dari kematian wajar yang tidak dapat dijelaskan, pembunuhan, bunuh diri, atau bencana alam. Meskipun begitu, seiring meningkatnya frekuensi tersebut, osteolog forensik seringkali diminta untuk mendampingi dokter spesialis forensik dalam mengkonfirmasi usia dari makhluk hidup maupun jenazah untuk keperluan peradilan.

Anda mungkin juga menyukai