Anda di halaman 1dari 49

LAPORAN KASUS PERDARAHAN SUBARAKNOID

Budi Mulyawan 1102008271

IDENTITAS PASIEN
Nama Umur Alamat Pekerjaan Agama Tanggal Masuk Tanggal Pemeriksaan

: : : : : : :

Ny. U 65 tahun Bakung lor Ibu rumah tangga Islam 21 Agustus 2013 28 Agustus 2013

ANAMNESIS
Keluhan

Utama : Penurunan Kesadaran

Keluhan

Tambahan : Nyeri kepala menjalar sampai ke leher bagian belakang dan nyeri ulu hati.

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Pasien dirawat RS Arjawinangun atas keluhan penurunan kesadaran yang mulai dirasakan kurang lebih sekitar 1 jam sebelum masuk rumah sakit. Penurunan kesadaran disertai dengan keluhan nyeri kepala dibagian tengkuk belakang yang menjalar sampai keleher bagian belakang. Nyeri kepala dirasakan seperti tertimpa beban berat. Pasien juga merasakan nyeri ulu hati sejak kurang lebih 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Riwayat trauma (-), riwayat hipertensi (+) sejak 3 tahun yang lalu dan pasien mengaku jarang kontrol, riwayat penyakit jantung dan DM tidak diketahui, riwayat kejang (-), mual (-), muntah (-), demam (-).

Satu hari sebelum masuk rumah sakit pasien merasa lemas pada tangan dan kaki sebelah kanan secara tiba-tiba saat pasien terbangun dari tidur, namun pasien masih dapat melakukan aktifitas ringan. Selain itu pasien juga mengeluhkan nyeri kepala lalu pasien meminum obat warung (bodrek) sebanyak 2 butir sekaligus. Setelah meminum obat pasien merasakan nyeri ulu hati. Namun pasien mengaku minum obat warung sampai keesokan harinya tiba-tiba pasien pingsan setelah minum obat. Pasien lalu dibawa keIGD RS Arjawinangun.

Riwayat penyakit dahulu : Pasien memiliki riwayat tekanan darah tinggi yang diketahui sejak 3 tahun yang lalu SMRS dan jarang kontrol. Riwayat penyakit keluarga: Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan yang sama dengan pasien.

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Compos mentis Vital Sign : TD 190/120 mmHg Nadi 96 x/menit Respirasi 26x/menit Suhu 36,30 C Kepala : Normocephal Mata : CA (-/-), SI (-/-), RCL (+/+), Pupil isokor THT : Dalam batas normal

Leher : Pembesaran KGB (-), Pembesaran thyroid (-) Thoraks : Cor BJ I-II regular, murmur (-), gallop (-) Pulmo vesicular breath sound, wheezing (-/-), rhonki (-/-) Abdomen : Datar, supel, simetris, bisng usus (+) normal, NT (-) NL (-) Ekstremitas atas : Akral hangat, Edema (-/-), sianosis (-/-) Ekstremitas bawah : Akral hangat, Edema (-/-), sianosis (-/-)

TINJAUAN PUSTAKA
PERDARAHAN SUBARAKHNOID

PERDARAHAN SUBARAKNOID

Definisi Perdarahan subarkniod adalah keadaan terdapatnya/masuknya darah kedalam ruang subarknoid baik dari tempat lain (PSA sekunder) atau sumber perdarahan berasal dari rongga subaraknoid itu sendiri (PSA primer).

Klasifikasi PSA spontan primer PSA sekunder


Etiologi 1. Pecahnya aneurisma, aneurisma tersebut biasanya kongenital dan 90% terjadi di sekitar sirkulus willisi pada dasar otak. 2. AVM (Arteri Vena Malformasi) yang pecah. 3. Hemangioma pecah 4. Sekunder terhadap perdarhan intraserebral

PATOFISIOLOGI Aneurisma berkembang dari dinding arteri yang mempunyai kelemahan pada tunika medianya Daya ketahanan arteri lemah (lokus minoris resistensiae) Karena beban tekanan darah tinggi dapat menggembung Aneurisma

Tekanan darah / tekanan intraabdomen Aneurisma pecah

Perdarahan intraserebral

MANIFESTASI KLINIS
Rangsangan meningeal : Kaku kuduk (+), Brudzinky (+), dll Nyeri kepala yang hebat dan mendadak, mual, muntah, fotofobia. Gangguan kesadaran bervariasi: ringan sampai koma Gejala motorik dan sensorik: sesuai lesi Keringat , mengigil, takikardi, stress ulcer Funduskopi: Edem papil 10% Sekitar perdarahan: Vasospasme iskemik infark

Tingkat I : Asimtomatik Tingkat II : Nyeri kepala hebat tanpa defisit neurologik kecuali paralisis nervus kranialis Tingkat III : Somnolen dan defisit ringan Tingkat IV : Stupor, hemiparese/hemiplegi, dan mungkin ada rigiditas awal dan gangguan vegetatif Tingkat V : Koma, rigiditas reserebrasi, dan kemudian meninggal dunia.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan darah lengkap Pungsi Lumbal CT Scan dengan kontras MRI Angiografi EKG

DIAGNOSIS BANDING
Ensefalitis Cluster headache Migraine headache Emergensi hipertensif Meningitis Stroke hemoragik Stroke iskemik Arteritis temporal Transient Ischemic Attack

TATALAKSANA
Terapi umum : Breathing Brain Bladder Bowel Burn

Terapi khusus : Analgetik Kortikosteroid IV dengan dosis rendah Antikonvulsan profilaksis : perlu di pertimbangkan Anti hipertensi Anti fibrinolitik Antagonis calsium : anti iskemia dan anti vasokontriksi Operasi bila perlu

KOMPLIKASI
Hidrosefalus Perdarahan ulang pada PSA Vasospasme Defisit neurologis dari puncak iskemik serebral pada hari 4-12. Disfungsi hipotalamus Hiponatremia Disfungsi sistole ventrikel kiri

PROGNOSIS
Bergantung kepada: Etiologi: lebih buruk pada aneurisma Lesi tunggal/ multipel: aneurisma multipel lebih buruk Lokasi aneurisma/ lesi: pada a.komunikan anterior dan a.serebri anterior lebih buruk, karena sering perdarahan masuk ke intraserebral atau ke ventrikel (perdarahan ventrikel) Umur: prognosis jelek pada usia lanjut Gejala: bila kejang memperburuk gejala /prognosis Kesadaran: bila koma lebih dari 24 jam, buruk hasil akhrinya Spasme, hipertensi,dan perdarahan ulang semuanya merugikan bagi prognosis.

DISKUSI

DAFTAR PUSTAKA

Junaidi Iskandar. 2001. Panduan Praktis Pencegahan dan Pengobatan Stroke. PT Bhuana Ilmu Populer kelompok Gramedia. Jakarta.

Harsono. 2000. Kapita Selekta Neurologi. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Hartono.2001.Buku Saku Neurologi, edisi 5. Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta. Misbach. J. 1999. Stroke Aspek Diagnosis, Patofisiologi, Manajemen. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. Mardjono M, Sidharta P. 1989. Neurologi Klinis Dasar, ed 5. PT. Dian Rakyat. Jakarta. Ngorah I. G. N. 1990. Dasar-dasar Ilmu Penyakit Saraf. Penerbit dan Percetakan Universitas Air Langga.

Harsono. 1999. Buku Ajar Neurologi Klinis, ed 1. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Tonam. 2004. Panduan Diagnosis dan Penatalaksanaan Ilmu Penyakit Syaraf. FKUI. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai