Anda di halaman 1dari 2

TUGAS FILSAFAT HUKUM Nama : Fardana Kusumah Npm : B1A010052

Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika Pasal 127 UU Narkotika 2009 menurut saya tidak memenuhi unsur keadilan. Beratnya hukuman yang ditetapkan di tiap-tiap pasal tidak didasari logika dan fakta. Hanya karena memiliki sejumlah kecil ganja, seseorang bisa dituntu hukuman penjara minimal 4 tahun. Entah dari mana pertimbangan para penyusun UU Narkotika pada saat menentukan beratnya hukuman bagi pengguna ganja. Pasal 127 UU No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika memberi peluang bagi pecandu narkotika untuk ikut rehabilitasi, yang artinya pecandu narkotika tidak dipidana penjara melainkan ditempatkan di panti rehabilitasi. Akan tetapi untuk bisa memenuhi pasal tersebut sangatlah rumit, seseorang harus dinyatakan sebagi pecandu terlebih dahulu oleh dokter melalui asesment. Jika terbukti tidak kecanduan, apakah mungkin orang tersebut diikutkan dalam program rehabilitasi agar terhindar dari jeruji besi? Baru-baru ini Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono memberikan grasi untuk Schapelle Leigh Corby, warga negara Australia yang dipidana 20 tahun karena membawa ganja seberat 4,2 kg. Menurut pernyataan Menteri Hukum dan HAM, Amir Syamsudin, pemberian grasi ini didasari atas pertimbangan kemanusiaan dan menghormati kebijakan dekriminalisasi ganja yang berlaku di Australia; Corby tidak berkaitan dengan heroin dan lainnya yang memang berat. Dia betulbetul ganja. Hal ini merupakan bukti bahwa di Australia dan dinegara-negara lain, peraturan hukum kepemilikan ganja sudah berubah. Dibeberapa negara, pengguna ganja sudah didekriminalisasi, artinya untuk kepemilikan ganja dalam jumlah sedikit seseorang tidak perlu dipidana penjara namun hanya dikenakan sanksi denda. Di negara-negara yang sudah menerapkan dekriminalisasi ganja, kondisi sosial masyarakat terkait penggunaan ganja sangat terkendali. Sekarang UU pelarangan ganja mendapat perlawanan yang hebat diseluruh dunia. Banyak negara-negara di Eropa dan Asia yang sudah melakukan pergerakan legalisasi ganja. Bahkan di Mykayla Comstock, gadis 7 tahun asal North Dacota mendapatkan ganja dalam bentuk minyak

ganja sebagai obat pengurang efek samping kemoterapi. Pengidap leukemia atau kanker darah ini diklaim sebagai pasien termuda di Oregon yang mendapat pengobatan dengan ganja medis. Tanaman ganja juga sangat bermanfaat untuk industri dan energy baru, tidak seharusnya ganja menjadi narkotika Golongan I yang mengakibatkan tanaman ganja tidak dapat sama sekali digunakan untuk medis dan penelitian di Indonesia.

Referesi : http://www.cbsnews.com/8301-204_162-57554075/7-year-old-oregon-girl-treated-with-medical-marijuana/ (diakses tanggal 2 Desember 2012 pukul 8.19 wib) http://www.legalisasiganja.com/kegunaan-industri/ (diakses tanggal 2 Desember 2012 pukul 8.54 wib)

Anda mungkin juga menyukai