Anda di halaman 1dari 2

1.

Tes Tubex TF Tubex TF adalah suatu tes diagnostic in vitro semi kuantitatif 10 menit untuk deteksi Demam Tifoid akut yang disebabkan oleh salmonella typhi, melalui deteksi spesifik adanya serum antibodi lgM tersebut dalam menghambat (inhibasi) reaksi antara antigen berlabel partikel lateks magnetik (reagen warna coklat) dan monoklonal antibodi berlabel lateks warna (reagen warna biru), selanjutnya ikatan inhibasi tersebut diseparasikan oleh suatu daya magnetik. Tingkat inhibasi yang dihasilkan adalah setara dengan konsentrasi antibodi lgM S. Typhi dalam sampel. Tubex tes biasanya dilakukan jika kita ingin mendapatkan hasil yang akurat dan cepat pada pasien yang kita curigai terkena penyakit demam thypoid. Tes tubex juga dapat menjadi alternative selanjutnya dalam mendiagnosis thypoid dikarenakan tes widal yang kurang akurat dalam mendiagnosis penyakit demam thypoid yang biasanya diakibatkan pengambilan sampel pasien untuk pemeriksaan widal kadang kurang tepat waktunya, karena berdasarkan perjalanan penyakitnya antibodi terbentuk pada hari ke 5-7 ke atas, sehingga tidak bijak jika pemeriksaan widal dilakukan sebelum hari ke 5, dan kalaupun pada pemeriksaan widal didapat hasil yg positif pada sebelum hari ke 5 maka yg terdeteksi tersebut dimungkinkan antibodi yang terbentuk tersebut berasal dari infeksi sebelumnya dan sering disebut juga dengan positif palsu. Interpretasi tes Tubex TF: o o o o Scoring 2 Scoring 3 Scoring 4 5 Scoring 6 10 : (-) : (Borderline,ulangi pemeriksaan 3 5 hari kemudian) : (+) Lemah : (+) Kuat ,indikasi mutlak

2. Jjjj Biakan darah terhadap Salmonella juga tergantung dari saat pengambilan pada perjalanan penyakit. Beberapa peneliti melaporkan biakan darah positif 40-80% atau 70-90% dari penderita pada minggu pertama sakit dan positif 10-50% pada akhir minggu ketiga. Sensitivitasnya akan menurun pada sampel penderita yang telah mendapatkan antibiotika dan meningkat sesuai dengan volume darah dan rasio darah dengan media kultur yang dipakai. Bakteri dalam feses ditemukan meningkat dari minggu pertama (10-15%) hingga minggu ketiga (75%) dan turun secara perlahan. Biakan urine positif setelah minggu pertama. Biakan sumsum tulang

merupakan metode baku emas karena mempunyai sensitivitas paling tinggi dengan hasil positif didapat pada 80-95% kasus dan sering tetap positif selama perjalanan penyakit dan menghilang pada fase penyembuhan. Metode ini terutama bermanfaat untuk penderita yang sudah pernah mendapatkan terapi atau dengan kultur darah negatif sebelumnya. Prosedur terakhir ini sangat invasif sehingga tidak dipakai dalam praktek sehari-hari. Pada keadaan tertentu dapat dilakukan kultur pada spesimen empedu yang diambil dari duodenum dan memberikan hasil yang cukup baik akan tetapi tidak digunakan secara luas karena adanya risiko aspirasi terutama pada anak. 3.

Anda mungkin juga menyukai