Anda di halaman 1dari 183

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN EKONOMI MATERI AKUNTANSI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 2 SIDOARJO

SKRIPSI

Oleh :

NURUL KARTIKASARI 098 554 040

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI 2013
11

12

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN EKONOMI MATERI AKUNTANSI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 2 SIDOARJO

SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas Negeri Surabaya Untuk memenuhi persyaratan penyelesaian Program Sarjana Pendidikan

Oleh: NURUL KARTIKASARI 098554040

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI 2013

13

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI Kampus Unesa Ketintang 60231, Telp. (031) 8299945, 8280009, Fax. 8299946

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI Peneliti Oleh NIM Judul Penelitian : Nurul Kartikasari : 098554040 : Identifikasi Penggunaan Media Pembelajaran Mata Pelajaran Ekonomi Materi Akuntansi Kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Sidoarjo Skripsi tersebut telah diseminarkan pada tanggal 29 Juli 2013 dan dinyatakan layak untuk penyusunan skripsi. Dosen Pembahas 1. Drs.Luqman Hakim,M.SA NIP. 19730215 200912 1 001 2. Drs. Eko Wahjudi, M. Si NIP. 19670603 199203 1 006 3. Suci Rohayati, S.Pd., M.Pd NIP. 19810509 200812 2 001 Mengesahkan, Dekan Fakultas Ekonomi . . Mengetahui, Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi

Prof.Dr. Bambang Suratman, M.Pd. NIP. 19501212 197802 1 001

Drs. H. Kirwani, S.E., M.M. NIP. 19520712 197701 1 006

14

SURAT PERNYATAAN ORSINIL SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama NIM Tempat, Tanggal lahir Program Studi / Angkatan Alamat : Nurul Kartikasari : 098554040 : Surabaya, 30 September 1991 : Pendidikan Akuntansi / 2009 : Griya Bhayangkara Permai Blok ii/22

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa: 1. Skripsi yang diujikan ini benar-benar hasil kerja saya sendiri (bukan hasil jiplakan, baik sebagian maupun seluruhnya). 2. Apabila di kemudian hari terbukti bahwa Skripsi ini hasil jiplakan maka saya akan menanggung resiko diperkarakan oleh Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya. Demikian syrat penyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Surabaya, 2013 Yang menyatakan,

Nurul Kartikasari NIM.098554040

15

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN Motto


.............Man Jadda Wa Jadda .............. Bekerjalah kamu dengan sungguh-sungguh seolah seolah kamu akan hidup selamanya dan beribadahlah sekhusyuk-khusyuknya seolah olah kamu akan mati esok

Persembahan :
Allah SWT karena dengan kekuatan-NYA senantiasa memudahkan ku. Ibu, Bapak, adek ku tersayang, dan eyang serta kakung saya yang telah memberikan doa, dukungan, semangat, dan kasih sayang yang sangat berarti. Sahabat-sahabat seperjuangan, Astuti Wahyu Utami dan Evrin Christiana yang saling mengingatkan dan mensupport untuk segera menyelesaikan skripsi ini, dan Dian Elvianti dan Warasatul Anbiya yang selalu sabar membantu agar saya bisa menyelesaikan skripsi ini. Keluarga Besar Fakultas Ekonomi Unesa yang sudah memberikan banyak ilmu, bimbingan dan arahan terlebih lagi dosen dosen pengajar, khususnya dosen pembimbing saya Pak Eko, terimakasih untuk ilmu yang sudah diberikan serta semangat Bu Santi dalam memberikan pengarahan membuat saya lebih termotivasi dalam penyelesaian skripsi ini. Keluarga Besar SMA Negeri 2 Sidoarjo yang sudah sangat membantu saya dalam penyusunan skripsi ini.

16

KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul IdentifikasiPenggunaan Media Pembelajaran Mata PelajaranEkonomiMateriAkuntansiKelas XIIPS di SMAN 2 Sidoarjo dengan baik. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan program S1 di Fakultas Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya. Skripsi ini tersusun atas bimbingan dan kerjasama dari berbagai pihak selama penulisan. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Drs. Bambang Suratman, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya yang telah memberikan surat permohonan izin penelitian. 2. Drs. Kirwani, S.E. M.M. selaku ketua jurusan Pendidikan Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya yang telah memberikan izin penelitian. 3. Drs. Joni Susilowibowo, M.Pd selaku kepala prodi Pendidikan Akuntansi, Universitas Negeri Surabaya yang telah memberikan ijin penelitian. 4. Drs. Eko Wahjudi, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah dengan sabar memberikan bimbingan dalam penyelesaian skripsi. 5. Drs. H. Sulaiman Suwarto, M.Pd selaku Kepala SMA Negeri 2 Sidoarjo yang telah memberikan izin penulis untuk melakukan penelitian di SMA Negeri 2 Sidoarjo.

17

6. Novindria Liha, S.Pd selaku guru pamong yang telah memberikan arahan dan masukan yang bermanfaat bagi penulis. 7. Orang Tua dan Kakak yang telah membantu doa serta materi maupun spirit sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi ini dengan baik. 8. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini. Dalam penyusunan penelitian ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu diharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan penelitian ini dan penulisan selanjutnya.

Surabaya,

Juli 2013

Penulis

18

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN EKONOMI MATERI AKUNTANSI KELAS XI DI SMA NEGERI 2 SIDOARJO Nurul Kartikasari ABSTRAK Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan menggunakan Metodologi Pengajaran yang tepat. Salah satu aspek yang mempengaruhi yaitu penggunaan media pembelajaran. Media pembelajaran merupakan salah satu komponen yang dapat dijadikan strategi yang efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk dapat mengetahui jenis media pembelajaran yang digunakan dan alasan guru menggunakan media tersebut, serta kelayakan media yang digunakan pada materi akuntansi kelas XI IPS di SMAN 2 Sidoarjo. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilakukan melalui tahap studi pendahuluan, tahap kepustakaan, tahap studi lapangan, tahap analisis data. Instrumen penelitian yang digunakan adalah dengan wawancara guru akuntansi dan angket lembar telaah media. Teknik analisis datanya menggunakan pengumpulan data wawancara maupun dokumentasi yang berhubungan dengan media pembelajaran serta kelayakan media pembelajaran akuntansi yang dianalisis menggunakan skala likerts. Adapun hasil penelitian yang dilakukan kepada guru menyatakan bahwa penggunaan media pembelajaran pada seluruh kompetensi dasar dalam mata pelajaran akuntansi yaitu media Microsoft Powerpoint. Karena penggunaan media tersebut dianggap efektif serta efisien dalam meningkatkan motivasi dan kepahaman siswa sehingga dapat membantu dalam mencapai tujuan pembelajaran. Hasil telaah ahli yang diolah menunjukkan bahwa media powerpoint yang digunakan oleh guru akuntansi kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Sidoarjo dianggap layak dengan kriteria kelayakan sebesar 70,16%. Kata kunci : Media Pembelajaran, prestasi akademik

19

IDENTIFICATION OF THE USE OF MEDIA IN TEACHING ECONOMICS SUJECTS MATTER IN ACCOUNTING CLASS XI SMAN 2 SIDOARJO Nurul Kartikasari ABSTRACT Education is one of the most important aspects in improving the quality of Human Resources. This can be achieved by using appropriate teaching methodology. One of the influence aspects is the instructional media. Instructional media is one component that can be used as an effective strategy in achieving the learning objectives. The purpose of this study is to ascertain the types of media that are used and the reasons why teachers use the media, as well as the feasibility of the media used in class XI IPS accounting matter at SMAN 2 Sidoarjo. This research is quantitative descriptive research. The research was conducted through the preliminary study stage, stage literature, stage of fieldwork, data analysis stage. The research instrument was the accounting teacher interview, accounting questionnaire sheet and media study. Techniques used in data analysis, data collection and documentation related to the interviews with the media as well as the feasibility of learning accounting instructional media were analyzed using Likerts scale. The results of the study conducted for teachers stated that the use of instructional media on all basic competencies in accounting subjects namely media Microsoft Powerpoint. Due to the use of media that is highly effective and efficient in improving student motivation and understanding that can help in achieving the learning objectives. Review of an expert who processed showed that media powerpoint which used by accounting teachers in class XI IPS SMA Negeri 2 Sidoarjo was considered feasible with the eligibility criteria of 70.16%. Keywords: Learning Media, academic achievement

20

DAFTAR ISI Halaman Judul.....................................................................................................i Halaman Persetujuan ...........................................................................................ii Halaman Pengesahan ..........................................................................................iii Halaman Keorsinilan Skripsi ..............................................................................iv Halaman Motto dan Persembahan ......................................................................v Kata Pengantar ....................................................................................................vi Abstrak ................................................................................................................vii Abstract ...............................................................................................................viii Daftar Isi .............................................................................................................ix Daftar Tabel .......................................................................................................x Daftar Gambar .....................................................................................................xi Daftar Lampiran .............................................................................................................................xi i BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ................................................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................................................... 9

21

C. Tujuan Penelitian ................................................................................................................... 9 D. Manfaat Penelitian ................................................................................................................... 9 E. Asumsi dan Keterbatasan ................................................................................................................... 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Media Pembelajaran 11 1. Pengertian Media...

11 2. Pengertian Pembelajaran...

12 3. Pengertian Media Pembelajaran

13

22

B. Landasan Penggunaan Media

15 C. Manfaat Media Pembelajaran

21 D. Fungsi Media Pembelajaran..

23 E. Jenis-jenis Media Pembelajaran

25 F. Pengelompokkan Jenis Media...

26 G. Multimedia

28 H. Pemilihan Media Pembelajaran.

30

23

I. Kriteria Media Pembelajaran.

32 J. Akuntansi...

33 1. Pengertian Akuntansi

33 2. Siklus Akuntansi

34 3. Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa

36 4. Jurnal Transaksi Keuangan

38 5. Buku Besar.

41

24

6.

Neraca Saldo..

43 7. Jurnal Penyesuaian

44 8. Kertas Kerja...

45 9. Jurnal Penutup...

45 10. Neraca Saldo Setelah Penutupan...

46 11. Jurnal Pembalik.

46 12. Laporan Keuangan

47

25

K. Penelitian yang Relevan...........

49 L. Kerangka Berpikir.

53

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ................................................................................................................... 54 B. Definisi Operasional ................................................................................................................... 54 C. Sumber Data ................................................................................................................... 54 D. Tahapan Penelitian ................................................................................................................... 55 E. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................................................................... 57

26

F. Subjek dan Objek Penelitian ................................................................................................................... 58 G. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................................................... 58 H. Instrumen Penelitian ................................................................................................................... 60 I. Teknik Analisis Data ................................................................................................................... 62

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Tinjauan Umum Penelitian .................................................................................................................... 65 1. Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri 2 Sidoarjo .............................................................................................................. 65 2. Profil SMA Negeri 2 Sidoarjo .............................................................................................................. 66

27

3. Visi dan Misi SMA Negeri 2 Sidoarjo .............................................................................................................. 66 4. Program Kerja SMA Negeri 2 Sidoarjo .............................................................................................................. 67 5. Data Siswa SMA Negeri 2 Sidoarjo .............................................................................................................. 68 6. Struktur Organisasi SMA Negeri 2 Sidoarjo .............................................................................................................. 69 B. Penyajian Data 1. Media Pembelajaran yang Digunakan dan Alasan Pemilihan Media Pembelajaran Tersebut. .............................................................................................................. 70 2. Hasil Telaah Media Terhadap Media Pembelajaran .............................................................................................................. 72 C. Pembahasan 1. Media Pembelajaran yang Digunakan dan Alasan Pemilihan Media Pembelajaran Tersebut

28

.............................................................................................................. 81 2. Hasil Analisis Lembar Skor Telaah Ahli Media .............................................................................................................. 84

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ................................................................................................................... 89 B. Saran ................................................................................................................... 90

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................... 91 LAMPIRAN

29

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 2.1 Jurnal Khusus 39 Tabel 2.2 Buku Besar T 42 Tabel 2.3 Buku Besar Bentuk Skontro................................................................ 42 Tabel 2.4 Buku Besar Bentuk Stafel ................................................................... 42 Tabel 2.5 Buku Besar Saldo Rangkap................................................................. 43 Tabel 2.6 Penellitian yang Relevan 49 Tabel 3.1 Kisi-kisi instrument wawancara 61 Tabel 3.2 Kisi-kisi lembar validasi media 61 Tabel 3.3 Skala Penilaian Likert 63

30

Tabel 3.4 Kriteria Interpretasi Skor 64 Tabel 4.1. Data Jumlah Siswa SMAN 2 Sidoarjo Tahun Ajaran 2012-2013 68 Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Wawancara 71 Tabel 4.3 Hasil Telaah Kelayakaan Media Pembelajaran Powerpoint KD 1 74 Tabel 4.4 Hasil Telaah Kelayakaan Media Pembelajaran Powerpoint KD 2 75 Tabel 4.5 Hasil Telaah Kelayakaan Media Pembelajaran Powerpoint KD 3 76 Tabel 4.6 Hasil Telaah Kelayakaan Media Pembelajaran Powerpoint KD 4 77 Tabel 4.7 Hasil Telaah Kelayakaan Media Pembelajaran Powerpoint KD 5 78 Tabel 4.8 Hasil Telaah Kelayakaan Media Pembelajaran Powerpoint KD 6 79 Tabel 4.9 Hasil Telaah Kelayakaan Media Pembelajaran Powerpoint KD 7 80

Tabel 4.10 Rekapitulasi Kelayakan Media Pembelajaran Akuntansi 85

31

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halama n Gambar 2.1 Kerucut Pengalaman Edgar Dale ................................................... 17 Gambar 2.2 Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa .............................................................................................................................3 8 Gambar 2.3 Kerangka Berpikir .............................................................................................................................5 3 Gambar 4.1 Struktur organisasi SMA Negeri 2 Sidoarjo 69

32

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9 Silabus RPP Lembar Wawancara Guru Lembar Validasi Ahli Media Dokumentasi Media Power Point Rekapitulasi Surat Ijin Penelitian Surat Keterangan Penelitian Kartu Bimbingan

33

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas tinggi. Akan tetapi kualitas pendidikan yang ada di Indonesia saat ini merupakan salah satu yang terburuk. Berdasarkan data dalam Education For All (EFA) Global Monitoring Report 2011: The Hidden Crisis, Armed Conflict and Education yang telah dikeluarkan Organisasi Pendidikan, Ilmu

Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) yang diterbitkan di New York, Senin (1/3/2011), indeks pembangunan pendidikan atau education development index (EDI) berdasarkan data tahun 2008 adalah 0,934. Nilai itu menempatkan Indonesia di posisi ke-69 dari 127 negara di dunia. EDI dikatakan tinggi jika mencapai 0,95-1. Kategori medium berada di atas 0,80, sedangkan kategori rendah di bawah 0,80. (Majid, 2013) Menurut survei Political and Economic Risk Consultant (PERC), kualitas pendidikan di Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Posisi Indonesia berada di bawah Vietnam. Data yang dilaporkan The World Economic Forum Swedia (2000), Indonesia memiliki daya saing yang rendah, yaitu hanya menduduki urutan ke-37 dari 57 negara

34

yang disurvei di dunia. Dan masih menurut survey dari lembaga yang sama Indonesia hanya berpredikat sebagai follower bukan sebagai pemimpin teknologi dari 53 negara di dunia (Majid, 2013). Berdasarkan hasil-hasil penelitian di atas dapat digambarkan bahwa Indonesia memiliki kuallitas pedidikan yang redah jika dibandingkan dengan negara-negara lain baik di Asia maupun di dunia. Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia antara lain masalah efektifitas, efisiensi dan standardisasi pengajaran. Hal tersebut masih menjadi masalah pendidikan di Indonesia pada umumnya. Selain faktor-faktor umum, faktor lain yang juga menjadi pemicu rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia yaitu rendahnya kreatifitas guru dalam menggali potensi anak, pendidik hanya mennyampaikan materi tanpa melihat kebutuhan, minat, serta bakat siswa sehingga pendidik lebih cenderung untuk memaksakan kehendaknya dalam menyampaikan materi, seharusnnya pendidik memperhatikan kebutuhan siswa bukan memaksakan kehendaknya yang hanya akan membuat siswa merasa tidak nyaman dalam menerima materi pembelajaran. Selain kreatifitas yang kurang bagi para pendidik, faktor lain yang juga dapat mempengaruhi rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia yaitu kurikulum yang bersifat sentralistik, yaitu kurikulum yang hanya didasarkan pada kebutuhan pemerintah bukan kebutuhan

masyarakat (Maimun, 2012).

35

Kurikulum Pendidikan Nasional yang ditetapkan oleh pemerintah kurang memberi perhatian pada pengembangan aspek sikap dan keterampilan siswa untuk kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat. Seharusnya Kurikulum Pendidikan Nasional tidak hanya menjadikan pelajar mengetahui ini dan itu, tapi juga membiasakan pelajar mempraktekkan nilai-nilai kebaikan di balik pengetahuan yang mereka telah ketahui. Sehingga pelajar bukan hanya megetahui tentang materi pembelajaranya saja melainkan pelajar juga mampu mengetahui nilai-nilai yang terkandung serta dapat mempraktekannya dalam kehidupan bermasyarakat. Hal tersebut sesuai dengan Pendidikan Nasional yang bisa ditelusuri dari Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang berbunyi: Tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Setelah kita amati, bahwa kreatifitas guru dan kurikulum sangat berkaitan erat dengan proses belajar megajar siswa di kelas. proses belajar mengajar merupakan suatu hal yang dominan dalam mencapai tujuan pembelajaran. Proses belajar mengajar atau proses pengajaran merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikulum suatu lembaga pendidikan, agar dapat mempengaruhi para siswa mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Lingkungan belajar yang diatur oleh guru mencakup tujuan

36

pengajaran, bahan pengajaran, metodologi pengajaran dan penilaian pengajaran. Sehingga diantara tiga komponen tersebut harus berkaitan dan dapat diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang pendidik. Tujuan pengajaran dapat dicapai apabila bahan pengajaran serta metodologi pengajaran yang digunakan oleh seorang pendidik mampu merangsang siswa dalam memahami materi yang sedang diajarkan oleh seorang pendidik. Oleh sebab itu seorang pendidik harus mampu menganalisis bahan pengajaran serta metodologi pengajaran yang sesuai untuk dapat diterapkan didalam kegiatan belajar mengajar tersebut. Dalam metodologi pengajaran terdapat dua aspek yang menonjol yaitu metode mengajar dan media pembelajaran. Media merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam pembelajaran dan dapat dipandang sebagai salah satu alternative strategi yang efektif dalam membantu pencapaian tujuan pembelajaran (Asyhar: 2012). Media juga dapat digunakan sebagai suatu alat bantu bagi seorang pendidik dalam menyampaikan pesan-pesan dari materi pelajaran yang diberikan kepada anak didik, karena setiap materi pelajaran memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi, dan untuk menyederhanakan tingkat kesukaran tersebut diperlukan kehadiran media sebagai alat bantu. Disamping itu media juga mempunyai fungsi untuk mengatasi kebosanan dan kelelahan yang diakibatkan dari penjelasan guru yang sukar di mengerti. Penggunaan media pembelajaran yang efektif sangat membantu dalam penyerapan materi pembelajaran oleh peserta didik. Berdasarkan

37

harian kompas online terhadap hasil penelitian Potret Profesionalitas Guru Kota Yogyakarta dalam Kegiatan Belajar-Mengajar yang dilakukan Jaringan Penelitian Pendidikan Kota Yogyakarta (JP2KY) awal tahun 2010 menunjukkan, 75 persen guru peserta penelitian belum menggunakan media pembelajaran dalam mengajar (Latief: 2010). Hal tersebut menggambarkan bahwa masih banyak guru yang menggunakan metode pembelajaran langsung ataupun ceramah, sehingga mengakibatkan proses belajar mengajar terkesan membosankan. Oleh karena itu, dibutuhkan kreatifitas guru dalam penyediaan media pembelajaran yang layak, tepat serta efektif digunakan dalam proses belajar mengajar sesuai dengan karakteristik siswa. Pemilihan media pembelajaran seharusnya jangan didasarkan pada kesukaan atau kesenangan pengajar, tetapi dilandaskan pada kesesuaian media tersebut dengan karakteristik siswa, disamping kriteria lain, seperti kepraktisan dan kemudahan memperolehnya, kualitas teknis penggunaan (Midun dalam Asyhar: 2012). Berdasarkan penjelasan diatas, media merupakan salah satu komponen penting untuk mencapai tujuan pembelajaran, maka penulis ingin menganalisis jenis pengunaan media yang digunakan oleh seorang pendidik dalam Mata Pelajaran Akuntansi agar dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi tersebut. Akuntansi merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari oleh siswa dalam jenjang Sekolah Menengah Atas pada jurusan IPS serta Sekolah Menengah Kejuruan pada jurusan Akuntansi. Khusus untuk

38

Sekolah Menengah Atas pada jurusan IPS, mata pelajaran akuntansi digolongkan menjadi satu dalam Mata Pelajaran Ekonomi sehingga kegiatan belajar untuk pelajaran Akuntansi pada SMA memiliki waktu yang relatif sedikit dibandingkan dengan SMK. Dalam kehidupan seharihari penerapan akuntansi memiliki peranan yang sangat penting. Tidak hanya digunakan untuk kepentingan bisnis. Akan tetapi, dalam kehidupan sehari-hari pun memerlukan akuntansi sebagai dasar perhitungan yang efektif. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran akuntansi tersebut diperlukan pemahaman yang cukup pula dari peserta didik. Pada proses pembelajaran, akuntansi sarat akan hitungan. Sementara apa yang dihitung itu sendiri merupakan sesuatu yang abstrak dan dalam jumlah yang besar. Sehingga apa yang telah dijelaskan oleh pendidik sulit dipahami oleh siswa. Sehingga media pembelajaran yang tepat sangat diperlukan oleh seorang pendidik dalam meningkatkan kepahaman siswa terhadap konsepkonsep akuntansi. Media pembelajaran yang tepat dan efektif sangat dibutuhkan untuk dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, agar siswa dapat memahami dengan baik materi pembelajaran tersebut, sehngga dapat meningkatkan prsetasi belajar siswa dan tujuan pembelajaran pun dapat tercapai. Setiap pengurus sekolah pasti akan melakukan yang terbaik dalam meningkatkan mutu serta kualitas peserta didik, salah satunya dengan menyediakan fasilitas pembelajaran yang lengkap dan memadai, dengan semakin majunya perkembangan ilmu pengetahuan dan tenologi setiap pengurus

39

sekolah pun berusaha menyediakan fasilitas-fasilitas yang modern untuk menunjang proses belajar mengajar siswa di kelas. Salah satu sekolah yang memiliki fasilitas pendidikan yang memadai di wilayah Sidoarjo yaitu SMAN 2 Sidoarjo. SMAN 2 Sidoarjo merupakan salah satu SMA terfavorit diwilayah Sidoarjo, selain fasilitas yang memadai, letaknya pun cukup strategis dipusat kota Sidoarjo. SMAN 2 Sidoarjo pun memiliki prestasi akademik dan non akademik yang cukup banyak, salah satu prestasi akademik membanggakan yang pernah diraih oleh SMAN 2 Sidoarjo adalah sekolah tersebut pernah menjadi sekolah yang meraih nilai rata-rata tertinggi se- Jawa Timur untuk kelas IPA dalam Ujian Nasional pada tahun 2010. Selain prestasi di tingkat nasional, SMAN 2 Sidoarjo pada tahun 2012 pernah menjadi juara 1 Tembak Pra Olimpiade Inernasional di Qatar. Hal tersebut pula yang menjadi salah satu faktor penarik dari minat masyarakat terhadap SMAN 2 Sidoarjo. Berdasarkan hal tersebut penelitian sangat tertarik untuk menganalisis tentang penggunaan media pembelajaran yang digunakan oleh pendidik dalam mata pembelajaran Akuntansi di SMAN 2 Sidoarjo. Berdasarkan Hasil wawancara penulis pada salah seorang guru Ekonomi di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Sidoarjo, dapat

digambarkan bahwa pada prakteknya Mata Pelajaran Ekonomi dibagi menjadi 2 pembahasan yaitu : 1) Pembahasan tentang masalah Ekonomi, dan 2) Pembahasan tentang masalah Akuntansi. Pembahasan ekonomi dibahas pada semester I untuk kelas XI dan semester II untuk kelas XII

40

sementara itu pada pembahasan akuntansi dibahas pada semester II untuk kelas XI dan semester I untuk kelas XII. Dalam kegiatan pembelajaran kedua pembahasan tersebut diajarkan oleh dua orang guru yang mempunyai latar pendidikan Strata I (S1) Pendidikan Ekonomi. Selain itu juga karena permasalahan Akuntansi yang dipelajari oleh siswa pada jenjang SMA merupakan konsep-konsep dasar Akuntansi, maka pada prakteknya dalam meningkatkan kepahaman siswa, guru menggunakan model pembelajaran langsung dan media yang digunakan cukup sederhana. Sehingga masih dibutuhkannya media pembelajaran yang layak dan efektif digunakan dalam Mata Pelajaran Akuntansi agar kepahaman siswa terhadap konsep-konsep Akuntansi lebih meningkat. Media pembelajaran sangat menunjang dalam kegiatan Belajar mengajar. Namun tidak semua media pembelajaran akan berpengaruh signifikan terhadap kepahaman serta hasil belajar siswa. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Drs. Swengli Umar, M.Si tentang penggunaan media Microsoft Powerpoint untuk materi ajar hitung yaitu matematika, menyatakan bahwa pembelajaran berhitung yang bersifat abstrak seperti matematika tidak signifikan apabila menggunakan media pembelajaran berupa powerpoint. Hal ini ditunjukkan oleh hasil rata-rata pembelajar yang mengalami penurunan dan tidak mencapai nilai ketuntasan yaitu 65, Padahal sebelumnya saat pembelajaran yang tanpa menggunakan media powerpoint rata-rata pembelajar mencapai 85. Hal ini menggambarkan bahwa penggunaan media powerpoint pada materi

41

ajar hitung yang bersifat abstrak kurang tepat, begitu juga apabila digunakan untuk materi pembelajaran akuntansi yang juga merupakan materi ajar hitung yang bersifat abstrak. Berdasarkan uraian di atas, maka dipandang perlu diadakan penelitian tentang Identifikasi Penggunaan Media Pembelajaran Mata Pelajaran Ekonomi Materi Akuntansi Kelas XI IPS di SMAN 2 Sidoarjo.

B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada penelitian ini antara lain: 1. Media pembelajaran apa sajakah yang digunakan pada materi Akuntansi dan alasan guru menggunakan media tersebut di SMAN 2 Sidoarjo? 2. Bagaimana kelayakan media yang digunakan pada materi Akuntansi di SMAN 2 Sidoarjo?

C. TUJUAN PENELITIAN: Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui media pembelajaran apa sajakah yang digunakan dalam materi akuntansi di SMA negeri 2 Sidoarjo serta alasan guru menggunakan media pembelajaran tersebut. 2. Untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran yang digunakan pada materi Akuntansi di SMA Negeri 2 Sidoarjo.

42

D. MANFAAT PENELITIAN 1. Bagi Sekolah Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pandangan untuk sekolah agar dapat memberikan fasilitas yang sesuai untuk memperlancar tujuan pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar. 2. Bagi Guru Penelitian ini dapat memberikan gambaran kepada guru terhadap media pembelajaran yang sesuai dan tepat digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar. 3. Bagi Pembaca Penelitian ini diharapkan dapat membantu pembaca dalam memberikan pandangan terhadap penggunaan media pembelajaran dalam pembelajaran Akuntansi.

E. ASUMSI DAN KETERBATASAN 1. Asumsi: Dalam penelitian ini diasumsikan bahwa data dokumentasi yang didapat dari guru, merupakan data yang sebenarnya serta guru bersikap terbuka dalam penyampaian data. 2. Keterbatasan: Adapun keterbatasan pada penelitian ini terletak pada pada penelitian ini peneliti menganalisis tentang penggunaan media dengan jenis Microsoft Powerpoint.

43

BAB II KAJIAN TEORI

A. PENGERTIAN MEDIA PEMBELAJARAN 1. Pengertian Media Menurut Arsyad (2009: 3) kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Gerlach dan Elly dalam Arsyad (2009: 3) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Batasan lain telah pula dikemukakan oleh AECT (Association of Education and Communication Technology) dalam Arsyad (2009: 3) memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Disamping sebagai sistem penyampai atau pengantar, media yang sering diganti dengan kata mediator menurut Fleming dalam Arsyad (2009: 3) adalah penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya. Menurut Heinich dan kawan-kawan dalam Arsyad (2009:3) mengemukakan istilah medium sebagai perantara yang

44

mengantar informasi antar sumber dan penerima. Jadi televisi, film, foto, radio, rekaman audio, gambar yang diproyeksikan, bahan-bahan cetakan, dan sejenisnya adalah media komunikasi. Gagne dalam Asyhar (2012: 7) mengemukakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Dalam proses pembelajaran, alat bantu atau media tidak hanya dapat memperlancar proses komunikasi akan tetapi dapat merangsang siswa untuk merespon dengan baik segala pesan yang disampaikan. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa media adalah perantara yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada peserta didik dalam pemahaman suatu materi pembelajaran. 2. Pengertian Pembelajaran Kata pembelajaran merupakan terjemahan dari istilah Bahasa Inggris, yaitu instruction. Instruction dapat diartikan sebagai proses interaktif anatara guru dan siswa yang berlangsung secara dinamis. Selain itu pembelajaran terdapat definisi pembelajaran dari beberapa ahli, antara lain: Media pembelajaran adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di

45

lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar (Arsyad,2009:4). Media pembelajaran mencakup semua sumber yang diperlukan untuk melakukan komunikasi dalam pembelajaran, sehingga bentuknya bisa berupa perangkat keras (hardware), seperti komputer, televise, projector, dan perangkat lunak (soft ware) yang digunakan pada perangkat keras itu. Dalam hal ini pendidik juga bisa termasuk salah satu bentuk media pembelajaran sehingga menjadi kajian strategi penyampaian pembelajaran (Degeng dalam Arsyad, 2012:8). Media pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang melibatkan informasi dan lingkungan yang disusun secara terencana untuk memudahkan siswa dalam belajar (Suprahatiningrum,2012:75). Berdasarkan beberapa definisi pembelajaran diatas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu proses interaksi yang yang melibatkan pendidik dan peserta didik pada suatu lingkungan belajar dalam upaya untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan bagi peserta didik agar dapat mencapai tujuan pembelajaran. 3. Pengertian Media Pembelajaran Menurut Heinich dalam Arsyad (2009:4) Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut media pembelajaran. Sedangkan

46

menurut Degeng dalam Asyhar (2012:8) Media pembelajaran mencakup semua sumber yang diperlukan untuk melakukan komunikasi dalam pembelajaran, sehingga bentuknya bisa berupa perangkat keras (hardware), seperti komputer, televisi, projector, dan perangkat lunak (soft ware) yang digunakan pada perangkat keras itu. Dalam hal ini pendidik juga bisa termasuk salah satu bentuk media pembelajaran sehingga menjadi kajian strategi penyampaian pembelajaran. Sementara itu, Arsyad (2009:4) menyimpulkan bahwa Media pembelajaran adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Sedangkan Asyhar (2012: 8) menyimpulkan bahwa media pembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan atau menyalurkan pesan dari suatu sumber secara terencan, sehingga terjadi lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa media pelajaran adalah suatu komponen-komponen yang digunakan dalam proses belajar mengajar yang diperlukan untuk menyampaikan atau menyalurkan pesan dari suatu materi pembelajaran.

47

B. LANDASAN PENGGUNAAN MEDIA PENDIDIKAN Pemerolehan pengetahuan dan keterampilan, perubahan-

perubahan sikap dan perilaku dapat terjadi karena interaksi antara penngalaman baru dengan penngalaman yang pernah dialami

sebelumnya. Menurut Bruner dalam Arsyad (2009: 7) ada tiga tingkatan utama modus belajar, yaitu pengalaman langsung (enactive),

pengalaman pictorial/ gambar (iconic), dan pengalaman abstrak (symbolic). Agar proses belajar mengajar dapat berhasil dengan baik, siswa sebaiknya diajak untuk memanfaatkan semua alat inderanya. Guru berupaya untuk menampilkan rangsangan (stimulus) yang dapat diproses dengan berbagai indera. Semakin banyak alat indera yang digunakan untuk menerima dan mengolah informasi semakin besar kemungkinan informasi tersebut dimengerti dan dapat dipertahankan dalam ingatan. Dengan demikian, siswa diharapkan akan dapat menerima dan menyerap dengan mudah dan baik pesan-pesan dalam materi yang disajikan. Salah satu gambaran yang paling banyak dijadikan acuan sebagai landasan teori penggunaan media dalam proses belajar adalah Dales Cone of Experience (Kerucut pengalaman Dale) dalam Arsyad (2009: 10). Kerucut ini merupakan elaborasi yang rinci dari konsep dari konsep tiga tingkatan pengalaman.yang dikemukakan oleh Bruner sebagaimana diuraikan sebelumnys. Hasil belajar seseorang diperoleh mulai dari

48

pengalaman langsung (konkret), kenyataan yang ada di lingkungan kehidupan seseorang kemudian melalui benda tiruan, sampai kepada lambing verbal (abstrak). Semakin keatas di puncak kerucut semakin abstrak media penyampai pesan itu. Dale dalam Kerucut Pengalaman Dale (Dales Cone Experience) mengatakan: hasil belajar seseorang diperoleh melalui pengalaman langsung (kongkrit), kenyataan yang ada dilingkungan kehidupan seseorang kemudian melalui benda tiruan, sampai kepada lambang verbal (abstrak). Semakin keatas puncak kerucut semakin abstrak media penyampai pesan itu. Proses belajar dan interaksi mengajar tidak harus dari pengalaman langsung, tetapi dimulai dengan jenis pengalaman yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan kelompok siswa yang dihadapi dengan mempertimbangkan situasi belajar. Pengalama langsung akan memberikan informasi dan gagasan yang terkandung dalam pengalaman itu, oleh karena ia melibatkan indera penglihatan, pendengaran, perasaan, penciuman, dan peraba

49

Abstrak
Lambang Kata

10% apa yang terbaca

Lambang Visual Gambar Diam, Rekaman Radio Gambar Hidup Pameran

20% apa yang terdengar

30% apa yang terlihat

50% apa yang terlihat dan terdengar

Televisi

Karyawisata Dramatisasi

70% apa yang terucap dan tertulis

kongkret
Benda Tiruan/ Pengamatan Pengalaman Langsung

90% apa yang mereka lakukan

GAMBAR 2.1: Kerucut Pengalaman Edgar Dale Berdasarkan kerucut pengalaman Dale, maka dapat di jelaskan bahwa : 1. Pengalaman yang paling tinggi nilainya yaitu pengalaman yang diperoleh dari hasil kontak langsung dengan lingkungan, objek, binatang, manusia dan sebagainya. 2. Tingkat kedua adalah pengalaman yang diperoleh dari kontak melalui model, benda tiruan atau simulasi.

50

3.

Pengalaman tingkat berikutnya yaitu pengalaman yang diperoleh melalui permainan (permainan pengajaran), sandiwara boneka, permainan peran, drama soaial atau psikologis.

4. 5. 6. 7.

Pengalaman yang yang diperoleh melalui karyawisata. Pengalaman yang diperoleh melalui televisi pendidikan. Pengalaman yang diperoleh melalui pameran. Pengalaman yang peroleh melalui gambar mati, slide, atau fotografi. Atau Rekaman Radio, pengalaman yang diperoleh melalui siaran radio atau rekaman suara (audio recording).

8.

Lambang Visual, pengalaman yang diperoleh melalui symbol yang dapt dilihat seperti grafik, bagan atau diagram.

9.

Lambang Verbal, pengalaman yang diperoleh melalui penuturan dengan kata-kata Berdasarkan gambaran dari piramida diatas dapat dijabarkan bahwa

Dale berkeyakinan bahwa symbol dan gagasan yang abstrak dapat lebih mudah dipahami dan diserap oleh siswa jika diberikan dalam bentuk pengalaman yang lebih konkret. Kerucut pengalaman merupakan awal untuk memberikan alasan tentang kaitan teori belajar dengan komunikasi audiovisual. Adapun beberapa penerapan berdasarkan kerucut pengalaman Dale dalam Umam antara lain: 1. Efektifitas penggunaan media Pengalaman Langsung Dasar dari pengalaman kerucut Dale ini adalah merupakan penggambaran realitas secara langsung sebagai pengalaman yang

51

kita temui pertama kalinya. Ibarat ini seperti fondasi dari kerucut pengalaman ini, dimana dalam hal ini masih sangat konkrit. Dalam tahap ini pembelajaran dilakukan dengan cara memegang, merasakan atau mencium secara langsung materi pelajaran. Maksudnya seperti anak Taman Kanak-Kanak yang masih kecil dalam melakukan praktik menyiram bunga. Disini anak belajar dengan memegang secara langsung itu seperti apa, kemudian menyiramkannya kepada bunga. 2. Pengalaman Tiruan Tingkat kedua dari kerucut ini sudah mulai mengurangi tingkat kekonkritannya. Dalam tahap ini si pebelajar tidak hanya belajar dengan memegang, mencium atau merasakan tetapi sudah mulai aktif dalam berfikir. Contohnya seperti seorang pebelajar yang diinstruksikan membuat bangunan atau gedung. Disini pebelajar tidak membuat gedung sebenarnya melainkan gedung dalam artian suatu model atau miniature dari gedung yang sebenarnya. 3. Dramatisasi Kita tidak mungkin mengalami langsung pengalaman yang sudah lalu. Contohnya seperti pelajaran sejarah dengan drama. Karena dengan drama si pebelajar dapat menjadi semakin merasakan langsung materi yang dipelajarkan. Jika kita bisa membagi dua bagian ini, maka bagian akan terbagi menjadi partisipasi dan observasi. Partisipasi merupakan bentuk aktif secara langsung

52

dalam suatu drama, sedangkan observasi merupakan pengamatan, seperti menonton atau mengamati drama tersebut.

4.

Demonstrasi Demonstrasi disini merupakan gambaran dari suatu penjelasan yang merupakan sebuah fakta atau proses. Seorang demonstrator menunjukkan bagaimana sesuatu itu bisa terjadi. Misalnya seperti seorang guru kimia yang mendemonstrasikan bagaimana hydrogen bisa terpisah dari oksigen dengan menggunakan elektrolisis. Atau seorang guru matematika yang mendemonstrasikan bagaimana menghitung dengan menggunakan sempoa.

5.

Karya Wisata Jika kita berkarya wisata, biasanya kita melihat kegiatan apa yang sedang dilakukan orang lain. Dalam karya wisata ini pebelajar mengamati secara langsung dan mencatat apa saja kegiatan mereka. Pebelajar lebih mengandalkan pengalaman mereka dan pemelajar tidak perlu memberikan banyak komentar, biarkan mereka berkembang sendiri. Pembelajaran bukan ditentukan oleh seberapa canggih dan

modernnya alat yang disediakan oleh guru. Melainkan kesesuaian media tersebut dengan materi pelajaran yang diajarkan. Mungkin saja guru mengajar tanpa bantuan media pembelajaran, karena materi yang disajikan adalah materi yang sederhana dan tidak terlalu berat. Sehingga cukup

53

dengan memberi penjelasan secara verbal. media dan teknologi memiliki pengaruh terhadap pendidikan. Namun, alangkah baiknya apabila

pembelajaran yang dilakukan oeh seorang pendidik merujuk pada pengalaman langsung agar dapat lebih dipahami oleh siswa. Sedangkan menurut Midun dalam Asyhar (2012: 20) menerangkan bahwa pemilihan dan penggunaan media hendaknya jangan didasarkan pada kesukaan atau kesenangan pengajar, tetapi dilandaskan pada kecocokan media itu dengan karakteristik peserta didik, disamping kriteria lain, seperti kepraktisan dan kemudahan memperolehnya, kualitas teknis penggunaan. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa media merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam pembelajaran dan dapat dipandang sebagai salah satu alternatif strategi yang efektif dalam membantu pencapaian tujuan pembelajaran.

C. MANFAAT MEDIA PEMBELAJARAN Sudjana & Rivai dalam Arsyad (2009: 24) mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu: 1. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. 2. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran.

54

3.

Metode

mengajar

akan

lebih

bervariasi,

tidak

semata-

matakomunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran. 4. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain. Sedangkan Encyclopedia of Educational Research dalam Arsyad (2009: 25) merincikan manfaat media pembelajaran sebagai berikut: 1. Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir, oleh karena itu mengurangi verbalisme. 2. 3. Memperbesar perhatian siswa. Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap. 4. Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri di kalangan siswa. 5. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinue, terutama melalui gambar hidup. 6. Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu

perkembangan kemampuan berbahasa.

55

7.

Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain, dan membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar. Uraian tentang manfaat media dari para ahli di atas memperjelas

bahwa media pembelajaran sangat bermanfaat terhadap perkembangan kemampuan kognitif peserta didik. D. FUNGSI MEDIA PEMBELAJARAN Levie & Lentz dalam Arsyad (2009) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris. Sedangkan menurut Asyhar (2012: 29), media pembelajaran memiliki banyak fungsi antara lain: 1. Media sebagai sumber belajar: Peristiwa belajar itu harus dapat menghasilkan tingkah laku (kognitif, afektif, psikomotorik) sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Dengan perkembangan teknologi multimedia sebagai sumber belajar, pesan, informasi dan pengetahuan baru dapat diakses lebih mudah dan tanpa batas. 2. Fungsi Sematik Pada konteks ini, media pembelajaran berfungsi mengkonkretkan ide dan memberikan kejelasan agar pengetahuan dan pengalaman belajar dapat lebih jelas dan lebih mudah di mengerti. 3. Fungsi Manipulatif

56

Fungsi manipulatif adalah kemampuan media dalam menampilkan kembali suatu benda/ peristiwa dengan berbagai cara, sesuai kondisi, situasi, tujuan dan sasarannya 4. Fungsi Fiksatif Fungsi Fiksatif adalah fungsi yang berkenaan dengan kemampuan suatu media untuk menangkap, menyimpan, menampilkan kembali suatu objek atau kejadian yang sudah lama terjadi. 5. Fungsi Distributif Fungsi distributif media pembelajaran berarti bahwa dalam sekali penggunaan satu materi, objek atau kejadian, dapat diikuti oleh peserta didik dalam jumlah besar (tak terbatas) dan dalam jangkauan yang sangat luas sehingga dapat meningkatkan efisiensi baik waktu maupun biaya. 6. Fungsi Psikologis Dari segi psikologis, media pembelajaran memiliki beberapa fungsi seperti fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, fungsi imajinatif, dan fungsi motivasi. 7. Fungsi Sosio-Kultural Perbedaan latar belakang sosio-kultural yang berbeda sangat berpotensi terjadinya konflik antar peserta didik. Di sinilah fungsi media mampu memberikan rangsangan, memberikan pemahaman tentang perlunya menjaga keharmonisan dan saling menghargai perbedaan yang ada.

57

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang dibuat dan digunakan oleh pendidik dalam proses belajar mengajar untuk dapat mempengaruhi kondisi serta lingkungan belajar agar pesan yang terkandung alam materi pembelajaran dapat tersampaikan.

E. JENIS-JENIS MEDIA PEMBELAJARAN Menurut Arsyad (2009: 39) media pembelajaran dapat

dikelompokkan ke dalam empat kelompok, yaitu: 1. Media hasil teknologi cetak, meliputi: teks, grafik, foto, representasi fotografik dan reproduksi 2. Media hasil teknologi audio-visual, meliputi: mesin proyektor film, tape recorder, dan proyektor visual yang besar. 3. 4. Media hasil teknologi yang berdasarkan komputer Media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer Sedangkan menurut Asyhar (2012: 45) media pembelajaran dikelompokkan kedalam empat jenis antara lain: 1. Media visual: jenis media yang digunakan hanya mengandalkan indera penglihatan semata-mata dari peserta didik. Beberapa diantaranya yaitu: a) media cetak seperti buku, modul, jurnal, peta, gambar, dan poster. b) model dan propotipe seperti globe bumi, dan c) media realitas alam sekitar dan sebagainya.

58

2.

Media audio adalah jenis media yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan hanya melibatkan indera pendengaran peserta didik. Contoh media audio yang umum digunakan adalah tape recorder, radio, dan CD player.

3.

Media audio-visual, adalah jenis media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan melibatkan pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses atau kegiatan. Beberapa contoh media audio-visual adalah film, video, program TV, dan lain-lain.

4.

Multimedia, yaitu media yang melibatkan beberapa jenis media dan peralatan secara terintegrasi dalam suatu proses atau kegiatan pembelajaran. Multimedia memberikan pengalaman belajar secara langsung, baik dengan cara terlibat seperti permainan, simulasi, bermain peran, teater, dan sebagainya.

F. PENGELOMPOKKAN JENIS MEDIA Pengelompokkan berbagai jenis media telah dikemukakan pula oleh beberapa ahli. Leshin, Pollock & Reigeluth dalam Arsyad (2009: 36) mengklasifikasi media kedalam lima kelompok, yaitu : 1. Media berbasis manusia (guru, instruktur, tutor, main peran, kegiatan kelompok, field-trip) 2. Media berbasis cetak (buku, penuntun, buku latihan (workbook), alat bantu kerja, dan lembaran lepas)

59

3. Media berbasis visual (buku, alat bantu kerja, bagan, grafik, peta, gambar, transparansi, slide) 4. Media berbasis audio-visual (video, film, program slide-tape, televisi) 5. Media berbasis komputer (pengajaran dengan bantuan computer, interaktif video, hypertext). Sedangkan menurut Kemp & Dayton dalam Arsyad (2009: 37) mengelompokkan media kedalam delapan jenis, yaitu: (1) media cetakan, (2) media pajang, (3) overhead transparancies, (4) rekaman audiotape, (5) seri slide dan filmstrips, (6) penyajian multi-image, (7) rekaman video dan film hidup, dan (8) komputer. Dari beberapa pengelompokkan media yang disusun oleh para ahli, ada lima kategori media pembelajaran menurut Setyosari &

Sihkabudden dalam Asyhar (2012: 46), yakni: (1) berdasarkan ciri fisik, (2) berdasarkan jenis dan tingkat pengalaman yang diperoleh, (3) berdasarkan persepsi indera, (4) berdasarkan penggunaannya, dan (5) berdasarkan hirarki pemanfaatannya. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran dikelompokkan berdasarkan jenis teknologi yang

digunakan hingga penggunaan alat indera, serta tujuan penggunaan media dalam proses belajar mengajar. Sehingga penggunaan media pembelajaran dapat disesuaikan dengan materi pembelajaran dan karakteristik siswa agar tujuan pembelajaan dapat tercapai.

60

G. MULTIMEDIA Seiring dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang semakin pesat, khususnya untuk peralatan elektronik, media informasi dan komunikasi serta peralatan komputer, mengakibatkan adanya berbagai jenis media pembelajaran yang lebih bervariasi. Salah sstu media ysng sering digunakan oleh seorang pendidik dalam membantu meningkatkan kepahaman siswa saat proses belajar mengajar yaitu media pembelajaran dengan jenis multimedia. Multimedia

meupakan media yang melibatkan beberapa jenis media dan peralatan secara terintegrasi dalam suatu proses atau kegiatan pemelajaran, (Asyhar, 2012:45). Sehingga media pembelajaran dengan jenis multimedia melibatkan indera penglihatan serta pendengaran melalui media teks, visual diam, visual gerak, serta media yang berbasi komputer dan teknologi komunikasi dan informasi. Menurut Meyer dalam Asyhar (2012:45) mendefinisikan multimedia sebagai media yang menghasilkan bunyi dan teks. Jadi, TV, presentasi powerpoint berupa teks, gambar bersuara sudah dapat dikatakan multimedia. Sedangkan, Martin dalam Asyhar (2012: 45) membedakan multimedia dan audio visual.Video conference dan video

61

cassette termasuk media audio visual, dan aplikasi computer interaktif dan non interaktif adalah beberapa contoh multimedia. Multimedia dapat digolongkan menjadi 2 yaitu (1) Multimedia content production, adalah pemrosesan beberapa media yang berbeda untuk menyampaikan informasi atau menghasilkan produk multimedia. (2) multimedia communication, adalah penggunaan media massa seperti televise surat kabar. Contoh multimedia antara lain Microsoft Powerpoint, Macromedia Flash, Goldwave, Camtasia Recorder dan sebagainya. Beberapa karakteristik multimedia yang baik adalah sebaagai berikut: a. Tampilan harus menarik baik dari sisi bentuk gambar maupun kombinasi warna yang digunakan. b. Narasi atau bahasa harus jelas dan mudah dipahami oleh peserta didik. Penggunaan istilah perlu disesuaikan dengan pengguna media agar pembelajaran bisa efektif. c. Materi disajikan secara interaktif artinya memungkinkan partisipasi dari peserta didik. d. Kebutuhan untuk mengakomodasi berbagai model (style) yang berbeda dalam belajar. e. Karakteristik dan budaya personal dari populasi yang akan dijadikan target. f. Sesuai dengan karakteristik siswa, karakteristik materi dan tujuan yang ingin dicapai.

62

g. Sesuai dengan sarana pendukung yang tersedia h. Memungkinkan ditampilkan suatu virtual learning environment (lingkungan belajar virtual) seperti web based application yang menunjang. i. Proses pembelajaran adalah suatu kontinuitas utuh, bukan sporadic dan kejadian terpisah-pisah (disconnected events). (Asyhar, 2012:175) Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa media dengan jenis multimedia merupakan media yang tidak hanya menggunakan satu kegiatan saja, melainkan beberapa kegiatan oleh alat indera yaitu penglihatan dan pendengaran.Sehingga dalam multimedia menggunakan berbagai jenis media, kemudian di integrasikan menjadi satu, maka jenis data yang digunakan baik dalam bentuk visual dan audio, dapat menimbulkan suatu interkasi pembelajaran dengan siswa baik secara langsung dengan berbuat serta melakukan di lokasi, maupun dengan cara terlibat seperti dengan tanya jawab dan simulasi.

H. PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN Arsyad (2009: 69) menjelaskan bahwa pemilihan media secara umum dapat ditentukan berdasarkan pertimbangan berikut: 1. Hambatan pengembangan dan pembelajaran yang meliputi faktorfaktor dana, fasilitas dan peralatan yang telah tersedia, waktu yang tersedia, sumber-sumber yang tersedia.

63

2. Persyaratan isi, tugas, dan jenis pembelajaran 3. Hambatan dari siswa dengan mempertimbangkan kemampuan dan keterampilan awal 4. Pemilihan media sebaiknya juga mempertimbangkan pula: a. Kemampuan mengakomodasikan penyajian stimulus yang tepat b. Kemampuan mengakomodasikan respons siswa yang tepat c. Kemampuan mengakomodasikan umpan balik d. Pemilihan media utama dan sekunder untuk penyajian informasi atau stimulus, dan untuk latihan dan tes. 5. Media sekunder harus mendapat perhatian karena pembelajaran yang berhasil menggunakan media yang beragam Suprihatiningrum (2013: 324) menjelaskan beberapa pertimbangan seorang pendidik dalam memilih media pembelajaran yang tepat: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Tujuan pembelajaran yang hendak dicapai Metode pembelajaran yang digunakan Karakteristik media pembelajaran Kegunaan media pembelajaran Kemampuan guru dalam menggunakan jenis media Efektivitas media dibandingkan dengan media lainnya.

Langkah-langkah dalam memilih media pembelajaran menurut Suprihatiningrum (2013: 324) antara lain: 1. 2. 3. 4. Merumuskan tujuan pembelajaran Mengklasifikasi tujuan berdasarkan domain (ranah) Menentukan skeario pembelajaran yang akan digunakan Mendaftar media apa saja yang dapat digunakan pada setiap langkah dalam scenario pembelajaran 5. Memilih media yang sesuai 6. Menulis alasan pemilihan media 7. Membuat prosedur untuk menggunakan media.

64

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa pemilihan media pembelajaran tersebut dimaksudkan agar guru dapat menentukan media yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi peserta didik.Selain itu juga tujuan dari pemilihan media adalah agar media yang digunakan tepat sasaran dan sesuai dengan keperluan, sehingga memungkinkan terjadinya interaksi yang baik antara peserta didik dengan media yang digunakan.

I. KRITERIA MEDIA PEMBELAJARAN Agar pemilihan media tepat sasaran maka perlu diperhatikan berbagai faktor yang menjadi dasar pertimbangan dalam pemilihan media pembelajaran, Adapun kriteria yang patut diperhatikan dalam memilih media menurut Arsyad (2009: 75) antara lain: 1. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai 2. Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi 3. Praktis, luwes, dan bertahan 4. Guru terampil menggunakannya 5. Pengelompokkan sasaran 6. Mutu teknis Sedangkan kriteria media pembeljaran menurut Asyhar (2012: 81) antara lain: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Jelas dan rapi Bersih dan menarik Cocok dengan sasaran Relevan dengan topik yang diajarkan Sesuai dengan tujuan pembelajaran Praktis, luwes, dan tahan Berkualitas baik

65

8. Ukurannya sesuai dengan lingkungan belajar Selain kriteria-kriteria dalam menentukan pemilihan media yang tepat untuk peserta didik dalam kegiatan belajar, dibutuhkan pula prinsip-prinsip dalam pemilihan media pembelajaran, agar media pembelajaran yang digunakan dapat tepat sasaran dan dapat mencapai tujuan pembelajaran. Adapun prinsip-prinsip dalam pemilihan media menurut Asyhar (2012: 82) antara lain: 1. Kesesuaian 2. Kejelasan sajian 3. Kemudahan akses 4. Keterjangkauan 5. Ketersediaan 6. Kualitas 7. Ada alternative 8. Interactivitas 9. Organisasi 10. Kebaruan 11. Berorientasi siswa Berdasarkan kriteria-kriteria serta prinsip-prinsip dalam pemilihan penggunaan media pembelajaran, diharapkan bagi para pendidik dapat memilih media yang sesuai dengan kharakteristik siswa, agar siswa dapat berinteraksi dalam kegiatan pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

J. AKUNTANSI 1. Pengertian Akuntansi Pengertian akuntansi telah banyak didefinisikan oleh banyak pihak seperti berbagai lembaga (institute) maupun berbagai

66

assosiasi. Seperti pengertian akuntansi dari American Accounting Association (Sariono: 2007) yaitu berbunyi: Accounting is the process communicating economic information to permit in formed judgment and decision by user of the information Pengertian diatas berarti, bahwa akuntansi adalah proses mengidentifikasi/ mengenali, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan pengambilan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa akuntansi merupakan suatu ilmu pencatatan, pengidentifikasian, pengikhtisaran serta pelaporan terhadap semua transaksi keuangan ataupun kejadian yang berkaitan dengan keuangan instansi ataupun perusahaan. 2. Siklus Akuntansi Pada dasarnya Ilmu akuntansi merupakan suatu proses pencatatan dengan menggunakan tahapan-tahapan yang pada akhir pelaporan dapat diketahui hasil dari semua transaksi yang dilakukan. Di dalam penyusunan laporan akuntansi di akhir periode, diawali dengan pencatatan setiap transaksi keuangan sampai dengan penyusunan laporan keuangan yang dilakukan secara bertahap dan berulang-ulang pada setiap periodenya, proses itulah yang disebut dengan Siklus Akuntansi.

67

Menurut C. Rollin Niswonger, dkk dalam Riadi (2013).siklus akuntansi (Accounting sycle) didefinisikan sebagai berikut: Siklus akuntansi adalah prosedur utama prinsip akuntansi yang digunakan untuk memproses transaksi selama suatu periode. Sedangkan pengertian siklus akuntansi menurut Soemarso S.R dalam Riadi (2013) adalah sebagai berikut: Siklus akuntansi adalah tahapan tahapan kegiatan mulai dari terjadinya transaksi sampai dengan penyusunan laporan keuangan sehingga siap untuk pencatatan transaksi periode berikutnya yang terjadi secara berulangulang dan terus menerus. Siklus Akuntansi dimulai dari terjadinya transaksi, sampai penyiapan laporan keuangan pada akhir suatu periode akuntansi dan persiapan siklus periode berikutnya atau siklus akuntansi dapat dikatakan sebagai suatu proses yang berputar beberapa periode, yang terdiri dari: 1. Tahap Pencatatan, Meliputi : Dokumen transaksi, Jurnal, Buku besar, dan Neraca saldo 2. Tahap Pengiktisaran, (siklus) dalam

Meliputi : Ayat jurnal penyesuaian, Jurnal pembalik, dan Neraca lajur

68

3. Tahap Pelaporan, Meliputi : Laporan keuangan, Jurnal penutup, dan Neraca saldo setelah penutupan

Menurut Amir Suhadimanto (2007: 147) Siklus Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari 4 tahapan anatara lain: 1. Analisis (analysis), yaitu menganalisis masalah informasi yang dihadapi perusahaan dan mengetahui kekurang-kekurangan system yang sedang berlaku untuk menciptakan system baru. 2. Perancangan (design), yaitu kegiatan menyusun system baru berdasarkan system lama 3. Implementasi (Implementation), yaitu penerapan system baru menggantikan system lama. 4. Follow-up, yaitu kegiatan mengawasi pelaksanaan system baru untuk mengetahui kelemahan-kelemahan dalam system baru dan memperbaikinya.

3. Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa Perusahaan jasa adalah perusahaan yang kegiatannya menyediakan berbagai pelayanan seperti kemudahan, keamanan, atau kenikmatan kepada anggota masyarakat yang memerlukannya. Ciri-ciri perusahaan jasa antara lain sebagai berikut:

69

1.

Kegiatan usahanya selalu membantu orang lain/ badan lain dengan menerima balas jasa

2.

Pembelian barang oleh perusahaan (bahan habis pakai/ perlengkapan dan peralatan) tidak untuk diolah atau dijual kembali tetapi untuk memberikan pelayanan kepada pemakai jasa.

3. 4.

Pendapatannya diperoleh dari penjualan jasa Laba usaha diperoleh dari pendapatan jasa dikurangi dengan biaya-biaya usaha Dalam penyusunan laporan keuangan pada perusahaan jasa

diperlukan tahapan/ siklus akuntansi dalam penyusunannya Siklus Akuntansi pada perusahaan jasa antara lain yaitu:

1. 2.

Transaksi keuangan Mencatat segala transaksi keuangan, berdasarkan bukti asli transaksi, dalam satu periode akuntansi

3. 4. 5. 6.

Membuat Jurnal Umum Membuat Buku Besar Membuat Jurnal Penyesuaian Membuat Laporan Keuangan: Laporan Laba rugi, Neraca, dan Leporan Perubahan Modal

7. 8.

Membuat Jurnal Penutup Membuat Neraca Saldo setelah penutupan

70

PENCATATAN

PENGGOLONGAN

PENGIKHTISARAN

PELAPORAN

JURNAL

BUKU BESAR

NERACA PERCOBAAN

LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN RUGI- LABA BUKTI TRANSAKSI


LAPORAN PERUBAHAN MODAL

TRANSAKSI

NERACA

Gambar 2.2 Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa (Sumber: Sariono, 2007:54)

4. Jurnal Transaksi Keuangan a. Pengertian Jurnal Menurut Sariono, dkk (2007) jurnal adalah suatu buku harian tempat mencatat semua transaksi yang terjadi dalam perusahaan secara

71

sistematis dan kronologis. Setelah suatu transaksi direkam dalam suatu bukti sumber atau dokumen sumber (source document), pencatatan akuntansi yang pertama kali dilakukan adalah di jurnal. Jurnal adalah sebuah buku atau daftar yang merupakan catatan akuntansi permanen yang pertama, yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan perusahaan secara kronologis dengan menyebutkan akun yang didebit maupun akun yang dikredit. Jurnal disebut juga book of original entry karena merupakan pencatatan pertama dalam proses akuntansi. Jurnal berfungsi sebagai petunjuk untuk menemukan sumber data transaksi, dan penyedia ringkasan informasi yang akan ditampung dalam akun-akun buku besar. b. Bentuk Jurnal Secara umum bentuk jurnal dibedakan menjadi dua, yaitu jurnal umum dan jurnal khusus. 1) Jurnal Umum Jurnal Umum merupakan jurnal yang mencatat semua jenis transaksi, kecuali transaksi yang sudah dicatat dalam jurnal khusus. 2) Jurnal Khusus Jurnal khusus adalah sebuah jurnal yang melakukan pencatatan setiap transaksi yang sejenis yang terjadi berulang kali.

72

Tabel 2.1 Jurnal Khusus Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit

Keterangan: a. Kolom tanggal digunakan untuk mencatat tanggal, bulan, dan tahun terjadinya transaksi. b. Kolom akun/keterangan digunakan untuk mencatat transaksi yang di debet dan di kredit, disertai keterangan singkat tentang transaksi tersebut. c. Kolom ref. (referensi) digunakan untuk mencatat kode akun ketika ayat jurnal dipindahkan ke buku besar. Sebelum dipindahkan, kolom ref. tetap dalam keadaan kosong. d. Kolom debet digunakan untuk mencatat nilai transaksi. e. Kolom kredit digunakan untuk mencatat nilai transaksi. f. Halaman digunakan sebagai ref. pada buku besar. c. Fungsi Jurnal 1. Fungsi Historis Jurnal merupakan sebuah buku untuk mencatat semua transaksi dan kejadian secara kronologis atau berurutan tanggal terjadinya 2. Fungsi Mencatat

73

Jurnal merupakan pencatatan yang lengkap terinci, artinya semua transaksi dengan dokumen sumbernya harus dicatat tanpa ada yang ketinggalan. 3. Fungsi Analisis Jurnal menganalisis transaksi untuk menentukan akun yang harus di debit maupun yang harus di kredit. 4. Fungsi Instruktif Jurnal merupakan perintah memonsting dalam buku besar, baik yang di debit maupun yang di kredit, sesuai analisis dalam jurnal. 5. Fungsi Informatif Jurnal memberikan keterangan tentang kegiatan perusahaan secara jelas.

5. Buku Besar 1. Pengertian Buku Besar Menurut Sariono, dkk buku besar merupakan himpunan rekeningrekening yang saling berhubungan yang menggambarkan pengaruh transaksi terhadap perubahan harta, utang, dan modal. 2. Bentuk Buku Besar Adapun bentuk-bentuk buku besar terdiri dari 4 macam antara lain: a) Bentuk T (T Account)

74

Bentuk buku besar ini adalah yang paling sederhana dan hanya berbentuk seperti huruf T besar. Sebelah kiri menunjukan sisi Debet dan sebelah kanan menunjukan sisi Kredit. Nama akun diletakan di kiri atas dan kode akun diletakan di kanan atas.

Tabel 2.2 Buku Besar T Nama Akun : Kas Debet Kode : 101 Kredit

b) Bentuk Skontro; Buku besar bentuk skontro biasa disebut bentuk dua kolom. Skontro artinyasebelah menyebelah(dibagi dua) yaitu sebelah debet dan sebelah kredit. Tabel 2.3 Buku Besar Bentuk Skontro Nama Akun : Utang Usaha Tanggal Keterangan Ref Debet Tanggal Kode : 201 Keterangan Ref Kredit

c) Bentuk staffle (berkolom saldo tunggal) Bentuk ini digunakan jika diperlukan penjelasan dari transaksi yang relatif banyak Tabel 2.4 Buku Besar Bentuk Stafel Tanggal Keterangan Ref Debet Tanggal D/K Saldo

75

d) Bentuk Staffle berkolom saldo rangkap Bentuk ini hampir sama dengan bentuk kolom saldo tunggal. Hanya perbedaannya kolom saldo dibagi dua kolom yaitu kolom debet dan kolom kredit

Tabel 2.5 Buku Besar Saldo Rangkap

Tanggal

Keterangan

Ref

Debet

Kredit Debet

Saldo Kredit

Keterangan: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Diisi tanggal transaksi secara kronologis Diisi penjelasan transaksi Diisi sumber posting dan halaman jurnal Diisi jumlah uang yang didebet Diisi jumlah uang yang dikredit Dan 7 Diisi saldo uang yang didebet ataupun dikredit

6. Neraca Saldo

76

Neraca Saldo adalah sebuah daftar yang memuat saldo-saldo akhir dari setiap akun buku besar serta jumlah uang, baik sisi debit maupun sisi kredit. Penyusunan Neraca Saldo bertujuan agar terdapat keseimbangan antara jumlah debit dan kredit, diperlukan ketelitian dalam memindahkan angka-angka dari saldo akhir setiap akun buku besar. Adapun cara penyusunan neraca saldo dapat dilakukan dalam tahap-tahap berikut ini: 1. Apabila akun buku besar berbentuk stafel berkolom saldo, maka saldo inilah yang harus dipindahkan ke neraca saldo 2. Apabila akun buku besar berbentuk T atau skontro, jumlahkan terlebih dahulu sisi debit dan sisi kreditnya kemudian hitung sisanya dengan pensil kemudian dipindahkan ke neraca saldo. 3. Pemindahan dari akun-akun buku besar ke neraca sisa, ditulis urut nomor kode akun sesuai dengan sifat masing-masing akun.

7. Jurnal Penyesuaian Ayat Jurnal penyesuaian adalah ayat jurnal untuk menyesuaikan angka-angka dalam neraca saldo yang masih belum memerlihatkan transaksi operasional perusahaan yang sesungguhnya pada akhir periode. Beberapa transaksi yang memerlukan penyesuaian, antar lain: 1. Transaksi yang sudah terjadi, tetapi belum dicatat, misalnya: a) Beban yang masih harus dibayar b) Piutang pendapatan

77

c) Penyusutan aktiva tetap 2. Transaksi yang sudah dicatat, tetapi pada akhir periode masih perlu dikoreksi a) Beban dibayar dimuka 1) 2) Beban dibayar dimuka dicatat sebagai harta Beban dibayar dimuka dicatat sebagai beban

b) Pendapatan diterima dimuka 1) Pendapatan diterima dimuka dicatat sebagai utang atau kewajiban 2) Pendapatan diterima dimuka dicatat sebagai pendapatan

c) Pemakaian Perlengkapan

8. Kertas Kerja Kertas kerja/ neraca lajur adalah suatu daftar yang terbagi dalam kolom-kolom neraca saldo, ayat penyesuaian, neraca saldo yang disesuaikan, laba rugi, dan nerca khusus dibuat untuk menata dalam bentuk yang serasi dan sistematika semua data akuntansi yang diperlukan pada akhir periode akuntansi. Fungsi kertas kerja adalah sebagai berikut: a. Mengetahui akibat dari sesuatu ayat penyesuaian, sebelum ayat ini dijurnal dan dimasukkan dalam buku besar. b. Memilih/ menyortir saldo perkiraan-perkiraan yang telah disesuaikan kedalam lajur-lajur yang semestinya di kertas kerja

78

sehingga dapat dengan mudah untuk menentukan perkiraanperkiraan riil maupun nominal. c. Menghitung dan membuktikan kebenaran dalam perhitungan laba.

9. Jurnal Penutup Jurnal penutup adalah ayat jurnal yang digunakan untuk menihilkan atau menutup akun-akun sementara sehingga nilainya menjadi nol (0). Yang tergolong akun sementara misalnya akun pendapatan, beban dan akun prive. Adapun fungsi-fungsi jurnal penutup antara lain untuk menghapus akun-akun sementara sehingga dalam penyusunan neraca saldo setelah penutupan hanyalah akunakun riil saja yang nampak.

10. Neraca Saldo Setelah penutupan Neraca Saldo setelah penutupan ini merupakan neraca akhir pada periode pembukuan dan menjadi awal periode tahun berikutnya. Tujuan pembuatan neraca saldo setelah penutupan adalah

memastikan bahwa buku besar telah seimbang sebelum memulai pencatatan data akuntansi periode berikutnya. Neraca saldo ini sama dengan informasi yang disajikan dalam laporan neraca, yaitu sebagai data untuk dianalisis pihak manajemen.

79

11. Jurnal Pembalik Jurnal pembalik (reversing journal entry) artinya jurnal yang dibuat pada awal periode akuntansi untuk membalik jurnal penyesuaian tertentu yang dibuat pada periode sebelumnya. Jurnal pembalik ini dilakuakn dengan tujuan agar pencatatan dalam periode berikutnya dapat dilakukan dengan mudah, serta mencegah terjadinya kekeliruan menjurnal pada saat jatuh temponya. Pada dasarnya ada empat jurnal penyesuaian yang memerlukan jurnal pembalik, antara lain sebagai berikut: a. b. c. d. Biaya yang masih harus dibayar (accrued expenses), Biaya dibayar dimuka (prepaid expenses), Pendapatan yang masih harus diterima (accrued revenue), Pendapatan diterima dimuka (deferred revenue).

12. Laporan Keuangan Adapun tujuan dari lapopran keuangan seperti yang tercantum dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK) antara lain: a. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan perusahaan b. c. Menyediakan informasi kinerja perusahaan Menyediakan informasi perubahan keuangan perusahaan

Berikut ini adalah komponen-komponen dalam laporan keuangan, antara lain yaitu:

80

1)

Laporan laba rugi Laporan laba rugi adalah suatu laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai seluruh hasil dan beban operasional perusahaan dalam satu bentuk periode tertentu.

2)

Laporan Perubahan Ekuitas Laporan perubahan ekuitas adalah suatu laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai perubahan ekuitas suatu perusahaan yang terjadi pada satu periode tertentu

3)

Neraca Neraca adalah suatu bentuk laporan keuangan yang

menyajikan informasi mengenai keadaan aktiva, utang, dan ekuitas suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi tertentu. 4) Laporan Arus Kas Dalam laporan arus kas, yang perlu diperhatikan adalah penggunaan metode langsung (direct method) atau metode tidak langsung (indirect method). Keunggulan utama dari metode langsung adalah metode ini melaporkan sumber kas dan penggunaan kas dalam laporan arus kas, sedangkan kelemahannya adalah data yang dibutuhkan sering sulit diperoleh dan secara umum pengumpulan biayanya mahal. Pada penggunaan metode tidak langsung, pemusatan

81

perhatian pada perbedaan antara laporan laba rugi bersih dan arus kas dari aktivitas operasi. Dengan demikian data dapat diperoleh dengan mudah. Secara umum pengumpulan biayanya murah.

K. PENELITIAN YANG RELEVAN NO 1. NAMA PENELITI Drs. Swengli Umar, M.Si (2013) JUDUL Implementasi Konsep Pembelajaran Melalui Media Powerpoint Peserta Diklat Guru Matematika MA Pada Balai Diklat Keagamaan Manado Tabel 2.6 Penellitian yang Relevan VARIABEL SAMPEL Penggunaan media Microsoft Powerpoint Sample yang digunakan adalah sample jenuh dengan meggunakan Peserta Diklat Guru Mata Pelajaran Matematika MA yang berjumlah 30 orang HASIL PENELITIAN Terjadi ketidak signifikan materi pembelajaran Microsoft powerpoint terhadap mata pelajaran matematika. Hal itu ditunjukkan dengan hasil rata-rata peserta didik yang semakin menurun dan tidak tuntas dalam nilai standar keuntasan yaitu 65. Padahal sebelum menggunakan Microsoft power poinhasil rata-rata peserta didik mencapai 85. 1. Cara Belajar berpengaruh positif dan signifikan PERBEDAAN Dalam peelitian ini peneliti menganalisis tentanng penggunaan media pembelajaran pada mata pelajaran akuntansi sedangkan pada jurnal tersebut meneliti tentang implemetasi media terhadap mata pelajaran matematika PERSAMAAN Dalam penelitian ini media pembelajaran yang akan dianalisis salah satunya yaitu menggunakan media Microsoft Powerpoint sama seperti penelitian pada jurnal tersebut.

2.

Esti Dwi Rohmawati dan Sukanti ( 2012 )

Pengaruh Cara Belajar dan Penggunaan Media

1. Pengaruhcara belajar 2. Peggunaan media

Proportional Random Sampling dengan

Dalam penelitian ini peneliti hanya ingin

Adapun persamaan isi antara jurnal tersebut engan

Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Bantul Tahun Ajaran 2100/2012 (2012)

pembelajaran sample 3. Prestasi sebanyak 89 Belajar Siswa siswa dari 118 siswa.

terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Bantul Tahun Ajaran 2011/2012 2. Penggunaan Media Pembelajaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Bantul Tahun Ajaran 2011/2012 3. Cara Belajar dan Penggunaan Media Pembelajaran secara bersamasama berpengaruh

menganalisis tetang penggunaan media pembelajaran tanpa pengaruh terhadap cara belajar siswa, sedangkan pada jurnal ini peneliti menganalisis keduanya.

penelitian ini yaitu samasama menganalisis penggunaan media pembelajaran akuntansi terhadap siswa IPS untuk mata pelajaran akuntansi.

3.

Aminatuzzuhra (2013)

Pengaruh Media Microsoft Powerpoint terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 7 Jambi (2013)

1. Pengaruh Penggunaan media Microsoft Powerpoint 2. Hasil belajar siswa

Siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 7 Jambi terdiri dari 2 kelas yaitu kelas XI IPS 1 sebagai kelas eksperimen yang terdiri dari 30 siswa dan kelas XI IPS 2 sebagai kelas kontrol yang terdiri dari 29 siswa.

positif dan signifikan terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA 1. Terdapat pengaruh media microsoft powerpoint terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi siswa di kelas XI IPS SMA Negeri 7 Jambi 2. Rata-rata hasil belajar ekonomi mata pelajaran ekonomi siswa menggunakan media microsoft powerpoint adalah 75,73 3. Rata-rata hasil belajar mata

1. Dalam penelitian ini peneliti tidak menganalis is tentang hasil belajar siswa namun hanya pada batasan penggunaa n media pembelajar an 2. Dalam jurnal penelitian ini, peneliti menggunak an jenis

Adapun persamaan yang terhadap jurnal tersebut adalah sama2 menganalisis penggunaan media pembelajaran berupa Microsoft Powerpoint terhadap mata pelajaran ekonomi Akuntansi.

pelajaran ekonomi siswa tanpa media microsoft powerpoint adalah 65,62

penelitian eksperimen , sedangkan pada penelitian ini peneliti menggunak an jenis penelitian deskriptif kuantitatif.

L. KERANGKA BERPIKIR Kualitas Pendidikan Kurikulum Media Pembelajaran Metode

Kenyataan Media Pembelajaran yang digunakan kurang bervariatif

Harapan Adanya media pembelajaran yang layak dan efektif digunakan dalam proses belajar mengajar.

Masalah: Dibutuhkan media pembelajaran yang tepat efektif serta bervariatif dalam kegiatan belajar mengajar Kriteria Pemilihan Media (Arsyad, 2011:75) 1. Sesuai dengan tujuan pembelajarn yang ingin dicapai 2. Tepat untuk mendukung isi pelajaran 3. Praktis, luwes dan bertahan 4. Guru terampil menggunakannya 5. Pengelompokan sasaran Identifikasi Penggunaan Media 6. Mutu teknis Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Sidoarjo Gambar 2.3 Kerangka Berpikir BAB III METODE PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif, menurut Maksum (2009:51) adalah penelitian

65

66

deskriptif adalah penelitian yang dilakuakan untuk menggambarkan gejala, fenomena, atau peristiwa tertentu. Penelitian dekriptif ini digunakan untuk mengumpulkan dan merangkum dari data yang diperoleh, kemudian diolah kembali untuk menghasilkan gambaran yang jelas dan menyeluruh dari objek penelitian. Dalam penelitian ini, penelitian deskriptif digunakan untuk menjelaskan variabel yang ada serta gambaran penggunaan media pembelajaran.

B. DEFINISI OPERASIONAL Media pembelajaran dalam penelitian ini merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai penyampai pesan atau informasi kepada peserta didik dalam membantu pemahaman suatu materi pembelajaran.

C. SUMBER DATA Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer data yang langsung diperoleh dari lapangan yaitu berupa hasil wawancara dengan guru mata pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS dan lembar validasi telaah ahli media terhadap media pembelajaran yang digunakan untuk kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Sidoarjo. Data yang diperoleh dari hasil wawancara menggambarkan tentang kelayaan penggunaan media pembelajaran di SMA Negeri 2 Sidoarjo. Data sekunder adalah data data yang didapat dari sumber bacaan dan berbagai macam sumber lainnya seperti dokumen dokumen. Dalam penelitian ini data sekunder berupa dokumen yang diperoleh dari silabus, RPP, media pembelajaran yang digunakan, visi dan misi sekolah dan lain

67

sebagainya. Data sekunder ini diambil dengan tujuan untuk memperkuat informasi yang telah dikumpulkan melalui dokumentasi.

D. TAHAPAN PENELITIAN Tahapan penelitian pada dasarnya adalah keseluruhan prosedur penentuan hal-hal yang akan dijadikan pedoman selama melaksanakan penelitian. Adapun prosedur penelitian yang digunakan untuk memperoleh data yang diambil, dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. Tahap Studi Pendahuluan Tujuan untuk tahap studi pendahuluan ini yaitu, untuk memperjelas masalah, menjajagi kemungkinan dilanjutkannya penelitian, mengetahui apa yang sudah dihasilkan orang lain bagi penelitian yang serupa dan bagian mana dari permasalahan yang belum terpecahkan. Tahap ini melakukan pada persiapan pengadaan penelitian yang meliputi beberapa hal kegiatan (a) perijinan, (b) penelitian awal, (c) menyusun proposal

a.

Perijinan Peneliti melakukan dua kali tahap perijinan, yaitu tahap perijinan informal dan tahap perijinan formal. Pertama perijinan informal dengan meminta ijin kepada pihak sekolah untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut. Kedua, perijinan formal dengan memenuhi persyaratan administrasi yang disyaratkan yaitu berupa surat ijin formal dari Dekan Fakultas Ekonomi UNESA kepada pihak SMA Negeri 2 Sidoarjo.

68

b.

Penelitian awal Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan informasi awal tentang kondisi media pembelajaran dalam kelas dengan melakukan wawancara kepada guru kelas XI IPS mata pelajaran akuntansi.

c.

Menyusun proposal penelitian Berdasarkan penelitian awal yang telah dilakukan, peneliti dalam kegiatan ini menyusun proposal yang berisi antara lain: judul, latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kajian pustaka yang mendukung penelitian, dan rancangan metode penelitian yang digunakan.

2.

Tahap Studi Lapangan Setelah tahap studi pendahuluan selesai dilakukan, peneliti melakukan penelitian ke lapangan yang dimulai dengan mengumpulkan data dari lokasi penelitian. Pada tahap ini juga peneliti melakukan pencarian data dengan melakukan wawancara kepada guru mata pelajaran akuntansi kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Sidoarjo. Selain melakukan wawancara dengan guru, peneliti juga melakukan penyebaran angket kepada siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Sidoarjo. Pada tahap studi lapangan ini, peneliti juga melakukan pengambilan data tentang perangkat pembelajaran yang meliputi RPP dan silabus.

3.

Tahap Analisis Data Tahap ini peneliti melakukan pengumpulan data hasil wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti. Setelah dilakukan pengumpulan data, penulis

69

menulis segala sesuatu yang berkaitan dengan catatan wawancara, hasil angket, dan data dokumen yang telah didapat. Tahap selanjutnya peneliti mengkategorikan setiap hasil penelitian sesuai dengan masing masing indikator. Langkah terakhir peneliti melakukan penulisan laporan terhadap hasil yang diperoleh dan kemudian diolah.

E. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN 1. Tempat Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, peneliti mengambil lokasi penelitian di Sidoarjo, dengan lokasi penelitian yaitu SMA Negeri 2 Sidoarjo, yang terletak di Jl. Kutuk Barat 311 Sidokare, Sidoarjo. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian yang dilakukan adalah semester genap tahun ajaran 2012/2013 yaitu pada bulan Mei sampai dengan bulan selesai.

F. SUBYEK DAN OBYEK PENELITIAN 1. Subyek Peneitian Adapun subyek dalam penelitian ini yaitu salah satu guru mata pelajaran akuntansi di Kelas XI IPS yang dipilih sesuai dengan kriteria yang telah penulis pilih. 2. Obyek Peneliltian

70

Dalam penelitian ini, objek penelitiannya adalah media pembelajaran yang digunakan dalam mata pelajaran akuntansi kelas XI SMAN 2 Sidoarjo.

G. TEKNIK PENGUMPULAN DATA Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah : 1. Dokumentasi Metode dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan mencari data mengenai hal hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2010: 274). Dokumentasi yang dilakukan peneliti adalah melakukan kajian-kajian terhadap dokumen untuk memperoleh data berupa : a. Soft copy media pembelajaran yang digunakan yang berupa data dalam bentuk slide dengan menggunakan program Mirosoft powerpoint b. Silabus serta RPP pada semester gasal dan genap pada mata pelajaran Akuntansi yang telah disusun oleh pendidik.

c. Profil SMA Negeri 2 Sidoarjo d. Data mengenai visi dan misi SMA Negeri 2 Sidoarjo e. Jumlah siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Sidoarjo f. Data mengenai sarana dan prasarana yang ada di SMA Negeri 2 Sidoarjo. g. Hasil telaah dari para ahli, baik ahli media mapun ahli materi. 2. Wawancara

71

Wawancara adalah proses memperoleh informasi atau keterangan dengan cara tanya jawab antara pewawancara dan yang diwawancarai (Ali Maksum, 2009:71). Wawancara digunakan untuk mengetahui permasalahan yang harus diteliti dan juga untuk mengetahui hal-hal tentang responden yang lebih mendalam. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara terstruktur yaitu pedoman wawancara yang disusun secara terperinci sehingga menyerupai chec-list (Arikunto, 2010: 227). Sehingga wawancara ini dilakukan berdasarkan pedoman wawancara yang telah disusun oleh peneliti. Wawancara ini digunakan kepada guru di SMAN 2 Sidoarjo untuk mengetahui jenis media yang digunakan di SMAN 2 Sidoarjo serta alasan guru menggunakan media tersebut. 3. Angket Angket merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan beberapa butir pertanyaan kepada responden (Sugiyono 2012: 199). Angket juga dapat digunakan untuk mengetahui apa yang diharapkan oleh responden, dalam penelitian ini angket yang digunakan adalah angket tertutup yang digunakan oleh para ahli media untuk mengetahui sejauh mana kelayakan media pembelajaran berdasarkan kriteria-kriteria kelayakan media yang telah disediakan.

H. INSTRUMEN PENELITIAN Instrumen penelitian merupakan suatu alat bantu bagi peneliti untuk mengumpulkan data. Instrumen penelitian disusun dengan sedemikian rupa agar

72

menghasilkan data empiris yang akurat, Oleh karena itu benar tidaknya data, tergantung dari baik tidaknya instrument pengumpulan data (Arikunto 2010: 160) Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa lembar observasi serta lembar telaah media. Adapun instrumen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Pedoman Wawancara Pedoman wawancara ini disusun untuk mengetahui jenis media yang digunakan oleh pendidik serta alasan pendidik memnggunakan media tersebut. Pedoman wawancara ini disusun secara terstruktur karena peneliti sudah mengetahui dengan pasti apa sajakah informasi yang ingin didapatkan dari responden (Sugiyono, 2012: 194). Adapun pedoman wawancara adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Kisi-kisi instrument wawancara Variabel Sub variabel Ketepatan Dengan tujuan pengajaran Pemilihan Penggunaan Media Sebagai Media Pembelajaran Kemudahan Memperoleh Media Indikator 1. Media yang digunakan 2. Dasar pemilihan media 3. Sumber perolehan atau pemanfaatan 4. Prosedur pembuatan media No Butir Instrumen 1,2

3,4

Keterampilan 5. Kreatifitas guru dalam 5 Guru Dalam menggunakan media Menggunakan 6. Media mengikuti Media perkembangan teknologi Tersedia Waktu 7. Waktu penggunaan media 6 Untuk Menggunakannya (Sumber: dikembangkan peneliti (dengan adaptasi dari Arsyad (2009) untuk keperluan penelitian )

73

2. Lembar validasi ahli media Lembar validasi ahli media ini diberikan kepada dosen ahli media yang bertujuan untuk mengetahui kelayakan media yang digunakan oleh guru akuntansi dalam proses pembelajaran. Tabel 3.2 Kisi-kisi lembar validasi media Variabel Sub Variabel a. b. Kelayakan Isi c. d. e. a. Kelayakan Media Sebagai Media Pembelajaran b. Kelayakan Kebahasaan c. d. e. f. a. Kelayakan Penyajian b. c. Indikator Cakupan Materi Akurasi Materi Kemutakhiran Mengandung wawasan kontekstual Mengembangkan wawasan kontekstual Sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik Komunikatif Lugas Koherensi keruntutan alur pikir Kesesuaian dengan kaidah Bahasa Indonesia yang benar Penggunaan istilah dan simbol atau lambang Teknik penyajian Pendukung penyajian materi Penyajian pembelajaran
No Butir Instrumen

1, 2 1, 2 1, 2, 3 1, 2 1 1, 2 1, 2 1, 2 1, 2 1, 2 1, 2 1, 2 1, 2, 3, 4 1, 2, 3, 4

d. Penyajian ilustrasi teks dan gambar 1, 2, 3 (Sumber : dikembangkan peneliti (dengan adaptasi dari Purwo Susilowati (2013) serta BSNP (2006) ) untuk keperluan penelitian)

I. TEKNIK ANALISIS DATA

74

Berdasarkan data-data yang berhasil dikumpulkan, maka tahap selanjutnya yaitu penganalisisan data untuk mengolah data-data yang sudah terkumpul tersebut. Penelitian ini menggunakan teknik analisis yaitu teknik analisis deskriptif. Teknik analisis deskriptif ini digunakan untuk mengetahui gambaran tentang jenis media pembelajaran yang digunakan, sejauh mana kelayakan media yang digunakan, serta pelaksanaan media saat proses belajar mengajar yang ada di SMAN 2 Sidoarjo. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala pengukuran Likert yang digunakan untuk penilaian pada lembar telaah media serta lembar observasi. Skala Likert ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2002: 74). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala Likert dengan 4 pilihan sebagai berikut: Tabel 3.3 Skala Penilaian Likert Kriteria Nilai / Skor Baik Sekali Cukup Baik Kurang Baik Sangat Tidak Baik 4 3 2 1

No. 1 2 3 4

(Sumber : Sugiyono, 2002: 74)

75

Untuk menghitung presentase kelayakan dari setiap indikator, rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: Presentase (%) =
F x 100% NIR

Keterangan: F N = Skor Soal = Nilai Tertinggi I R = Jumlah Pertanyaan = Jumlah Responden

(Sumber: Riduwan, 2005: 15) Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diketahui gambaran tentang hasil kelayakan media yang digunakan dengan berdasarkan kriteria interprestasi skor dibawah ini: Tabel 3.4 Kriteria Interpretasi Skor Penilaian Kriteria intepretasi 0 % - 25 % Sangat tidak layak 26 % - 50 % Tidak layak 51 % - 75 % Layak 76 % - 100 % Sangat layak (Sumber: Riduwan, 2005)

76

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Umum Penelitian Penulis menggunakan SMAN 2 Sidoarjo sebagai tempat penelitian. Adapun tinjauan umum dari SMAN 2 Sidoarjo antara lain: 1. Sejarah Singkat SMAN 2 Sidoarjo

SMA Negeri 2 Sidoarjo didirikan berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomer 0887/O/1986. Dimulai pada tahun ajaran 1986 - 1987 bertempat di SMA Negeri 1 Sidoarjo, SMA Negeri 2 mulai menerima murid baru sebanyak 120 siswa yang terbagi dalam 3 kelas belajar.

Pada tanggal 16 Juli 1987 SMA Negeri 2 pindah menempati gedung baru yaitu di Jalan Kutuk Sidokare 311.Sehingga tiap tanggal 16 Juli kini diperingati sebagai tanggal berdirinya SMA Negeri 2 Sidoarjo.

Lokasi ini mengalami banjir setiap kali musim penghujan sehingga mengganggu kegiatan belajar mengajar, sehingga pada tanggal 2 Januari 2011, SMA Negeri 2 Sidoarjo pindah ke lokasi baru yaitu jalan lingkar barat gading fajar 2 Sidoarjo.

77

2.

Profil SMAN 2 Sidoarjo

NAMA NIS NPSN STATUS AKREDITASI NILAI ALAMAT

SMA NEGERI 2 SIDOARJO

: 301050201063 : 20501702 :A : 94 : Jalan Raya Lingkar Barat Gading Fajar 2 Sidoarjo

TELEPON/FAX KEPALA SEKOLAH

: (031) 8961119 / 8055230 : Drs. H. SULAIMAN SUWARTO, M.Pd

3.

Visi dan Misi SMAN 2 Sidoarjo

a.

Visi: Unggul dalam mutu mulia dalam perilaku b. Misi:

1)

Peningkatan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga terbentuk warga sekolah yang berakhlakul kharimah

2)

Memperbaiki pelaksanaan manajemen berbasis sekolah

78

3)

Meningkatkan sikap disiplin dan tertib seluruh warga sekolah

4) 5) 6)

Membangun karakter yang mantap sesuai kultur sekolah Meningkaatkan kompetensi berbasis bahasa Inggris Bepartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara.

4. Program Kerja

Program Unggulan a. b. c. d. e. f. Menjadi Sekolah Standar Nasional (SSN) Mengembangkan sikap dan kompetensi keagamaan Mengembangkan potensi siswa berbasis multiple intelligance Mengembangkan budaya daerah Mengembangkan kemampuan bahasa dan teknologi informasi Meningkatkan daya serap ke Perguruan Tinggi favorit

79

5. Data Siswa

SMAN 2 Sidoarjo terdiri dari 8 kelas untuk kelas X, 5 kelas untuk kelas XI pada jurusan IPA, 3 kelas untuk kelas XI pada jurusan IPS, 5 kelas untuk kelas XII pada jurusan IPA serta 3 kelas untuk kelas XI pada jurusan IPS. Pada setiap ruang kelas terdiri dari 40 siswa. Untuk melihat berapa jumlah siswa siswi di SMAN 2 SIdoarjo dapat dijabarkan seperti pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.1 Data Jumlah Siswa SMAN 2 Sidoarjo Tahun Ajaran 2012-2013 No Kelas L P 1 Kelas X 128 232 2 Kelas XI IPA 3 Kelas XI IPS 4 Kelas XII IPA 5 Kelas XII IPS 114 80 88 52 138 68 148 44 630

Jumlah 360 252 148 236 96 1092

Total 462 (Sumber: dokumen sekolah)

80

6. Struktur Organisasi: STRUKTUR ORGANISASI SMAN 2 SIDOARJO Ketua komite sekolah Drs. Badjuri Kepala Sekolah Drs. H. Sulaiman Suwarto, M.Pd Kepala tata usaha Muktadi, S.Pd

Waka Kurikulum Diduk H Susanto, S.Pd

Waka Kesiswaan Armuji, S.Pd, M.Pd

Waka Sarpras Drs. Amirul

Waka Humas Dra. Ariyanthi, M.Pd

Staf Waka kurikulum Dra. Wahyu Windarwati Anik Wijayati, ST

Staf Waka kesiswaan Imam Hudiono, M.Pd Ernawati, S.SOS Guru Siswa

Staf Waka Sarpras Ririn Farida, S.Pd

Gambar 4.1 Struktur organisasi SMA Negeri 2 Sidoarjo (Sumber: dokumen sekolah)

81

B. Penyajian Data 1. Media Pembelajaran yang Digunakan dan Alasan Pemilihan Media Pembelajaran Tersebut Berdasarkan hasil wawancara dengan guru Mata Pelajaran Ekonomi di SMAN 2 Sidoarjo serta berdasarkan hasil dokumentasi yang telah didapat oleh penulis maka dapat digambarkan bahwa media pembelajaran yang tepat sangat diperlukan oleh seorang pendidik untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran. Oleh sebab itu penggunaan media pembelajaran yang tepat harus disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan serta karakteristik siswa disamping kriteria lain, seperti kepraktisan dan kemudahan memperolehnya dan kualitas teknis penggunaan,agar pesan yang ingin disampaikan oleh pendidik dapat tersampaikan dengan baik, sehingga tingkat kepahaman serta minat siswa terhadap materi ajar tersebut menjadi meningkat. Berdasarkan hal-hal tersebut maka guru di SMAN 2 Sidoarjo memilih menggunakan media Microsoft Powerpoint sebagai media pembelajarannya pada seluruh kompetensi dasar. Adapun rincian media pembelajaran yang digunakan dalam mata pelajaran Akuntansi di SMAN 2 Sidoarjo pada masing-masing Kompetensi Dasar antara lain:

82

Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Wawancara


No. 1 Standar kompetensi Kompetensi Dasar Media Pembelajaran microsoft powerpoint microsoft powerpoint microsoft powerpoint microsoft powerpoint microsoft powerpoint microsoft powerpoint microsoft powerpoint

2 3 Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa

5 6

5.1 Mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi 5.2 Menafsirkan persamaan akuntansi 5.3 Mencatat transaksi berdasarkan mekanisme debit dan kredit 5.4 Mencatat transaksi/dokumen ke dalam jurnal umum 5.5 Melakukan posting dari jurnal ke buku besar 5.6 Membuat ikhtisar siklus akuntansi perusahaan jasa 5.7 Menyusun laporan
keuangan perusahaan jasa

(Sumber: diolah oleh peneliti) Alasan guru menggunakan media Microsoft Powerpoint adalah karena media tersebut sangat interaktif untuk digunakan serta fleksibel dan efisien, sehingga mudah untuk dibuat dan digunakan serta dapat meningkatkan keaktifan, minat dan motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran Akuntansi. Pada dasarnya, Media pembelajaran yang

digunakan dalam proses belajar mengajar bukan hanya menggunakan powerpoint, tetapi guru juga membutuhkan alat yang lain sebagai penunjangnya, yaitu LCD.

83

LCD merupakan fasilitas penunjang untuk penggunaan media powerpoint, Media powerpoint digunakan untuk meningkatkan

pemahaman siswa terhadap pengertian akun-akun yang terdapat dalam transaksi akuntansi, serta penjurnalan yang terdapat dalam proses akuntansi. Karena dengan penggunaan media tersebut yaitu powerpoint , maka alat indera yang digunakan siswa dalam proses belajar mengajar juga banyak yang saling terkait. Media powerpoint powerpoint yang digunakan oleh guru, merupakan yang dibuat berdasarkan Standar Kompetensi serta

Kompetensi Dasar yang telah tercantum dalam silabus. Sebagian Microsoft powerpoint tersebut dibuat sendiri oleh guru yang berpedoman dari beberapa buku pendamping akuntansi dan sebagian lainnya diambil dari internet kemudian digabung dan disesuaikan dengan kompetensi dasar pada setiap materinya. Sehingga Media tersebut sesuai dengan kompetensi dasar yang telah distandarkan.Oleh sebab itu diharapkan media tersebut dapat menunjang untuk tercapainya tujuan pembelajaran.

2.

Hasil Telaah Media terhadap Media Pembelajaran Suatu media pembelajaran dapat dikatakan layak atau tidaknya sesuai dengan hasil dari telaah media yang dilakukan oleh para ahli media. Kelayakan media tersebut dinilai berdasarkan instrument

84

penelitian yang terdiri dari tiga aspek yaitu kelayakan isi, kelayakan kebahasaan, serta kelayakan penyajian.Media pembelajaran tersebut ditelaah oleh para ahli yang terdiri dari dosen Fakultas Ekonomi Jurusan Pendidikan Ekonomi Prodi Akuntansi. Oleh karena itu, untuk mengetahui sejauh mana kelayakan media pembelajaran yang digunakan di SMAN 2 Sidoarjo peneliti memilih dua dosen ahli, yaitu dosen penelaah pertama adalah H. Hartojo, M.M dan dosen penelaah kedua adalah Susanti, S.Pd, M.Si. Kemudian hasil dari para ahli tersebut diolah dengan menggunakan program Microsoft Exel sesuai dengan rumus yang telah ditentukan. Untuk mengetahui sejauh mana presentase kelayakan media yang telah digunakan, maka akan dijabarkan sebagai berikut: a. Hasil Analisis Kompetensi Dasar 1 Adapun hasil dari Skor Telaah jika dilihat dari masing-masing aspek komponen kelayakan pada Kompetensi Dasar 1 maka dapat dijabarkan sebagai berikut:

85

Tabel 4.3 Hasil Telaah Kelayakan Media Powerpoint KD 1 Mendeskripsikan Akuntansi Sebagai Sistem Informasi Skor Telaah Skor Persentase Komponen Kriteria Total (%) Ahli Ahli 1 2 30 30 60 1. Kelayakan Isi 75 LAYAK 36 41 77 2. Kelayakan Kebahasaan 80.208 SANGAT LAYAK, 40 37 77 3. Kelayakan Penyajian 74.0385 LAYAK 106 108 214 229.2465 Jumlah 35,3 54 107 76.4155 SANGAT LAYAK, Rata-rata (Sumber: Diolah oleh peneliti) Media Pembelajaran untuk Kompetensi Dasar 1 dapat

digambarkan bahwa kelayakan isi dalam media menunjukkan persentase 75% yang berarti bahwa penilaian terhadap isi dalam media tersebut layak. Untuk kelayakan kebahasaan menunjukkan persentase 80,21% yang berarti media kebahasaannya dinilai sangat layak, Penilaian terhadap kelayakan penyajian untuk media ini menunjukkan persentase sebesar 74,04% yang dinilai layak. Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa rata-rata persentase untuk kelayakan media pada kompetensi dasar 1 sebesar 76,42% yang menunjukkan bahwa media pembelajaran tersebut layak untuk digunakan dalam proses belajar mengajar.

86

b.

Hasil Analisis Kompetensi Dasar 2 Adapun hasil dari Skor Telaah jika dilihat dari masing-masing

aspek komponen kelayakan pada Kompetensi Dasar 2 maka dapat dijabarkan sebagai berikut: Tabel 4.4 Hasil Telaah Kelayakan Powerpoint KD 2 Menafsirkan Persamaan Akuntansi Skor Telaah Skor Persentase Komponen Total Ahli 1 Ahli 2 (%) Kelayakan Isi Kelayakan Kebahasaan Kelayakan Penyajian Jumlah Rata-rata (Sumber: Diolah oleh peneliti) Media 1. 2. 3. 30 36 39 105 35 32 36 39 107 35,67 62 72 78 212 70,67 77.5 75 75 227.5 75.833333

Kriteria SANGAT LAYAK LAYAK LAYAK SANGAT LAYAK,

Pembelajaran

untuk

Kompetensi

Dasar

dapat

digambarkan bahwa kelayakan isi dalam media menunjukkan persentase 77,5% yang berarti bahwa penilaian terhadap isi dalam media tersebut sangat layak. Untuk kelayakan kebahasaan menunjukkan persentase 75% yang berarti media kebahasaannya dinilai sangat layak, Penilaian terhadap kelayakan penyajian untuk media ini menunjukkan persentase sebesar 75% yang dinilai layak. Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa rata-rata persentase untuk kelayakan media pada kompetensi dasar 2 sebesar 75,83% yang menunjukkan bahwa media pembelajaran tersebut sangat layak untuk digunakan dalam proses belajar mengajar.

87

c.

Hasil Analisis Kompetensi Dasar 3 Adapun hasil dari Skor Telaah jika dilihat dari masing-masing

aspek komponen kelayakan pada Kompetensi Dasar 3 maka dapat dijabarkan sebagai berikut: Tabel 4.5 Hasil Telaah Kelayakan Media Powerpoint KD 3 Mencatat Transaksi Berdasarkan Mekanisme Debit dan Kredit Skor Telaah Skor Persentase Komponen Kriteria Total (%) Ahli 1 Ahli 2 30 31 61 1. Kelayakan Isi 76.25 SANGAT LAYAK, 36 35 71 2. Kelayakan Kebahasaan 73.958 LAYAK 41 36 77 3. Kelayakan Penyajian 74.038 LAYAK 107 102 209 224.246 Jumlah 35,67 34 64,67 74.7486667 LAYAK Rata-rata Persentase (Sumber: Diolah oleh peneliti) Media Pembelajaran untuk Kompetensi Dasar 3 dapat

digambarkan bahwa kelayakan isi dalam media menunjukkan persentase 76,25% yang berarti bahwa penilaian terhadap isi dalam media tersebut sangat layak. Untuk kelayakan kebahasaan menunjukkan persentase 73,96% yang berarti media kebahasaannya dinilai layak, Penilaian terhadap kelayakan penyajian untuk media ini menunjukkan persentase sebesar 74,04% yang dinilai layak. Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa rata-rata persentase untuk kelayakan media pada kompetensi dasar 3 sebesar 74,75% yang menunjukkan bahwa media pembelajaran tersebut layak untuk digunakan dalam proses belajar mengajar.

88

d.

Hasil Analisis Kompetensi Dasar 4 Adapun hasil dari Skor Telaah jika dilihat dari masing-masing

aspek komponen kelayakan pada Kompetensi Dasar 4 maka dapat dijabarkan sebagai berikut: Tabel 4.6 Hasil Telaah Kelayakan Media Powerpoint KD 4 Mencatat Transaksi/Dokumen ke Dalam Jurnal Umum Skor Telaah Skor Persentase Komponen Total (%) Ahli 1 Ahli 2 30 28 58 1. Kelayakan Isi 72,5 36 33 69 2. Kelayakan Kebahasaan 71,875 39 35 74 3. Kelayakan Penyajian 71,154 105 96 201 21,.529 Jumlah 35 32 67 71,843 Rata-rata Persentase (Sumber: Diolah oleh peneliti) Media Pembelajaran untuk Kompetensi Dasar

Kriteria LAYAK LAYAK LAYAK LAYAK

dapat

digambarkan bahwa kelayakan isi dalam media menunjukkan persentase 72,5% yang berarti bahwa penilaian terhadap isi dalam media tersebut layak. Untuk kelayakan kebahasaan menunjukkan persentase 71,875% yang berarti media kebahasaannya dinilai layak, Penilaian terhadap kelayakan penyajian untuk media ini menunjukkan persentase sebesar 71,154% yang dinilai layak. Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa rata-rata persentase untuk kelayakan media pada kompetensi dasar 4 sebesar 71,843% yang menunjukkan bahwa media pembelajaran tersebut layak untuk digunakan dalam proses belajar mengajar.

89

e.

Hasil Analisis Kompetensi Dasar 5 Adapun hasil dari Skor Telaah jika dilihat dari masing-masing

aspek komponen kelayakan pada Kompetensi Dasar 5 maka dapat dijabarkan sebagai berikut: Tabel 4.7 Hasil Telaah Kelayakan Media Powerpoint KD 5 Melakukan Posting dari Jurnal ke Buku Besar Skor Telaah Skor Persentase Komponen Total (%) Ahli 1 Ahli 2 20 30 50 1. Kelayakan Isi 62.5 2. Kelayakan 32 36 68 Kebahasaan 70.833 39 37 76 3. Kelayakan Penyajian 73.0769 91 103 194 206.4099 Jumlah 30,33 34,33 64,67 68.8033 Rata-rata Persentase (Sumber: Diolah oleh peneliti) Media Pembelajaran untuk Kompetensi Dasar

Kriteria LAYAK LAYAK LAYAK LAYAK

dapat

digambarkan bahwa kelayakan isi dalam media menunjukkan persentase 62,5% yang berarti bahwa penilaian terhadap isi dalam media tersebut layak. Untuk kelayakan kebahasaan menunjukkan persentase 70,83% yang berarti media kebahasaannya dinilai layak, Penilaian terhadap kelayakan penyajian untuk media ini menunjukkan persentase sebesar 73,08% yang dinilai layak. Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa rata-rata persentase untuk kelayakan media pada kompetensi dasar 5 sebesar 68,803% yang menunjukkan bahwa media pembelajaran tersebut layak untuk digunakan dalam proses belajar mengajar.

90

f.

Hasil Analisis Kompetensi Dasar 6 Adapun hasil dari Skor Telaah jika dilihat dari masing-masing

aspek komponen kelayakan pada Kompetensi Dasar 6 maka dapat dijabarkan sebagai berikut: Tabel 4.8 Hasil Telaah Kelayakan Media Powerpoint KD 6 Membuat Ikhtisar Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa Skor Telaah Skor Persentase Komponen Total (%) Ahli 1 Ahli 2 20 30 50 1. Kelayakan Isi 62.5 24 34 58 2. Kelayakan Kebahasaan 60.4167 39 38 77 3. Kelayakan Penyajian 74.038 83 102 185 196.9547 Jumlah 27,67 34 61,67 65.6515667 Rata-rata Persentase (Sumber: Diolah oleh peneliti) Media Pembelajaran untuk Kompetensi Dasar 6

Kriteria LAYAK LAYAK LAYAK LAYAK

dapat

digambarkan bahwa kelayakan isi dalam media menunjukkan persentase 62,5% yang berarti bahwa penilaian terhadap isi dalam media tersebut layak. Untuk kelayakan kebahasaan menunjukkan persentase 60,42% yang berarti media kebahasaannya dinilai layak, Penilaian terhadap kelayakan penyajian untuk media ini menunjukkan persentase sebesar 74,04% yang dinilai layak. Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa rata-rata persentase untuk kelayakan media pada kompetensi dasar 6 sebesar 65,65% yang menunjukkan bahwa media pembelajaran tersebut layak untuk digunakan dalam proses belajar mengajar.

91

g.

Hasil Analisis Kompetensi Dasar 7 Adapun hasil dari Skor Telaah jika dilihat dari masing-masing

aspek komponen kelayakan pada Kompetensi Dasar 7 maka dapat dijabarkan sebagai berikut: Tabel 4.9 Hasil Telaah Kelayakan Media Powerpoint KD 7 Menyusun Laporan Keuangan Perusahaan Jasa Skor Telaah Skor Persentase Komponen Total (%) Ahli 1 Ahli 2 30 27 57 1. Kelayakan Isi 71.25 33 34 67 2. Kelayakan Kebahasaan 69.792 39 32 71 3. Kelayakan Penyajian 68.269 102 93 195 209.311 Jumlah 24 31 65 69.7703333 Rata-rata Persentase (Sumber: Diolah oleh peneliti) Media Pembelajaran untuk Kompetensi Dasar 7

Kriteria LAYAK LAYAK LAYAK LAYAK

dapat

digambarkan bahwa kelayakan isi dalam media menunjukkan persentase 71,25% yang berarti bahwa penilaian terhadap isi dalam media tersebut layak. Untuk kelayakan kebahasaan menunjukkan persentase 69,79% yang berarti media kebahasaannya dinilai layak, Penilaian terhadap kelayakan penyajian untuk media ini menunjukkan persentase sebesar 68,27% yang dinilai layak. Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa rata-rata persentase untuk kelayakan media pada kompetensi dasar 1 sebesar 69,77% yang menunjukkan bahwa media pembelajaran tersebut layak untuk digunakan dalam proses belajar mengajar.

92

C. Pembahasan 1. Media Pembelajaran yang Digunakan dan Alasan Pemilihan Media Pembelajaran Tersebut Media pembelajaran yang digunakan oleh guru mata pelajaran akuntansi di SMAN 2 Sidoarjo pada seluruh Kompetensi Dasar adalah media microsoft powerpoint, akan tetapi dalam proses belajar mengajar penggunaa media tersebut juga ditunjang dengan media pembelajaran yang lain seperti LCD. Metode pembelajaran yang digunakan adalah studi kepustakaan dan diskusi. Studi kepustakaan adalah metode dengan mendalami konsep dan mencari teori yang relevan. Sehingga jika dikaitkan dengan penggunaan media pembelajaran microsoft powerpoint metode tersebut sudah sesuai misalnya seperti pada Kompetensi Dasar 1. Sedangkan untuk metode diskusi penggunaan media Microsoft Powerpoint dirasa kurang sesuai karena dibutuhkan interaksi yang lebih besar diantara pserta didik sehingga dibutuhkan pula media pembelajaran yang lain misalnya untuk Kompetensi Dasar 2 dibutuhkan media bukti transaksi dan untuk Kompetensi Dasar 3,4, 5,6, dan 7 dibutuhkan media job sheet. Pada tabel diatas terdiri dari 7 Kompetensi Dasar yang memiliki karakteristik materi ajar berbeda-beda, sehingga keterkaitan antara materi ajar dengan penggunaan media pembelajaran juga berbeda-beda pula,

93

misalnya untuk Kompetensi Dasar 1 penggunaan media pembelajaran jika disesuaikan dengan materi ajar yang ada sudah sesuai. Pada Kompetensi Dasar 2 penggunaan media pembelajaran sudah sesuai, namun seharusnya media tersebut juga ditunjang dengan media yang lain misalnya bukti transaksi. Sedangkan untuk Kompetensi Dasar 3, 4, 5, 6, serta 7 penggunaan media microsoft powerpoint juga harus ditunjang dengan media lain seperti job sheet karena materi yang diajarkan pada kompetensi tersebut lebih banyak materi praktikum. Hal tersebut sesuai dengan Suprihatiningrum (2012: 324), yang menyatakan bahwa untuk memilih sebuah jenis media dalam suatu pembelajaran harus mempertimbangkan beberapa hal diantaranya tujuan pembelajaran, metode pembelajaran, karakteristik materi, kegunaan media, kemampuan guru dalam menggunakan, efektivitas media dibandingkan media lainnya. Penelitian ini menggunakan 1 Standar Kompetensi yang terdiri dari 7 Kompetensi Dasar yang memiliki karakteristik materi yang berbeda-beda. Sehingga dibutuhkan beberapa jenis media untuk dapat membantu dalam meningkatkan kepahaman siswa. Alasan guru lebih memilih menggunakan media tersebut adalah karena media tersebut sangat efektif dan efisien dalam menyampaikan matei pembelajaran, karena dalam menyajikan materi pembelajaran guru

94

tidak membutuhkan waktu yang cukup lama, selain itu juga siswa dapat dengan mudah menerima materi karena media yang digunakan sangat sesuai dengan kemampuan berpikir siswa, serta siswa dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran. Media tersebut juga dapat menarik minat dan motivasi siswa dengan adanya gambar dan animasi. Salah satu kriteria media pembelajaran yang baik, yang dikemukakan oleh Arsyad (2009: 75) bahwa media pembelajaran harus praktis, luwes, dan bertahan, serta guru terampil menggunakannya. Berdasarkan hal tersebut,media pembelajaran yang digunakan sudah termasuk dalam kriteria media yang baik menurut Arsyad. Karena media powerpoint adalah salah satu media pembelajaran yang sangat mudah dibuat dan praktis, selain itu juga media tersebut sangat cocok digunakan salam proses belajar mengajar, serta penggunaan dan penyimpanannya juga mudah. Selain itu juga media powerpoint sudah termasuk dalam media pembelajaran yang berteknologi/ komputerisasi sehingga sesuai dengan perkembangan jaman. Hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh Asyhar (2012) bahwa jika media tersebut memiliki isi materi yang relevan dengan topik yang diajarkan dan sesuai dengan tujuan pembelajaran, selain itu kebahasaan yang rapi dan jelas, serta penyajian yang menarik, praktis,

95

serta luwes maka media pembelajaran tersebut termasuk dalam kriteria yang baik menurut Ashar Berdasarkan hal tersebut, ada beberapa Kompetensi Dasar yang tidak sesuai dengan penggunaan media pembelajarannya. Sehingga seharusnya guru lebih kreatif untuk bisa berinovasi dalam memilih media pembelajaran yang tepat sesuai dengan metode dan karakteristik materi. 2. Hasil Analisis Lembar Skor Telaah Media Berdasarkan data-data yang telah disajikan diatas, maka dapat dilakukan analisis terhadap hasil dari lembar telaah media tersebut. Adapun hasil rekapitulasi telaah media dilihat dari masing-masing komponen dalam kompetensi dasar terhadap Media Pembelajaran Microfoft powerpoint yang digunakan di SMAN 2 Sidoarjo antara lain:

96

Tabel 4.10 Rekapitulasi Kelayakan Media Pembelajaran Akuntansi KOMPONEN KELAYAKAN NO KompetensiDasar ISI (%) 60 75 62 77.5 61 76.25 58 72.5 50 62.5 50 62.5 57 71.25 55.20 69.00 LAYAK KEBAHASAAN (%) 77 80 72 75 71 73.95833333 69 72 68 70.8333 58 60.41666667 67 69.79166667 66.60 69.37 LAYAK PENYAJIAN (%) 77 74.03846 78 75 77 74.03846154 74 71.15384615 76 73.07692308 77 74.03846154 71 68.26923077 75.00 72.12 LAYAK RATARATA 71.33 76.42 70.67 75.83 69.67 74.75 67.00 71.84 64.67 68.80 61.67 65.65 65 69.77 65.60 70.16 LAYAK KESIMPULAN

1 2 3 4 5 6 7

Mendeskripsikan Akuntansi Sebagai Sistem Informasi Menafsirkan Persamaan Akuntansi Mencatat transaksi berdasarkan mekanisme debet dan kredit Mencatat transaksi/ dokumen ke dalam jurnal umum Melakukan posting dari jurnal ke buku besar Membuat ikhtisar siklus akuntansi perusahaan jasa Menyusun laporan keuangan perusahaan jasa RATA-RATA

SANGAT LAYAK SANGAT LAYAK LAYAK LAYAK LAYAK LAYAK LAYAK LAYAK LAYAK

KESIMPULAN (Sumber : Diolah oleh peneliti)

97

Berdasarkan Tabel 4.10 menunjukkan bahwa kelayakan media pembelajaran yang dinilai berdasarkan 3 Aspek sesuai dengan jurnal penelitian Purwo Susilowati dan Novita Kartika Indah (2013) yaitu kelayakan isi, kelayakan kebahasaan, serta kelayakan penyajian, menunjukkan bahwa kelayakan isi media pembelajaran yang terdapat dalam seluruh kompetensi dasar tersebut dinilai layak dengan jumlah ratarata sebesar 55,20 dan presentase rata-rata sebesar 69%. Untuk kelayakan kebahasaan media pembelajaran pada seluruh kompetensi dasar menunjukkan jumlah rata-rata sebesar 66,6 dan rata-rata presentase sebesar 69,37%, sehingga jika dinilai dari aspek kebahasaan media pembelajaran tersebut layak untuk digunakan. Sedangkan untuk kelayakan penyajian menunjukkan rata-rata sebesar 75 dengan persentase rata-rata sebesar 72,12% yang berarti bahwa kelayakan penyajian media pembelajaran pada seluruh kompetensi dasar tersebut dinilai layak. Berdasarkan penilaian pada ketiga aspek tersebut maka persentase rata-rata untuk ketiga aspek tersebut sebesar 70,16% yang berarti bahwa seluruh media yang digunakan di SMAN 2 Sidoarjo layak untuk digunakan dalam proses belajar mengajar. Penggunaan media pembelajaran yang dinilai dari aspek kelayakan isi tersebut dapat menggambarkan bahwa pencakupan seluruh aspek-aspek dalam materi pembelajaran tersebut dinilai layak dan sesuai dengan Standar Kompetensi (SK) serta Kompetensi Dasar yang telah ditentukan. Aspek Kelayakan selanjutnya adalah kelayakan kebahasaan, berdasarkan hasil tabel diatas bahwa kelayakan tersebut menunjukkan bahwa pada aspek kebahasaan dalam media tersebut sudah layak dan sesuai dengan perkembangan tingkat pemikiran siswa. Hal tersebut menggambarkan bahwa media pembelajaran

98

yang digunakan komunikatif, lugas, koherensi, kesesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik, dan penggunaan istilah yang tepat sesuai dengan kriteria media yang baik. Penyampaian pesan dalam penggunaan media pembelajaran juga berkaitan dengan penyajian media tersebut, hal tersebut dapat dilihat dari aspek kelayakan penyajian media yang menunjukkan bahwa penyajian media tersebut sudah layak. Hal tersebut menggambarkan bahwa teknik penyajian, pendukung penyajian materi, penyajian pembelajaran, serta penyajian ilustrasi teks dan gambar sudah sesuai dengan karakteristik media yang baik, karena media pembelajaran tersebut menarik serta dapat meningkatkan motivasi belajar dan minat siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan hasil Skor Telaah yang telah dipaparkan diatas, media powerpoint yang digunakan secara keseluruhan dinilai layak. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa powerpoint yang digunakan telah memenuhi kriteria yang baik. Hal ini

terbukti berdasarkan kriteria multimedia yang baik menurut Asyhar (2012:173) yang antara lain: Tampilan menarik dari sisi bentuk gambar maupun kombinasi warna yang digunakan serta proses pembelajaran sebagai kontinuitas utuh telah dinilai layak dalam aspek penyajian. Narasi dan bahasa jelas dan dipahami oleh peserta didik dinilai sangat layak dalam aspek kebahasaan. Materi yang disajikan interaktif, kebutuhan untuk mengakomodasi berbagai model belajar, karakteristik budaya dan populasi yang menjadi target, sesuai dengan karakteristik materi, tujuan dan siswa, juga dinilai sangat layak dari aspek kelayakan isi.

99

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data diatas, maka dapat disimpulkan bahwa:

1.

Media pembelajaran yang digunakan oleh guru di SMAN 2 Sidoarjo adalah media Microsoft Powerpoint dengan ditunjang oleh LCD. Alasan guru memilih media pembelajaran tersebut antara lain karena media tersebut praktis, luwes serta pembuatan dan penggunaannya lebih mudah. Selain itu juga media tersebut dianggap dapat menumbuhkan minat serta motivasi siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar sehingga dapat membantu dalam meningkatkan kepahaman siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.

2.

Media powerpoint yang digunakan oleh guru mata pelajaran Akuntansi di SMAN 2 Sidoarjo dinilai layak berdasarkan hasil analisis dari telaah ahli. Kelayakan tersebut dapat dilihat dari jumlah kriteria kelayakan sebesar 65,6 serta persentasenya sebesar 70,16%. Hasil tersebut di lihat dari 3 komponen yaitu kelayakan isi, kelayakan kebahasaan, serta kelayakan penyajian

100

B. Saran

Adapun saran yang dapat diberikan oleh penulis berdasarkan hasil penelitian serta analisis tersebut adalah:

1.

Seharusnya pemilihan media pembelajaran yang digunakan untuk mata pelajaran Akuntansi lebih bervariatif tidak hanya menggunakan Microsoft Powerpoint, tetapi juga ditunjang dengan menggunakan media pembelajaran yang lain. Misalnya menggunakan bukti transaksi atau job sheet, sehingga guru harus lebih kreatif dalam membuat media pembelajaran sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.

2.

Siswa memiliki karakteristik belajar yang berbeda-beda sehingga pemilihan media pembelajaran juga seharusnya disesuaikan pada kebutuhan serta karakteristik siswa, misalnya menggabungkan antara visual dengan praktek sehingga media tersebut dapat membantu siswa dalam meningkatkan pemahaman terhadap materi ajar tersebut.

3.

Penelitian ini hanya terbatas pada analisis pengunaan media pembelajaran di SMAN 2 Sidoarjo, sehingga perlu adanya pengembangan media pembelajaran yang telah ada agar lebih bervariatif dalam penelitian selanjutnya misalnya media pembelajaran dengan menggunakan Flash atau menggunakan CD interaktif.

101

DAFTAR RUJUKAN

Aminatuzzuhra. 2013. Pengaruh Media Microsoft Power Point Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 7 Jambi. (Online), (http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=.diakses tanggal 25 Februari 2013) Suhadimanto, Amir. 2000. Pelajaran Akuntansi. Jakarta :Yudistira Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Yogyakarta: RinekaCipta Arifin, Zainal. Setiawan Adhi. Pengembangan Pembelajaran Aktif dengan ICT. 2012. Yogyakarta: Skripta Media Kreatif Arsyad, Azhar. 2009. Media Pembelajaran.Jakarta : PT. RajaGrafindoPersada. Asyhar, Rayandra. 2012. Kreaifmenembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Refrensi Jakarta Latief. 2010. Ah Pengajaran Guru Membosankan. (Online). (http://edukasikompas.com, diakses 21 April 2013) Maimun.2013. Kualitas Pendidikan Indonesia Ranking (http://www.iaincirebon.ac.id, Diakses 21 April 2013) 69 Tingkat Dunia.(Online).

Majid. 2013. Potret Buram Pendidikan Kita. (Online). (http://aceh.tribunnews.com, Diakses 21 April 2013) Maksum, Ali. 2009. Metodologi Penelitiandalam Surabaya Olahraga. Surabaya :Universitas Negeri

Mardiyanto, dan Amir Suhadimanto. 2007. DuniaEkonomi. Jakarta: Yudhistira Purnamasari, Ika Sri. 2012. Faktor-Faktor Penyebab Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia. (Online). (http://ikasp.wordpress.com/, Diakses 21 Apil 2013) Riadi, Muchllisin. 2013. Siklus Akuntansi. (Online).(http://www.kajianpustaka.com , diakses 18 Mei 2013) Riduwan.2005. Skala Pengukuran Vaiabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfa Beta Rohmawati, EstiDwiDkk. 2012. Pengaruh Cara Belajar dan Penggunaan Media Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Bantul.(Online), (http://Journal.UNY.Ac.Id, diakses 25 Februari 2013) Sariono, Endro, dkk. 2007. Manusia dan Perilaku Ekonomi. Jakarta: Ganeca Exact

102

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatifdan R&D.Bandung : CV. Alfabeta. Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfa Beta. Suprihatiningrum, Jamil. 2013. Strategi Pembelajaran: Teori & Aplikasi. Jakarta: AR- RUZZ MEDIA Susilowati, Purwo, dkk. 2013. Profil Media Pembelajaran Berbasis WEB Untuk Melatih Kemandirian Belajar Pada Materi Virus. (Online). (http://ejournal.unesa.ac.id ,Diakses 22 Mei 2013) Tim Penyusun Pedoman Skripsi. 2010. Suplemen Buku Pedoman Jurusan Pendidikan Ekonomi. Surabaya: UNIPRESS. Umar, Swengli. 2013. Implementasi Konsep Pembelajaran Melalui Media Power Point Peserta Diklat Guru Matematika MA Pada Balai Diklat Keagamaan Manado. (Online), (http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=implementasie, Diakses 23 Februari 2013) Umam, Khoirul. 2013. Tingkatan Belajar (http://umamuka.blogspot.com.Diakses 22 Mei 2013) Edgar Dale. (Online),

103

SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Program Semester Standar Kompetensi Alokasi Waktu
Kompetensi Dasar 5.8 Mendeskripsik an akuntansi sebagai sistem informasi

:SMA Negeri 2 Sidoarjo : Ekonomi : XI :2 : 5. Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa : 68 x 45 menit
Indikator Pencapaian Kompetensi Mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi. Menjelaskan syarat-syarat kualitas sistem informasi. Membedakan antara pemakai informasi akuntansi internal dan eksternal. Menjelaskan bidang-bidang dalam akuntansi. Menjelaskan bidang bidang profesi dalam akuntansi. Menghubungkan prinsip etika profesi akuntan dengan kenyataan pelanggaran etika yang nyata terjadi. Menjelaskan kegunaan SAK bagi akuntan. Penilaian Jenis tagihan: kuis dan pertanyaa n lisan melalui UPM, ulangan, laporan kerja praktik, tugas individu dan kelompok (diskusi). Bentuk tagihan: pilihan ganda, uraian obyektif, uraian bebas, skala sikap Alokasi Waktu (menit) 4 x 45 menit Sumber/ Bahan/ Alat Buku Ekonomi dan sumber lain yang relevan

5.9 Menafsirkan persamaan akuntansi

Nilai Budaya Materi Kegiatan Dan Karakter Pembelajaran Pembelajaran Bangsa Kerja keras Akuntansi sebagai Mengkaji sistem nformasi referensi tentang Jujur akuntansi sebagai Kualitas informasi saling sistem informasi. akuntansi menghargai Pemakai informasi Mengkaji referensi tentang akuntansi syarat-syarat Bidang akuntansi kualitas sistem Bidang profesi informasi. akuntansi Mencari Etika profesi informasi tentang akuntan pemakai informasi akuntansi internal Standar Akuntansi dan eksternal. Keuangan Mencari informasi tentang bidang dalam akuntansi. Mencari informasi tentang bidang pofesi dalam akuntansi. Mencari informasi tentang etika profesi akuntan. Mengkaji referensi tentang Penggolongan SAK. Kerja keras transaksi keuangan Jujur Persamaan saling akuntansi menghargai Mengkaji referensi Laporan keuangan tentang penggolongan transaksi keuangan. Mengkaji referensi tentang persamaan akuntansi.

Menggolongkan suatu transaksi keuangan menurut pihak yang melakukan transaksi tersebut. Membedakan antara transaksi modal dan usaha. Memahami

4 x 45 menit

104
persamaan Mengkaji referensi akuntansi. tentang penyusunan Menghitung laporan keuangan. besarnya modal akhir. Menyusun laporan laba- rugi, laporan perubahan modal, dan neraca. Menyusun laporan arus kas metode langsung dan tidak langsung. 5.10 Mencatat transaksi berdasarkan mekanisme debit dan kredit Kerja keras Jujur saling menghargai Definisi dan ciriciri perusahaan jasa Transaksi keuangan Mencari informasi tenatng perusahaan jasa. Mengkaji referensi tentang Pengertian dan transaksi fungsi jurnal keuangan. Bentuk jurnal Langkah-langkah dalam membuat Mengkaji jurnal referensi tentang pengertian dan fungsi jurnal. Menunjukkan bentuk jurnal. Mengkaji referensi untuk membuat jurnal. Menjelaskan ciriciri perusahaan jasa. Membedakan antara bukti transaksi keuangan internal dan eksternal. Menjelaskan fungsi jurnal Membuat jurnal dari berbagai jenis transaksi.

4 x 45 menit

5.11 Mencatat transaksi/doku men ke dalam jurnal umum

Kerja keras Jujur saling menghargai

8 x 45 menit

5.12 Melakukan posting dari jurnal ke buku besar

Kerja keras Jujur saling menghargai

Buku besar

Melakukan posting dari jurnal ke buku besar.

8 x 45 menit

5.13 Membuat ikhtisar siklus akuntansi perusahaan jasa

Kerja keras Jujur saling menghargai

Mengkaji referensi untuk Neraca saldo melakukan posting dari jurnal Jurnal penyesuaian Menyusun neraca ke buku besar. Kertas kerja saldo berdasarkan saldo dalam buku besar. Mengoreksi apabila terjadi Mengkaji kesalahan dalam referensi untuk neraca saldo. membuat neraca saldo. Membuat jurnal penyesuaian untuk Mengkaji akun deferal. referensi untuk membuat jurnal Membuat jurnal

20 x 45 menit

105
penyesuaian. Mengkaji referensi untuk Pembuatan laporan menyusun kertas keuangan kerja. Jurnal penutup Neraca saldo setelah penutupan Jurnal pembalik Mengkaji referensi untuk menyusun laporan keuangan berdasarkan saldo akun dalam kertas kerja. Mengkaji referensi untuk membuat jurnal penutup. Mengkaji referensi untuk menyusun neraca saldo setelah penutupan. Mengkaji referensi untuk membuat jurnal pembalik. penyesuaian untuk akun akrual. Menyusun kertas kerja. Menyusun laporan laba-rugi berdasarkan saldo akun dalam kertas kerja. Menyusun laporan perubahan modal berdasarkan saldo akun dalam kertas kerja. Menyusun neraca berdasarkan saldo akun dalam kertas kerja. Menyusun laporan arus kas berdasarkan saldo akun dalam kertas kerja. Membuat jurnal penutup. Menyusun neraca saldo setelah penutupan. Membuat jurnal pembalik. Mendeskripsikan siklus akuntansi perusahaan jasa

5.14 Menyusun laporan keuangan perusahaan jasa

Kerja keras Jujur saling menghargai

20 x 45 menit

Mengetahui, Kepala SMA Negeri 2 Sidoarjo

Sidoarjo, 26 Desember 2012 Guru mapel Ekonomi

(Drs.H. Sulaiman Suwarto,M.Pd) NIP : 19581005 198603 1021

(Suharno, S. Pd) NIP : 19531231 198103 1 109

106

PERANGKAT PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA
Mata Pelajaran Program Satuan Pendidikan Kelas/Semester Nama Guru NIP/NIK Sekolah : Ekonomi : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) : SMA / MA : XI / 2 : Suharno, S.Pd : 19531231 198103 1 : SMA Negeri 2 Sidoarjo

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

107

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester

: SMA Negeri 2 Sidoarjo : Ekonomi : XI (sebelas) / 2

Standar Kompetensi : 5. Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa Kompetensi Dasar : 5.1 Mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi

Indikator Pencapaian Kompetensi: 1. Mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi. 2. Menjelaskan syarat-syarat kualitas sistem informasi. 3. Membedakan antara pemakai informasi akuntansi internal dan eksternal 4. Menjelaskan bidang-bidang dalam akuntansi. 5. Menjelaskan bidang-bidang profesi dalam akuntansi. 6. Menghubungkan prinsip etika profesi akuntan dengan kenyataan pelanggaran etika yang terjadi 7. Menjelaskan kegunaan SAK bagi akuntan. Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran a) Siswa dapat mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi. b) Siswa dapat menjelaskan syarat-syarat kualitas sistem informasi. c) Siswa dapat membedakan antara pemakai informasi akuntansi internal dan eksternal. d) Siswa dapat menjelaskan bidang-bidang dalam akuntansi. e) Siswa dapat menjelaskan bidang-bidang profesi dalam akuntansi. f) Siswa dapat menghubungkan prinsip etika profesi akuntan dengan kenyataan pelanggaran etika yang terjadi. g) Siswa dapat menjelaskan kegunaan SAK bagi akuntan. Karakter siswa yang diharapkan : Kerja keras, Jujur, saling menghargai. Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif : Kerja keras, jujur, saling menghargai orang lain, , inovatif, B. Materi Pokok Akuntansi sebagai sistem informasi

108

C. Uraian Materi a) Akuntansi sebagai sistem informasi b) Kualitas informasi akuntansi c) Pemakai informasi akuntansi d) Bidang akuntansi e) Bidang profesi akuntansi f) Etika profesi akuntan g) Standar Akuntansi Keuangan D. Pendekatan Kontekstual E. Metode Pembelajaran Studi kepustakaan Strategi Pembelajaran Tatap Muka Terstruktur Mandiri

Memahami penyusunan Mengkaji referensi tentang Siswa dapat siklus akuntansi pengertian dan jenis-jenis Mendeskripsikan akuntansi perusahaan jasa kebijakan perdagangan sebagai sistem informasi. internasional Siswa dapat Menjelaskan syarat-syarat kualitas sistem informasi. F. Skenario Pembelajaran 1. Kegiatan Awal a. Apersepsi Guru memberikan penjelasan singkat tentang kompetensi dasar yang harus dicapai dan esensi dari materi yang harus dikuasai. b. Motivasi Pemahaman mengenai akuntansi sebagai sistem informasi sangat penting agar siswa terdorong untuk mempelajari ilmu akuntansi lebih lanjut. 2. Kegiatan Inti Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: a. Siswa dapat Mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi. (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.); Elaborasi

109

Dalam kegiatan elaborasi, guru: Siswa diberi tugas untuk membuat ringkasan tentang akuntansi sebagai sistem informasi.(nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.); Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa: a. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.); b. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.) 3. Kegiatan Akhir a. Guru dan siswa melakukan refleksi (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.); b. Penilaian (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.); Hasil kerja individu (kognitif) Lembar pengamatan (afektif) Lembar pengamatan (psiko motorik) c. Siswa mengerjakan soal-soal evaluasi yang terdapat pada buku teks Ekonomi (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.); . G. Sumber dan Alat Buku teks dan spidol

Mengetahui Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Sidoarjo

Sidoarjo, 26 Desember 2012 Guru Mata Pelajaran Ekonomi

Drs.H. Sulaiman Suwarto,M.Pd NIP 19581005 198603 1021

Suharno, S. Pd NIP 19531231 198103 1 109

110

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester

: SMA Negeri 2 Sidoarjo : Ekonomi : XI (sebelas) / 2

Standar Kompetensi : 5. Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa Kompetensi Dasar : 5.2 Menafsirkan persamaan akuntansi

Indikator Pencapaian Kompetensi: 1. Menggolongkan suatu transaksi keuangan menurut pihak yang melakukan transaksi tersebut. 2. Membedakan antara transaksi modal dan usaha. 3. Memahami persamaan akuntansi. 4. Menghitung besarnya modal akhir. 5. Menyusun laporan laba- rugi, laporan perubahan modal, dan neraca. 6. Menyusun laporan arus kas metode langsung dan tidak langsung Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran a) Siswa dapat menggolongkan suatu transaksi keuangan menurut pihak yang melakukan transaksi tersebut. b) Siswa dapat membedakan antara transaksi modal dan usaha. c) Siswa dapat memahami persamaan akuntansi. d) Siswa dapat menghitung besarnya modal akhir. e) Siswa dapat menyusun laporan laba- rugi, laporan perubahan modal, dan neraca. f) Siswa dapat menyusun laporan arus kas metode langsung dan tidak langsung. Karakter siswa yang diharapkan : Kerja keras, Jujur, saling menghargai. Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif : Kerja keras, jujur, saling menghargai orang lain, , inovatif,

111

B. Materi Pokok Persamaan akuntansi C. Uraian Materi a) Penggolongan transaksi keuangan b) Persamaan akuntansi c) Laporan keuangan D. Pendekatan Kontekstual E. Metode Pembelajaran Diskusi kelompok dan studi kepustakaan Strategi Pembelajaran Tatap Muka Terstruktur Mandiri

Memahami penyusunan Mengkaji referensi tentang Siswa dapat Menggolongkan siklus akuntansi penggolongan transaksi suatu transaksi keuangan perusahaan jasa keuangan. menurut pihak yang Mengkaji referensi tentang melakukan transaksi tersebut. persamaan akuntansi. Siswa dapat Membedakan antara transaksi modal dan usaha. F. Skenario Pembelajaran 1. Kegiatan Awal a. Apersepsi Guru mengulas kembali pembahasan materi yang lalu tentang akuntansi sebagai sistem informasi. Kemudian guru memberi penjelasan yang singkat dan jelas tentang persamaan akuntansi. b. Motivasi Pemahaman tentang persamaan akuntansi akan mempermudah pemahaman materi selanjutnya. 2. Kegiatan Inti Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

112

a. Siswa dapat Menafsirkan persamaan akuntansi. (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.); Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: a. Siswa dikelompokkan menjadi empat kelompok, di mana masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 orang (disesuaikan dengan jumlah siswa). (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.); b. Kelompok pertama diberi tugas untuk menggolongkan suatu transaksi keuangan menurut pihak yang melakukan transaksi tersebut.(nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.); c. Kelompok kedua diberi tugas untuk membedakan antara transaksi modal dan usaha. (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.); d. Kelompok ketiga diberi tugas untuk menjelaskan persamaan akuntansi dan menghitung besarnya modal akhir. (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.); e. Kelompok keempat diberi tugas untuk menyusun laporan laba- rugi, laporan perubahan modal, neraca, serta laporan arus kas metode langsung dan tidak langsung. (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.); f. Masing-masing kelompok mempersentasikan tugasnya di depan kelas, sedangkan kelompok yang lain menanggapi.(nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.); g. Dengan bimbingan guru, siswa membuat kesimpulan. (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.); Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa: a. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.); b. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.) 3. Kegiatan Akhir a. Guru dan siswa melakukan refleksi (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.); b. Penilaian (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.); Hasil kerja kelompok (kognitif) Lembar pengamatan (afektif) Lembar pengamatan (psiko motorik) c. Siswa mengerjakan soal-soal evaluasi yang terdapat pada buku teks Ekonomi (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.); .

113

G. Sumber dan Alat Buku teks dan spidol Mengetahui Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Sidoarjo Sidoarjo, 26 Desember 2012 Guru Mata Pelajaran Ekonomi

Drs.H. Sulaiman Suwarto,M.Pd NIP 19581005 198603 1021

Suharno, S. Pd NIP 19531231 198103 1 109

114

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester

: SMA Negeri 2 Sidoarjo : Ekonomi : XI (sebelas) / 2

Standar Kompetensi : 5. Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa Kompetensi Dasar : 5.3 Mencatat transaksi berdasarkan mekanisme debit dan kredit

Indikator Pencapaian Kompetensi : 1. Menjelaskan ciri-ciri perusahaan jasa. 2. Membedakan antara bukti transaksi keuangan internal dan eksternal Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran a) Siswa dapat menjelaskan ciri-cri perusahaan jasa. b) Siswa dapat membedakan antara bukti transaksi keuangan internal dan eksternal. Karakter siswa yang diharapkan : Kerja keras, Jujur, saling menghargai. Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif : Kerja keras, jujur, saling menghargai orang lain, , inovatif, B. Materi Pokok Transaksi keuangan di perusahaan jasa C. Uraian Materi a) Definisi dan ciri-ciri perusahaan jasa b) Transaksi keuangan D. Pendekatan Kontekstual E. Metode Pembelajaran Diskusi kelompok dan studi kepustakaan

115

Strategi Pembelajaran Tatap Muka Terstruktur Mandiri

Memahami penyusunan Mencari informasi tenatng Siswa dapat Menjelaskan siklus akuntansi perusahaan jasa. ciri-ciri perusahaan jasa. perusahaan jasa Mengkaji referensi tentang Siswa dapat Membedakan transaksi keuangan. antara bukti transaksi keuangan internal dan eksternal. F. Skenario Pembelajaran 1. Kegiatan Awal a. Apersepsi Guru mengulas kembali pembahasan materi yang lalu tentang persamaan akuntansi. Kemudian guru mengembangkan pengetahuan siswa dengan cara mengajukan pertanyaanpertanyaan yang berhubungan dengan perusahaan jasa serta memberi penjelasan tentang transaksi keuangan. b. Motivasi Pemahaman mengenai perusahaan jasa dan transaksi keuangan akan mempermudah pemahaman materi selanjutnya. 2. Kegiatan Inti Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: a. Siswa dapat Mencatat transaksi berdasarkan mekanisme debit dan kredit. (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.); Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: a. Siswa dikelompokkan menjadi dua kelompok besar (disesuaikan dengan jumlah siswa).(nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.); b. Kelompok pertama diberi tugas untuk mengidentifikasi ciri-ciri perusahaan jasa.(nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.); c. Kelompok kedua diberi tugas untuk membedakan antara bukti transaksi keuangan internal dan eksternal.(nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.); c. Masing-masing kelompok mempersentasikan tugasnya di depan kelas, sedangkan kelompok yang lain menanggapi.(nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.); d. Dengan bimbingan guru, siswa membuat kesimpulan.(nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.); Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:

116

a. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.); b. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.) 3. Kegiatan Akhir a. Guru dan siswa melakukan refleksi (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.); b. Penilaian (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.); Hasil kerja kelompok (kognitif) Lembar pengamatan (afektif) Lembar pengamatan (psiko motorik) c. Siswa mengerjakan soal-soal evaluasi yang terdapat pada buku teks Ekonomi (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.); . G. Sumber dan Alat Buku teks dan spidol

Mengetahui Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Sidoarjo

Sidoarjo, 26 Desember 2012 Guru Mata Pelajaran Ekonomi

Drs.H. Sulaiman Suwarto,M.Pd NIP 19581005 198603 1021

Suharno, S. Pd NIP 19531231 198103 1 109

117

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester

: SMA Negeri 2 Sidoarjo : Ekonomi : XI (sebelas) / 2

Standar Kompetensi : 5. Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa Kompetensi Dasar : 5.4 Mencatat transaksi/dokumen ke dalam jurnal umum

Indikator Pencapaian Kompetensi : 1. Menjelaskan fungsi jurnal 2. Membuat jurnal dari berbagai jenis transaksi Alokasi Waktu : 8 x 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran a) Siswa dapat menjelaskan fungsi jurnal. b) Siswa dapat membuat jurnal dari berbagai jenis transaksi Karakter siswa yang diharapkan : Kerja keras, Jujur, saling menghargai. Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif : Kerja keras, jujur, saling menghargai orang lain, , inovatif, B. Materi Pokok Jurnal C. Uraian Materi a) Pengertian dan fungsi jurnal b) Bentuk jurnal c) Langkah-langkah dalam membuat jurnal D. Pendekatan Kontekstual E. Metode Pembelajaran Diskusi kelompok dan studi kepustakaan

118

Strategi Pembelajaran Tatap Muka Terstruktur Mandiri

Memahami penyusunan Mengkaji referensi tentang Siswa dapat Menjelaskan siklus akuntansi pengertian dan fungsi fungsi jurnal perusahaan jasa jurnal. F. Skenario Pembelajaran 1. Kegiatan Awal a. Apersepsi Guru mengarahkan pemikiran siswa pada kompetensi dasar. b. Motivasi Pemahaman mengenai jurnal sangat penting karena banyak digunakan dalam aplikasi ilmu akuntansi. 2. Kegiatan Inti Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: a. Siswa dapat Mencatat transaksi /dokumen ke dalam jurnal umum. (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.); Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: Siswa diminta untuk membuat jurnal dari berbagai transaksi.(nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.); Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa: a. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.); b. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.) 3. Kegiatan Akhir a. Guru dan siswa melakukan refleksi (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.); b. Penilaian (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.); Hasil kerja kelompok (kognitif) Lembar pengamatan (afektif) Lembar pengamatan (psiko motorik) c. Siswa mengerjakan soal-soal evaluasi yang terdapat pada buku teks Ekonomi (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.); .

119

G. Sumber dan Alat Buku teks dan spidol

Mengetahui Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Sidoarjo

Sidoarjo, 26 Desember 2012 Guru Mata Pelajaran Ekonomi

Drs.H. Sulaiman Suwarto,M.Pd NIP 19581005 198603 1021

Suharno, S. Pd NIP 19531231 198103 1 109

120

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester

: SMA Negeri 2 Sidoarjo : Ekonomi : XI (sebelas) / 2

Standar Kompetensi : 5. Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa Kompetensi Dasar : 5.5 Melakukan posting dari jurnal ke buku besar

Indikator Pencapaian Kompetensi : Melakukan posting dari jurnal ke buku besar. Alokasi Waktu : 8 x 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat melakukan posting dari jurnal ke buku besar Karakter siswa yang diharapkan : Kerja keras, Jujur, saling menghargai. Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif : Kerja keras, jujur, saling menghargai orang lain, , inovatif, B. Materi Pokok Buku besar C. Uraian Materi Buku besar D. Pendekatan Kontekstual E. Metode Pembelajaran Diskusi kelompok dan studi kepustakaan

121

Strategi Pembelajaran Tatap Muka Terstruktur Mandiri Siswa dapat Melakukan postingdari jurnal ke buku besar

Memahami penyusunan Mengkaji referensi untuk siklus akuntansi melakukan posting dari perusahaan jasa jurnal ke buku besar

F. Skenario Pembelajaran 1. Kegiatan Awal a. Apersepsi Guru menjelaskan kompetensi dasar yang harus dicapai dan Indikator Pencapaian Kompetensi pencapaian kompetensi dasar. b. Motivasi Pemahaman mengenai buku besar akan mempermudah pemahaman materi selanjutnya. 2. Kegiatan Inti Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: a. Siswa dapat Melakukan posting dari jurnal ke buku besar. (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.); Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: Siswa dikelompokkan menjadi empat kelompok (disesuaikan dengan jumlah siswa), di mana masing-masing kelompok melakukan posting dari jurnal yang dibuat pada kegiatan pembelajaran sebelumnya ke buku besar. (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.); Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa: a. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.); b. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.) 3. Kegiatan Akhir a. Guru dan siswa melakukan refleksi b. Penilaian Hasil kerja kelompok (kognitif) Lembar pengamatan (afektif) Lembar pengamatan (psiko motorik) c. Siswa mengerjakan soal-soal evaluasi yang terdapat pada buku teks Ekonomi .

122

G. Sumber dan Alat Buku teks, OHP dan spidol

Mengetahui Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Sidoarjo

Sidoarjo, 26 Desember 2012 Guru Mata Pelajaran Ekonomi

Drs.H. Sulaiman Suwarto,M.Pd NIP 19581005 198603 1021

Suharno, S. Pd NIP 19531231 198103 1 109

123

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester

: SMA Negeri 2 Sidoarjo : Ekonomi : XI (sebelas) / 2

Standar Kompetensi : 5. Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa Kompetensi Dasar : 5.6 Membuat ikhtisar siklus akuntansi perusahaan jasa

Indikator Pencapaian Kompetensi: 1. Menyusun neraca saldo berdasarkan saldo dalam buku besar. 2. Mengoreksi apabila terjadi kesalahan dalam neraca saldo. 3. Membuat jurnal penyesuaian untuk akun deferal. 4. Membuat jurnal penyesuaian untuk akun akrual. 5. Menyusun kertas kerja. Alokasi Waktu : 20 x 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran a) Siswa dapat menyusun neraca saldo berdasarkan saldo dalam buku besar. b) Siswa dapat mengoreksi apabila terjadi kesalahan dalam neraca saldo. c) Siswa dapat membuat jurnal penyesuaian untuk akun deferal. d) Siswa dapat membuat jurnal penyesuaian untuk akun akrual. e) Siswa dapat menyusun kertas kerja. Karakter siswa yang diharapkan : Kerja keras, Jujur, saling menghargai. Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif : Kerja keras, jujur, saling menghargai orang lain, , inovatif, B. Materi Pokok Ikhtisar siklus akuntansi perusahaan jasa C. Uraian Materi a) Neraca saldo b) Jurnal penyesuaian c) Kertas kerja

124

D. Pendekatan Kontekstual E. Metode Pembelajaran Diskusi kelompok dan studi kepustakaan Strategi Pembelajaran Tatap Muka Terstruktur Mandiri Siswa dapat Menyusun neraca saldo berdasarkan saldo dalam buku besar. Siswa dapat Mengoreksi apabila terjadi kesalahan dalam neraca saldo. Siswa dapat Membuat jurnal penyesuaian untuk akun deferal.

Memahami penyusunan Mengkaji referensi untuk siklus akuntansi membuat neraca saldo. perusahaan jasa Mengkaji referensi untuk membuat jurnal penyesuaian.

F. Skenario Pembelajaran 1. Kegiatan Awal a. Apersepsi Guru menjelaskan kompetensi dasar yang harus dicapai dan Indikator Pencapaian Kompetensi pencapaian kompetensi dasar. b. Motivasi Pemahaman mengenai ikhtisar siklus akuntansi perusahaan jasa akan mempermudah pemahaman materi selanjutnya. 2. Kegiatan Inti Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: a. Siswa dapat Membuat ikhtisar siklus akuntansi perusahaan jasa. (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.); Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: a. Siswa dikelompokkan menjadi dua kelompok besar (disesuaikan dengan jumlah siswa). (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.); b. Masing-masing kelompok menyusun neraca saldo berdasarkan saldo dalam buku besar, mengoreksi apabila terjadi kesalahan dalam neraca saldo, membuat jurnal penyesuaian untuk akun deferal, membuat jurnal penyesuaian untuk akun akrual, dan menyusun kertas kerja.(nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.);

125

Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa: a. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.); b. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.) 3. Kegiatan Akhir a. Guru dan siswa melakukan refleksi (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.); b. Penilaian (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.); Hasil kerja kelompok (kognitif) Lembar pengamatan (afektif) Lembar pengamatan (psiko motorik) c. Siswa mengerjakan soal-soal evaluasi yang terdapat pada buku teks Ekonomi (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.); . G. Sumber dan Alat Buku teks dan spidol

Mengetahui Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Sidoarjo

Sidoarjo, 26 Desember 2012 Guru Mata Pelajaran Ekonomi

Drs.H. Sulaiman Suwarto,M.Pd NIP 19581005 198603 1021

Suharno, S. Pd NIP 19531231 198103 1 109

126

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester

: SMA Negeri 2 Sidoarjo : Ekonomi : XI (sebelas) / 2

Standar Kompetensi : 5. Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa Kompetensi Dasar : 5.7 Menyusun laporan keuangan perusahaan jasa

Indikator Pencapaian Kompetensi : 1. Menyusun laporan laba-rugi berdasarkan saldo akun dalam kertas kerja. 2. Menyusun laporan perubahan modal berdasarkan saldo akun dalam kertas kerja. 3. Menyusun neraca berdasarkan saldo akun dalam kertas kerja. 4. Menyusun laporan arus kas berdasarkan saldo akun dalam kertas kerja. 5. Membuat jurnal penutup. 6. Menyusun neraca saldo setelah penutupan. 7. Membuat jurnal pembalik. 8. Mendeskripsikan siklus akuntansi perusahaan jasa Alokasi Waktu : 20 x 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran a) Siswa dapat menyusun laporan laba-rugi berdasarkan saldo akun dalam kertas kerja. b) Siswa dapat menyusun laporan perubahan modal berdasarkan saldo akun dalam kertas kerja. c) Siswa dapat menyusun neraca berdasarkan saldo akun dalam kertas kerja. d) Siswa dapat menyusun laporan arus kas berdasarkan saldo akun dalam kertas kerja. e) Siswa dapat membuat jurnal penutup. f) Siswa dapat menyusun neraca saldo setelah penutupan. g) Siswa dapat membuat jurnal pembalik. h) Siswa dapat mendeskripsikan siklus akuntansi perusahaan jasa. Karakter siswa yang diharapkan : Kerja keras, Jujur, saling menghargai. Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :

127

Kerja keras, jujur, saling menghargai orang lain, , inovatif,

B. Materi Pokok Laporan keuangan perusahaan jasa C. Uraian Materi a) Pembuatan laporan keuangan b) Jurnal penutup c) Neraca saldo setelah penutupan d) Jurnal pembalik D. Pendekatan Kontekstual E. Metode Pembelajaran Diskusi kelompok dan studi kepustakaan Strategi Pembelajaran Tatap Muka Terstruktur Mandiri Siswa dapat Menyusun laporan laba-rugi berdasarkan saldo akun dalam kertas kerja. Siswa dapat Menyusun laporan perubahan modal berdasarkan saldo akun dalam kertas kerja. Siswa dapat Menyusun neraca berdasarkan saldo akun dalam kertas kerja.

Memahami penyusunan Mengkaji referensi untuk siklus akuntansi menyusun laporan perusahaan jasa keuangan berdasarkan saldo akun dalam kertas kerja. Mengkaji referensi untuk membuat jurnal penutup. Mengkaji referensi untuk menyusun neraca saldo setelah penutupan.

F. Skenario Pembelajaran 1. Kegiatan Awal a. Apersepsi Guru menjelaskan kompetensi dasar yang harus dicapai dan Indikator Pencapaian Kompetensi pencapaian kompetensi dasar. b. Motivasi Siswa dapat memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa. 2. Kegiatan Inti

128

Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: a. Siswa dapat Menyusun laporan keuangan perusahaan jasa. (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.); Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: a. Siswa dikelompokkan menjadi delapan kelompok (disesuaikan dengan jumlah siswa). (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.); b. Kelompok pertama diberi tugas untuk menyusun laporan laba-rugi berdasarkan saldo akun dalam kertas kerja. (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.); c. Kelompok kedua diberi tugas untuk menyusun laporan perubahan modal berdasarkan saldo akun dalam kertas kerja. (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.); d. Kelompok ketiga diberi tugas untuk menyusun neraca berdasarkan saldo akun dalam kertas kerja. (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.); e. Kelompok keempat diberi tugas untuk menyusun laporan arus kas berdasarkan saldo akun dalam kertas kerja. (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.); f. Kelompok kelima diberi tugas untuk membuat jurnal penutup. (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.); g. Kelompok keenam diberi tugas untuk menyusun neraca saldo setelah penutupan. (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.); h. Kelompok ketujuh diberi tugas untuk membuat jurnal pembalik.(nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.); i. Kelompok kedelapan diberi tugas untuk mendeskripsikan siklus akuntansi perusahaan jasa (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.); j. Masing-masing kelompok mempersentasikan tugasnya di depan kelas, sedangkan kelompok yang lain menanggapi. (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.); k. Dengan bimbingan guru, siswa membuat kesimpulan. (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.); Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa: a. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.); b. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.) 3. Kegiatan Akhir a. Guru dan siswa melakukan refleksi (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.); b. Penilaian (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.); Hasil kerja kelompok (kognitif)

129

Lembar pengamatan (afektif) Lembar pengamatan (psiko motorik) c. Siswa mengerjakan soal-soal evaluasi yang terdapat pada buku teks Ekonomi (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.); . G. Sumber dan Alat Buku teks dan spidol

Mengetahui Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Sidoarjo

Sidoarjo, 26 Desember 2012 Guru Mata Pelajaran Ekonomi

Drs.H. Sulaiman Suwarto,M.Pd NIP 19581005 198603 1021

Suharno, S. Pd NIP 19531231 198103 1 109

130

LAMPIRAN LEMBAR WAWANCARA GURU

131

LAMPIRAN 1

SURVEY PENGGUNAAN PELAJARAN AKUNTANSI 7 SURABAYA

MEDIA PADA MATA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI

INSTRUMEN PENELITIAN (LembarWawancara Guru Tentang Penggunaan Media Pembelajaran) NAMA : TANGGAL : NO TELP. :

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI PRODI AKUNTANSI 2013
NO 1 2 3 4 5 6 PERTANYAAN Apa sajakah media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran akuntansi ? Mengapa memilih media tersebut untuk digunakan dalam proses pembelajaran akuntansi? Apakah media yang digunakan dalam pembelajaran akuntansi dibuat sendiri berdasarkan kreatifitas guru? Bagaimanakah prosedur pembuatan media yang dimaksud? Pernahkah mengalami kesulitan dalam penggunaan media? Apakah setiap kegiatan pembelajaran akuntansi menggunakan media pembelajaran?

132

JAWABAN WAWANCARA

Adapun hasil dari wawancara dengan guru mata pelajaran ekonomi adalah sebagai berikut: 1. Media Pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran Akuntansi pada semua Kompetensi Dasar untuk mata pelajaran ekonomi materi akuntansi adalah Microsoft Powerpoint 2. Alasan guru memilih media pembelajaran tersebut antara lain karena media tersebut praktis, luwes serta pembuatan dan penggunaannya lebih mudah 3. Media pembelajaran digunakan tersebut merupakan media dalam bentuk Microsoft Powerpoint yang diambil dari beberapa sumber di internet kemudian digabungkan dan disesuaikan dengan materi, standar kompetensi, serta kompetensi dasarnya. 4. Prosedur pembuatan media yang dimaksud adalah media yang dibuat harus disesuaikan dengan materi, standar kompetensi, serta kompetensi dasarnya. 5. Tidak pernah 6. Iya

133

PENILAIAN MEDIA PEMBELAJARAN AKUNTANSI SEKOLAH MENENGAH ATAS MEDIA PEMEBELAJARAN : Media Power Point STANDAR KOMPETENSI : 5. Memahami Penyusunan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa KOMPETENSI DASAR : 5.1. Mendeskripsikan akuntansi sebaga sistem informasi I. KELAYAKAN ISI Sub Komponen Aspek yang Divalidasi 1. Materi yang disajikan dalam media mencerminkan jabaran substansi materi yang terkandung dalam Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) A. Cakupan Materi 2. Materi mulai dari pengenalan konsep sampai interaksi antar konsep dalam media sesuai dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). 1. Fakta yang disajikan dalam media sesuai dengan kenyataan dan efisiensi untuk meningkatkan pemahaman peserta didik. (Keakuratan konsep dan definisi) B. Akurasi Materi 2. Konsep yang disajikan dalam media tidak menimbulkan banyak tafsir dan sesuai dengan definisi yang berlaku dalam bidang akuntansi. 1. Deskripsi materi yang disajikan dalam media up to date, sesuai dengan perkembangan keilmuwan akuntansi terkini. Penelaah I Penelaah II Jumlah

Persentase (%

75

87.5

75

87.5

C. Kemutakhiran

75

134

2. Contoh yang disajikan dalam media relevan dan menarik, serta mencerminkan peristiwa, kejadian, atau kondisi terkini (up to date). 3. Rujukan yang digunakan dalam media mencerminkan keter-masakini-an 1. Uraian, contoh, dan latihan (soal dan kasus) yang disajikan dalam media merangsang peserta didik untuk berpikir lebih jauh. 2. Materi yang disajikan dalam media dapat merangsang berpikir kritis, kreatif, dan inovatif 1. Uraian, contoh dan latihan yang disajikan dalam media dapat berasal dari lingkungan terdekat siswa Jumlah Persentase II.KELAYAKAN KEBAHASAN 1. Bahasa yang digunakan, baik untuk menjelaskan konsep dalam media maupun ilustrasi, aplikasi konsep, menggambarkan contoh konkrit (yang dapat dijumpai oleh peserta didik) sampai dengan contoh abstrak (yang secara imajinatif dapat dibayangkan peserta didik). 2. Bahasa yang digunakan

75

62.5

75

D. Mengandung Wawasan Kontekstual

75

E. Mengembangkan Wawasan Kontekstual

62.5

30 75

30 75

60 75

75

A. Sesuai dengan Tingkat Perkembangan Peserta Didik

87.5

75

135

dalam media sesuai dengan kematangan emosi peserta didik dengan ilustrasi yang menggambarkan konsepkonsep dari lingkungan terdekat.

1. Pesan disajikan dalam media dengan bahasa yang menarik dan lazim dalam komunikasi tulis bahasa Indonesia. B. Komunikatif 2. Ilustrasi yang digunakan dalam media untuk menjelaskan materi dalam setiap bab atau sub-bab relevan dengan pesan yang disampaikan.

87.5

75

1. Kalimat yang digunakan dalam media mewakili isi pesan yang disampaikan dan mengikuti tata kalimat yang benar dalam bahasa Indonesia. C. lugas 2. Istilah yang digunakan dalam media sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan atau istilah teknis ilmu pengetahuan yang disepakati. 1. Pesan atau materi yang disajikan dalam satu bab harus mencerminkan kesatuan tema. D. Koherensi Kerutuntuan Alur Pikir

75

75

87.5

2. Penyampaian pesan antar alinea dalam media mencerminkan keruntutan dan keterkaitan isi. 1. Tata kalimat yang

75

E. Kesesuaian

87.5

136

dengan Kaidah Bahasa Indonesia yang Benar

digunakan dalam media untuk menyampaikan pesan, mengacu pada kaidah tata bahasa Indonesia yang baik dan benar.

2.Ejaan yang digunakan dalam media mengacu pada pedoman Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)

75

F. Penggunaan Istilah

1. Penggunaan istilah dalam media yang menggambarkan suatu konsep, prinsip, asas, atau sejenisnya harus konsisten antar bagian dalam media.

75

2. Penulisan istilah asing dalam media disajikan dengan benar dan tepat. Jumlah Prosentase III. KELAYAKAN PENYAJIAN 1. Sistematika penyajian setiap pokok bahasan dalam media runtut. A. Teknik Penyajian

87.5

36 75

41 85.416667

79 82.29167

80.20833333

87.5

2. Uraian substansi pokok bahasan dalam media proporsional dengan mempertimbangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. 1. Kesesuaian atau ketepatan penggunaan ilustrasi dalam media dengan materi dalam

75

B. Pendukung Penyajian Materi

62.5

137

setiap pokok bahasan. 2. Setiap gambar dalam media terlihat jelas 3. Penjelasan singkat sebelum memulai bab baru dalam media diberikan untuk membangkitkan motivasi belajar peserta didik. 4. Animasi dalam media sesuai dengan materi. 1. Penyajian materi dalam media bersifat interaktif dan partisipatif yang memotivasi peserta didik terlibat secara mental dan emosional dalam pencapaian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. 2. Metode dan pendekatan penyajian dalam media sesuai dengan karakteristik mata pelajaran. 3. Penyajian materi dalam media menempatkan peserta didik sebagai subjek pembelajaran. 4. Penyajian materi dalam media dapat merangsang kedalaman pikir peserta didik. 1. Tampilan warna dalam media secara keseluruhan dapat menarik siswa. 2. Teks dalam media dapat

75

75

75

75

C. Penyajian Pembelajaran

75

75

62.5

D. Penyajian Ilustrasi Teks dan Gambar

75

87.5

138

dibaca dan terlihat jelas.

3. Adanya kesesuaian ilustrasi dalam penempatan unsur tata letak gambar dan teks dalam media

62.5

40 Jumlah Prosentase 76.923077

37

77

71.153846 74.03846

74.03846154

PENILAIAN MEDIA PEMBELAJARAN AKUNTANSI SEKOLAH MENENGAH ATAS MEDIA PEMBELAJARAN : Media Power Point STANDAR KOMPETENSI : 5. Memahami Penyusunan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa KOMPETENSI DASAR : 5.2. Menafsirkan persamaan akuntansi I. KELAYAKAN ISI Sub Komponen Aspek yang Divalidasi 1. Materi yang disajikan dalam media mencerminkan jabaran substansi materi yang terkandung dalam Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) A. Cakupan Materi 2. Materi mulai dari pengenalan konsep sampai interaksi antar konsep dalam media sesuai dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Penelaah I Penelaah II Jumlah

Persentase (

75

75

139

1. Fakta yang disajikan dalam media sesuai dengan kenyataan dan efisiensi untuk meningkatkan pemahaman peserta didik. (Keakuratan konsep dan definisi) B. Akurasi Materi 2. Konsep yang disajikan dalam media tidak menimbulkan banyak tafsir dan sesuai dengan definisi yang berlaku dalam bidang akuntansi. 1. Deskripsi materi yang disajikan dalam media up to date, sesuai dengan perkembangan keilmuwan akuntansi terkini. 2. Contoh yang disajikan dalam media relevan dan menarik, serta mencerminkan peristiwa, kejadian, atau kondisi terkini (up to date).

75

75

75

C. Kemutakhiran

75

3. Rujukan yang digunakan dalam media mencerminkan keter-masakini-an 1. Uraian, contoh, dan latihan (soal dan kasus) yang disajikan dalam media merangsang peserta didik untuk berpikir lebih jauh. 2. Materi yang disajikan dalam media dapat merangsang berpikir kritis, kreatif, dan inovatif 1. Uraian, contoh dan latihan yang disajikan dalam media

75

87.5

D. Mengandung Wawasan Kontekstual

75

E. Mengembangkan Wawasan

75

140

Kontekstual

dapat berasal dari lingkungan terdekat siswa Jumlah Persentase 30 75 31 77.5 61 76.25

76.25

II.KELAYAKAN KEBAHASAN 1. Bahasa yang digunakan, baik untuk menjelaskan konsep dalam media maupun ilustrasi, aplikasi konsep, menggambarkan contoh konkrit (yang dapat dijumpai oleh peserta didik) sampai dengan contoh abstrak (yang secara imajinatif dapat dibayangkan peserta didik). 2. Bahasa yang digunakan dalam media sesuai dengan kematangan emosi peserta didik dengan ilustrasi yang menggambarkan konsepkonsep dari lingkungan terdekat. 1. Pesan disajikan dalam media dengan bahasa yang menarik dan lazim dalam komunikasi tulis bahasa Indonesia. B. Komunikatif 2. Ilustrasi yang digunakan dalam media untuk menjelaskan materi dalam setiap bab atau sub-bab relevan dengan pesan yang disampaikan. 1. Kalimat yang digunakan dalam media mewakili isi pesan yang disampaikan dan

75

A. Sesuai dengan Tingkat Perkembangan Peserta Didik

62.5

87.5

75

C. lugas

75

141

mengikuti tata kalimat yang benar dalam bahasa Indonesia.

2. Istilah yang digunakan dalam media sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan atau istilah teknis ilmu pengetahuan yang disepakati. 1. Pesan atau materi yang disajikan dalam satu bab harus mencerminkan kesatuan tema. D. Koherensi Kerutuntuan Alur Pikir

75

87.5

2. Penyampaian pesan antar alinea dalam media mencerminkan keruntutan dan keterkaitan isi. 1. Tata kalimat yang digunakan dalam media untuk menyampaikan pesan, mengacu pada kaidah tata bahasa Indonesia yang baik dan benar. 2.Ejaan yang digunakan dalam media mengacu pada pedoman Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)

62.5

75

E. Kesesuaian dengan Kaidah Bahasa Indonesia yang Benar

75

F. Penggunaan Istilah

1. Penggunaan istilah dalam media yang menggambarkan suatu konsep, prinsip, asas, atau sejenisnya harus konsisten antar bagian dalam media. 2. Penulisan istilah asing dalam media disajikan dengan benar dan tepat.

75

75

142

Jumlah Prosentase III. KELAYAKAN PENYAJIAN 1. Sistematika penyajian setiap pokok bahasan dalam media runtut. A. Teknik Penyajian

36 75

36 75

79 75

75

62.5

2. Uraian substansi pokok bahasan dalam media proporsional dengan mempertimbangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.

75

1. Kesesuaian atau ketepatan penggunaan ilustrasi dalam media dengan materi dalam setiap pokok bahasan. 2. Setiap gambar dalam media terlihat jelas B. Pendukung Penyajian Materi 3. Penjelasan singkat sebelum memulai bab baru dalam media diberikan untuk membangkitkan motivasi belajar peserta didik. 4. Animasi dalam media sesuai dengan materi. 1. Penyajian materi dalam media bersifat interaktif dan partisipatif yang memotivasi peserta didik terlibat secara mental dan emosional dalam pencapaian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.

75

87.5

75

62.5

C. Penyajian Pembelajaran

75

143

2. Metode dan pendekatan penyajian dalam media sesuai dengan karakteristik mata pelajaran. 3. Penyajian materi dalam media menempatkan peserta didik sebagai subjek pembelajaran. 4. Penyajian materi dalam media dapat merangsang kedalaman pikir peserta didik. 1. Tampilan warna dalam media secara keseluruhan dapat menarik siswa. D. Penyajian Ilustrasi Teks dan Gambar 2. Teks dalam media dapat dibaca dan terlihat jelas. 3. Adanya kesesuaian ilustrasi dalam penempatan unsur tata letak gambar dan teks dalam media Jumlah Prosentase

87.5

87.5

62.5

75

75

75

39 75

39 75

78 75

75

PENILAIAN MEDIA PEMBELAJARAN AKUNTANSI SEKOLAH MENENGAH ATAS MEDIA PEMBELAJARAN : Media Power Point

144

STANDAR KOMPETENSI Jasa KOMPETENSI DASAR kredit I. KELAYAKAN ISI Sub Komponen

: 5. Memahami Penyusunan Siklus Akuntansi Perusahaan : 5.3. Mencatat transaksi berdasarkan mekanisme debet dan

Aspek yang Divalidasi 1. Materi yang disajikan dalam media mencerminkan jabaran substansi materi yang terkandung dalam Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) 2. Materi mulai dari pengenalan konsep sampai interaksi antar konsep dalam media sesuai dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). 1. Fakta yang disajikan dalam media sesuai dengan kenyataan dan efisiensi untuk meningkatkan pemahaman peserta didik. (Keakuratan konsep dan definisi) 2. Konsep yang disajikan dalam media tidak menimbulkan banyak tafsir dan sesuai dengan definisi yang berlaku dalam bidang akuntansi. 1. Deskripsi materi yang disajikan dalam media up to date, sesuai dengan perkembangan

Penelaah I

Penelaah II

Jumlah

Persentase (%

75

A. Cakupan Materi

75

75

B. Akurasi Materi

75

C. Kemutakhiran

87.5

145

keilmuwan akuntansi terkini. 2. Contoh yang disajikan dalam media relevan dan menarik, serta mencerminkan peristiwa, kejadian, atau kondisi terkini (up to date). 3. Rujukan yang digunakan dalam media mencerminkan ketermasakini-an 1. Uraian, contoh, dan latihan (soal dan kasus) yang disajikan dalam media merangsang peserta didik untuk berpikir lebih jauh. 2. Materi yang disajikan dalam media dapat merangsang berpikir kritis, kreatif, dan inovatif 1. Uraian, contoh dan latihan yang disajikan dalam media dapat berasal dari lingkungan terdekat siswa Jumlah Persentase II.KELAYAKAN KEBAHASAN 1. Bahasa yang digunakan, baik untuk menjelaskan konsep dalam media maupun ilustrasi, aplikasi konsep, menggambarkan contoh konkrit (yang dapat dijumpai oleh peserta

75

75

75

D. Mengandung Wawasan Kontekstual

75

E. Mengembangkan Wawasan Kontekstual

75

30 75

31 77.5

61 76.25

76.25

A. Sesuai dengan Tingkat Perkembangan Peserta Didik

146

didik) sampai dengan contoh abstrak (yang secara imajinatif dapat dibayangkan peserta didik). 2. Bahasa yang digunakan dalam media sesuai dengan kematangan emosi peserta didik dengan ilustrasi yang menggambarkan konsep-konsep dari lingkungan terdekat. 1. Pesan disajikan dalam media dengan bahasa yang menarik dan lazim dalam komunikasi tulis bahasa Indonesia. B. Komunikatif 2. Ilustrasi yang digunakan dalam media untuk menjelaskan materi dalam setiap bab atau sub-bab relevan dengan pesan yang disampaikan. 1. Kalimat yang digunakan dalam media mewakili isi pesan yang disampaikan dan mengikuti tata kalimat yang benar dalam bahasa Indonesia. 2. Istilah yang digunakan dalam media sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan atau istilah teknis ilmu pengetahuan yang disepakati. 1. Pesan atau materi yang disajikan dalam satu bab harus

C. lugas

D. Koherensi Kerutuntuan Alur Pikir

147

mencerminkan kesatuan tema. 2. Penyampaian pesan antar alinea dalam media mencerminkan keruntutan dan keterkaitan isi. 1. Tata kalimat yang digunakan dalam media untuk menyampaikan pesan, mengacu pada kaidah tata bahasa Indonesia yang baik dan benar. 2.Ejaan yang digunakan dalam media mengacu pada pedoman Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) 1. Penggunaan istilah dalam media yang menggambarkan suatu konsep, prinsip, asas, atau sejenisnya harus konsisten antar bagian dalam media. 2. Penulisan istilah asing dalam media disajikan dengan benar dan tepat. Jumlah Prosentase III. KELAYAKAN PENYAJIAN 1. Sistematika penyajian setiap pokok bahasan dalam media runtut. 2. Uraian substansi pokok bahasan dalam

E. Kesesuaian dengan Kaidah Bahasa Indonesia yang Benar

F. Penggunaan Istilah

36 75

35 72.91666667

79 82.29166667

73.95

A. Teknik Penyajian

148

media proporsional dengan mempertimbangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. 1. Kesesuaian atau ketepatan penggunaan ilustrasi dalam media dengan materi dalam setiap pokok bahasan. 2. Setiap gambar dalam media terlihat jelas 3. Penjelasan singkat sebelum memulai bab baru dalam media diberikan untuk membangkitkan motivasi belajar peserta didik. 4. Animasi dalam media sesuai dengan materi. 1. Penyajian materi dalam media bersifat interaktif dan partisipatif yang memotivasi peserta didik terlibat secara mental dan emosional dalam pencapaian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. C. Penyajian Pembelajaran 2. Metode dan pendekatan penyajian dalam media sesuai dengan karakteristik mata pelajaran. 3. Penyajian materi dalam media menempatkan peserta didik sebagai subjek pembelajaran.

B. Pendukung Penyajian Materi

149

4. Penyajian materi dalam media dapat merangsang kedalaman pikir peserta didik. 1. Tampilan warna dalam media secara keseluruhan dapat menarik siswa. D. Penyajian Ilustrasi Teks dan Gambar 2. Teks dalam media dapat dibaca dan terlihat jelas. 3. Adanya kesesuaian ilustrasi dalam penempatan unsur tata letak gambar dan teks dalam media

41 Jumlah Prosentase 78.84615385

36 69.23076923

77 74.03846154

74.03

PENILAIAN MEDIA PEMBELAJARAN AKUNTANSI SEKOLAH MENENGAH ATAS MEDIA PEMBELAJARAN : Media Power Point STANDAR KOMPETENSI : 5. Memahami Penyusunan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa KOMPETENSI DASAR : 5.4. Mencatat transaksi atau dokumen ke dalam jurnal umum I. KELAYAKAN ISI Sub Komponen Aspek yang Divalidasi 1. Materi yang disajikan dalam media mencerminkan jabaran substansi materi yang terkandung dalam Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) 2. Materi mulai dari Penelaah I Penelaah II Jumlah

Persentase (%

A. Cakupan Materi

75

75

150

pengenalan konsep sampai interaksi antar konsep dalam media sesuai dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). 1. Fakta yang disajikan dalam media sesuai dengan kenyataan dan efisiensi untuk meningkatkan pemahaman peserta didik. (Keakuratan konsep dan definisi) B. Akurasi Materi 2. Konsep yang disajikan dalam media tidak menimbulkan banyak tafsir dan sesuai dengan definisi yang berlaku dalam bidang akuntansi. 1. Deskripsi materi yang disajikan dalam media up to date, sesuai dengan perkembangan keilmuwan akuntansi terkini. 2. Contoh yang disajikan dalam media relevan dan menarik, serta mencerminkan peristiwa, kejadian, atau kondisi terkini (up to date).

75

75

62.5

C. Kemutakhiran

75

3. Rujukan yang digunakan dalam media mencerminkan keter-masakini-an 1. Uraian, contoh, dan latihan (soal dan kasus) yang disajikan dalam media merangsang peserta didik untuk berpikir lebih jauh. 2. Materi yang disajikan dalam

75

D. Mengandung Wawasan Kontekstual

75

75

151

media dapat merangsang berpikir kritis, kreatif, dan inovatif 1. Uraian, contoh dan latihan yang disajikan dalam media dapat berasal dari lingkungan terdekat siswa Jumlah Persentase II.KELAYAKAN KEBAHASAN 1. Bahasa yang digunakan, baik untuk menjelaskan konsep dalam media maupun ilustrasi, aplikasi konsep, menggambarkan contoh konkrit (yang dapat dijumpai oleh peserta didik) sampai dengan contoh abstrak (yang secara imajinatif dapat dibayangkan peserta didik). 2. Bahasa yang digunakan dalam media sesuai dengan kematangan emosi peserta didik dengan ilustrasi yang menggambarkan konsepkonsep dari lingkungan terdekat. 1. Pesan disajikan dalam media dengan bahasa yang menarik dan lazim dalam komunikasi tulis bahasa Indonesia. 2. Ilustrasi yang digunakan dalam media untuk menjelaskan materi dalam setiap bab atau sub-bab

E. Mengembangkan Wawasan Kontekstual

62.5

30 75

28 70

58 72.5

72.5

75

A. Sesuai dengan Tingkat Perkembangan Peserta Didik

75

75

B. Komunikatif

62.5

152

relevan dengan pesan yang disampaikan. 1. Kalimat yang digunakan dalam media mewakili isi pesan yang disampaikan dan mengikuti tata kalimat yang benar dalam bahasa Indonesia. C. lugas 2. Istilah yang digunakan dalam media sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan atau istilah teknis ilmu pengetahuan yang disepakati. 1. Pesan atau materi yang disajikan dalam satu bab harus mencerminkan kesatuan tema. D. Koherensi Kerutuntuan Alur Pikir

75

75

75

2. Penyampaian pesan antar alinea dalam media mencerminkan keruntutan dan keterkaitan isi. 1. Tata kalimat yang digunakan dalam media untuk menyampaikan pesan, mengacu pada kaidah tata bahasa Indonesia yang baik dan benar. 2.Ejaan yang digunakan dalam media mengacu pada pedoman Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) 1. Penggunaan istilah dalam media yang menggambarkan suatu konsep, prinsip, asas, atau sejenisnya harus konsisten

62.5

75

E. Kesesuaian dengan Kaidah Bahasa Indonesia yang Benar

75

F. Penggunaan Istilah

62.5

153

antar bagian dalam media.

2. Penulisan istilah asing dalam media disajikan dengan benar dan tepat. Jumlah Prosentase III. KELAYAKAN PENYAJIAN 1. Sistematika penyajian setiap pokok bahasan dalam media runtut. A. Teknik Penyajian

75

36 75

33 68.75

79 82.29166667

82.2916

75

2. Uraian substansi pokok bahasan dalam media proporsional dengan mempertimbangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.

75

1. Kesesuaian atau ketepatan penggunaan ilustrasi dalam media dengan materi dalam setiap pokok bahasan. 2. Setiap gambar dalam media terlihat jelas B. Pendukung Penyajian Materi 3. Penjelasan singkat sebelum memulai bab baru dalam media diberikan untuk membangkitkan motivasi belajar peserta didik. 4. Animasi dalam media sesuai dengan materi. C. Penyajian Pembelajaran 1. Penyajian materi dalam media bersifat interaktif dan

62.5

75

62.5

62.5

75

154

partisipatif yang memotivasi peserta didik terlibat secara mental dan emosional dalam pencapaian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.

2. Metode dan pendekatan penyajian dalam media sesuai dengan karakteristik mata pelajaran. 3. Penyajian materi dalam media menempatkan peserta didik sebagai subjek pembelajaran. 4. Penyajian materi dalam media dapat merangsang kedalaman pikir peserta didik. 1. Tampilan warna dalam media secara keseluruhan dapat menarik siswa. D. Penyajian Ilustrasi Teks dan Gambar 2. Teks dalam media dapat dibaca dan terlihat jelas. 3. Adanya kesesuaian ilustrasi dalam penempatan unsur tata letak gambar dan teks dalam media Jumlah Prosentase

75

75

75

75

75

62.5

39

35

74

75 67.30769231 71.15384615

71.1538

155

PENILAIAN MEDIA PEMBELAJARAN AKUNTANSI SEKOLAH MENENGAH ATAS MEDIA PEMBELAJARAN : Media Power Point STANDAR KOMPETENSI : 5. Memahami Penyusunan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa KOMPETENSI DASAR : 5.5. Melakukan posting dari jurnal ke buku besar I. KELAYAKAN ISI Sub Komponen Aspek yang Divalidasi 1. Materi yang disajikan dalam media mencerminkan jabaran substansi materi yang terkandung dalam Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) A. Cakupan Materi 2. Materi mulai dari pengenalan konsep sampai interaksi antar konsep dalam media sesuai dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). 1. Fakta yang disajikan dalam media sesuai dengan kenyataan dan efisiensi untuk meningkatkan pemahaman peserta didik. (Keakuratan konsep dan definisi) B. Akurasi Materi 2. Konsep yang disajikan dalam media tidak menimbulkan banyak tafsir dan sesuai dengan definisi yang berlaku dalam bidang akuntansi. 1. Deskripsi materi yang disajikan dalam media up to date, sesuai dengan Penelaah I Penelaah II Jumlah

Persentase

62.5

62.5

62.5

62.5

C. Kemutakhiran

62.5

156

perkembangan keilmuwan akuntansi terkini. 2. Contoh yang disajikan dalam media relevan dan menarik, serta mencerminkan peristiwa, kejadian, atau kondisi terkini (up to date).

62.5

3. Rujukan yang digunakan dalam media mencerminkan keter-masakini-an 1. Uraian, contoh, dan latihan (soal dan kasus) yang disajikan dalam media merangsang peserta didik untuk berpikir lebih jauh. 2. Materi yang disajikan dalam media dapat merangsang berpikir kritis, kreatif, dan inovatif 1. Uraian, contoh dan latihan yang disajikan dalam media dapat berasal dari lingkungan terdekat siswa Jumlah Persentase II.KELAYAKAN KEBAHASAN 1. Bahasa yang digunakan, baik untuk menjelaskan konsep dalam media maupun ilustrasi, aplikasi konsep, menggambarkan contoh konkrit (yang dapat dijumpai oleh peserta didik) sampai dengan contoh abstrak (yang secara imajinatif dapat

62.5

62.5

D. Mengandung Wawasan Kontekstual

62.5

E. Mengembangkan Wawasan Kontekstual

62.5

20 50

30 75

50 62.5

62.5

A. Sesuai dengan Tingkat Perkembangan Peserta Didik

157

dibayangkan peserta didik).

2. Bahasa yang digunakan dalam media sesuai dengan kematangan emosi peserta didik dengan ilustrasi yang menggambarkan konsepkonsep dari lingkungan terdekat. 1. Pesan disajikan dalam media dengan bahasa yang menarik dan lazim dalam komunikasi tulis bahasa Indonesia. B. Komunikatif 2. Ilustrasi yang digunakan dalam media untuk menjelaskan materi dalam setiap bab atau sub-bab relevan dengan pesan yang disampaikan. 1. Kalimat yang digunakan dalam media mewakili isi pesan yang disampaikan dan mengikuti tata kalimat yang benar dalam bahasa Indonesia. C. lugas 2. Istilah yang digunakan dalam media sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan atau istilah teknis ilmu pengetahuan yang disepakati. 1. Pesan atau materi yang disajikan dalam satu bab harus mencerminkan kesatuan tema. 2. Penyampaian pesan antar alinea dalam media

D. Koherensi Kerutuntuan Alur Pikir

158

mencerminkan keruntutan dan keterkaitan isi.

E. Kesesuaian dengan Kaidah Bahasa Indonesia yang Benar

1. Tata kalimat yang digunakan dalam media untuk menyampaikan pesan, mengacu pada kaidah tata bahasa Indonesia yang baik dan benar. 2.Ejaan yang digunakan dalam media mengacu pada pedoman Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) 1. Penggunaan istilah dalam media yang menggambarkan suatu konsep, prinsip, asas, atau sejenisnya harus konsisten antar bagian dalam media. 2. Penulisan istilah asing dalam media disajikan dengan benar dan tepat. Jumlah Prosentase

F. Penggunaan Istilah

32 66.6666667

35 72.9166667

79 82.29166667

69.7

III. KELAYAKAN PENYAJIAN 1. Sistematika penyajian setiap pokok bahasan dalam media runtut. A. Teknik Penyajian 2. Uraian substansi pokok bahasan dalam media proporsional dengan mempertimbangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.

159

1. Kesesuaian atau ketepatan penggunaan ilustrasi dalam media dengan materi dalam setiap pokok bahasan. 2. Setiap gambar dalam media terlihat jelas B. Pendukung Penyajian Materi 3. Penjelasan singkat sebelum memulai bab baru dalam media diberikan untuk membangkitkan motivasi belajar peserta didik. 4. Animasi dalam media sesuai dengan materi. 1. Penyajian materi dalam media bersifat interaktif dan partisipatif yang memotivasi peserta didik terlibat secara mental dan emosional dalam pencapaian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. 2. Metode dan pendekatan penyajian dalam media sesuai dengan karakteristik mata pelajaran. 3. Penyajian materi dalam media menempatkan peserta didik sebagai subjek pembelajaran. 4. Penyajian materi dalam media dapat merangsang kedalaman pikir peserta didik. D. Penyajian Ilustrasi 1. Tampilan warna dalam

C. Penyajian Pembelajaran

160

Teks dan Gambar

media secara keseluruhan dapat menarik siswa.

2. Teks dalam media dapat dibaca dan terlihat jelas. 3. Adanya kesesuaian ilustrasi dalam penempatan unsur tata letak gambar dan teks dalam media Jumlah Prosentase

39 75

37

76

71.1538462 73.07692308

73.0

PENILAIAN MEDIA PEMBELAJARAN AKUNTANSI SEKOLAH MENENGAH ATAS MEDIA PEMBELAJARAN : Media Power Point STANDAR KOMPETENSI : 5. Memahami Penyusunan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa KOMPETENSI DASAR : 5.6. Membuat ikhtisar siklus akuntansi perusahaan jasa I. KELAYAKAN ISI Sub Komponen Aspek yang Divalidasi 1. Materi yang disajikan dalam media mencerminkan jabaran substansi materi yang terkandung dalam Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) 2. Materi mulai dari pengenalan konsep sampai interaksi antar konsep dalam Penelaah I Penelaah II Jumlah

Persentase (

62.5

A. Cakupan Materi

62.5

161

media sesuai dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). 1. Fakta yang disajikan dalam media sesuai dengan kenyataan dan efisiensi untuk meningkatkan pemahaman peserta didik. (Keakuratan konsep dan definisi) B. Akurasi Materi 2. Konsep yang disajikan dalam media tidak menimbulkan banyak tafsir dan sesuai dengan definisi yang berlaku dalam bidang akuntansi. 1. Deskripsi materi yang disajikan dalam media up to date, sesuai dengan perkembangan keilmuwan akuntansi terkini. 2. Contoh yang disajikan dalam media relevan dan menarik, serta mencerminkan peristiwa, kejadian, atau kondisi terkini (up to date).

62.5

62.5

62.5

C. Kemutakhiran

62.5

3. Rujukan yang digunakan dalam media mencerminkan keter-masakini-an 1. Uraian, contoh, dan latihan (soal dan kasus) yang disajikan dalam media merangsang peserta didik untuk berpikir lebih jauh. 2. Materi yang disajikan dalam media dapat merangsang berpikir kritis, kreatif, dan

62.5

62.5

D. Mengandung Wawasan Kontekstual

62.5

162

inovatif E. Mengembangkan Wawasan Kontekstual 1. Uraian, contoh dan latihan yang disajikan dalam media dapat berasal dari lingkungan terdekat siswa Jumlah Persentase II.KELAYAKAN KEBAHASAN 1. Bahasa yang digunakan, baik untuk menjelaskan konsep dalam media maupun ilustrasi, aplikasi konsep, menggambarkan contoh konkrit (yang dapat dijumpai oleh peserta didik) sampai dengan contoh abstrak (yang secara imajinatif dapat dibayangkan peserta didik). 2. Bahasa yang digunakan dalam media sesuai dengan kematangan emosi peserta didik dengan ilustrasi yang menggambarkan konsepkonsep dari lingkungan terdekat. 1. Pesan disajikan dalam media dengan bahasa yang menarik dan lazim dalam komunikasi tulis bahasa Indonesia. B. Komunikatif 2. Ilustrasi yang digunakan dalam media untuk menjelaskan materi dalam setiap bab atau sub-bab relevan dengan pesan yang disampaikan.

62.5

20 50

30 75

50 62.5

62.5

62.5

A. Sesuai dengan Tingkat Perkembangan Peserta Didik

50

62.5

62.5

163

1. Kalimat yang digunakan dalam media mewakili isi pesan yang disampaikan dan mengikuti tata kalimat yang benar dalam bahasa Indonesia. C. lugas 2. Istilah yang digunakan dalam media sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan atau istilah teknis ilmu pengetahuan yang disepakati. 1. Pesan atau materi yang disajikan dalam satu bab harus mencerminkan kesatuan tema. D. Koherensi Kerutuntuan Alur Pikir 2. Penyampaian pesan antar alinea dalam media mencerminkan keruntutan dan keterkaitan isi. 1. Tata kalimat yang digunakan dalam media untuk menyampaikan pesan, mengacu pada kaidah tata bahasa Indonesia yang baik dan benar. 2.Ejaan yang digunakan dalam media mengacu pada pedoman Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)

62.5

62.5

62.5

62.5

62.5

E. Kesesuaian dengan Kaidah Bahasa Indonesia yang Benar

62.5

F. Penggunaan Istilah

1. Penggunaan istilah dalam media yang menggambarkan suatu konsep, prinsip, asas, atau sejenisnya harus konsisten antar bagian dalam media.

50

164

2. Penulisan istilah asing dalam media disajikan dengan benar dan tepat. Jumlah Prosentase III. KELAYAKAN PENYAJIAN 1. Sistematika penyajian setiap pokok bahasan dalam media runtut. A. Teknik Penyajian

62.5

24 50

34 79 70.83333333 82.29166667

60.4166

75

2. Uraian substansi pokok bahasan dalam media proporsional dengan mempertimbangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.

75

1. Kesesuaian atau ketepatan penggunaan ilustrasi dalam media dengan materi dalam setiap pokok bahasan. 2. Setiap gambar dalam media terlihat jelas B. Pendukung Penyajian Materi 3. Penjelasan singkat sebelum memulai bab baru dalam media diberikan untuk membangkitkan motivasi belajar peserta didik. 4. Animasi dalam media sesuai dengan materi. 1. Penyajian materi dalam media bersifat interaktif dan partisipatif yang memotivasi peserta didik terlibat secara

75

75

75

62.5

C. Penyajian Pembelajaran

75

165

mental dan emosional dalam pencapaian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. 2. Metode dan pendekatan penyajian dalam media sesuai dengan karakteristik mata pelajaran. 3. Penyajian materi dalam media menempatkan peserta didik sebagai subjek pembelajaran. 4. Penyajian materi dalam media dapat merangsang kedalaman pikir peserta didik. 1. Tampilan warna dalam media secara keseluruhan dapat menarik siswa. D. Penyajian Ilustrasi Teks dan Gambar 2. Teks dalam media dapat dibaca dan terlihat jelas. 3. Adanya kesesuaian ilustrasi dalam penempatan unsur tata letak gambar dan teks dalam media Jumlah Prosentase

75

75

75

75

75

75

39 75

38

77

73.07692308 74.03846154

74.0384

PENILAIAN MEDIA PEMBELAJARAN AKUNTANSI

166

MEDIA PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI Jasa KOMPETENSI DASAR I. KELAYAKAN ISI Sub Komponen

SEKOLAH MENENGAH ATAS : Media Power Point : 5. Memahami Penyusunan Siklus Akuntansi Perusahaan : 5.7. Menyusun laporan keuangan perusahaan jasa

Aspek yang Divalidasi 1. Materi yang disajikan dalam media mencerminkan jabaran substansi materi yang terkandung dalam Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) 2. Materi mulai dari pengenalan konsep sampai interaksi antar konsep dalam media sesuai dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). 1. Fakta yang disajikan dalam media sesuai dengan kenyataan dan efisiensi untuk meningkatkan pemahaman peserta didik. (Keakuratan konsep dan definisi) 2. Konsep yang disajikan dalam media tidak menimbulkan banyak tafsir dan sesuai dengan definisi yang berlaku dalam bidang akuntansi. 1. Deskripsi materi yang disajikan dalam media up to date, sesuai dengan perkembangan keilmuwan akuntansi terkini.

Penelaah I

Penelaah II

Jumlah

Persentase (%)

75

A. Cakupan Materi

75

62.5

B. Akurasi Materi

75

C. Kemutakhiran

62.5

167

2. Contoh yang disajikan dalam media relevan dan menarik, serta mencerminkan peristiwa, kejadian, atau kondisi terkini (up to date). 3. Rujukan yang digunakan dalam media mencerminkan ketermasakini-an 1. Uraian, contoh, dan latihan (soal dan kasus) yang disajikan dalam media merangsang peserta didik untuk berpikir lebih jauh. 2. Materi yang disajikan dalam media dapat merangsang berpikir kritis, kreatif, dan inovatif 1. Uraian, contoh dan latihan yang disajikan dalam media dapat berasal dari lingkungan terdekat siswa Jumlah Persentase II.KELAYAKAN KEBAHASAN 1. Bahasa yang digunakan, baik untuk menjelaskan konsep dalam media maupun ilustrasi, aplikasi konsep, menggambarkan contoh konkrit (yang dapat dijumpai oleh peserta didik) sampai dengan contoh abstrak (yang secara

75

62.5

75

D. Mengandung Wawasan Kontekstual

75

E. Mengembangkan Wawasan Kontekstual

75

30 75

27 67.5

57 71.25

71.25

A. Sesuai dengan Tingkat Perkembangan Peserta Didik

75

168

B. Komunikatif

C. lugas

D. Koherensi Kerutuntuan Alur

imajinatif dapat dibayangkan peserta didik). 2. Bahasa yang digunakan dalam media sesuai dengan kematangan emosi peserta didik dengan ilustrasi yang menggambarkan konsep-konsep dari lingkungan terdekat. 1. Pesan disajikan dalam media dengan bahasa yang menarik dan lazim dalam komunikasi tulis bahasa Indonesia. 2. Ilustrasi yang digunakan dalam media untuk menjelaskan materi dalam setiap bab atau sub-bab relevan dengan pesan yang disampaikan. 1. Kalimat yang digunakan dalam media mewakili isi pesan yang disampaikan dan mengikuti tata kalimat yang benar dalam bahasa Indonesia. 2. Istilah yang digunakan dalam media sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan atau istilah teknis ilmu pengetahuan yang disepakati. 1. Pesan atau materi yang disajikan dalam

75

62.5

75

75

62.5

62.5

169

Pikir

E. Kesesuaian dengan Kaidah Bahasa Indonesia yang Benar

F. Penggunaan Istilah

satu bab harus mencerminkan kesatuan tema. 2. Penyampaian pesan antar alinea dalam media mencerminkan keruntutan dan keterkaitan isi. 1. Tata kalimat yang digunakan dalam media untuk menyampaikan pesan, mengacu pada kaidah tata bahasa Indonesia yang baik dan benar. 2.Ejaan yang digunakan dalam media mengacu pada pedoman Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) 1. Penggunaan istilah dalam media yang menggambarkan suatu konsep, prinsip, asas, atau sejenisnya harus konsisten antar bagian dalam media. 2. Penulisan istilah asing dalam media disajikan dengan benar dan tepat. Jumlah Prosentase

62.5

62.5

75

75

75

33 68.75

34 67 70.83333333 69,79166667

69.79166667

III. KELAYAKAN PENYAJIAN 1. Sistematika penyajian setiap pokok bahasan dalam media runtut. 2. Uraian substansi

A. Teknik Penyajian

62.5

75

170

B. Pendukung Penyajian Materi

pokok bahasan dalam media proporsional dengan mempertimbangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. 1. Kesesuaian atau ketepatan penggunaan ilustrasi dalam media dengan materi dalam setiap pokok bahasan. 2. Setiap gambar dalam media terlihat jelas 3. Penjelasan singkat sebelum memulai bab baru dalam media diberikan untuk membangkitkan motivasi belajar peserta didik. 4. Animasi dalam media sesuai dengan materi. 1. Penyajian materi dalam media bersifat interaktif dan partisipatif yang memotivasi peserta didik terlibat secara mental dan emosional dalam pencapaian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. 2. Metode dan pendekatan penyajian dalam media sesuai dengan karakteristik mata pelajaran. 3. Penyajian materi

75

62.5

50

62.5

75

C. Penyajian Pembelajaran

62.5

75

171

dalam media menempatkan peserta didik sebagai subjek pembelajaran. 4. Penyajian materi dalam media dapat merangsang kedalaman pikir peserta didik. 1. Tampilan warna dalam media secara keseluruhan dapat menarik siswa. D. Penyajian Ilustrasi Teks dan Gambar 2. Teks dalam media dapat dibaca dan terlihat jelas. 3. Adanya kesesuaian ilustrasi dalam penempatan unsur tata letak gambar dan teks dalam media Jumlah Prosentase

62.5

75

75

75

39 75

32

71

61.53846154 68.26923077

68.26923077

172

Anda mungkin juga menyukai