Anda di halaman 1dari 14

Beranda

Profil Anggota

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator

Hukum dan Peradilan Internasional

Penutup

Beranda
Profil Anggota

Profil Anggota

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar Intan Anisa utami Indikator Ida Ayu Pica Ratna Utami Yuliana Fuji Lestary

Hukum dan Peradilan Internasional

Penutup M Ridho Mirajid

Beranda
Profil Anggota

Standar Kompetensi

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

5. Menganalisis Sistem Hukum


dan Peradilan Internasional

Indikator

Hukum dan Peradilan Internasional

Penutup

Beranda
Profil Anggota

Kompetensi Dasar
5.1. Mendeskripsikan sistem hukum dan peradilan internasional. 5.2. Menjelaskan penyebab timbulnya sengketa internasional dan cara penyelesaian oleh Mahkamah Internasional. 5.3. Menghargai putusan Mahkamah Internasional.

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator

Hukum dan Peradilan Internasional

Penutup

Beranda
Profil Anggota

Indikator
Menguraikan pengertian sistem hukum dan asal mula hukum internasional. Menjelaskan hukum internasional dalam arti modern, asas-asas, sumber hukum dan subjek hukum internasional. Mendeskripsikan hubungan hukum internasional dengan hukum nasional dan proses ratifikasi hukum internasional. Menganalisis tentang peradilan internasional.

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator

Hukum dan Peradilan Internasional

Penutup

Beranda
Profil Anggota

Hukum dan Peradilan Internasional

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator

Sumber-sumber hukum dan peradilan internasional adalah sumber - sumber yang digunakan oleh Mahkamah Internasional dalam memutuskan masalah - masalah internasional.

Hukum dan Peradilan Internasional

Penutup

Beranda
Profil Anggota

Landasan hukum yang menjadi sumber hukum Internasional


a. Pasal 7 konvensi ke-12 di Den Haag tanggal 18 Oktober 1907, yang mendirikan Mahkamah Internasional perampasan kapal di laut b. Pasal 38 Statuta Mahkamah Internasional tertanggal 16 Desember 1920, yang tercantum dalam Piagam PBB tanggal 26 Juni 1945. Menurut pasal dia atas, sumber hukum Internasional yang digunakan Mahkamah Internasional untuk mengadili perkara dari:

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator

Hukum dan Peradilan Internasional

Penutup

Beranda
Profil Anggota

Perjanjian internasional Perjanjian internasional adalah perjanjian yang diadakan antar anggota masyarakat bangsa-bangsa dan bertujuan untuk mewujudakan akibat hukum tertentu. Perjanjian itu bisa disebut perjanjian internasional bila perjanjian itu diadakan oleh subjek hukum internasional yang menjadi anggota masyarakat internasional. Dalam perjanjian itu diperlukan adanya : Negara-negara yang tergabung dalam organisasi; Bersedia mengadakan ikatan hukum tertentu; Kata seapakt untuk melakukan sesuatu, dan Bersedia menanggung akibat-akibat hukum yang terjadi.

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator

Hukum dan Peradilan Internasional

Penutup

Foto-Foto Perjanjian Internasional


Beranda
Profil Anggota

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator

Hukum dan Peradilan Internasional

Penutup

Beranda
Profil Anggota

Kebiasaan internasional Kebiasaan internasional merupakan kebiasaan umum yang diterima sebagai hukum. Agar kebiasaan internasional bisa menjadi sumber hukum internasional ada 2 unsur yang harus dipenuhi, yaitu unsur material dan psikologis. Unsur material menunjuk kepada adanya kebiasaan yang bersifar umum, unsur psikologis menunjuk pada kenyataan diterimanya kebiasaan internasional sebagai hukum. Contoh hukum kebiasaan internasional: hak satu negara untuk memanfaatkan laut bebas (high seas) untuk penangkapan ikan, navigasi, penerbangan, dan kapal selam.

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator

Hukum dan Peradilan Internasional

Penutup

Asas Hukum
Beranda
Profil Anggota

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator

Hukum dan Peradilan Internasional

Penutup

Asas hukum umum ialah asas hukum yang mendasari sistem hukum modern yaitu sistem hukum positif yang didasarkan atas asas dan lembaga hukum negara barat yang untuk sebagian besar didasarkan atas asas dan lembaga hukum Romawi. Menurut Pasal 38 ayat (1) asas hukum umum merupakan suatu sumber hukum formal utama yang berdiri sendiri di samping kedua sumber hukum yang telah disebut di muka yaitu perjanjian internasional dan kebiasaan. Adanya asas hukum umum sebagai sumber hukum primer tersendiri sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan hukum internasional sebagai sistem hukum positif. Pertama dengan adanya sumber hukum ini mahkamah tidak dapat menyatakan non liquet yakni menolak mengadili perkara karena tiadanya hukum yang mengatur persoalan yang diajukan. Berhubungan erat dengan ini ialah bahwa kedudukan mahkamah internasional sebagai badan yang membentuk dan menemukan hukum baru diperkuat dengan adanya sumber hukum ini. Keleluasaan bergerak yang diberikan oleh sumber hukum ini kepada mahkamah dalam membentuk hukum baru sangat berfaedah bagi perkembangan hukum internasional.

Beranda
Profil Anggota

keputusan pengadilan dan pendapat para sarjana


Merupakan sumber subsider atau sumber tambahan. Artinya keputusan pengadilan dan pendapat para sarjana dapat dikemukan untuk membuktikan adanya kaidah hukum internasional mengenai suatu persoalan yang didasarkan atas sumber hukum primer. Keputusan pengadilan dan pendapat para sarjana itu sendiri tidak mengikat artinya tidak dapat menimbulkan suatu kaidah hukum. Keputusan Mahkamah Internasional sendiri tidak mengikat selain bagi perkara yang bersangkutan, maka a fortion keputusan pengadilan lainnya tidak mungkin mempunyai keputusan yang mengikat. Walaupun keputusan pengadilan tidak mempunyai kekuatan yang mengikat namun keputusan pengadilan internasional, terutama Mahkamah Internasional Permanen (Permanent Court of International Justice), Mahkamah Internasional (Iternational Court of Justice), Mahkamah Arbitrase Permanen (Permanent Court Arbtration) mempunyai pengaruh besar dalam perkembangan hukum intersional. Mengenai sumber hukum tambahan yang kedua yaitu ajaran para sarjana hukum terkemuka dapat dikatakan bahwa penelitian dan tulisan yang dilakukan oleh sarjana terkemuka sering dapat dipakai sebagai pegangan atau pedoman untuk menemukan apa yang menjadi hukum internasional walaupun ajaran para sarjana itu sendiri tidak menimbulkan hukum.

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator

Hukum dan Peradilan Internasional

Penutup

Beranda
Profil Anggota

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator

Hukum dan Peradilan Internasional

Penutup

Pertumbuhan lembaga dan organisasi internasional dalam 50 tahun belakangan ini telah mengakibatkan timbulnya berbagai keputusan baik dari badan legislatif, eksekutif maupun yudikatif dari lembaga atau organisasi internasional itu tidak dapat diabaikan dalam suatu pembahasan tentang sumber hukum internasional, walaupun keputusan itu belum tntu dapat dikatakan sumber hukum internasional. Keputusan badan tersebut terbatas pada lingkungan organisasi tersebut yang melahirkan berbagai kaidah yang mengatur pergaulan antar anggota-anggotanya. Dalam hal lain keputusan itu mempunyai kekuatan mengikat yang meliputi beberapa negara, sedangkan ada pula keputusan jenis lain yang mempunyai pengaruh yang jauh lebih besar dari semestinya. Contohnya Resolusi PBB, Pengaruh melintasi batas negara dalam MEE.

Beranda
Profil Anggota

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator

Hukum dan Peradilan Internasional

Tuhan tidak menurunkan takdir begitu saja. Tuhan memberikan takdir sesuai dengan apa yang kita lakukan. Jika kita maju dan berusaha, Tuhan akan memberikan takdir kesuksesan. Jika kita lengah dan malas, maka Tuhan akan memberikan takdir kegagalan.

Penutup

Anda mungkin juga menyukai