Anda di halaman 1dari 46

KETERAMPILAN KLINIK

KEDOKTERAN DI FK UII

dr. Ana Fauziyati


Koordinator Keterampilan
Medik FK UII
Blok Introduksi, 14 September 2007
1
Pendahuluan
 Keterampilan klinik/keterampilan medik
(clinical skills) adalah serangkaian kegiatan
psikomotorik yang berhubungan dengan medis
atau kedokteran
 Keterampilan klinik menunjang setiap proses
klinik, meliputi:
 Anamnesis
 Pemeriksaan fisik
 Pemeriksaan penunjang
 Terapi dan Follow up
 Keterampilan integrative clinical reasoning dalam
bentuk Modified Essay Question (MEQ)

2
Five Stars Doctor
 Care Provider (Penyedia pelayanan
kesehatan)
 Decision Maker (Pembuat
keputusan)
 Communicator (Komunikator)
 Community Leader (Pemimpin
Masyarakat)
 Manager (Manajer)
3
Peran Keterampilan Klinik dalam
Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK)
 FK UII telah menerapkan Kurikulum
Berbasis Kompetensi (KBK) sejak 2005
 Merujuk pada Standar Kompetensi
Dokter Umum dari Konsil Kedokteran
Indonesia (KKI)
 Keterampilan klinik mempunyai peran
penting dalam Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK)
 Keterampilan klinik merupakan
kompetensi seorang dokter umum 4
Kegiatan Keterampilan
Medik
 Merupakan salah satu dari 5 bentuk
kegiatan belajar dalam sistem
pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) di FK UII
 Bentuk Kegiatan Belajar di FK UII
 Diskusi Tutorial
 Keterampilan Medik
 Praktikum
 Program Pengenalan Klinik (PPK) atau
Penugasan
 Kuliah Pakar 5
Area Kompetensi pada Standar
Kompetensi Dokter Umum menurut Konsil
Kedokteran Indonesia (KKI)
 Area Kompetensi 1: Komunikasi Efektif
 Area kompetensi 2: Keterampilan Klinik Dasar
 Area Kompetensi 3: Landasan Ilmiah
Kedokteran
 Area Kompetensi 4: Pengelolaan Masalah
Kesehatan
 Area Kompetensi 5: Pengelolaan Informasi
 Area Kompetensi 6: Mawas diri dan
Pengembangan Diri
 Area Kompetensi 7: Etika Moral,
Profesionalisme dan Medikolegal

6
Keterampilan Komunikasi
Efektif
 Komunikasi efektif sangat penting dan
harus dikuasai dokter, karena:
 Pelayanan kedokteran bersifat
komprehensif, kontinyu, koordinatif dan
kolaboratif
 Pasien merupakan anggota keluarga,
komunitas, masyarakat dan lingkungan
 Dokter bekerjasama dengan profesi lain
 Semua harus dikomunikasikan secara
efektif
7
Keterampilan Komunikasi
Efektif
 Memperhatikan aspek sosio budaya,
etika dan norma setempat
 Diperlukan dalam komunikasi ilmiah
untuk pengelolaan pasien
 Diperlukan untuk kerjasama dengan
profesi lain, pasien, keluarga dan
masyarakat
 Jenis komunikasi meliputi komunikasi
verbal dan non verbal
8
Lingkup Komunikasi dalam
Praktek Pelayanan Kesehatan
 Komunikasi dokter dengan pasien
 Komunikasi dokter dengan
keluarga pasien
 Komunikasi dokter dengan
masyarakat
 Komunikasi dokter dengan profesi
kesehatan yang lain
 Komunikasi lintas sektoral
9
Lingkup Komunikasi Efektif dalam
Proses Pendidikan Dokter
 Komunikasi tertulis untuk tugas
kedokteran
 Kerja sama kelompok
 Pertemuan klinik
 Presentasi oral
 Pendidikan keluarga ataupun
masyarakat
 Komunikasi dengan profesi lain
10
Keterampilan Komunikasi Efektif di
FK UII
 Anamnesis
 Konseling
 Penjelasan prosedur dan negosiasi
pembuatan keputusan medik-
Persetujuan Tindakan Medik
(Informed Consent)
 Pendidikan (Edukasi) Pasien

11
Keterampilan Komunikasi Efektif di
FK UII
 Dasar-Dasar Komunikasi Survey (Skills
Practice Blok KPK)
 Public Speaking (Skills Practice Blok
KPK)
 Negosiasi dan Memimpin Rapat (Skills
Practice Blok KPK)
 Anamnesis (KM Semua Blok Klinis)
 Penjelasan prosedur dan persetujuan
tindakan medik (KM Blok Medikolegal)
 Penyuluhan masyarakat (Skills Practice
Blok Kesehatan Masyarakat) 12
Keterampilan Komunikasi Efektif di
FK UII
 Menjelaskan Berita Buruk (Blok
Kardiovaskuler)
 Menggali stressor psikososial dan
kasus sensitif (Blok Kesehatan
Jiwa)
 Menggali simtomatologi pasien
dengan gangguan jiwa (Blok
kesehatan Jiwa)
 Konseling KB (Blok Reproduksi) 13
Keterampilan Komunikasi
Efektif di FK UII
 Menjelaskan tentang obat (Blok
Pengobatan Rasional)
 Menjelaskan pemakaian obat
berdasarkan bentuk sediaan obat
(Blok Pengobatan Rasional)

14
Lingkup Keterampilan Klinik
Dasar
 Mendapat dan mencatat informasi
akurat
 Pemeriksaan fisik umum
 Pemeriksaan fisik sesuai masalah
pasien
 Prosedur klinik rutin
 Prosedur laboratorium dan diagnostik
rutin
 Manentukan dan menilai hasil
pemeriksaan laboratorium dan
diagnostik yang relevan 15
Keterampilan Klinik Dasar
di FK UII
 Pemeriksaan fisik umum, gambaran
umum/keadaan umum, status gizi (Blok
Biomedis, Blok Sistem Digestiva, Blok
Kesehatan Anak )
 Pemeriksaan Tanda Vital (Vital Sign):
Respirasi, Denyut Nadi, Tekanan Darah
dan Suhu (Blok Introduksi dan
Biomedis)
 Pemeriksaan Kepala (semua blok secara
umum)
16
Keterampilan Klinik Dasar
di FK UII
 Pemeriksaan Mata (Blok Organ Indera)
 Pemeriksaan THT/Telinga, Hidung dan
Tenggorok (Blok Organ Indera)
 Pemeriksaan Leher (Blok Endokrin)
 Pemeriksaan Dada dan Dinding
Dada/Thorax (Blok Kardiovaskuler)
 Pemeriksaan Jantung (Blok
Kardiovaskuler)
 Pemeriksaan Paru (Blok Respirasi)
17
Keterampilan Klinik Dasar
di FK UII
 Pemeriksaan payudara (Blok
Reproduksi)
 Pemeriksaan abdomen, hepar, lien,
ginjal (Blok Digesti dan Blok Uropoetika)
 Pemeriksaan genitalia eksterna pria dan
wanita (Blok Uropoetika dan Blok
Reproduksi)
 Pemeriksaan pelvis dan pemeriksaan
dalam (ginekologi, inspekulo dan
bimanual/vaginal toucher) (Blok
Reproduksi)
 Pemeriksaan rektum dan prostat (rectal 18
Keterampilan Klinik Dasar
di FK UII
 Pemeriksaan pembuluh darah perifer
dengan teknik Rumple Leed (Blok
Kardiovaskuler)
 Pemeriksaan refleks dan neurologi
lengkap (Refleks fisiologis, refleks
patologis, meningeal sign, tingkat
kesadaran/Glasgow Coma Scale,
sensibilitas, provokasi nyeri untuk low
back pain) (Blok Neurosains)
 Pemeriksaan ujud kelainan kulit (UKK)
19
Keterampilan Pemeriksaan
Klinik Sesuai Masalah
Pasien
 Pemeriksaan kejiwaan (Blok kesehatan Jiwa)
 Pemeriksaan fungsi umum
 Pemeriksaan fisik neonatus (Blok Kesehatan
Anak)
 Pemeriksaan fisik anak (Blok Kesehatan Anak)
 Pemeriksaan tumbuh kembang anak/Denver II
test (Blok Kesehatan Anak)
 Pemeriksaan wanita hamil, ANC dan Leopold
(Blok Reproduksi)
 Assessment Geriatri (Blok Usia Lanjut)

20
Prosedur Klinik Rutin Terkait
dengan Pemeriksaan
Penunjang
 Upaya umum dengan hati-hati dan
waspada (Universal Precaution - semua
blok)
 Pungsi Vena (Blok Darah)
 Pungsi Arteri (belum diajarkan)
 Membuat sediaan apus tenggorok
(Praktikum Mikrobiologi)
 Membuat sediaan pap smear fiksasi dan
pengirimannya (Blok Reproduksi)
 Lumbal pungsi (demonstrasi Blok
Neurologi) 21
Prosedur Klinik Rutin
Terapeutik
 Bekerja dengan prinsip sterilitas (Teknik
Aseptik, Blok SPTPI)
 Perawatan dasar luka (Blok Biomedis, Blok
SPTPI, Blok Trauma dan Kegawatdaruratan)
 Kontrol/pemeriksaan perdarahan masif (Blok
Trauma dan Kegawatdaruratan)
 Insisi dan drainase pada kelainan superfisial
kulit
 Menjahit kulit dan jaringan subkutan (Blok
Biomedis dan Blok Trauma)
 Sirkumsisi (Ekstrakurikuler-bakti sosial)

22
Prosedur Klinik Rutin
Terapeutik
 Insersi pipa NGT (Nasogastric Tube) (Blok
Sistem Digestiva)
 Pemasangan kateter (Blok Uropoetika)
 Pemasangan infus (Blok Kardiovaskuler)
 Pertolongan persalinan partus normal (Blok
Reproduksi)
 Resusitasi Jantung Paru/RJP (Blok Trauma dan
Kegawatdaruratan)
 Pemasangan Endotracheal Tube/ET (Blok
Trauma dan Kegawatdaruratan)
 Pembalutan, pembidaian dan pemasangan
gips (Blok Sistem Gerak)

23
Prosedur Klinik Rutin
Terapeutik
 Memasang alat kontrasepsi implan
(Blok Reproduksi)
 Memasang alat kontasepsi IUD (Blok
Reproduksi)
 Menyuntik intrakutan, subkutan,
intramuskular dan intravena (Blok
Darah dan Kesehatan Anak)
 ACLS lengkap (belum diajarkan)

24
Keterampilan Terapeutik
Lainnya
 Membaca Resep
 Menulis Resep
 Terapi Cairan

25
Prosedur laboratorium
dasar dan prosedur
diagnostik
 Kemampuan Menggunakan Mikroskop
(Blok Introduksi)
 Pemeriksaan Gram, Ziehl Nielsen
(Praktikum Mikrobiologi- Blok SPTPI)
 EKG dan interpretasinya (KM Blok
Kardiovaskuler)
 USG (belum diajarkan)
 Interpretasi hasil foto Roentgen (Blok
Gerak, Respirasi, Trauma dan
Kegawatdaruratan)
26
Prosedur laboratorium
dasar dan prosedur
diagnostik
 Pemeriksaan darah rutin (Praktikum Fisiologi
dan Patologi Klinik)
 Darah samar tinja (Praktikum Patologi Klinik)
 Pemeriksaan Urin (Praktikum Patologi Klinik
Blok Uropoetika)
 Test Kehamilan (PP test/HCG test) (Praktikum
Fisiologi Blok Reproduksi)
 Sediaan apus basah vagina (Praktikum
Mikrobiologi)
 Sediaan apus darah (KM Blok SPTPI)
 Keterampilan interpretasi hasil pemeriksaan
laboratorium (pada Modified Essay
Question/MEQ Blok Klinis)
27
Prosedur Klinik Awal
Kegawatdaruratan
 Pasien tak sadar (Blok Trauma dan
Kegawatdaruratan)
 Kegawatdaruratan jantung paru-
Resusitasi Jantung paru Otak/RJPO (Blok
Trauma dan Kegawat daruratan)
 Pemasangan ET (Blok Trauma dan
Kegawatdaruratan)
 Multipel Trauma: Pembalutan,
Pembidaian, Pasang Gips(Blok Trauma
dan Kegawatdaruratan)
28
Area Kompetensi 4:
Keterampilan Pengelolaan
Masalah Kesehatan
 Modified Essay Question/MEQ (Blok
Klinik semester III ke atas )
 MEQ adalah serangkaian pertanyaan
berdasarkan skenario klinik untuk
melatih keterampilan berfikir runtut
dalam proses klinik (melatih clinical
reasoning)
 Menyusun dan menjelaskan rencana
pengobatan (Blok Pengobatan
Rasional)-Proses Keputusan Terapi 29
Area Kompetensi 4:
Keterampilan Pengelolaan
Masalah Kesehatan
 RMOM (Rekam Medik Berorientasi
Masalah- Kurikulum Lama Blok
Penyakit Menular- Kurikulum Baru
Blok SPTPI)

30
Area Kompetensi 5:Pengelolaan
Informasi
 Membuat dan menyimpan rekam
medik dengan baik untuk analisis
dan perbaikan pada masa
mendatang
 Kemampuan menuliskan resume
hasil anamnesis, pemeriksaan fisik
maupun interpretasi data hasil
pemeriksaan laboratorium dan
penunjang lainnya
31
Area Kompetensi 7: Etika, moral,
profesionalisme dan medikolegal
 Dalam komunikasi interpersonal
mengedepankan empati
 Dalam melakukan
prosedur/tindakan harus memberi
penjelasan dan meminta
persetujuan terlebih dahulu
 Profesional dalam bekerja (lege
artis) sesuai dengan prosedur
32
METODE BELAJAR
KETERAMPILAN MEDIK DI FK UII
 Kegiatan Keterampilan Medik dengan
Instruktur
 2 kali/minggu (Selasa dan Kamis @ 2
jam)
 Kegiatan Mandiri
 Ujian Keterampilan Medik tiap akhir blok
 Bimbingan Keterampilan Medik
 Ujian Perbaikan Keterampilan Medik tiap
akhir tahun
 Ujian Kepaniteraan Umum pada akhir
pendidikan pre klinik untuk SYARAT 33
METODE BELAJAR
KETERAMPILAN MEDIK DI FK UII
 Ada role play/bermain peran (teman
sendiri yang menjadi naracoba, contoh
anamnesis)
 Ada probandus/pasien simulasi (pada
pemeriksaan fisik maupun pada saat
ujian)
 Menggunakan manekin/alat bantu dan
peraga
 Menggunakan alat medis sesungguhnya
(contoh EKG) 34
ATURAN MAIN DI
KETERAMPILAN MEDIK
 Datang tepat waktu
 Memakai baju yang sopan sesuai
aturan FK UII
 Meminjam alat ke Laboratorium
Keterampilan Medik sebelum
kegiatan dan mengembalikan
dalam keadaan lengkap
 Mengganti bila merusakkan

35
ATURAN MAIN DI
KETERAMPILAN MEDIK
 Kehadiran minimal 60% untuk syarat
ujian
 Ada passing grade tiap topik
keterampilan medik (60-75), bila tidak
mencapai passing grade nilai
dinolkan/tidak lulus
 Tidak lulus ujian keterampilan medik
 Wajib ikut bimbingan keterampilan medik
dan membayar
 Tidak ikut bimbingan nilai blok tidak keluar
dan tidak diperkenankan mengikuti ujian
remediasi keterampilan medik 36
UJIAN KETERAMPILAN
MEDIK
 Menggunakan sistem OSCE
(Objective Structured Clinical
Examination)
 Diselenggarakan tiap akhir blok
 Menggunakan checklist untuk
penilaian yang objektif dan ada
passing grade
 Terdiri dari beberapa stasion
 Evaluator = Instruktur 37
PRINSIP BELAJAR
KETERAMPILAN MEDIK
 Dari sederhana sampai kompleks
 Melakukan, bukan melihat!
I see I forget
I do I remember
 Mengulang-ulang sampai
terampil/KOMPETEN
Latihan mandiri, ujian, bimbingan, ujian
perbaikan
 Terintegrasi
Menggabungkan berbagai keterampilan
38
Prinsip Latihan
Keterampilan
 Dilatihkan oleh instruktur standar
 Dari sederhana ke kompleks
 Diulang-ulang
 Terintegrasi
 Kompeten

39
Kepaniteraan Umum

 Diselenggarakan bagi mahasiswa


yang sudah tutup teori sebagai
syarat koas
 Penilaian harus 100% Lulus
 Ada ujian ulangan 3 bulan sekali
 Berguna untuk membekali
keterampilan selama pendidikan
klinik dan ujian OSCE pendidikan 40
PENELITIAN TENTANG
ASSESSMENT KET. MED. FK
UII
 Hubungan antara nilai
kepaniteraan umum dengan nilai
ujian OSCE pendidikan klinik (ujian
koasistensi)
 Hubungan antara tingkat
kecemasan mahasiswa saat ujian
keterampilan medik dan nilai ujian
keterampilan medik
41
PENELITIAN TENTANG
ASSESSMENT KET. MED. FK
UII
 Endrawati, 2007 : Masih terdapat
perbedaan penilaian antar evaluator
pada ujian anamnesis
 Rahmawati, 2007 : Ada pengaruh
signifikan bimbingan keterampilan
medik terhadap peningkatan nilai
keterampilan medik
 Hubungan antara keaktifan dalam
kegiatan mandiri dengan nilai
keterampilan medik
42
FASILITAS YANG DIMILIKI
 Laboratorium (Ruang Administrasi dan
Penyimpanan Alat Keterampilan Medik)
di Lantai 4
 Ruang Tutorial (33 ruang) sekaligus
sebagai ruang keterampilan medik
 Clinical Skills Laboratory (Mini Hospital)
di Lantai 1 untuk kegiatan mandiri
 Manekin, alat dan bahan, jumlah cukup,
perlu ditambah (kualitas&kuantitas)
 VCD Keterampilan Medik
43
Nilai-Nilai Islam dalam Komunikasi
Efektif dari Rekomendasi Forum
Kedokteran Islam Indonesia (FOKI)
 Komunikasi Efektif
 Pra Kondisi : Niat ikhlas, penampilan sesuai
dokter muslim, ruangan yang kondusif,
akhlaq mulia
 In Kondisi Mengucapkan/menjawab salam,
tutur kata lembut, empati, menasihati,
tawadlu’, amanah (menjaga rahasia), sabar,
teliti, efisien, berbicara dengan bahasa yang
mudah dipahami
 Pasca Kondisi : Mendoakan, menasihati,
memotivasi untuk sabar, ikhtiar dan tawakal
44
Nilai-Nilai Islam dalam Keterampilan
Klinik dari Rekomendasi Forum
Kedokteran Islam Indonesia (FOKI)
 Menjaga aurat dan hubungan
dokter pasien laki-laki dan wanita
 Mengucapkan Bismillah sebelum
tindakan
 Mengucapkan Alhamdulillah dan
terimakasih sesudah tindakan
 Memperhatikan aspek syari’ah
dalam prosedur klinik

45
Penutup

46

Anda mungkin juga menyukai