Skripsi Andi Supriadi
Skripsi Andi Supriadi
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar sarjana Ilmu Sosial dan politik pada
Program Studi Ilmu Administrasi Negara
Oleh :
ANDI SUPRIADI
NIM. 072785
NIM : 6661072785
Kabupaten Serang” adalah hasil karya saya sendiri, dan seluruh sumber yang
dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Apabila
dikemudian hari skripsi ini terbukti mengandung unsur plagiat, maka gelar
ANDI SUPRIADI
LEMBAR PERSETUJUAN
Mengetahui
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Dekan FISIP
Universitras Sultan Ageng Tirtayasa
Skripsi ini telah diuji dihadapan Dewan Penguji Sidang Skripsi Penelitian di
Serang, tanggal 27 April 2012 dan dinyatakan LULUS.
Mengesahkan,
Ketua Penguji
Anggota:
Anggota:
Mengetahui
Alangkah Baiknya Jika Hidup yang sesaat ini dapat berbagi kebahagian
Berkat do’a kalian akhirnya saya dapat dengan mudah menjalani hidup”
ABSTRAK
Puji syukur selalu kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan
karunia-Nya yang telah diberikan kepada kita semua. Shalawat serta salam
senantiasa selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW,
kepada keluarga, sahabat, serta tak lupa juga kita yang senantiasa selalu istiqomah
dan ikhlas untuk menjadi umatnya. Dan atas berkat rahmat, karunia, dan ridho-
Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Sosial pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan
Kecamatan Gunung Sari Kabupaten Serang”. Hasil skripsi ini tentunya tak lepas
dari bantuan banyak pihak yang selalu mendukung peneliti secara moriil dan
materiil. Maka dengan ketulusan hati, peneliti ingin mengucapkan rasa terima
Tirtayasa
2. Dr.Agus Sjafari, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
5. Gandung Ismanto S,Sos, M.Si selaku pembantu dekan III Fakultas Ilmu
6. Rina Yulianti S.SIP, M.Si Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
7. Anis Fuad S.Sos, M.Si selaku sekretaris Jurusan Program Studi Ilmu
dilakukan.
10. Semua Dosen dan Staf Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu
11. Bpk. Drs.H. Timan. selaku Camat di Kecamatan Gunung Sari Kabupaten
12. Drs. A.Fatoni Ibnu Shofa M,Si selaku Seketaris camat Kecamatan Gunung
bantuan kepada peneliti untuk mencari data sesuai dengan yang peneliti
butuhkan.
14. Bapak dan Ibu yang telah tulus ikhlas memberikan kasih sayang, doa,
teman kelas F angkatan „07, dan tidak lupa juga teman hidupku kelak
16. Semua pihak yang telah membantu peneliti yang tidak bisa saya sebutkan
satu per satu hingga selesainya Skripsi ini, semoga kebaikan kalian
Selain itu, peneliti menyadari pula banyaknya kekurangan dari apa yang
telah coba dipaparkan dan dibahas dalam Skripsi penelitian ini. Maka dari itu,
peneliti, dengan segala keterbukaan, kerendahan hati, dan juga kelapangan dada,
bersedia menerima segala masukan, baik itu berupa saran ataupun kritik yang
karya lebih baik dan lebih bermanfaat lagi untuk kemudian hari.
Peneliti
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN ORISINILITAS
LEMBAR PERSEMBAHAN
ABSTRAK
PENDAHULUAN
Pernyataan ini jelas tertuang pada ayat pertama dan pada pasal yang pertama pula,
Perjuangan dalam rangka mencapai kemerdekaan itu telah dimulai jauh sebelum
detik proklamasi.
sosial. Secara umum, cita-cita itu adalah membentuk masyarakat yang adil dan
adalkah suatu hal yang telah lama direkomendasikan oleh para akademis dalam
forum-forum ilmiah dan didambakan oleh para praktisi dan birokrat didaerah.
Prinsip otonomi daerah lahir karena keyakinan bahwa tidak semua urusan dapat
dilaksanakan pemerintahan pusat. Ada urusan-urusan pemerintahan yang lebih
baik dan efektif jika dilakukan oleh daerah. Dengan demikian penyelenggaraan
berimplikasi pada terjadinya perubahan beban tugas dan struktur organisasi yang
mewadahinya.
mengatur persyaratan yang pasti dalam pembentukan daerah otonom yang pada
Tahun 2004 adalah syarat administratf, syarat teknis dan syarat kewilayahan.
suatu daerah dimekarkan. Atas dasar rumusan ke tiga syarat diatas daerah otonom
akan berfugsi demi peningkatan peranan pemerintah daerah secara aktif dalam
keseluruhan (Sabarno,2007:190).
kepada masyarakat oleh karena itu pemerintah tidak diadakan untuk dirinya
akan bisa memperbaiki iklim investasi yang sangat di perlukan bangsa ini agar
bisa segera keluar dari krisis ekonomi yang berkepanjangan. Dalam kehidupan
Sementara itu dari kehidupan politik, perbaikan pelayana publik juga sangat
Buruknya pelayanan publik selama ini menjadi salah satu variabel penting yang
Oleh karena itu, perbaikan pelayanan publik mutlak diperlukan agar image buruk
Peningkatan kualitas pelayanan adalah salah satu isu yang sangat krusial
dimana hal ini terjadi karena disatu sisi tuntutan masyarakat terhadap kualitas
pelayanan dari tahun ketahun semakin besar. Sementara itu praktek penyelenggara
tersebut sering tidak sesuai dengan harapan karena secara empiris pelayanan
publik yang terjadi selama ini masih bercirikan : berbelit-belit, lambat, mahal, dan
diposisikan sebagai pihak yang “melayani” bukan yang dilayani. Oleh karena itu,
kepada masyarakat.
Pengukuran kinerja pelayanan publik sering kali di pertukarkan dengan
pada tangan birokrat haruslah beralih lokusnya pada masyarakat, karena segala
sesuatunya yang nenjadi dan dibuat kebijakan oleh para birokrat bersumber dari
masyarakat adalah para birokrat sadar dimana dia harus bertindak dan bersikap
dengan memperguanakan wibawa dan kekuasaan negara, serta bila mana dia harus
bersikap pelayan dan abdi masyarakat, yang tidak boleh menunjukan sikap hanya
diharapkan dan menjadi tuntutan pelayanan publik oleh organisasi publik yaitu
halnya pada Kecamatan Gunung Sari yang terbentuk atas dasar Peraturan daerah
Kabupaten Serang Nomer 19 Tahun 2003 yang merupakan hasil pemekaran dari
daerah atau bagian daerah yang bersandingan atau pemekaran dari satu daerah
menjadi dua daerah atau lebih". Selanjutnya dalam Pasal 4 ayat (4), disebutkan
"Pemekaran dari satu daerah menjadi 2 (dua) daerah atau lebih sebagai-mana
dimaksud pada ayat (3) dapat dilakukan setelah mencapai batas minimal usia
penyelenggaraan pemerintahan".
Maka jika melihat dari Kriteria di atas Kecamatan Gunung Sari sudah
memenuhi syarat yang tertuang pada Keputuan Menteri dalam Negeri sebagai
yang berdiri sendiri dengan jumlah penduduk 20054 (hasil observasi di kantor
pendukung suksesnya Visi dam Misi Kabupaten Serang” Sedangkan salah satu
Misi dari Kecamatan Gunung Sari iyalah “Memberikan Pelayanan yang optimal
kepada masyarakat”.
mendapatkan pelayanan tidaklah mudah, memerlukan biaya dan waktu yang tidak
cukup jauh. Maka tidaklah mengherankan jika pada waktu itu banyak masyarakat
mengabaikan pentingnya kewajiban sebagai warga negara yang baik dengan tidak
melengkapi diri dengan berbagai catatan sipil sebagai identitas diri sehingga
Kecamatan yang berdiri sendiri dalam hal kartu tanda penduduk saja menurut
hasil observasi lapangan yang dilakukan peneliti, masyarakat yang memiliki KTP
jumlah wajib KTP di Kecamatan Gunungsari berjumlah 12.026 jiwa, yang hanya
memiliki KTP berjumlah 5.064 jiwa dan yang belim memiliki KTP berjumlah
6.962 jiwa.
permasalahan yang ada, Ternyata belum dapat berkata banyak dengan melihat
kualitas pelayanan yang diberikan belum maksimal. Hal yang tidak dapat di tawar
lagi bahwa pelayanan yang maksimal merupakan hak bagi semua mayarakat dan
masyarakatnya. Namun hal tersebut rupanya masih menjadi momok yang masih
belum terwujud. Kualitas pelayanan di kecamatan gunung sari hasil pemekaran ini
yang di berikan oleh penyelenggara pelayanan yang lamban dan melebihi waktu
yang di tetapkan. pelayanan administrasi setelah Kecamatan Gunung Sari
terbentuk menurut masyarakat masih dirasa kurang maksimal. Adapun dari semua
Tabel 1.1
2 KK 3 Hari 1 minggu
pelayanan kartu tanda penduduk(KTP) dan Kartu Keluarga (KK), Akte kelahiran,
Akte Tanah, Surat pendistribusian raskin yang melebihi standar waktu yang telah
masyarakat.
Kedua, Masalah yang di temukan dalam hasil observasi yang peneliti
lakukan yakni sarana dan prasarana yang tersedia belum memadai baik sarana
operasional, fasilitas fisik serta prasarana pendukung lainya. Dapat diambil salah
satu contoh kurang memadainya tempat menunggu untuk masyarakat yang akan
seperti di telantarkan hal ini di karenakan jumlah tempat duduk yang tidak
Keempat, masalah yang di temukan oleh peneliti dilapangan yaitu dari segi
menemukan masalah salah satunya yakni kehadiran Camat yang tidak maksimal.
Hal lain yang di temukan peneliti ialah kurangnya kedisiplinan pegawai dalam
waktu masuk dan pulang kantor. Seharusnya pegawai Kecamatan mulai bekerja
dari pukul 07:30 s/d 17:00 WIB. Namun dari hasil observasi lapangan peneliti
menemukan masalah tidak sedikit pegawai yang masuk melebihi waktu yang di
tetapkan yakni rata-rata masuk kantor pada pukul 08:15 WIB dan pulang lebih
awal sekitar pukul 15:00 WIB kantor kecamatan sudah sepi pegawai.Hal ini tentu
masih menjadi hal yang sulit di capai,Salah satu penyebabnya yaitu kurang
disiplinanya pegawai dalm hal masuk dan pulang kantor.dimana pada saat jam
masuk kerja pegawai dan jam pulang kerja pegawai mangkir dari pukul waktu
pelayananya tersebut masyarakat dari kalangan orang biasa atau mungkin masuk
kurang perhatian dan kurang ramah. Namun sebaliknya bila yang hendak
melakukan pelayananya itu orang yang terpandang sampai dengan orang yang
dan di dahulukan. Jadi tidak semua masyarakat mendapat perlakuan yang sama
kebutuhan dan didahulukan pelayananya. Hal ini tentu tidak sesuai dengan hak
sebagai warga yang berhak mendapatkan perlakuan yang sama sebagai warga
negara Indonesia.
Kabupaten Serang”.
meliputi :
melakukan pelayanan.
melakukan pelayanan.
Gunung Sari?
mendeskripsikan dari rumusan masalah penelitian. Dalam hal ini maka penelitian
pelayanan publik.
berguna bagi Pemerintah dan secara khusus bagi pihak yang terkait
BAB I PENDAHULUAN
yang ada pada obyek yang diteliti. Identifikasi masalah biasanya dilakukan
dirumuskan. Isi dan rumusan tujuan penelitian sejalan dengan isi dan
penelitian.
penulisan yaitu menjelaskan bab per bab secara singkat dan jelas.
Sub bab ini menggambarkan alur pikiran peneliti sebagai kelanjutan dari
deskripsi teori.
dilaksanakan.
BAB II
teori dan hasil – hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti,
melalui pendefinisian dan uraian yang lengkap dan mendalam dari berbagai
antar variabel yang akan diteliti menjadi lebih jelas dan terarahAdapun yang
dimaksud dengan teori, dimana teori (theoria) kadang – kadang disebut sebagai
hukum atau dalil. Sistem yang terdiri dari dalil – dalil dan hipotesa – hipotesa
dengan dasar tertentu Demikian pula hubungan dalam penelitian ini, teori yang di
pergunakan adalah teori yang berisikan konsep – konsep yang saling berhubungan
“setiap kegiatan yang menguntungkan dalam suatu kumpulan atau kesatuan dan
menawarkan keputusan meskipun hasilnya tidak terkait pada suatu produk secara
fisik.”
adalah “suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung
antara seseorang dengan orang lain atau masih secara fisik dan menyediakan
kepausan pengggan.”
Winarsih (2006:3) :
dikenal dengan istilah pelayanan publik. Publik berasal dari bahasa inggris Public
yang berarti masyarakat umum dan negara, kata publik dalam bahasa indonesia
(2006:26) adalah
masyarakat untuk mencapai kepuasan itu dituntut kualitas pelayanan prima yang
tercermin dari asas – asas pelayanan publik berdasarkan Surat Keputusan Mentri
mudah dimengerti
efektivitas.
dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar dan hak sipil setiap warga negara atas
barang publik, jasa publik, dan pelayanan administratif. Menjelaskan bahwa
1. Kepentingan umum;
2. Kepastian hukum;
3. Kesamaan hak;
5. Ke profesionalan;
6. Partisipatif;
8. Keterbukaan;
9. Akuntabilitas;
pelayanan;
2. Persyaratan Pelayanan, yaitu persyaratan teknis dan administratif
pelayanannya;
tanggung jawabnya);
pelayanan;
penyelenggara pelayanan;
pelayanan.
pengertian kualitas menurut Goetsch dan Davis (1994:4) dalam Arief (2007:117)
produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi
harapan.
kualitas, yaitu
strategis. Kualitas dalam definisi strategis adalah segala sesuatu yang mampu
seperti :
a. kinerja,
b. keandalan,
c. mudah dalam penggunaan, dan
d. estetika.
adanya dimensi mutu pelayanan yang siling tumpang tindih satu dengan yang
sebab pada sisi inilah akan dibina rasa kepercayaan antara pengguna
penyelenggaran pelayanan.
Aspek ini salah satu yang paling di harapkan pelanggan. Petugas yang
ramah akan menjadi salah satu faktor determinan bagi pengguna layanan
pelayanan.
sebaliknya pelanggan menerima pelayanan yang kurang atau sama dari harapanya,
memuaskan.
Berdasarkan pada konsepsi tersebut Zeithaml, Berry dan parasuraman
dapat menjadi akibat pebedaan antara jasa yang diberikan dan janji-
Gambar 2.1
The conceptual Model of Service Quality
(Konseptual Model Kualitas Pelayanan)
Customers (Konsumen)
Past eksperiance
World-of-mouth Personal needs
Gap 5
Percaived Service
Gap 4
Provuders( Penyelenggara) Service Delivery
External Comunication to
(Pelayanan yang diberikan) customers
(Komunikasi external)
Gap 3
Service Quality specifikation
Gap 1
Gap 2
Manajemen Perception of Customer
expection
Sumber : diadaptasi oleh Arief (2007:138) dari Zeithaml, Parasuraman & Berry.
Selanjutnya Zeithaml, Berry, dan parasuraman dalam Arief (2007:139)
faktor berikut:
karena:
faktor-faktor:
dirasakan oleh konsumen,terjadi sebagai akibat dari akumulasi empat macam gap
tersebut diatas.
kesenjangan berdasarkan selisih antara persepsi (P) dan Ekspekltasi (E) Pengguna
Tabel 2.1
Responsiviniess F3 4 Q10
Q11
Q12
Q13
Assurance F4 4 Q14
Q15
Q16
Q17
Emphaty F5 5 Q18
Q19
Q20
Q21
Q22
Sumber: Zeithaml, Berry dan Parasuraman (1990)
Dengan demikian pengertian kualiats secara singakat yaitu bahwa kualitas
Dalam Proses penelitian perlu di buat suatu pola / kerangka pemikiran yang
benar dengan memperhatikan beberapa konsep teori yang di kemukakan oleh para
ahli serta acuan – acuan lain yang di anggap relevan dengan judul penelitian ini.
baru di Indonesia pada era otonomi daerah, pemekaran wilayah berkaitan erat
dengan pelayanan publik, karena salah satu tujuan dari pemekaran wilayah adalah
tetapi dalam pelaksanaannya kurang efektif karena masih ada hal-hal yang kurang
diperhatikan respon oleh aparat pemberi layanan di Kecamatan Gunung Sari dan
pelayanan publik menjadi kurang dinikmati secara wajar oleh masyarakat Gunung
prodak atau jasa dan menjadi acuan dalam menilai pelayanan dan membuat
demikian persepsi akan muncul baik persepsi negatif maupun positif setelah
layanan yang di rasakan sama atau melebihi kualitas layanan yang di harapkan,
Kuesoner yang akan dibuat memiliki dua buah kolom. Kolom pertama
adalah kolom ekspektas responden pada kolom ini pertanyaan yang diajukan
Kecamatan Gunungsari Kabupaten Serang. Kolom ini selanjutnya diberi kode (E).
Gunung Sari Kabupaten Serang. Kolom ini selanjutnya diberi kode (P).
Q=P-E
Q = Kualitas Pelayanan
Gunung Sari Kabupaten Serang dapat peneliti gambarkan pada gambar berikut:
Gambar 2.2
Kerangka Berfikir
Gunung Sari lebih besar dari persepsi terhadap pelayanan yang di peroleh, maka
pengguna layanan di kantor Kecamatan Gunung Sari akan merasa tidak puas
terhadap pelayanan yang diterima atau pelayanan yang ada di kantor Kecamatan
METODELOGI PENELITIAN
informasi secara tepat dan gambaran yang lengkap dan faktual mengenai
Kecamatan Gunungsari.
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yakni suatu metode dalam meneliti status
sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu situasi kondisi, suatu
sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari
penelitian deskriptif ini adalah membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara
Dalam penelitian ini peneliti hanya meneliti satu variabel saja (variabel
untuk mengukur nilai variabel yang diteliti dan diukur dari indikator-indikator
menggunakan Skala Likert maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk
gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif yang berupa kata-kata antara lain:
Tabel 3.1
Skoring/ Nilai
Jawaban Skor
Sangat Setuju 4
Setuju 3
Tidak setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
Gunung Sari Kabupaten Serang , yang akan dipaparkan tentang instrumen dan kisi
Tabel 3.2
Penampilan 4
Pegawai
Kemampuan 5,6,7
Reliabilitas untuk dipercaya
(reliability) (dependability).
konsistensi kerja 8,
(performance) 9
Ketanggapan 10,11
Responsivitas aparatur
(responsiveness)
Kecepatan 12,13
pelayanan
Pengetahuan 14,15
Assurance pegawai
(jaminan) Kesopanan 16,17
pegawai
Perhatian pada 18
Empathy (emapati) pelanggan 19
20
21
22
dalam penelitian kualitatif yang menjadi instrumen penelitian adalah peneliti itu
instrumen sebagai alat ukur untuk mengumpulkan data. Pada penelitian ini,
1. Observasi / pengamatan
data dalam suatu penelitian, merupakan suatu studi yang disengaja dan
2. Wawancara
3. Kuesioner/ angket
4. Studi Dokumentasi
terdiri atas subjek / objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
kesimpulannya. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
yang di kantor Kecamatan Gunung Sari umumnya dilakukan oleh penduduk yang
berusia 17 tahun ke atas, populasi pada penelitian ini berjumlah 20.054
Tabel 3.3
Daftar Jumlah Penduduk tahun 2010
keterbatasan waktu, tenaga dan lain – lain. Dalam menentukan jumlah atau ukuran
2 .N .P.Q
s
d 2 ( N 1) 2 .P.Q
Keterangan :
maka Issac and Michael menuangkan rumus tersebut kedalam bentuk tabel
sehingga peneliti dapat dengan langsung menggunakan tabel tersebut dengan taraf
signifikansi 10%. Berdasarkan populasi peneliti sebesar 20.054 jiwa dan peneliti
Issac and Michael maka di peroleh jumlah sampel sebesar 267 jiwa.
sampling yang tidak memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap
unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Setelah jumlah sampel
didapat melalui perhitungan Issac and Michael maka, langkah selanjutnya adalah
penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan
berikutnya yaitu analisis data. Data yang dikumpul diolah menjadi beberapa
serta perhitungan kualitas dan frekuensi data yang disajikan dalam bentuk
tabel-tabel.
Sedangkan teknis analisia data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
digunakan dan dapat dikomunikasikan atau dapat dimengerti. Seperti yang telah
Kecamatan serta gap diantara keduanya pada lima dimensi kualitas pelayanan
responden diminta untuk memilih angka diantara angka 1(satu) hingga 4 (empat).
sikap responden yang sangat setuju dan penilaian tersebut memiliki makna bahwa
Kuesoner yang akan dibuat memiliki dua buah kolom. Kolom pertama
diajukan sesuai dengan dimensi dan indikator yang telah dikembangkan dalam
Kantor Kecamatan Gunung Sari Kabupaten Serang. Kolom ini selanjutnya diberi
kode (E).
kode (P).
ini (Tjiptono,2008:121-125):
Q=P-E
Q = Kualitas Pelayanan
dengan rumus:
seterusnya.
Uji Validitas digunakan untuk sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.
mampu mengukur variabel - variabel yang akan diukur dalam penelitian serta
n XY X Y
r
n X 2
( x) 2 n Y 2 ( y ) 2
Dimana :
n : Jumlah sampel.
3.4.2 Uji Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas berasal dari kata dalam bahasa Inggris Rely, yang berarti
percaya, dan Reliable yang artinya dapat dipercaya. Uji reliabilitas digunakan
apabila instrumen tersebut digunakan lagi sebagai alat ukur suatu objek atau
responden.
kuesioner, variabel dikatakan reliabel jika nilai alphanya lebih dari 0.30. dengan
dilakukan uji reliabilitas maka akan menghasilkan suatu instrumen yang benar-
benar tepat atau akurat dan mantap. Apabila koefisien reliabilitas instrumen yang
dihasilkan lebih besar berarti intrumen tersebut memiliki reliabilitas yang cukup
n ∑ Si²
r11 = ( )(1- )
n–1 ∑ St²
Dimana:
n = jumlah butir
Serang. Adapun waktu pelaksanaan penelitian ini dapat dilihat dalam tabel berikut
ini :
Tabel 3.3
Jadwal Penelitian
Tahun 2011-2012
Kegiatan
September Oktober November Desember Januari Februari Maret April
Perizinan,
Observasi
Awal
Penentuan
Instrumen
Pengolahan
Data
Bimbingan
skripsi
Seminar
Proposal
Penelitian
Revisi
Proposal
Penelitian
Penyebaran
Angket/
kuisioner
Pengolahan
dan analisis
data
Sidang hasil
penelitian
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Serang nomer 19 tahun 2003 dan di resmikan pada tanggal 12 mei 2004 oleh
bapak Bupati kabupaten Serang. Kecamatan Gunung Sari memiliki luas wilayah
1. Desa Tamiang.
2. Desa Ciherang.
7. Desa Luwuk.
Kecamatan Mancak
Tabel 4.1
Jumlah Penduduk Kecamatan Gunung Sari, 2010
JUMLAH PENDUDUK
NO DESA LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
1 CIHERANG 1780 1670 3450
2 GUNUNG SARI 1968 1828 3796
3 TAMIANG 1179 1650 2829
4 SUKALABA 1289 1141 2430
5 KADU AGUNG 1631 1549 3180
6 LUWUK 1068 1043 2111
7 CURUG SULANJANA 1179 1079 2258
JUMLAH 10094 9960 20054
Sumber : Profil Kecamatan Gunung Sari,2010
Dapat dilihat pada tabel diatas bahwa jumlah penduduk Kecamatan Gunung
Sari adalah sebesar 20054 jiwa. Dari jumlah tersebut Desa Gunung Sari
merupakan desa yang paling banyak penduduknya dikarenakan sebagai ibu kota
Kecamatan, dan desa yang paling sedikit jumlah penduduknya adalah desa
Luwuk.
Kemudian jika melihat jumlah jiwa menurut kelompok umur sebagai berikut:
Tabel 4.2
Jumlah jiwa menurut kelompok umur, 2010
Sedangkan bila di tinjau dari Jumlah Rukun Tangga (RT) dan Rukun
Warga (RW) yang ada di Kecamatan Gunung Sari adalah sebagai berikut :
Tabel 4.3
Jumlah RT/RW di Kecamatan Gunung Sari, 2010
NO DESA RT RW
1 CIHERANG 12 4
2 GUNUNG SARI 13 3
3 TAMIANG 12 4
4 SUKALABA 9 2
5 KADU AGUNG 11 3
6 LUWUK 11 3
7 CURUG SULANJANA 10 2
JUMLAH 78 21
Sumber: Profil Kecamatan Gunug Sari,2010
Dapat digambarkan bahwa jumlah RT terbanyak di Kecamatan Gunung
Sari adalah di Desa Gunung Sari sebagi ibu kota Kecamatan. Kemudian yang
paling sedikit adalah desa Suka Laba dimana desa tersebut merupakan desa yang
mengalami proses pemekaran,yang mana hasil pemekaran dari desa tersebut yakni
Tabel 4.4
Tingkat Pendidikan Kecamatan Gunung Sari,2010
TINGKAT PENDIDIKAN
N DESA Tidak/belum SD SLTP SLTA D II D III SI SII
O sekolah
1 CIHERANG 918 1875 380 228 19 13 17 0
2 GUNUNG 920 2096 507 230 10 7 25 1
SARI
3 TAMIANG 755 1421 369 240 12 8 24 0
4 SUKALABA 636 1301 326 143 3 7 14 0
5 KADU 851 1706 408 204 6 3 2 0
AGUNG
6 LUWUK 705 1188 144 71 2 0 1 0
7 CURUG 641 1177 305 120 4 1 10 0
SULANJANA
Jumlah 5426 10764 2439 1236 56 39 93 1
Sumber: Profil Kecamatan Gunung Sari, 2010
jumlahnya masih relatif rendah karena dipengaruhi oleh tingkat ekonomi keluarga
yang masih rendah. Sehingga berdampak pada kemampuan orang tua memberikan
Daerah Kabupaten Serang nomer 3 tahun 2009, Namun ada beberapa jabatan yang
masih belum terisi hal ini di sebabkan jumlah personil aparat Kecamatan yang
masih sedikit.
orang, 9 orang diantaranya Pegawai Negeri Sipil (PNS), 2 orang Tenaga Kerja
Kontrak (TKK) dan 4 orang lainya Tenaga Kerja Sukarela (TKS). Daftar nama
Tabel 4.5
Daftar Nama Pegawai Kecamatan Gunung Sari,2010
CAMAT
SEKMAT
KELOMPOK JABATAN
FONGSIONAL
KASUBAG KASUBAG
KEUANGAN UMUM
4.1.4.1 Tugas
1. Camat
dililmpahkan oleh Bupati untuk menangani sebagian urusan daerah, sesuai dengan
2. Sekertaris Camat
bawahan, memeriksa dan mengoreksi hasil kerja bawahan dan membuat laporan
memeriksa dan mengoreksi hasil kerja bawahan dan membuat laporan sesuai
bawahan, memeriksa dan mengoreksi hasil kerja bawahan dan membuat laporan
4.1.4.2 Fungsi
1. Camat
umum.
undangan.
Kecamatan.
6. Pembinaan penyelenggaraan Pemerintah Desa
Desa
berlaku.
2. Sekretaris Camat
Kecamatan.
Desa.
Desa.
administrasi Desa.
Kecamatan.
Pemerintahan.
pengkoperasian.
distribusi.
pembangunan
perekonomian rakyat.
Pembangunan.
perempuan.
ketenagakerjaan.
bencana alam.
masyarakat.
Desa.
penertiban perijinan.
ketertiban umum.
ketertiban umum.
Kecamatan
sebagai berikut :
3. Akte Kelahiran.
Ada berbagai pelayanan yang ada di Kecamatan Gunung Sari, dan yang
paling sering Jenis Pelayanan yang umum dilakukan masyarakat Gunung Sari
Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi
yang seluruhnya di jadikan sampel adalah sebanyak 267 jiwa dari jumlah
diri sebagai penunjang data. Dimana identitas diri terdiri meliputi jenis kelamin,
Data yang di peroleh dari data jenis kelamin, tingkat usia, asal desa
berikut :
Tabel 4.6
Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
sebanyak 267 jiwa, terdiri dari 157 laki-laki dan 110 perempuan. Jumlah tersebut
Tabel 4.7
Identitas Responden Berdasarkan Tingkat Usia
responden memiliki usia yang bervariasi, mulai dari usia 20 tahun hingga lebih
dari 50 tahun. Komposisi usia responden dengan rincian tingkat usia 20-29 tahun
sebanyak 153 dari keseluruhan sampel, tingkat usia 30-39 tahun sebanyak 70
responden, tingkat usia 40-49 sebanyak 35 responden dan tingkat usia lebih dari
bahwa frekuensi responden terbesar responden berada pada rentang usia 20-29
tahun yakni sebesar 57%. Sedangkan frekuensi terkecil responden berada pada
rentang usia 50 tahun keatas yakni sebesar 4%. Hal ini menunjukan bahwa
belakang S1 hanya 6% dan yang berlatar belakang diluar kreteria di atas misalnya
pendidikan diatas yakni sebesar 8 %. Hal ini dapat disimpulakan bahwa tingkat
yakni sebesar 40%. Hal ini menggambarkan bahwa di Kecamatan Gunung Sari
masyarakat Gunung Sari hanya berpencaharian sebagai buruh dan petani yang
Ciherang 45 17 %
Gunung Sari 49 18%
Tamiang 44 17%
Suka Laba 32 12%
Luwuk 41 15%
Kadu Agung 27 10%
Curug Sulanjana 29 11%
Jumlah 267 100%
Sumber : Hasil penelitian lapangan
terdiri dari semua desa yang ada di Kecamatan Gunung Sari, Hal ini bertujuan
agar hasilnya lebih maksimal jika diujikan kepada semua aspek masyarakat yang
Dalam penelitian ini, hal yang dilakukan pertama kali adalah melakukan
uji validitas instrument, karena hal tersebut dimaksudkan untuk kecermatan dan
ketepatan suatu alat ukur dalam melakukan suatu fungsi alat ukurnya serta
variabel yang akan diukur dalam penelitian serta mampu menunjukan tingkat
kesesuaian antar konsep dengan hasil pengukuran. Jenis pernyataan instrumen
penelitian ini terdiri dari dua jenis pernyataan, dimana kedua kolom pernyataan ini
kolerasi product moment dengan bantuan SPSS statistics 17.0 dengan hasil
sebagai berikut :
Tabel 4.10
Hasil uji Validitas instrumen Persepsi
item/butir yang digunakan adalah dimana jika r hitung ≥ r tabel, berarti item/butir
instrumen bisa dinyatakan valid, dan jika r hitung ≤ r tabel, berarti item/butir
intrumen bisa dinyatakan tidak valid. Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui
bahwa semua instrumen dinyatakan valid artinya instrumen tidak perlu diganti
Untuk menjaga kehandalan dari sebuah instrumen atau alat ukur maka
tidak dinyatakan valid maka tidak bisa dilakukan uji reliabilitas. Dalam
uji reliabilitas yang telah dilakukan dalam penelitian ini adalah nilai Alpha
Cronbach dari koolm persepsi maupun ekspektasi. Dimana pada kolom Persepsi
menurut Sugiyono (2005:142) adalah sebesar 0.3 artinya artinya 0,762 pada
persepsi dan 0,905 pada ekspektasi lebih besar dari 0,3, sehingga instrumen yang
Cronbach‟s N of Item
Alpha
.762 22
Sumber : Data primer diolah
Tabel 4.13
Reliability Statistics Ekspectation
Cronbach‟s N of Item
Alpha
.905 22
Sumber : Data Primer diolah
4.3.3 Analisis Data
Jenis dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Kuantitatif deskriptif, Maka data yang di peroleh tidak hanya berbentuk kalimat
dari hasil wawancara dan pernyataan dari hasil penyebaran kuisoner, melainkan di
tampilkan dari hasil penelitian yang berbentuk angka yang kemudian diolah.
Skala yang dipakai dalam kuesoner adalah skala likert, dimana pemilihan jawaban
terdiri atas 4 item, antara lain 4 untuk penilaian sangat setuju, 3 untuk penilaian
setuju, angka 2 untuk penilian tidak setuju dan angka 1 untuk penilaian sangat
tidak setuju.
Gunung Sari. Pada penelitian ini peneliti menggunakan lima dimensi kualitas
tuangkan dalam bentuk skala likert. Dimana responden diminta untuk memilih
sebelumnya.
Kemudian Data yang diperoleh melalui instrumen SERVQUAL
dengan rumus:
dengan rumus:
4 4
seterusnya.
Untuk mengetahui dan menjelaskan lebih dalam mengenai seberapa besar
dengan lima indikator dari teori yang telah di rumuskan sesuai dengan yang telah
petugas pelayanan. Hal ini berkaitan dengan hal-hal yang terlihat dalam pelayanan
tersebut dan dapat diandalkan menurut persepsi pengguna layanan maka akan
kegiatan pelayanan
pelayanan dimana hal ini yang dimaksud adalah komputer. Dari hasil kuesoner
Dengan perhitungan :
Dari perhitungan di atas hasilnya adalah (-0,2). Hasil ini dapat disimpulkan
bahwa masyarakat belum merasa puas. Kemudian dapat analisis bahwa fasilias
yang ada di Kecamatan Gunung Sari yang mana dalam hal ini ialah komputer
sebagian masyarakat merasakan manfaat dari adanya alat penunjang pelayanan ini
namun harapan masyarakat jauh lebih besar dari apa yang di rasakan walaupun
dari hasil perhitungan menghasilkan angka minus namun hasilnya tidak terlalu
Sari sudah lengkap misalnya saja komputer, namun dari segi kuantitas memang
tidak berfungsi sebagai mana mestinya,hal ini tentunya yang menjadi batu
kenyamanan pelayanan.
Gunung Sari yang mana di fungsikan untuk kenyamanan masyarakat yang akan
melakukan pelayanan. Dari data hasil penelitian yang dilakukan bahwa harapan
masyarakat 188 responden menjawab sangat setuju jumlah tempat duduk harus
yang berkaitan dengan jumlah tempat duduk di Kecamatan Gunung Sari sebagian
besar responden menjawab 151 orang tidak setuju, 69 orang menjawab sangat
setuju.
Dengan Perhitungan :
kenyamanan merupakan salah satu penentu dari kualitas pelayanan yang diberikan
tentu pendapat masyarakat akan baik dan puas atas pelayanan yang
masyarakat yang akan melakukan pelayanan dalam menuggu giliran harus berdiri
dan tentunya hal tersebut sangat melelahkan dan mengurangi kepuasan pelayanan
layanan.
dengan kebersihan dan kerapihan dikantor Kecamatan Gunung Sari. Dari 267
kecamatan Gunung Sari ialah 172 responden menjawab Sangat setuju dan 95
responden lainya menjawab setuju kecamatan Gunung Sari ini harus bersih serta
tidak berantakan. Tetapi sedikit berbeda jika melihat jawaban dari apa yang di
rasakan para responden yang mana 100 responden menjawab sangat setuju,151
reesponden menjawab setuju, dan 16 responden lainya menjawab tidak setuju
Dengan Perhitungan :
satu tolak ukur kualitas pelayanan, karena jika lingkungan kantor dimana kita
Namun lagi-lagi ekspektasi masyarakat lebih besar dari apa yang di terima oleh
harapan dan apa yang di rasakan oleh pengguna layanan. Tetapi hal ini harus
menjadi acuan bagi aparatur Kecamatan untuk lebih baik lagi dan lebih giat lagi
menjawab sangat setuju dan 81 responden lainya menjawab setuju bahwa dalam
kecamatan sesuai dengan apa yang di tetapkan. Namun menurut nilai yang
diterima oleh pengguna layanan yakni 121 responden menjawab sangat setuju
dan 8 responden menjawab tidak setuju dari pernyataan yang di ajukan oleh
Dari hasil perhitungan di atas skornya (-0,2), maka Hal ini dapat di
tidak memakai seragam yang di tetapkan dan terlihat kurang rapi. walaupun nilai
yang di peroleh hanya (-0,2) dimana nilai tersebut hampir memenuhi nilai
kepuasan pengguna layanan tetapi harapan masyarakat sekali lagi lebih besar dari
apa yang masyarakat rasakan sehingga ini sebagai acuan kedepan agar tidak ada
dengan hal ini yakni masalah seragam pegawai. Karena bila semua pegawai dapat
mentaati dalam hal ini memakai seragam maka akan terlihat rapi dan masyarakat
Hal yang seterusnya dilakukan oleh peneliti setelah menganalisis item per
item selanjutnya menganalisis dimension by dimension. Pada analisis ini skor rata
rata tiap dimensi baik untuk kolom Ekspektasi maupun Persepsi di hitung dengan
Pada hasil yang paling minimum maka dapat di rekomendasikan untuk dilakukan
sebagai berikut:
Tabel 4.14
Skor Dimensi Tangible
dimensi tangible atau yang berkaitan dengan fasilitas fisik yang tersedia di
yang lebih mencorong lagi jika melihat dari skor item peritem yang ada di
tempat duduk guna pengguna layanan yang akan melakukan pelayanan dimana
memadai bagi masyarakat yang akan melakukan pelayanan. Hal ini harus segera
dibenahi dengan cara menambah jumlah kursi tempat duduk agar masyarakat
serta tidak lupa pula kebersihan dan kerapihan pegawai kecamatan harus di
perhatikan dan diutamakan agar masyarakat merasa puas dan nyaman melakukan
pelayanan secara handal dan akurat. Hal ini merujuk konsitensi penyelenggaraan
layanan sesuai dengan apa yang telah dijanjikan. Kepastian dalam pelayanan
merupakan sebuah keharusan sebab pada sisi inilah akan dibina rasa kepercayaan
antara pengguna layanan dan organisasi penyedia layanan. Oleh karena itu
berkaitan dengan aparatur Kecamatan Gunung Sari tepat janji dalam memberikan
223 responden menjawab sangat setuju dan 44 responden lainya menjawab setuju
seperi halnya KTP, KK, Akte kelahiran dan sebagainya. Namun dari apa yang di
menjawab tidak setuju dan 19 responden lainya menjawab sangat tidak setuju,
menjawab sangat setuju bahwa aparatur Kecamatan tepat waktu dalm memberikan
Dengan perhitungan :
baik akan terlihat dari kepastian waktu pelayanan yang tepat, selain itu pelayanan
memanfaatkan waktu sesuai dengan waktu yang telah ditentukan seelumnya. Dari
skor servqual yang telah dilakukan dapat digambarkan bahwa ketidak puasan
waktu penyelesaian pelayanan di kantor Kecamatan Gunung Sari. Ini akibat dari
Tidak/ Kurang kesadaran terhadap tugas dan kewajiban yang menjadi tanggung
orang/masyarakat yang menuggu hasil kerjanya sudah gelisah.akibat dari wajar ini
ialah tidak adanya disiplin kerja yang diterapkan oleh aparatur Kecamatan.
berkaiatan dengan kegitan pelayanan di kantor Kecamatan Gunung Sari bebas dari
yang menjawab tidak setuju dan 5 responden lainya menjawab sangat tidak setuju
bahwa ketidak puasan masyarakat terhadap kinerja aparatur Kecamatan dalam hal
hal itu belum sebanding dengan harapan masyarakat agar pencatatan harus bebas
dari kesalahan hingga tidak ada satu wargapun yang merasa dirugikan atas
yang tidak luput dari salah tetapi adabaiknya juga aparatur kecamatan lebih fokus
dengan ketepatan aparatur Kecamatan dalam masuk kantor. Dari 267 responden
menjawab sangat setuju jika aparatur seharusnya tepat waktu dalam masuk kerja
dan 30 responden lainya menjawab setuju. Tetapi dari penilaian masyarakat dari
apa yang masyarakat rasakan yang mana 107 responden menjawab tidak setuju,
Kecamatan tepat waktu dalam masuk kantor. Walaupun sebagian masyarakat juga
ada yang 109 responden menjawab setuju dan 17 responden lainya menjawab
sangat setuju.
Dengan perhitungan :
ketidak puasan masyarakat terhadap layanan yang diterima. Ada berbagai persepsi
masyarakat dalam menilai aparatur kecamatan, hal yang sangat wajar karena
memang ada berbagai kepentingan masyarakat yang tidak sama satu sama laianya
tidak pula dengan waktu yang bersamaan. Jadi ada masyarakat yang meras tidak
puas dan ada masyarakat yang merasa cukup puas dengan pelayanan yang
waktu pelayanan. Namun rupanya terlalu banyak masyarakat yang merasa tidak
puas dengan pelayanan yan di berikan. Ini karena tidak semua aparatur kecamatan
dapat disiplin terutama dalam hal ini disiplin waktu dan menyadari bahwa
terpenuhi. Lebih masyarakat harapkan lagi aparatur kecamatan harus lebih disiplin
lagi dalam datang tepat waktu,agar masyarakat terlayani dengan baik. Karena jika
apartur kecamatan tepat dalam masuk kantor maka dapat membuka pelayanan
tepat waktu pula.Sehingga pelayanan yang dibutuhkan masyarakat dapat segera
4.2.3.2.4 aparatur kecamatan pulang kerja tepat waktu sesuai dengan waktu
berkaitan dengan ketepatan Pulang kerja sesuai dengan waktu yang telah di
masyarakat atau yang responden terima 140 menjawab tidak setuju,40 responden
Dengan perhitungan :
Dari hasil perhitungan di atas hasinya (-1,6) ini berarti masyarakat tidak
merasa puas atas layanan yang diberikan. Dapat di gambarkan ketidak puasan
masyarakat atas pelayanan di Kecamatan Gunung Sari ini karena lagi-lagi ketidak
sebagai abdi masyarakat. Hal ini dapat terlihat dari sikap semaunya sendiri dari
tingkat rutinitas pelayananya tidak begitu tinggi dari masyarakat hanya sewaktu-
sendiri tanpa menghiraukan jam kerja yang sudah ditetapkan yakni dari pukul
07:30 -17:00 seperti yang telah ditetapkan seblumnya. Sikap disiplin waktu
4.2.3.2.5 Aparatur kecamatan tidak mangkir kerja ketika jam kerja kantor
berkaitan dengan aparatur kecamatan tidak mangkir kerja ketika sedang jam kerja
kantor. Dari 267 responden harapan masyarakat menjawab 216 responden sangat
seharusnya tidak mangkir kerja ketika sedang jam kerja kantor. Namun nilai yang
sangat setuju, 168 responden menjawab setuju dan hanya 29 responden saja yag
menjawab tidak setuju, tidak satupun responden yang menjawab sangat tidak
setuju.
Dengan Perhitungan :
ketidak puasan masyarakat akan pernyataan tersebut. Hal ini dapat di deskripsikan
bahwa aparatur kecamatan tidak mengkir kerja, namun sekali lagi harapan dari
masyarakat jauh lebih besar dari persepsi atau nilai yang di terima oleh
masyarakat sebagai pengguna layanan. Ini terbukti dari masih ada responden yang
diawasi. Disamping hal itu seharusnya harus menjadi prilaku yang baku bagi
penyimpangan itu hanya sekedar lari dari tangung jawab ataupun untuk mencari
keuntungan pribadi. sehingga aparatur terkait di tuntut lebih gigih lagi dalam
perbaikan mutu pelayanan agar nilai positif selalu di dapat masyarakat kepada
hal yang sama dilakukan oleh peneliti setelah menganalisis item per item
selanjutnya menganalisis dimension by dimension. Pada analisis ini skor rata rata
tiap dimensi baik untuk kolom ekspektasi maupun Persepsi di hitung denagan
cermat. Selanjutnya rata-rata tersebut diaplikasikan kedalam rumus SERVQUAL.
Pada hasil yang paling mnimum maka dapat di rekomendasikan untuk dilakukan
sebagai berikut:
Tabel 4.15
Skor Dimensi Realibility
Dari hasil perhitungan di atas pada dimensi Reliability skornya (-1,06) itu
artinya dapat simpulkan bahwa masyarakat tidak puas dengan pelayanan yang
ketepatan waktu karena kebutuhan antara satu dengan lainya sudah tentu berbeda.
4.2.3.3 Dimensi Responsiveness
layanan dan menyelenggarakan pelayanan tepat waktu. Hal ini merujuk kepada
dari 267 responden menjawab 175 responden sangat setuju seharusnya aparatur
Dengan perhitungan :
Ekspektasi/ E= (175x4)+(92X3) = 3,6
267
kecil aparatur yang kurang tanggap karena ini terbukti dengan masih adanya 45
dari beberapa aparatur Kecamatan ini tentunya sangat besar efeknya yang mana
bersangkutan.
menjawab setuju. Namun nilai yang masyarakat terima atau persepsi masyarakat
masih ada responden yang menjawab tidak setuju yakni 32 responden menjawab
tidak setuju walaupun sebagian besar menjawab sangat setuju dan setuju dengan
setuju dan 190 responden laianya menjawab setuju dengan pernyataan bahwa
Dengan perhitungan :
Kecamatan. Masih adanya aparatur yang kurang peduli akan kesulitan atau
menunda pelayanan.
yang akan melakukan pelayanan tidak menunggu terlalu lama, dari 267 responden
13 responden sangat tidak setuju, 137 responden setuju dan hanya 18 responden
pelayanan sangat buruk. Hal yang umum yang terjadi di Kecamatan Gunung Sari
ialah ketidak puasan akan kecepatan pelayanan,Hal ini terjadi karena salah
satunmya ialah kehadiran camat yang tidak tepat waktu dalam masuk kantor dan
memperoleh legalitas bubuhan tanda tangan sebagai bentuk pengesahan apa yang
dibutuhkan masyarakat. Hal ini diperparah jika camat tidak masuk kantor
kantor Kecamatan Gunung Sari harus dengan di ketahui dan harus dengan seijin
Bupati/walikota.
4.2.3.3.4 Apartur kecamatan dapat memberikan respon yang cepat terhadap
yang berkaitan dengan sikap respon aparatur Kecamatan yang cepat terhadap
permintaan yang diajukan masyarakat. Dari kuesoner yang disebar kepada 267
responden saja yang menjawab sangat setuju kemudian 195 responden menjawab
setuju dan masih ada responden yang menjawanb tidak setuju dengan pernyataan
Hasil perhitungan diatas skornya (-0,8) hal ini dapat disimpulkan bahwa
untuk item pernyatan ini masyarakat masih belum puas atas kinerja aparatur
permintaan yang diajukan tetapi ada sebagian kecil yang merasa tidak setuju.
Pelayanan yang baik adalah pelayanan yang dapat direspon dengan baik dan
cepat. Masih adanya masyarakat yang tidak puas atas sikap Respon yang cepat
dirinya dan instansi yang bersangkutan. Hal yang sangat harus diingat ialah
respon yang cepat harus di imbangi dengan penyelesaian yang cepat pula.
Dari hasil perhitungan item peritem pada aspek responsiveness maka dapat
Tabel 4.16
Skor Dimensi Responsiveness
pelayanan yang diberikan oleh aparatur Kecamatan skornya (-0,92) itu artinya
masyarakat belum merasa puas atau dapat pelayananya masih belum dikatakan
baik. Ketidak puasan ini penyebabnya antara lain sikap kurang profesionalnya
masyarakat harus menunggu lama dari pagi-pagi saat Kecamatan dibuka dan
legalitas persyaratan pelayanan. Hal ini memang tidak wajar dan tidak seharusnya
Camatanya menenunjukan sikap tidak disiplin kerja dan disiplin waktu maka
kenyamanan bagi pengguna layanan. Aspek ini salah satu yang paling di
harapkan pelanggan. Petugas yang ramah akan menjadi salah satu faktor
determinan bagi pengguna layanan untuk memberikan penilaian yang baik atas
pelayanan yang disajikan. Hal yang penting lainya adalah cara penyampaian
komputer.
menjawab sangat setuju kemudian 209 responden menjawab setuju dan sisanya 35
Dengan perhitungan :
memanfaatkan teknologi yang ada di kecamatan gunung sari. Hal ini terjadi
karena tingkat SDM yang kurang dan ditambah lagi dengan kurangnya komputer
tersebut.
pelayanan. Dari data yang didapat pada kolom Ekspektasi, harapan masyarakat
yang terjadi ketika melakukan pelayanan. Namun nilai yang diterima atau
setuju dan masih ada responden yang menjawab tidak setuju yakni sebanyak 40
responden menjawab setuju namun sekali lagi skor kesenjangan antara persepsi
dan ekspektasi terpaut jauh. Aparatur yang baik adalah aparatur yang memahami
segala kegiatan yang ditangani oleh yang bersangkutan. Pegawai pelaksana yang
tersebut memahami maksud dan arti pelayanan tersebut. Sebab petugas itulah
harus mampu memberikan penjelasan serta pelayanan yang tepat dan cepat.
masyarakat.
setuju, 178 responden setuju kemudian 66 responden menjawab tidak setuju dan
kembali bahwa masyarakat tidak puas dengan sikap aparatur Kecamatan dalam
itu sendiri. Karena jika pagawainya bersikap santun masyarakat pun tidak
canggung dan merasa tidak terbebani dengan perasaan takut merepotkan, takut
baik. Sehingga kedepanya lagi diharapkan sikap sntun ini harus dipupuk serta di
tingkatkan lagi karena ini menyangkut kepentingan umum dan sikap itu tentunya
harus berdasarkan keiklasan dari hati nurani yang paling dalam pada setiap
aparatur Kecamatan sehingga tidak ada paksaan atas kewajiban yang membebani
Dengan perhitungan :
maupun yang sama satu sama lain,ada yang sadar akan pentingnya bersikap ramah
dan ada pula yang acuh kepada masyarakat.walupun demikian hal ini tidak boleh
ditujukan pada masyarakat karena masyarakat adalah fokus utama bagi aparatur
Kecamatan yang harus mengabdi dan melayani masyarakat sebaik mungkin tanpa
membedakan golongan tertentu dalam status sosianya saja agar semuanya dapat
Dari hasil perhitungan item peritem pada aspek Assurance maka dapat di
Tabel 4.17
Skor Dimensi Accurance
aspek pengetahuan dan keramahan petugas pelayanan, hasilnya adalah (-0,8), itu
artinya masyarakat belum merasapuas atas pelayanan yang diberikan oleh pihak
fasilitas yang ada dalam kantor yang bersangkutan yang mana fungsinya sebagai
bentuk pelayanan.
Skor dari dimensi assurance yang paling buruk adalah kemampuan dalam
hal pengoprasian alat-alat seprti komputer. Jumlah alat yang minim ditambah
sehingga kurang mampu memberikan penjelasan apa yang perlu dengan lancar,
sinkat dan jelas sehingga memuaskan bagi mereka yang ingin memperoleh
Seterusnya skor yang negatif lainya pada aspek keramah tamahan apartur
yang bersangkutan. Kesopanan tingkah laku tidak terbatas pada tindak-tanduk saja
melainkan ada rangkaian dengan tegur sapa dan tutur kata. Miaslanya saja seorang
tamu akan merasa puas apabila di tegur terlebih dahulu oleh petugas pelayanan
itupun dijawab oleh petugas pelayanan dengan cara yang kurang sopan. Kesan ini
mudah tersinggung yang demikian ini jelas bukan maksud layanan yang baik dan
memuaskan.
4.2.3.5 Dimensi Emphaty
Pada dimensi ini peneliti menggunakan 5 item pernyataan dimana ke lima item
persepsi/ nilai yang diterima masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan dan
data yang didapat pada 267 responden untuk kolom Ekspektasi atau harapan
masyarakat masih ada responden yang menjawab tidak setuju dengan pernyataan
Dari hasil di atas skornya (-0,92) artinya masyarakat belum merasa puas
atas layanan yang diberikan dan dapat dikatakan pelayanan di Kecamatan masih
kepentigan dengan instansi tersebut sesuai denagan aturan pokok dan tata cara
profesinalnya dalam bekerja. Sebagai contoh masih ada apartur Kecamatan yang
sering mangkir kerja karena ada urusan pribadinya mengelola usaha lain diluar
pribadinya.
kepada masyarakat atau dapat disebut juga tindak diskriminatif. Pada kolom
Dengan perhitungan :
pelayanan pada item ini sagat buruk atau dapat disimpulkan masyarakat tidak
terdapat aparatur Kecamatan yang tidak bekrja secara profesional dalam melayani
masyarakat. Sebagai warga negara kita mempunyai hak yang sama dengan warga
negara lainya tidak terkecuali. Pelayanan yang secara umum didambakan adalah
adilan pada masyarakat,masih banyak masyarakat yang tidak puas akan sikap
berkaitan dengan aparatur Kecamatan menunjukan rasa simpatik yang tulus untuk
Pada kolom Ekspektasi, 219 responden menjawab sangat setuju dan 48 lainya
menjawab setuju seharusnya aparatur menunjukan rasa simpatik yang tulus untuk
setuju dan masih terdapat responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 43
yang diberikan dapat dikatakan masih buruk. Memperoleh pelayanan secara wajar
tanpa gerutu, sindiran atau untaian katat laian semacam itu yang nadanya
biaya bensin dan sebaginya ini masih terjadi di Kecamatan Gunung Sari. Rasa
simpatik untuk membantu masyarakat belum tertanam pada semua aparatur
mudah ditemui masyarakat yang hendak melakukan pelayanan. Namun nilai yang
sangat setuju,105 responden menjawab setuju dan lebih banyak lagi yang
menjawab tidak setuju yakni sebanyak 118 responden menjawab tidak setuju dan
Dengan perhitungan :
Dari skor Servqual hasilnya (-1,49) hal tersebut dapat disimpulkan bahwa
masyarakat tidak puasan akan item pernyataan tersebut. Sudah semestinya pada
jam kerja aparatur Kecamatan dapat dengan mudah ditemui oleh masyarakat yang
akan melakukan pelayanan. Tetapi hal ini berbalik dengan apa yang ada di
Kecamatan Gunung Sari. Sikap kurang disiplin kerja pegawai sebagai salah satu
contoh masalah yang ada di Kecamatan Gunung Sari dan peneliti yakini hal yang
menunggu lama kehadiran Camatanya agar supaya urusanya dapat segera selesai.
Sesuatu yang miris jika seorang camatnya saja semaunya sendiri dapat
benahi agar citra positif dapat dibangun yang pada akhirnya dapat memuaskan
masyarakat.
pernyataan terakhir ini yang berkaitan dengan pernyataan sikap tanggung jawab
Kemudian pada kolom Persepsi 173 responden menjawab sangat setuju dan 94
Pada hasil perhitungan di atas skornya (-0,3) yang mana hasil tersebut
akan kesalahan dalam melakukan pelayanan hal ini memang sudah tercermin
dengan tidak adanya responden yang menjawab tidak setuju maupun sangat tidak
setuju dengan pernyataan tersebut. Namun nilai yang diterima belum melebihi
bisa saja pada kecepatan perbaikan pelayanan yang mana masayarakat belum
merasapuas. Hal ini tetunya harus menjadi acuan agar lebih baik lagi dalam hal
Dari hasil perhitungan item peritem pada aspek Emphaty maka dapat di
Tabel 4.18
Skor Dimensi Emphaty
pelanggan yang diberikan oleh aparatur kecamatan yakni sebesar (-0,97) ini
menandakan masih belum dikatakan baik atau masyarakat belum merasa puas.
Ketidak puasan ini penyebabnya antara lain sikap kurang profesionalnya aparatur
adil dan tidak pandang bulu, dimana masyarakat masih megeluhkan adanya
aparatur Kecamatan yang masih belum adil dalam melayani masyarakat. Sebagi
contoh dalam pembuatan E-KTP saja baru-baru ini masyarakat ada yang
masyarakat yang lain yang jelas datang di Kecamatan jauh sebelum masyarakat
tidak wajar memang karena orang/masyarakat tersebut yang dilayani adalah ada
hubungan dekat dengan apartur kecamatan. Hal kecil yang tidak perlu dilakukan
oleh aparatur Kecamatan yang berdampak besar dengan image/citra buruk yang
keperluan pelayanan. Dimana masih ada aparatur Kecamatan yang masih susah
ditemui oleh masyarakat, terutama adalah Camat Kecamatan itu sendiri dimana
kehadiran Camat yang tidak maksimal sebagi fungsi seorang Camat. Camat
fungsinya sangat besar dan sangat krusial di Kecamatan sehingga dapat disebut
juga orang nomer satu di kantor Kecamatan Gunung Sari. Namun sikapnya tidak
yang tidak maksimal ditambah dengan ketidak disiplinan dalam jam mesuk kerja
berkas pelayananya untuk sekedar meminta ijin, keterangan dan tanda tangan
seorang Camat. Bahkan jika Camatanya tidak masuk dapat ditunda esokan
harinya. Hal ini sangat merugikan waktu dan tenaga masyarakat yang seharusnya
bahwa keperluan akan berkas atau pelayanan yang dibutuhkan sifatnya tidak
selalu dapat diulur waktunya,yang mana ada keperluan mendadak atau berkas
yang harus segera terpenuhi oleh masyarakat. Sesuatu yang dapat disimpulkan
bahwa seorang Camat dalam menjalankan fungsinya kurang maksimal dapat
Kecamatan.
4.3. Pembahasan
Dari hasil penelitian dan hasil analisis data pada kesemua aspek Kualitas
pelayanan yang mana menurut Zeithaml, Berry dan parasuraman dalam Arief
memuaskan.
Gunung Sari.
Skor SERVQUAL keseluruhan ke lima dimensi kualitas pelayanan adalah
sebagai berikut :
Tabel 4.19
Skor Keseluruhan Kualitas pelayanan dikecamatan Gunung Sari
telah diteliti dan telah dianaliasis oleh peneliti maka dari kelima dimensi tersebut
hasilnya negatif. Jika melihat konsep teori yang digunakan oleh peneliti dimana
jika harapan pelanggan lebih rendah dari persepsi terhadap pelayanan yang
pelanggan akan merasa puas, Namun jika harapan pelanggan lebih besar dari
pada persepsi terhadap pelayanan yang diperoleh maka pelanggan akan merasa
Kecamatan Gunung Sari dimana Harapan masyarakat lebih besar dari pada
tersebut terdapat 4 pernyatan yang diajukan kepada setiap responden, dan hasilnya
adalah masyarakat belum merasa puas atas pelayanan yang diberikan yang mana
skornya (-0,75). Skor item pernyataan yang paling besar kesenjanagannya antara
persepsi dan ekspektasi pada dimensi tangble ialah item pernyataan nomer 2
tempat duduk yang memadai guna kenyamanan pelayanan dengan skor (-2.3).
akan melakukan pelayanan. Hal ini harus segera dibenahi dengan cara menambah
jumlah kursi tempat duduk agar masyarakat merasa nyaman dalam menuggu
pelayanan di kantor Kecamatan Gunung Sari serta tidak lupa pula kebersihan dan
Gunung Sari.
yang diajukan peneliti untuk menjawab identifikasi maslah yang telah dipaparkan
sebelunya pada bab 1 yakni hampir semua item pernyataan melebihi rata-rata item
pernyataan pada dimensi laianya, terutama item yang paling tinggi skor
skornya (-1,4) nomer 7 (-1,4) dan nomer 8 skornya (-1,6 ) dimana item tersebut
pulang kerja pegawai sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Hal ini
tumpang tindih pekerjaan dan tupoksi yang masih belum berjalan dengan baik
kurang baik dan ditamnbah lagi dengan tingkat Kehadiran Camat yang tidak
Kecamatan Gunung Sari ini karena ketidak disiplinan aparatur Kecamatan dalam
menjalankan pekerjaanya dan kewajibanya sebagai abdi masyarakat. Kurang
yang datang dan pulang kerja bukan pada waktu yang telah ditntukan. sikap
dari masyarakat bukan berarti bersikap semaunya sendiri tanpa menghiraukan jam
kerja yang sudah ditetapkan sebelumnya yakni dari pukul 08:30-17:00. Sikap
wujudkan daan ditingkatkan agar kedepanya citra positif di masyarakat akan baik
pula.
tersebut yang paling tinggi skor negatifnya adalah nomer item nomer 12 yang
skornya ialah (-1,2). Sudah seharusnya kegiatan pelayanan di lakukan segera oleh
apartur tanpa menunda pelayanan, namun pada kenyataanya masih merasa tidak
puas karena salah satu penyebabnya ialah berkairan dengan dimensi reliability
dimana kehadiran Camat yang tidak tepat waktu dalam masuk kantor, sehinga
masyarakat. Hal ini diperparah jika Camat tidak masuk kantor terkadang
pelayananya harus ditunda esokan harinya karena semua pelayanan di kantor
Kecamatan Gunung Sari harus dengan di ketahui dan harus dengan seijin dari
Hal yang tidak wajar dan tidak seharusnya terjadi dimana masyarakat
Sungguh ironis memang jika seorang Camatnya saja kurang disiplin maka
kenyamanan bagi pengguna layanan. Aspek ini salah satu yang paling di
harapkan pelanggan. Petugas yang ramah akan menjadi salah satu faktor
determinan bagi pengguna layanan untuk memberikan penilaian yang baik atas
pelayanan yang disajikan, namun pada penelitian yang dilakukan skornya (-0,8).
Itu berarti masyarakat belum merasa puas akan pelayanan yang diberikan pada
aspek assurance.
pengguna layanan yang disajikan. Akan tetapi pada kenyataanya setelah dilakukan
halnya komputer untuk kegiatan pelayanan skornya yang paling tinggi angka
minusnya yakni (-0,95). Masih adanya aparatur yang masih belum dapat
dapat menguasai komputer tersebut sedang tidak ada ditempat maka pelayanan
akan tertunda dan belum dapat dilaksanakan sampai petugas yang biasanya
berurusan dengan komputer. Ini terjadi kerena salah satu penyebabanya adalah
pegawai di Kecamatan banyak yang berusia 40 tahun keatas dan diantara pegawai
banyak yang tidak bisa menguasai teknologi secara keseluruhan dan kurang
salah satu faktor determinan bagi pengguna layanan untuk memberikan penilaian
yang baik atas pelayanan yang disajikan, namun pada kenyatanya masih adanya
aparatur yang belum dapat memberikan sikap yang baik ketika sedang melakukan
perhatian terhadap pengguna layanan secara individual yang diberikan oleh pihak
paling tinggi skor kesenjaganaya antara harapan masyarakat/ Ekspektasi dan yang
yang berkaiatan dengan Aparatur Kecamatan Gunung Sari dapat dengan mudah
ditemui oleh masyarakat yang hendak melakukan pelayanan. Pada realita yang
ada masyarakat masih kecewa terutama kepada Camat Kecamatan Gunung Sari
itu sendiri.
administrasi pada sektor Kecamatan, atas sepengetahuan camat dan seijin camat
itu sendiri. Tetapi faktanya Camat tidak maksimal dalam menjalankan amanah
tersebut dengan baik. Hal ini ditunjukan dengan kehadiran yang kurang maksimal
dan kedisiplinan akan waktu kerja kantor yang sering sekali ditunjukan dengan
Maka jika melihat kelima dimensi di atas yang telah dipaparkan, dimensi
yang paling tinggi angaka minusnya adalah pada dimensi Reliability. Pada
diberikan jauh berbeda dengan pelayanan yang dirasakan oleh masyarakat. Hal ini
menunjukan hasil yang negatif, maka hal ini dapat disimpulkan bahwa masyarakat
belum merasa puas atas pelayanan yang diberikan oleh pihak penyelenggara
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
5.2 SARAN
sebagai berikut:
terutama pada masuk dan puilang kerja sesuai dengan yang telah
yang dibebankan sebagai abdi negara dan dapat lebih disiplin lagi
Widjaja, HAW. 2007. Otonomi Daerah Dan Daerah Otonom. Jakarta:PT Raja
Grafindo Persada
DOKUMEN-DOKUMEN
SUMBER LAIN
NIM : 6661072785
Agama : ISLAM
RIWAYAT PENDIDIKAN