Skripsi Zulkarnain
Skripsi Zulkarnain
Oleh :
ZULKARNAIN
NIM. 6661072766
Nama : Zulkarnain
NIM : 6661072766
adalah hasil karya saya sendiri dan seluruh sumber yang dikutip maupun yang
dirujuk telah saya nyatakan benar. Apabila dikemudian hari skripsi ini
Zulkarnain
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Nama : ZULKARNAIN
NIM : 6661072766
Menyetujui,
Mengetahui,
Dekan FISIP UNTIRTA
ii
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Nama : ZULKARNAIN
NIM : 6661072766
Judul Skripsi : PENGARUH KINERJA PEGAWAI TERHADAP EFEKTIVITAS
ORGANISASI DI KANTOR KECAMATAN KELAPA DUA
KABUPATEN TANGERANG
Telah diuji di hadapan Dewan Penguji Sidang Skripsi di Serang, tanggal 1 bulan
Mei tahun 2012 dan dinyatakan LULUS.
Anggota :
Anggota :
Mengetahui,
iii
“Kemuliaan Paling Besar Bukanlah
Keterpurukan”
-Oliver Goldsmith-
karya terbaikku …
iv
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT karena
berkat rahmat dan hidayah – Nya yang telah dilimpahkan kepada peneliti, sehingga
dikaruniakan kepada baginda besar Nabi Muhammad SAW, kepada keluarga, para
sahabat, tabi’in dan kaum muslimin yang konsisten dengan nilai-nilai keislamannya.
Selanjutnya skripsi ini yang disusun untuk memenuhi tugas akhir untuk
menyelesaikan program Sarjana (S1) pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah
mendukung peneliti hingga skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu, dalam
kesempatan kali ini peneliti ingin menghaturkan rasa terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :
Tirtayasa.
2. Dr. Agus Sjafari, S.Sos, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
v
3. Kandung Sapto Nugroho, S.Sos, M.Si, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu
4. Mia Dwianna, S.Sos, M.Ikom, selaku Pembantu Dekan II Fakultas Ilmu Sosial
5. Gandung Ismanto, S.Sos, MM, selaku Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Sosial
6. Rina Yulianti, S.Ip, M.Si, selaku Ketua Program Studi Administrasi Negara
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
7. Anis Fuad, S.Sos, selaku Sekretaris Program Studi Administrasi Negara Fakultas
8. Dr. Agus Sjafari, S.Sos, M.Si, selaku Dosen pembimbing I Skripsi yang
10. Titi Stiawati, S.Sos, M.Si, selaku Dosen yang selama ini memberikan motivasi
11. Ayuning Budiati, S.Ip, MPPM, selaku Dosen pembimbing akademik yang
vi
12. Terima kasih kepada Bimbim dan Rissa serta Sunarti sebagai pegawai di Kantor
13. Terima kasih kepada Akbar Yogaswara, SH sebagai Kasubbag Umum dan
14. Terima kasih kepada Sudiya Permana, S.Pd yang telah memberikan motivasi dan
15. Terima kasih dan doa yang tidak pernah putus, peneliti ucapkan dan panjatkan
kepada (Alm) Suryawati yang selalu dekat dan tetap berada dalam ingatan dan
16. Terima kasih kepada Novia Sari yang telah memberikan perhatian lebih dan
17. Kepada Suly Amiyati yang telah memberikan segala kebaikan, menemani dan
dukungan serta kasih sayang dan cinta untuk peneliti sehingga dapat cepat
18. Terima kasih kepada SRaynielson T.Sirait, Ahmad Santoso dan Koko yang telah
vii
20. Terima kasih kepada seluruh kawan-kawan yang tidak bisa disebutkan satu
Selain itu, peneliti menyadari pula banyaknya kekurangan dari apa yang telah
coba dipaparkan dan dibahas dalam penelitian ini. Maka dari itu, peneliti, dengan
segala keterbukaan, kerendahan hati, dan juga kelapangan dada, bersedia menerima
segala masukan, baik itu berupa saran ataupun kritik yang dapat membangun peneliti
dalam melangkah dan memutuskan, serta membuat karya lebih baik dan lebih
Peneliti
viii
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK
BAB I PENDAHULUAN
ix
BAB II DESKRIPSI TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN
x
3.5.3 Uji Koefisien Korelasi Pearson Product Moment .....................................64
xi
4.3.4 Analisis Korelasi ......................................................................................148
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
xiii
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 4.2.2.7 Arahan dan Bimbingan Kepala Seksi Terhadap pegawai ...........108
xv
Grafik 4.2.2.9 Interaksi dari Kepala Seksi dan Kasubbag
xvi
Grafik 4.2.2.24 Stabilitas Lingkungan Organisasi ............................................126
xvii
Grafik 4.2.2.38 Keikutsertaan Pegawai dalam Kegiatan Penting
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Kabupaten Tangerang
xix
Lampiran 13 Uji Koefisien Korelasi Kinerja Pegawai (Variabel X), dan Efektivitas
Organisasi (Variabel Y)
xx
BAB I
PENDAHULUAN
berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri, atau diserahi
Pegawai Negeri, jika sudah memenuhi syarat yang sudah ditetapkan oleh
1
2
terpilih nanti akan diangkat oleh pejabat yang berwenang yang bertugas
melantik dan bersumpah atas jabatan yang diemban oleh Pegawai Negeri
Pasal 3 bagian kesatu tentang kewajiban Pegawai Negeri. Dalam hal ini,
akan berjalan. Oleh karena itu, dalam upaya pelaksanaan organisasi kearah
yang lebih baik, maka perlu diketahui karakter atau sifat dasar manusia
kerja camat sebagai perangkat daerah”, serta ayat 3 juga berbunyi “camat
Yogaswara, SH, Ibu Sunarti selaku staf pegawai bagian umum dan
1
Steers, M Richard. 1985. Efektivitas Organisasi. Jakarta: Erlangga
5
sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun pegawai honorer (TKS). Dari
Serang
Tabel 1.1
Rincian Pegawai di Kantor Kecamatan
Kelapa Dua Kabupaten Tangerang
3 Bendahara 1 Orang
belum maksimal karena tidak sesuai dengan Tupoksi (Tugas Pokok dan
Fungsi). Sebagai salah satu contoh pada pegawai di bagian (seksi) bagian
dengan Tupoksi di bagian umum dan kepegawaian itu hanya 3 orang saja,
Kelapa Dua, surat ahli waris, surat pengantar untuk disetujui ke Kepala
Kedua, dari hasil observasi awal yang dilakukan dengan mengamati secara
dan kepegawaian dan salah satu Kepala Seksi, maka didapat suatu
satu tim yang mereka naungi dalam satu seksi. Hal ini dibuktikan pada
8
koordinasi dalam satu seksi pun kurang tercipta dengan baik, dikarenakan
pegawai yang tidak berkoordinasi dengan baik dan kurang harmonis dalam
pegawai yang suka menunda pekerjaan yang diberikan oleh pimpinan atau
dan lebih banyak bersenda gurau terhadap sesama pegawai baik itu
itu sendiri dan sulitnya bertemu dengan Kepala Kecamatan atau Sekretaris
seringkali bepergian keluar kantor di saat jam kerja. Hal semacam ini yang
menjadi tidak efektif dan efisien dikarenakan kinerja pegawai yang masih
pencapaian Organisasi.
awal yang akan diteliti, maka peneliti akan mendapatkan jawaban yang
peneliti tersebut.
Tangerang.”
10
Adapun maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
berkaitan.
Kabupaten Tangerang.
efektivitas organisasi.
BAB I PENDAHULUAN
melakukan penelitian.
perumusan masalah.
responden di lapangan.
relevan.
ditentukan semua.
17
hipotesis.
4.6 Pembahasan
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
teratur dan rapih, karena akan digunakan untuk merumuskan suatu hipotesis
peneliti akan memiliki konsep penelitian yang jelas serta dapat menyusun
pernyataan yang rinci pada isi dari angket (kuisioner) yang peneliti berikan
Hasil penting lainnya dari kajian teori (deskripsi teori) adalah didapatkan
dari variabel yang akan diukur, selain itu dari kajian teori (deskripsi teori)
akan dipaparkan juga dalam bentuk kisi-kisi instrumen dalam bentuk angket
(kuisioner).
18
19
berikut :
tersebut.
bahwa:
organisasi4.”
2
Dharma, Agus. 1991. Manajemen Prestasi Kerja, Edisi kesatu, Cetakan kedua. Jakarta.
Rajawali Pers.
3
Mangkunegara, A.P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung. PT Remaja
Rosdakarya.
4
Pasolong, Harbani. 2007. Teori Administrasi Publik. Bandung: Penerbit Alfabeta. hal :
175
21
Pasolong :
kinerja,yaitu :
yakni :
8
Siagian, Sondang P. 1995. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara. hal :227
9
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta. hal : 12
23
1. Hasil Kerja
Hasil kerja merupakan keluaran kerja dalam bentuk barang dan
jasa yang dapat dihitung dan diukur kuantitas dan kualitasnya.
Pengukuran kinerja melalui hasil kerja pekerja sejalan dengan
pendapat Peter Drucker melalui teori Management by Objectives
(MBO). Seorang pekerja dinilai melalui hasil kerjanya baik secara
kualitatif maupun kuantitatif.
2. Perilaku kerja
Ketika berada di tempat kerja karyawan memiliki dua perilaku,
yaitu perilaku pribadi dan perilaku kerja. Perilaku pribadi
merupakan perilaku yang tidak berhubungan dengan pekerjaan,
misalnya : cara berjalan, cara berbicara, dan sebagainya. Perilaku
kerja merupakan perilaku pekerja yang berhubungan dengan
pekerjaan. misalnya: kerja keras, ramah, disiplin, dan sebagainya.
Perilaku kerja dicantumkan dalam standar kinerja, prosedur kerja,
kode etik, dan peraturan organisasi. Perilaku kerja dapat
dikelompokkan menjadi perilaku kerja umum dan khusus.
Perilaku kerja umum merupakan perilaku yang diperlukan semua
jenis pekerjaan, misalnya: loyal pada organisasi, disiplin, dan
bekerja keras. Perilaku kerja khusus diperlukan untuk pekerjaan
tertentu.
3. Sifat Pribadi yang ada hubungannnya dengan pekerjaan
Seseorang memiliki banyak sifat pribadi yang dibawa sejak lahir
dan diperoleh ketika dewasa dari pengalaman dalam pekerjaan.
Sifat pribadi yang dinilai hanyalah sifat pribadi yang berhubungan
dengan pekerjaan, misalnya: penampilan, sikap terhadap pekerjaan,
jujur, cerdas, dan sebagainya. Misalnya, seorang pramusaji di
restoran dituntut untuk memiliki sifat pribadi bersih, wangi, ramah,
pandai bergaul, dan periang. Penyusunan evaluasi menggunakan
sifat pribadi mudah dan universal, karena hanya menentukan
indikator sifat pribadi dan deskripsi level kinerja dalam bentuk kata
sifat dan angka. Kinerja pekerja merupakan kombinasi dari hasil
kerja, perilaku kerja, dan sifat pribadi yang ada hubungannya
dengan pekerjaan. Hasil kerja harus dicapai dengan berperilaku
tertentu sesuai standar dan tidak boleh sekehendak hati pekerja.
26
suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan oleh Organisasi atau
Perusahaan.
13
Mahmudi. 2005. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta : UPP AMP YKPN. hal 103
27
memperngaruhinya14.”
14
Op.cit. Mahmudi. 21
28
berikut :
OUTCOME
EFEKTIVITAS =
OUTPUT
15
Op.cit. Mahmudi. 92
29
pada hasil guna daripada suatu organisasi, program atau kegiatan yang
berhasil.
16
Steers, M Richard. 1985. Efektivitas Organisasi. Jakarta: Erlangga. hal : 46 - 48
31
daripada efektifitas.
1. Pencapaian Tujuan
2. Integrasi
3. Adaptasi
17
Op.Cit. Steers. 53
32
Jelasnya bila sasaran atau tujuan telah tercapai sesuai dengan yang
atau sasaran itu tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, maka
kepentingan bersama.
33
apabila dapat tercapai tujuan dari organisasi itu dengan tepat waktu
optimal.
18
Op.Cit. Steers. 4
34
organisasi itu tercapai dengan baik atau sebaliknya. Teori yang paling
dalam pencapaian tujuan. Hal ini disebabkan selain karena selalu ada
35
19
Sudarmo, Gito dan Mulyono, Agus. 2001. Prinsip Dasar Manajemen. Yogyakarta : BPFE. hal : 128
20
Robbins, Stephen.P. 2001. Perilaku Organisasi : Konsep, Kontraversi dan Aplikasi. Jakarta : PT
Prenhalindo. hal : 51
36
pegawai, dan setiap proses terdiri input dan output. Rumus ini
mudah dicapai, tetapi kemungkinan belum tentu efisien dari sisi biaya,
tenaga dan juga waktu. Untuk mendapatkan suatu efisiensi, mulai dari
input, (masukan) harus dibuat sehemat mungkin. Dan dari sisi lain ada
dua kemungkinan yang dapat terjadi, yaitu pertama, dengan input tetap
efektivitas adalah :
21
Ndraha, Taliziduhu. 1981. Research : Teori, Metodologi, Administrasi Jilid 1 dan 2. Jakarta : PT Bina
Aksara. hal : 239
22
Gibson, James L, John M. Ivacevich and James H.Donelly, Jr. 1996. Organisasi : Perilaku, Struktur,
Proses. Jakarta : Binaputra Aksara. hal : 28
38
1. Produktivitas
2. Kualitas
23
Timpe, A. Dale. 2001. Seri Manajemen Sumber Daya Manusia : Produktivitas. Jakarta : PT Gramedia.
hal:119
24
Triguno. 1997. Budaya Kerja : Menciptakan Lingkungan yang Kondusif untuk Meningkatkan Produktivitas
Kerja. Jakarta : Golden Teravon Press. hal : 75
39
3. Efisiensi
tidak semua yang efisien itu efektif. Apa gunanya membuat sebuah
4. Fleksibiltas
Menurut Gibson et al. yaitu, ada tiga aspek fleksibilitas yang
25
Op.Cit. Gibson et al. 51
26
Op.Cit. Gibson et al. 52
40
5. Keunggulan
6. Pengembangan
27
Op.Cit. Gibson et al. 54
28
Davis, Keith, And John W, Newstroom. 1996. Perilaku dalam Organisasi Jilid 1 dan 2. Jakarta : Gelora
Aksara Pratama. hal : 246
41
7. Kepuasan
kepuasan adalah :
sebagai berikut: (1) Adanya tujuan yang jelas, (2) Struktur organisasi.
nilai yang dianut. Organisasi akan berjalan terarah jika memiliki tujuan
Tabel 2.1.2.4
Faktor-Faktor yang Menunjang Efektivitas
30
Op.Cit.Steers. 8
43
hubungan yang bersifat relatif tetap atau tidak berubah , sama seperti
Kualitas kerja (Quality of Work) pegawai yang baik atau tidak dalam
atau SDM itu ditentukan juga oleh kualitas pekerjaan yang dihasilkan oleh
pegawai tersebut.
46
dalam setiap pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai maupun oleh pimpinan
apabila terjalin suatu koordinasi yang baik antara kepala seksi dengan
keterbukaan informasi yang jelas antara pegawai maupun antara satu seksi
antara pimpinan dengan pegawainya maupun antara seksi satu dengan yang
organisasi dan karakteristik pegawai. Dalam hal ini kecepatan kerja dapat
47
diukur oleh tingkat ketepatan waktu sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
lebih baik dari dalam diri pegawai dan kemampuan pegawai dalam
rentang waktu yang cepat dan mengukur tingkat efisiensi organisasi yang
akan tercipta apabila pegawai dapat bekerja sesuai dengan latar belakang
yang diberikan oleh pimpinannya apakah sudah sesuai dengan Tugas Pokok
terhadap pegawainya atas dasar inisiatif diri pegawai itu sendiri dalam
yang di berikan dari kinerja pegawai yang baik adalah suatu karakteristik
individu yang berpegang teguh pada tujuan utama organisasi agar dapat
meraih tujuan organisasi itu sesuai dengan apa yang telah direncanakan
sebelumnya.
49
1. Kualitas pekerjaan yang dihasilkan tidak sesuai dengan kuantitas pegawai di Kantor
Kecamatan Kelapa Dua kabupaten Tangerang yang berjumlah sebanyak 50 orang.
2. Kurang terjalinnya hubungan komunikasi yang baik antara pegawai dengan pimpinan
maupun sebaliknya.
3. Perilaku Sumber Daya Manusia (SDM) yang tidak menunujukan suatu kinerja pegawai
yang optimal.
VARIABEL X VARIABEL Y
Kinerja Pegawai Efektivitas Organisasi
Richard M. Steers
T.R Michel
(Steers, M. Richard. 1985. Efektivitas
(Sedarmayanti. 1995. Sumber Daya Organisasi.
Manusia dan Produktivitas Kerja. Jakarta : Erlangga. Hal : 8)
Bandung : Ilham Jaya. Hal : 79)
Outcome
Keterangan :
Variabel X : Variabel Bebas (yang mempengaruhi)
Variabel Y : Variabel Terikat (yang dipengaruhi)
sehingga menjadi :
METODOLOGI PENELITIAN
32
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Administrasi. Bandung . Alfabeta.. hal : 15
51
52
berikut :
Tabel 3.2.1
Indikator Variabel X
3. Ketepatan a. Penyelesaian
Waktu pekerjaan yang 11,12
(Promptness) sesuai dengan waktu
b. Pekerjaan pegawai
yang sesuai dengan
Tupoksi
a. Pekerjaan dapat
dikerjakan dengan
usaha yang
4. Kemampuan
maksinal
Kerja
b. Latar belakang
(Capability)
pendidikan yang
disesuaikan dengan 13,14,15, 16,17
pekerjaan
c. Latar belakang
keahlian disesuaikan
dengan pekerjaan
yang diberikan oleh
Kepala Seksi
55
a. Berinisiatif dalam
setiap tindakan yang
dilakukan pegawai
b. Berinisiatif sendiri
5. Inisiatif
dalam usaha
(Initiative)
mempercepat
pekerjaan yang
diberikan
c. Pegawai berinisiatif 18,19,20
dalam upaya
peningkatan kinerja
pegawai
Tabel 3.2.2
Indikator Variabel Y
kepentingan a. Lingkungan
bersama. organisasi di kantor 24,25,26,27
2. Karakteristik kecamatan ini
Lingkungan selalu berjalan stabil
atau sebaliknya
b. Lingkungan bekerja
di kantor
kecamatan ini
selalu mengalami
masalah yang
kompleks
c. Lingkungan kerja
di kantor
kecamatan ini
selalu berorientasi
pada karya dan
imbalan atas suatu
pekerjaan yang
dilakukan
d. Lingkungan kerja
di Kantor
Kecamatan ini
selalu terbuka antara
satu dengan yang
lainnya dalam segi
informasi pekerjaan
a. Penyusunan tujuan
startegis (kebijakan) 35,36,37,
4. Kebijakan organisasi 38,39,40
dan Praktek melibatkan pegawai
Manajemen yang berkaitan
b. Proses pencarian
dan pemanfaatan
atas sumber daya
yang berpotensi
selalu melibatkan
pegawai
c. Proses komunikasi
dari pimpinan
Kecamatan dengan
pegawai berjalan
dengan baik
d. Pegawai dilibatkan
dalam keikutsertaan
kegiatan penting di
kantor kecamatan
e. Kebijakan Camat
dapat diterima dan
beradaptasi dengan
cepat terhadap
lingkungan
organisasi
58
f. Kepala kecamatan
dan pimpinan
lainnya di kantor
kecamatan sudah
menjalankan
tugasnya dengan
baik dan benar serta
bijaksana
Sumber : Kisi-kisi kuisioner peneliti 2012
maka ditentukan skor dari setiap jawaban sehingga menjadi data yang
bersifat kuantitatif.
kuesioner33.
berikut :
skor 1
33
Loc.Cit. Sugiyono. 107
59
Instrumen penelitian ini dapat dibuat dalam bentuk check list atau
lainnya, baik dari dokumen yang didapat dari Bagian Umum dan
dari buku yang secara ilmiah berkaitan dengan Skripsi ini, sehingga
3.3.1 Populasi
Populasi itu bukan hanya orang, akan tetapi juga berupa objek
jumlah yang ada pada objek atau subjek yang dipelajari, tetapi
34
Loc.Cit. Sugiyono. 107
61
3.3.2 Sampel
“Di dalam penelitian, sampel tidak ada aturan yang tegas tentang
jumlah yang dipersyaratkan untuk suatu penelitian dari populasi
yang tersedia, juga tidak ada batasan yang jelas apa yang
dimaksud dengan sampel yang besar dan yang kecil36.”
Sedangkan sampel yang akan ditentukan dan dipilih dalam
35
Loc.Cit. Sugiyono. 90-91
36
Nasution, S. 1996. Metode Research. Jakarta. Bumi Aksara. cetakan ke -18 hal : 101
62
data.
37
Sony Sumarsono . 2004. Metode Riset Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : Graha Ilmu
63
atau penguji. Dalam metode analisis yang digunakan oelh peneliti dengan
38
Loc.Cit. Sugiyono. hal :90
64
Keterangan :
X = Jumlah Skor X
Y = Jumlah Skor Y
n = Banyaknya Sampel
r = 2r ½ ½ Atau r = 2 . r xy
1+r½½ 1 + rxy
sebagai berikut:
Keterangan :
X = Jumlah Skor X
Y = Jumlah Skor Y
n = Banyaknya Sampel
berikut :
Tabel 3.5.3
Kd = r2x100%
Keterangan :
Kd = Keofisen Determinasi
bulan Oktober 2011 hingga Maret 2012, dengan rincian jadwal penelitian
sebagai berikut :
sebagai berikut :
pertanian.
69
70
yang secara keseluruhan berjumlah ± 900 ruko besar maupun kecil yang
berasal dari berbagai Suku, Agama, Ras dan Sosial Budaya serta jenis
c. POLRI : 62 jiwa
h. Pengrajin : 45 jiwa
1. Kelurahan Bencongan
Daerah.
43 tahun 1999.
a. Camat
b. Sekretariat Kecamatan
c. Seksi Pemerintahan
e. Seksi Pembangunan
h. Jabatan Fungsional
74
Gambar 4.1.2.2
CAMAT
A. CAMAT
tugas pemerintahannya.
kesejahteraan sosial.
76
kecamatan.
77
dilimpahkan kecamatan.
B. Sekretariat Kecamatan
pengarsipan
lingkungan kecamatan
kepegawaian
ketatalaksanaan
kecamatan
keuangan
81
C. Seksi Pemerintahan
pembentukan BPD
kepala desa
Permusyawaratan Desa
desa
kepentingan umum
diterbitkan
catatan sipil
dan perkawinan
politik.
mesin
serta kemasyarakatan
beragama
dibebaskan
bidang tugasnya
86
E. Seksi Pembangunan
Pemakaman.
dan jembatan serta tipe jalan Kecamatan Kelapa Dua dan Desa
atau Kelurahan
dipelihara
ruang
(dibawah 1 meter)
88
sampah
wilayah kecamatan
89
pengobatan tradisional
koperasi
G. Seksi Sosial
mempunyai fungsi :
keluarganya
usia subur, data keluarga miskin, data perilaku hidup bersih dan
sehat tingkat desa, data sarana sanitasi dasar, data PIRT, data
lainnya
keluarga sejahtera)
rumah sakit
kesehatan lingkungan
lingkungan
Puskesmas
bidang tugasnya
1. Jenis Kelamin
Grafik 4.2.1.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
80%
70% 74%
60%
50%
40%
30%
20% 26%
10%
0%
Laki-Laki Perempuan
2. Pekerjaan
Grafik 4.2.1.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Status Kepegawaian
60%
50%
54%
40%
30%
20% 26%
10%
0% 10%
2% 2% 2% 4%
responden yang bekerja sebagai staf pegawai TKS (tenaga kerja sukarela)
sebesar 26%, responden yang bekerja sebagai kepala seksi sebesar 10%,
responden yang bekerja sebagai kepala sub bagian (kasubbag) sebesar 4%,
(PNS) yang terbagi ke dalam 2 sub bagian bidang pekerjaan dan 5 seksi
kasubbag, 5 orang kepala seksi dan 27 staff pegawai yang terbagi dalam 2
3. Usia
Grafik 4.2.1.3
Karaktersitik Responden Berdasarkan Usia
50%
45%
40% 44%
42%
35%
30%
25%
20%
15%
10%
12%
5%
0%
2%
< 20 tahun 21-30 tahun 31-40 tahun > 40 tahun
responden berusia usia 31-40 tahun sebesar 42%, responden berusia >40
tahun sebesar 12%, dan responden berusia diatas < 20 tahun sebesar 2%.
4. Pendidikan
Grafik 4.2.1.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
45%
40%
35% 40%
30% 36%
25%
20%
15% 18%
10%
5%
0% 6%
0%
SD SLTP0%
(SMP) SMU Diploma S1 S2 ke atas
1, 2, 3
5. Penghasilan
Grafik 4.2.1.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan perbulan
40%
35% 38%
30%
25% 30%
20%
22%
15%
10%
5% 10%
0%
< 500.000 500.000 - 1.000.000 - > 2.000.000
1.000.000 2.000.000
diolah dari data mentah dengan menggunakan teknik analisis data yang
PPAT.
2. Jawaban S (Setuju) :3
tiap pernyataan dalam angket yang dikenal dengan istilah analisis item,
maka diperoleh data variabel X yaitu kinerja pegawai dengan jumlah item
valid dengan jumlah 20 item yang diisi oleh 50 responden, dan selanjutnya
Grafik 4.2.2.1
Ketelitian dan kerapihan pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan
60%
50%
40% 48%
30% 36%
20%
10% 16%
0%
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju 0%Tidak
Sangat
Setuju
pegawai itu selalu teliti dan rapih dalam menyelesaikan pekerjaan yang diberikan
oleh atasan atau kepala seksi. Hal ini dapat diartikan bahwa pegawai Kantor
yang dilakukan dan rapih dengan penyelesaian pekerjaan yang di kerjakan, karena
dari peneliti terhadap penglihatan objek penelitian yaitu pegawai yang tidak teliti
dan suka menunda pekerjaan yang diberikan oleh Kepala Kecamatan, Kasubbag
102
maupun Kepala Seksi. Hal ini dilihat oleh peneliti dari sikap yang ditunjukkan
pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai. Dari hasil angket (kuisioner) berarti
terdapat perbedaan dengan hasil observasi awal di Kantor Kecamatan Kelapa Dua
pada saat observasi awal tidak sesuai dengan jawaban yang didapatkan dari hasil
yang peneliti lihat pada observasi awal di lapangan itu hanya sebagian yang
menunjukkan bahwa pegawai tersebut tidak teliti dan tidak rapih dalam bekerja
sudah cepat dan tepat waktu dengan dibuktikan dari jawaban mayoritas responden
Grafik 4.2.2.2
Kecepatan dan ketepatan waktu dalam penyelesaian pekerjaan
70%
60%
50% 58%
40%
30%
20% 26%
10% 16%
0%
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju 0%Tidak
Sangat
Setuju
pegawai itu selalu cepat dan tepat waktu dalam menyelesaikan pekerjaan yang
diberikan oleh atasan. Hal ini dapat diartikan bahwa pegawai Kantor Kecamatan
Kelapa Dua Kabupaten Tangerang dengan cepat dan tepat waktu dalam
pekerjaan pegawai tidak selesai dengan cepat dan tepat waktu dikarenakan oleh
pegawai yang suka menunda pekerjaan yang diberikan oleh atasan yang
penyelesaian pekerjaan.
Grafik 4.2.2.3
Keterampilan pegawai dalam setiap pekerjaan
60%
40% 48%
20% 28%
24%
0%
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju 0%Tidak
Sangat
Setuju
pegawai itu sudah terampil atau menguasai dalam setiap detail atau jenis
pekerjaan yang diberikan atasan atau kepala seksi kepada mereka. Hal ini dapat
termasuk pegawai yang sudah terampil atau menguasai dalam setiap detail
Grafik 4.2.2.4
Kecakapan pegawai dalam setiap pekerjaan
60%
50%
40% 48%
30%
20% 28%
24%
10%
0%
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju 0%Tidak
Sangat
Setuju
pegawai itu dapat dikatakan sudah mampu atau cakap dalam setiap pekerjaan
yang mereka kerjakan. Ini menandakan bahwa pegawai yang menjawab sebesar
(cakap) dan menguasai setiap pekerjaan yang mereka lakukan. Dan 28% orang
maupun Kepala Seksi), ini sesuai dengan apa yang peneliti temukan pada saat
Grafik 4.2.2.5
Hubungan komunikasi antar pegawai
70%
60% 66%
50%
40%
30%
20% 26%
10%
0% 8%
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju 0%Tidak
Sangat
Setuju
pegawai itu dapat dikatakan memiliki hubungan komunikasi yang baik antar
pegawai, baik itu komunikasi yang berkaitan dengan masalah pekerjaan atau
sesama pegawai dan saling berkaitan dengan masalah pekerjaan dalam satu seksi
penemuan dari peneliti terhadap penglihatan objek penelitian yaitu pegawai yang
kurang memiliki suatu hubungan komunikasi yang baik antara pegawai dengan
seksi atau bagian lainnya. Hal ini dilihat oleh peneliti dari kurang adanya
dalam satu seksi pun kurang tercipta dengan baik. Dari hasil angket (kuisioner)
yang terjadi pada saat observasi awal tidak sesuai dengan jawaban yang
didapatkan dari hasil penyebaran angket (kuesioner) kepada seluruh pegawai yang
karena pegawai yang peneliti lihat pada observasi awal di lapangan itu hanya
terjalin dengan baik antar satu seksi maupun beda seksi. Dan ini menunjukkan
Kabupaten Tangerang itu sudah terjalin dengan baik antar sesame pegawai dan
berkaitan dengan masalah pekerjaan dalam satu seksi maupun beda seksi dengan
pernyataan dengan jawaban “setuju” pada angket (kuesioner) yang disebar kepada
responden
108
Grafik 4.2.2.6
Koordinasi Pegawai saat jam kerja
70%
60%
60%
50%
40%
30%
20% 28%
10%
10%
0%
2%
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak
Setuju
pegawai itu dapat dikatakan dapat berkoordinasi dengan pegawai yang berbeda
bagian (seksi) pada saat jam kerja berlangsung, dan maupun sebaliknya. Ini
yang berbeda dalam masalah yang berkaitan dengan pekerjaan pada saat jam kerja
berlangsung. Hal ini dapat dibuktikan dengan salah satu contoh pegawai dari seksi
seksi pemerintahan dalam hal mengurusi surat pengantar pembuatan KTP atau hal
lainnya pada saat jam kerja, atau juga dapat dibuktikan dengan koordinasi
pemerintahan kepada bagian umum dan kepegawaian yang nanti akan diserahkan
109
kembali kepada Kepala Kecamatan (Camat) Kelapa Dua untuk disetujui dan
pegawai yang merupakan salah satu tugas dari bagian umum dan kepegawaian
Grafik 4.2.2.7
Arahan dan bimbingan kepala seksi terhadap pegawai
50%
45%
40% 44%
35%
30% 34%
25%
20%
22%
15%
10%
5%
0%
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju 0%Tidak
Sangat
Setuju
menurut 44% pegawai yang menjadi responden disini mengatakan bahwa kepala
terhadap pegawai dalam satu seksi. Ini menandakan mayoritas pegawai di Kantor
Kecamatan Kelapa Dua Kabupaten Tangerang menilai bahwa kepala seksi selalu
memberikan arahan dan bimbingan yang baik kepada pegawai dalam satu seksi,
Grafik 4.2.2.8
Keikutsertaan pegawai dalam kegiatan rapat dan mengeluarkan pendapat
50%
40%
40%
30%
32%
20% 24%
10%
0% 4%
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak
Setuju
bahwa menurut 40% pegawai yang menjadi responden disini mengatakan bahwa
kegiatan rapat koordinasi kerja pegawai dan rapat rutin Kantor Kecamatan Kelapa
pendapat dalam setiap kegiatan rapat dengan Kepala Kecamatan (Camat) Kelapa
Grafik 4.2.2.9
Interaksi dari kepala seksi dan kasubbag terhadap pegawai
45%
40%
42%
35%
30%
32%
25%
20% 24%
15%
10%
5%
0%
2%
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak
Setuju
menurut 42% pegawai yang menjadi responden disini mengatakan bahwa kepala
seksi dan kasubbag dapat berinteraksi dengan baik terhadap pegawai yang
dipimpin dalam satu seksi dan satu bagian kerja. Ini menandakan mayoritas
kepala seksi dan kasubag dapat berinteraksi dengan baik terhadap pegawai yang
dipimpin dalam satu seksi dan satu bagian kerja. Interaksi yang diberikan oleh
kepala seksi dan kasubbag disini bisa dalam bentuk perhatian terhadap pegawai
Grafik 4.2.2.10
Interaksi yang diberikan oleh Camat Kelapa Dua terhadap pegawai
60%
50%
40% 48%
30% 36%
20%
10%
10%
0% 6%
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak
Setuju
menurut 48% pegawai yang menjadi responden disini mengatakan bahwa Kepala
saat jam kerja dengan para pegawai dalam hal untuk memberikan semangat atau
motivasi kerja. Dan ini menandakan 48% setuju bahwa Kepala Kecamatan
(camat) melakukan interaksi maupun itu dalam bentuk interaksi dalam hal yang
pekerjaan.
113
Grafik 4.2.2.11
Penyelesaian pekerjaan pegawai
70%
60%
60%
50%
40%
30%
20% 24%
10% 16%
0%
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju 0%Tidak
Sangat
Setuju
pekerjaan tepat waktu sesuai yang diberikan oleh Kepala Seksi atau Kasubag atau
Grafik 4.2.2.12
Pekerjaan pegawai sesuai dengan Tupoksi (Tugas Pokok dan Fungsi)
70%
60% 64%
50%
40%
30%
20% 28%
10%
0% 8%
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju 0%Tidak
Sangat
Setuju
sesuai dengan Tupoksi (Tugas Pokok dan Fungsi) yang ada. Ini menandakan
mayoritas pegawai menilai bahwa mereka sudah bekerja sesuai dengan Tupoksi
(Tugas Pokok dan Fungsi) yang berlaku di Kantor Kecamatan Kelapa Dua
Kabupaten Tangerang.
115
Grafik 4.2.2.13
Usaha maksimal penyelesaian pekerjaan pegawai
60%
50%
40% 48%
30% 36%
20%
10% 16%
0%
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju 0%Tidak
Sangat
Setuju
dapat dikerjakan dengan baik. Akan tetapi, pada observasi awal di lapangan
maksimal, meskipun secara usaha untuk meraih kualitas pekerjaan yang baik dan
maksimal itu sudah dilakukan dengan usaha yang maksimal dalam setiap
penyelesaian pekerjaan. Hal ini dilihat oleh peneliti dari pegawai yang secara
keseluruhan dalam satu seksi atau satu bagian pekerjaan yang tidak secara
keseluruhan pegawai yang benar-benar bekerja dengan usaha yang maksimal dan
menunjukkan kualitas pekerjaan yang maksimal atau baik, sebagai salah satu
contoh adalah di dalam bagian umum dan kepegawaian, pegawai yang bekerja di
116
bagian ini cukup banyak dengan jumlah pegawai mencapai 6 orang, akan tetapi
yang bekerja secara maksimal dan sesuai dengan Tupoksi yang ada hanya
Grafik 4.2.2.14
Latar belakang pendidikan pegawai
50%
40%
42%
30%
20% 24% 24%
10%
10%
0%
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak
Setuju
bekerja sesuai dengan latar belakang pendidikan. Ini menandakan mayoritas latar
belakang pendidikan pegawai yang terdiri dari lulusan Sekolah Menengah Atas
(SMA) hingga lulusan S2 telah sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi)
Kecamatan Kelapa Dua dan Tugas Pokok dan Fungsi masing-masing bagian dan
seksi.
117
Grafik 4.2.2.15
Latar belakang keahlian pegawai
70%
60% 66%
50%
40%
30%
20%
20%
10%
12%
0%
2%
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak
Setuju
sesuai dengan latar belakang keahlian (skill) yang dimiliki pegawai yang
keahlian (skill) mereka sudah sesuai dengan pekerjaan yang diterima dan
Salah satu contoh keahlian (skill) yang dimiliki pegawai dalam usaha
untuk pegawai yang bekerja dengan keahlian secara soft skill pada bagian tertentu
yang berhubungan dengan penyuratan dan pencatatan. Dan contoh lainnya yaitu
pada pegawai yang berada dalam Seksi Ketentraman dan Ketertiban, disini
pegawai tidak dituntut untuk memiliki keahlian Soft Skill seperti pada bagian
dituntut memiliki hard skill yang berhubungan dengan fisik atau dengan kekuatan
fisik seseorang, ini digunakan untuk menjalankan Tugas Pokok dan Fungsi
(Tupoksi) pegawai pada bagian tersebut, agar latar belakang keahlian yang
dimiliki oleh pegawai sesuai dengan jenis pekerjaan yang di terima pada masing-
Grafik 4.2.2.16
Beban pekerjaan yang diterima pegawai
70%
60%
60%
50%
40%
30%
20% 24%
10%
12%
0% 4%
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak
Setuju
bahwa menurut 60% pegawai yang menjadi responden disini mengatakan bahwa
jika ditanya mengenai beban pekerjaan cukup berat yang diberikan dari atasan
pegawai menilai bahwa beban pekerjaan yang mereka terima dari atasan (Kepala
Grafik 4.2.2.17
Volume pekerjaan yang diterima pegawai
40%
35% 38%
30%
32%
25%
20%
22%
15%
10%
5% 8%
0%
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak
Setuju
setuju” bahwa menurut 38% pegawai yang menjadi responden disini mengatakan
tidak setuju jika ditanya mengenai volume beban pekerjaan yang selalu banyak
diberikan oleh atasan (Kepala Kecamatan, Kasubbag, maupun Kepala Seksi). Ini
mereka terima dari atasan (Kepala Kecamatan, Kasubbag, maupun Kepala Seksi)
Grafik 4.2.2.18
Inisiatif pegawai dalam setiap tindakan pekerjaan
60%
50% 56%
40%
30%
20% 28%
10% 16%
0%
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju 0%Tidak
Sangat
Setuju
berinisiatif dalam setiap tindakan pekerjaan yang mereka lakukan pada rutinitas
pekerjaan yang akan mereka lakukan, salah satu bentuk inisiatif pegawai tersebut
dapat dibuktikan dari pegawai yang menyelesaikan pekerjaan sebelum waktu yang
menumbuhkan rasa disiplin pegawai dan tanggung jawab terhadap pekerjaan yang
Grafik 4.2.2.19
Insiatif pegawai dalam mempercepat penyelesaian pekerjaan
80%
70% 76%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
12% 12%
0%
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju 0%Tidak
Sangat
Setuju
Kepala Seksi).
Grafik 4.2.2.20
Insiatif pegawai dalam upaya peningkatan kinerja
70%
60% 66%
50%
40%
30%
20%
10% 14% 16%
0% 4%
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak
Setuju
pegawai memiliki inisiatif dalam upaya untuk meningkatkan kinerja pegawai yang
pernyataan angket (kuisioner) dan disebar kepada 50 orang pegawai yang bekerja
dari 20 pernyataan angket (kuisioner) dijawab oleh sampel penelitian (50 orang)
123
itu rata-rata menjawab “setuju” dari setiap pernyataan yang diberikan oleh
peneliti, hal ini menandakan bahwa pegawai yang bekerja di Kantor Kecamatan
Kelapa Dua Kabupaten Tangerang memiliki kinerja yang baik. Dari masing-
dari data mentah dengan menggunakan teknik analisis data yang relevan, baik
Angket yang disebar terdiri dari pernyataan yang bersifat positif dengan alternatif
orang responden (n=50) yang terdiri dari 40 pernyataan, terlebih dahulu dilakukan
analisis berdasarkan hasil angket dengan pemberian skor setiap pernyataan positif
sebagai berikut :
2. Jawaban S (Setuju) :3
pernyataan dalam angket yang dikenal dengan istilah analisis item, maka
rumus pearson product moment sehingga didapat data yang valid dengan jumlah
20 item yang diisi oleh 50 responden, dan selanjutnya peneliti tuliskan dalam
Grafik 4.2.2.21
Karakteristik organisasi Kecamatan Kelapa Dua Kabupaten Tangerang
60%
50%
52%
40%
30%
20% 24%
10%
12%
0%
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju 0%Tidak
Sangat
Setuju
dari struktur organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Ini menandakan bahwa
Tangerang itu berasal dari penyusunan struktur organisasi yang ada. Karakteristik
suatu organisasi itu sama halnya seperti Susunan Sumber Daya Manusia (Struktur
Tangerang.
Grafik 4.2.2.22
Susunan struktur organisasi Kecamatan Kelapa Dua Kabupaten Tangerang
60%
50%
40% 48%
40%
30%
20%
10%
12%
0%
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju 0%Tidak
Sangat
Setuju
pegawai yang menempati posisi atau jabatan tersebut. Terdapat perbedaan hanya
8% antara pegawai yang menjawab pernyataan tidak setuju dan setuju, ini
yang tidak setuju apabila penempatan pegawai selalu sesuai dengan kemampuan
(skill) yang dimiliki pegawai tersebut, namun ada pula pegawai yang menjawab
126
Grafik 4.2.2.23
Struktur organisasi menghasilkan pencapaian kerja yang sesuai Tupoksi
80%
70%
72%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
12% 14%
0%
2%
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak
Setuju
kerja) yang sudah sesuai dengan Tupoksi (Tugas Pokok dan Fungsi) Kecamatan.
Ini menandakan bahwa bentuk struktur organisasi yang telah ditetapkan oleh
Kecamatan Kelapa Dua Kabupaten Tangerang itu sudah sesuai dengan Tupoksi
(Tugas Pokok dan Fungsi) pekerjaan yang ada dan dapat menghasilkan efektivitas
Grafik 4.2.2.24
Lingkungan organisasi
45%
40%
35% 40%
30% 36%
25%
20%
15%
10% 16%
5% 8%
0%
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak
Setuju
Kecamatan Kelapa Dua Kabupaten Tangerang tidak selalu berjalan dengan stabil,
karena lingkungan organisasi yang berjalan stabil maupun tidak stabil dapat
dalam hal ini yaitu lingkungan Kecamatan Kelapa Dua Kabupaten Tangerang.
Lingkungan eksternal yaitu lingkungan yang berada diluar batas organisasi dan
Dua Kabupaten Tangerang. Sebagai salah satu contoh pengaruh dari lingkungan
dalam suatu ruko dan juga terdapat sekolahan SD,SMP dan SMA Tarakanita yang
berada tidak jauh dari Kantor Kecamatan Kelapa Dua Kabupaten Tangerang,
kecamatan setiap harinya. Dan yang kedua adalah lingkungan internal yang
lingkungan internal organisasi adalah iklim kerja yang di ciptakan oleh para
Grafik 4.2.2.25
Masalah dalam lingkungan kerja
45%
40%
42%
35%
30% 34%
25%
20%
15% 18%
10%
5%
0% 6%
bahwa masalah yang ada dan dihadapi oleh Kecamatan Kelapa Dua Kabupaten
Tangerang tidak terlalu kompleks (banyak & rumit). Sebagai contoh, permasalahn
yang ditemui oleh peneliti pada saat observasi awal di Kantor Kecamatan Kelapa
pengantar kepada Kepala Kecamatan (Camat) yang sering tertunda karena urusan
di luar Kecamatan Kelapa Dua Kabupaten Tangerang, sikap pegawai yang secara
Grafik 4.2.2.26
Orientasi pekerjaan di Kantor Kecamatan Kelapa Dua
Kabupaten Tangerang
50%
45%
40% 46%
35% 40%
30%
25%
20%
15%
10%
5% 8%
0% 6%
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak
Setuju
Tangerang tidak selalu berorientasi pada imbalan atau pamrih atas karya
130
pada imbalan atau pamrih atas karya (pekerjaan) yang dilakukan para pegawai.
Grafik 4.2.2.27
Keterbukaan informasi dalam lingkungan kerja
45%
40%
35% 40%
30%
25% 30%
20%
22%
15%
10%
5% 8%
0%
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak
Setuju
tidak setuju jika dikatakan selalu terbuka antara satu dengan yang lainnya atau
dalam satu seksi maupun beda seksi dalam segi pemberian informasi mengenai
pekerjaaan. Ini menandakan bahwa lingkungan kerja tidak selalu terbuka antar
pekerjaan.
131
Grafik 4.2.2.28
Kebiasaan pegawai pada saat jam kerja
60%
50% 56%
40%
30%
20% 24%
20%
10%
0%
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju 0%Tidak
Sangat
Setuju
sesama rekan kerja pada saat jam kerja, baik itu dalam satu seksi maupun beda
mengobrol dan cenderung membicarakan suatu hal yang tidak ada kaitannya
Grafik 4.2.2.29
Penyelesaian pekerjaan yang dilakukan dengan sepenuh hati
40%
35% 38%
30% 34%
25%
20%
15% 20%
10%
5% 8%
0%
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak
Setuju
menyatakan “setuju” bahwa setiap pekerjaan yang diberikan oleh atasan (Kepala
hati. Akan tetapi, ini bukanlah menandakan bahwa keseluruhan pegawai di Kantor
Kecamatan Kelapa Dua Kabupaten Tangerang bekerja secara sepenuh hati dalam
Kasubbag, maupun Kepala Seksi). Hal ini dibuktikan dengan adanya 34%
responden yang menjawab tidak setuju akan isi dari pernyataan tersebut, yang
berarti ada sebanyak 34% pegawai yang bekerja di Kantor Kecamatan Kelapa Dua
hati.
133
Grafik 4.2.2.30
Keterbukaan antar sesama rekan kerja dalam hal pekerjaan
60%
50% 56%
40%
30%
20% 26%
10% 18%
0%
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju 0%Tidak
Sangat
Setuju
dalam setiap pekerjaan dari dalam seksi yang sama maupun berbeda itu terdapat
bahwa terdapat keterbukaan atas informasi pekerjaaan dan hal yang menyangkut
pekerjaan antar sesama rekan kerja, baik itu dalam satu seksi maupun beda seksi
pekerjaan.
134
Grafik 4.2.2.31
Perasaan jenuh dan bosan terhadap pekerjaan yang diberikan
60%
50%
40% 48%
30%
20% 28%
24%
10%
0%
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju 0%Tidak
Sangat
Setuju
pegawai sering merasa jenuh dan bosan terhadap pekerjaan hampir sama setiap
harinya dalam rutinitas bekerja yang diberikan oleh atasan (Kepala Kecamatan,
Kasubbag, maupun Kepala Seksi). Ini menandakan bahwa 48% setuju apabila
Kantor Kecamatan Kelapa Dua Kabupaten Tangerang. Perasaan jenuh dan bosan
terhadap pekerjaan yang diberikan itu disebabkan oleh jenis pekerjaan yang
hampir sama setiap hari yang dikerjakan oleh pegawai, pegawai yang menjawab
organisasi internal yang dirasakan oleh pegawai yang memberikan rasa jenuh dan
bosan serta pekerjaan yang diterima oleh pegawai setiap harinya dari atasan
Grafik 4.2.2.32
Disiplin waktu pegawai
60%
50%
40% 48%
30%
20% 28%
24%
10%
0%
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju 0%Tidak
Sangat
Setuju
Sumber : Hasil Penelitian Lapangan Tahun 2012
pegawai selalu datang dan pulang dengan tepat waktu. Ini menandakan bahwa
pegawai menerapkan salah satu point dalam penerapan disiplin pegawai negeri,
yaitu datang ke kantor tepat waktu dan pulang juga dengan waktu yang
sebagaimana telah disepakati oleh instansi pemerintahan berkaitan dalam hal ini
Kantor Kecamatan Kelapa Dua Kabupaten Tangerang. Ada sebesar 24% pegawai
pegawai tersebut berperilaku tidak disiplin terhadap waktu kerja yang telah
waktu datang ke kantor itu pada pukul 08.00 dan pulang kantor itu pada pukul
17.00 WIB. Berarti dari 50 orang pegawai yang bekerja di Kantor Kecamatan
Kelapa Dua Kabupaten Tangerang, sebanyak 24% pegawai tidak mengkuti aturan
136
waktu yang ada. Dan ini menandakan bahwa sebagian pegawai ada yang
mengikuti waktu kerja yang telah disepakati dan yang lainnya tidak bersikap
demikian.
Grafik 4.2.2.33
Disiplin tanggung jawab pegawai terhadap pekerjaan
50%
45%
40% 44%
35%
30%
25% 30%
20%
15%
10% 16%
5% 10%
0%
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak
Setuju
sesuai dengan arahan yang baik dan juga waktu yang tepat. Akan tetapi, itu semua
tidak bisa menjadi tolak ukur bahwa pegawai di Kantor Kecamatan sudah disiplin
sebanyak 30% pegawai yang tidak setuju menjawab pernyataan tersebut dan
Kelapa Dua Kabupaten Tangerang telah bekerja secara disiplin dan tanggung
jawab sepenuhnya terhadap kewajiban atas pekerjaan yang diberikan oleh atasan
Grafik 4.2.2.34
Sikap dan perilaku pegawai terhadap pekerjaan
60%
50% 56%
40%
30%
20% 30%
10% 14%
0%
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju 0%Tidak
Sangat
Setuju
pegawai setuju apabila ditanya soal perilaku pegawai yang sudah menunjukkan
suatu kinerja yang optimal. Sebagian besar pegawai yang berjumlah 56% sudah
menunjukkan sikap dan perilaku yang mencerminkan suatu kualitas kinerja yang
optimal. Akan tetapi, terdapat pula 30% pegawai yang menjadi responden
dan perilaku pegawai yang berkualitas dan optimal dalam setiap pekerjaannya. Ini
secara keseluruhan bekerja dan menunjukkan kinerja yang optimal dan berkualitas
secara maksimal
138
Grafik 4.2.2.35
Keterlibatan pegawai dalam penyusunan kebijakan kecamatan
45%
40%
42%
35%
30%
32%
25%
20%
15%
10% 14%
12%
5%
0%
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak
Setuju
Tangerang. Ini menandakan bahwa pegawai yang berjumlah 42% yang menjadi
responden dalam penelitian ini menjawab tidak setuju atas pernyataan yang
jawab yang dimiliki oleh Kepala Kecamatan dan Kasubbag ataupun kepala seksi
Grafik 4.2.2.36
Keterlibatan pegawai dalam pencarian & pemanfaatan atas
sumber daya manusia
50%
45%
40% 44%
35%
30% 34%
25%
20%
15%
10% 16%
12%
5%
0%
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak
Setuju
Sumber : Hasil Penelitian Lapangan Tahun 2012
Dari grafik 4.2.2.36, dapat dilihat bahwa 6 (12%) responden menyatakan
bahwa pegawai tidak setuju apabila ditanya soal keterlibatan pegawai dalam
proses pencarian dan pemanfaatan atas sumber daya manusia (penyeleksian atau
baru). Berarti pegawai yang berjumlah 44% menjawab pernyataan tidak setuju
yang menandakan bahwa seleksi dan rekrutmen pegawai tidak harus melibatkan
pegawai secara keseluruhan dan ini merupakan salah satu tugas dari Badan
Grafik 4.2.2.37
Komunikasi dari Camat Kelapa Dua Kabupaten Tangerang
terhadap pegawai
40%
35%
36%
30%
25%
20% 24%
22%
15% 18%
10%
5%
0%
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak
Setuju
pegawai setuju apabila ditanya hubungan dan proses komunikasi yang diberikan
pegawai selalu berjalan dengan baik, baik itu dalam bentuk koordinasi masalah
Grafik 4.2.2.38
Keikutsertaan pegawai dalam kegiatan penting
di Kantor Kecamatan Kelapa Dua Kabupaten Tangerang
45%
40%
42%
35%
30%
25%
20% 26%
15% 18%
10% 14%
5%
0%
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak
Setuju
Sumber : Hasil Penelitian Lapangan Tahun 2012
oleh Kecamatan Kelapa Dua Kabupaten Tangerang. Salah satau contohnya pada
Desa Curug Sangereng dan juga pada perayaan Ulang tahun kecamatan yang
diadakan pada bulan Februari tahun 2012, hampir seluruh pegawai diikutsertakan
Grafik 4.2.2.39
Kecepatan adaptasi dan penerimaan kebijakan yang di tetapkan oleh Kepala
Kecamatan (Camat) Kelapa Dua Kabupaten Tangerang
40%
35%
36%
30%
25% 30%
20%
15% 18%
16%
10%
5%
0%
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak
Setuju
Kecamatan (Camat) Kelapa Dua Kabupaten Tangerang dapat diterima dan bisa
beradaptasi dengan cepat kepada para pegawai. Ini menandakan bahwa sebagian
besar pegawai yang berjumlah 36% dapat menerima dan dapat beradaptasi dengan
kebijakan yang dikeluarkan dan ditetapkan oleh Kepala Kecamatan (Camat), akan
tetapi sebagian besar pegawai lainnya yang berjumlah 30% menjawab pernyataan
dengan tidak setuju, ini berarti 30% pegawai tersebut tidak dapat menerima
kebijakan dan keputusan yang telah ditetapkan dan diputuskan oleh Kepala
Grafik 4.2.2.40
Kepala Kecamatan (Camat) Kelapa Dua Kabupaten Tangerang dan
pimpinan lainnya (Kasubbag dan Kepala Seksi)
menjalankan tugas dan bijaksana selama memimpin
45%
40%
42%
35%
30%
25% 30%
20%
15% 18%
10%
5% 10%
0%
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak
Setuju
Kelapa Dua Kabupaten Tangerang serta pimpinan lainnya (Kasubbag dan Kepala
Seksi) sudah menjalankan tugas dengan baik dan sudah bersikap bijaksana
dari 20 pernyataan angket (kuesioner) dan disebar kepada 50 orang pegawai yang
(50 orang) itu rata-rata menjawab “setuju” dari setiap pernyataan yang diberikan
oleh peneliti, hal ini menandakan bahwa efektivitas organisasi Kecamatan Kelapa
144
(efektivitas organisasi) itu dijawab oleh 50 orang responden memiliki skor rata-
rata 3 (setuju).
Keterangan :
n = jumlah sampel
38
Loc.Cit. Sugiyono. hal :90
146
Dikatakan valid jika rhitung > rtabel, dimana rtabel telah ditentukan
Tabel 4.3.1.1
Uji Validitas Variabel Kinerja Pegawai (X)
Pernyataan Nilai r r Tabel Kesimpulan
r hitung yang lebih besar dari r tabel yang didapat yaitu nilai r tabel =
bahwa seluruh item yang ada dalam variabel kinerja pegawai (X) memiliki
nilai validitas yang tinggi, sehingga dapat dipakai sebagai bahan pengujian
selanjutnya.
Tabel 4.3.1.2
Uji Validitas Variabel Efektivitas Organisasi (Y)
Pernyataan Nilai r r Tabel Kesimpulan
Karakteristik organisasi Kecamatan Kelapa Dua Kabupaten Tangerang
0,853** 0,278 Valid
ditetapkan dari struktur organisasi yang ada
Susunan struktur organisasi selalu ditempatkan pegawai yang sesuai
0,741** 0,278 Valid
dengan kemampuan yang dimiliki
Struktur organisasi yang sudah ditetapkan itu selalu menghasilkan suatu
0,504** 0,278 Valid
efektivitas organisasi yang sesuai dengan Tupoksi
Lingkungan organisasi di Kantor Kecamatan Kelapa Dua Kabupaten
0,863** 0,278 Valid
Tangerang ini selalu berjalan stabil atau sebaliknya
Lingkungan bekerja di Kantor Kecamatan Kelapa Dua Kabupaten
0,837** 0,278 Valid
Tangerang ini selalu mengalami masalah yang kompleks
Lingkungan kerja di Kantor Kecamatan Kelapa Dua Kabupaten
Tangerang ini selalu berorientasi pada karya dan imbalan atas suatu 0,563** 0,278 Valid
pekerjaan yang dilakukan
Lingkungan kerja di Kantor Kecamatan Kelapa Dua Kabupaten
Tangerang ini selalu terbuka antara satu dengan yang lainnya dalam 0,843** 0,278 Valid
segi informasi pekerjaan
Pegawai dapat berkomunikasi secara informal dengan sesama pegawai
0,759** 0,278 Valid
(rekan kerja) pada saat jam kerja
**
Setiap pekerjaan yang diberikan dapat diselesaikan dengan sepenuh hati 0,836 0,278 Valid
Terdapat keterbukaan antar sesama rekan kerja mengenai masalah
0,732** 0,278 Valid
pekerjaan
Pegawai pernah merasa jenuh terhadap pekerjaan yang diberikan oleh
0,784** 0,278 Valid
atasan
Pegawai datang dan pulang selalu tepat waktu 0,784** 0,278 Valid
Pegawai selalu disiplin dan bertanggung jawab terhadap pekerjaannya 0,827** 0,278 Valid
Perilaku pegawai sudah menunjukkan suatu kualitas kinerja yang
0,361** 0,278 Valid
optimal
Setiap penyusunan tujuan strategis (kebijakan) organisasi pegawai
0,792** 0,278 Valid
selalu dilibatkan
Proses pencarian dan pemanfaatan atas sumber daya yang berpotensi **
0,781 0,278 Valid
selalu melibatkan pegawai
Proses komunikasi dari pimpinan Kecamatan Kelapa Dua Kabupaten
0,834** 0,278 Valid
Tangerang dengan pegawai berjalan dengan baik
Pegawai dilibatkan dalam keikutsertaan kegiatan penting di Kantor
0,701** 0,278 Valid
Kecamatan Kelapa Dua Kabupaten Tangerang
Kebijakan Camat dapat diterima dan beradaptasi dengan cepat terhadap
0,813** 0,278 Valid
lingkungan organisasi
Pimpinan Kecamatan Kelapa Dua Kabupaten Tangerang dan pimpinan
lainnya sudah menjalankan tugasnya dengan baik dan benar serta 0,823** 0,278 Valid
bijaksana selama ini
Sumber: Data primer yang diolah tahun 2012
**
Korelasi bersifat valid berada pada level 0,000
148
memiliki r hitung yang lebih besar dari r tabel yang didapat yaitu nilai r
organisasi (Y) memiliki nilai validitas yang tinggi, sehingga dapat dipakai
atau lebih. Jadi dengan kata lain reliabilitas adalah indeks yang
menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat
diandalkan.
Tabel 4.3.2
Perbandingan nilai alpha dengan rtabel
masing variabel lebih besar dari 0,2787 (nilai r tabel taraf signifikansi 0,05
demikian instrumen yang dipakai dalam penelitian ini adalah reliabel atau
pada lampiran .
variabel lainnya.
150
Tabel 4.3.3.1.1
Nilai uji korelasi pearson product moment
Correlations
Kinerja_Pegawai Efektivitas_Organisasi
Kinerja_Pegawai Pearson Correlation 1 .765**
Sig. (2-tailed) .000
N 50 50
Efektivitas_Organisasi Pearson Correlation .765** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 50 50
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Tabel 4.3.3.1.2
Interpretasi Terhadap Nilai Koefisien Korelasi
Tabel 4.3.3.2
Nilai uji koefisien determinasi
Model Summary
Kd = r2 x 100%
= 0,7652 x 100%
= 58,5%
faktor lain diluar dari kinerja pegawai, misalnya dari sikap dan perilaku
komunikasi pegawai.
152
a. Hipotesis statistik
Kabupaten Tangerang.
Kabupaten Tangerang.
(dk) dan taraf nyata (). Karena uji ini adalah uji dua pihak akan
1. dk = n – k= 50-2= 48
2. = 5% maka = 0,025
2
Maka nilai t48 dapat dilihat pada tabel distribusi t. Sehingga diperoleh
(0,95), df = n-k = 50-2 = 48. Maka nilai thitung yang didapat sebesar
Tabel 4.4
Nilai t (uji hipotesis)
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
t hitung = 8,219
sebesar 8,219 dan Dengan melakukan uji dua arah, maka dapat diketahui
nilai ttabel sebesar 1,67722. Selanjutnya dapat diketahui thitung lebih besar
dari ttabel (8,219>1,67722) maka hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis
hipotesis.
154
Gambar 4.4
Daerah Penolakan H0
Daerah Penolakan H0
Daerah Penerimaan
Ho
Kabupaten Tangerang.
dan mengisi jadwal absensi pegawai tiap harinya, baik itu Camat Kelapa
Dua maupun staff pegawai TKS dan di ambil responden sebanyak 50 orang
maka perumusan masalah yang dibuat oleh peneliti adalah Apakah Terdapat
variabel.
Tabel 4.5.1
Nilai Rata-rata (mean)
Descriptive Statistics
maksimum pada setiap variabel, maka akan diperoleh range keduanya untuk
156
variabel Y.
dengan range sebesar 34. Pada variabel Y diperoleh nilai minimum dan
38.
didapat dari uji determinasi berjumlah 58,5 %. Selain pada tahapan uji
hipotesis didapat nilai thitung sebesar 8,219, dan nilai ttabel sebesar 1,67722.
Maka thitung lebih besar dari ttabel (8,219>1,67722) dan ini menandakan
organisasi yaitu 41,5 % ditentukan oleh faktor lainnya. Hal ini menandakan
Misalnya dari sikap dan perilaku pegawai, disiplin dan kualitas pekerjaan
pegawai dalam bekerja, baik itu disiplin dalam datang dan pulang kantor.
4.6 Pembahasan
manajerial.
organisasi yaitu 41,5 % ditentukan oleh faktor lainnya. Hal tersebut dapat
Tangerang.
Kabupaten Tangerang bernilai 58,5 % dan terdapat sebesar 41,5 % sisa dari
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
berikut :
ditentukan oleh faktor lain diluar dari kinerja pegawai, misalnya dari
2. Berdasarkan hasil uji t diperoleh nilai thitung lebih besar dari ttabel
160
161
5.2 Saran
pada Bab I. Dan saran yang diajukan oleh peneliti adalah sebagai berikut :
dibiasakan datang dan pulang kerja sesuai dengan waktu yang telah
Kabupaten Tangerang.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku :
Davis, Keith, And John W, Newstroom. 1996. Perilaku dalam Organisasi Jilid 1 dan 2. Jakarta :
Gelora Aksara Pratama.
Dharma, Agus. 1991. Manajemen Prestasi Kerja, Edisi kesatu, Cetakan kedua. Jakarta.
Rajawali Pers.
Gibson, James L, John M. Ivacevich and James H.Donelly, Jr. 1996. Organisasi : Perilaku,
Struktur, Proses. Jakarta : Binaputra Aksara.
Hasibuan, M.S.P. 2005. Organisasi dan Motivasi, Dasar Peningkatan Produktifitas. Jakarta.
Bina Aksara.
Mahmudi. 2005. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta : UPP AMP YKPN.
Ndraha, Taliziduhu. 1981. Research : Teori, Metodologi, Administrasi Jilid 1 dan 2. Jakarta : PT
Bina Aksara.
Robbins, Stephen.P. 2001. Perilaku Organisasi : Konsep, Kontraversi dan Aplikasi. Jakarta : PT
Prenhalindo.
Sedarmayanti. 1995. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung : Ilham Jaya.
Sekaran, Uma. 2007. Research Methods For Business. Jakarta : Salemba Empat.
Siagian, Sondang P. 1995. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara.
Sony Sumarsono . 2004. Metode Riset Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Sudarmo, Gito dan Mulyono, Agus. 2001. Prinsip Dasar Manajemen. Yogyakarta : BPFE.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta.
Timpe, A. Dale. 2001. Seri Manajemen Sumber Daya Manusia : Produktivitas. Jakarta : PT
Gramedia.
Triguno. 1997. Budaya Kerja : Menciptakan Lingkungan yang Kondusif untuk Meningkatkan
Produktivitas Kerja. Jakarta : Golden Teravon Press.
Wirawan. 2009. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba Empat.
Dokumen :
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 1999 tentang perubahan atas Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian Pasal 1 Ayat 1.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Pasal
3 bagian kesatu tentang kewajiban Pegawai Negeri Sipil. Pasal 3 Peraturan Pemerintah
Nomor 53 Tahun 2010 mengenai kewajiban dari Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Peraturan Bupati Tangerang Nomor 46 Tahun 2007 tentang Pelimpahan Sebagian Urusan
Pemerintahan kepada Kecamatan.
Data Absensi Pegawai Kantor Kecamatan Kelapa Dua Bulan Januari – April 2012 diperoleh dari
Bagian Umum dan Kepegawaian.
Samsudin. 2003. Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Kepala Desa dalam Pelaksanaan Tugas
Pemerintahan Desa di Kabupaten Kantingan Provinsi Kalimantan Tengah. Surabaya :
Tesis yang tidak dipublikasikan.
Lampiran 1
Angket Kuesioner
Kepada Yth.
Bapak/Ibu/Saudara/i
di –
Tempat
Assalamualaikum wr.wb
Dalam rangka penyelesaian studi pada jurusan Ilmu Administrasi Negara
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, maka saya sangat memerlukan bantuan
Bapak/Ibu/Saudara/i dalam memberikan sejumlah informasi dan data yang
berkaitan dengan Pengaruh Kinerja Pegawai Terhadap Efektivitas Organisasi di
Kantor Kecamatan Kelapa Dua Kabupaten Tangerang. Sehubungan dengan
keperluan tersebut, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk
memberikan keterangan dengan mengisi kuesioner yang saya berikan sesuai
dengan keadaan yang sebenar-benarnya.
Demikian kuesioner ini saya sampaikan, atas perhatiannya saya ucapkan
terima kasih.
Zulkarnain
NIM. 6661072766
Pendidikan : SD Diploma 1, 2, 3
SLTP S-1
SMU S-2 keatas
No Pernyataan RESPONDEN
SS S TS STS
5. Hubungan komunikasi dengan sesama pegawai
selalu berkaitan dengan masalah pekerjaan
dalam satu seksi
6. Pegawai yang berbeda bagian (seksi) dapat
Koordinasi pada jam kerja
7. Kepala Seksi selalu memberikan arahan dan
bimbingan terhadap pegawai yang berkaitan
8. Pegawai selalu diajak mengikuti rapat kerja dan
mengeluarkan pendapat dalam setiap rapat
dengan Kepala Kecamatan Kelapa Dua
Kabupaten Tangerang
9. Kepala seksi dan Kasubbag dapat koordinasi
dengan baik terhadap pegawai yang dipimpin
10. Kepala Kecamatan selalu memberikan motivasi
pegawai untuk memberikan semangat kerja
No Pernyataan RESPONDEN
SS S TS STS
11. Penyelesaian pekerjaan selalu tepat waktu
12. Pegawai sudah bekerja sesuai dengan Tupoksi
No Pernyataan RESPONDEN
SS S TS STS
18. Pegawai berinisiatif dalam setiap tindakan yang
akan dilakukan
19. Memiliki inisiatif untuk mempercepat
penyelesaian pekerjaan yang diberikan
20. Pegawai berinisiatif dalam upaya meningkatkan
kinerja
No Pernyataan RESPONDEN
SS S TS STS
21. Karakteristik organisasi Kecamatan Kelapa Dua
Kabupaten Tangerang ditetapkan dari struktur
organisasi yang ada
22. Susunan struktur organisasi selalu ditempatkan
pegawai yang sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki
23. Struktur organisasi yang sudah ditetapkan itu
selalu menghasilkan suatu efektivitas organisasi
yang sesuai dengan Tupoksi
2. Karakteristik Lingkungan
No Pernyataan RESPONDEN
SS S TS STS
24. Lingkungan organisasi di Kantor Kecamatan
Kelapa Dua Kabupaten Tangerang ini selalu
berjalan stabil atau sebaliknya
25. Lingkungan bekerja di Kantor Kecamatan
Kelapa Dua Kabupaten Tangerang ini selalu
mengalami masalah yang kompleks
26. Lingkungan kerja di Kantor Kecamatan Kelapa
Dua Kabupaten Tangerang ini selalu berorientasi
pada karya dan imbalan atas suatu pekerjaan
yang dilakukan
27. Lingkungan kerja di Kantor Kecamatan Kelapa
Dua Kabupaten Tangerang ini selalu terbuka
antara satu dengan yang lainnya dalam segi
informasi pekerjaan
3. Karakteristik Pekerja (SDM)
No Pernyataan RESPONDEN
SS S TS STS
28. Pegawai dapat berkomunikasi secara informal
dengan sesama pegawai (rekan kerja) pada saat
jam kerja
29. Setiap pekerjaan yang diberikan dapat
diselesaikan dengan sepenuh hati
30. Terdapat keterbukaan antar sesama rekan kerja
mengenai masalah pekerjaan
31. Pegawai pernah merasa jenuh terhadap pekerjaan
yang diberikan oleh atasan
32. Pegawai datang dan pulang selalu tepat waktu
33. Pegawai selalu disiplin dan bertanggung jawab
terhadap pekerjaannya
34. Perilaku pegawai sudah menunjukkan suatu
kualitas kinerja yang optimal
IDENTITAS PRIBADI
Nama : Zulkarnain
NIM : 6661072766
Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 16 Juli 1989
Agama : Islam
Kegemaran (Hobies) : Broadcasting (Announcing, Fotography, Film)
Suku : Betawi, Padang, Arab
Alamat : Jalan Danau Kelapa Dua IX/61 RT.09 RW.05 Perumahan
Bumi Kelapa Dua, Tangerang – Banten, 15810
Telepon : 08777 167 9137
Email : ijhonk.emoo89@gmail.com
DATA PRIBADI
PENDIDIKAN