Anda di halaman 1dari 29

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP

PENGERTIAN
Tujuan dari pembangunan power plant secara umum adalah untuk menyediakan atau menghasilkan daya listrik. Lebih dari 80 persen daya listrik yang didistribusikan oleh perusahaan listrik PLN dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga uap. Prinsip kerja PLTU secara umum adalah pembakaran batubara pada boiler untuk memanaskan air dan mengubah air tersebut menjadi uap dengan suhu dan tekanan yang tinggi yang digunakan untuk menggerakkan turbin dan menghasilkan tenaga listrik dari kumparan medan magnet di generator.

Pengertian ( Lanjutan )
Sistem pembangkit listrik tenga uap menggunakan panas yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil. Seperti batu bara , minyak bumi, gas atau panas yang dihasilkan dari reaksi nuklir. Dalam diagram alir yang sederhana dari dasar pembangkit listrik, terdapat tiga bagian utama yaitu steam generator (boiler), satu set turbin-generator yang terkopel dan yang ketiga adalah kondenser yang terletak di bawah turbin. Dikatakan bahwa seluruh proses dari pembangkit listrik modern berpusat pada tiga bagian tersebut, peralatan lainnya adalah sebagai penunjang peralatan utama.

Pengertian ( Lanjutan )
Elemen utama yang menghubungkan ketiga bagian tersebut secara bersama adalah uap yang umum disebut medium kerja. Uap mengalir dari generator uap (boiler) menuju ke turbin, dan kemudian mengalir ke kondenser. Pada akhir temperatur tinggi dari siklus, generator uap mentransfer energi panas dari bahan bakar ke energi panas dalam bentuk uap superheated. Turbin kemudian mentransfer panas dalam uap menjadi kerja mekanis untuk menggerakkan generator yang terkopel dengan turbin. Generator kemudian mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Terlihat bahwa turbin-generator adalah jantung dari pembangkit listrik.

Pengertian ( lanjutan )
Kondenser terletak pada akhir temperatur rendah dari siklus. Kondenser mengubah uap menjadi air lagi sehingga dapat dipergunakan lagi sebagai feedwater dan dipompa kembali ke boiler. Hal ini dapat mengurangi biaya produksi. Dalam prakteknya, pembangkit listrik tenaga uap konvensional dapat berjalan, tetapi akan sangat tidak efisien hanya cocok untuk pembangkit yang berkapasitas sangat kecil. Dengan menambahkan peralatan tambahan dan komponen-komponen lain semisal : heater, superheater, reheater dan preheater agar karakteristik efisiensi dari pembangkit modern dapat dijaga.

Pengertian ( lanjutan )
Efisiensi dari pembangkit listrik tenaga uap tergantung pada jumlah bahan bakar yang diperlukan untuk memproduksi sejumlah energi listrik. Jika sejumlah batu bara yang diperlukan untuk menghasilkan satu KWh dapat dikurangi beberapa ons, maka jutaan dolar dapat dihemat. Rancangan, pengaturan tata-letak dan prosedur operasi dari unit utama, tambahan dan perpipaan semuanya ditujukan untuk efisiensi maksimum dalam batas biaya yang masuk akal. Tata-letak pembangkit mengacu pada beberapa aturan. Umumnya turbin diletakkan sedekat mungkin dengan boiler. Kondenser juga seharusnya diletakkan dekat dengan pembuangan uap dari turbin, biasanya terletak dibawah langsung dari turbin. Udara yang digunakan dalam proses pembakaran juga dialirkan terlebih dahulu dalam pre-heater yang bertujuan untuk penyesuaian suhu gas dan memanfaatkan panas. Hal serupa juga digunakan pada alat- alat: heater dan economizer.

Pengertian ( Lanjutan )
Karena kemungkinan rugi-rugi dalam kondenser sangat tinggi, maka beberapa feedwater heater perlu ditambahkan. Dengan mengambil uap dari beberapa titik di turbin, setiap heater menambahkan panas ke feedwater yang mengalir menuju boiler. Jumlah heater dapat ditentukan secara umum tergantung pada ukuran dan karakteristik suhu awal dari turbin. Pertimbangan lain adalah tipe bahan bakar yang digunakan untuk menghasilkan uap dalam boiler dan peralatan yang dugunakan, stasiun coal-burning biasanya membutuhkan peralatan pengolah dan penyimpan, semisal : crusher, conveyor, storage piles, pulverizer, feeder dan sebagainya. Bahan bakar utama yang digunakan pada PLTU adalah batubara yang digunakan sebagai bahan bakar boiler.

BAHAGIAN UTAMA PLTU


1. Coal Handling System 2. Steam Generatore System (Boiler Steam System) 3. Turbine System 4. Condensate System

Coal Handling System

Penumpukan batu bara

Penanganan batu bara


Batubara yang digunakan oleh PLTU ada beberapa jenis seperti jenis Adaro dan Kideco yang di pasok dari pertambangan batubara yang ada di Indonesia, seperti dari Kalimantan yang diangkut dengan menggunakan kapal laut. Proses penanganan batubara terdiri dari proses pengiriman dari kapal laut ke stockpile, dan pengiriman dari stock pile ke plant silo.

Batubara dari kapal laut dikirim ke area penimbunan (stock pile) melalui dock mobile hoppers yang bisa digerakkan sesuai dengan posisi kapal, conveying yaitu pengiriman batubara menggunakan ban berjalan (conveyor).
Sistem penimbangan ( Weighing system ) adalah untuk mengukur dan menghitung tonnase batubara yang dikirim dari kapal ke stock pile, transfer house. Batubara dipisahkan dari sampah terutama sampah logam.

Penanganan batu bara

Stacking yaitu proses penataan batubara di area stock pile dengan menggunakan stacker. Stock pile area terdiri dari empat active pile berkapasitas ada yang 120,000 metric tons dan sebuah inactive pile berkapasitas ada yang 680,000 metric tons. Proses pengiriman batubara dari stock pile ke plant silo dimulai dari reclaiming yaitu proses pengambilan batubara dari area stock pile dengan menggunakan reclaimer. Conveying yaitu pengiriman batubara menggunakan ban berjalan (conveyor) Crushing system yaitu menggiling batubara sebelum masuk ke plant silo agar diperoleh batubara dengan ukuran tertentu dan juga membuang batu dan benda keras lain yang terikut dalam batubara. Dari plant silo, coal digiling dalam pulverizer dan ditransfer ke ruang bakar melalui pipa dengan menggunakan primary air sebagai udara pendorongnya. Sisa pembakaran yang berupa flue gas akan diproses oleh precipitator dan akan ditangkap sisa-sisa materil bahan bakar yang tidak terbakar dan dijatuhkan ke tempat penampungan yang dinamakan hooper. Sisa gas kemudian dialirkan ke scrubber dan didinginkan dengan disemprot air laut dan kemudian dibuang ke udara melalui stack.

Stacking
Stacking adalah proses pemindahan batubara dari kapal ke Coal Pile.

Jetty
Jetty merupakan dermaga atau tempat merapat kapal laut pengangkut batubara di PLTU. Kedalaman dermaga ini Bisa sampai 18 m dari dasar laut, sehingga memungkinkan kapal-kapal besar merapat. Tiap Jetty mempunyai empat buah Doc Mobil Hopper yang fungsinya untuk memindahkan batubara dari kapal ke Belt Conveyor. Doc Mobil Hopper dapat diubah-ubah posissinya sesuai dengan posisi kapal, hal ini dikontrol oleh operator di Coal Unloading Control building (CUCB).

Belt Conveyor
Belt Conveyor berbentuk semacam sabuk besar yang terbuat dari karet yang bergerak melewati Head Pulley dan Tail Pulley, keduanya berfungsi untuk menggerakkan Belt Conveyor. Tansioning Pulley yang berfungsi sebagai peregang Belt conveyor. Untuk menyangga Belt Conveyor beserta bobot batubara yang diangkut dipasang Idler pada jarak tertentu diantara Head Pulley dan Tail Pulley. Idler adalah bantalan berputar yang dilewati oleh Belt Conveyor. Batubara yang diangkut oleh Conveyor dituangkan dari sebuah bak peluncur (Chute) diujung Tail Pulley kemudian bergerak menuju ke arah Head Pulley. Biasanya , muatan batubara akan jatuh ke dalam bak peluncur lainnya yang terletak dibawah Head Pulley untuk diteruskan ke conveyor lainnya atau masuk ke bak penyimpan. Disetiap belokan antar Conveyor satu dengan yang lain dihubungkan dengan Transfer House, selain itu pada belt Conveyor ditambahkan juga beberapa aksesori yang bertujuan untuk meningkatkan fleksibilitasnya.

Peralatan tambahan
Pengambilan sample : Dilakukan secara otomatis, jika terdeteksi adanya metal pada batubara pengambil sampel langsung berhenti. Metal Detector : Merupakan alat untuk mendeteksi adanya logam-logam didalam batu bara yang tercampur pada proses pengiriman. Magnetic Separator : Merupakan alat pemisah logam-logam yang terkandung dalam batubara pada proses pengiriman. Belt Scale : Untuk mengetahui jumlah tonnase berat batubara yang diangkut oleh Belt Conveyor.

Dust Supasion
Menyemprot air pada batubara Menghemat batubara agar tidak menjadi debu Menghalangi terjadinya percikan api akibat debu panas dari batubara.

Reclaiming
Reclaming adalah proses pengambilan batubara dari Coal Pile dan menyalurkan ke Silo.

Gambar Cerobong

Pembentukan uap
Di dalam boiler terdapat burner yang merupakan tempat pembakaran batu bara sebagai bahan bakar utama yang digunakan sehingga mampu menghasilkan energi panas berupa api. Api hasil pembakaran batubara tersebut digunakan untuk memanaskan air yang dialirkan melalui pipapipa, pemanasan air terjadi pada dindingdinding pipa. Hal ini dimaksudkan supaya terjadi transfer panas yang sempurna karena bidang sentuhnya lebih luas.

Pembentukan uap ( lanjutan )


Uap yang telah terbentuk kemudian dikumpulkan di dalam suatu tempat yang dinamakan steam drum, kemudian uap akan dipisahkan dari kandungan air dan menjadi uap murni sehingga mengurangi kandungan benda padat dari uap. Pemisahan uap dan air ini dimaksudkan untuk mencegah korosi pada pipa-pipa dan steam drum serta untuk memperoleh uap yang benar-benar murni sehingga akan meningkatkan enthalpy. Peningkatan enthalpy akan menghasilkan energi yang lebih besar.

Steam Turbine System

Gambar turbin

Penegertian Turbin uap


Turbin adalah peralatan yang mengubah energi mekanis yang dikandung oleh fluida menjadi energi mekanis putaran. Terdapat beberapa tipe turbin yang berbeda, diantaranya adalah turbin uap, turbin gas, turbin air dan turbin angin. Untuk mengklasifikasikan turbin uap mengacu pada kegunaan turbin.

CONDENSATE SYSTEM
Fungsi utama kondenser pembangkit adalah mengubah uap air yang terpakai dalam turbin ke kondisi kondensasi. Kebanyakan kondenser bekerja di ruang hampa, dimana tekanan lebih kecil dari tekanan atmosfer, keseluruhan tekanan turbin menurun sehingga tenaga hasil turbin yang berguna meningkat. Kondenser juga berfungsi untuk memindahkan udara dan gas yang tidak terkondensasi dari kondensat. Proses pemindahan udara ini disebut deaeration. Hal ini dilakukan utk mengurangi jumlah oksigen terlarut dalam air dan kemudian mengurangi tingkat korosi pada kondenser dan boiler.

SIKLUS RANKINE
Siklus rankine, merupakan sebagai siklus standar untuk pembangkit-daya yang menggunakan uap (steam) Berbeda dari siklus diesel ideal yang merupakn siklus gas dan siklus Carnot yang untuk semua fluida, siklus rankine adalah siklus untuk uapdan-cairan. Siklus rankine merupakan siklus yang paling banyak digunakan untuk pembangkitan daya listrik dewasa ini, dan boleh dikatakan pasti akan terus demikian pada masa yang akan datang .

KOMPONEN BOILER
1. Steam drum 2. Superheater 3. Reheater 4. Turbin

STEAM DRUM
Steam drum merupakan tempat feed water masuk dari ekonomisator dan tempat pemisahan uap jenuh dari air mendidih. Dari steam drum, air yang tersisa disirkulasikan kembali. Terkadang dalam steam drum diberi perlakuan kimia dan dari drum itu dilakukan blowdown (hembus-buang) untuk mengurangi kandungan zat padat di dalam air. Fungsi yang terpenting dari steam drum adalah untuk memisahkan uap dari air mendidih. Cara yang paling sederhana adalah pemisahan dengan gravitasi (gravity separation). Jika kecepatan uap yang keluar dari permukaan air tidak terlalu tinggi (kuran dari 3 ft/s), gel;embung uap akan memisah tanpa membawa butir air dan zat padat yang dibawanya (ikutan

. Steam Turbine System

Anda mungkin juga menyukai