Anda di halaman 1dari 16

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak pernah lepas dari apa yang namanya cinta. Dimana ada cinta, disitu ada kehidupan.Cinta merupakan anugrah Allah SWT dan merupakan fitrah dalam kejadian manusia.Karena setiap manusia pasti membutuhkan mencintai dan dicintai supaya hidup kita lebih bermakna.Arti cinta, sebenarnya sulit diungkapkan dengan kata-kata, namun bisa dirasakan dan didapat dengan penuh pengorbanan. Tetapi cinta yang berkembang dimodern ini sudah dinodai dengan virus merah jambu . Yang mana memaknai Cinta, hanya cinta dengan lawan jenis saja dan biasa kita sebut pacaran.Pacaran tersebut diperhatikan secara mendalam,sangat bertentangan dengan Islam, karena lebih banyak

madharatnya dibandingkan manfaatnya. Inilah racun yang disangka banyak orang sebagai makanan bergizi, dan kebanyakan orang menganggap bahwa tidak pacaran, tidak gaul. Setan akan nenunjukan sisi manfaat suatu dosa denganargumen yang masuk akal dan sesuai dengan hawa nafsu . dengan begitu setan bisa mengajak manusia untuk mengarungi dosa dengan halus. Yang lebih parah lagi pacaran ini sudah dikenal oleh anak-anak kecil tersebut berpacaran layaknya orang dewasa. Perkembangan makna cinta saat ini sudah mulai ternodai akibat hawa nafsu yang tidak baik. Sebenarnya manusia butuh suatu cinta yang indah dengan dilandasi dengan iman dan islam. Dimana cinta tersebut akan terlihat lebih bermakna dan bermanfaat. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan Latar belakang diatas penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Penjelasan arti Cinta yang sebenarnya menurut berbagai pandangan 2. Siapa yang berhak dicintai dan bagaimana cara mengaplikasikannya menurut Islam

3. Etika Islam dalam mencintai dan dicintai 4. Bagaimana pandangan Islam tentang cinta modern / pacaran 1.3 Batasan Masalah Berdasarkan rumusan masalah diatas, penulis membatasi masalah dalam pembahasan makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Pengertian cinta menurut beberapa pandangan 2. Mencintai dan dicintai menurut pandangan Islam 3. Prinsip-prinsip Islam dalam hal mencintai dan dicintai 4. Pandangan islam mengenai cinta modern / pacaran 1.4 Tujuan Penulisan Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui arti cinta sebenarnya menurut Islam 2. Untuk mengetahui etika Islam dalam mencintai dan dicintai 3. Untuk mengetahui pandangan Islam mengenai cinta modern / pacaran

1.5 Metode Pengumpulan Data Penyusunan makalah ini penulis menggunakan metode metode pada

pengumpulan data sebagai berikut : 1. Metode Observasi Metode Observasi merupakan metode dimana penulis mewawancarai secara langsung kepada seseorang yang mempunyai pengalaman tentang percintaan. 2. Metode Pustaka Metode Pustaka merupakan metode dimana penulis mencari data dari berbagai penunjang, baik penunjang dari buku maupun penunjang dari informasi yang kami dapat lewat internet yang berhubungan dengan kajiannya.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi Mengenai Cinta A. Cinta Menurut Pendapat Orang Cinta mempunyai arti yang luas dan sulit diartikan begitu saja sebab zaman kini banyak orang mengartikan sebisanya. Allah ciptakan 100 kebahagian kasih sayang. 99 disimpan disisinya dan hanya 1 bahagian diturunkan ke dunia. Dengan kasih sayang yang satu bahagian itulah, makhluk saling berkasih sayang sebagaimana kuda mengangkat kakinya kerana takut anaknya terpijak. Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat. Cinta mampu melunakkan besi, menghancurkan batu, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Cinta adalah sebuah perasaan yang ingin membagi bersama atau sebuah perasaan afeksi terhadap seseorang. Pendapat lainnya, cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, memberikan kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apapun yang diinginkan objek tersebut. Cinta tidak pernah meminta, ia sentiasa memberi, cinta membawa penderitaan, tetapi tidak pernah berdendam, tak pernah membalas dendam. Di mana ada cinta di situ ada kehidupan; manakala kebencian membawa kepada kemusnahan-Mahatma Ghandi.

Cinta bukan mengajarkan kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat - Hamka Satunya cara agar kita memperolehi kasih sayang, ialah jangan menuntut agar kita dicintai, tetapi mulailah memberi kasih sayang kepada orang lain tanpa mengharapkan balasan - Dale Carnagie B. Islam Berbicara Tentang Cinta Islam melihat cinta dan kasih sebagai fitrah dalam kejadian manusia. Cinta adalah satu hubungan suci yang menaut antara hati. Cinta adalah anugerah Allah, sebab itu cinta sangat berharga. Cinta yang tulus dan murni adalah karunia Allah. Cinta adalah sebuah amalan hati yang akan terwujud dalam (amalan) lahiriah. Apabila cinta tersebut sesuai dengan apa yang diridhai Allah, maka ia akan menjadi ibadah. Dan sebaliknya, jika tidak sesuai dengan ridha-Nya maka akan menjadi perbuatan maksiat. Sesungguhnya orang-orang yang saling mencintai, kamar-kamarnya di surga nanti terlihat seperti bintang yang muncul dari timur atau bintang barat yang berpijar. Lalu ada yang bertanya, siapa mereka itu?, mereka itu adalah orang orang yang mencintai karena Allah Azzawajalla. (HR. Ahmad). Menurut pendapat bahwa cinta memiliki 8 pengertian berikut ini penjelasannya: 1. Cinta mawaddah adalah jenis cinta mengebu-gebu, membara dan "nggemesi". Orang yang memiliki cinta jenis mawaddah, maunya selalu berdua, enggan berpisah dan selalu ingin memuaskan dahaga cintanya.

2. Cinta rahmah adalah jenis cinta yang penuh kasih sayang, lembut,siap berkorban, dan siap melindungi. Orang yang memiliki cinta jenis rahmah ini lebih memperhatikan orang yang dicintainya dibanding terhadap diri sendiri. 3. Cinta mail, adalah jenis cinta yang untuk sementara sangat membara, sehingga menyedot seluruh perhatian hingga hal-hal lain cenderung kurang diperhatikan. 4. Cinta syaghaf. Adalah cinta yang sangat mendalam, alami, orisinil dan memabukkan.
4

5.

Cinta

ra'fah,

yaitu

rasa

kasih

yang

dalam

hingga

mengalahkan

norma-norma kebenaran, misalnya kasihan kepada anak sehingga tidak tega membangunkannya untuk salat, membelanya meskipun salah. 6. Cinta shobwah, yaitu cinta buta, cinta yang mendorong perilaku penyimpang tanpa sanggup mengelak. 7. Cinta syauq (rindu). Dalam surat al `Ankabut ayat 5

dikatakan bahwa barangsiapa rindu berjumpa Allah pasti waktunya akan tiba. 8. Cinta kulfah. yakni perasaan cinta yang disertai kesadaran mendidik kepada hal-hal yang positip meski sulit, seperti orang tua yang

menyuruh anaknya menyapu, membersihkan kamar sendiri, meski ada pembantu. Cinta yang bersahabat dengan Islam adalah Cinta yang menerbangkan kita ke surga-Nya, Insya Allah : a. Cinta yang memberikan cahaya.

Sesungguhnya diantara hamba-hamba Allah itu ada beberapa orang yang bukan nabi dan syuhada menginginkan keadaan seperti mereka, karena kedudukannya disisi Allah. Sahabat bertanya : Ya Rasulullah, tolong kami beritahu siapa mereka ? Rasulullah SAW.Menjawab: Mereka adalah satu kaum yang cinta mencintai dengan ruh Allah tanpa ada hubungan sanak saudara, kerabat diantara mereka serta tidak ada hubungan harta benda yang ada pada mereka. Maka, demi Allah wajah-wajah mereka sungguh bercahaya, sedang mereka tidak takut apa-apa dikala orang lain takut, dan mereka tidak berduka cita dikala orang lain berduka cita (H.R. Abu Daud) b. Cinta yang menggugurkan dosa. Sesungguhnya seorang muslim apabila bertemu saudaranya yang muslim, lalu ia memegang tangannya (berjabat tangan) gugurlah dosa keduanya sebagaimana
5

gugurnya daun dan pohon kering jika ditiup angin kencang. Sungguh diampuni dosa mereka berdua, meski sebanyak buih dilaut (H.R. Tabrani) c. Cinta yang memberikan keteduhan.

Sesungguhnya Allah SWT pada hari kiamat berfirman : Dimanakah orang yang cinta mencintai karena keagungan-Ku? Pada hari ini Aku akan menaungi dengan menunggu-Ku dihari yang tiada naungan melainkan naungan-Ku (H.R. Muslim) d. Cinta yang berbalas cinta. Allah swt berfirman, pasti akan mendapat cinta-Ku orang-orang yang cinta mencintai karena Aku, saling kunjung mengunjungi karena Aku dan saling memberi e.Karena karena Aku (Hadits cinta, dicintai-Nya. Qudsi).

Bahwa seseorang mengunjungi saudaranya di desa lain, lalu Allah mengutus malaikat untuk membuntutinya. Tatkala malaikat menemaninya malaikat berkata, Kau mau kemana ? Ia menjawab, Aku ingin mengujungi saudaraku di desa iniMalaikat terus bertanya, Apakah kamu akan memberikan sesuatu pada saudaramu ?Ia menjawab, Tidak ada, melainkan hanya aku mencintainya karena Allah SWTMalaikat berkata, Sesungguhnya aku diutus Allah kepadamu, bahwa Allah mencintaimu sebagaimana kamu mencintai orang tersebut karena-Nya (H.R. Muslim). f. Tiga cinta yang manis.

Tiga perkara, yang barang siapa memilikinya, ia dapat merasakan manisnya iman, yaitu cinta kepada Allah dan Rasul melebihi cintanya kepada selain keduanya, cinta kepada seseorang karena Allah dan membenci kekafiran sebagaimana ia tidak mau dicampakan ke dalam api neraka (H.R. BukhariMuslim) Cuplikan Kisah Cinta Rasulullah SAW Rasulullah sentiasa berdoa memohon dikaruniakan cinta dan kasih pada Allah. Baginda mengajar umatnya bermunajat dengan berdoa: Ya Allah, kurniakan padaku cinta dan kasih kepada-Mu serta cinta dan kasih pada mereka yang menyintaiMu, jadikanlah apa saja yang aku suka sebagai pendorong untuk menyintai-Mu. Allah pun tidak pernah main-main ketika Dia menakdirkan Khadijah ra.
6

sebagai pasangan hidup Rasulullah saw. Tidak sembarang perempuan yang ditunjuk-Nya sebagai pendamping seorang laki-laki terbaik yang pernah ada. Untuk mendukung perjuangan seorang lelaki baja, maka Allah pun menakdirkan seorang perempuan besi untuk menjadi pendampingnya. Khadijah ra. adalah seorang saudagar perempuan kaya yang dihormati oleh kaumnya. Akan tetapi, ia tidak pernah mundur dari garis perjuangan suaminya. Khadijah ra. sama sekali bukan peran pembantu dalam perjuangan menegakkan Islam di bumi Allah ini Adalah salah satu tokoh utamanya. Hubungan antara Rasulullah saw. dan Khadijah ra. tidak bisa dipungkiri lagi adalah salah satu kisah cinta paling manis yang pernah ditulis oleh sejarah. Ketika Rasulullah saw. dilanda ketakutan setelah menerima wahyu pertama dengan cara yang begitu dahsyat, beliau lari ke rumahnya dan mencari ketenangan dalam pelukan sang istri tercinta. Ketika semua warga Mekkah berkomplot untuk memboikot Rasulullah saw. dan para pengikutnya, Khadijah ra. meninggalkan begitu saja kehidupannya yang dulu begitu penuh dengan kenikmatan. Mereka menderita bersama, dan keduanya terus bertahan di jalan Allah hingga akhir hayatnya. Jangan ditanya bagaimana sedihnya Rasulullah saw. ketika Khadijah ra. wafat. 2.2 Yang Berhak Dicintai Dan Cara Mengaplikasikannya Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).(3:14) 1. Cinta kepada Allah SWT antara lain sebagai berikut : Ada sebuah cinta yang paling mulia, (yaitu) cinta kepada Sang Pencipta cinta, yang telah menciptakan alam semesta dengan cinta, dan untuk cinta, karena pada hakikatnya cinta yang tertinggi dan termulia dari hamba adalah menghamba kepada-Nya. Dan tiada yang berhak menerima cinta termulia ini melainkan Dzat yang seluruh alam semesta harus tunduk kepada-Nya. Karena tidaklah jin dan manusia diciptakan melainkan untuk menghamba kepada-Nya. Dan seluruh cinta

harus tunduk di bawah cinta-Nya dan cinta karena-Nya.Allah taala telah memberikan sebuah pedoman untuk mengetahui hakikat pengakuan cinta seseorang, (yaitu) bahwa yang menjadi ukuran dan bukti cinta seseorang kepada Allah taala adalah sejauh mana dia dalam ber ittiba (mengikuti petunjuk) Rasulullah shallallahualaihi wa sallam. Allah berfirman:

Katakanlah: Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintai dan mengampuni dosa-dosa kalian. Allah Maha Pengampun dan Penyanyang (QS. Ali-Imron: 31) Mencintai Allah melebihi cinta kepada apa dan siapapun juga dengan mempergunakan Fimanya-Nya dalam Al-Quran sebagi pedoman hidup dan kehidupan;

kwcintaan kita kepada Allah diwujudkan dengan melaksanakan dengan menjalan kna perintah dan menjauhi laranga-Nya 2. menghrapkan karunia dan berusaha memperoleh karunia Allah; mensyukuri nikmat dan karuna Allah menerima dengan ikhlas semua qada dan qadar maksimal memohon ampun hanya kepada Allah Tawakkal kepada Allah Cinta terhadap sesama makhluk Allah SWT : Demi Dzat yang jiwaku berada di dalam genggaman-Nya, kalian tidak akan masuk surga sebelum kalian beriman. Kalian tidak akan beriman sebelum kalian saling mencintai. Tidakkah aku tunjukkan kepada kalian mengenai sesuatu yang ketika kalian melakukannya, maka kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian!. (HR. Muslim). A. Cinta terhadap Rasulullah SAW, Antara lain dengan Cara sebagai berikut : Mencintai Rasullah SAW Secara tulus dengan mengikuti semua sunnahnya setelah berikhtiyar

Ittiba kepada Rasulullah merupakan bukti cinta hamba kepada Allah taala. Dan Allah taala memberikan janji kepada hamba-Nya berupa balasan cinta-Nya ketika memenuhi syarat cinta. Karena yang paling penting dan paling agung bukanlah pengakuan hamba bahwa ia mencintaiNya, namun yang paling penting dan agung adalah ketika ia dicintai dan dibalas cintanya oleh yang dicintainya. Ayat ini juga menunjukkan bahwa ittiba kepada Nabi shallallahualaihi wa sallam adalah bukti dan realisasi pengakuan cinta seseorang kepada Rasulullah yang harus didahulukan dan diletakkan di atas cinta kepada yang lainnya. Dan inilah hakikat cinta kepada Rasulullah shallallahualaihi wa sallam yang sebenarnya. Barangsiapa yang menyelisihi, menyimpang dan meninggalkan ittiba, apalagi mengolokolok, meremehkan, menghina dan menghujat sunnah Nabi shallallahualaihi wa sallam, berarti dia telah bermaksiat kepada Allah taala, sekaligus menafikan kesempurnaan atau bahkan seluruh imannya. Menjadikan Rasulullah SAW sebagai idola ,suri tauladan dalam hidup dan kehidupan Menjalankan apa yangdisuruhnya, tidak melakukan apa yang dilarangNya B. Cinta terhadap orang tua (birul walidain) ,antara lain: Mencintai mereka melebihi cinta kepada kerabat lain Merendahkan diri kepada keduanya diiringi perasan kasih sayang Berkomunikasi dengan orang tua dengan hikmat, menggunakan kata kata lembut Berbuat baik kepada ibu bapak dengan sebaik-baiknya , dengan mengikuti nasehat baiknya, tidak menyinggung perasaan dan

menyakitinya Mendoakan keselamatan dan keampunan bagi mereka kendatipun seorang ataupun keduanya telah meninggal dunia

C. Cinta terhadap diri sendiri antaralain : Memelihara kesucian diri sendiri Menutup aurat Jujur dalam pekatan dan berbuat ikhlas dan rendah hati Malu melakukan perbuatan jahat Berlaku adil terhadap diri sendiri dan oranr lain.

D. Cinta terhadap keluarga, karpkerabat, dan orang lain antara lain: Saling membina rasa cinta dan kasih sayang dalam kehidupan keluarga Saling menunaikan kewjiban untuk memperoleh hak Saling mengingatkan dalam kehidupan Memelihara sulaturahim

E. Cinta terhadap sodara-sodara muslim Sling membantu diwaktu susah lebih-lebih diwaktu susah Saling memeri dan saling menghormati Saling menghindari pertengkaran dan permusuhan

F. Cinta terhadapm tanah air Antara lain: menghormati nilai dan norma yang berlaku dalam suatu negara mentaati keputusan yang telah diambil menunaikan amanah dengan jalan melaksanakan kepercayan

3. cinta terhadap makhluk hidup lain: sadar dan memelihara lingkungan hidup menjaga dan memanfatkan alam terutama hewn dan tumbuhtumbuhan yang sengaja diciptakan oleh Allah SWT untuk kepentingan manusia dan saebaginya 2.3 PANDANGAN ISLAM MENGENAI PACARAN 1.Penjelasan tentang pacaran Cinta itu merupakan rasa suka dan rasa sayang serta rasa kasih sayang antara lawan jenis bukan mahram dan rasa saling sayang dan saling mencintai dalam masyarakat awam bisa juga di katakan pacaran yang dalam islam sendiri

10

istilah pacaran ini jelas tidak ada. Tapi bisa juga kalau kita artikan cinta itu kedalam bahasa arab yaitu "Hubb" dan berkasih sayang dan saling mencintai bisa juga dikatakan "Tahaabbub",dimana ini dimaksud adalah seorang lelaki atau seorang wanita yang saling sayang dan saling berkasih-kasihan. Kalau ditinjau lebih jauh sebenarnya pacaran menjadi bagian dari kultur Barat. Sebab biasanya masyarakat Barat mensahkan adanya fase-fase hubungan hetero seksual dalam kehidupan manusia sebelum menikah seperti puppy love (cinta monyet), datang (kencan), going steady (pacaran),dan engagement (tunangan). Ada beragam tujuan orang berpacaran. Ada yang sekedar iseng, atau mencari teman, untuk tempat mencurahkan isi hati ,sebagai masa perkenalan dan penjajakan dalam menempuh jenjang pernikahan.Tidak semua bentuk pacaran itu bertujuan kepada jenjang pernikahan. Norma di tengah masyarakat membolehkan pacaran. Lepas dari tujuan, secara umum pada saat berpacaran banyak terjadi halhal yang diluar dugaan.Bahkan beberapa penelitian menyebutkan bahwa aktifitas pacaran pelajar dan mahasiswa sekarang ini cenderung sampai kepada level yang sangat jauh (perzinaan).

2. Pacaran Dalam Pandangan Islam Islam mengakui adanya rasa cinta yang ada dalam diri manusia. Ketika seseorang memiliki rasa cinta, maka hal itu adalah anugerah Yang Kuasa. Termasuk rasa cinta kepada wanita (lawan jenis) dan lain-lainnya. Allah paham betul kebutuhan Adam as., karena memang Dia-lah yang telah menciptakannya. Allah tahu persis bahwa tidak ada manusia yang bisa mengarungi hidupnya sendiri. Oleh karena itu, diciptakan-Nya-lah Hawa sebagai pendamping beliau. Bersama-sama, mereka kemudian membentuk keluarga dan mulai beranak-cucu di muka bumi. Barangkali tidak banyak yang bisa diperbuat oleh Nabi Adam as. jika Allah tidak menciptakan seorang pendamping yang pantas untuknya. Khusus kepada wanita, Islam menganjurkan untuk mewujudkan rasa cinta itu dengan perlakuan yang baik, bijaksana, jujur, ramah dan yang paling penting dari semua itu adalah penuh dengan tanggung-jawab.

11

Untuk semua ini cintailah sesama manusia itu secara wajar jangan berlebihan hingga melebih cinta kepada Allah,karena yang berhak dan layak mendapat cinta yang berlebihan adalah Allah swt,karena Allah jugalah sang Pemberi cinta. Rosullah Saw, bersabda, Cintailah kekasihmu sewajarnya saja karena bisa saja suatu saat nati ia akan menjadi orang yang kamu benci. Bencilah sewajarnya karena bias saja suatu saat nanti ia akan menjadi kekasihmu. (HR. AlTirmidzi). Dalam konsep Islam, cinta kepada lain jenis itu hanya dibenarkan manakala ikatan di antara mereka berdua sudah jelas. Sebelum adanya ikatan itu, maka pada hakikatnya bukan sebuah cinta, melainkan nafsu syahwat dan ketertarikan sesaat. Dalam surat an nisa di jelaskan bagaimana kita hendaknya menyukai sesuatu janganlah berlebihan sebab adalah haknya yang kita suka juga jadi kita benci ;"Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata . Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak"( An-nisa 19).

Islam menyatakan bahwa berpacaran bukan jalan yang diridhai Allah, karena banyak segi mudharatnya. Sebagaimana yang tercantum dalam HR Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas yang artinya: "Janganlah salah seorang di antara kamu bersepi-sepi (berkhalwat) dengan seorang wanita, kecuali bersama dengan muhrimnya." Tabrani dan Al-Hakim dari Hudzaifah juga meriwayatkan dalam hadits yang lain: "Lirikan mata merupakan anak panah yang beracun dari setan, barang siapa meninggalkan karena takut kepada-Ku, maka Aku akan menggantikannya dengan iman sempurna hingga ia dapat merasakan arti kemanisannya dalam hati." Dan hati-hati dalam menafsirkan hadits (Anggapan pacaran menurut

Islam ada) dalam hal diidentikkan sebagai apa yang dilontarkan Rasulullah SAW : "Apabila seorang di antara kamu meminang seorang wanita, andaikata dia dapat

12

melihat wanita yang akan dipinangnya, maka lihatlah." (HR Ahmad dan Abu Daud). Bahkan kalau pun pacaran itu dianggap sebagai sarana untuk saling melakukan penjajakan, atau perkenalan atau mencari titik temu antara kedua calon suami istri, bukanlah anggapan yang benar.Sebab penjajagan itu tidak adil dan kurang memberikan gambaran sesungguhnya atas data yang diperlukan dalam sebuah persiapan pernikahan Dalam format mencari pasangan hidup, Islam telah memberikan panduan yang jelas tentang apa saja yang perlu diperhitungkan. Misalnya sabda Rasulullah SAW Dari Abi Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW berdabda,`Wanita itu dinikahi karena 4 hal yaitu hartanya,keturunannya, kecantikannya dan agamanya. Makaperhatikanlah agamanya kamu akan selamat. (HR. Bukhari) Selain keempat kriteria itu, istilah hubungan percintaan antara laki-laki dan perempuan pranikah, mengenalkan istilah Islam "khitbah (meminang". Ketika seorang laki-laki

menyukai seorang perempuan, maka ia harus mengkhitbahnya dengan maksud akan menikahinya pada waktu dekat. Selama masa khitbah, keduanya harus menjaga agar jangan sampai melanggar aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh Islam, seperti berduaan, memperbincangkan aurat, menyentuh, mencium, memandang dengan nafsu, dan melakukan selayaknya suami istri. Islam membenarkan bila ketika seorang memilih pasangan hidup untuk mengetahui hal-hal yang tersembunyi yang tidak mungkin diceritakan langsung oleh yang bersangkutan. Maka dalam masalah ini, peran orang tua atau pihak keluarga menjadi sangat penting. 2.4 Generasi muda tidak harus berpacaran Resep supaya tidak prioritaskan pacaran Hati-hati dengan rayuan-rayuan iblis mengenai maksiat pacaran pengakuan Iblis seperti yang difirmankan Allah:

Perhatikanlah

"Iblis berkata: Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku

13

sesat pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya. (QS. al-Hijr: 39) Maka kenalilah perhiasan yang kerap dipakai Iblis untuk mengemas buruknya dosa. a. Membumbui Dosa dengan Amal Shalih b. Memandang Sisi Manfaatnya

Inilah racun yang disangka banyak orang sebagai makanan bergizi. Setan akan menunjukkan sisi manfaat suatu dosa dengan argumen yang masuk akal dan sesuai selera hawa nafsu. c. Berdalih "Yang Penting Niatnya."

Kalimat inilah yang banyak dijadikan alibi oleh pelaku kemungkaran. Dalih ini pula yang kerap dikemukakan oleh para pembelanya. d. Menempelkan Label yang Menarik Cukup dengan merubah nama suatu dosa dengan sesuatu yang dianggap baik, maka opini publik akan berbalik. Inilah hiasan dosa yang paling menarik. Adapun resep nabi yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas'ud: "Wahai generasi muda, barang siapa di antara kalian telah mampu seta berkeinginan menikah. Karena sesungguhnya pernikahan itu dapat menundukkan pandangan mata dan memelihara kemaluan. Dan barang siapa diantara kalian belum mampu,melawan gejolak nafsu."(HR. Bukhari, Muslim, Ibnu Majjah, dan Tirmidzi).

2.5 Kenali batasan batasan mengenal lawan jenis Di antara batasan-batasan saat mengenal lawan jenis

1. Tidak melakukan perbuatan yang dapat mengarahkan kepada zina Allah SWT berfirman, "Dan janganlah kamu mendekati zina: sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al-Isra: 32) Maksud ayat ini, janganlah kamu melakukan perbuatan-perbuatan yang bisa menjerumuskan kamu pada perbuatan zina. Di antara perbuatan tersebut seperti

14

berdua-duaan dengan lawan jenis ditempat yang sepi, bersentuhan termasuk bergandengan tangan, berciuman, dan lain 2. Tidak menyentuh perempuan sebagainya. yang bukan mahramnya

Rasulullah SAW bersabda, "Lebih baik memegang besi yang panas daripada memegang atau meraba perempuan yang bukan istrinya (kalau ia tahu akan berat siksaannya). 3. Tidak berduaan dengan lawan jenis yang bukan " mahramnya

Dilarang laki dan perempuan yang bukan mahramnya untuk berdua-duan. Nabi SAW bersabda, "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka jangan sekali-kali dia bersendirian dengan seorang perempuan yang tidak mahramnya, karena ketiganya adalah setan." (HR. Ahmad).

4. Harus menjaga mata atau pandangan Sebab mata kuncinya hati. Dan pandangan itu pengutus fitnah yang sering membawa kepada perbuatan zina. Oleh karena itu Allah berfirman, "Katakanlah kepada laki-laki mukmin hendaklah mereka memalingkan pandangan (dari yang haram) dan menjaga kehormatan mereka.....Dan katakanlah kepada kaum wanita hendaklah mereka meredupkan mata mereka dari yang haram dan menjaga kehormatan mereka..." (QS. An-Nur: 30-31) 5. Menutup aurat. Diwajibkan kepada kaum wanita untuk menjaga aurat dan dilarang memakai pakaian yang mempertontonkan bentuk tubuhnya, kecuali untuk suaminya.

15

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian diatas maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut : Islam melihat cinta dan kasih sebagai fitrah dalam kejadian manusia. Cinta adalah satu hubungan suci yang menaut antara hati. Cinta adalah anugerah Allah, sebab itu cinta sangat berharga. Cinta yang tulus dan murni adalah karunia Allah.

Cinta adalah sebuah amalan hati yang akan terwujud dalam (amalan) lahiriah. Apabila cinta tersebut sesuai dengan apa yang diridhai Allah, maka ia akan menjadi ibadah. Dan sebaliknya, jika tidak sesuai dengan ridha-Nya maka akan menjadi perbuatan maksiat. Tiga perkara, yang barang siapa memilikinya, ia dapat merasakan manisnya iman, yaitu cinta kepada Allah dan Rasul melebihi cintanya kepada selain keduanya, cinta kepada seseorang karena Allah dan membenci kekafiran sebagaimana ia tidak mau dicampakan ke dalam api neraka (H.R. Bukhari-Muslim) Di antara batasan-batasan saat mengenal lawan jenis

Tidak melakukan perbuatan yang dapat mengarahkan kepada zina, Tidak menyentuh perempuan yang bukan mahramnya, Tidak berduaan dengan lawan jenis yang bukan mahramnya, Harus menjaga mata atau pandangan, Harus Menutup aurat.

16

Anda mungkin juga menyukai