Anda di halaman 1dari 1

Maka mengapakah saya harus berhenti, padahal saya sudah jauh

meninggalkan tepian, hingga tak memungkinkan bagi saya untuk mundur dan kembali?
Maka mengapakah saya berhenti, sedang itu berarti mati? Bukankah terus melangkah
dan mencoba adalah jauh lebih baik, meskipun saya harus gagal lagi atau mati,
tapi setidaknya saya akan telah mencoba? Dan saya tahu kini, bahwa pilihan saya
hanya satu: Saya harus bangkit dan melangkah lagi. Persiapkan perbekalan, agar
terus bernapas panjang. Tak ada kata berhenti, kecuali mati. (Kado kecil untuk
seorang ukhti yang akan menempuh hidup baru).end

Anda mungkin juga menyukai