Anda di halaman 1dari 2

Tabulet Tabz Z1S Review

Apakah Tablet PC Murah di Bawah 1 Juta Ini Mampu Memenuhi Harapan?


Banyak orang berkata kalo harga tidak pernah bohong. Tapi dari pengalaman pribadi kadang hal tersebut tidak selalu benar. Seringkali kita mau membayar jauh lebih tinggi hanya untuk membayar merk. Sementara pada hakikatnya esensi barang tersebut sama kualitasnya atau bahkan dalam beberapa kasus tidak lebih baik dari barang serupa dengan harga yang lebih rendah. Lalu bagaimana kualitas dari Tablet PC lokal murah meriah? Apakah mampu memberikan pengalaman yang sama dengan sepupunya dari merk ternama yang lebih bonafit? Tahun lalu saya memutuskan untuk membeli sebuah Tablet PC murah di bawah 1 juta rupiah. Akhirnya setelah keliling dunia maya membaca komentar sana-sini dari produk yang ready stok di toko langganan, saya putuskan untuk membeli Tabulet Tabz Z1S. Sebetulnya tidak banyak variasi yang ditawarkan oleh para vendor Tablet PC untuk produk mereka di bawah 1 juta. Rata-rata mereka masih menanamkan processor single core berkecepatan 1,2 hingga 1,5Ghz, RAM yang standard yakni 512 MB, internal memory 4-8 GB, koneksi wifi only yang artinya tidak bisa koneksi ke internet melalui jaringan GSM ataupun CDMA dan juga artinya tidak bisa untuk telponan, serta layar 7 inchi dengan resolusi yang masih WXGA bukan HD. Dan inilah yang saya dapatkan dari Tabulet Tabz Z1S. Meski dengan spesifikasi tersebut, saya mampu menjalankan semua aplikasi umum seperti Facebook app, Whatsapp, Instagram, beragam photo manager, ataupun MX movie Player. Film HD Prince of Persia saya sebesar 8 GB juga lancar dimainkan meski untuk membukanya diperlukan waktu lebih lama. Dan berhubung layarnya belum HD jadi otomatis resolusi yang ditampilkan untuk film HD seperti ini akan di downscaling sehingga gambar terlihat tidak setajam apabila ditonton di layar HD. Untuk urusan game sebenarnya sepsifikasi Tablet PC murah ini mencukupi karena mampu menjalankan game Android populer yang enteng dengan lancar seperti Angry Birds ataupun Fruit Ninja. Bahkan untuk game yang sedikit agak berat seperti The Amazing Spiderman, Real Footbal 2013, ataupun Nova gadget ini pun mampu melahapnya. Hanya saja disini mulai terlihat batas kekuatannya karena saat loading awal ketiga game tersebut waktu yang diperlukan sangat lama. Dan meski tetap masih dalam tahap bisa dimainkan tapi terus terang frame rate nya terlihat jatuh sekali. Untuk mereka yang terbiasa bermain game console seperti PS3 ataupun Xbox 360 dengan frame rate yang stabil, hal ini tentu sangat mengganggu. Tapi ya itulah faktanya, untuk menikmati game Android yang lebih berat nampaknya budget kita harus dinaikkan lagi. Dan di sinilah letak permasalahan utama dari performa dasar sebuah Tablet PC kelas entry level. Dari pengalaman saya menggunakan Android, seringkali saya berpindah dari satu aplikasi ke aplikasi lainnya dengan cepat. Misalnya saat membaca newsfeed di Pulse kadang saya ingin mengecek email sekaligus menulis pesan singkat di Whatsapp dan membuka gallery untuk upload foto ke Facebook sebelum akhirnya kembali lagi ke Pulse. Di HTC Sensation XE saya bisa dengan mudah melakukan ini tanpa lag, meski bukan smartphone tercepat dan hanya berada di kelas midend. Tapi di Tabulet Tabz Z1S, untuk melakukan aktifitas yang sedikit menyita resource processor

dan RAM ini, seringkali saya menunggu jeda yang lama antara aplikasi yang ujung-ujungnya terlempar ke menu utama alias crash. Jadi jelas untuk aktifitas multitasking rutin Tablet murah ini belum mencukupi. Tapi jangan salah, masalah bukan hanya ada di Tabulet Tabz Z1S. Karena saya juga menjajal aktifitas yang sama di Cyrus Atom Pad, Tablet PC murah di bawah 1 juta lainnya, dan hal yang kurang lebih sama pun terjadi. Transisi antara menu pun akan terasa sedikit lag apabila dibandingkan dengan gadget Android mid-end. Jadi saya berkesimpulan bahwa di sini lah batas kinerja maksimal Tablet PC murah ini berada. Sebagai tambahan lainnya, ada satu lagi minus yang saya temukan dari Tabulet Tabz Z1S ini yakni layar menjadi sangat tidak responsif terhadap sentuhan saat sedang di charge. Jadi saat di charge kita hampir tidak bisa menggunakan aktifitas apapun yang memerlukan sentuhan layar. Ini terus terang sangat mengganggu karena seringkali gadget sebesar ini membutuhkan tenaga ekstra sementara saat tenaga yang ada habis dan kita harus mengisinya lalu tugas ataupun keinginan untuk bermain game harus terhenti karena layar tidak mendukung. Hal yang sama nampaknya tidak terjadi di Cyrus AtomPad karena saat dicharge saya bisa beraktifitas seperti biasa di sana. Namun ada satu hal kecil di mana Tabulet Tabz Z1S unggul dari Cyrus AtomPad yakni dukungan terhadap HDMI out. Ini pentung buat kalian yang ingin aktifitas kalian di dunia maya seperti surfing di internet atau check status di Facebook ditampilkan di layar HDTV yang lebih besar melalui koneksi kabel HDMI. Browsing koleksi foto narsis kalian juga makin nampol di layar besar. Buat yang hobi main game, layar besar sama dengan pengalaman ngegame yang makin maknyoss! Tapi pastikan kalian beli kabel mini HDMI karena Tabulet tidak menyediakannya. Jadi kesimpulan saya setelah menggunakan Tabulet Tabz Z1S selama kurang lebih 1 tahun adalah Tablet PC ini sesuai dengan harganya. Buat kalian yang sudah pernah punya pengalaman dengan smartphone ataupun Tablet PC di kelas mid-end saya sarankan belilah Tablet PC dengan budget yang lebih besar seperti Samsung Galaxy Tab 3. Tapi buat kalian yang baru ingin merasakan pengalaman atau sensasi sebuah Tablet PC saya rasa Tabulet Tabz Z1S atau Cyrus AtomPad bisa memenuhi ekspektasi kalian. Untuk pertimbangan, sebetulnya masih banyak lagi Tablet PC lainnya di bawah 1 juta rupiah. Contohnya kalian bisa mengecek SpeedUp Pad Slim, IMO Uno Y One, dan Movie Tab P1 Lite.

Anda mungkin juga menyukai