Anda di halaman 1dari 10

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja pada bayi sampai 6 bulan tanpa tambahan makanan atau cairan seperti susu formula, madu, air teh, jeruk, air putih atau makanan padat seperti pisang ,pepaya,bubur susu,biskuit ,nasi tim, dan sebagainya. Pemberian ASI secara eksklusif ini dianjurkan untuk jangka waktu setidaknya selama 4 bulan, tetapi bila mungkin sampai 6 bulan 1. Menurut Departemen Kesehatan (Depkes) RI tahun 2001, pemberian ASI eksklusif adalah memberikan hanya ASI segera setelah lahir sampai bayi berusia 6 bulan dan memberikan kolostrum. Dalam UU Kesehatan No 36 tahun 2009, pasal 128 ayat 1 disebutkan bahwa yang dimaksud dengan pemberian air susu ibu eksklusif adalah pemberian hanya air susu ibu selama 6 bulan,dan dapat terus dilanjutkan sampai dengan 2 (dua) tahun dengan memberikan makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) sebagai tambahan makanan sesuai dengan kebutuhan bayi. ASI merupakan makanan yang bergizi sehingga tidak membutuhkan tambahan komposisi. Disamping itu ASI mudah dicerna oleh bayi dan langsung terserap. Diperkirakan 80% dari jumlah ibu yang melahirkan ternyata mampu menghasilkan air susu dalam jumlah yang cukup untuk keperluan bayinya secara penuh tanpa tambahan makanan, selama enam bulan pertama. Bahkan ibu yang gizinya kurang baikpun sering dapat menghasilhan ASI cukup tanpa makanan tambahan selama tiga bulan pertama.2 ASI sebagai makanan terbaik bagi bayi tidak diragukan lagi, tapi akhir-akhir ini sangat disayangkan banyak diantara ibu-ibu menyusui melupakan keuntungan menyusui. Selama ini dengan membiarkan bayi terbiasa menyusu dari alat pengganti, padahal hanya sedikit bayi yang sebenarnya menggunakan susu botol dan susu formula. Kalau hal yang demikian terus berlangsung, tentunya hal ini merupakan ancaman yang serius terhadap upaya peningkatan dari pemberian ASI. Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Meuthia Hatta mengatkan,bahwa mengacu pada Millenium Development Goals (MDGs), inisiasi menyusu dini yang dilanjutkan dengan menyusui secara eksklusif selama 6 bulan dan ASI diteruskan sampai anak berusia 2 tahun, dapat

membantu mempercepat pencapaian tujuan no 1, yaitu menghapus kemiskinan dan kelaparan. Selain itu, hilangnya kesempatan memperoleh ASI menyebabkan lebih dari lima juta anak balita menderita kurang gizi, dan sekitar 1,7 balita mengalaimi gizi buruk3. Secara nasional cakupan pemberian ASI eksklusif di Indonesia berfluktuasi dan menunjukkan kecenderungan menurun dari tahun ke tahun. Pada grafik terlihat bahwa cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi 06 bulan turun dari 62,2% tahun 2007 menjadi 56,2% pada tahun 2008. Sedangkan cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi sampai 6 bulan turun dari 28,6% pada tahun 2007 menjadi 24,3% pada tahun 2008.4 Di Puskesmas Lubuk Kilangan sendiri, sejak tahun 2009 didapatkan rendahnya angka pemberian ASI eksklusif untuk anak usia 0-6 bulan di setiap kelurahan. Dari 370 bayi usia 0-6 bulan, yang mendapatkan ASI eksklusif hanya 103 bayi saja, dengan pencapaian hanya 27,8%. Pada tahun 2010 dari 362 bayi usia 0-6 bulan, 133 bayi yang mendapatkan ASI eksklusif, dengan pencapaian 36,7%. Pada tahun 2011 dari 362 bayi usia 0-6 bulan, 133 bayi yang mendapatkan ASI eksklusif, dengan pencapaian 36,7%. Sedangkan pada tahun 2012 ini dari 362 bayi usia 0-6 bulan, 133 bayi yang mendapatkan ASI eksklusif, dengan pencapaian 36,7%. Dari 7 kelurahan tidak satu pun yang mampu mencapai target pemberian ASI eksklusif sebanyak 80%, dengan pencapaian terendah pada kelurahan Bandar Buat. Untuk itulah perlu adanya upaya peningkatan pemberian ASI eksklusif di kecamatan Lubuk Kilangan.5

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa faktor yang menyebabkan rendahnya angka pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja puskesmas Lubuk Kilangan? 2. Langkahlangkah apa saja yang dilakukan untuk meningkatkan pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Lubuk Kilangan?

1.3 Tujuan Penulisan 1. Melakukan identifikasi masalah pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Kilangan. 2. Menemukan penyebab utama rendahnya pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Kilangan.

3. Mencarikan upaya pemecahan masalah dan alternatif pemecahan masalah agar pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Kilangan dapat terlaksana dengan baik.

1. 4. Manfaat Penulisan 1. Teridentifikasinya masalah Pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Kilangan. 2. Ditemukannya penyebab utama tidak terlaksananya pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Kilangan. 3. Laporan ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan pembelajaran dan memberi masukan bagi pihak Puskesmas Lubuk Kilangan.

1.5 Metode Penulisan Metode penulisan makalah ini berupa tinjauan pustaka yang merujuk pada beberapa literatur.

BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS

2.1. Sejarah Puskesmas Puskesmas Lubuk Kilangan ini didirikan di atas tanah wakaf yang diberikan KAN (Kerapatan Adat Nagari) yang pada tahun 1981 dengan luas tanah 270 m2 dan gedung Puskesmas sendiri didirikan pada tahun 1983 dengan luas bangunan 140 m2 dimana saat itu pimpinan pusksmas yang pertama adalah dr. Meiti Frida dan pada tahun itu juga Puskesmas mempunyai 1 buah puskemas pembantu Baringin.5 Pembangunan Puskesmas ini dibiayai dari APBN. Pelayanan yang diberikan saat itu meliputi BP, KIA dan Apotik. Dengan Jumlah pegawai yang ada pada saat itu sekitar 10 orang dan sampai saat ini telah mengalami pergantian Pimpinan Puskesmas sebanyak 11 kali.5 Pada Tahun 1997 telah dilakukan rehabilatasi Puskesmas secara maksimal, karena adanya keterbatasan lahan, rumah dinas paramedis yang ada pada saat itu dijadikan kantor dan juga ada penambahan beberapa ruangan pelayanan lainnya.5 Saat sekarang kondisi bangunan Puskesmas Lubuk Kilangan sudah permanen terdiri dari beberapa ruangan kantor seperti: BP, KIA, Gigi, Labor, KB, Apotik, Imunisasi dengan jumlah pegawai yang ada sebanyak 52 orang termasuk Pustu. Walaupun demikian bangunan Puskesmas Lubuk Kilangan saat sekarang masih belum mempunyai gudang obat dan gudang gizi (PMT), ruangan khusus Pelayanan Lansia.5 Pelayanan Puskesmas Lubuk Kilangan yang diberikan saat ini adalah 6 Pelayanan Dasar yaitu: Yankes, P2P, Kesga, Promkes, Kesling dan Program inovatif (untuk Puskesmas Lubuk Kilangan saat sekarang Program inovatif Belum berjalan.5

2.2. Kondisi Geografis Wilayah kerja Puskesmas Lubuk Kilangan meliputi seluruh wilayah Kecamatan Lubuk Kilangan dengan luas daerah 85,99 m2 yang terdiri dari 7 kelurahan5: 1. 2. 3. Kelurahan Batu Gadang Kelurahan Indarung Kelurahan Padang Besi : 19.29 Km2 : 52.1 Km2 : 4.91 Km2

4. 5. 6. 7.

Kelurahan Bandar Buat Kelurahan Koto Lalang Kelurahan Baringin Kelurahan Tarantang

: 2.87 Km2 : 3.32 Km2 : 1.65 Km2 : 1.85 Km2

Gambar.1 Peta Peta Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Kilangan5

Adapun batas-batas wilayah kerja Puskesmas Lubuk Kilangan adalah sebagai berikut:5 1. 2. 3. 4. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Pauh Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Solok Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Lubuk Begalung Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Bungus Teluk Kabung

2.3 Kondisi Demografi Jumlah Penduduk Kecamatan Lubuk Kilangan adalah 43.532 Jiwa yang terdiri dari 10.707 KK dengan perincian sebagai berikut:5 a. Kelurahan Bandar Buat b. Kelurahan Padang Besi : 11.172 jiwa dan 2.743 KK : 6.211 jiwa dan 1.610 KK

c. Kelurahan Indarung d. Kelurahan Koto Lalang e. Kelurahan Batu Gadang f. Kelurahan Baringin g. Kelurahan Tarantang

: 10.669 jiwa dan 2.632 KK : 6.378 jiwa dan 1.550 KK : 5.828 jiwa dan 1.489 KK : 1.226 jiwa dan 244 KK : 2.048 jiwa dan 439 KK

Dengan jumlah 42RW dan 161 RT dengan perincian sebagai berikut: 5 a. Kelurahan Batu Gadang b. Kelurahan Indarung c. Kelurahan Padang Besi d. Kelurahan Bandar Buat e. Kelurahan Koto Lalang f. Kelurahan Baringin g. Kelurahan Tarantang 2.4 Sasaran Puskesmas5 1. Jumlah penduduk 2. Bayi (0-11 Bulan) 3. Bayi (6-11 Bulan) 4. Batita (24-60 Bulan) 5. Baduta (0-60 Bulan) 6. Ibu Hamil (Bumil) 7. Ibu Nifas (Bufas) 8. Ibu Bersalin 9. Ibu meneteki (Buteki) 10. Lansia 11. WUS : 50.032 Jiwa : 1024 : 614 : 2080 : 2048 : 1146 : 1091 : 1091 : 2048 : 4853 : 14.129 : 4 RW/ 18 RT : 12 RW/ 44 RT : 4 RW/ 20RT : 11 RW/ 40 RT : 7 RW/ 27 RT : 2 RW/ 5 RT : 2 RW/ 7 RT

2.5 Sarana dan Prasarana 1. Sarana Pendidikan5 1. SMU/SMK : 3 Unit

2. SLTP 3. SD 4. TK

: 4 Unit : 23 Unit : 15 Unit

2. Sarana Kesehatan Pembangunan kesehatan diarahkan untuk makin meningkatkan kualitas dan pemerataan jangkauan pelayanan kesehatan. Dalam upaya mencapai tujuan tersebut penyediaan sarana dan prasarana kesehatan yang bermutu merupakan hal yang penting. Adapun sarana-sarana yang terdapat di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Kilangan adalah :5 1. Puskesmas Induk Saat ini terdapat 1 unit Puskesmas yang terletak pada Kelurahan Bandar Buat. 2. Puskesmas Pembantu Dalam rangka perluasan jangkauan pelayanan kesehatan yang diberikan pada unit pelayanan dan tuntutan dari masyarakat atas pelayanan yang cepat dan terjangkau sudah menjadi kebutuhan mendesak sehingga berdirinya Puskesmas Pembantu yang tersebar disesuaikan dengan peluang yang ada sejumlah 3 unit. Puskesmas pembantu yang ada antara lain : Pustu Indarung, Pustu Batu Gadang, Pustu Baringin 3. Puskesmas Keliling Sarana transportasi pendukung pelayanan Puskesmas (Puskesmas Keliling) berjumlah 1 unit. Puskesmas Keliling di Kota Padang diharapkan dapat memberikan pelayanan kesehatan ke masyarakat secara merata dan terjangkau.

KONDISI SARANA DAN PRASARANA PUSKESMAS LUBUK KILANGAN TAHUN 2012 JENIS SARANA DAN PRASARANA JLH BAIK I SARANA KESEHATAN RINGAN SEDANG BERAT KONDISI RUSAK

NO

1 Puskesmas Induk 2 Puskesmas Pembantu a. Indarung b. Batu Gadang c. Baringin 3 Rumah Dinas dokter 4 Rumah Dinas Paramedis 5 Mobil Pukesmas Keliling

1 1 1 1 1 1 4

1 1 1 1 1 1 4

6 Sepeda Motor

II

SARANA PENUNJANG 1 Komputer 2 Mesin Tik 3 Laptop 4 LCD/Infocus Jumlah 2 2 1 1 17 1 1 1 1 12 2 2 1 1 1

3. Prasarana Kesehatan5 1. Posyandu Balita 2. Posyandu Lansia 3. Kader Kesehatan 4. Praktek Dokter Swasta 5. Praktek Bidan Swasta 6. Pos UKK 7. Pengobatan Tradisional 8. Toga : 41 Buah : 11 Buah : 164 Orang : 5 orang : 21 orang : 3 Pos : 38 Buah : 27 Buah

2.6. Ketenagaan Dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari tenaga kesehatan merupakan tenaga kesehatan yang dibutuhkan berdasarkan rasio standar. Kebutuhan tenaga ini dikaitkan dengan rencana pengembangan fasilitas kesehatan. Setiap tingkat administrasi pelayanan mempunyai formasi pegawai bervariasi sejalan dengan mobilisasi. Berikut jumlah tenaga yang berada di lingkungan Puskesmas Lubuk Kilangan tahun 2012 :5 1. Dokter Umum 2. Dokter Gigi 3. Sarjana Kesehatan Masyarakat 4. Akper 5. SPK 6. Akbid 7. Bidan (D I) 8. Asisten Apoteker 9. AKL 10. AAK 11. Perawat Gigi 12. Pekarya Kesehatan 13. SMA : 2 Orang : 2 Orang : 3 Orang : 4 Orang : 6 Orang : 13 Orang : 10 Orang : 3 Orang : 1 Orang : 1 Orang : 2 Orang : 3 Orang : 3 Orang

2.7 Kondisi Sosial, Budaya dan Ekonomi Penduduk 1. Kondisi Sosial dan Budaya5 Suku terbesar yang ada di Kecamatan Lubuk Kilangan adalah suku Minang, juga ada beberapa suku lainnya yaitu Jawa dan Batak. Mayoritas agama yang dianut masyarakatnya adalah islam sebanyak 43.451 Jiwa, dan Kristen Katolik 80 Jiwa. 2. Kondisi Ekonomi5 Mata pencaharian penduduk umumnya adalah 1. Pegawai negeri 2. Swasta 3. Buruh 4. Tani.

2.8. Struktur Puskesmas


DEWAN PENYANTUN PIMPINAN PUSKESMAS Dr. Reni Angraini TATA USAHA YESSI GUSMINARTI, SKM CAMAT

PERENCANAAN Drg. Euis Yoyo Drg. Afridawati Dr. Reni Angraini Dr. Dezilia Arzie KOORDINATOR YAN MEDIK Dr. Dezilia Arzie 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. Pj. BP Pj. KIA Ibu Pj. KIA Anak Pj. BP Gigi Pj. Apotik Pj. Gudang Obat Pj. Laboratorium Pj. MR Pj. KB Pj. P3K/IGD Pj. SP2TP Pj. Kesehatan Jiwa Pj. Kesehatan Mata : Elva Nora : Nelwida : Sefnita : Drg. Afridawati : Titin Haryani : Widani Yulesphina : Esi Susanti,AmAk : Yusmawarni : Hj. Fitri Dewi : Damsiar : Yessi Gusminarti, SKM : Marini MS : Yumasnita Febri 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. Pj. Promkes Dr. Donna Handayani

KEUANGAN Hj. Afridawarni

PERLENGKAP AN & Inventaris Desmiavita.D

Hayati Hj. Fitri Dewi Yusmawarni

KOORDINATOR YANKESMAS Drg. Afridawati : Frisna Devi,SKM : Ernawati,AmKl : Ermayani : Adsemar Tati Budi : Damsiar : Marini MS, Amd.Kep : Adsemar Tati Budi : Marina Yulia Ningsih : Marry Denita Wati : Marry Denita Wati : Marini MS, Amd.Kep : Marry Denita Wati : Renita, SKM : Yusnidar : Hj. Afrdawarni, Amd.Kep

Pj. Kesehatan Lingkungan P2M 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Pj. Imunisasi Pj. DBD

Pj. TB Paru dan Kusta Pj. Rabies Pj. Malaria Pj. Diare Pj. Surveilans Pj. Campak

Pj. Kesehatan Olah Raga Pj. ISPA Pj. Gizi Pj. Lansia Pj. UKS

PUSTU INDARUNG Mortianis

PUSTU BATU GADANG Fitriani

PUSTU BARINGIN Hj. Erliza HB

Gambar 2. Struktur Puskesmas Lubuk Kilangan tahun 2012

Anda mungkin juga menyukai