Anda di halaman 1dari 6

Tumor otak adalah proliferasi dan pertumbuhan tak terkendali sel-sel di dalam dan di sekitar jaringan otak.

Tumor otak mencakup sekitar 7-9% dari semua jenis kanker dan dapat terjadi pada semua usia. Pria lebih banyak terkena penyakit ini daripada wanita. Tumor otak dapat jinak atau ganas, primer atau sekunder.

Tumor jinak vs tumor ganas


WHO (World Health Organization) membedakan tumor otak antara jinak dan ganas dalam empat grade (tingkat). Grade 1-2 adalah tumor jinak yang tumbuh lambat, terlokalisasi, dan berprognosis menguntungkan dan grade 3-4 adalah tumor ganas yang berkembang pesat, menginvasi jaringan/struktur sekitar, dan berprognosis buruk. Penggolongan ini berperan penting dalam rencana perawatan yang dilakukan.

Tumor primer vs tumor sekunder


Tumor otak primer berasal dari dalam otak, sedangkan tumor sekunder adalah hasil penyebaran (metastasis) kanker di bagian lain tubuh, misalnya kanker payudara, kanker paru dan melanoma. Sekitar 20%-40% tumor otak berasal dari tempat lain dalam tubuh.

Jenis-jenis
Tumor otak dinamai menurut jaringan otak yang terkena, antara lain:

Glioma: pada sel-sel glia atau neuroglia, tisu yang mengelilingi dan mendukung neuron atau sel-sel saraf otak. Glioma adalah yang paling umum, meliputi 50% tumor otak primer. Astrocytoma: pada sel-sel neuroglia astrosit yang berbentuk bintang. Ependymoma: pada ependyma atau membran epitel yang melapisi ventrikel otak dan kanal tulang belakang. Glioma batang otak: pada bagian otak yang berisi medula oblongata, pons varolii, dan otak tengah, bagian otak yang menghubungkan sumsum tulang belakang ke otak. Medulloblastoma: pada otak kecil dan menyebar dengan cepat ke jaringan sekitarnya, terutama di cairan serebrospinal dan batang otak. Medulloblastoma adalah tumor ganas yang paling sering terjadi pada anak. Meningioma: pada meninges atau membran otak dan sumsum tulang belakang. Meningioma biasanya jinak, tumbuh lambat sehingga sering terlambat terdeteksi. Neurinoma: biasanya terjadi pada fosa posterior. Saraf kranial kedelapan, yang menyampaikan indera pendengaran dan keseimbangan paling sering terpengaruh. Neurinoma tidak membentuk metastasis. Limfoma: pada limfosit (sel yang bertanggung jawab untuk pertahanan tubuh). Ini adalah tumor ganas, yang berasal dari jaringan limfoid. Tumor ini sering terjadi pada pasien dengan AIDS dan pasien imunosupresi. Adenoma hipofisis: pada kelenjar hipofisis dan dasar otak. Ini adalah jenis tumor otak yang jinak.

Tumor otak pada anak Tumor otak mencakup sekitar 20% dari seluruh kanker anak, dan memengaruhi 3 dari setiap 100.000 anak-anak. Kejadian tumor tertinggi sebelum usia 12 tahun. Bentuk paling umum tumor otak pada anak-anak adalah astrocytoma, medulloblastoma, ependymoma, dan glioma batang otak.

Penyebab
Penyebab pasti pembentukan tumor otak tidak diketahui. Diduga radiasi ionisasi dapat menyebabkan pertumbuhan tumor. Radiasi ionisasi adalah energi radiasi tinggi yang menyebabkan kerusakan pada molekul DNA, sehingga menyebabkan mutasi yang menyebabkan kanker. Kebiasaan hidup berisiko, seperti merokok dan konsumsi alkohol, turut berperan. Faktor risiko lain adalah genetik dan hormonal, zat karsinogenik, virus onkogenik (virus tumor), dan zat kimia tertentu (pestisida, herbisida).

Gejala
Tumor otak menyebabkan kerusakan sistem saraf pusat karena menyerang dan menghancurkan jaringan otak lainnya. Massa fisik tumor juga dapat menyebabkan efek sekunder, seperti:

Kompresi otak, saraf tengkorak dan pembuluh darah. Cerebral edema atau pembengkakan akibat akumulasi cairan. Peningkatan tekanan intrakranial (ICP)

Gejala tepatnya tergantung pada jenis, ukuran dan lokasi tumor, serta luasnya invasi. Tumor otak seringkali tetap tersembunyi untuk waktu yang lama karena hanya menyebabkan ketidaknyamanan kecil di awal. Tumor biasanya didiagnosis terlambat, karena gejalanya tidak spesifik dan ambigu, seperti gejala pertama dan paling umum yaitu sakit kepala. Gejala khas yang mungkin mengindikasikan tumor otak adalah:

Sakit kepala, terutama pada malam dan pagi hari. Sakit kepala yang disebabkan tumor otak semakin parah dalam beberapa hari ke minggu dan obat analgesik biasa tidak mengurangi sakitnya. Vertigo dan penglihatan kabur. Mual dan muntah, biasanya di pagi hari. Ini sering menandakan tekanan intrakranial yang meningkat. Kejang, kedutan pada anggota badan atau satu sisi tubuh Masalah neurologis, kelumpuhan Gangguan koordinasi, limbung dan pelupa Perubahan kepribadian

Diagnosis
Selain wawancara (riwayat medis), teknik-teknik pemeriksaan berikut ini digunakan untuk mendiagnosis tumor otak:

Eksaminasi neurologis Rontgen tengkorak dan angiografi serebral. Pembuluh darah diperiksa oleh rontgen setelah injeksi larutan yang membuat mereka terlihat. Computed tomography (CT) scan atau magnetic resonance imaging (MRI). Electroencephalogram (EEG). Tes ini mengukur aktivitas listrik otak. Tumor mungkin terlihat sebagai kelainan lokal. Pemeriksaan cairan cerebrospinal. Pada tes ini, contoh cairan serebrospinal diambil dari tulang belakang. Tumor otak mengakibatkan tekanan yang meningkat, tingkat protein lebih tinggi, mengurangi kadar gula atau glukosa. Mungkin juga ada sel-sel tumor di cairan cerebrospinal. Biopsi jaringan. Bila ada dugaan tumor ganas, sampel tumor diambil melalui operasi khusus. Ahli bedah dapat menargetkan lokasi tertentu, dipandu oleh CT scan atau MRI.

Terapi
Pengobatan tumor otak tergantung pada jenis, lokasi dan kepekaan terhadap radiasi dan agen kimia. Tujuan perawatan adalah menghilangkan tumor jika mungkin, atau jika tidak maka untuk menguranginya, meringankan gejala dan mencegah kerusakan otak lebih lanjut. Pilihan terapi tumor otak seperti halnya pada kanker jenis lain, yaitu operasi, kemoterapi, dan radioterapi. Obat-obatan lain untuk mengontrol gejala termasuk obat untuk mengontrol edema otak atau akumulasi cairan, diuretik untuk mengurangi pembengkakan otak, analgesik untuk mengurangi rasa sakit, antasida untuk mengurangi stres ulkus dan antikonvulsan untuk mengurangi kejang.

Tips untuk Anda

Tidak ada tindakan spesifik yang dapat mencegah tumor otak. Kita harus melindungi diri dari paparan radiasi yang tidak perlu, terutama pada anak-anak. Penanganan dan kontak bahan kimia harus dihindari. Selain itu, gaya hidup sehat seperti tidak merokok dan tidak mengonsumsi alkohol membatasi risiko penyakit. Waspadalah bila ada anggota keluarga yang mengalami gangguan kepribadian tibatiba dan gejala abnormal seperti sering muntah dan sakit kepala yang semakin parah. Temanilah dia untuk mengunjungi dokter.

ETIOLOGI

Terpapar radiasi atau bahan kimia tertentu di tempat kerja: - Radiasi: pekerja di industri nuklir memiliki peningkatan risiko tumor otak - Formaldehida: patolog dan pembalsem yang bekerja dengan formaldehid memiliki risiko terkena kanker otak - Vinyl chloride: para pekerja industri plastik dapat terpapar vinil klorida yang dapat meningkatkan risiko tumor otak - Akrilonitril: para pekerja tekstil dan industri plastik mungkin terkena akrilonitril yang dapat meningkatkan risiko kanker otak Para ilmuwan sedang menyelidiki apakah ponsel dapat menyebabkan tumor otak. Studi sejauh ini belum menemukan adanya peningkatan risiko tumor otak di antara orangorang yang menggunakan ponsel.

Sebuah scan otak: adalah gambar struktur internal dalam otak. Sebuah mesin khusus akan mengambil gambar otak, dengan cara memotret dari berbagai sudut (seperti kamera digital). Beberapa jenis scan menggunakan agen kontras (atau pewarna kontras), yang membantu dokter melihat perbedaan antara jaringan otak normal dan abnormal. Bahan kontras disuntikkan ke pembuluh darah dan mengalir ke jaringan otak. Jaringan otak yang sakit (abnormal) menyerap lebih pewarna dari jaringan otak sehat (normal). Scan yang paling umum digunakan untuk diagnosis adalah: MRI, CT scan dan PET scan. Biopsi: adalah prosedur pembedahan di mana sampel jaringan diambil dari lokasi kanker dan diperiksa di bawah mikroskop. Biopsi akan memberikan informasi tentang jenis sel abnormal yang ditemukan dalam kanker. Tujuan biopsi adalah untuk menemukan jenis dan grade kanker. Biopsi adalah metode yang paling akurat untuk mendapatkan diagnosis.

PENGOBATAN
Pengobatan Kanker Otak
Orang dengan kanker otak memiliki beberapa pilihan pengobatan. Tergantung pada jenis dan stadium kanker, pasien dapat diobati dengan operasi pembedahan, radioterapi, atau kemoterapi. Beberapa pasien menerima kombinasi dari perawatan diatas. Selain itu, pada setiap tahapan penyakit, pasien mungkin menjalani pengobatan untuk mengendalikan rasa nyeri dari kanker, untuk meringankan efek samping dari terapi, dan untuk meringankan masalah emosional. Jenis pengobatan ini disebut perawatan paliatif. PEMBEDAHAN untuk Kanker Otak Pembedahan adalah pengobatan yang paling umum untuk kanker otak. Tujuannya adalah untuk mengangkat sebanyak kankernya dan meminimalisir sebisa mungkin peluang kehilangan fungsi otak.

Operasi untuk membuka tulang tengkorak disebut kraniotomi. Hal ini dilakukan dengan anestesi umum. Sebelum operasi dimulai, rambut kepala dicukur. Ahli bedah kemudian membuat sayatan di kulit kepala menggunakan sejenis gergaji khusus untuk mengangkat sepotong tulang dari tengkorak. Setelah menghapus sebagian atau seluruh tumor, ahli bedah menutup kembali bukaan tersebut dengan potongan tulang tadi, sepotong metal atau bahan. Ahli bedah kemudian menutup sayatan di kulit kepala. Beberapa ahli bedah dapat menggunakan saluran yang ditempatkan di bawah kulit kepala selama satu atau dua hari setelah operasi untuk meminimalkan akumulasi darah atau cairan. Efek samping yang mungkin timbul pasca operasi pembedahan kanker otak adalah sakit kepala atau rasa tidak nyaman selama beberapa hari pertama setelah operasi. Dalam hal ini dapat diberikan obat sakit kepala. Masalah lain yang kurang umum yang dapat terjadi adalah menumpuknya cairan cerebrospinal di otak yang mengakibatkan pembengkakan otak (edema). Biasanya pasien diberikan steroid untuk meringankan pembengkakan. Sebuah operasi kedua mungkin diperlukan untuk mengalirkan cairan. Dokter bedah dapat menempatkan sebuah tabung, panjang dan tipis (shunt) dalam ventrikel otak. Tabung ini diletakkan di bawah kulit ke bagian lain dari tubuh, biasanya perut. Kelebihan cairan dari otak dialirkan ke perut. Kadang-kadang cairan dialirkan ke jantung sebagai gantinya. Infeksi adalah masalah lain yang dapat berkembang setelah operasi (diobati dengan antibiotic). Operasi otak dapat merusak jaringan normal. kerusakan otak bisa menjadi masalah serius. Pasien mungkin memiliki masalah berpikir, melihat, atau berbicara. Pasien juga mungkin mengalami perubahan kepribadian atau kejang. Sebagian besar masalah ini berkurang dengan berlalunya waktu. Tetapi kadang-kadang kerusakan otak bisa permanen. Pasien mungkin memerlukan terapi fisik, terapi bicara, atau terapi kerja. Radiosurgery stereotactic adalah tehnik "knifeless" yang lebih baru untuk menghancurkan kanker otak tanpa membuka tengkorak. CT scan atau MRI digunakan untuk menentukan lokasi yang tepat dari tumor di otak. Energi radiasi tingkat tinggi diarahkan ke tumornya dari berbagai sudut untuk menghancurkan tumornya. Alatnya bervariasi, mulai dari penggunaan pisau gamma, atau akselerator linier dengan foton, ataupun sinar proton. Kelebihan dari prosedur knifeless ini adalah memperkecil kemungkinan komplikasi pada pasien dan memperpendek waktu pemulihan. Kekurangannya adalah tidak adanya sample jaringan tumor yang dapat diteliti lebih lanjut oleh ahli patologi, serta pembengkakan otak yang dapat terjadi setelah radioterapi. Kadang-kadang operasi tidak dimungkinkan. Jika tumor terjadi di batang otak (brainstem) atau daerah-daerah tertentu lainnya, ahli bedah tidak mungkin dapat mengangkat tumor tanpa merusak jaringan otak normal. Dalam hal ini pasien dapat menerima radioterapi atau perawatan lainnya.

RADIOTERAPI

Radioterapi menggunakan X-ray untuk membunuh sel-sel tumor. Sebuah mesin besar diarahkan pada tumor dan jaringan di dekatnya. Mungkin kadang radiasi diarahkan ke seluruh otak atau ke syaraf tulang belakang. Radioterapi biasanya dilakukan sesudah operasi. Radiasi membunuh sel-sel tumor (sisa) yang mungkin tidak dapat diangkat melalui operasi. Radiasi juga dapat dilakukan sebagai terapi pengganti operasi. Jadwal pengobatan tergantung pada jenis dan ukuran tumor serta usia pasien. Setiap sesi radioterapi biasanya hanya berlangsung beberapa menit. Beberapa bentuk terapi radiasi: Fraksinasi: Radioterapi biasanya diberikan lima hari seminggu selama beberapa minggu. Memberikan dosis total radiasi secara periodik membantu melindungi jaringan sehat di daerah tumor. Hyperfractionation: Pasien mendapat dosis kecil radiasi dua atau tiga kali sehari, bukan jumlah yang lebih besar sekali sehari. Efek samping dari radioterapi, dapat meliputi: perasaan lelah berkepanjangan, mual, muntah, kerontokan rambut, perubahan warna kulit (seperti terbakar) di lokasi radiasi, sakit kepala dan kejang (gejala nekrosis radiasi). KEMOTERAPI Kemoterapi, yaitu penggunaan satu atau lebih obat-obatan untuk membunuh sel-sel kanker. Kemoterapi diberikan secara oral atau dengan infus intravena ke seluruh tubuh. Obat-obatan biasanya diberikan dalam 2-4 siklus yang meliputi periode pengobatan dan periode pemulihan. Dua jenis obat kemoterapi, yaitu: temozolomide (Temodar) dan bevacizumab (Avastin), baru-baru ini telah mendapat persetujuan untuk pengobatan glioma ganas. Mereka lebih efektif, dan memiliki efek samping lebih sedikit jika dibandingkan dengan obat-obatan kemo versi lama. Temozolomide memiliki keunggulan lain , yaitu bisa secara oral. Untuk beberapa pasien dengan kasus kanker otak kambuhan, ahli bedah biasanya melakukan operasi pengangkatan tumor dan kemudian melakukan implantasi wafer yang mengandung obat kemoterapi. Selama beberapa minggu, wafer larut, melepaskan obat ke otak. Obat tersebut kemudian membunuh sel kankernya. Efek samping dari kemoterapi, antara lain: mual dan muntah, sariawan, kehilangan nafsu makan, rambut rontok, dan banyak lainnya. Untuk menangani efek samping dari kemoterapi, diskusikan hal ini dengan dokter Anda.

Anda mungkin juga menyukai