Anda di halaman 1dari 8

LO.1.4 Fungsi Radiografi Radiografi adalah produksi gambar fotografi dari sebuah objek dengan menggunakan sinar x.

Dalam kedokteran gigi, radiografi digunakan untuk memberikan informasi tentang struktur dasar oral yang tidak kasat mata. Praktek radiografi memerlukan beberapa pengetahuan fisika radiasi dan kimia fotografi dan pencapaian keterampilan tingkat tinggi. (Wuehrmann et al., 1973) Fungsinya adalah untuk melihat adanya kelainan-kelainan yang tidak tampak atau kurang jelas pada pemeriksaan klinis dan dapat diketahui secara jelas sehingga akan sangat membantu seorang dokter gigi dalam hal menentukan diagnosis, rencana perawatan dan menilai keberhasilan perawatan yang telah dilakukan terhadap pasien. Dokter gigi menggunakan hasil radiograf sebagai pedoman untuk menyusun perencanaan perawatan dan tindakan yang harus diberikan selama prosesperawatan kepada pasien menyangkut kesehatan gigi dan mulut sebelum akhirnya dievaluasi. - Untuk mendeteksi lesi. - Untuk membuktikan suatu diagnosa penyakit. - Untuk melihat lokasi lesi/benda asing yang terdapat pada rongga mulut. - Untuk menyediakan informasi yang menunjang prosedur perawatan. - Untuk mengevaluasi pertumbuhan dan perkembangan gigi geligi. - Untuk melihat adanya karies, penyakit periodontal dan trauma. - Sebagai dokumentasi data rekam medis yang dapat diperlukan sewaktu-waktu. LO 1.5 Keuntungan dan Kerugian Radiografi Keuntungan Radiografi sebagai berikut : Informasi yang disajikan berupa gambar Dan hasil rekaman film dapat diamati, juga dapat diperoleh rekaman yang permanen Sangat cocok untuk bagian yang tipis. Cocok untuk semua material Kerugian Radiografi sebagai berikut : Umumnya tidak bisa memeriksa bagian yang tebal. Kemungkinan bahaya kesehatan. Tidak cocok untuk cacat permukaan. Tidak ada indikasi kedalaman cacat di bawah permukaan Harganya relatif mahal Bayangan radiografi Jumlah sinar X-ray dihentikan (attenu-diciptakan) oleh suatu benda menentukan radiodensity dari bayang-bayang: Bayangan putih atau radiopak pada film mewakili berbagai struktur padat dalam objek yang telah benar-benar menghentikan sinar X-ray. Bayangan hitam atau radiolusen mewakili daerah mana sinar X-ray telah melewati objek dan belum berhenti sama sekali.

Bayangan abu-abu mewakili daerah mana sinar X-ray telah dihentikan sampai tingkat tertentu.

Kualitas gambar secara keseluruhan dan jumlah detail ditampilkan pada radiograf tergantung pada beberapa faktor, termasuk: Kontras-perbedaan visual antara berbagai bayangan hitam, putih dan abu-abu Gambar Film geometri Karakteristik sinar X-ray Ketajaman gambar dan resolusi.

LI 2. Memahami dan Mejelaskan tentang Radiografi Ekstra Oral


1. Oblique Lateral Radiography Oblique lateral radiography adalah pengelihatan ekstraoral rahang yang dapat diambil menggunakan alat Sinar X kedokteran gigi. Terminologi Lateral radiographs kepala dan rahang terbagi menjadi : True lateral. Oblique laterals. Bimolars (dua oblique lateral dalam satu film).

Posisi true lateral Film dan sagittal plane kepala pasien seharusnya parallel dan sinar Sinar X tegak lurus terhadap film dan sagittal plane.

Posisi Oblique lateral Film dan sagittal plane kepala pasien tidak parallel. Sinar Sinar X diarahkan tegak lurus terhadap film tetapi oblique terhadap sagittal plane pasien. Indikasi Mengetahui kehadiran dan/atau posisi dari gigi yang tidak tumbuh. Mendeteksi fraktur mandibular. Evaluasi lesi atau kondisi rahang termasuk kista, tumor, lesi sel besar, osteodistropi. Sebuah alternative ketika pengelihatan intraoral tidak didapatkan karena beberapa penyumbatan atau jika jika pasien tidak dapat membuka mulut atau tidak sadar. Sebagai pengelihatan spesifik kelenjar saliva atau sendi tempomandibular

Teknik: Seluruh variasi bergantung pada prinsip dasar yang sama dari posisi : Kaset. Kepala pasien. kepala Sinar X.

Posisi kaset Kaset dipegang oleh pasien berlawanan sisi dengan wajah yang melapisi daerah rahang yang dibawah pengamatan. Posisi tepatnya dari kaset adalah ditentukan ari daerah yang diamati. Posisi kepala pasien Pasien normalnya duduk di dental chair dan kemudian diinstruksikan untuk : 1. Putar kepala ke arah bagian yang diamati. 2. Angak dagu. Posisi kepala Sinar X : belakang ramus mengarah melalui keyhole radiografi.

Gambar: Radiografi bawah batas bawah mandibula.

Teknk biomolar Bimolar adalah kondisi yang digunakan untuk proyeksi radiografi yang menunjukan pengelihatan oblique lateral pada bagian kanan dan bagian kiri rahang padan setengah perbedaan radiogradi yang sama. Teknik 1. Pasien diposisikan dengan salah satu sisi wajah ditengah sebagian kaset, dengan hidung menghadap garis tengah. 2. Sebagian lainnya kaset ditutupi oleh pelindung untuk mencegah tembusnya cahaya dari sisi film. 3. Kepala Sinar X diposisikan untuk menunjukan daerah yang diinginkan, dan pencahayaan dibentuk. 4. Pelindung utama kemudian diletakkan pada sisi lainnya kaset untk melindungi bagian filim yang sudah disinari. 5. Pasien kemudian diposisikan dengan gaya yang sama dengan kaset dipegang padah sisi lainnya wajah. 6. Kepala Sinar X di posisikan kembali dan pencahayaan kedua dibentuk.

Skull and Maxillofacial Radiography Indikasi: Fraktur tulang maxilla Fraktur tengkorak Investigasi antra Penyakit yang mempengaruhi tengkorak Kesalahan TMJ

Proyeksi-proyeksi maxillofacial: Occipitomental standar (0 OM) 30 occipitomental Postero-anterior skull (PA Skull) Postero-anterior jaw (PA Jaw) Reverse Townes Rotated postero-anterior (rotated PA) True lateral skull Submento-vertex (SMV) Transcranial Transpharyngeal

Standard Occipitomental Proyeksi ini memperlihatkan tulang fasialis dan maxilla. Indikasi: Investigasi maxilla Investigasi sinus frontal dan ethmoidal Investigasi sinus sphenoidal

Teknik: Pasien menghadap film dengan kepala agak kebelakang agar basis radiografi dengan film berposisi 45.

Kepala sinar X diletakkan 0.

Anda mungkin juga menyukai