Anda di halaman 1dari 34

Hutan Hujan Tropis, Kalimantan

Seoul, 8th of September 2013

Tinjauan Umum Modul 2


Secara umum, Modul 2 akan membahas tentang penyusunan anggaran jualan. Modul 2 terdiri dari dua kegiatan belajar: Kegiatan Belajar 1 Peramalan Penjualan; Kegiatan Belajar 2 Penyusunan Anggaran Jualan. Setelah mempelajari Modul 2, diharapkan mampu: Menjelaskan metode ramalan jualan; Menjelaskan kebaikan dan keburukan metode ramalan; Membuat ramalan jualan dengan bermacam metode; Menjelaskan pengertian anggaran jualan; Menjelaskan kegunaan anggaran jualan; Menjelaskan faktor yang mempengaruhi anggaran jualan; Menyusun anggaran jualan.

Forecasting
Peramalan merupakan proses kegiatan meramalkan suatu kejadian yang mungkin terjadi pada masa yang akan datang dengan cara mengkaji data yang ada. Peramalan jualan merupakan proses kegiatan memperkirakan produk yang akan dijual pada waktu yang akan datang dalam keadaan tertentu dan dibuat berdasarkan data yang pernah terjadi dan/atau mungkin terjadi. Mengapa perlu peramalan? Adanya ketidakpastian; Adanya keterbatasan sumber daya. Tujuan diadakannya peramalan: Untuk meminimalisir ketidakpastian; Agar langkah proaktif dapat dilakukan.

Forecasting
Prinsip-prinsip peramalan: Peramalan pasti mengandung kesalahan (error), artinya peramal hanya bisa mengurangi ketidakpastian yang akan terjadi, tetapi tidak dapat menghilangkan ketidakpastian tersebut; Peramalan memberikan informasi tentang berapa besar kesalahan yang terjadi, artinya karena peramalan pasti mengandung error, maka penting bagi peramal untuk menginformasikan seberapa besar kesalahan yang mungkin terjadi; Peramalan jangka pendek lebih akurat dibandingkan dengan peramalan jangka panjang. Hal ini disebabkan karena pada peramalan jangka pendek faktorfaktor yang mempengaruhi permintaan relatif masih konstan, sedangkan semakin panjang periode peramalan maka semakin besar pula kemungkinan perubahan faktor-faktor yang memepengaruhi permintaan. Metode yang dapat digunakan dalam membuat ramalan jualan antara lain: Metode kualitatif; Metode kuantitatif.

Qualitative Method
Metode Peramalan Kualitatif Metode peramalan kualitatif digunakan bila hanya ada sedikit atau malah tidak tersedia data/ informasi (data historis), namun terdapat pengetahuan (knowledge) yang memadai. Peramalan kualitatif lebih menekankan pada keputusankeputusan hasil diskusi, pendapat pribadi seseorang, dan intuisi yang meskipun kelihatannya kurang ilmiah tetapi dapat memberikan hasil yang baik. Metode kualitatif paling sesuai bila diterapkan dalam kondisi sebagai berikut: Tidak terdapat atau kurangnya data historis. Hal ini terjadi bilamana perusahaan mencoba membuat atau mengembangkan produk baru; Terdapat data historis yang tepat, namun terdapat faktor-faktor tertentu yang membuat peramalan menjadi kurang sesuai. Misalnya: data yang berhubungan dengan kondisi ekonomi dan politik.

Qualitative Method
Metode Peramalan Kualitatif Beberapa metode peramalan kualitatif antara lain: 1. Pendapat para tenaga penjual (sales force); Metode ini menekankan pertimbangan dan keahlian dari para tenaga penjual sehingga partisipasi tingkat tinggi dari bawah ke atas sangat dibutuhkan. Metode ini sering digunakan oleh perusahaan kecil dan perusahaan yang hasil produknya berjumlah sedikit. Kelebihan: Ramalan dibuat oleh individu yang dekat dengan konsumen; Menanamkan tanggung jawab dan rasa memiliki perusahaan kepada tenaga penjual; Rencana awalnya disetujui oleh orang yang bertanggung jawab untuk tercapainya tujuan perusahaan. Kekurangan: Tenaga penjual mungkin terlalu optimis (hasil ramalan terlampau tinggi) atau terlalu pesimis (hasil ramalan terlampau rendah); Tenaga penjual mungkin tidak memberikan perhatian yang cukup akan variabel yang mempengaruhi penjualan; Metode ini terbatas pada ramalan taktis jangka pendek.
6

Qualitative Method
Metode Peramalan Kualitatif Beberapa metode peramalan kualitatif antara lain: 2. Pendapat para manajer divisi penjualan; Metode ini menekankan pertanggungjawaban dari manajer penjualan (sales) daerah atau produk. Variasi dari pendekatan ini berdasarkan pada survei informal dari pelanggan utama perusahaan. Kelebihan: Dapat digunakan secara luas oleh perusahaan dari semua ukuran; Berguna dalam situasi jumlah pelanggan terbatas. Kekurangan: Metode ini terbatas pada ramalan taktis jangka pendek.

Qualitative Method
Metode Peramalan Kualitatif Beberapa metode peramalan kualitatif antara lain: 3. Pendapat para ahli; Metode ini bertumpu pada pendapat orang yang dianggap ahli dan berpengalaman dalam bidang penjualan. Kelebihan: Sederhana dan mudah dilakukan. Kekurangan: Lebih mengandalkan kemampuan individu daripada data yang mendukung pendapat individu tersebut.

Qualitative Method
Metode Peramalan Kualitatif Beberapa metode peramalan kualitatif antara lain: 4. Pendapat para eksekutif; Dalam metode ini peramalan dilakukan oleh eksekutif/manajer tingkat atas, karena pihakpihak tersebut dirasa sudah cukup mempunyai pengalaman dan kemampuan yang memadai. Kelebihan: Sederhana, mudah, dan ekonomis. Kekurangan: Memerlukan individu dengan pengalaman khusus dan pengetahuan yang luas tentang ramalan dan penjualan; Ramalan kurang ilmiah.

Qualitative Method
Metode Peramalan Kualitatif Beberapa metode peramalan kualitatif antara lain: 5. Pendapat dari survei konsumen; Metode ini mengandung arti sebelum dilakukan peramalan, diadakan survei ke lapangan untuk mengetahui berapa permintaan pasar yang ada. Kelebihan: Bersifat lebih objektif karena memperhatikan pendapat konsumen. Kekurangan: Ramalan menjadi bias apabila sampel yang diteliti tidak representatif.

10

Quantitative Method
Metode Peramalan Kuantitatif Metode peramalan kuantitatif digunakan bila tersedia data/informasi yang memadai.

Peramalan kuantitatif mengikuti aturanaturan matematika dan statistika dalam menunjukkan hubungan antara permintaan dengan satu atau lebih variabel yang mempengaruhinya.
Metode kuantitatif paling sesuai bila diterapkan dalam kondisi sebagai berikut: Tersedianya informasi yang cukup tentang masa lalu; Informasi tersebut bersifat kuantitatif atau kualitatif (bila menggunakan data kualitatif, maka data tersebut harus bisa dikuantitatifkan); Diasumsikan bahwa pola masa lalu akan berkelanjutan pada pola masa datang.

11

Quantitative Method
Metode Peramalan Kuantitatif Beberapa metode peramalan kuantitatif antara lain: 1. Metode distribusi probabilitas; Metode ini meramalkan jualan dengan cara memakai variasi produk yang akan dijual dan membuat probabilitas masing-masing taksiran dari variasi produk tersebut. Kelebihan: Mudah dikerjakan. Kekurangan: Bergantung pada manajemen dalam penentuan besarnya nilai probabilitas (bobot).

12

Quantitative Method
Metode Peramalan Kuantitatif Beberapa metode peramalan kuantitatif antara lain: 1. Metode distribusi probabilitas; Dari data historis, diketahui kalau jualan berkisar antara 0 20.000 unit. Manajer penjualan memilih lima angka tertentu dari rentang 0 20.000 dan menetapkan probabilitas dari masingmasing angka. 1.000 = 10%; 5.000 = 20%; 9.000 = 35%; 13.000 = 30%; 17.000 = 5%. *Probabilitas/bobot merupakan subjektivitas dari manajer penjualan.
Tahun 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Jualan Ramalan 5,123 1,098 4,011 8,712 9,821 10,231 12,312 13,001 14,210 13,210 9,123 18,213 20,121 9,000

Ramalan Jualan PT. UTK


25,000 20,000 15,000 10,000 Jualan

Ramalan

5,000 -

13

Quantitative Method
Metode Peramalan Kuantitatif Beberapa metode peramalan kuantitatif antara lain: 2. Metode analisis trend; Metode ini meramalkan jualan dengan cara menganalisis pola dari data historis. Data historis dapat mempunyai pola sebagai berikut: Konstan Musiman (siklis)
Time Series Plot of Demand
8,50 6

Time Series Plot of Demand

8,25
Demand

5
Demand

8,00

7,75

7,50 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Period 10 11 12 13 14 15

2 2 4 6 8 10 Period 12 14 16 18

Linear (upward /downward trend)


Time Series Plot of Demand
12 10

Acak (random)
Time Series Plot of Demand
10 9 8 7
Demand

Demand

6 5 4

3 2

2 1 2 3 4 5 Period 6 7 8 9 10

1 2 4 6 8 Period 10 12 14 16

14

Quantitative Method
Metode Peramalan Kuantitatif Beberapa metode peramalan kuantitatif antara lain: 2. Metode analisis trend; Kelebihan: Bersifat ilmiah dan lebih objektif. Kekurangan: Pola masa lalu diasumsikan berulang pada masa yang akan datang; Hanya melihat pola data masa lalu, tidak mempertimbangkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi ramalan jualan, atau faktor-faktor yang mempengaruhi ramalan jualan diasumsikan konstan.

15

Quantitative Method
Metode Peramalan Kuantitatif Beberapa metode peramalan kuantitatif antara lain: 2. Metode analisis trend; Pola data konstan.

Y Y n
Tahun 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Jualan (Y) Ramalan 12,000 11,987 11,876 12,100 12,112 11,980 12,100 11,998 11,980 12,000 11,876 12,100 12,112 12,017 12,017 12,017 12,017 12,017

Ramalan Jualan PT. UTK


13,000 12,800

12,600
12,400 12,200 12,000 11,800 11,600 11,400 11,200 11,000 Jualan (Y) Ramalan

2000

2001

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

2011

2012

2013

2014

2015

2016

2017

16

Quantitative Method
Metode Peramalan Kuantitatif Beberapa metode peramalan kuantitatif antara lain: 2. Metode analisis trend; Pola data linear.

Y a bX
n 1 2 3 4 5 Tahun 2011 2012 2013 2014 2015

XY X Y n X X
2 2

Y b X
n
Ramalan Jualan PT. UTK

Jualan (Y) 130 145 150 165 170 760

X 0 1 2 3 4 10

X2 0 1 4 9 16 30 b a

XY 0 145 300 495 680 1620 10 132

250

200

X 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Tahun 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Jualan (Y) 130 145 150 165 170

Ramalan

150 Jualan (Y) 100 Ramalan

182 192 202 212 222

50

0
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

17

Quantitative Method
Metode Peramalan Kuantitatif Beberapa metode peramalan kuantitatif antara lain: 2. Metode analisis trend; Pola data kuadratis (musiman).

Y a bX cX 2
n 1 2 3 4 5 X -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 Tahun 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 Tahun 2011 2012 2013 2014 2015 Jualan (Y) 130 145 150 165 170 760 Jualan (Y) 130 145 150 165 170 X -2 -1 0 1 2 0 Ramalan XY -260 -145 0 165 340 100 X2 4 1 0 1 4 10 X2Y 520 145 0 165 680 1510 c b a X4 16 1 0 1 16 34 -0.7143 10 153.429

Ramalan Jualan PT. UTK


200 180 160 140 120 100 80 60 40 20 0 2011201220132014201520162017201820192020

Jualan (Y) Ramalan

177.00 182.00 185.57 187.71 188.43

18

Quantitative Method
Metode Peramalan Kuantitatif Beberapa metode peramalan kuantitatif antara lain: 2. Metode analisis trend; Pola data eksponensial (1)

Y a bX
Tahun 1 2 3 4 5 6 7 8 Jualan (Y) 20 100 800 3000 15000 150000 1000000 2000000 Jualan (Y) 20 100 800 3000 15000 150000 1000000 2000000 LogY 1.30 2.00 2.90 3.48 4.18 5.18 6.00 6.30 31.33 Ramalan X 1 2 3 4 5 6 7 8 36.00 XLogY 1.30 4.00 8.71 13.91 20.88 31.06 42.00 50.41 172.26 b0 a0 X2 1 4 9 16 25 36 49 64 204.00 0.744 0.568

Ramalan Jualan PT. UTK


120000000 100000000 80000000 60000000 40000000 20000000 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jualan (Y) Ramalan

Tahun 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

18449469.71 102387156.27

19

Quantitative Method
Metode Peramalan Kuantitatif Beberapa metode peramalan kuantitatif antara lain: 2. Metode analisis trend; Pola data eksponensial (2).

Y k ab X
Tahun 1 2 3 4 5 6 Jualan (Y) 1 5 10 20 46 70 Ket Y1 Y2 Y3 b a k Tahun 1 2 3 4 5 6 7 8 Jualan (Y) 1 5 10 20 46 70 Ramalan X 0 1 2 3 4 5 2 3 -2

Ramalan Jualan PT. UTK


450 400 350
300

250 200 150 100 50 0 1 2 3 4 5 6 7 8

Jualan (Y) Ramalan

190.00 382.00

20

Quantitative Method
Metode Peramalan Kuantitatif Beberapa metode peramalan kuantitatif antara lain: 3. Metode analisis regresi; Metode ini meramalkan jualan dengan cara menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhinya Jualan disebut variabel dependen (terikat) sedangkan faktor yang mempengaruhi disebut variabel independen (bebas). Apabila terdapat satu variabel independen disebut regresi sederhana, dan bila lebih dari satu variabel dependen disebut regresi berganda. Kelebihan: Bersifat ilmiah dan lebih objektif; Mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi jualan. Kekurangan: Terdapat banyak asumsi untuk mengaplikasikan metode ini, di antaranya: normalitas residual, bebas heteroskesdastisitas, bebas multikolinearitas (untuk regresi berganda), dsb.

21

Quantitative Method
Metode Peramalan Kuantitatif Beberapa metode peramalan kuantitatif antara lain: 3. Metode analisis regresi; Regresi Sederhana (diasumsikan semua asumsi klasik telah terpenuhi).

Y a bX
Tahun 2011 2012 2013 2014 2015 b a Jualan Biskuit Susu (X) 3 4 5 6 7 25 10 102 Jualan Susu (Y) 130 145 150 165 170 760

XY X Y n X X
2 2

Y b X
n

X2 9 16 25 36 49 135

XY 390 580 750 990 1,190 3900

Persamaan garis regresi: Y = 102 + 10X

22

Quantitative Method
Metode Peramalan Kuantitatif Beberapa metode peramalan kuantitatif antara lain: 3. Metode analisis regresi; Koefisien Determinasi. Menggambarkan seberapa besar variabilitas dari variabel dependen (Y) yang dapat dijelaskan oleh variabel independen (X).
R
2

Y b XY nY Y nY
2 2

Tahun 2011 2012 2013 2014 2015 b a

Jualan Biskuit Susu (X) 3 4 5 6 7 25 10 102

Jualan Susu (Y) 130 145 150 165 170 760 R2

X2 9 16 25 36 49 135 0.97087

XY 390 580 750 990 1190 3900

Y2 16900 21025 22500 27225 28900 116550

R2 sebesar 0.97087 atau 97.087%. Hal ini mengandung arti bahwa 97.087% dari variabilitas Jualan Susu (Y) dijelaskan oleh Jualan Biskuit Susu (X), dan sisanya dijelaskan oleh faktor lainnya yang tidak dimasukkan dalam membangun model regresi.

23

Quantitative Method
Metode Peramalan Kuantitatif Beberapa metode peramalan kuantitatif antara lain: 3. Metode analisis regresi; Koefisien Korelasi. Menggambarkan hubungan linier antara dua buah variabel. Dalam korelasi, dua buah variabel mempunyai derajat yang sama. Atau dengan kata lain, koefisien korelasi antara X dan Y sama dengan koefisien korelasi antara Y dan X. Koefisien korelasi bernilai positif berarti hubungan antara dua buah variabel tersebut adalah linier. Apabila nilai X bertambah, maka nilai Y juga bertambah. Sedangkan bila bernilai negatif, berarti kebalikannya, apabila nilai X bertambah, maka nilai Y berkurang. Koefisien Korelasi (r) < 0.20 0.20 0.40 Lemah Tafsiran Sangat lemah, dapat diabaikan
r R2 r a

Y b XY nY Y nY
2 2

0.40 0.70
0.70 0.90 0.90 1.00

Cukup
Kuat Sangat kuat
24

Quantitative Method
Metode Peramalan Kuantitatif Beberapa metode peramalan kuantitatif antara lain: 3. Metode analisis regresi; Koefisien Korelasi. Pengujian hipotesis koefisien korelasi. H0: = 0 [tidak ada korelasi antara dua buah variabel] H1: = 0 [terdapat korelasi antara dua buah variabel] -> uji dua arah > 0 [terdapat korelasi positif antara dua buah variabel] -> uji satu arah < 0 [terdapat korelasi negatif antara dua buah variabel] -> uji satu arah Statistika uji:
t r n2 1 r2

Keputusan: Uji satu arah: < 0 -> Tolak H0 bila t hitung < -t tabel dengan derajat kebebasan n 2 > 0 -> Tolak H0 bila t hitung > t tabel dengan derajat kebebasan n 2 Uji dua arah: = 0 -> Tolak H0 bila t hitung < -t tabel dan t hitung > t tabel dengan derajat kebebasan n 2
25

Quantitative Method
Metode Peramalan Kuantitatif Beberapa metode peramalan kuantitatif antara lain: 3. Metode analisis regresi; Regresi Berganda (diasumsikan semua asumsi klasik telah terpenuhi). Untuk regresi berganda dengan dua variabel independen:
Tahun 2011 2012 2013 2014 2015 a2 a1 a0 Jualan Biskuit Susu (X1) 3 4 5 6 7 25 -0.52632 9.94737 104.57896 Tingkat Jualan Harga Susu Jual (X2) (Y) 7 3 2 4 6 22 130 145 150 165 170 760 X1
2

Y a0 a1 X 1 a2 X 2 ... an X n
X2
2

X1Y 390 580 750 990 1,190 3,900

X2Y 910 435 300 660 1,020 3,325

X1X2 21 12 10 24 42 109

Y a0 a1 X 1 a2 X 2
Y a n a X a X YX a X a X a X X YX a X a X X a X
0 1 1 2 2 1 0 1 1 2 1 2 1 2 0 2 1 1 2 2 2 2 2

9 16 25 36 49 135

49 9 4 16 36 114

16,900 21,025 22,500 27,225 28,900 116,550

Persamaan garis regresi: Y = 104.57896 + 9.94737X1 0.52632X2


26

Forecasting Error
Peramalan dapat dilakukan dengan berbagai metode seperti sudah dijelaskan sebelumnya. Metode dengan kesalahan peramalan (forecasting error) terkecil dapat dianggap lebih sesuai dalam menggambarkan perilaku dari data, sehingga hasil ramalannya dianggap lebih mendekati kenyataan. Dalam menghitung kesalahan peramalan dapat digunakan rumus sebagai berikut:

SKP

X Y
n2

Membandingkan metode peramalan dengan analisis trend: pola data linier dengan kuadratis. Linier: Kuadratis:
Tahun 2011 2012 2013 2014 2015 Data (X) 130 145 150 165 170 Ramalan (Y) 132 142 152 162 172 SKP (X-Y)2 4 9 4 9 4 3.1623

Tahun 2011 2012 2013 2014 2015

Data (X) 130 145 150 165 170

Ramalan (Y) 130.57 142.71 153.43 162.71 170.57 SKP

(X-Y)2 0.33 5.22 11.76 5.22 0.33 2.76

Terlihat kalau hasil ramalan dengan metode analisis trend: pola data kuadratis lebih baik daripada pola data linier. Maka, manajer penjualan sebaiknya menggunakan hasil ramalan dengan pola data kuadratis.
27

Sales Budget
Anggaran jualan adalah rencana tertulis yang dinyatakan dalam angka dari produk yang akan dijual perusahaan pada periode tertentu. Anggaran jualan merupakan dasar penyusunan anggaran lainnya dan umumnya disusun terlebih dahulu sebelum menyusun anggaran lainnya. Kegunaan anggaran jualan: 1. Sebagai dasar penyusunan anggaran yang lain; 2. Sebagai ujung tombak dalam mencapai tujuan perusahaan, yakni memperoleh laba. Jualan terdiri atas jualan kotor dan jualan bersih. Jualan bersih diperoleh dari jualan kotor dikurangi potongan jualan dan retur jualan. Potongan jualan adalah potongan harga jual yang diberikan penjual kepada pembeli misalnya karena membeli dalam jumlah besar (rabat), atau membayar lebih awal (dalam sistem kredit). Retur jualan adala dikembalikannya barang yang dijual oleh pembeli kepada penjual karena tidak sesuai dengan pesanan, misalnya ada cacat, tidak sesuai ukuran, dsb.
Jualan Kotor Potongan Jualan Retur Jualan Jualan Bersih Rp 11,000.00 Rp 750.00 Rp 250.00 Rp 1,000.00 Rp 10,000.00

28

Sales Budget
Faktor yang mempengaruhi anggaran jualan: 1. Faktor Pemasaran; Faktor pemasaran yang perlu dipertimbangkan antara lain: a. Luas pasar, apakah bersifat lokal, regional, atau nasional; b. Keadaan persaingan, apakah bersifat monopoli, oligopoli, atau bebas; c. Keadaan konsumen, bagaimana selera konsumen, tingkat daya beli konsumen, apakah konsumen akhir atau konsumen industri. 2. Faktor Keuangan; Apakah modal kerja perusahaan mampu mendukung pencapaian target jualan yang dianggarkan, seperti untuk membeli bahan baku, membayar upah, biaya promosi, dll. 3. Faktor Ekonomi; Apakah dengan meningkatnya jualan akan meningkatkan laba atau sebaliknya. 4 Faktor Teknis; Apakah kapasitas terpasang, seperti mesin dan alat mampu memenuhi target jualan yang dianggarkan. Apakah bahan baku dan tenaga kerja mudah dan murah.

29

Sales Budget
Faktor yang mempengaruhi anggaran jualan: 5. Faktor Kebijakan Perusahaan; Kebijakan perusahaan dapat membatasi ruang gerak untuk menyusun anggaran. Misalnya kebijakan untuk tidak memperluas pabrik, walaupun dari segi manajemen menguntungkan, tetapi modal tidak ada, sehingga pabrik tidak dapat diperluas. 6. Faktor Penduduk; Perkembangan penduduk dapat mempengaruhi anggaran jualan, misalnya peningkatan kelahiran dapat meningkatkan konsumsi susu, pakaian bayi, dll. 7. Faktor Kondisi (politik, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan); Misalnya dalam keadaan perang (tidak aman) akan menghambat barang yang dijual karena harus melalui pemeriksaan yang ketat, bahkan ada kekhawatiran barang akan dirampas. Contoh yang lain apakah barang yang dijual bertentangan dengan kondisi sosial dan budaya masyarakat, lingkungan sekitar, dll. 8. Faktor lainnya. Contohnya apakah pada musim tertentu anggaran jualan ditambah, sampai berapa lama anggaran yang disusun masih dapat dipergunakan.

30

Sales Budget
Menyusun Anggaran Jualan Diasumsikan metode peramalan yang digunakan adalah metode analisis trend pola data linier. Dengan metode tersebut, pada tahun depan, diperkirakan jualan sebanyak 182 produk. Perusahaan mempunyai dua buah daerah pemasaran, yakni: Banjarmasin dan Martapura. Permintaan dari Banjarmasin diasumsikan dua kali lipat dari permintaan dari Martapura (2:1).

Banjarmasin Martapura Jumlah

2/3 x 182 = 1/3 x 182 =

121 61 182

Perusahaan mempunyai tiga macam produk: kecap sedang, kecap manis, dan kecap asin. Permintaan dari ketiga macam produk tersebut berbanding 5:3:2.
Banjarmasin Kecap sedang Kecap manis Kecap asin Jumlah 50% x 121 = 30% x 121 = 20% x 121 = 61 36 24 121 Martapura Kecap sedang Kecap manis Kecap asin Jumlah 50% x 61 = 30% x 61 = 20% x 61 = 31 18 12 61

31

Sales Budget
Menyusun Anggaran Jualan Pada Triwulan I dianggarkan hanya sebanyak 23.68%, Triwulan II sebanyak 24.34%, Triwulan III sebanyak 25.66% dan Triwulan IV sebanyak 26.32%.
Banjarmasin Triwulan I Kecap sedang Kecap manis Kecap asin Jumlah Triwulan II Kecap sedang Kecap manis Kecap asin Jumlah Triwulan III Kecap sedang Kecap manis Kecap asin Jumlah Triwulan IV Kecap sedang Kecap manis Kecap asin Jumlah 26.32% x 61 = 26.32% x 36 = 26.32% x 24 = 25.66% x 61 = 25.66% x 36 = 25.66% x 24 = 24.34% x 61 = 24.34% x 36 = 24.34% x 24 =

23.68% x 61 = 23.68% x 36 = 23.68% x 24 =

14 9 6 29 15 9 6 30 16 9 6 31 16 9 6 31

Martapura Triwulan I Kecap sedang Kecap manis Kecap asin Jumlah Triwulan II Kecap sedang Kecap manis Kecap asin Jumlah Triwulan III Kecap sedang Kecap manis Kecap asin Jumlah Triwulan IV Kecap sedang Kecap manis Kecap asin Jumlah

23.68% x 31 = 23.68% x 18 = 23.68% x 12 =

7 4 3 14 8 4 3 15 8 5 3 16 8 5 3 16

24.34% x 31 = 24.34% x 18 = 24.34% x 12 =

25.66% x 31 = 25.66% x 18 = 25.66% x 12 =

26.32% x 31 = 26.32% x 18 = 26.32% x 12 =

32

Sales Budget
Menyusun Anggaran Jualan

Perusahaan Kecap Asli Anggaran Jualan


Tiap Triwulan pada Tahun 2016 Data Jualan dan Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Jenis Kecap Qty Rp Qty Rp Qty Rp Qty Rp Banjarmasin Kecap Sedang 14 Rp 7,000 15 Rp 7,500 16 Rp 8,000 16 Rp 8,000 Kecap Manis 9 Rp 5,400 9 Rp 5,400 9 Rp 5,400 9 Rp 5,400 Kecap Asin 6 Rp 3,000 6 Rp 3,000 6 Rp 3,000 6 Rp 3,000 Total I 29 Rp 15,400 30 Rp 15,900 31 Rp 16,400 31 Rp 16,400 Martapura Kecap Sedang 7 Rp 4,200 8 Rp 4,800 8 Rp 4,800 8 Rp 4,800 Kecap Manis 4 Rp 3,000 4 Rp 3,000 5 Rp 3,750 5 Rp 3,750 Kecap Asin 3 Rp 1,800 3 Rp 1,800 3 Rp 1,800 3 Rp 1,800 Total II 14 Rp 9,000 15 Rp 9,600 16 Rp 10,350 16 Rp 10,350 Total I + II 43 Rp 24,400 45 Rp 25,500 47 Rp 26,750 47 Rp 26,750 Satu Tahun Qty Rp 61 36 24 121 31 18 12 61 182 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 30,500 21,600 12,000 64,100 18,600 13,500 7,200 39,300 103,400

33

Terima Kasih Sampai Bertemu Lagi di Pertemuan Ketiga

Hutan Hujan Tropis, Kalimantan

Seoul, 8th of September 2013

Anda mungkin juga menyukai