Anda di halaman 1dari 51

Bab 13A

Nonparametrik: Data Peringkat I

-----------------------------------------------------------------------------Bab 13A
------------------------------------------------------------------------------

Bab 13A
NONPARAMETRIK: DATA PERINGKAT I
A. Pendahuluan
1. Data Statistika
Statistika nonparametrik ini menggunakan
peringkat sebagai data
Dalam hal ini, data diurut ke dalam
peringkat, baik peringkat naik maupun
peringkat turun
Peringkat dinyatakan dalam bentuk urutan
dengan aturan tertentu

-----------------------------------------------------------------------------Bab 13A
------------------------------------------------------------------------------

2. Peringkat pada Data


Ada dua macam peringkat yakni peringkat naik dan
peringkat turun
Peringkat naik beranjak dari data terkecil menaik ke
data terbesar
Peringkat turun beranjak dari data terbesar
menurun ke data terkecil
Setiap data diberi angka urutan dan angka urutan
itu merupakan data peringkat
Ada kalanya ada data yang sama besar sehingga
mereka menduduki peringkat sama

-----------------------------------------------------------------------------Bab 13A
------------------------------------------------------------------------------

3. Tanpa Peringkat Sama


Pemberian peringkat pada data yang tidak memiliki
peringkat sama
Contoh 1
Data 13
Urutan
Data
11
13
15
17
18
19
23

19

23

Peringkat
Naik
1
2
3
4
5
6
7

15

17

11

18

Urutan Peringkat
Data
Turun
23
1
19
2
18
3
17
4
15
5
13
6
11
7

-----------------------------------------------------------------------------Bab 13A
------------------------------------------------------------------------------

Contoh 2
Susunlah dalam peringkat naik dan turun data
berikut ini
(a) 75

81

65

(b) 3,52 2,34


2,53 2,99

72
3,71
3,05

69
2,75
3,41

77

66

79

2,96 3,38
2,48 3,32

(c) 175 189 201 193 182


195 188 190 177

196

2,88
3,17

179

(d)

9,87 4,67 5,77 6,32 8,93 7,45 6,87


5,28 6,53 7,76 9,21 4,83 8,24 9,06

(e)

54,8 65,8 70,5 59,7 73,7 69,4 62,6


67,6 56,1 66,6 78,3 74,3 61,4 77,6

-----------------------------------------------------------------------------Bab 13A
------------------------------------------------------------------------------

3. Dengan Peringkat Sama


Pemberian peringkat pada data yang mengandung
data sama
Data sama diberi peringkat sama yang merupakan
rerata di antara mereka
Cara pemberian peringkat

Data disusun dalam urutan naik atau turun


Secara berurut, data diberi peringkat
Peringkat pada data sama direratakan
Data sama itu kemudian diberikan peringkat
rerata itu
Misalnya
Data
5 5 5
Peringkat
1 2 3 (rerata = 2)
Peringkat
2 2 2

-----------------------------------------------------------------------------Bab 13A
------------------------------------------------------------------------------

Contoh 3
Menyusun dalam peringkat naik dan turun, data
sebagai berikut

6, 7, 2, 6, 5, 5, 7, 5, 4, 7, 3, 8
Urutan Peringkat naik
data sem tetap
2
1
1
3
2
2
4
3
3
5
4
5
5
5
5
5
6
5
6
7
7,5
6
8
7,5
7
9
10
7
10
10
7
11
10
8
12
12

Urutan Peringkat turun


data sem tetap
8
1
1
7
2
3
7
3
3
7
4
3
6
5
5,5
6
6
5,5
5
7
8
5
8
8
5
9
8
4
10
10
3
11
11
2
12
12

-----------------------------------------------------------------------------Bab 13A
------------------------------------------------------------------------------

Contoh 4
Susunlah ke dalam peringkat data berikut ini
(a) 20 11 25 20 14 22 16 20 14 18 17 18
14 18 20
(b) 3,00 2,63 2,75 2,12 2,75 3,00 2,90 2,63
2,75 3,24 2,75 2,52
(c) 525 420 540 510 414 480 500 420 525
510 485 550
(d) 90 70 85 74 90 77 95 70 68 85 77 90
75 83
(e) 100 110 93 115 100 87 98 107 120 100
105 110 83 93 98

-----------------------------------------------------------------------------Bab 13A
------------------------------------------------------------------------------

B. Korelasi Spearman
1. Pendahuluan
Data peringkat dapat digunakan untuk
menghitung koefisien korelasi Spearman
Dasar dari koefisien korelasi Spearman adalah
selisih peringkat di antara pasangan data
Apabila terdapat peringkat sama, maka
terdapat rumus koreksi dalam perhitungan
koefisien korelasi Spearman
Dengan demikian, terdapat koefisien korelasi
Spearman pada
Data tanpa peringkat sama
Data mengandung peringkat sama

-----------------------------------------------------------------------------Bab 13A
------------------------------------------------------------------------------

2. Koefisien Korelasi Tanpa Peringkat Sama


Rumus umum koefisien korelasi Spearman tanpa
peringkat sama
Data X dan Y dinyatakan dalam peringkat masingmasing
Selisih peringkat adalah d = X Y
Y1
Y2
Y3
.
.
Yi

d1
d2
d3
.
.
di

d21
d22
d23
.
.
d2i

Xn

Yn dn

X1
X2
X3
.
.
Xi

d2n

Koefisien korelasi
Spearman
Populasi

s 1

6 d i2
n3 n

Sampel

rs 1

6 d i2
n3 n

-----------------------------------------------------------------------------Bab 13A
------------------------------------------------------------------------------

Contoh 5
Koefisien korelasi Spearman untuk sampel data
X
Y

34 33 31 35 32 36
43 45 42 46 41 44

Data
X
Y
31 42
32 41
33 45
34 43
35 46
36 44
n=6

rs 1

Peringkat
d
X
Y
1
2
1
2
1
1
3
5 2
4
3
1
5
6 1
6
4
2
Jumlah
6 d 2
n3 n

d2
1
1
4
1
1
4
12

(6)(12 )
0,657
210

-----------------------------------------------------------------------------Bab 13A
------------------------------------------------------------------------------

Contoh 6
Hitunglah koefisien korelasi Spearman untuk
sampel data berikut
(a) X
Y

30 17 35 28 42 25 19 29
35 31 43 46 50 32 33 42

(b) X
Y

6,3 5,8 6,1 6,9 3,4 1,8 9,4 4,7


5,3 8,6 4,7 4,2 4,9 6,1 5,1 6,3

X 7,2 2,4
Y 6,8 5,2

(c) X
Y

5,0 8,0 2,0 4,0 3,0 7,0 1,0 6,0


1,0 6,0 4,5 2,0 7,0 8,0 4,0 3,0

-----------------------------------------------------------------------------Bab 13A
------------------------------------------------------------------------------

(d) X 64 63 61 65 62 66
Y 23 25 22 26 21 24

(e) X
Y
(f)

3 2 5 9 1 10 8 4 7 6
4 1 6 7 3 10 9 2 5 8

X 82
Y 42
X

83 85

Y 56
(g)

98
46

62

87 40
39 37

116
65

113
88

111
86

126 106 117


92

54

81

X 4 7 11 8 1 3 10 9 5 13 14
Y 5 4 8 14 2 6 12 7 1 15 9
X 2 15 6 12
Y 3 10 11 13

-----------------------------------------------------------------------------Bab 13A
------------------------------------------------------------------------------

3. Koefisien Korelasi Dengan Peringkat Sama


Banyaknya data dalam satu peringkat sama
dinyatakan sebagai t

Koreksi peringkat sama menjadi

t3 t
T
12
sehingga melalui koreksi

n3 n
X 12 TX
n3 n
2
Y 12 TY
2

Koefisien korelasi Spearman untuk sampel


menjadi

X Y d

2 X Y
2

rS

-----------------------------------------------------------------------------Bab 13A
------------------------------------------------------------------------------

Contoh 7
Pasangan data adalah sebagai berikut
X
Y

0 0 1 1 3 4 5 6 7 8 8 12
42 46 39 37 65 88 86 56 62 92 54 81

Data
X
Y
0 42
0 46
1 39
1 37
3 65
4 88
5 86
6 56
7 62
8 92
8 54
12 81

Peringkat
X
Y
1,5
3
1,5
4
3,5
2
3,5
1
5
8
6
11
7
10
8
6
9
7
10,5
12
10,5
5
12
9

d2

1,5
2,25
2,5
6,25
1,5
2,25
2,5
6,25
3
9,00
5
25,00
3
9,00
2
4,00
2
4,00
1,5
2,25
5,5
30,25
3
9,00
d2 = 109,50

-----------------------------------------------------------------------------Bab 13A
------------------------------------------------------------------------------

Koreksi peringkat sama terdapat hanya pada X


Peringkat
1,5
3,5
10,5

t3 T =
8
8
8
TX =

t
2
2
2

(t3 t) / 12
0,5
0,5
0,5
1,5

sehingga
n3 n
12 3 12
X 12 TX 12 1,5 141,5
n3 n
12 3 12
2
Y 12 TY 12 0 143
2

dan koefisien korelasi Spearman untuk sampel

X Y d

2 X Y
2

rs

141,5 143 109,50


0,615
2 (141,5)(143)

-----------------------------------------------------------------------------Bab 13A
------------------------------------------------------------------------------

Contoh 8
Hitunglah koefisien korelasi Spearman untuk
sampel data berikut
(a) X 7 18 17 4 21 27 20 14 15 10
Y 5 2 4 4 3 2 4 5 4 6
(b) X 60 37 30 20 24 42 39 54 48 58 26
Y 2 7 6 9 7 4 8 2 4 3 8
(c) X
Y

4
4

3
2

4
6

3
5

6
7

7
9

1
1

5 5 2
8 10 3

(d) X 4 3 4 3 6 7 1 5 5 2
Y 3,4 3,2 3,5 3,0 2,9 3,4 2,5 3,9 3,6 3,0
(e) X 6 6 6 6 6 7
9 10 10 10
Y 23 46 46 47 94 80 133 81 114 274
X 11 12 15 15
18 23
Y 260 378 197 234 1035 1065

-----------------------------------------------------------------------------Bab 13A
------------------------------------------------------------------------------

Contoh 9
Hitunglah koefisien korelasi Spearman untuk sampel
data berikut
X
Y

48 28 33 40 36 39 46 40 30 42
45 25 39 45 36 35 36 45 34 39

X
Y

44 48 39 34 47 88 52 93 48 85
51 41 38 32 45 85 54 84 62 73

X
Y

77 93 70 69 73 61 57 52 73 96
79 89 83 70 68 63 66 70 84 89

X
Y

73 69 73 67 88 58 70
70 66 70 71 79 64 78

-----------------------------------------------------------------------------Bab 13A
------------------------------------------------------------------------------

C. Pengujian Hipotesis Korelasi Spearman


1. Pendahuluan
Pengujian hipotesis dilakukan terhadap
koefisien korelasi Spearman
Pengujian hipotesis dapat berbentuk s > 0,
s < 0, atau s 0

Distribusi probabilitas pensampelan bergantung


kepada ukuran sampel
Pada urukan sampel besar (n > 30), distribusi
probabilitas pensampelan berbentuk t-Student
Pada ukuran sampel kecil (n 30), disediakan
tabel nilai kritis khusus untuk taraf signifikansi
tertentu

-----------------------------------------------------------------------------Bab 13A
------------------------------------------------------------------------------

2. Uji Hipotesis pada Sampel Besar


Bentuk hipotesis
H0 : s = 0
H1 : s > 0

s < 0

s 0

Distribusi probabilitas pensampelan


Distribusi probabilitas t-Student dengan
statistik uji t dan derajat kebebasan

t rs

n2
1 rs2

=n2

-----------------------------------------------------------------------------Bab 13A
------------------------------------------------------------------------------

Contoh 10
Pada taraf signifikansi 0,05, uji apakah koefisien
korelasi peringkat Spearman adalah positif, jika
sampel menjukkan
n = 40

rs = 0,42

Hipotesis

H0 : s = 0
H1 : s > 0
Sampel
n = 40

rs = 0,42

-----------------------------------------------------------------------------Bab 13A
------------------------------------------------------------------------------

Distribusi probabilitas pensampelan


Distribusi probabilitas t-Student
Derajat kebebasan = n 2 = 40 2 = 38
Statistik uji

t rs

n2
40 2

0
,
42
2,85
2
2
1 rs
1 0,42

Kriteria pengujian
Taraf signifikansi 0,05
Pengujian ujung atas
Nilai kritis t(0,95)(38) = 1,686
Tolak H0 jika t > 1,686
Terima H0 jika t 1,686
Keputusan
Pada taraf sifnifikansi 0,05, tolak H0

-----------------------------------------------------------------------------Bab 13A
------------------------------------------------------------------------------

Contoh 11
Pada taraf sifnifikansi 0,05, uji apakah koefisien
korelasi peringkat Spearman negatif jika sampel
acak menunjukkan
n = 35

rs = 0,30

Hipotesis
H0 : s = 0
H1 : s < 0
Sampel
n = 35

rs = 0,30

Distribusi probabilitas pensampelan


Distribusi probabilitas t-Student
Derajat kebebasan = n 2

-----------------------------------------------------------------------------Bab 13A
------------------------------------------------------------------------------

Statistik uji

t rs

n2
35 2

0
,
30
1,81
2
2
1 rs
1 ( 0,30)

= n 2 = 35 2 = 33
Kriteria pengujian
Taraf signifikansi 0,05
Pengujian ujung bawah
Nilai kritis t(0,05)(33) = 1,692
Tolak H0 jika t < 1,692
Terima H0 jika t 1,692
Keputusan
Pada taraf signifikansi 0,05 tolak H0

-----------------------------------------------------------------------------Bab 13A
------------------------------------------------------------------------------

Contoh 12
Pada taraf sifnifikansi 0,05, uji apakah koefisien
korelasi peringkat Spearman tidak sama dengan
nol jika sampel acak menunjukkan
n = 50

rs = 0,25

Hipotesis
H0 : s = 0
H1 : s 0
Sampel
n = 50

rs = 0,25

Distribusi probabilitas pensampelan


Distribusi probabilitas t-Student
Derajat kebebasan = n 2

-----------------------------------------------------------------------------Bab 13A
------------------------------------------------------------------------------

Statistik uji

t rs

n2
50 2

0
,
25
1,788
2
2
1 rs
1 (0,25)

= n 2 = 50 2 = 48
Kriteria pengujian
Taraf signifikansi 0,05
Pengujian dua ujung
Nilai kritis t(0,025)(48) = 2,011
t(0,975)(48) = 2,011
Tolak H0 jika t < 2,011 atau t > 2,011
Terima H0 jika 2,011 t 2,011
Keputusan
Pada taraf signifikansi 0,05 terima H0

-----------------------------------------------------------------------------Bab 13A
------------------------------------------------------------------------------

Contoh 13
Pada taraf signifikansi 0,05, uji s > 0 untuk sampel
acak
(a)
(b)
(c)
(d)

n = 36
n = 90
n = 55
n = 65

rs = 0,37
rs = 0,15
rs = 0,77
rs = 0,49

Contoh 14
Pada taraf signifikansi 0,05, uji s < 0 untuk sampel
acak
(a)
(b)
(c)
(d)

n = 38
n = 66
n = 76
n = 45

rs = 0,41
rs = 0,29
rs = 0,19
rs = 0,33

-----------------------------------------------------------------------------Bab 13A
------------------------------------------------------------------------------

Contoh 15
Pada taraf signifikansi 0,05, uji s 0 untuk sampel
acak

(a)
(b)
(c)
(d)

n
n
n
n

=
=
=
=

48
62
28
44

rs = 0,34
rs = 0,26
rs = 0,17
rs = 0,24

Contoh 16
Pada taraf signifikansi 0,05, uji apakah koefisien
korelasi peringkat Spearman adalah positif untuk
sampel pada contoh 9

-----------------------------------------------------------------------------Bab 13A
------------------------------------------------------------------------------

3. Uji Hipotesis pada Sampel Kecil


Sampel adalah kecil jika 4 n 30
Pengujian hipotesis dilakukan dengan
membandingkan rs dengan tabel khusus nilai kritis
yang mencakup nilai pada taraf signifikansi 0,01
dan 0,05

Kriteria pengujian untuk korelasi positif


Tolak H0 jika rs > rtabel
Terima H0 jika rs rtabel

Kriteria pengujian untuk korelasi negatif


Tolak H0 jika rs < rtabel
Terima H0 jika rs rtabel
Kriteria pengujian untuk korelasi 0, disesuaikan
dengan taraf signifikansi 2

-----------------------------------------------------------------------------Bab 13A
------------------------------------------------------------------------------

Tabel Nilai Kritis untuk Koefisien Korelasi Peringkat


Spearman
n
4
5
6
7
8
9
10
12
14
16
18
20
22
24
26
28
30

= 0,05
1,000
0,900
0,829
0,714
0,643
0,600
0,564
0,506
0,456
0,425
0,399
0,377
0,359
0,343
0,329
0,317
0,306

= 0,01
1,000
0,943
0,893
0,833
0,783
0,746
0,712
0,645
0,601
0,564
0,534
0,508
0,485
0,465
0,448
0,432

-----------------------------------------------------------------------------Bab 13A
------------------------------------------------------------------------------

Contoh 17
Dari contoh 5 dengan n = 6 dan rs = 0,657 apabila
diuji pada = 0,05 untuk s > 0, diperoleh
Hipotesis
H0 : s = 0
H1 : s > 0
Sampel

n=6

rs = 0,657

Kriteria pengujian
Taraf signifikansi 0,05, r(0,05)(6) = 0,829
Tolak H0 jika rs > 0,829
Terima H0 jika rs 0,829
Keputusan
Pada taraf signifikansi 0,05 terima H0

-----------------------------------------------------------------------------Bab 13A
------------------------------------------------------------------------------

Contoh 18
Pada sampel contoh 6 (a) sampai (g) dengan
menggunakan taraf signifikansi sebesar 0,05, uji
hipotesis s positif untuk sampel rs positif serta s
untuk sampel rs negatif
Contoh 19
Pada sampel contoh 8(a) sampai (e) dengan
menggunakan taraf signifikansi sebesar 0,05, uji
hipotesis s positif untuk sampel rs positif serta s
untuk sampel rs negatif

-----------------------------------------------------------------------------Bab 13A
------------------------------------------------------------------------------

D. Koefisien Korelasi Peringkat Kendall


1. Pendahuluan
Korelasi dilakukan terhadap peringkat nilai
yang diberikan oleh dua penilai, misalkan,
penilai X dan penilai Y
Salah satu nilai, misalnya, dari X disusun dalam
urutan peringkat naik; nilai lainnya
mengikutinya
Peringkat pada setiap nilai dari satu penilai
diperbandingkan secara berpasangan; jika
urutan adalah naik diberi +1 dan jika urutan
adalah turun diberi 1
Peringkat 1
2 (naik) + 1
Peringkat 4
1 (turun) 1
Untuk tiap penilai, semua nilai urutan
dijumlahkan

-----------------------------------------------------------------------------Bab 13A
------------------------------------------------------------------------------

2. Perhitungan Urutan
Untuk penilai X, perbandingan berpasangan
Obyek
Peringkat X
Urutan

a
1

b
2

Urutan 1 2 (naik) +1
Urutan 1 3 (naik) +1
Urutan 1 4 (naik) +1
Urutan 2 3 (naik) +1
Urutan 2 4 (naik) +1
Urutan 3 4 (naik) +1
Jumlah sX = +6
Dengan rumus s = n (n 1)

c
3

d
4

-----------------------------------------------------------------------------Bab 13A
------------------------------------------------------------------------------

Untuk penilai Y, perbandingan berpasangan


Obyek
Peringkat Y
Urutan

a
2

b
4

Urutan 2 4 (naik)
Urutan 2 3 (naik)
Urutan 2 1 (turun)
Urutan 4 3 (turun)
Urutan 4 1 (turun)
Urutan 3 1 (turun)
Jumlah sY =

c
3

+1
+1
1
1
1
1
2

d
1

-----------------------------------------------------------------------------Bab 13A
------------------------------------------------------------------------------

3. Koefisien korelasi Kendall Tanpa Peringkat Sama


Kendall menggunakan notasi sehingga dikenal
sebagai Kendall. Untuk

Obyek
Peringkat X
Peringkat Y

a b c d
1 2 3 4
2 4 3 1

Rumus koefisien korelasi Kendall adalah


s = sY / sX
Jika nilai dari penilai X disusun dalam peringkat
naik maka
sX = n (n 1)
Melalui perbandingan berpasangan, dengan +1
untuk naik dan 1 untuk turun, sY dihitung dari
sampel yang ada
Pada contoh di atas s = 2 / 6 = 0,33

-----------------------------------------------------------------------------Bab 13A
------------------------------------------------------------------------------

Contoh 20
Penilai X dan Y menilai 6 obyek. Hasil penilaian
disusun dalam pereingkat adalah

Obyek
Peringkat X
Peringkat Y

a b c d e f
1 2 3 4 5 6
6 4 2 1 3 5

Urutan pada peringkat X

sX = n (n 1) = ()(6)(5) = 15
Urutan pada peringkat Y
sY = (0 5) + (1 3) + (2 1) + (2 0) +(1 0)
= 3
Koefisien korelasi Kendall
s = 3 / 15 = 0,20

-----------------------------------------------------------------------------Bab 13A
------------------------------------------------------------------------------

Contoh 21
Penilai X dan Y menilai enam obyek sebagai
berikut

Obyek
Penilai X
Penilai Y

a
4
3

b
3
5

c
1
2

d
5
6

e
2
1

f
6
4

Hitunglah koefisien korelasi Kendall

Contoh 22
Hitunglah koefisien korelasi Kendall untuk data
pada contoh 6(a) sampai 6(e)

Contoh 23
Hitunglah koefisien korelasi Kendall untuk data
pada contoh 6(f) sampai 6(g)

-----------------------------------------------------------------------------Bab 13A
------------------------------------------------------------------------------

4. Koefisien Korelasi Kendall dengan Peringkat Sama


Jika terdapat peringkat sama maka perlu
dilakukan koreksi peringkat sama
Jika pada satu peringkat sama terdapat t data
maka koreksi peringkat sama adalah
T = t (t 1)
Koefisien korelasi Kendall dengan koreksi
peringkat sama adalah

s
1
n( n 1) TX
2

1
n( n 1) TY
2

-----------------------------------------------------------------------------Bab 13A
------------------------------------------------------------------------------

Contoh 24
Penilai X dan Y menilai enam obyek. Disusun
dalam peringkat, penilaian mereka adalah

Obyek
Peringkat X
Peringkat Y

a
1
6

b
c
d
e
f
2
3
4
5
6
3,5 1,5 1,5 3,5 5

sY = (0 5) + (1 2) + (2 0) + (2 0) + (1 0)
=1

Koreksi peringkat sama pada Y


Y t
1,5 2
3,5 2

t (t 1)
2
2
4

TY = ()(4) = 2

-----------------------------------------------------------------------------Bab 13A
------------------------------------------------------------------------------

Koefisien korelasi Kendall

s
1
1
n( n 1) TX
n( n 1) TY
2
2
1
1
1
(6)(5) 0
(6)(5) 2
2
2

0,07

Con toh 25
Hitunglah koefisien korelasi Kendall untuk
sampel pada contoh 8(a), 8(c), dan 8(d)
Con toh 26
Hitunglah koefisien korelasi Kendall untuk
sampel pada contoh 8(b) dan 8(e)

-----------------------------------------------------------------------------Bab 13A
------------------------------------------------------------------------------

E. Uji Hipotesis Koefisien Korelasi Kendall


1. Pendahuluan
Hipotesis dapat berbentuk

>0

<0

Pengujian dapat dilakukan untuk sampel besar


atau sampel kecil

Pada sampel kecil (n 10) disediakan tabel


nilai kritis khusus
Pada sampel besar (n > 10), distribusi
probabilitas pensampelan mendekatai distribusi
probabilitas normal

-----------------------------------------------------------------------------Bab 13A
------------------------------------------------------------------------------

2. Uji Hipotesis pada Sampel Besar


Pada sampel besar, n > 10
Distribusi probabilitas pensampelan mendekati
distribusi probabilitas normal
Rerata
= 0
Kekeliruan baku

2( 2n 5)
9n( n 1)

-----------------------------------------------------------------------------Bab 13A
------------------------------------------------------------------------------

Contoh 27
Pada taraf signifikansi 0,05, uji > 0 jika sampel
acak menunjukkan
s = 0,318

n = 12
Hipotesis
H0 : = 0
H1 : > 0
Sampel
n = 12

s = 0,318

Distribusi probabilitas pensampelan


Distribusi probabilitas normal
Kekeliruan baku

2( 2n 5)
2( 2)(12) 5

0,22
9n( n 1)
(9)(12)(11)

----------------------------------------------------------------------------Bab 13A
-----------------------------------------------------------------------------

Statistik uji

s 0 0,318 0
z

1,45

0,22
Kriteria pengujian
Taraf signifikansi 0,05
Pengujian pada ujung atas
Nilai kritis z(0,95) = 1,645
Tolak H0 jika z > 1,645
Terima H0 jika z 1,645
Keputusan
Pada taraf signifikansi 0,05 terima H0

-----------------------------------------------------------------------------Bab 13A
------------------------------------------------------------------------------

Contoh 28
Pada taraf signifikansi 0,05 dengan sampel pada
contoh 23, uji hipotesis koefisien korelasi Kendall
positif atau negatif menurut sampel ( > 0 jika s
positif dan < 0 jika s negatif)

Contoh 29
Pada taraf signifikansi 0,05 dengan sampel pada
contoh 26, uji hipotesis koefisien korelasi Kendall
positif atau negatif menurut sampel ( > 0 jika s
positif dan < 0 jika s negatif)

-----------------------------------------------------------------------------Bab 13A
------------------------------------------------------------------------------

3. Uji Hipotesis pada Sampel Kecil


Sampel adalah kecil jika n 10
Pengujian hipotesis dilakukan dengan
membandingkan p tabel khusus nilai kritis dengan
taraf signifikansi
Pada tabel khusus, s adalah harga mutlak (tidak
dilihat tanda negatif atau positif)
Kriteria pengujian
Tolak H0 jika p
Terima H0 jika p >

-----------------------------------------------------------------------------Bab 13A
-----------------------------------------------------------------------------Tabel Kendall
Menunjukkan nilai p untuk pengujian satu ujung
Nilai n
s
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
22
24
26
28
30
32
34
36

4
0,625
0,375
0,167
0,042

5
0,592
0,408
0,242
0,117
0,042
0,0083

8
0,548
0,452
0,360
0,274
0,199
0,138
0,089
0,054
0,031
0,016
0,0071
0,0028
0,00087
0,00019
0,000025

9
0,540
0,460
0,381
0,306
0,238
0,179
0,130
0,090
0,060
0,038
0,022
0,012
0,0063
0,0029
0,0012
0,00043
0,00012
0,000025
0,0000028

-----------------------------------------------------------------------------Bab 13A
-----------------------------------------------------------------------------Tabel Kendall
Menunjukkan nilai p untuk pengujian satu ujung

s
1
3
5
7
9
11
13
15
17
19
21
23
25
27
29
31
33
35
37
39
41
43
45

6
0,500
0,360
0,235
0,136
0,068
0,028
0,0083
0,0014

Nilai n
7
0,500
0,386
0,281
0,191
0,119
0,068
0,035
0,015
0,0054
0,0014
0,00020

10
0,500
0,431
0,364
0,300
0,242
0,190
0,146
0,108
0,078
0,054
0,036
0,023
0,014
0,0083
0,0046
0,0023
0,0011
0,00047
0,00018
0,000058
0,000015
0,0000028
0,00000028

-----------------------------------------------------------------------------Bab 13A
------------------------------------------------------------------------------

Contoh 30
Pada taraf signifikansi 0,05, uji < 0 apabila
seperti pada contoh 20, sampel acak
menunjukkan
n = 6, sY = 3, s = 0,20
Hipotesis
H0 : = 0
H1 : < 0

Sampel
n=6

sY = 3 s = 0,20

Kriteria pengujian (dari tabel khusus)


p = 0,360

p > 0,05

Keputusan
Pada taraf signifikansi 0,05, terima H0

-----------------------------------------------------------------------------Bab 13A
------------------------------------------------------------------------------

Contoh 31
Pada taraf signifikansi 0,05, dengan sampel pada
contoh 22, uji hipotesis > 0 jika s > 0 dan < 0
jika s < 0
Contoh 32
Pada taraf signifikansi 0,05, dengan sampel pada
contoh 25, uji hipotesis > 0 jika s > 0 dan < 0
jika s < 0

Anda mungkin juga menyukai