Imam Asy-Syafi'i Dan Syair
Imam Asy-Syafi'i Dan Syair
Sebagai kelanjutan dari serial Mengenal Aqidah Imam Syafii kali ini Lebih kita Dekat angkat pada topik pembahasan
Celaan Imam Syafii terhadap orang yang mengutamakan dari lantunan dan
syair-syair
zuhud
membaca
bentuk metode ibadah yang dibuat-buat oleh orang-orang yang ingin mencari keuntungan duniawi. Bahkan ibadah. Tanpa sesuatu memperhatikan yang maksiat tentang dijadikan kaidah-kaidah yang diterangkan oleh syariat.
: "" :
Berkata tinggalkan disebut dilakukan Imam Syafii di , Aku yang untuk
1
sesuatu
At
Tahgbiir,
tersebut
orang-orang
Menurut para ulama At-Tahgbiir adalah berzikir atau melantunkan syair-syair zuhud dengan suara merdu, hal ini kebiasaan orang-orang sufi.2
Diriwayatkan Al Khaalal dalam Al Amru bil Maruuf: 107, Abu Nuaim dalam Al Hilyah: 9/147, Ibnul Jauzy dala Talbiis Ibliis: 282-283. Lihat Al Fahrasat karangan Ibnu Nadim: 445.
Ditanah air banyak kita dapatkan hal-hal seperti ini, kadang-kadang dalam membaca Al-Quran atau salawat didendangkan dengan irama-irama seumpanya. nyanyi dangdut atau yang Waktunya kadang-kadang
sebelum adzan atau setelah adzan. Bahkan ada sebuah acara yang yang mereka sebut dubaan atau terbangan, syair-syair isi disitu yang di mereka iringi tersebut setelah melantunkan
syair-syiar
kadang-kadang dicampuri kesyirikan, mereka melakukannya shalat Isya sampai larut malam. Mereka menganggap hal tersebut sebuah ibadah yang utama untuk dilakukan. Pesertanya biasanya kebanyakan orang-orang yang sering kali tidak shalat, kalaupun shalat tidak pernah berjamaah. Apa yang dinyatakan oleh Imam Syafii bahwa mereka melalaikan manusia dari Al-
Quran sangat nyata. Termasuk juga yang telah melaikan sebagian orang dimasa sekarang kesenangan kepada nasyid-nasyid. Jiwa mereka sulit untuk tersentuh dengan AlQuran tetapi lebih tersentuh dengan lagulagu. Imam Syafii menghukum mereka sebagai orang-orang zindiq. Para ulama menjelaskan istilah zindiq sering digunakan untuk orangorang munafik.3 Demikian sekilas tentang keyakinan
Imam Syafii. Keyakinan yang bersumber pada Al-Quran dan hadits-hadits Rasulullah . Keyakinan yang wajib diimani oleh setiap orang yang mengaku sebagai muslim.
Wallahu Alam, washalallahu ala nabiyina Muhammad wasallam. wa ala alihi wa shahbihi
Penulis Ustadz Dr. Ali Musri Semjan Putra, M.A. Artikel http://www.dzikra.com/ dimuat ulang di www.soaldanjawab.wordpress.com serta www.ibnumajjah.wordpress.com