Anda di halaman 1dari 9

Alam semesta adalah nama yang kita berikan untuk semua yang kita ketahui.

Ini berarti semua yang ada di Bumi, dari biji-biji debu yang sangat kecil sampai gunung yang paling tinggi, dan semua yang hidup di sini, termasuk juga manusia. Ini juga berarti semua yang ada di ruang angkasa , semua miliaran bintang di miliaran galaksi.Matahari merupakan pusat tata surya.Paham inilah yang disebut dengan heliosentris. Sebelumnya orang-orang berpaham geosentris, yaitu bumilah yang menjadi pusat tata surya. Alam Semesta diawali dengan sebuah ledakan yang sangat besar yang disebut Ledakan Besar (Big Bang).Para ahli astronomi berpendapat bahwa ini terjadi sekitar 15 miliar tahun yang lalu. Sebuah ledakan yang sangat besar menyebarkan segalanya ke semua arah. Sebelum meledak, semua terkumpul menjadi satu dengan sangat rapat. Dengan berjalannya waktu, ledakan itu telah menyebar menjadi Alam Semesta seperti yang kita lihat sekarang, yang sebagian besar hanyalah ruang kosong atau hampa.

A. GALAKSI
Galaksi merupakan kumpulan dari bintang, planet, gas, debu, nebula, dan benda-benda luar angkasa lainnya yang membentuk pulau-pulau di dalam ruang hampa jagat raya. Keberadaan galaksi dapat dilihat atau dideteksi dengan teleskop. Teleskop yang kuat mampu mendeteksi 1.000 juta galaksi, dengan ukuran dari tepi ke tepi mulai dari 1.000 tc sampai 10 juta tc (tc= tahun cahaya. 1 detik cahaya= 300.000 km). Satu tahun cahaya kurang lebih 10.000.000.000.000 km atau 10.000 milyar km. Secara umum bentuk-bentuk galaksi dibedaka menjadi 4 macam, yakni :

a.

Bentuk Spiral. Galaksi ini mempunyai roda-roda catherina, dengan lengan-lengan berbentuk spiral keluar dari pusat yang terang (jumlahnya kira-kira 60%) Bentuk Spiral Berpalang. Lengan-lengan spiral galaksi ini keluar dari bagian ujung suatu pusat kira-kira 18% dari jumlah galaksi merupakan spiral-spiral ataupun spiral-spiral terpotong. Bentuk Elips. Galaksi ini berbentuk elips, mulai dari bentuk hampir menyerupai bola kaki, sampai pada bentuk yang sangat lonjong seperti bola rugby. Jumlahnya kira-kira 18%. Bentuk Tak Beraturan. Kira-kira 4% dari jumlah galaksi berbentuk tak beraturan atau tkdak mempunyai bentuk tertentu.

b.

c.

d.

Ciri-ciri galaksi : 1. 2. Galaksi mempunyai cahaya sendiri bukan cahaya pantulan Galaksi-galaksi lainnya dapat terlihat berada di luar Galaksi Bimasakti.

3. 4.

Jarak antar galaksi jutaan tahun cahaya Galaksi mempunyai bentuk-bentuk tertentu.

Menurut para ahli astronomi, ruang antar galaksi tidak kosong tetapi mengandung materi yang disebut zat inter galaxy. Zat inter galaxy ini seperti zat interstellair yang terdiri dari proton, electron, dan ion lain yang bergerak simpang siur dalam jagat raya ini. Galaksi Bimasakti merupakan galaksi di mana bumi berada. Galaksi ini memiliki bentuk spiral dengan diameter kira-kira 100.000 tahun cahaya. Ada Miliaran bintang lain di Galaksi kita, sebanyak butiran-butiran pasir di pantai. Para ahli menyebutnya Milky Way Galaxy karena ini terlihat seperti deretan cahaya yang sangat redup di langit malam, seolah olah seseorang telah menumpahkan susu di ruang angkasa. Galaksi yang terdekat dengan Bimasakti ialah Awan Magellan (Magellanic Clouds). Jarak kedua galaksi itu 160.000 tahun cahaya. Jarak antara Galaksi Andromeda dengan Bimaskti adalah 2.200.000 tahun cahaya. Padahal 1 detik cahaya jaraknya adalah 300.000 km. Di dalam jagat raya terdapat ribuan galaksi yang tersebar dan belum diketahui berapa luasnya jagat raya ini.

1.

HIPOTESIS TENTANG TERBENTUKNYA TATA SURYA

1. Hipotesis Nebula
Hipotesis nebula pertama kali dikemukakan oleh Emanuel Swedenborg (1688-1772) tahun 1734 dan disempurnakan oleh Immanuel Kant (1724-1804) pada tahun 1775. Hipotesis serupa juga dikembangkan oleh Pierre Marquis de Laplace secara independen pada tahun 1796. Hipotesis ini, yang lebih dikenal dengan Hipotesis Nebula Kant-Laplace. Dikatakannya bahwa di jagat raya terdapat gumpalan kabut yang berputar perlahan lahan secara terus menerus. Bagian tengah kabut itu lama-kelamaan menjadi gumpalan gas yang kemudian menjadi Matahari dan bagian kabut sekitarnya menjadi planet-planet dan satelitnya.

2. Hipotesis Planetesimal
Hipotesis planetisimal pertama kali dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlin dan Forest R. Moulton pada tahun 1900. Hipotesis planetisimal mengatakan bahwa Tata Surya kita terbentuk akibat adanya bintang lain yang lewat cukup dekat dengan Matahari, pada masa awal pembentukan Matahari. Kedekatan tersebut menyebabkan terjadinya tonjolan pada permukaan Matahari, dan bersama proses internal Matahari, menarik materi berulang kali dari Matahari. Efek gravitasi bintang mengakibatkan terbentuknya dua lengan spiral yang memanjang dari

Matahari. Sementara sebagian besar materi tertarik kembali, sebagian lain akan tetap di orbit, mendingin dan memadat, dan menjadi benda-benda berukuran kecil yang mereka sebut planetisimal dan beberapa yang besar sebagai protoplanet. Objek-objek tersebut bertabrakan dari waktu ke waktu dan membentuk planet dan bulan, sementara sisa-sisa materi lainnya menjadi komet dan asteroid. 3.

Hipotesis Pasang Surut


Pada tahun 1917 sarjana Inggris , James Jeans (1877-1946) dan Herald Jeffries(1891), menggunakan teori tentang terjadinya planet-planet. Jipotesisnya dikenal dengan nama Hipotesis Tidal James-Jeffries. Menurut hipotesis ini pada suatu saat sebuah bintang yang hampir sama besarnya dengan Matahari melintas di dekat Matahari. Hal ini menimbulkan terjadinya pasang pada Matahari. Pasang itu berbentuk seperti cerutu yang sangat besar. Bentuk cerutu yang sangat besar ini kemudian bergerak mengelilingi Matahari dan mengalami perpecahan menjadi sejumlah butir-butir yang kecil, sehingga akhirnya membentuk gumpalan-gumpalan sebesar planet-planet yang ada sekarang. Hal yang sama juga terjadi pada pembentukan satelit dari planet.

4.

Teori Awan Debu (The Dust-Cloud Theory)


Pada tahun 1940 seorang ahli astronomi Jerman bernama Carl von Weizsaeker mengembangkan suatu teori yang dikenal dengan Teori Awan Debu (The Dust-Cloud Theory). Teori ini kemudian disempurnakan lagi oleh para ahli astronomi lain, yaitu Gerard P.Kuiper (1950), Subrahmanyan Chandrasekhar, dll. Pada dasarnya teori ini mengemukakan, bahwa tata surya itu terbentuk dari gumpalan awan gas dan debu. Lebih dari 5.000 juta tahun yang lalu, salah satu gumpalan itu mengalami pemampatan. Pada proses pemampatan itu partikel-partikel debu tertarik ke bagian pusat awan itu, membentuk gumpalan bola dan mulai berpilin. Lama kelamaan gumpalan gas itu memipihh menyerupai bentuk cakram yang tebal di bagian tengah dan lebih tipis di bagian tepinya. Bagian tengah cakram gas itu berpilin lebih lambat dari bagian tepinya. Partikel-partikel di bagian tengah cakram itu kemudian saling menekan, sehingga menimbulkan panas dan menjadi pijar. Bagian inilah yang kemudian menjadi Matahari. Bagian yang lebih luar berpusing sangat cepat, sehingga terpecah-pecah menjadi banyak gumpalan gas dan debu yang lebih kecil. Gumpalan kecil ini berpilin pula. Bagian iniah yang kemudian membekuu dan menjadi planet-planet serta satelitnya.

2.

MATAHARI sebagai PUSAT TATA SURYA


Matahari adalah sebuah bintang yang menjadi pusat system tata surya kita. Pada awalnya bangsa Yunani dan orang-orang abad pertengahan berpegang pada teori geosentris, yaitu teori yang menganggap bahwa bumi sebagai pusat alam semesta berada dalam keadaan diam dan planet-planet lain bergerak mengitarinya. Teori ini bertahan cukup lama (sampai 14 abad) baru pada tahun 1540-an, seorang astronom Polandia bernama Nicolaus Copernicus menyatakan teori heliosentris. Teori heliosentris menganggap Matahari sebagai pusat dan planet-planet termasuk Bumi sebagai anggotanya bergerak mengitari Matahari.

Matahari tergolong bintang karena memancarkan cahayanya sendiri. Matahari merupakan bola gas yang sangat besar yang berpijar dan sangat panas. Garis tengah Matahari kurang lebih 1.392.500 km. Matahari tersusun atas 70% gas hydrogen dan 25% gas helium. Suhu di permukaan Matahari sekitar 6.000C. Semakin ke pusat (Inti) Matahari, suhunya semakin tinggi. Suhu di inti Matahari mencapai 15.000.000C. Matahari berotasi pada sumbunya dengan arah rotasi sesuai dengan arah rotasi sebagian besar planet dan satelit. Periode rotasi pada bagian ekuator Matahari adalah sekitar 34 hari, sedangkan rotasi dikutubnya memerlukan waktu sekitar 27 hari. Perbedaan itu dikarenakan Matahari berbentuk gas, sehingga bagian ekuator dan bagian kutubnya mempunyai gerak yang berbeda. Di samping sebagai pusat peredaran, matahari juga merupakan pusat sumber tenaga di lingkungan tata surya. Matahari terdiri dari inti dan tiga lapisan kulit, masing-masing fotosfer, kromosfer dan korona. Fotosfer adalah lapisan matahari yang kita lihat sehari-hari. Cahayanya yang sangat terang mengalahkan lapisan paling luar matahari yaitu korona, sehingga sinar dari korona tidak terlihat oleh mata kita. Fotosfer memiliki kedalaman sekitar 500 km. Cahaya fotosfer dapat terlihat dan berwarna kuning dari bumi karena gas-gas panas pada fotosfer memancarkan cahaya dengan intensitas sangat kuat. Fotosfer kira-kira disusun oleh 94% hidrogen, 5,9% helium, dan 0,1% elemen-elemen lebih berat. Kromosfer adalah lapisan tipis di atmosfer matahari. Lapisan ini terletak di atas fotosfer, dan memiliki kedalaman sekitar 2.000 kilometer. Nama kromosfer berasal dari fakta bahwa kromosfer memiliki warna kemerahan. Warna kromosfer hanya dapat dilihat oleh mata telanjang pada saat gerhana matahari, ketika kromosfer terlihat di belakang bulan. Korona adalah bagian paling luar dari atmosfer matahari yang dicirikan oleh rendahnya massa jenis dan tingginya temperatur (> 1.0E+06 K). Korona tidak terlihat secara langsung dari bumi, kecuali pada saat terjadinya gerhana matahari total atau dengan bantuan teleskop dengan presisi.

Untuk terus bersinar, matahari, yang terdiri dari gas panas menukar zat hidrogen dengan zat helium melalui reaksi fusi nuklir pada kadar 600 juta ton, dengan itu kehilangan empat juta ton massa setiap saat. Menurut perhitungan para ahli, temperatur di permukaan matahari sekitar 6.000 C namun ada juga yang menyebutkan suhu permukaan sebesar 5.500 C. Jenis batuan atau logam apapun yang ada di Bumi ini akan lebur pada suhu setinggi itu. Temperatur tertinggi terletak di bagian tengahnya yang diperkirakan tidak kurang dari 25 juta derajat Celsius namun disebutkan juga kalau suhu pada intinya 15 juta derajat Celsius. Ada pula yang menyebutkan temperatur di inti matahari kira kira sekitar 13.889.000 C. Menurut JR Meyer, panas matahari berasal dari batu meteor yang berjatuhan dengan kecepatan tinggi pada permukaan matahari. Sedangkan menurut teori kontraksi H Helmholz, panas itu berasal dari menyusutnya bola gas. Ahli lain, Dr Bothe menyatakan bahwa panas tersebut berasal dari reaksi-reaksi termonuklir yang juga disebut reaksi hidrogen helium sintetis. Matahari dipercayai terbentuk pada 4,6 miliar tahun lalu. Kepadatan massa matahari adalah 1,41 berbanding massa air. Jumlah tenaga matahari yang sampai ke permukaan Bumi yang dikenali sebagai konstan surya menyamai 1.370 watt per meter persegi setiap saat. Matahari sebagai pusat Tata Surya merupakan bintang generasi kedua. Material dari matahari terbentuk

dari ledakan bintang generasi pertama seperti yang diyakini oleh ilmuwan, bahwasanya alam semesta ini terbentuk oleh ledakan big bang sekitar 14 miliar tahun lalu.

2.

PLANET
Planet adalah benda langit yang tidak mempunyai cahaya sendiri. Planet hanya memantulkan cahaya dari bintang, misalnya Matahari. Cahaya dari planet akan kelihatan tidak berkedip-kedip, sedangkan bintang berkedip-kedip. Sebuah benda langit bisa disebut planet apabila memenuhi 3 syarat, yakni mengorbit Matahari, berukuran cukup besar sehingga mampu mempertahankan bentuk bulat, dan memiliki jalur orbit yang bersih (tidak ada benda lain di tempat itu). Hingga saat ini kita mengenal 9 buah planet. Dai hasil Sidang Umum Himpunan Astronomi Internasional ke-26 di Praha,Ceko pada tanggal 14-27 Agustus 2006 telah diputuskan bahwa Pluto bukan planet. Pluto tidak memenuhi syarat sebagai planet, antara lain dari segi ukuran dan jalur orbit yang menyimpang. Orbitnya terhadap Matahari juga terlalu melengkung dibandingkan delapan planet lainnya yang diklasifikasikan sebagai planet. Dengan demikian, tata surya dengan Matahari sebagai pusatnya dideskripsikan dengan delapan planet saja, tanpa Pluto. Planet beredar mengitari Matahari melalaui garis edar (orbit) yang berbentuk elips. Gaya grativasi Matahari. Gaya gravitasi Matahari yang mengikat planet tetap pada orbitnya. Karena orbit planet berbentuk elips, maka planet-planet itu kadang dekat dan kadang jauh dari Matahari. Titik terdekat planet ke Matahari disebut perihelium dan titik terjauh ke Matahari disebut aphelium. Dilihat dari letaknya terhadap garis edar bumi, planet-planet tersebut dikelompokkan menjadi dua, yaitu :

a.

Planet inferior : planet yang letaknya di dalam garis edar bumi mengitari Matahari. Planet dalam / inferior terdiri dari Merkurius dan Venus Planet superior : planet yang letaknya di luar garis edar bumi mengelilngi Matahari. Planet luar/ superior terdiri atas Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Dan dilihat berdasarkan ukurannya terhadap Bumi, planet-planet terebut dikelompokkan menjadi dua, yaitu :

b.

a. b.

Planet Kebumian (terrestrial planets), meliputi Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars Planet Besar (major planets), meliputi Yupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus.

Urutan kedelapan planet tersebut mulai dari yang terdekat dengan Matahari sampai yang terjau dari Matahari adalah sebagai berikut,

a)

Merkurius Merkurius merupakan planet yang terdekat dengan Matahari. Jaraknya dengan Matahari sekitar 58 juta km. planet ini juga termasuk planet kecil. Diameter Merkurius sekitar 4.878 km. Karena letaknya paling dekat dengan Matahari dan tidak mempunyai atmosfer,planet ini memliki perbedaan suhu yang sangat besar. Temperature permukaannya di siang hari dapat mencapai 430C , dan pada malam hari sangat dingin, yaitu -173C. Merkurius membutuhkan waktu 88 hari untuk sekali berevolusi. Namun kecepatan rotasinya sangat pelan. Kala rotasi yang dibutuhkan adalah selama 58 hari 15 jam atau sekitar 59 hari. Merkurius dapat dilihat dengan mata telanjang dari Bumi. Merkurius sering muncul di kaki langit sebelah barat menjelang Matahari terbenam. Kadang-kadang juga muncul di kaki langit sebelah timur menjelang Matahari terbit. Merkurius kelihatan memiliki bentuk yang beubahubah. Pada waktu berada di belakang Matahari, seluruh permukaannya terkena sinar Matahari. Dari Bumi, Merkurius kelihatan seperti bulan penuh. Pada saat Merkurius berada di anatara Bumi dan Matahari, bagian permukaannya menghadap Bumi tidak terkena cahaya, akibatnya Merkurius tidak kelihatan. Merkurius merupakan planet yang tandus. Permukaannya berbatu-batu dan terdapat banyak kawah. Kaloris merupakan kawah terbesar yang ada di planet ini. Garis tengah Kaloris sekitar 1.300 km.

a)

Venus Venus

Planet Venus adalah planet yang paling dekat dengan Bumi. Ukuran planet ini hampir sama dengan Bumi. Garis tengah Venus sekitar 12.100 km, sedangkan jaraknya dari Matahari sekitar 108,2 juta km. Seperti halnya Merkurius, planet Venus juga dapat dilihat tanpa menggunakan teropng (teleskop). Venus merupakan planet yang paling kuat memantulkan sinar Matahari hingga tampak kemilau. Planet ini kadang-kadang tampak di ufuk timur sebelum Matahari terbit sehinga disebut bintang timur. Kadang-kadang Venus tampak di ufuk barat sebelum Matahari terbenam sehingga disebut bintang barat atau bintang kejora.

Venus diliputi oleh lapisan atmosfer yang berupa gas karbon dioksida tebal dan awan asam sulfat di bagian atasnya. Panas Matahari akan diserap oleh lapisan gas karbon dioksida itu dan menghalanginya keluar. Oleh karena itu, keadaan Venus sangat panas. Suhu permukaan planet iti dapat mencapai 500C. keadaan alam di planet Venus sangat berbahaya. Tekanan atmosfer Venus 100 kali lebih besar daripada tekanan atmosfer Bumi. Tekanan setinggi ini dapat mengakibatkan tubuh manusia meletus dan hancur berkeping-keping. Panasnya dapat meleburkan kaleng minuman ringan, sedangkan kandungan awan asamnya dapat melarutkan kaleng yang telah lebur itu. Earth

Venus membutuhkan waktu selama 224,7 atau dibulatkan 225 hari untuk sekali berevolusi. Untuk sekali berotasi, Venus memerlukan waktu 234 hari. Dengan demikian, waktu sehari di planet Venus lebih panjnag daripada waktu setahunnya.

b)

Bumi Bumi adalah planet terdekat ketiga matahari. Jarak rata-rata Bumi dengan Matahari adalah 150 juta km. Jarak tersebut dikenal dengan satu Satuan Astronomi (SA). Diameter bumi adalah 12.760 km. Periode rotasinya adalah 24 hari, sedangkan pariode revolusinya 365,25 hari. Bumi diselimuti atmosfer yang mengandung banyak oksigen. Selain itu, di Bumi tersedia air yang cukup dan suhu permukaannya rata-rata 22C. oleh karena itu, Bumi merupakan satu-satunya planet yang dapat didiami makhluk hidup.

c)

Mars Mars

Planet Mars berukuran sedikit lebih besar daripada planet Merkurius. Garis tengah planet ini sekitar 6.800 km. Jaraknya dari Matahari lebih kurang 249,1 juta km (1,52 SA). Planet Mars dapat diamati langsung dari Bumi tanpa menggunakan teropong. Mars terlihat jelas saat dekat dengan Bumi. Namun, saat Mars berada jauh dari Bumi, planet ini terlihat samar-samar. Mars dikenal dengan sebutan pla net merah karena permukaannya diliputi oleh debu-debu berwarna merah. Planet ini mempunyai atmosfer yang terdiri atas gas karbon dioksida dan nitrogen yang tipis. Mars mempunyai gunung berapi terbesar dalam Sistem Tata Surya. Gunung ini disebut Olympus Mons dan tingginya tiga kali dari Mount Everest, gunung tertinggi di Bumi. Olympus Mons adalah sebuah gunung tua dan sudah tidak meletus selama jutaan tahun. Selain itu Mars juga mempunyai sebuah lembah besar yang tampak memotong Mars menjadi dua. Lembah ini disebut Valles Marineris. Mars adalah planet yang sangat kering, seperti padang pasir, dan

tertutup oleh debu merah. Ketika sebuah wahana Angkasa, yang disebut Mariner 9, sampai di Mars pada tahun 1971, keseluruhan planet tertutup oleh awan debu. Keadaan di permukaan Mars sangat dingin. Suhu tertinggi di permukaannya adalah 50C60C. suhu terendah di permukaannya mencapai -100C. suhu rata-rata dipermukaannya adlah 18C. oleh karena itu di Mars tidak ada kehidupan. Planet Mars memerlukan waktu 687 hari dalam sekali berevolusi. Kala rotasi planet ini sekitar 24,5 jam.

a)

Yupiter Yupiter

Yupiter (5,2 SA), dengan 318 kali massa bumi, adalah 2,5 kali massa dari gabungan seluruh planet lainnya. Periode rotasinya 9,8 jam, sedangkan periode revolusinya adalah 11,86 tahun. . Kandungan utamanya adalah hidrogen dan helium. Sumber panas di dalam Yupiter menyebabkan timbulnya beberapa ciri semi-permanen pada atmosfernya, sebagai contoh pita pita awan dan Bintik Merah Raksasa. Sejauh yang diketahui Yupiter memiliki 16 satelit. Empat yang terbesar, Ganymede, Callisto, Io, dan Europa menampakan kemiripan dengan planet kebumian, seperti gunung berapi dan inti yang panas. Ganymede, yang merupakan satelit terbesar di Tata Surya, berukuran lebih besar dari Merkurius.

b)
Saturnus

Saturnus Saturnus merupakan planet terbesar kedua di dalam system tata surya setelah Jupiter. Jarak rata-rata dari matahari adalah 1.429,4 juta km. Diameternya mengapai 120.540 km dan memiliki massa 94,3 kali dari massa bumi. Periode rotasi nya 10,7 jam, sedangkan periode revolusinya adalah 29,5 tahun. Planet ini mempunyai intii dan gingin. Planet ini satu-satunya planet yang memiliki cincin. Atmosfermengandung helium (He). Suhu pada puncak awannya C.. Saturnus memiliki cincin berwarna indah yang mengelilinginya. Cincin Saturnus itu sebenarnya adalah jutaan partikel debu dan es yang mengorbit Saturnus. Saturnus memiliki sembilan belas satelit dengan satu yang terbesar adalah Titan. Saturnus merupakan planet yang ringan. Massa jenis planet ini sangat rendah, bahkan lebih rendah daripada massa jenis air. Dengan demikian, Saturnus akan terapung di air asalkan dapat ditemukan kolam yang sangat besar air.

c)

Uranus

Uranus

Uranus memiliki jarak rata-rata dengan matahari 2.875 juta km (19,6 SA). Diameternya 51.118 km dan memiliki massa 14,54 massa bumi. Periode rotasinya 17,25 jam, sedangkan periode revolusinya 84 tahun. Bentuk planet ini mirip dengan bulan dengan permukaan berwarna hijau dan biru, dibungkus atmosfer yang mengandung hidrogen (H), helium (He), metana (CH ), dan etana. Suhu atmosfer C dan suhu intinya mencapai C. Uranus memiliki 20 satelit dan yang terbesar bernama Titania, Oberon, Umbriel, Ariel dan Miranda.

d) Neptunus
Neptune

Neptunus (30 SA) meskipun sedikit lebih kecil dari Uranus, memiliki 17 kali massa bumi, sehingga membuatnya lebih padat. Planet ini memancarkan panas dari dalam tetapi tidak sebanyak Yupiter atau Saturnus. Neptunus memiliki 8 satelit yang diketahui. Yang terbesar, Triton, geologinya aktif, dan memiliki geyser nitrogen cair. Triton adalah satu-satunya satelit besar yang orbitnya terbalik arah (retrogade). Neptunus juga didampingi beberapa planet minor pada orbitnya, yang disebut Trojan Neptunus. Benda-benda ini memiliki resonansi 1:1 dengan Neptunus.

Anda mungkin juga menyukai