Anda di halaman 1dari 2

Batu biliaris Batu biliaris adalah filling defek yang paling umum terlihat lebih opak di duktus biliaris

( gambar 61.1 ). Biasanya muncul di kandung empedu dan mencapai duktus biliaris melalui duktus sistikus atau melalui erosi fistula melewati dinding kandung empedu (gambar 61.2). Batu jarang berasal dari duktus biliaris ekstra hepatik atau intra hepatik, kecuali pada pasien dengan kelainan kongenital atau dilatasi sistik duktus biliaris yang didapat atau striktur karena obstruksi biliaris ( gambar 61.3). Batu pada duktus biliaris ekstrahepatik cenderung untuk bergerak dengan bebas dan berubah tempat tergantung dari posisi pasien. Akan tetapi, batu bisa mengeras di duktus komunis biliaris dan menyebabkan obstruksi ( gambar 61.4 ). Batu yang mengeras tersebut bisa didiagnosis dengan mudah dikarenakan bentuk karakteristiknya yang halus, meniskus berbatas tegas (gambar 61.5). Kadang-kadang batu yang ireguler ( mulberry stone) merangsang tumor polypoid. Sindrom Mirizzi Sindrom mirizzi lebih mengarah kepada obtruksi parsial dari duktus hepatis komunis yang berasal dari inflamasi yang berhubungan dengan batu pada duktus sistikus atau leher dari kandung empedu. Kondisi yang tidak umum ini, paling sering terjadi pada pasien yang mempunyai duktus sistikus yang berjalan parallel ( dengan panjang sampai 3 cm ) dengan duktus hepatis komunis. Lumen dari duktus sistikus dan duktus hepatis komunis mempunyai lapisan luar yang sama dan hanya dipisahkan oleh septum yang tipis. Bersamaan dengan inflamasi kronis pada kandung empedu, pemendekan progresif dari leher kandung empedu dan duktus sistikus akhirnya akan menyebabkan kompresi dan obstruksi parsial dari duktus komunis pada duktus komunis didekatnya ( gambar 61.6 ). Penekanan pada duktus komunis biasanya ditandai pada aspek lateral, penekanan pada sisi medial dan penyempitan konsentrik ( gambar 61.7 ) sudah dilaporkan. Inflamasi yang berlanjut dan tekanan nekrosis bisa membuat batu pada leher kandung empedu atau duktus sistikus mengalami erosi ke duktus hepaits komunis, sehingga menghasilkan sebuah kavitas dengan difus inflamasi mural dan beberapa derajat dari obstruksi duktus. Mendiagnosis sindrom mirizzi sebelum operasi termasuk susah, tidak bisa hanya dengan studi radiografi Kandung empedu biasanya tidak divisualisasikan pada cholecystography oral di pasien dengan sindrom ini dan pada cholangiography intravena mungkin hanya terlihat gambara opak yang halus. Diagnosis sindrom mirizzi harus dipertimbangkan apabila terlihat penyempitan atau defek kompresi pada duktus biliaris komunis atau di atasnya dimana terdapat duktus sistikus. Dalam kondisi tertentu, pada filling defek multipel dapat terlihat batu kecil yang bisa didemonstrasikan dengan radiografi pada sebuah kavitas besar pada pasien dengan sindrom mirizzi. Komplikasi utama dari sidrom mirizzi yang berbahaya adalah apabila di saat operasi, dokter bedah merasa bingung dikarenakan perubahan anatomi dan pertimbangan sebuah kavitas yang besar yang terdiri dari kandung empedu atau duktus sistikus dan duktus hepatis komunis yang menunjukkan kandung empedu itu sendiri. Apabila itu terjadi, dokter bedah mungkin melakukan ligasi dan transeksi pada duktus biliaris komunis, yang dipikirkan sebagai duktus

sistikus. Jika duktus komunis diligasi, tidak lama kemudian akan terjadi obstruksi jaundice. Transeksi pada duktus akan menyebabkan fistula biliaris persisten. Sindrom mirizzi bisa juga terjadi pada pasien dengan sisa duktus sistikus yang besar setelah kolesistektomi ( gambar 61.8 ). Paling sering terjadi pada pasien dimana duktus sistikusnya berjalan parallel dengan duktus biliaris komunis dan rendahnya insersi ke duktus biliaris komunis. Sisa duktus sistikus tersebut berangsir angsur bisa bertambah besar ukurannya dan menjadi tempat stasis dari empedu, inflamasi kronis, dan pembentukan batu, tidak jarang pula, bisa mengobstruksi duktus biliaris komunis di dekatnya.

Pseudokalkulus Kontraksi siklik sfingter Oddi dapat

Tumor jinak Tumor jinak dari duktus biliaris ekstra hepatik kejadianya jarang. Beberapa lesi yang pernah dilaporkan terutama adenoma ( gambar 61.12) dan papiloma. Mereka biasnya muncul sebagai filling defek polypoid kecil, sering juga dengan beberapa elemen dari obstruksi. Tumor yang sangat jarang dari duktus biliaris meliputi fibroma, lipoma, neuroma, kistaadenoma, hamartoma dan karsinoid.

Parasit Ascaris lumbricoides Migrasi ascaris lumbricoides dari usus ke traktus biliaris bisa menghasilkan obstruksi parsial yangd dipersulit dengan kolangtis, kolesistitis, dan abses hepar. Askariasis biliaris juga bisa menyebabkan pangkreatitis dari efek mekanik caicng tersebut pada duktus komunis atau dari migrasi ke duktus pangkreatic utama. Saat infestasi ascaris di usus, cacing pada sistem biliaris menghasilkan karakteristik panjang, filling defek linear ( gambar 61.13 ). Seiring dengan waktu, cacing berada di duktus biliaris dan terlihat sebagai sebuah massa yang menyebar.

Anda mungkin juga menyukai