Anda di halaman 1dari 1

LATAR BELAKANG MASALAH Penyakit Jantung Bawaan (PJB) adalah penyakit jantung yang dibawa sejak lahir, karena

sudah terjadi ketika bayi masih dalam kandungan. Pada akhir kehamilan 7 minggu, pembentukan jantung sudah lengkap; jadi kelainan pembentukan jantung terjadi pada awal kehamilan. Penyebab PJB seringkali tidak bisa diterangkan, meskipun beberapa faktor dianggap berpotensi sebagai penyebab. Faktor-faktor ini adalah: infeksi virus pada ibu hamil (misalnya campak Jerman atau rubella), obat-obatan atau jamujamuan, alkohol. Faktor keturunan atau kelainan genetik dapat juga menjadi penyebab meskipun jarang, dan belum banyak diketahui. Misalnya sindroma Down (Mongolism) yang acapkali disertai dengan berbagai macam kelainan, dimana PJB merupakan salah satunya. Merokok berbahaya bagi kehamilan, karena berpengaruh terhadap pertumbuhan bayi dalam kandungan sehingga berakibat bayi lahir prematur atau meninggal dalam kandungan.

PJB terjadi pada 8-10 bayi diantara 1000 bayi lahir hidup. Penyakit ini merupakan kelainan bawaan yang paling sering terjadi (kira-kira 30% dari seluruh kelainan bawaan), dan paling sering menimbulkan kematian khususnya pada neonatus. Setengah dari kasus PJB semestinya sudah dapat dideteksi pada bulan pertama kehidupan, karena memperlihatkan tanda-tanda yang memerlukan pertolongan segera. Skenario Seorang anak laki-laki umur 10 tahun diantar ke Puskesmas dengan keluhan batuk pilek. Menurut cerita ibunya, anak tersebut lahir prematur, bila menangis bibir tdak kebiruan, sering batuk pilek dan cepat lelah. Napsu makan sedikit terganggu, berat badan kurang, dan tumbuh kembang anak lambat. Pada pemeriksaan fisik didapatkan data: tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi: 90x/menit. Pada inspeksi dinding dadatampak normal. Pada ekstremitas tidak terlihat jari-jari tabuh dan sianosis. Pada palpasi ictus cordis teraba di SIC V 2 cm laeral line medioclavicularis kiri, tidak teraba thrill. Pada perkusi batas jantung di SIC V 2 cm lateral linea medioclavicularis kiri. Pada auskultasi jantung terdengar bising pansistolik (pansystolic murmur/PSM) dengan punctum maksimum dii SIC IV V parasternal kiri. Pemerksaan hematologi rutin normal. Pemeriksaan ECG menunjukkan adanya LAD, LVH, LAH. Pemeriksaan thorak foto: CTR 0,60, apeks bergeser ke lateral bawah. Kemudian dokter Puskesmas merujuk anak tersebut pada dokter spesialis jantung. Apa yang esungguhnya terjadi pada masa anak itu? Hipotesis Pasien dalam skenario menderita VSD (VentriculusSeptal Defect)

Anda mungkin juga menyukai