SNI 03-1729-2002 - Perencanaan Struktur Baja
SNI 03-1729-2002 - Perencanaan Struktur Baja
LLRyM » (kuat Jentur nominal yang diharapkan dari batang bresing tethadap sumbu tekuk kritisnya), Pengecualian: Sambungan-sambungar, batang - bresing yang memenuhi persyaratan Butir 15.11.3.2, yang dapat mengakomodasi rotasi inelastis sehubungan dengan deformasi bresing pasca tekuk, dan yang mempunyai kuat rencana minimal sama dengan A, fr (kuat tekan nominal batang bresing), dapat digunakan. 15.11.3.4 Pelat Buhul: Perencanaan pelat bubul harus memperhitungkan pengaruh tekuk, 15.11.4 Persyaratan khusus untuk konfigurasi bresing khusus 15.11.41 Bresing Tipe V dan Tipe V Terbalik: Sistem rangka yang menggunakan bresing tipe V dan tipe V terbalik harus memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut: 1) Balok yang bersilangan dengan batang bresing harus menerus dari kolom-ke-kolom, 142 dari 1832) Balok yang bersilangan dengan batang bresing harus direncanakan untuk memikul pengaruh semua beban mati dan hhidup berdasarkan kombinasi pembebanan persamaan (6.2-4), (6.2-2), dan (6.2-3), dengan menganggap bahwa batang bresing tidak ada; 3) Balok yang bersilangan dengan batang bresing harus direncanakan untuk memikul pengaruh kombinasi pembebanan (62-4) dan (62-5) kecuali bahwa beban Q, harus disubstitusikan pada suku E. Q, adalah pengaruh dari beban vertikal maksimum yang disebabkan oleh bertemunya batang bresing dengan balok. Q, harus dihitung dengan menggunakan minimum sebesar N, untuk bresing dalam tarik dan maksimum sebesar 0,3 AN, untuk bresing tekaii? 4) Sayap-sayap atas dan bawah balok pada tik persilangan dengan batang bresing harus direncanakan untuk memikul gaya lateral yang besamya sama dengan 2% kuat nominal sayap balok Sybytyy- Kekecualian: Persyaratan pada Butir 15.11.4.1(2) dan 15.11.4.13) di atas tidak berlaku untuk penthouse, bangunan bertingkat satu, atau tingkat tertinggi bangunan. 15.11.4.2 Bresing Tipe K: Bresing tipe K tidak diperkenankan digunakan pada SRBKK. 15.11.5 Kolom Kolom pada SRBKK harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: 15.11.5.1 Perbandingan Lebar terhadap Tebal: Perbandingan lebar terhadap tebal penampang kolom dalam tekan yang diberi pengaku ataupun yang tidak diberi pengaku, harus memenuhi persyaratan untuk batang bresing pada Butir 15.11.2.4. 15.11.5.2 Penyambungan: Selain harus memenuhi persyaratan-persyaratan pada Butir 15.6.2, penyambungan kolom pada SRBKK juga harus direncanakan untuk mampu memikul minimal kuat geser nominal dari kolom terkecil yang disambung dan 50% kuat lentur nominal penampang terkecil yang disambung. Penyambungan harus ditempatkan di daerah 1/3 tinggi bersih kolom yang di tengah. 15.12 Persyaratan untuk Sistem Rangka Bresing Konsentrik Biasa (SRBKB) 15.12.41 Ruang lingkup 143 dari 183SRBKB diharapkan dapat mengalami deformasi_inelastis secara terbatas apabila dibebani oleh gaya-gaya yang berasal dari beban gempa rencana. SRBKB harus memenuhi persyaratan pada Butir 15.12 berikut ini, 15.12.2 Batang bresing 15.12.2.1 Kelangsingan: Batang bresing harus memenuhi syarat kelangsingan k, eee kecualisesuai dengan yang diizinken pada Butir y r 15.125, 15.12.2.2 Beban aksial terfaktor pada batang bresing tidak boleh melebihi 0,84... 15.12.2.3 Distribusi Beban Lateral: Pada bidang bresing, batang-batang bresing harus dipasang dengan arah selang-seling, sedemikian rupa sehingga pada masing-masing arsh gaya lateral yang sejajar dengan bidang bresing. minimal 30% tapi tidak lebih dari 70% gaya horizontal total harus dipikul oleh batang bresing tarik, kecuali jika kkuat nominal tekan N, untuk setiap batang bresing lebih besar daripada beban terfaktor N, sesuai dengan kombinasi pembebanan (15.3-1) dan (15.3-2). Bidang bresing adalah suatu bidang yang ‘mengandung batang-batang bresing atau bidang-bidang paralel yang mengandung batang-batang bresing di mana jarak antar bidang- bidang tersebut tidak lebih daripada 10% dari dimensi tapak bangunan tegak lurus bidang tersebut. 15.12.24 Perbandingan Lebar terhadap Tebal: Perbandingan lebar terhadap ‘tebal penampang batang bresing tekan yang diperkaku ataupun yang tidak diperkaku harus memenuhi_ persyaratan-persyaratan dalam Tabel 7.5-1 dan persyaratan-persyaratan berikut ini: 1) Batang bresing harus bersifat kompak atau tidak kompak, tetapi tidak langsing (2<2.). Perbandingan lebar terhadap tebal untuk penampang siku tidak boleh lebih dari 135/ 4/7, ; 2) Penampang bulat berongga harus mempunyai perbandingan diameter luar terhadap tebal dinding sesuai dengan Tabel 15.7-1, ecualijika dinding penampang tersebut diberi pengaku; 3) Penampang persegi berongga harus mempunyai perbandingan lebar terhadap tebal dinding sesuai dengan Tabel 15.7-1, kecuali jika dinding penampang tersebut diberi pengaku._ 15.12.25 Batang Bresing Tersusun dengan Jahitan: Untuk semua batang bresing tersusun, jahitan pertama dari baut atau las pada setiap sisi 144 dari 183dari tengah batang tersusun harus direncanakan untuk meneruskan gaya yang besamya sama dengan 50% kuat nominal satu elemen, Jumlsh jahitan haruslah tidak kurang dari dua dan dipasang dengan Jarak (spasi) yang sama terhadap titik tengah batang bresing. 15.12.3 Sambungan batang bresing 18.12.31 15.12,.3.2 15.12.33 15.12.3.4 ‘Kuat Perlu: Kuat perlu sambungan bresing (termasuk dalam hal ini ‘sambungan-sambungan balok-ke-kolom yang merupakan_ bagian dari sistem bresing) haruslah diambil sebagai nilai terkecil dari hal- hal berikut: a) Kuat nominal aksial tarik batang bresing yang ditetapkan sebesar RySyAgi ) Gaya pada bresing akibat kombinasi pembebanan (15.3-1) dan (15.3-2), dan gaya pada batang bresing yang merupakan hasil dari kombinasi pembebanan (15.3-1) dan (15.3-2), ©) Gaya maksimum, berdasarkan hasil analisis, yang dapat dipindahkan oleh sistem struktur ke batang bresing. Kuat Tarik: Kuat tarik rencana batang-batang bresing dan sambungannya, berdasarkan kuat batas tarik fraktur pada luas bersih penampang efektif dan kuat geser fraktur yang ditetapkan pada Butir 10, minimal sama dengan kuat perlu pada Butir 15.12.3.1 Kuat Lentur: Pada bidang kris di mana tekuk batang bresing akan terjadi maka kuat lentur rencana sambungan harus 2 1,1RyM » (kuat Jentur nominal yang diharapkan dari batang bresing terhadap sumbu tekuk kritisnya), Pengecualian: Sambungan-sambungan batang bresing yang memenuhi persysratan Butir 15.12.3.2, yang dapat mengakomodasi rotasi inelastis sehubungan dengan deformasi bresing pasca tekuk, dan yang mempunyai kuat rencana minimal sama dengan Ay for (kuat tekan nominal batang bresing), dapat digunakan. Pelat Buhul: Perencanaan pelat buhul harus memperhitungkan pengaruh tekuk 15.12.4 Persyaratan khusus untuk konfigurasi bresing 15.12.41 Bresing Tipe V dan Tipe V Terbalik: Sistem rangka yang menggunakan bresing tipe V dan tipe V terbalik harus memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut: . 145 dari 1831) Kuat rencana batang bresing minimal 1,5 kali beban terfaktor berdasarkan kombinasi pembebanan (6.2-4), (6.2-5), dan (6.2- 6%), 2) Belok yang bersilangan dengan batang bresing harus menerus dari kolom-ke-kolom, 3) Balok yang bersilangan dengan batang bresing harus direncanakan untuk memikul pengaruh semua beban mati dan hidup berdasarkan kombinasi pembebanan (6.2-1) dan (6.2-2), dengan menganggap bahwa batang bresing tidak ada; 4) Sayap-sayap atas dan bawah balok pada ttik persilangan dengan batang bresing harus direncanakan mampu memikul gaya lateral yang besamya sama dengan 2% kuat nominal sayap balok Sy ptyy 15.12.42 Bresing Tipe K: Bangunan dengan menggunakan bresing tipe K tidak diperkenankan kecuali bila memenuhi persyaratan pada Butir 15.125. 15.12.5 Bangunan-bangunan rendah Jika digunakan kombinasi pembebanan (6.2-1) dan (6.2-2) dalam ‘menentukan kuat perlu komponen-komponen struktur dan sambungan maka diijinkan untuk merencanakan SRBKB pada struktur atap dan ‘bangunan dua tingkat atau kurang tanpa persyaratan Khusus pada Butir 15.12.2 sampai dengan Butir 15.12.4 15.13 Persyaratan untuk Sistem Rangka Bresing Eksentrik (SRBE) 15.13.41 Ruang linglaip Pada SRBE ada suatu bagian dari ‘balok yang’ disebut Link dan direncanakan seca khusus, SRBE diharapkan dapat _mengalami deformasi inelastis yang cukup besar pada Link saat memikul gaya- gaya akibat beban gempa rencana. Kolom-kolom, batang bresing, dan bbagian dari balok di luar Link harus direncanakan untuk tetap dalam Keadaan elastis akibat gaya-gaya yang dihasilkan oleh Link pada saat mengalami pelelehan penuh hingga tahap perkerasan regangan kecuali bila diatur lain dalam Butir 15.13. SRBE harus memenuhi ketentuan di bawah ini. 18.13.2 Link Link adalah bagian dati balok yang direncanakan untuk mendisipasi ‘energi pada saat terjadi gempa kuat. 146 dari 18315.13.2.1 Link harus memenuhi perbandingan lebar terhadap tebal sesuai dengan Tabel 15.7-1. 15.13.2.2 Tegangan leleh bahan baja yang digunakan pada Link tidak boleh melebihi 350 MPa 15.43.2.3 Pelat badan dari Link harus berupa pelat tunggal tanpa pelat pengganda dan tanpa penetrasi 15.13.2.4 Kecuali diatur pada Butir 15.13.2.6, kuat geser rencana Link, ¥., harus lebih besar daripada kuat geser perlu ¥,, dengan: V, = kuat geser nominal Link, diambil yang terkecil dari V,, atau 2M ple Vy =06f,(d-2t pty @ =09 € adalah panjang Link.” 15.13.25 Apabila beban aksial terfaktor pada Link, N., tidak melebihi O15Ny, dengan N, = Ag fy, pengaruh gaya aksial pada kuat geser rencana Link tidak perlu diperhitungkan. 15.13.2.6 Apabila beban terfaktor pada Link, N, melebihi 0,15Ny, ketentuan ‘tambahan berikut ini harus dipenubi 1) Kuat geser rencana Link harus ditentukan sebagai nilai terkecil dari $V pq atau 26M pq /e, dengan: Vou = Vp yl INy)? Mp = 118M glI-(N,/¥,)] ¢ =09 2) Panjang Link tidak boleh melebihi: {L15-05p'(4,/4,)L6M, /V, untuk p' (AVA,) 20,3 16M p/¥, untuk p’ (AVA,) <0,3 dengan, Ay = (dy ~2ty Ye p =NM 15.13.2.7 Sudut Rotasi Link adalah sudut inelastis antara Link dan. bagian balok di luar Link pada saat simpangan antar lantai sama dengan simpangan antar lantai rencana, Aw Sudut Rotasi Link tidak boleh melebihi harga-harga berikut: 1) 0,08 radian untuk € <1,6M , /Vp3 147 dari 1832) 0,02 radian untuk € <2,6M , /¥,p; 3) Nilai Sudut Rotasi Link ditentukan dengan interpolasi tinier untuk nilai e yang berada di antara keduanya, 1.13.3 Pengaku Link 15.13.3.1 Di titik pertemuan dengan batang bresing, pada Link harus dipasang pengaku setinggi badan Link dan berada di kedua sisi pelat badan Link. Pengaku tersebut harus mempunyai lebar total tidak kurang dari (6, - 2 14) dan ketebalan yang tidak kurang dari nilai terbesar dari 0,75 1, atau 10 mm, dengan 6, dan t, adalah lebar pelat sayap ddan tebal pelat badan Link 15.13.3.2 Pengaku badan antara harus direncanakan pada Link dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Link dengan panjang <1,6M , /¥, harus direncanakan memiliki pengaku antara dengan spasi tidak melebihi harga-harga berikut: G0r,~—d/5) untuk Sudut Rotasi Link 0,08 radian, atau (62, —d/5) untuk Sudut Rotasi Link < 0,02 radian Interpotasi linier digunakan untuk Sudut Rotasi Link di antara 0,08 radian dan 0,02 radian, 2) Link dengan panjang di antara 2,6M ,/V, dan SM, /V,, harus direncanakan memiliki pengaku antara berspasi 1,56, dari setiap ‘ujung Link; 3) Link dengan panjang di antara 6M,/V,dan 2,6M,/V, » (br + bz) 2 (by- 26) 1,2.0,75 t-atau 10 mm. —— (yang terbesar) Pagal Link lb harus direncanakan memiliki pengaku antara yang memenuhi ketentuan butir 1 dan butir 2 di atas; 4) Link dengan panjang lebih besar dari 5M, /V, tidak ‘memerlukan pengaku antara; 148 dari 1835) Pengaku antara pada Link harus direncanakan setinggi pelat badan. Pengaku Link dengan tinggi profil lebih kecil dari 600 mm hanya diperlukan pada salah satu sisi pelat badan Link. Ketebalan pengaku satu sisi tersebut tidak boleh lebih kecil dari harga terbesar di antara /. atau 10 mm, dan lebamya tidak boleh lebih kecil dari (6, /2-¢,,). Untuk Link dengan tinggi profil lebih besar daripada 600 mm, pengaku antara harus direncanakan pada kedua sisi dari pelat badan Link; 15.13.3.3 Sambungen las sudut yang menghubungkan pengaku dengan pelat badan Link harus mempunyai kuat rencana yang cukup untuk memikul gaya sebesar A, fy, dengan Aw adalah luas penampang pengaku, Kuat rencana las sudut yang menghubungkan pengaku dan pelat sayip Link harus mampu memikul gaya sebesar A,, f, /4 15.43.4 Sambungan Link-ke-kolom Sambungan Link-ke-kolom harus memenuhi persyaratan tambahan sebagai berikut: 15.13.4.1 Sambungan Link-ke-kolom harus direncanakan berdasarkan hasil pengujian siklik yang menunjukkan kemampuan rotasi inelastis 20% lebih besar daripada nilai yang dihitung pada saat terjadinya simpangan antar lantai rencana, Ay. Hasil pengujian kualifikasi harus sesuai dengan ketentuan pada Butir 15.7.2.1 dan Butir 15,7.2.2, kecuali bahwa sudut rotasi inelastis harus ditentukan menurut Butir 15.13.2.7. 15.13.42 Apabila digunakan perkuatan pada sambungan balok-ke-kolom iyjung Link dan keleletn dihindarkan terjadi pada bagian Link vyang diperkuat maka Link boleh dianggap sebagai bagian balok dari ‘wung perkuatan sampai ke sambungan bresing. Bila digunakan Link jenis ini dan panjang Link tidak melebihi 16M, /V, maka pengujian siklik terhadap sambungan yang diperkuat tidak diperlukan bila kuat rencana bagian yang diperkuat dan sambungan balok-ke-kolom lebih besar atau sama dengan kuat perlu yang dihitung berdasarkan keadaan Link yang mengalami pengerasan regangan sesuai dengan Butir 15.13.6.1. Pengaku setinggi pelat badan sesuai Butir 15.13.3.1 harus ditempatkan diperalihan antara Link dan perkuatan, 15.13.5 Pengekang lateral pada Link Pada ujung-ujung Link, pengekang lateral harus ditempatkan pada kedua pelat sayap Link (atas dan bawah). Pengekang lateral tersebut 149 dari 183,harus mempunyai kekuatan rencana sebesar 6% dari kuat nominal pelat sayap Link sebesar Ry f,b tr 15.13.6 Batang bresing dan balok di luar Link 15.13.6.1 Kuat Kombinasi-aksial-dan-tentur perlu batang bresing harus direncanakan berdasarkan gaya aksial dan momen lentur yang ditimbulkan oleh 1,25 kali kuat geser nominal dari Link sebesar 1,25R,¥,, dengan V, ditentukan sesuai dengan Butir 15.13.2. Kuat rencana batang bresing, seperti ditentukan pada Butir 11, harus lebih besar daripada kuat perlu yang disebutkan di atas. 15.13.6.2 Balok di luar Link harus direncanakan memenuhi ketentuan sebagai berikut 1) Kuat perlu balok yang terletak di luar Link harus ditentukan «berdasarkan gaya-gaya yang ditimbulkan oleh paling tidak 1,1 kali kuat geser nominal Link sebesar RyV,,, dengan V, ditentukan sesuai dengan Butir 15.13.2. Kuat rencana balok di luar Link ini dapat ditentukan menggunakan ketentuan kuat rencana yang dihitung berdasarkan Butir 8 dan mengalikannya dengan faktor Ry; 2) Bila diperiukan, balok di tuar Link harus direncanakan menggunakan pengekang lateral untuk menjaga kestabilan balok. Pengekang lateral harus direncanakan pada kedua pelat sayap balok (atas dan bawah), dan masing-masing pengekang lateral harus mempunyai kuat perlu sebesar paling sedikit 2% dari kuat nominal pelat sayap balok sebesar fybyt. 15.13.6.3 Pada sambungan antara batang bresing dan balok diyjung Link, Pertemuan as batang bresing dan as balok harus terletak UO) zy We GAARIS WLC a |eyiuod wyGury uawow jaqruad exBuEs Uva $e weg SARIS WWI eIooww sos08 Supuyp wdnssg yore Uaqon my{wd (2 ‘Bleq SAAS Zlueqeq ymyos jmyrww Buk Buwns vyBuer (| ep 7 tr Teena ERAT Fup spunp waits ‘Cuiaes) gt 9 }smpy_vowow _ymyrud Suneq_wytuer was 82 st (anatis) seg vouow oped oyBoes wage] [NEL susTUEFPU IEF HUMID wUOW WOM BYE ap ete ane aoe ore Cs seer wa UR! sag gE et eS CON.RIS) stn uomtous UNM wyAUES WITS oto FMD, Taaisaag yas fronrp ress, ueqoq‘dexu2, wis tema fsuons wxfuns rymrimow akuresep eped Suni aed lwogeq_imyrwow guysoq sums yp Busou wyPury -gfP2IM OPE ISM HANH weGER Ur 4 fwsisis nye ndumued Sumpurq, deySu9) 2am) ofoq quod Suns wyBuer pyyrMSM yepR BUNK am Jusp_uedurr ofeg vy8uer ueuap ndumuod upus ndumuag Supuic waists edwios wear BPIMed ways IsdEHK: Taping ways “U ‘nynnys Suepeo yeny 10} wep “y “suodsax IseygTPOUL Jop edwes ueqeq jmyWed woIsis “MpRUIS WoIsTS ISeyBISEPY UBPAMfuMuUoU! Tu YEA IP [GEL T-7'ST PALL