Anda di halaman 1dari 1

Rancangan silang/rancangan sama subjek (RCT-cross-over design) Pada rancangan ini setiap subjek akan memperoleh semua bentuk

pengobatan/perlakuan secara selang-seling yang ditentukan secara acak. Untuk menghindari kemungkinan pengaruh obat/perlakuan yang satu dengan yang lainnya, setiap subjek akan memperoleh periode bebas pengobatan (washed-out period) (Gambar 2). Rancangan ini hanya dapat dilakukan untuk penyakit-penyakit yang bersifat kronik dan stabil, seperti misalnya rematoid artritis dan hipertensi. itu sdh bii Uji crossover umumnya digunakan pada pengembangan awal obat, terutama pada Fase I farmakokinetik, bioekuivalensi, proporsionalitas dosis, dan penyesuaian dosis (untuk menyelidiki dosis maksimum yang dapat ditoleransi); dan pada Fase II penelitian farmakodinamik. Perlakuan dengan efek reversible cepat (misalnya: bronkodilator) lebih sesuai untuk penyelidikan dengan desain crossover dibandingkan dengan perlakuan dengan obat-obat dengan efek persisten (misalnya: steroid). Selain itu, desain uji ini lebih dapat diberlakukan untuk penelitian obat dosis tunggal dibandingkan dengan penelitian penggunaan obat jangka panjang berulang. Kelebihan utama dari desain uji crossover adalah desain ini mengevaluasi perbandinganperlakuan pada subjek, sedangkan desain pararel membandingkan perlakuan antar subjek.Sehingga variabilitas data pada uji crossover lebih rendah, yang ditunjukkan data yang lebihrobust dengan interval kepercayaan lebih sempit. Keterbatasan utama dari desain uji crossover adalah kemungkinan munculnya efek bawaan, namun hal ini dapat dihindari dengan memastikanadanya interval washout yang cukup antara periode perlakuan. itu lg smbungannya

b. a. Uji klinis terbuka(open trial) Pada uji klinis terbuka, baik peneliti maupun subyek mengetahui pengobatan yang diberikan. Desain ini seringkali dilakukan untuk penelitian pendahuluan, yang akan dilanjutkan dengan desain acak tersamar ganda, atau apabila secara teknis ketersamaran tidak mungkindilaksanakan. (missal study untuk membandingkan mastektomi sederhana plus radiasi dengan mastektomi radikalpada pengobatan kanker payudara. Tersamar tunggal (single mask) Pada desain ini subyek tidak tahu pengobatan yang diberikan, sedangkan peneliti mengetahuinya. Secara teoritis hal yang sebaliknya juga dapat dilakukan (subyek mengetahui sedangkan dokter tidak), namun hal ini jarang, kerugian pada uji klinis tersamar tunggal adalah seperti pada uji klinis terbuka , terjadinya bias(terutama bias pengukuran)oleh karena peneliti dapat memberikan perhatian lebih pada kelompok perlakuan. c. Tersamar ganda (double mask) Pada desain ini baik peneliti maupun subyek tidak mengetahui pengobatan yang diberikan , hal ini akan mengurangi terjadinya berbagai bias dan dianggap sebagai baku emas untuk uji klinis. d. Triple mask Pada desain ini baik subyek, peneliti, maupun evaluator tidak tahu obat apa yang diberikan. Sebagian ahli tidak mempergunakan istilah ini, meski terdapat tiga komponen ketersamaran, cukup disebut sebagai tersamar ganda saja.

Anda mungkin juga menyukai