Anda di halaman 1dari 0

BAB II

LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Mutu
1
Menurut ISO 8402 (standar internasional mutu), mutu adalah seluruh
karakteristik suatu produk, proses, organisasi, orang, kegiatan ataupun sistem
yang memberikan kemampuan untuk memuaskan kebutuhan tertentu pihak yang
membutuhkannya. Sistem pengendalian mutu sebagai bagian dari proses
manaemen pada dasarnya memberikan a!aban yang akurat terhadap what, who,
how, where, when, dan how many, yaitu"
#. $pa yang dikendalikan
2. Siapa yang mengendalikan
%. &agaimana mengendalikannya
4. 'imana pengendalian dilakukan
(. &erapa sering dikendalikan
). &erapa banyak dikendalikan
2.2. Seven Tools
2
&erikut adalah penelasan tentang seven tools.
#. Strati*ikasi
'igunakan untuk memisahkan kelompok+kelompok data (misalnya, dengan
perubahan, oleh mesin, dengan lini produk, dll) yang dapat di,ampur bersama
sehingga mempunyai gambaran yang lebih elas tentang situasi.
1
Sinulingga, Sukaria. 2008. Pengantar Teknik Industri. -ogyakarta" .raha Ilmu. /al #(8 + #)%
2
http"00images.angely,a200%.multiply.multiply,ontent.,om0atta,hment000S1234$o415o$$'(6
-14#07820tools82091.pd*:nmid;<)#2728# diakses pada 28 =uli 20#%.
Gambar 2.1. Stratifikasi
(sumber: madbardo.blogspot.com)
2. Checksheet
$lat bantu ini sangat tepat digunakan sebagai alat pengumpul data, tetapi tidak
,ukup memenuhi syarat bila digunakan untuk menganalisa data, karena semua
data yang dikumpulkan adalah data *enomena0*akta yang sedang teradi
(berlangsung). Itulah sebabnya dikatakan bah!a checksheet adalah alat bantu
yang digunakan pada saat suatu proses0kegiatan berlangsung. 1ontoh
penggunaan checksheet adalah pengumpulan score pada pertandingan
bulutangkis. Mengingat bah!a checksheet digunakan pada saat proses
berlangsung, maka hal terpenting yang harus menadi perhatian adalah
kerangka *ormulir untuk pengisian data. /endaknya bagan disiapkan
sedemikian rupa, agar pengisian data dapat dilakukan dengan mudah dan ,epat.
Gambar 2.2. Checksheet
(sumber: Goetsch dan Davis (I!")
%. /istogram
'ikenal uga sebagai gra*ik distribusi *rekuensi, salah satu enis gra*ik batang
yang digunakan untuk menganalisa mutu dari sekelompok data (hasil
produksi), dengan menampilkan nilai tengah sebagai standar mutu produk dan
distribusi atau penyebaran datanya. Meski sekelompok data memiliki standar
mutu yang sama, tetapi bila penyebaran data semakin melebar ke kiri atau ke
kanan, maka dapat dikatakan bah!a mutu hasil produksi pada kelompok
tersebut kurang bermutu. Sebaliknya, semakin sempit sebaran data pada kiri
dan kanan nilai tengah, maka hasil produksi dapat dikatakan lebih bermutu,
karena mendekati spect yang telah ditetapkan. $gar histogram memberikan
gambaran yang akurat tentang kondisi hasil produksi, perlu dilakukan
pengolahan data yang akurat terlebih dulu, dimulai dari pengumpulan data,
tidak kurang dari (0 sampel, yaitu umlah yang dianggap dapat memenuhi
populasi yang akan diamati. >engolahan data pada histogram menadi sangat
penting, terutama dalam menentukan besaran nilai tengah (standar) dan
seberapa banyak kelas+kelas data yang akan menggambarkan penyebaran data
yang ter,ipta. Se,ara umum, histogram biasa digunakan untuk memantau
pengembangan produk baru, penggunaan alat atau teknologi produksi yang
baru, memprediksi kondisi pengendalian proses, hasil penualan, manaemen
lingkungan dan lain sebagainya.
Gambar 2.. !ist"gram
(sumber: #$#.%.%!.%&'upload'(iles')&)*kuliah*%+,*bag#.ppt)
4. >areto diagram
'iagram >areto pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli ekonomi dari
Italia, bernama ?il2redo >areto@, pada tahun #8<7 dan kemudian digunakan
oleh 'r. M. =uran dalam bidang pengendalian mutu. $lat bantu ini biasa
digunakan untuk menganalisa suatu *enomena, agar dapat diketahui hal+hal
yang prioritas dari *enomena tersebut. Maka istilah pareto biasanya identik
dengan priority. >rinsip pareto uga dikenal sebagai aturan 80020, yang berarti
808 masalah datang dari 208 sumber masalah yang merupakan penyebab dari
sebagian masalah.
%
Sedangkan untuk prinsip pareto 700%0, berarti 708 masalah
datang dari %08 sumber masalah yang merupakan penyebab dari sebagian
masalah.
'iagram >areto akan dapat memperlihatkan, suatu *aktor merupakan *aktor
yang paling prioritas dibandingkan *aktor+*aktor (minimal 4 *aktor) lainnya,
karena *aktor tersebut berada pada urutan terdepan, terbanyak atau pun
tertinggi pada deretan seumlah *aktor yang dianalisa. Melalui dua diagram
>areto yang diperbandingkan, akan dapat dilihat perubahan seluruh0sebagian
*aktor+*aktor yang sedang diteliti, pada kondisi yang berbeda. 'iagram >areto
uga biasa digunakan untuk dapat menentukanpangkal persoalan@, berdasarkan
analisa yang massi*, dengan mempertimbangkan beberapa sudut pandang.
Misalnya" $da 4 persoalan yang dihadapi, yaitu $, &, 1, '. &ila ditinau dari
*rekuensi keadian, ternyata persoalan 1 yang paling sering teradi, tetapi bila
ditinau dari akibatnya se,ara *inansial, ternyata persoalan $ yang paling
merugikan bila tidak segera diatasi, tetapi bila dilihat dari segi eneri yang
terbuang, mungkin malah persoalan & yang paling menonol. &erdasarkan
tinauan+tinauan inilah, kemudian dapat disimpulkan, manakah dari keempat
*aktor itu, yang akan menadi prioritas persoalan untuk ditindaklanuti.
Gambar 2.#. Diagram Paret"
(sumber: http:''digilib.petra.ac.id)
3
&ester*ield, 'ale /., dkk. Aanpa tahun. Total -uality .anagement. Bnited States o* $meri,a"
>earson 5du,ation International. /al 4)#+4)%.
(. /catter diagram
$lat bantu ini sangat berguna untuk mendeteksi korelasi (hubungan) antara dua
2ariabel (*aktor), sekaligus uga memperlihatkan tingkat hubungan tersebut
(kuat atau lemah). >ada peman*aatannya, scatter diagram membutuhkan data
berpasangan sebagai bahan baku analisisnya, yaitu sekumpulan nilai C sebagai
*aktor yang independen berpasangan dengan sekumpulan nilai y sebagai *aktor
dependen. $rtinya, bah!a setiap nilai C yang didapatkan memberi dampak
pada nilai y. Melalui penggambaran data tersebut dalam scatter diagram, akan
dapat dilakukan analisa lebih lanut, seauhmana antara *aktor C dan y memiliki
korelasi, yang dalam hal ini direpresentasikan sebagai nilai r (rho), yaitu nilai
yang menunukkan tingkat keeratan hubungan antar *aktor tersebut. 'ikatakan
kedua *aktor itu berhubungan sangat erat bila nilai rho mendekati angka D#. 'i
samping itu, uga akan dapat disimpulkan ke,enderungan arah korelasi tersebut
(positi* atau negati*). 4orelasi memiliki ke,enderungan positi* bila setiap
pertambahan *aktor C menyebabkan pertambahan *aktor y, sebaliknya
ke,enderungan negati* bila setiap pertambahan menyebabkan pengurangan
*aktor y. $dapun range nilai koe*isien korelasi adalah"
a. 0 ; Aidak ada korelasi antara dua 2ariabel
b. E 0 F 0,2( ; 4orelasi sangat lemah
,. E 0,2( F 0,( ; 4orelasi ,ukup
d. E 0,( F 0,7( ; 4orelasi kuat
e. E 0,7( F 0,<< ; 4orelasi sangat kuat
*. # ; 4orelasi sempurna
2.$. Scatter Diagram
(sumber: #$#.%.%!.%&'upload'(iles')&)*kuliah*%+,*bag#.ppt)
). Control Chart
Ini adalah sebuah alat bantu berupa gra*ik yang akan menggambarkan stabilitas
suatu proses kera. Melalui gambaran tersebut akan dapat dideteksi apakah
proses tersebut beralan baik (stabil) atau tidak. $lat bantu ini pertama kali
diperkenalkan oleh 3.$. She!hart di Gaboratorium 0ell Telephone.
4arakteristik pokok pada alat bantu ini adalah adanya sepasang batas kendali
(1pper dan 2ower 2imit), sehingga dari data yang dikumpulkan akan dapat
terdeteksi ke,enderungan kondisi proses yang sesungguhnya. >ada dasarnya
alat bantu ini adalah berupa rekaman data suatu proses yang sudah beralan.
&ila data yang terkumpul sebagian besar berada dalam batas pengendalian,
maka dapat disimpulkan bah!a proses beralan dalam kondisi stabil. Aetapi
sebaliknya, bila sebagian besar data menunukkan de2iasi di luar batas kendali,
maka bisa dikatakan proses beralan tidak normal, yang bisa berdampak pada
penurunan mutu produk. Mutu produk yang di,iptakan melalui suatu proses
panang, sesungguhnya tidak pernah bisa terlepas dari 2ariasi, yang dalam hal
ini bisa dibedakan menadi 2 kategori, yaitu"
a. Chance cause, yaitu 2ariasi yang timbul se,ara tidak terduga dan sukar
dikendalikan
b. 3ssignable cause, yaitu 2ariasi yang bisa diperkirakan penyebabnya dan
memungkinkan untuk dilakukan pen,egahan.
1ontrol 1hart sangat berman*aat untuk memonitor proses operasional atau
produksi agar bila teradi suatu penyimpangan dapat segera ditindaklanuti.
Menggunakan alat bantu ini se,ara kontinyu, akan bisa men,egah persoalan
mutu yang berlarut+larut dan ,a,at produk yang berlebihan.
'i ba!ah ini akan dielaskan tentang gra*ik atribut, antara lain"
a. .ra*ik u
.ra*ik u adalah alat statisti, yang digunakan untuk menge2aluasi umlah
rata+rata dari keadian per unit yang dihasilkan oleh sebuah proses. .ra*ik u
dapat diterapkan kepada setiap 2ariable dimana pengukuran kinera yang
tepat adalah suatu hitungan dari seberapa sering keadian tertentu teradi.
Aidak seperti gra*ik p dan np, gra*ik u tidak perlu melibatkan perhitungan
item *isik. .ra*ik u melibatkan menghitung keadian.
Sebagaimana halnya semua gra*ik ,ontrol, gra*iuk u terdiri dari tiga
pedoman" garis tengah, suatu batas kontrol ba!ah, dan suatu batas kontrol
atas. &aris tengah adalah rata+rata hitungan dari keadian per unit dan dua
batas kontrol ditetapkan pada kurang atau lebih tiga standar de2iasi. =ika
proses adalah dalam kontrol statistik, maka sebenarnya semua hitungan
subkelompok akan berada di antara batas kontrol, dan akan ber*luktuasi
se,ara a,ak sekitar baris tengah.

=
=
= =
k
i
i
k
i
n
p
u C2
#
#
#
n
u
u 1C2 % + = dan
n
u
u 2C2 % =
'alam persamaan di atas, n adalah ukuran subkelompok dalam unit. =ika
ukuran subkelompok berbeda, batas ,ontrol uga akan berbeda.
b. .ra*ik ,
Satu ,ara untuk menentukan apakah kumpulan data tertentu sesuai untuk
gra*ik , atau gra*ik np adalah memeriksa persamaan yang digunakan untuk
menghitung baris tengah untuk gra*ik kontrol. =ika unit pengukuran adalah
sama dalam baik pembilang maupun penyebut, maka gra*ik p ditunukkan,
ika tidak gra*ik , ditunukkan.
k
p
c C2
k
i

=
= =
#
#
c c 1C2 % + = dan c c 2C2 % =

Gambar 2.%. Control Chart
(sumber: http:''digilib.petra.ac.id)
7. Ishika!a 'iagram (4ishbone Diagram'Cause and 5((ect Diagram)
Ini adalah satu+satunya alat bantu yang menggunakan data 2erbal
(nonnumerical) atau data kualitati* dalam penyaiannya. $lat bantu ini
menggambarkan tentang suatu kondisi penyimpangan mutu yang dipengaruhi
oleh berma,am+ma,am penyebab yang saling berhubungan. &erbeda dengan
alat+alat bantu lainnya, karena penggunaannya akan lebih e*ekti* bila dilakukan
dalam kelompok. Sehingga alat bantu ini seringkali identik dengan kegiatan
kelompok. 'i samping itu, man*aat optimum diperoleh bila Ishika!a diagram
mampu menampilkan akar+akar penyebab yang sesungguhnya dari suatu
penyimpangan (ketidakbermutuan).
Gambar 2.&. Is'ika(a Diagram
(sumber: http:''digilib.petra.ac.id)
2.. New Seven Tools
4
&erikut adalah penelasan tentang new seven tools.
#. 'iagram $*initas
'iagram ini membebaskan sebuah tim untuk se,ara kreati* membangkitkan
seumlah besar ide dan kemudian se,ara logis mengelompokkan ide tersebut
untuk solusi pemahaman masalah dan terobosan yang mungkin. >rosedur pada
diagram a*initas adalah menerangkan ide dalam kalimat yang lengkap,
brainstorming menggunakan kalimat yang singkat, menempatkan ide pada
kelompok, menggolongkan ide+ide ke dalam kelompok+kelompok yang logis,
dan membuat udul deskripti* singkat untuk setiap kelompok.
4elompok yang besar sebaiknya dibagi ke dalam kelompok yang lebih ke,il
dengan udul yang sesuai. 1atatan yang berdiri sendiri dapat menadi udul
atau ditempatkan dalam kategori yang berbeda. 'iagram a*initas mendorong
kreati2itas kelompok, mendobrak hambatan, mem*asilitasi terobosan, dan
menstimulasi kepemilikan dari proses.
4
&ester*ield, 'ale /., dkk. Aanpa tahun. Total -uality .anagement. Bnited States o* $meri,a"
>earson 5du,ation International. /al 444+4()
Gambar 2.). Diagram Afinitas
(/umber: Dale 6. Total -uality .anagement"
2. 'iagram /ubungan (7elation Diagram)
'iagram hubungan menelaskan hubungan timbal balik antara banyak *aktor
dalam situasi yang kompleks. 'iagram hubungan memungkinkan kelompok
untuk mengklasi*ikasikan hubungan sebab dan akibat antara semua *aktor
sehingga pendorong utama dan hasilnya dapat digunakan untuk
menyelesaikan permasalahan. >rosedur diagram hubungan agak lebih rumit
daripada tools yang sebelumnya, dengan demikian, diagram hubungan akan
lebih terperin,i.
a. 4elompok sebaiknya setuu pada pernyataan isu atau permasalahan.
b. Semua ide atau masalah dari ,ara lain atau dari brainstorming sebaiknya
ditata.
,. 'imulai dengan masalah pertama, HAidak ada rasa hormat terhadap orang
lain@ ($), dan e2aluasi hubungan sebab dan akibat dengan H'ampak
ketidaksadaran@ (&). 'alam situasi ini, masalah & lebih kuat daripada
masalah $, oleh karena itu, panah digambarkan dari masalah & ke masalah
$. Setiap masalah dalam lingkaran masalah dibandingkan pada masalah
$. /anya masalah & dan 5 yang memiliki hubungan dengan masalah $.
Iterasi pertama selesai.
d. Iterasi kedua adalah membandingkan masalah & dengan masalah 1, ', 5,
dan I. Iterasi ketiga adalah membandingkan masalah 1 dengan masalah ',
5, dan I. Iterasi keempat adalah membandingkan masalah ' dengan
masalah 5 dan I. Iterasi kelima adalah membandingkan masalah 5 dengan
masalah I.
e. 'iagram keseluruhan sebaiknya ditinau ulang dan dire2isi ika
diperlukan. $dalah ide yang baik untuk mendapatkan in*ormasi dari orang
lain dalam proses upstream dan downstream.
*. 'iagram dilengkapkan dengan menghitung panah yang masuk dan keluar
dan menempatkan in*ormasi di ba!ah kotak.
Masalah & adalah kendali karena masalah & tidak memiliki panah yang masuk
dan memiliki lima buah panah yang keluar. Masalah & merupakan akar
permasalahan. Masalah dengan umlah arah panah masuk yang terbanyak
adalah masalah 5. Masalah 5 adalah ukuran yang berarti dari kesuksesan.
'iagram hubungan memungkinkan kelompok untuk mengidenti*ikasi akar
permasalahan dari data subekti*, se,ara sistematis mengeksplorasi hubungan
sebab dan akibat, mendorong anggota untuk berpikir se,ara luas, dan
membangun harimoni dan e*ekti2itas kelompok.
%. 'iagram >ohon
Aool ini digunakan untuk mengurangi tuuan yang luas dengan meningkatkan
tingkat detail dalam rangka untuk men,apai tuuan. >rosedur yang pertama
adalah memilih pernyataan tuuan suatu tindakan dari diagram hubungan,
diagram a*initas, brainstorming, pernyataan misi kelompok dan lain
sebagainya. 4edua, dengan brainstorming, pilih udul utama.
Gangkah ketiga adalah membangkitkan tingkat berikutnya dengan
menganalisa udul utama. Aanyakan, H$pakah yang perlu ditangani untuk
men,apai tuuan:@ Blangi pertanyaan ini pada setiap tingkat. Aiga tingkat di
ba!ah tuuan biasanya ,ukup untuk melengkapi diagram dan membuat
penugasan yang sesuai. 'iagram sebaiknya ditinau ulang untuk memastikan
ika tindakan memberikan hasil yang dapat diantisipasi atau ika sesuatu
tera!ab.
'iagram pohon mendorong anggota kelompok untuk berpikir se,ara kreati*,
membuat proyek besar yang dapat dikendalikan dan membangkitkan atmos*er
penyelesaian masalah.
4. 'iagram Matriks
'iagram matriks memungkinkan indi2idual atau kelompok untuk
mengidenti*ikasikan, menganalisa, dan memperkirakan hubungan antara dua
atau lebih 2ariabel. 'ata disaikan dalam bentuk tabel dan dapat obekti* atau
subekti*, yang dapat diberikan simbol dengan atau tanpa nilai+nilai numerik.
-uality 4unction Deployment (9I') adalah ,ontoh yang popular dari
penggunaan diagram matriks. Setidaknya, ada ( bentuk standar dari diagram
matriks, yaitu" bentuk G (2 2ariabel), bentuk A (% 2ariabel), bentuk - (%
2ariabel), bentuk 1 (% 2ariabel), dan bentuk J (4 2ariabel). &ahan diskusi
selanutnya akan dibatasi pada bentuk G.
.ambar mengilustrasikan sebuah diagram matriks menggunakan tuuh alat
manaemen dan peren,anaan. >rosedur diagram adalah pertama kelompok
memilih *aktor yang mempengaruhi ren,ana yang sukses. Selanutnya
memilih bentuk yang sesuai, yang pada kasus ini adalah diagram bentuk G.
Gangkah tersebut diikuti dengan menentukan simbol hubungan. &anyak
simbol dapat digunakan, disediakan diagram yang berisi legenda seperti
ditunukkan pada bagian ba!ah dari ,ontoh. 6ilai numerik kadang+kadang
terkait dengan simbol yang sebelumnya kita gunakan dalam 9I'. Gangkah
terakhir adalah melengkapi matriks dengan menganalisa setiap sel dan
memasukkan simbol yang sesuai.
'iagram matriks se,ara elas menunukkan hubungan dua 2ariabel. 'iagram
matriks mendorong kelompok untuk berpikir dalam hal hubungan,
kekuatannya, dan pola yang lain.
(. Matriks >rioritas
Aools ini memprioritaskan masalah, tugas, karakteristik, dan lain sebagainya,
berdasarkan pada bobot kriteria menggunakan kombinasi dari teknik diagram
pohon dan diagram matriks. Setelah diprioritaskan, keputusan yang e*ekti*
dapat dibuat. Matriks prioritas dibuat untuk mengurangi pilihan kelompok
se,ara rasional sebelum peren,anaan pelaksanaan yang detail teradi. Matriks
prioritas meman*aatkan kombinasi dari diagram matriks dan diagram pohon.
$da #( pilihan pelaksanaan, namun, hanya % yang pertama, dimulai pada
Hsuper2isor kereta@, dan yang terakhir Hpembelian truk@ ditunukkan dalam
diagram pohon. $da 4 kriteria pelaksanaan, ditunukkan pada bagian atas dari
matriks. Matriks prioritas adalah alat yang paling rumit dari pembahasan ini,
oleh karena itu, akan dibuat langkah+langkah untuk membuat ,ontoh dari
matriks prioritas.
a. Susun matriks bentuk G dengan menggabungkan pilihan, yang merupakan
tingkat terendah dari detail diagram pohon dengan kriteria.
b. Aentukan kriteria pelaksanaan menggunakan nominal group techni8ue
(6.A) atau teknik lain yang lebih baik dalam pembobotan kriteria.
Menggunakan 6.A, setiap anggota kelompok menyampaikan kriteria
yang paling penting pada selembar kertas. 'igambarkan pada sebuah
gra*ik, dan anggota kelompok menyerahkan lembaran kertas peringkat
yang lain untuk digambarkan pada gra*ik. 4riteria dengan nilai terbesar
adalah yang paling penting. 4elompok memutuskan berapa banyak
kriteria yang akan digunakan. 'alam pembahasan ini, kelompok
memutuskan untuk menggunakan empat kriteria seperti yang ditunukkan
pada bagian atas matriks.
,. >rioritaskan kriteria menggunakan 6.A. Setiap anggota kelompok
memberi bobot kriteria sehingga total pembobotan sama dengan #.
d. Menggunakan 6.A, peringkat mengurutkan pilihan yang penting dengan
masing+masing kriteria, merata+ratakan hasil, dan menyelesaikan nilai
yang terdekat. =adi, peringkat yang ada sebaiknya dari satu hingga
seumlah pilihan dari masing+masing kriteria. Sebagai ,ontoh, operator
kereta berada di peringkat ke #% untuk pelaksanaan segera.
e. >erhitungkan nilai pilihan yang penting di setiap kriteria dengan
mengalikan peringkat bobot kriteria. >ilihan dengan total terbesar
sebaiknya dilaksanakan dahulu.
). Process Decision Program Chart
>rogram untuk men,apai tuuan tertentu tidak selalu sesuai menurut ren,ana
dan perkembangan yang tidak terduga dapat menyebabkan konsekuensi yang
serius. >ro,ess 'e,ision >rogram 1hart (>'>1) menghindari keutan dan
mengidenti*ikasi kemungkinan penanggulangan.
>rosedur dimulai dengan kelompok menyatakan tuuan, yang meren,anakan
kon*erensi yang sukses. 4egiatan tersebut diikuti oleh tingkat pertama, yang
mempertemukan kegiatan dari registrasi, presentasi, dan *asilitas. /anya
kegiatan presentasi yang diilustrasikan. 'alam beberapa kasus, tingkat kedua
dari detail kegiatan dapat digunakan. Selanutnya, kelompok melakukan
brainstorming untuk menentukan apa yang dapat menyebabkan kesalahan
dalam kon*erensi, dan kemudian ditunukkan pada tingkat Hakibatnya
bagaimana ika@. >enanggulangan dibrainstorming+kan dan ditempatkan
dalam balon pada tingkat terakhir. Gangkah terakhir adalah menge2aluasi
penanggulangan dan memilih salah satu yang optimal dengan menempatkan O
di ba!ahnya. Aempatkan J di ba!ah penanggulangan yang ditolak.
>ada ,ontoh digunakan bentuk gra*ik. >'>1 dapat uga menggunakan bentuk
skema dengan kegiatan yang diabarkan. 4emungkinan dalam persen,
Hakibatnya bagaimana ika@ dapat dimasukkan ke dalam kotak.
>enanggulangan sebaiknya masuk akal. >'>1 sebaiknya digunakan ketika
tugas tersebut baru atau unik, kompleks, atau potesi kegagalan memiliki resiko
yang besar. $lat ini mendorong anggota kelompok untuk berpikir tentang apa
yang dapat teradi pada suatu proses dan bagaimana penanggulangan yang
diambil. >'>1 menyediakan mekanisme untuk se,ara e*ekti* meminimalkan
ketidakpastiaan dalam ren,ana pelaksanaan.
7. 3ctivity 9etwork Diagram
$lat ini memiliki banyak nama yang berbeda dan menyimpang, seperti
program evaluation and review techni8ue (>5KA), critical path method
(1>M), diagram panah, dan activity an node ($O6). 3ctivity 9etwork
Diagram memungkinkan kelompok untuk menad!alkan sebuah proyek
se,ara e*isien. 'iagram menunukkan !aktu penyelesaian, tugas simultan, dan
alur kegiatan kritis. 'i ba!ah ini diberikan prosedur untuk diikuti.
a. 4elompok melakukan brainstorming dan mendokumenkan semua tugas
untuk melengkapi sebuah proyek. Augas ini di,atat pada sebuah ,atatan
sehingga semua anggota kelompok dapat melihatnya.
b. Augas pertama ditempatkan pada bagian pekeraan yang besar.
,. Augas lain yang dapat diselesaikan se,ara simultan ditempatkan di ba!ah.
d. Blangi langkah kedua dan ketiga sampai semua tugas ditempatkan dalam
urutan yang benar.
e. &eri nomor setiap tugas dan gambar hubungan anak panah. Aentukan
!aktu penyelesaian tugas dan tempatkan pada bagian paling ba!ah
sebelah kiri dari kotak. 3aktu penyelesaian di,atat dalam am, hari atau
minggu.
*. Aentukan alur kritis dengan melengkapi keempat kotak yang tersisa di
setiap tugas. Seperti yang ditunukkan gambar di ba!ah ini, kotak
digunakan untuk !aktu mulai paling a!al (5S), !aktu selesai yang paling
a!al (5I), !aktu mulai paling akhir (GS) dan !aktu selesai paling akhir
(GI).
6ilai 5S untuk tugas # adalah 0, dan 5I 4 minggu kemudian menggunakan
persamaan 5I ; 5S D A. 5S untuk tugas 2 adalah 4 minggu, yang sama seperti
5I pada tugas #, 5I untuk tugas 2 adalah 4 D % ; 7. >roses ini diulangi untuk
tugas 4 dan (, yang kemudian didapat total !aktu 2< minggu sampai
penyelesaian dari penga!asan intern. =ika proyek sesuai dengan ad!al, GS
dan GI untuk setiap tugas harus disamakan dengan 5S dan 5I. 6ilai ini dapat
dihitung dengan bekera mundur yaitu dengan mengurangkan !aktu tugas.
Augas %, pelatihan, tidak harus dalam urutan dengan tugas yang lain. Augas %
harus diselesaikan selama #< minggu, karena 5S pada tugas ( adalah #<. Oleh
karena itu, GI untuk tugas % uga #< dan GS adalah #7. >elatihan auditor dapat
dimulai setelah tugas #, yang memiliki nilai 5S adalah 4 dan 5I adalah ).
Selisih dari tugas % sama dengan GS F 5S yaitu #7 F 4 ; #%. =alur kritis adalah
!aktu kumulati* terpanang dari hubungan kegiatan dan teradi ketika selisih
dari setiap tugas adalah nol, yaitu #, 2, 4, dan (.
4euntungan dari activity network diagram adalah"
a. =ad!al yang realistis ditentukan oleh pengguna.
b. $nggota kelompok mengerti aturan dalam ren,ana keseluruhan.
,. 4ema,etan0bottleneck dapat diatasi dan tindakan perbaikan dapat diambil.
d. $nggota kelompok *okus pada tugas kritis.
Bntuk penggunaan alat ini, !aktu tugas harus benar atau ,ukup dekat.
2.#. *TA +Fault Tree Analysis,
$
IA$ (4ault Tree 3nalysis) adalah merupakan teknik keandalan dan analisa
keamanan dan se,ara umum dapat diaplikasikan ke sistem dinamis kompleks.
4ault Tree 3nalysis menyediakan tuuan untuk analisa desain sistem, analisa
model kerusakan sesuai keperluan keamanan dan penyelesaian perubahan L
penambahan sistem. 4ault Tree 3nalysis adalah salah satu metoda analisa resiko
kuantitati* dengan model gra*ik dan logika yang menampilkan kombinasi keadian
yang memungkinkan yaitu rusak atau baik, yang teradi dalam sistem, aplikasinya
dapat men,akup suatu sistem, mesin, eMuipment, dll. $nalisa 4ault Tree
mempunyai nilai penting dalam penyelesaian sebagai berikut"
#. 'apat menganalisa kegagalan sistem se,ara dedukti*.
2. 'apat men,ari aspek+aspek dari sistem yang terlibat dalam kegagalan utama.
%. Membantu pihak manaemen mengetahui perubahan dalam sistem.
4. Membantu mengalokasikan penganalisa untuk berkonsentrasi pada suatu
bagian kegagalan dalam sistem.
5
http"00etd.eprints.ums.a,.id0#)480#0')000200%<.pd* diakses pada 27 =uli 20#%
4ault Tree adalah langkah untuk menganalisis peristi!a.
)
4ault Tree dapat
menarik kesimpulan dari peristi!a atau untuk menemukan dasar, kombinasi
peristi!a. Auuan utamanya adalah untuk mengikuti logika dedukti* peristi!a
mulai dari hal yang menyebabkan kegagalan sampai penemuan tentang
bagaimana tuuan yang paling dasar.
4ault Tree 3nalysis (IA$) merupakan istilah yang ,ukup akrab yang
digunakan sebagai alat praktis untuk penilaian keselamatan, terutama sebagai
re*erensi untuk penilaian risiko yang mungkin mun,ul.
7
IA$ digunakan untuk
menge2aluasi keandalan sistem dengan menyelidiki kegagalan yang mungkin
teradi. Sebuah sistem yang terdiri dari beberapa komponen dapat mengalami
kegagalan parsial ataupun seluruhnya karena kegagalan atau tidak ber*ungsinya
satu atau lebih komponen tergantung pada operasional karakteristik sistem.
Auuan IA$ adalah untuk mengidenti*ikasi proses dengan ,ara menelusuri
penyebab dasar dari sistem yang mengakibatkan kegagalan utama yang teradi
dalam sistem.
Gangkah+langkah untuk melaksanakan 4ault Tree 3nalysis adalah sebagai
berikut "
#. Mengidenti*ikasi top level event
Top level e2ent merupakan keadian terpenting dalam sistem. Output langkah
identi*ikasi top level event adalah memilih top level event yang tepat untuk
dianalisa.
2. Membuat diagram pohon kesalahan atau 4ault Tree
>embuatan diagram pohon kesalahan dilakukan dengan menggunakan
pertimbangan Ishika!a 'iagram atau Cause 5((ect Diagram dan harus
menggambarkan keseluruhan sistem termasuk semua keadian+keadian
tersembunyi. 'iagram pohon kesalahan disusun dengan menggunakan simbol+
simbol 0oolean yang terdiri atas simbol+simbol keadian dan simbol+simbol
6
6aoui, -ahia. 20##. 7eliability and :perating o( the 3synchronous Generating Diesels. $lgeria"
Bni2ersity MNhamed &ougara o* &oumerdes
7
$hmed, KiO!an. 20##. 'esign o* sa*ety+,riti,al systems using the ,omplementarities o* su,,ess
and *ailure domains !ith a ,ase study. South 4orea" 4yung /ee Bni2ersity
hubungan antar keadian yang dapat menyebabkan teradinya gangguan
arlokat.
'iagram pohon kesalahan akan menunukkan semua urutan sebab dan akibat
suatu keadian yang menimbulkan gangguan. Gangkah+langkah membuat
diagram pohon kesalahan adalah sebagai berikut "
a.
b.
,.
4arakterisasi letak kerusakan
>enyusunan Cause 5((ect Diagram gangguan
>enyusunan diagram pohon kesalahan gangguan
Output langkah pembuatan diagram pohon kesalahan adalah mengetahui
keseluruhan keadian yang dapat menyebabkan mun,ulnya gangguan.
%. Menentukan minimal cut+set
Aahap minimal cut+set merupakan langkah untuk memperoleh akar
permasalahan yang menyebabkan mun,ulnya top level event. .inimal cut+set
terdiri atas kumpulan keadian+keadian dasar (basic event) atau kombinasinya
yang akan menyebabkan mun,ulnya top level event ika teradi bersama+sama.
>enentuan minimal cut+set dimulai dari le2el paling tinggi menuu le2el paling
ba!ah (top+down analysis).
Gambar 2.-. ."nt"' Fault Tree Analysis
(sumber: http:''etd.eprints.ums.ac.id'%)&;'%'D)$$$#$$,.pd("
Simbol+simbol IA$ (4ault Tree 3nalysis) dapat dilihat pada Aabel 2.#.
Tabe/ 2.1. Simb"/0simb"/ *TA +Fault Tree Analysis,
Simb"/ 1eterangan
Top 5vent
4eadian pun,ak yang harus
dielaskan lebih rin,i
.erbang OK (Or Gate)
4eadian di atas simbol mun,ul ika
Hinput event@ meskipun hanya salah
satu dapat menyebabkan keadian di
atasnya
Tabe/ 2.1. Simb"/0simb"/ *TA +Fault Tree Analysis, +Lan2utan,
Simb"/ 1eterangan
2ogic gate ($6' Gate)
4eadian di atas simbol mun,ul ika
semua Hinput eventH bersama+sama
menyebabkan keadian di atasnya
Trans(erred 5vent
Segitiga digunakan Hsebagai symbol
trans(er@. .aris dari pun,ak segitiga
menunukkan Htrans(er in@ dan
garis dari samping menunukkan
Htrans(er out@. &iasanya digunakan
untuk menamin bah!a
perkembangan Hsub tree@ ada di
halaman lain atau pada bagian
diagram yang ,o,ok
1ndeveloped 5vent (0asic 5vent)
Suatu keadian yang tidak perlu
diuraikan lagi karena sudah tersedia
in*ormasi yang ,ukup
0asic 5vent
Suatu keadian yang tidak
membutuhkan pengembangan lebih
lanut atau tidak perlu diuraikan
lagi, biasanya berasal dari data
empiris atau analisa *isik kegagalan
Simbol 5lips
Simbol kondisi yang disisipkan di
samping event untuk menunukkan
event itu hanya akan teradi apabila
kondisi tersebut dapat dipenuhi
(sumber: digital*%#!;),+/+!,!#+Identi(ikasi penyebab+.etodologi*#"
2.$. *MEA +Fault Mode and Effect Analysis,
)
IM5$ (4ailure mode and e((ect analysis) adalah metoda untuk
mengidenti*ikasi dan menganalisa potensi kegagalan dan akibatnya yang
bertuuan untuk meren,akan proses produksi se,ara mantap dan dapat
menghindari kegagalan proses produksi dan kerugian yang tidak diinginkan.
1ara kera IM5$"
#. 'engan megidentikasi kegagalan yang mungkin teradi teradi
2. Memberi skala prioritas dari setiap enis kegagalan
%. Melakukan tindakan perbaikan
'ua enis IM5$ yaitu"
#. Design IM5$
$nalisa kegagalan produk selama penggunaan dan akibatnya.
2. Process IM5$
$nalisa enis kegagalan proses produksi dan akibatnya.
Gangkah+langkah dalam pembuatan IM5$ adalah sebagai berikut"
#. Mengidenti*ikasi proses atau produk.
2. Membuat da*tar masalah+masalah potensial yang mun,ul.
%. Memberikan tingkatan pada masalah untuk severity, occurrence dan
detectability.
8
http"00!!!.ibrosys.,om0manaemen+mutu0<+*mea+.html diakses pada 27 =uli 20#%
4. Menghitung risk probability number (K>6) dan menentukan prioritas tindakan
perbaikan.
(. Mengembangkan tindakan untuk mengurangi resiko.
). Skala penilaian untuk perhitungan ini adalah #+#0. >enilaian tergantung dari
proses itu sendiri berada pada tingkat berapa bila diukur dari sisi severity,
occurrence dan detectability.
7. >enilaian severity (S), occurrence (O) dan detectability (') terhadap proses ini
dilakukan se,ara subyekti*, dengan ,ara berdiskusi dengan manaer mutu,
manaer teknis dan customer service.
8. 7isk priority number (K>6) merupakan perkalian dari rating severity (S),
occurrence (O) dan detectability (').
Skala penilaian untuk severity, occurrence dan detectability dapat dilihat
pada Aabel 2.2, Aabel 2.%, dan Aabel 2.4.
Tabe/ 2.2. Ska/a Peni/aian untuk Severity
Rating Severity 3a4a *MEA reventive Maintenance
Rankin
g
Akibat5Effect 1riteria 6erba/ Akibat 3a4a Pr"4uksi
#
Aidak ada
akibat
Aidak mengakibatkan apa+apa,
tidak membutuhkan penyelesaian
>roses berada dalam
kendali tanpa melakukan
penyesuaian peralatan
2
$kibat sangat
ringan
Mesin tetap beroperasi dengan
aman, hanya teradi sedikit
gangguan peralatan yang tidak
berarti. $kibat hanya dapat
diketahui oleh operator yang
berpengalaman
>roses berada dalam
pengendalian, hanya
membutuhkan sedikit
penyesuaian
% $kibat ringan
Mesin tetap beroperasi dengan
aman, hanya ada sedikit gangguan.
$kibat diketahui oleh rata+rata
operator
>roses telah berada di luar
kendali, beberapa
penyesuaian diperlukan
4 $kibat minor
Mesin tetap beroperasi dengan
aman, namun terdapat gangguan
ke,il. $kibat diketahui oleh semua
operator
4urang dari %0 menit
downtime atau tidak ada
downtime sama sekali
( $kibat moderat
Mesin tetap beroperasi normal,
namun telah menimbulkan
beberapa kegagalan produk.
Operator merasa tidak puas karena
tingkat kinera berkurang
%0+)0 menit downtime
Tabe/ 2.2. Ska/a Peni/aian untuk Severity +Lan2utan,
Rating Severity 3a4a *MEA reventive Maintenance
Rankin
g
Akibat5Effect 1riteria 6erba/ Akibat 3a4a Pr"4uksi
)
$kibat
signi*ikan
Mesin tetap beroperasi dengan
aman, tetap menimbulkan
kegagalan produk. Operator
merasa sangat tidak puas dengan
kinera mesin
#+ 2 am downtime
7 $kibat mayor
Mesin tetap beroperasi dengan
aman, tetapi tidak dapat dialankan
se,ara penuh. Operator merasa
sangat tidak puas.
2+4 am downtime
8 $kibat ekstrem
Mesin tidak dapat beroperasi dan
telah kehilangan *ungsi utamanya
4+8 am downtime
< $kibat serius
Mesin gagal beroperasi, serta tidak
sesuai dengan peraturan
keselamatan kera
Gebih besar dari 8 am
downtime
#0 $kibat Mesin tidak layak dioperasikan, Gebih besar dari 8 am
berbahaya
karena dapat menimbulkan
ke,elakaan se,ara tiba+tiba, dan
hal ini bertentangan dengan
peraturan keselamatan kera
downtime
(sumber: pksm.mercubuana.ac.id'new'...modul'#$#!+%,+<#,&&<%)<#&.doc"
Tabe/ 2.. Ska/a Peni/aian untuk !ccurrence
Rating 1e2a4ian +!ccurance, 3a4a *MEA reventive Maintenance
Ranking 1e2a4ian 1riteria 6erba/
Tingkat 1e2a4ian
1egaga/an
P3k
#
/ampir tidak
pernah
4erusakan hampir
tidak pernah teradi
Gebih dari #0000 am
operasi mesin
P 0,((
2 7emote
4erusakan arang
teradi
)00#+#0000 am
operasi mesin
Q 0,((
% Sangat sedikit
4erusakan yang
teradi sangat sedikit
%00#+)000 am
operasi mesin
Q 0,78
4 Sedikit
4erusakan yang
teradi sedikit
200#+%000 am
operasi mesin
Q 0,8)
( Kendah
4erusakan yang
teradi pada tingkat
rendah
#00#+2000 am
operasi mesin
Q 0,<4
) Medium
4erusakan yang
teradi pada tingkat
medium
40#+#000 am operasi
mesin
Q #,00
7 $gak tinggi
4erusakan yang
teradi agak tinggi
#0#+400 am operasi
mesin
Q #,#0
8 Ainggi 4erusakan yang ##+#00 am operasi Q #,20
teradi tinggi tinggi
< Sangat tinggi
4erusakan yang
teradi sangat tinggi
2+#0 am operasi
mesin
Q #,%0
#0 /ampir selalu
4erusakan selalu
teradi
4urang dari 2 am
operasi mesin
Q #,)7
(sumber: pksm.mercubuana.ac.id'new'...modul'#$#!+%,+<#,&&<%)<#&.doc"
Tabe/ 2.#. Ska/a Peni/aian untuk "etecta#ility
Rating Deteksi +"etection, 3a4a *MEA reventive Maintenance
Ranking Akibat 1riteria 7erba/
# /ampir pasti
>era!atan pre2enti* akan selalu mendeteksi
penyebab potensial atau mekanisme kegagalan
dan mode kegagalan
2 Sangat tinggi
>era!atan pre2enti* memiliki kemungkinan
sangat tinggi untuk mendeteksi penyebab
potensial atau mekanisme kegagalan dan mode
kegagalan
% Ainggi
>era!atan pre2enti* memiliki kemungkinan
tinggi untuk mendeteksi penyebab potensial atau
mekanisme kegagalan dan mode kegagalan
4 .oderately high
>era!atan pre2enti* memiliki kemungkinan
Hmoderately high@ untuk mendeteksi penyebab
potensial atau mekanisme kegagalan dan mode
kegagalan
( .oderate
>era!atan pre2enti* memiliki kemungkinan
Hmoderate@ untuk mendeteksi penyebab
potensial atau mekanisme kegagalan dan mode
kegagalan
) Kendah >era!atan pre2enti* memiliki kemungkinan
rendah untuk mampu mendeteksi penyebab
potensial atau mekanisme kegagalan dan mode
kegagalan
7 Sangat rendah
>era!atan pre2enti* memiliki kemungkinan
sangat rendah untuk mampu mendeteksi
penyebab potensial kegagalan dan mode
kegagalan
Tabe/ 2.#. Ska/a Peni/aian untuk "etecta#ility +Lan2utan,
Rating Deteksi +"etection, 3a4a *MEA reventive Maintenance
Ranking Akibat 1riteria 7erba/
8 7emote
>era!atan pre2enti* memiliki kemungkinan
Hremote@ untuk mampu mendeteksi penyebab
potensial atau mekanisme kegagalan dan mode
kegagalan
< =ery remote
>era!atan pre2enti* memiliki kemungkinan
Hvery remote@ untuk mampu mendeteksi
penyebab potensial atau mekanisme kegagalan
dan mode kegagalan
#0 Aidak pasti
>era!atan pre2enti* akan selalu tidak mampu
untuk mendeteksi penyebab potensial atau
mekanisme kegagalan dan mode kegagalan
(sumber: pksm.mercubuana.ac.id'new'...modul'#$#!+%,+<#,&&<%)<#&.doc"

Anda mungkin juga menyukai