Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
LINGKUNGAN
AGENT
HOST
HUMOR
SELULER
Sel B Imunoglobin
Sel T Th Ts Tc Tdth
CINCIN WALDAYER
Merupakan sistim imun spesifik. Mengitari bagian awal (pintu masuk) saluran pencernaan dan pernafasan, yang setiap saat kontak dengan agent. Tonsil & adenoid sebagai komponen utamanya. Cincin Waldayer mempunyai keunikan-keunikan, khususnya tonsil dan adenoid. Keunikan ini ada kaitannya dengan fungsinya sebagai daya pertahanan tubuh. Dalam kondisi yang tidak fisiologis keunikan ini justru mempermudah organ tersebut menjadi organ yang merugikan bahkan berbahaya untuk tubuh. Dalam suatu kondisi ttt diperlukan pengangkatan tonsil dan adenoid (Tonsiloadenoidektomi =TA).
FAKTOR HISTOLOGIS
Ada lipatan mukosa kripta (pada tonsil bercabang-cabang). Epitel kripta mempunyai daya adesip > epitel lainnya. Epitel kripta satu lapis. Epitel kripta mempunyai pori-pori halus. Lapisan mukous bersifat membantu menempelkan agen pada epitel. Agen lebih gampang menempel terutama di kripta.
FISIOLOGI IMUNITAS Jasad renik dimakan makrofaag, dengan bantuan MHC-1 kontak dengan T8 (setotoksik). Dengan bantuan MHC-2 kontak dengan T4 yang menghasilkan IL-2 dan menimbulkan proliferasi serta transformasi sel B. Transformasi dan proliferasi juga terjadi melalui aktivasi IL-1 makrofaag
FISIOIGI IMUNITAS
Jasad renik dimakan makrofaag (sitotoksik).
IL-1 T4 IL-2 Sel B berproliferasi bertransformasi
MHC-I
T8
MHC-II
INDIKASI ADENOIDEKTOMI
Adenoiditis khronis Adenoid hipertropi.
INDIKASI TONSILEKTOMI
A. Aspek Pembesaran Tonsil
B.
Aspek Tonsil sebagai Fokal Infeksi 1. Tonsilitis khronis dengan eksaserbasi akut 3 kali setahun. 2. Tonsilitis khronis dengan sakit menelan 4 sampai 6 kali dalam setahun. 3. Tonsilitis khronis dengan komplikasi dekat. 4. Tonsilitis khronis dengan komplikasi jauh. 5. Tonsilitis khronis sebagai karier difteri. 6. Tonsilitis khronis swab di dapat streptokokus beta hemalitikus. 7. Tonsilitis khronis dengan otitis media yang berulang.
8. Tonsilitis khronis dengan tubair katar yang berulang. 9. Tonsilitis khronis dengan pembesaran kelenjar limfe leher. 10. Tonsilitis khronis dengan tuberkolous limfadenitis. 11. Tonsilitis khronis dengan kasus-kasus alergi. 12. Tonsilitis khronis dengan infeksi saluran nafas atas yang berulang. 13. Tonsilitis khronis dengan rencana untuk pemeriksaan PA. 14. Tonsilitis khronis dengan pertumbuhan anak yang tergangguan.
Keganasan.
1. Tonsil dengan ulkus tak ada kemajuan dengan terapi konvensional. 2. Tonsil dengan pembesaran yang unilateral
KOMPLIKASI TONSILEOADENOIDEKTOMI Sama seperti pembedahan lainnya A. Komplikasi anestesi. B. Komplikasi pedahan yang meliputi : 1. Pendarahan saat atau setelah operasi. 2. Suara nasal a. Beberapa hari setelah operasi. b. Permanen. 3. Sinekia pilar tonsil dengan ovula.
4. 5. 6. 7. 8. 9.
Aspirasi darah ke paru. Reflek vagus. Bakteremia. Trauma pada gigi. Pembengkakan pada lidah. Trauma pada ovula, palatum mole dan dinding faring.
INDIKASI KONTRA TONSILOADENOIDEKTOMI Umur < 3 tahun. Sedang eksaserbasi akut/akut. Radang akut sekitar tonsil. Epidemi polio. Gangguan faal hemostasis. Penyakit sistemik yang belum terkontrol.
KESIMPULAN
1. Tonsil dan adenoid merupakan bagian dari
cincin Waldayer sebagai daya pertahanan tubuh yang memiliki keunikan secara topografis, histologis dan fisiologis. 2. Keunikan tersebut dalam berbagai keadaan justru menyebabkan kecendrungan menimbulkan resiko berupa obstruksi dengan bermacam dampak dari ringan sampai berat, dan lebih mudahnya menjadi sarang kuman dengan komplikasi ringan sampai fatal.
diindikasikan bila organ tersebut melalui pendekatan klinis, telah mengganggu fisiologis tubuh secara lokal atau sistemik, akibat pembesaran, fokal infeksi, dan proses keganasan.