Anda di halaman 1dari 15

KARYA TULIS ILMIAH

Pengaruh Headset terhadap Fungsi Telinga

MUH. WISNU FIRMAN E1D1 12 007

PROGRAM STUDI S-1 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HALUOLEO 2013

KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanahu wataala, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Pengaruh Headset terhadap Fungsi Telinga. Penulisan makalah ini adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Bahasa Indonesia. Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangankekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang penulis dimiliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan tugas berikutnya. Demikian makalah ini penulis susun. Semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.Sekian dan terima kasih.

Kendari,

Juni 2013

Penulis

ii

DAFTAR ISI
Halaman Judul ........................................................................................................... i Kata Pengantar .......................................................................................................... ii Daftar Isi .................................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................1 1.1.Latar Belakang ....................................................................................................1 1.2.Rumusan Masalah ..............................................................................................3 1.3.Tujuan ..................................................................................................................3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...........................................................................................4 2.1. Pengertian Headset ..............................................................................................4 2.2.Pengertian Telinga ...............................................................................................4 BAB III PEMBAHASAN .......................................................................................................6 3.1. Pengaruh Headset terhadap Telinga ....................................................................6 3.2. Bahaya Headset terhadap Telinga .......................................................................6 3.3. Penggunaan Efektif dan Efisien terhadap Headset ............................................. 8 BAB IV PENUTUP .................................................................................................................11 4.1. Kesimpulan .........................................................................................................11 4.2. Saran ....................................................................................................................11 Daftar Pustaka ............................................................................................................12

iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Pada era globalisasi seperti sekarang ini, headphone atau earphone atau headset menjadi tidak asing lagi bagi manusia. Headphone adalah sepasang kecil pengeras suara yang dirancang untuk diadakan di tempat dekat dengan pengguna telinga . Headphone memiliki kabel yang memungkinkan mereka untuk terhubung ke sumber sinyal audio seperti amplifier , radio , CD player , atau pemutar media portabel . Mereka juga dikenal sebagai stereophones atau, bahasa sehari-hari, kaleng. Yang di-telinga versi dikenal sebagai earphone atau speaker mini. Dalam konteks telekomunikasi , istilah headset digunakan untuk menggambarkan kombinasi headphone dan mikrofon .

Brandes radio headphone, sekitar tahun 1920.

Headphone berasal dari lubang suara, dan merupakan satu-satunya cara untuk mendengarkan sinyal audio listrik sebelum amplifier dikembangkan. Set benar-benar sukses pertama dikembangkan oleh Nathaniel Baldwin , yang membuat mereka dengan tangan di dapur dan menjualnya ke Angkatan Laut Amerika Serikat .

Headphone Sangat sensitif seperti yang diproduksi oleh Brandes sekitar tahun 1919 yang biasa digunakan untuk pekerjaan radio awal. Headphone ini digunakan awal bergerak driver besi , baik tunggal berakhir atau angker seimbang.

Persyaratan untuk sensitivitas tinggi berarti tidak ada redaman digunakan, sehingga kualitas suara yang mentah. Mereka juga memiliki kenyamanan yang sangat miskin dibandingkan dengan jenis modern, biasanya memiliki bantalan dan tidak terlalu sering memiliki kekuatan penjepit yang berlebihan di kepala. Mereka impedansi bervariasi; headphone digunakan dalam pekerjaan telegraf dan telepon memiliki impedansi 75 ohm. Mereka digunakan dengan radio nirkabel awal harus lebih sensitif dan dibuat dengan bergantian lebih dari kawat halus; impedansi dari 1.000 sampai 2.000 ohm adalah umum, yang cocok set kedua kristal dan penerima triode.

Dalam radio bertenaga awal, headphone adalah bagian dari tabung vakum piring sirkuit dan memiliki voltase yang berbahaya di atasnya. Ini biasanya terhubung langsung ke terminal positif baterai tegangan tinggi, dan terminal baterai lainnya itu aman dibumikan. Penggunaan sambungan listrik telanjang berarti bahwa pengguna dapat terkejut jika mereka menyentuh headphone koneksi telanjang sambil menyesuaikan headset tidak nyaman.

Sennheiser HD555 headphone, yang digunakan dalam produksi audio lingkungan

Headphone dapat digunakan baik dengan peralatan tetap seperti CD atau DVD player , home theater , komputer pribadi dan dengan perangkat portabel (misalnya digital audio player / mp3 player , ponsel , dll). tanpa kabel headphone tidak terhubung melalui kawat, menerima sebuah radio atau inframerah sinyal dikodekan menggunakan radio atau link transmisi inframerah, seperti FM , Bluetooth atau Wi-Fi . Ini didukung sistem penerima yang headphone hanya komponen. .

Headphone kabel dihubungkan ke sumber audio. Konektor yang paling umum adalah 6.35mm ( ") dan 3.5mm konektor TRS dan soket . Konektor 6.35mm lebih besar cenderung ditemukan di rumah lokasi tetap atau peralatan profesional. Sony memperkenalkan, lebih kecil dan sekarang banyak digunakan, 3.5mm "minijack" konektor stereo pada tahun 1979, mengadaptasi tua monophonic konektor 3.5mm untuk digunakan dengan nya Walkman portabel stereo tape. Konektor 3.5mm tetap konektor umum untuk aplikasi portabel hari ini. Adapter tersedia untuk mengkonversi antara perangkat 6.35mm dan 3.5mm. Namun, menjadi kontroversi bahwa headset menyebabkan bahaya terhadap telinga kita. Maka dari itu penulis ingin membahas dari bahaya tersebut. 1.2.Rumusan Masalah Adapun masalah yang akan dibahas adalah: Apakah pengaruh headset terhadap telinga? Bagaimana menggunakan headset secara cermat dan hemat?

1.3.Tujuan Adapun tujuan yang akan diperoleh yaitu: Kita dapat mengetahui pengaruh headset terhadap telinga. Kita dapat menggunakan headset secara baik dan cermat serta sehat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1.Pengertian Headset Pada saat sekarang ini earphone dan headset sangat sering digunakan oleh manusia, karena earphone dan headset berfungsi sebagai mendengarkan suara lebih baik. Adapun pengertian earphone adalah sepasang pengeras suara kecil yang digunakan sangat dekat dengan telinga. Dan headset adalah gabungan antara headphone dan mikrofon. Alat ini biasanya digunakan untuk mendengarkan suara dan berbicara dengan perangkat komunikasi atau komputer.

Menurut

Wikipedia

dalam

halaman

http://id.wikipedia.org/wiki/penyuarakuping diakses pada selasa, 11 Juni 2013 pukul 21.13 WITA mengatakan bahwa : Penyuara kuping (bid. Fisika dan Elektronika) atau fon telinga (bid. Elektronika) atau peranti dengar (bid. Komunikasi Massa) atau pelantang telinga (bid. Umum) adalah sepasang pengeras suara kecil yang digunakan sangat dekat dengan telinga.

Headset adalah headphone dikombinasikan dengan mikrofon, atau satu headphone dengan mikrofon. Headset menyediakan fungsionalitas setara dengan handset telepon dengan tangan-operasi bebas. Headset biasanya hanya memiliki satu pembicara seperti telepon, tapi juga datang dengan speaker untuk kedua telinga. Mereka memiliki banyak kegunaan, termasuk dalam call center dan lainnya telepon-intensif pekerjaan dan bagi siapa pun yang ingin memiliki kedua tangan gratis selama percakapan telepon.

2.2.Pengertian Telinga Telinga merupakan organ untuk pendengaran dan keseimbangan, yang terdiri dari telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam.Telinga luar menangkap gelombang suara yang dirubah menjadi energi mekanis oleh telinga tengah.

Telinga tengah merubah energi mekanis menjadi gelombang saraf, yang kemudian dihantarkan ke otak. Telinga dalam juga membantu menjaga keseimbangan tubuh.

Menurut

Wikipedia

dalam

halaman

http://id.wikipedia.org/wiki/telinga

diakses pada selasa, 11 Juni 2013 pukul 21.13 WITA mengatakan bahwa : Telinga merupakan sebuah organ yang mampu mendeteksi/mengenal suara & juga banyak berperan dalam keseimbangan dan posisi tubuh. Telinga pada hewan vertebrata memiliki dasar yang sama dari ikan sampai manusia, dengan beberapa variasi sesuai dengan fungsi dan spesies. Setiap vertebrata memiliki satu pasang telinga, satu sama lainnya terletak simetris pada bagian yang berlawanan di kepala, untuk menjaga keseimbangan dan lokalisasi suara.

Adapun proses mendengar pada telinga kita adalah: Telinga dapat mendengar jika ada gelombang suara, gelombang suara akan dikumpulkan oleh daun telinga, kemudian disalurkan ke saluran telinga luar. Gelombang suara akan menggetarkan membran timpani dan diteruskan ke dalam telinga tengah melalui tulang-tulang pendengaran. Selanjutnya getaran diteruskan ke telinga dalam melalui tingkap oval dan menggetarkan cairan perilimfe yang terdapat di dalam skala vestibuli. Getaran cairan itu akan menggetarkan membran Reissner dan cairan endolimfe dalam skala media, membran basilaris. Saat membran basilaris bergetar akan menggerakkan sel-sel rambut dan ketika sel-sel rambut menyentuh membran tektorial maka terjadi impuls yang akan dikirim ke saraf otak VIII lalu ke korteks otak bagian pendengaran untuk diinterpretasikan.

BAB III PEMBAHASAN


3.1.Pengaruh Headset terhadap Telinga Headset atau Earphone telah menjadi bagian dari kehidupan generasi saat ini karena merupakan cara yang trendi untuk membuat perjalanan panjang atau melelahkan sebagai perjalanan yang menyenangkan. Earphone dapat digunakan dengan sejumlah gadget seperti pemutar MP3, ponsel, dll. Tidak diragukan lagi bahwa earphone aman digunakan, tetapi bahkan earphone terbaik dapat melibatkan kerusakan telinga dan resiko gangguan pendengaran. Kebiasaan mendengarkan portable music player (PMP), seperti MP3 player, bisa membuat telinga cedera. Itu terjadi jika kita terlalu sering memakai earphone atau headphone atau headset bervolume tinggi. Berdasarkan penelitian, efek buruk datang jika menggunakan earphone selama lima jam dalam seminggu. Dampaknya adalah kerusakan permanen pada telinga. Kemungkinan terbesar hal itu terjadi pada usia muda. Saat ini mungkin dampaknya belum terlihat, namun kelak akan terasa. Mendengarkan pemutar musik personal secara reguler dalam volume tinggi ketika muda sering kali tidak berdampak pada pendengaran. Namun, kelak kemampuan mendengar bisa menghilang, jelas salah seorang peneliti pada International Herald Tribune.

3.2. Bahaya Headset terhadap telinga Beberapa dampak yang ditimbulkan headset bervolume tinggi terhadap telinga: 1. Kerusakan permanen pada telinga Hal ini terjadi bila telinga sudah tidak kuat lagi menanggung beban suara keras dari earphone yang langsung terhubung dengan lubang telinga. Biasanya hal ini terjadi pada mereka yang masih berusia muda atau remaja.

2. Kehilangan pendengaran di usia 20-an Berdasarkan penelitian, efek penggunaan earphone atau headset yang berlebih ini memang tidak akan langsung terasa. Kerusakan akibat penggunaan headset atau earphone yang berlebihan ini akan muncul secara perlahan, biasanya efek akan

mulai terasa di usia 20-an. Di usia itu, si penderita akan mulai kehilangan pendengarannya

3. Kerusakan otak Gelombang elektromagnetik akibat earphone atau headset ini diduga berpengaruh terhadap listrik otak. Terbukti gelombang elektromagnetik ini berpengaruh pada listrik otak pada tikus. Namun, hingga saat ini belum diketahui seberapa besar efek dari gelombang elektromagnetik itu pada otak manusia. Tapi yang jelas kita harus tetap waspada.

4. Ambang pendengaran Paparan musik dengan earphone atau headset dapat mempengaruhi ambang pendengaran manusia, terutama bila dilakukan dengan volume keras dan dalam jangka waktu lama. Secara perlahan efek ini akan mengarah pada gangguan pendengaran secara permanen. Saat ini mungkin dampaknya belum terlihat, namun kelak akan terasa. Mendengarkan pemutar musik personal secara reguler dalam volume tinggi ketika muda sering kali tidak berdampak pada pendengaran. Namun, kelak kemampuan mendengar bisa menghilang, jelas salah seorang peneliti pada International Herald Tribune. Pernyataan itu diberikan sembilan peneliti dari Committee on Emerging and Newly Identified Helat Risks. Bahkan, mereka juga menyatakan bahwa resiko kehilangan pendengaran akan didapatkan di pertengahan usia 20-an. Bagaimanapun, mendengarkan musik melalui media portabel juga menimbulkan dampak lain. Musik bisa mengisolasi pendengarnya dari khalayak ramai. Ketika mengemudi, musik dapat meningkatkan risiko hilangnya pendengaran terhadap situasi sekitar. Penyebab gangguan pendengaran memang beragam. Karenanya menggunakan earphone atau headset ini sesuai kebutuhan saja. Mengenai tingkat suara, suara tingkat ringan untuk dewasa berada antara 25 hingga 40 desibel, sedangkan anak-anak 20 hingga 40 desibel. Bertingkat semakin tinggi hingga suara terberat berkualitas 90 desibel atau lebih yang masih dapat didengar. Sejumlah peneliti menganjurkan semua perangkat suara yang

menggunakan headset atau earphone untuk tidak melebihi batas 100 desibel. Mengingat suara yang ada di luar headset juga bisa berpengaruh pada pendengaran manusia. Seringkali orang-orang menggunakan earphone pada tempat-tempat yang ramai seperti stasiun kereta, terminal bus, jalan raya, dan lainnya, sehingga tanpa sadari cenderung untuk meningkatkan volume earphone lebih keras lagi. Beberapa cara untuk mengurangi kerusakan pendengaran adalah dengan mengurangi volume suara dan mengurangi waktu untuk mendengarkan dengan earphone. Saran lainnya untuk mengurangi efek samping misalnya menggunakan headphone yang besar (tipe yang lama), sehingga suara lebih terdistribusi dan lebih menutup suara bising dari luar dibandingkan earphone yang kecil. Tipe earbuds yang kecil mempunyai speaker kecil dengan volume besar yang diletakan di lubang telinga sudah pasti memberikan efek lebih besar pada pendengaran dibandingkan dengan headphone yang hanya ditempel pada telinga luar

3.3.Penggunaan efektif dan efesien terhadap headset Beberapa cara untuk mengurangi kerusakan pendengaran adalah : dengan mengurangi volume suara dan mengurangi waktu untuk mendengarkan dengan earphone atau headset. Namun seringkali juga orang-orang menggunakan headset atau earphone pada tempat-tempat yang ramai seperti stasiun kereta, terminal bus ,dsb, jadinya tanpa sadar cenderung untuk meningkatkan volume earphone lebih keras lagi. Beberapa saran untuk mengurangi efek samping misalnya menggunakan headphone yang besar (tipe yang lama), sehingga suara lebih terdistribusi dan lebih menutup suara bising dari luar dibandingkan earphone yang kecil. Tipe earbuds yang kecil mempunyai speaker kecil dengan volume besar yang diletakan di lubang telinga sudah pasti memberikan efek lebih besar pada pendengaran dibandingkan dengan headphone yang hanya ditempel pada telinga luar. Agar tidak berbahaya untuk kesehatan, berikut ada beberapa tips penggunaan earphone yang aman:

1. Pilihlah earphone yang paling cocok dengan telinga Sebelum membeli earphone, kita bisa memilihnya terlebih dahulu. Apakah earphone itu nyaman atau tidak saat digunakan sehingga tidak membuat daun telinga kamu sakit dan lecet.

2. Jangan pasang volume pada maksimal Jangan sekali-kali mendengarkan musik dengan earphone di volume suara yang tinggi atau keras. Karena hal itu hanya akan merusak fungsi pendengaran. Dimana frekuansi lazim di dengar manusia sebenarnya berkisar 20 Hz sampai 20 KHz, meski ada beberapa yang berfrekuensi di atas itu.

3. Gunakan earphone sesuai kebutuhan Gunakanlah earphone dengan waktu yang wajar. Kita bisa mengistirahatkan telinga antara setengah sampai 1 jam. Apabila kamu menggunakan earphone secara terus menerus, tidak menutup kemungkinan telinga kamu akan mengalami rusak permanen.

4. Jangan gunakan di tempat bising (ribut/ramai) Dianjurkan untuk earphone di tengah tidak mendengarkan musik Karena ada menggunakan akan

keramaian.

kemungkinan

meningkatkan volume agar tidak terganggu oleh kebisingan itu. Padahal hal itu akan membuat pendengaran mengalami kerusakan.

5. Jangan dipasang terlalu rapat Untuk mengurangi tegangan pada gendang telinga, sebaiknya tidak menutup telinga terlalu rapat saat menggunakan earphone. Jika terlalu rapat itu akan menambah beban pada gendang telinga dan bisa saja telinga akan menjadi sakit dan kepala menjadi pusing. Karena saat menutup telinga dengan earphone terlalu rapat, maka lubang telinga akan hampa udara dan dapat mengganggu pendengaran.

10

6. Pilih earphone yang mempunyai banyak fasilitas untuk melindungi telinga Kita bisa memilih earphone dengan berbagai keunggulan. Misalnya earphone yang ada lapisan seperti lensa pada ujung earbundnya. Lapisan itu juga berguna untuk meredam gelombang tekanan pada gendang telinga. Jadi, cermatlah dalam memilih earphone atau headset.

11

BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian, efek buruk datang jika menggunakan earphone atau headset selama lima jam dalam seminggu. Dampaknya adalah kerusakan permanen pada telinga. Kemungkinan terbesar hal itu terjadi pada usia muda. Sembilan peneliti dari Committee on Emerging and Newly Identified Helat Risks. Bahkan, mereka juga menyatakan bahwa risiko kehilangan pendengaran akan didapatkan di pertengahan usia 20-an. Beberapa tips penggunaan earphone yang aman: 1. Pilihlah earphone yang paling cocok dengan telinga 2. Jangan pasang volume pada maksimal 3. Gunakan earphone sesuai kebutuhan 4. Jangan gunakan di tempat bising (ribut/ramai) 5. Jangan dipasang terlalu rapat 6. Pilih earphone yang mempunyai banyak fasilitas untuk melindungi telinga.

4.2.Saran Pada para pengguna earphone atau headset disarankan sebaiknya menggunakan earphone atau headset sesuai dengan kebutuhan saja, jangan terlalu lama dan sering menggunakannya agar kesehatan telinga tidak terganggu sistem pendengarannya.

12

DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2011. Cara Mengguakan Earphone yang Aman Untuk Kesehatan.http://ciricara.com/2011/12/30/ciricara-cara-menggunakanearphone-yang-aman-untuk-kesehatan/. Diakses pada Selasa, 28 Mei 2013 pukul 23.12 WITA. Wikipedia.2013. Headset.http://en.wikipedia.org/wiki/Headset_%28audio%29 http://id.wikipedia.org/wiki/telinga. Diakses pada selasa, 28 Mei 2013 pukul 23.30 WITA. Wikipedia.2013. Penyuara Kuping.http://id.wikipedia.org/wiki/penyuarakuping Diakses pada selasa, 11 Juni 2013 pukul 21.13 WITA. Anonim. 2009.. Pengertian Telinga.http://sutrisno09.blogspot.com/2009/03/telinga-pengertian-telingalokasi-dan.html. Diakses pada selasa, 28 Mei 2013 pukul 22.50 WITA. Karlina.2012. Sejarah Headphone.http://karlinnaa.blogspot.com/2012/04/sejarah-headphone.html. Diakses pada selasa, 28 Mei 2013 pukul 23.10 WITA. Hartanti Meilany. 2013. Pengaruh Headset terhadap Telinga.http://meilanyhartanti.blogspot.com/2013/01/karya-ilmiah-pengaruhheadset-terhadap.html. Diakses pada selasa 28 Mei 2013 pukul 23.00 WITA. Anonim.2011. Sejarah Headphone Pertama ditemukan. http://us.log.viva.co.id/news/read/259205-sejarah-headphone-pertamaditemukan. Diakses pada selasa, 28 Mei 2013 pukul 23.10 WITA. Anonim.2012. Pengaruh Memakai Headset dan Earphone pada Telinga.http://nurhayatinusaibah.blogspot.com/pengaruh-memakaiheadsetearphone-pada.html. Diakses pada selasa 11 Juni 2013 pukul 21.01 WITA.

Anda mungkin juga menyukai