Anda di halaman 1dari 2

EPIDEMIOLOGI Gangguan konversi bukanlah penyakit yang umum ditemukan dalam masyarakat.

Tetapi juga gangguan konversi ini tidak jarang ada dalam kasus-kasus psikiatri. Prevelensinya hanya 1 berbanding 10.000 kasus dalam populasi. Dalam beberapa referensi bisa terlihat bahwa ada peningkatan yang tajam dalam kasus-kasus gangguan konversi yang dilaporkan, dan menambah kesadaran para ahli dalam menegakkan diagnosis, menyediakan kriteria yang spesifik, dan menghindari kesalahan diagnosis antara disosiatif identity disorder, schizophrenia atau gangguan personal (Hadisukanto, 2010 ; Harold,1997) . Orang-orang yang umumnya mengalami gangguan konversi ini sangat mudah dihipnotis dan sangat sensitive terhadap sugesti dan lingkungan budayanya,namun tak cukup banyak referensi yang membetulkan pernyataan tersebut (Galder,2005). Dalam beberapa studi, mayoritas dari kasus gangguan konversi ini mengenai wanita 90% atau lebih, Gangguan konversi bisa terkena oleh orang di belahan dunia manapun, walaupun struktur dari gejalanya bervariasi ( Hadisukanto, 2010). Beberpa studi sebelumnya menunjukkan bahwa gejala konversi relatif umum. (1968) temuan Farley et al dalam studi 100 ibu yang memiliki anak yang baru lahir menunjukkan prevalensi hingga 33%. Engl (1983) memperkirakan bahwa 25% dari pasien yang dirawat di pelayanan medis umum telah memiliki gejala konversi di beberapa waktu dalam kehidupan mereka. Stephansson et al (1976) memperkirakan kejadian tahunan menjadi sekitar 22 kasus per 100 000. Studi lain menunjukkan bahwa gejala yang paling umum pada wanita muda (Lazare, 1981), jarang terjadi pada anak di bawah 8 tahun (Perley & Juze, 1962) dan lebih umum di daerah pedesaan, antara orang-orang berpendidikan dan di bawah kelas sosial-ekonomi (Stephansson et al, 1976). Prevalensi gejala ini umumnya merasa lebih tinggi di antara pasien dari kelompok etnis minoritas. Namun, ada kurangnya data empiris yang mendukung pernyataan ini (Owens, 2006)

1.

Hadisukanto Gitayanti. Gangguan Konversi. Dalam: Buku Ajar Psikiatri. Jakarta: Badan

Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin; 2010. hal. 268-272. 2. Kaplan Harold I., Sadock Benjamin J., dan Grebb Jack A. Gangguan Konversi. Dalam:

Sinopsis Psikiatri Jilid 2. Edisi ke-7. Jakarta: Binarupa Aksara; 1997. hal. 74-78.

5.

Gelder Michael, Mayou Richard, and Geddes John. Dissociative and Conversion

Disorder. In: Psychiatry. Third Edition. New York: Oxford. y: 2005. p94-5. 6.Anonyme . Conversion Disorders. In: Neuropsychiatry and Behavioral Neuroscience. New York: Oxford. y:2003. P339-42 7.Colm Owens and Simon Dein.2006Conversion disorder: the modern hysteria. Advances in Psychiatric Treatment (2006)12: 152-157doi:10.1192/apt.12.2.152

Anda mungkin juga menyukai