Anda di halaman 1dari 4

4.3.

3 Pembahasan Parameter Fisika dan Kimia Perairan Danau Pengetahuan mengenai kondisi kualitas perairan danau yang dicerminkan oleh nilai konsentrasi beberapa parameter kualitas air, baik secara fisika maupun kimia yang sangat diperlukan untuk menghitung suhu, kecerahan, dan kedalaman diperairan tersebut. Penilaian ini pada dasarnya dilakukan dengan

membandingkan nilai parameter air dari hasil pengukuran di lapangan dengan literature yang di dapatkan. Salah satu pemanfaatan perairan Danau tebing kurakura adalah digunakan untuk mengairi sawah dan kebun. Bahkan pada zaman dahulu mata air dari pegunungan tersebut dikonsumsi sebagai air minum karena airnya yang jernih dan tidak tercemar oleh apapun. Tapi karena ada beberapa zat kimia yang sudah mencemari airnya seperti zat yang terkandung pada bahan yang digunakan untuk memupuk padi di sawah maka saat ini warga sudah tidak lagi mengkonsumsi air tersebut. Suhu Perairan Suhu merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam proses metabolisme organisme di perairan. Perubahan suhu yang mendadak atau kejadian suhu yang ekstrim akan mengganggu kehidupan organisme bahkan dapat menyebabkan kematian. Suhu perairan dapat mengalami perubahan sesuaidengan musim, letak lintang suatu wilayah, ketinggian dari permukaan laut, letak tempat terhadap garis edar matahari, waktu pengukuran dan kedalaman air. Suhu air mempunyai peranan dalam mengatur kehidupan biota perairan, terutama dalam proses metabolisme. Kenaikan suhu menyebabkan terjadinya peningkatan konsumsi oksigen, namun di lain pihak juga mengakibatkan turunnya kelarutan

oksigen dalam air. Oleh karena itu, maka pada kondisi tersebut organisme akuatik seringkali tidak mampu memenuhi kadar oksigen terlarut untuk keperluan proses metabolisme dan respirasi (Effendi, 2003). Adapun sebaran suhu di perairan Danau tebing kura-kura selama penelitian disajikan pada Gambar brikut

stasiun / jam stasiun (13.50) stasiun (14.06) stasiun (15.00) stasiun (16.00) 4 3 2 1

suhu 1 28C

suhu 2 27C

suhu 3 27C

28C

27C

28C

27C

27C

27C

28C

27C

27C

Hasil pengukuran suhu pada lokasi penelitian secara keseluruhan tidak memperlihatkan variasi yang besar, bahkan relatif stabil yaitu berkisar antara 27 28 oC, dengan nilai rata-rata 27,3 oC. Melihat keadaan suhu di daerah enelitian, dapat disimpulkan bahwa kondisi suhu di perairan Danau tebing kura-kura masih memenuhi suhu normal. Dengan demikian, perairan Danau tebing kura-kura dapat digunakan sebagai sumber air baku air minum.

Total Padatan Tersuspensi (TSS), Kecerahan dan Kekeruhan Padatan tersuspensi terdiri dari komponen terendapkan, bahan melayang dan komponen tersuspensi koloid. Padatan tersuspensi mengandung bahan anorganik dan bahan organik. Bahan anorganik antara lain berupa liat dan butiran pasir, sedangkan bahan organik berupa sisa-sisa tumbuhan dan padatan biologi lainnya seperti sel alga, bakteri dan sebagainya (Peavy et al., 1986). TSS, kecerahan dan kekeruhan merupakan parameter-parameter yang saling terkait satu sama lain. Peningkatan konsentrasi padatan tersuspensi sebanding dengan peningkatan konsentrasi kekeruhan dan berbanding terbalik dengan kecerahan. Ketiga parameter tersebut mempunyai peranan yang sangat penting dalam produktivitas perairan. Hal ini berkaitan erat dengan proses fotosintesis dan respirasi organisme perairan. Keberadaan total padatan tersuspensi di perairan mempengaruhi intensitas cahaya matahariyang masuk ke dalam badan air.

stasiun

sub 1

sub 2

sub 3

kecerahan kedalaman kecerahan kedalaman kecerahan kedalaman stasiun 1 stasiun 2 stasiun 3 stasiun 4 82,5 370 70 65 170 74 160 135 71,5 30 60 64 180 40 80 325 71,5 34 57,5 52,5 90 70 145 460

Salah satu parameter kimia yang ada di dalam parairan yaitu gas karbondioksida (CO 2) yang dipengaruhi kualitas air. Ketersediaan gas ini dalam perairan jumlahnya lebih sehingga akan mempengaruhi organisme-organisme yang melakukan proses respirasi sedangkan kekurangan gas ini akan mempengaruhi organisme dalam proses fotosintesis (Barus, 2002). Dari hasil uji lab diketahui bahwa volume tetrasi Ca2No3 sangat mempengaruhi suatu larutan agar terjadi perubahan warna menjadi pink. contohnya sampel yang di ambil dari stasiun 1 pada botol gelap, warnanya berubah menjadi pink keungguan ketika di tambahkan 1ml (18 tetes) Ca2No3, dan ada pula yang berwarna pink pekat, sampel tersebut diambil pada stasiun 3 yaitu botol terang dengan volume tetrasi 1ml (16 tetes).dan selebihnya sisa sampel tersebut berwana pink bening ketika di tambahkan volume tetrasi Ca2No3 yang berbeda-beda, hal ini di sebabkan dikarenakan waktu pengambilan sampel yang berbeda-beda dan kecerahan matahari pada saat pengambilan sampel juga berperan dalam perubahan larutan menjadi berwarna pink dengan volume yang beda pula. Stasiun CO2 botol terang stasiun 1 stasiun 2 stasiun 3 stasiun 4 79,904 19,976 39,952 19,976 botol gelap 39,952 19,976 19,976 19,976

Anda mungkin juga menyukai