14
TAHUN 2005
Pasal 21
Pasal 55
Penjelasan :
Mencermati pasal 21 ayat 1 ini, apa yang ada dalam UU tidak
sesuai dengan apa yang terjadi pada kenyataannya. Pemerintah
tidak begitu mempedulikan pada kondisi pendidikan di daerah
khusus. Kebanyakan yang terjadi di lapangan, guru-guru yang
mengajar di daerah khusus karena panggilan jiwa, bukan karenan
penempatan oleh pemerintah, sehinngga mereka seringkali harus
berjuang untuk menghidupi diri sendiri tanpa perhatian dari
pemerintah. Maka bisa disimpulkan, berdasarkan pasal 21 ayat 1,
wajib kerja yang dicanangkan oleh pemerintah pada daerah
khusus belum terlaksana dengan baik.
Hambatan :
Tidak semua guru mau ditempatkan di daerah khusus karena
disana penuh dengan keminiman.
Solusi :
Seharusnya pemerintah membangun dan mengembangkan daerah
khusus tersebut terlebih dahulu sehingga terjadi pemerataan
pembangunan. Dengan begitu, tidak perlu mendatangkan
pendidik dari negara lain.
Pasal 22
2. Ketentuan lebih lanjut mengenai pola ikatan dinas bagi calon guru
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan
Pemerintah
Pasal 56
Penjelasan :
Menanggapi isi dari pasal 22 ayat 1 tersebut, dalam realita sudah
terpenuhi. Hal tersebut dapat dilihat dari adanya tahapan-
tahapan tertentu untuk meraih jenjang sebagai PNS. Selain itu,
pemerrintah juga sudah mengadakan perjanjian di awal bahwa
sebagai PNS harus mau ditempatkan di daerah mana saja.
Hambatan :
Dibutuhkan waktu yang lama untuk mencapai jenjang sebagai
PNS
Solusi :
Pemerintah lebih memperhatikan kesejahteraan guru
walaupun belum menjadi PNS.
Pemerintah memperbaiki manajemen pendidikan di
Indonesia
Pasal 23
Penjelasan :
Sejauh ini, isi dari pasal 23 ayat 1 belum terlaksana karena pada
kenyataannya tidak ada Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan
(LPTK) yang menggunakan sistem berasrama dan berikatan dinas.
Karena apa yang ada dalam ayat 1 belum terpenuhi, maka isi dari ayat
2 pun belum terpenuhi.
Solusi :
Pasal 24
Penjelasan :
Pada kenyataannya kebutuhan guru baik secara kuantitatif, kualifikasi
akademik maupun dalam kompetensi belum terpenuhi secara merata.
Misalnya saja ada guru yang kadang mengajar di luar kompetensi
yang ia miliki. Jadi, secara garis besar dapat dikatakan bahwa selama
ini pemerintah sering kali lepas tangan terhadap kebutuhan tenaga
kependidikan sehingga masalah tersebut seolah-olah hanya menjadi
tanggung jawab penyelenggara pendidikan.
Hambatan :
Solusi :
Pasal 25
Pasal 58
Penjelasan :
Beberapa tahun terakhir ini, memang transparansi dan objektifitas
pengangkatan guru semakin membanik, walaupun masih ada
beberapa kasus yang menunjukkan kekurang objektivitasan dalam
pengangkatan guru.
Untuk ayat ketiga sudah terpenuhi.
Pasal 26
Pasal 61
Penjelasan :
Isi dari pasal 26 ini sudah terpenuhi dengan baik.
Pasal 27
Penjelasan :
Pasal 28
Ketiga : Pemindahan
Pasal 62
Penjelasan :
Isi dari pasal 28 ini sudah terpenuhi dengan baik.
Pasal 29
Pasal 59
Pasal 40
Penjelasan :
Ayat 1
Isi dari ayat 1 ini masih bertentangan dengan realita yang ada.
Guru yang bertugas di daerah khusus tidak mendapatkan
kenaikan pangkat secara otomatis maupun kenaikan pangkat
istimewa, apalagi perlidungan dalam pelaksanaan tugasnya.
Hambatan yang terjadi adalah kurang maksimalnya
pemantauan dari pemerintah dikarenakan daerah khusus yang
sulit dijangkau. Solusi yang dapat dilakukan adalah
pemerintah lebih memperhatikan daerah khusus.
Ayat 2
Ayat 3
Ayat 4
Isi dari pasal 29 ayat 4 belum terpenuhi karena selama ini bila
terjadi kekosongan, bukan pemerintah yang mencari
penggantinya, akan tetapi justru penyelenggara pendidikanlah
yang menanganinya.
Penjelasan Pasal 21 – 29
UU Guru dan Dosen No.14 Tahun 2005
Tahun 2009
Disusun Oleh :
7. Susanto (K 33070 )
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SURAKARTA
2009