SKENARIO A
ATTENTION
Bayi laki-laki, dirawat di RSMH dengan merintih dan biru di seluruh badan. Bayi anak Ibu Muslimah, lahir per vaginam, ketuban pecah sebelum lahir, hari pertama haid terakhir lupa dan ibu ini mengatakan kehamilan kira-kira sudah 8 bulan. Setelah dipimpin 30 menit, lahir bayi lakilaki dan langsung menangis. Nilai APGAR 7 pada menit pertama dan 9 pada menit kelima. Pada pemeriksaan fisik saat lahir didapatkan kulit tipis, banyak lanugo, dan plantar creases hanya didapati 1/3 bagian depan kedua telapak kaki. Berat badan lahir 1450 gram. Usia 10 menit bayi merintih dan biru pada seluruh badan.
MASALAH.....
I. Bayi laki-laki dirawat di rumah sakit karena grunting dan sianosis di seluruh tubuh. II. Perkiraan usia kehamilan 8 bulan, HPHT lupa, dengan nilai APGAR pada menit pertama = 7 dan pada menit kelima = 9. III. Pada pemeriksaan fisik : kulit tipis, banyak lanugo, plantar creases anterior telapak kaki. IV. 10 menit kemudian, bayi grunting dan sianosis di seluruh tubuh
ANALISIS MASALAH
1. 2. 3. 4. 5. Bagaimana klasifikasi BBLR? Bagaimana cara menentukan usia gestasi? Apa hubungan BBLR dengan usia kehamilan 8 minggu? Apa hubungan BBLR dengan bayi yang merintih dan sianosis? Apa yang dimaksudkan dengan nilai APGAR dan bagaimana cara penilaiannya? 6. Mengapa setelah 10 menit, bayi merintih dan sianosis sedangkan nilai APGAR pada menit pertama = 7 dan pada menit kelima = 9? 7. Bagaimana interpretasi pemeriksaan fisiknya? 8. Apa kemungkinan diagnosisnya? 9. Bagaimana penegakkan diagnosisnya? ( Anamnesis tambahan, pemeriksaan fisik tambahn, pemeriksaan penunjang tambahan) 10.Apa diagnosis kerjanya? 11.Bagaimana penatalaksanaannya? 12.Bagaimana prognosis dan komplikasinya?
Bayi laki-laki preterm dengan BBLR lahir spontan mengalami grunting dan sianosis karena distress pernapasan dan kemungkinan akibat penyakit membran hyalin.
SINTESIS..........
...BBLR
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram. Berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah lahir. (1450 gram : sangat rendah) Berat < persentil 10 : Small for gestational age
Etiologi
1. Faktor ibu : hipertensi (esensial, renal, kehamilan), kelainan kardiovaskuler (DM, kelainan jantung, kelainan ginjal), perokok dan alkoholisme, pecandu obat, malnutrisi, kelainan uterus, inkompetensi cerviks, infeksi saluran kemih, ketuban pecah dini. Faktor plasenta : kelainan plasenta (insersi plasenta yang abnormal, fibrosis, infark), abrupsio plasenta, plasenta previa Faktor janin : infeksi (TORCH), kelainan kromosom (trisomi kromosom 13, 18, 21, dan sindrom Turner), cacat bawaan, arteri umbilikalis tunggal, polihidramnion, kehamilan kembar Faktor lingkungan : tempat tinggal di daratan tinggi, radiasi, sosioekonomi dan paparan zat racun
2.
3.
4.
Epidemiologi
1. 15% dari seluruh kelahiran di dunia 2. Lebih banyak terjadi pada negara berkembang atu sosioekonimi rendah 3. 90% pada negara berkembang, angka kematian 35x lebih tinggi dibandingkan bayi dengan berat badan lebih dari 2500 gram 4. Keterjadian di Indonesia 9 30%
Manifestasi klinis
1. Kulit : kemerahan, kulit tipis, pembuluh darah mudah terlihat 2. Lanugo : lanugo banyak 3. Ekstremitas : ekstremitas kecil dan tonus otot kurang, kedua paha dalam keadaan abduksi, sendi lutut dan pergelangan kaki dalam fleksi atau lurus 4. Kepala : proporsi kepala lebih besar daripada badan, fontanella lembut dan datar, posisi kepada pada satu sisi 5. Genital : pada laki-laki testis bisa saja tidak turun dan skrotum kecil, pada perempuan, klitoris dan labia mayora besat 6. Terlapak kaki : creases hanya ada pada anterior
1/5/10 menit
A Appearance
Pucat
biru
P : Pulse G : Grimace Tidak ada Tidak ada <100 Sedikit gerakan mimik A : Activity Lumpuh Ekstremitas >100 Menangis, batuk, bersin Gerakan
sedikit fleksi
R Respiratory effort : Tidak ada Lemah dan
aktif
Menangis kuat
tidak teratur
Jumlah
Pada awal kelahiran, bayi masih mendapatkan asupan yang ia dapat dari darah ibu walaupun plasenta sudah dipotong, ditandai dengan nilai APGAR yang masih baik. Jika asupan itu terhenti dan cadangan di tubuh bayi itu sendiri sudah berkurang, maka mulailah muncul gejalagejala distres pernapasan seperti merintih dan sianosis (setelah 10 menit).
interpretasi Px
Kasus Merintih sianosis APGAR score Menit pertama = 7 Menit kelima = 9 Kulit Tipis Kulit sudah agak tebal ,kasar Lanugo Banyak Sebagian besar Score Ballard = 1 atau 2 Score Ballard= 1 8 - 10 dan + Normal Interpretasi Adanya distress pernapasan Normal
Plantar creases
anterior
Creases sudah di
seluruh kaki telapak
Score Ballard = 3
1450 gram
DD BBLR....
Prematur
Usia kelahiran Gangguan < 37 minggu Berat rendah karena
SGA
37 42 minggu Tidak tumbuh baik di
pertumbuhan
usia
kurang
gestasi
yang
uterus
kehamilan Baik
pada
Bernafas menghisap
dan
Sulit
bertumbuh berfungsi
Sudah baik
bertumbuh dibandingkan
DD distress pernafasan...
Penyakit Membran Hyalin Keterjadian Pada bayi 1000 2000 gram atau masa gestasi < 36 minggu Transient Tachypnoe of The Newborn Terjadi pada bayi yang hampir aterm atau aterm
Penyebab
kurangnya surfaktan
Chest X-ray
Infiltrat
radikuler,
air
Radio opak pada bagian hilus, ada cairan di pleura antara hilus, sudut
bronchogram,
bronkus
costodiafragma tumpul
Etiologi
1. 2. 3. 4. Lahir prematur Ibu mengalami diabetes melitus Operasi caesar Asfiksia
1. 2. 3.
Epidemiologi Keterjadian meningkat pada bayi lahir kurang bulan (masa gestasi kurang dari 34 minggu) Laki-laki > perempuan Kulit putih > kulit hitam, sering terjadi pada ras Kaukasian
Faktor resiko
1. Prematur 2. Laki-laki 3. Bayi dengan ibu yang menderita diabetes melitus 4. Chronic intrauterine stress 5. Ibu yang mengalamai toksemia 6. Perdarahan antepartum 7. Seksio sesaria 8. Riwayat penyakit membran hialin pada kehamilan sebelumnya
Penatalaksanaan BBLR
Pengaturan suhu inkubator pada suhu 350C dan kelembaban 50 60%. II. vitamin K1 0,5 1,0 mg intramuskuler dosis tunggal. Diperlukan juga tambahan vitamin C dan vitamin D III. Menyusui: a. Pada bayi dengan BB lahir kurang dari 1500 gram kurang mampu menghisap ASI atau susu botol terutama pada hari pertama, jadi bayi diberi minum melalui sonde lambung (orogastric intubation) IV. Jumlah cairan yang diberikan pertama kali adalah 2 ml/kg tiap kali menyusui dan jumlahnya dapat ditambah sedikit demi sedikit 1 2 ml/kg tiap menyusui. V. Banyak cairan yang diberikan adalah 60 ml/kg/hari, dan setiap hari dinaikkan sampai 200 ml/kg/hari pada akhir minggu kedua. VI. Monitoring I.
Distress pernapasan
a) Memberikan lingkungan yang optimal b) Memberikan oksigen intranasal 1 2 liter/ menit atau head box konsentrasi oksigen 30 60% c) IVFD Dextrose 7,5 % atau 10% + NaCl 15% 6 cc d) Antibiotika polifragmasi (Ampicillin 100 mg/kgBB/ hari dan Gentamicin 3 5 mg/kgBB/ hati) e) Pemberian pernapasan bantu dengan CPAP atau ventilasi mekanik f) Pertimbangkan pemberian surfaktan melalui endotracheal tube dan diberi ventilasi mekanik g) Monitoring
Komplikasi BBLR
langsung
1. 2. 3. 4. 5. 6. Asfiksia Sindrom gawat nafas Hipotermia Hipoglikemia Hipokalsemia Gangguan cairan dan elektrolit
Jangka panjang
1. 2. 3. 4. 5. 6. Gangguan perkembangan Gangguan pertumbuhan Gangguan penglihatan (retinopati) Gangguan pendengaran Penyakit paru kronis Kenaikan angka kesakitan dan sering masuk rumah sakit 7. Kenaikan frekuensi kelainan bawaan
Prognosis BBLR tergantung berat ringannya masalah perinatal, misalnya masa gestasi (makin musa masa gestasi/ makin rendah berat bayi makin tinggi angka kematian) dan ada tidaknya komplikasi. Prognosis juga tergantung dari keadaan sosial ekonomi, pendidikan orang tua, perawatan saat kehamilan, persalinan dan postnatal (pengaturan suhu lingkungan, resusitasi, makanan, mencegah infeksi, mengatasi gangguan pernapasan, asfiksia, hiperbilirubunemia, hipoglikemia, dll)