045
Sifilis
adalah penyakit kronis yang disebabkan oleh Treponema pallidum. Sifilis biasanya menular melalui hubungan seksual atau dari ibu kepada bayi, akan tetapi sifilis juga dapat menular tanpa hubungan seksual pada daerah yang mempunyai kebersihan lingkungan yang buruk.
WHO
memperkirakan bahwa terdapat 12 juta kasus baru pada tahun 1999, dimana lebih dari 90% terdapat di negara berkembang.
Sifilis
adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Treponema pallidum, merupakan penyakit kronis dan bersifat sistemik.
Treponema pallidum, yang termasuk ordo Spirochaetales, familia Spirochaetaceae, dan genus Treponema. Bentuknya sebagai spiral teratur, panjangnya antara 6-15 um, lebar 0,15 um, terdiri atas delapan sampai dua puluh empat lekukan. Gerakannya berupa rotasi sepanjang aksis dan maju seperti gerakan pembuka botol. Membiak secara pembelahan melintang.2
T.Palidu m
Hematogen
Sifilis Primer ( S I )
tukak tunggal papul yang mengalami erosi,
teraba keras karena terdapat indurasi Ukurannya bervariasi dari beberapa mm sampai dengan 1-2 cm. Bagian yang mengelilingi lesi meninggi dan keras Pada pria tempat yang
sering dikenai ialah sulkus koronarius, sedangkan pada wanita di labia minor dan mayor
Sifilis
Sekunder ( S II
)
Dapat disertai gejala
umum berbagai ruam pada kulit, selaput lendir, dan organ tubuh Lesi kulit biasanya simetris, dapat berupa makula, papul, folikulitis, papulaskuomosa, dan pustul. Jarang dijumpai keluhan gatal
Sifilis
Laten
Infeksius
Pemeriksaan Lap. Gelap T.Pallidum ( + ) Infeksi ulang sering terjadi Tidak Destruktif Hasil tes serologi titer tinggi
Tidak Infeksius
Tidak ditemukan Infeksi ulang jarang terjadi Destruktif Titer tinggi pada guma dan paresis
Sifilis
Tersier
Kelainan yang
khas ialah guma, yakni infiltrat sirkumskrip, kronis, biasanya melunak, dan destruktif.
Sifilis
Tersier
Sifilis
Parenkim
Tabes Dorsalis
Kerusakan terutama pada radiks posterior dan funikulus dorsalis daerah torako-lumbalis. Gejala klinis di antaranya ialah gangguan sensibilitas berupa ataksia, arefleksia, gangguan visus, gangguan rasa nyeri pada kulit, dan jaringan dalam.
Sifilis
Parenkim
Tabes Dorsalis
Kerusakan terutama pada radiks posterior dan funikulus dorsalis daerah torako-lumbalis. Gejala klinis di antaranya ialah gangguan sensibilitas berupa ataksia, arefleksia, gangguan visus, gangguan rasa nyeri pada kulit, dan jaringan dalam.
Sifilis
Kongenital
terkena sifilis, masuk secara hematogen ke janin melalui plasenta yang sudah dapat terjadi pada saat masa kehamilan 10 minggu.
Sifilis
Kongenital Dini
pertama kali terlihat pada waktu lahir ialah bula bergerombol, simetris pada telapak tangan dan kaki.
Sifilis
Kongenital Lanjut
lima belas tahun. Guma dapat menyerang kulit, tulang, selaput lendir, dan organ dalam. Yang khas ialah guma pada hidung dan mulut.
Stigmata Lesi sifilis kongenital dini dan lanjut dapat sembuh serta meninggalkan parut dan kelainan yang khas.
Stigmata
Lesi Dini
Stigmata
Lanjut
Pemeriksaan T.Pallidum
Caranya adalah dengan
mengambil serum dari lesi kulit dan dilihat bentuk dan pergerakannya dengan mikroskop lapangan gelap. Treponema tampak putih pada latar belakang yang gelap. Pergerakannya memutar mutar terhadap sumbunya, bergerak perlahan lahan melintasi lapangan pandangan.
Tes
Serologik Sifilis
spesifitas. Sensitivitas adalah kemampuan untuk bereaksi pada penyakit sifilis, sedangkan spesifitas berarti kemampuan non reaktif pada penyakit bukan sifilis.
antigen tidak spesifik yaitu kardiolipin yang dikombinasikan dengan lesitin dan kolesterol Contoh tes non treponemal ;
Tes fiksasi Komplemen : Wasserman, Kolmer Tes Flokulasi : VDRL, Kahn, RPR, ART, RST
VDRL TEST
Tes
Treponemal
PENISILIN
tersebut dapat menembus placenta sehingga mencegah infeksi Pada janin dan dapat menyembuhkan janin yang terinfeksi; juga efektif untuk neurosifilis