Anda di halaman 1dari 1

Tiga Belas

AMPLOP tipis di tangannya ini terasa berat. Rasanya begitu berat sampai Tatsuya harus memegangnya dengan kedua tangan. Apakah ia sudah siap membuka amplop itu? Tatsuya berjalan ke taman di samping rumah sakit, duduk di bangku kayu yang pernah didudukinya pada hari ia menjalani tes DNA. Mungkin seharusnya ia menelepon Jean-Daniel Dupont. Pria itu pasti juga khawatir. Tidak... Tatsuya ingin memastikan sendiri terlebih dahulu. Dengan tangan yang agak gemetar, ia merobek amplop putih itu dan mengeluarkan secarik kertas yang terlipat rapi. Matanya mulai membaca tulisan di kertas itu. Semakin ia membaca, pelipisnya semakin berdenyut-denyut. Tidak... Tidak... Begitu selesai membaca, kedua tangannya terkulai lemas dan ia memejamkan mata erat-erat. Napasnya berat dan terputus-putus. Dunianya mendadak gelap dan runtuh di depan matanya. Harapan terakhirnya... Satu-satunya harapan yang dimilikinya hilang sudah. Ia, Tatsuya Fujisawa, memang anak kandung Jean-Daniel Dupont.

Anda mungkin juga menyukai