Anda di halaman 1dari 12

Managemen Penyakit Kronis untuk Diabetes : Upaya Terkoordinasi dari Badan Peduli Kesehatan Baylor dan Pembukaan Lembaga

Kesehatan Diabetes
Diabetes merupakan penyakit penyabab kematian ketujuh di dunia, penyebab utama penyakit jantung dan stroke, dan penyebab utama kebutaan pada dewasa, gagal ginjal, dan merupakan alasan untuk dilakukannya amputasi tungkai bawah walaupun bukan disebabkan oleh trauma. Diabetes juga bertanggung jawab untuk pengeluaran senilai US$ 116.000.000.000 untuk biaya medis langsung dan US$ 58 miliar lebih untuk biaya medis tidak langsung, seperti kecacatan, di Amerika Serikat. Diabetes adalah suatu epidemi, dengan 23,6 juta orang yang terkena dampaknya (5,7 juta di antaranya belum terdiagnosis) dan tampaknya angka ini akan terus tumbuh. Selain itu, diabetes bukanlah penyakit yang mempengaruhi semua orang, ras Afrika Amerika, Hispanik, Indian Amerika, dan pribumi Alaska dua kali lebih mungkin menderita diabetes (ras kulit putih). Selain itu, diabetes lebih sering diderita oleh orang-orang dengan pendidikan kurang, dengan perbandingan penyakit 15,8% di antara mereka tanpa ijazah sekolah tinggi dibandingkan dengan 6,9% di antara mereka yang duduk di perkuliahan. Seperempat dari seluruh orang dewasa yang berusia 60 tahun atau lebih tua menderita diabetes, dan sepertiga dari semua anak di AS yang lahir pada tahun 2000 berkemungkinan akan menderita penyakit ini selama perjalanan kehidupan mereka. Berdasarkan statistik dari negara bagian Texas, menunjukkan rata-rata jumlah penderita diabetes bahkan lebih buruk dari rata-rata nasional : Prevalensi diabetes untuk warga Texas yang berusia 18 atau lebih tua meningkat menjadi 10,3% pada tahun 2007. Lebih dari 1,8 juta orang dewasa di Texas menderita diabetes, dan 460.000 diantaranya diyakini belum terdiagnosis. Peresentasi penderita Diabetes berdasarkan ras adalah 12,9% di antara ras Afrika Amerika, 12,2% di antara ras Hispanik, 11,8% di antara ras minoritas lainnya, dan 8,5% di antara ras kulit putih, menderita penyakit ini.

Data statistik terbaru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) juga menegaskan kebutuhan akan pentingnya mencegah diabetes dan pengelolalaan untuk menghindari hasil terburuk bagi penderita. Artikel ini memberikan gambaran singkat dari model pemberdayaan pasien yang dipromosikan oleh Badan Peduli Kesehatan Baylor (Baylor Health Care System / BHCS). Serta menjelaskan upaya-upaya terkoordinasi BHCS untuk manajemen penyakit, serta program penjangkauan masyarakat baru dan pembukaan Lembaga Kesehatan Diabetes, keduanya merupakan proyek Dinas BHCS untuk Pemerataan Kesehatan.

Pemberdayaan dan Pendidikan Pasien Pada kunjungan biasa untuk perawatan diabetes, perawatan kesehatan oleh para profesional cenderung berfokus pada beberapa target pengobatan dan sekedar memastikan bahwa pemeriksaan selesai untuk menilai adanya potensi komplikasi. Meskipun berbagai obat sudah tersedia, ternyata sebagian besar pasien tidak mencapai tujuan untuk target pengobatan. (Tabel 1 dan 2)
Tabel 1 Target LDL HbA1C Tekanan Darah Tujuan Target <100 mg/dl <7% 130/80 mmHg Jumlah Pasien yang berhasil mencapai Tujuan Target 52% 43% <29%

Anderson dan Funnell menunjukkan bahwa pasien memberikan kontribusi 98% untuk perawatan diabetes mereka sendiri, upaya perawatan diri utama diuraikan dalam Tabel 2. Dengan demikian, perilaku sehari-hari pasien akan memiliki dampak terbesar terhadap kesehatan mereka, dan mereka bertanggung jawab atas tindakan dan konsekuensi dari tindakan tersebut. Sementara perawat kesehatan profesional (dokter, perawat) memiliki peran penting dalam mengarahkan pasien dalam membuat keputusan manajemen diri, mereka tidak bisa mengendalikan keputusan pasien dalam perawatan diri. Sebaliknya, mereka hanya fokus pada pengaturan kunjungan ke RS atau klinik dengan agenda pasien, dan merencanakan perawatan individual dengan pasien. Pendekatan langkah-demi-langkah ini cukup membantu, dan berfokus pada perilaku dan keterampilan dalam pemecahan

masalah dan bukan berfokus pada hasil yang dicapai. Penting juga untuk melibatkan anggota keluarga dan sumber dukungan lain untuk mempertahankan jadwal kunjungan yang teratur, dan tetap melatih keterampilan pasien untuk perawatan diri. Setelah itu barulah pihak medis dapat meminta bantuan dari sejawat lain dan merujuk ke spesialisasi. Dalam tabel 3, langkah-langkah ini diterjemahkan ke dalam pertanyaan yang bisa diajukan selama kunjungan ke RS atau klinik dengan menggunakan model pemberdayaan pasien. Pertanyaan-pertanyaan ini oleh pendekatan Funnel dan Weiss dirangkum dalam singkatan LIFE, yang berisi 4 tahap : L : learn mempelajari segala sesuatu tentang diabetes, pengobatan, dan perwatan diri. I : identity mengidentifikasi 3 target prinsip tujuan penatalaksanaan diabetes. F : formulate menyusun rencana managemen perawatan diri. E ; experiment mencoba menerapkannya dan mengevaluasinya.

Jadi dengan adanya edukasi pada pasien, penatalaksanaan diabetes akan lebih bersifat personal, berkelanjutan dan menyeluruh, tidak hanya pengobatan medis saja. Begitu juga untuk kalangan dokter dan perawat, mereka akan dituntut untuk lebih bertanggung jawab pada pasien mereka secara pribadi bukan sekedar pasien-pasien biasa saja. Inilah model yang dianut oleh BHCS dalam hubungan antara dokter dan pasien diabetes.

Tabel 2. Perilaku Perawatan Diri pada Pasien Diabetes Perilaku Penjelasan Membuat pilihan makanan sehat, memahami ukuran porsi, dan belajar waktu terbaik untuk makan adalah pusat untuk pengelolaan diabetes. Dengan membuat Makanan sehat pilihan makanan yang tepat, anak-anak dan remaja tumbuh dan berkembang sebagaimana mestinya karena mereka tidak menderita diabetes. Dan, dengan mengendalikan berat badan mereka, banyak orang dewasa mungkin dapat mengelola kondisi mereka tanpa harus mengkonsumsi obat-obatan. Kegiatan rutin penting untuk kebugaran secara keseluruhan, manajemen berat Beraktifitas badan, dan kontrol glukosa darah. Sesuai dengan jenjang latihan, mereka yang berisiko untuk diabetes tipe 2 dapat mengurangi risiko itu, dan orang-orang dengan diabetes dapat memperbaiki kadar glukosa darah. Beraktifitas juga dapat

membantu memperbaiki indeks massa tubuh, meningkatkan penurunan berat badan, membantu mengontrol lipid dan tekanan darah, dan mengurangi stres. Pengawasan harian terhadap glukosa darah oleh penderita diabetes akan memberikan informasi yang mereka butuhkan untuk menilai bagaimana Pengawasan makanan, aktivitas fisik, dan obat-obatan mempengaruhi kadar glukosa darah mereka. Orang dengan diabetes juga perlu secara teratur memeriksa tekanan darah mereka, keton urin, dan berat badan. Tim dokter akan dapat menentukan obat mana yang harus dipilih untuk dikonsumsi dan membantu mereka untuk memahami bagaimana obat bekerja. Obat-obatan Obat yang efektif, yang dikombinasi dengan gaya hidup sehat, dapat menurunkan kadar glukosa darah, mengurangi risiko komplikasi diabetes, dan memberikan manfaat klinis lainnya. Mereka dengan diabetes harus menjaga kemampuan dalam memecahkan masalah tetap terasah karena pada hari tertentu, saat-saat glukosa darah tinggi Pemecahan masalah atau rendah atau hari dimana penderita sedang sakit, akan menuntut mereka untuk membuat keputusan cepat tentang makanan, aktivitas, dan obat-obatan. Keterampilan ini harus terus dilatih, karena pada kenyataannya stabilitas tidak pernah sepenuhnya tercapai disebabkan penyakit ini bersifat progresif, komplikasi kronis dapat muncul kembali, situasi kehidupan dan usia pasien yang berubah. Perilaku mengurangi risiko secara efektif seperti berhenti merokok dan Mengurangi resiko pemeriksaan mata, kaki, gigi secara teratur akan mengurangi komplikasi diabetes dan memaksimalkan kesehatan dan kualitas hidup. Suatu bagian penting dari perawatan diri adalah belajar untuk mengerti, mencari, dan secara teratur memiliki akses ke berbagai layanan kesehatan. Status kesehatan dan kualitas hidup dipengaruhi oleh faktor psikologis dan sosial. Hubungan sosial yang sehat Tekanan psikologis secara langsung mempengaruhi kesehatan dan secara tidak langsung mempengaruhi motivasi untuk menjaga diabetes tetap terkendali. Ketika motivasi turun, komitmen yang diperlukan untuk efektif perawatan diri sulit untuk mempertahankan.

Tabel 3. Empat Langkah Model Konseling untuk Pemberdayaan Pasien Langkah 1. Membantu pasien mengidentifikasi masalah terkait diabetes di mana mereka ingin bekerja. 2. Membantu pasien mengidentifikasi pikiran dan perasaan saaat Apa yang Anda pikirkan dan rasakan ketika Anda sedang berjuang menghadapi masalah? Pertanyaan untuk Pasien Apa masalah yang mungkin anda hadapi sebagai penderita diabetes untuk memperoleh pekerjaan?

menghadapi masalah 3. Membantu pasien mengidentifikasi sikap terkait kesehatan dan Apa sikap dan keyakinan yang lebih dalam membuat Anda untuk berpikir dan merasa seperti yang Anda lakukan masalah? Apa tujuan utama Anda dalam menyelesaikan masalah? 4. Membantu pasien mengembangkan dan membuat rencana untuk Apa yang akan menjadi langkah, satu demi satu, Anda untuk mencapai tujuan Anda? ketika Anda sedang berjuang dengan

keyakinan yang mendasari masalah dan menetapkan tujuan perawatan diri sebagai penderita diabetes.

mencapai tujuan mereka.

Upaya BHCS dalam Meningkatkan Kepedulian terhadap Diabetes Sebuah Dewan Diabetes oleh BHCS didirikan pada bulan Oktober 2008 untuk mengkoordinasikan dan memberikan pendekatan sistematis terhadap perawatan diabetes di seluruh BHCS. Dewan ini, yang bertanggung jawab kepada Komite Perawatan Terbaik BHCS, termasuk dokter (mewakili dokter endokrinologi, dokter kardiologi, perawatan primer, dan transplantasi ginjal / pankreas), administrator (termasuk petugas BHCS, kepala petugas, dan para pemimpin senior lainnya), dan pendidik-pendidik (penyuluh-penyuluh) diabetes. Kelompok di rawat inap dan rawat jalan juga telah mengambil banyak langkah untuk meningkatkan perawatan.

Upaya terhadap Pasien Rawat Inap Dewan Diabetes rawat inap membentuk tiga strategi untuk pasien rawat inap dengan diabetes di semua rumah sakit BHCS, yaitu: mengurangi hipoglikemia dan hiperglikemia, meningkatkan waktu administrasi insulin, dan untuk meningkatkan perawatan secara keseluruhan. Upaya yang sedang dilakukan berupa meningkatkan rekonsiliasi obat-obatan,

mengembangkan koordinasi perawatan / rencana perawatan sosial, dan mengembangkan rencana pelatihan pendidikan diabetes standar untuk tim sumber daya diabetes di rawat inap. Algoritma penatalaksanaan yang tepat juga sedang dikembangkan dan diuji untuk pasien yang dirawat dengan ketoasidosis diabetik. Dan yang terakhir adalah, dewan ini sedang mengembangkan kartu skor diabetes yang mencerminkan perbaikan klinis dan proses dalam perawatan pasien dengan diabetes pada berbagai tingkat fasilitas. Kartu skor tersebut memiliki 6 poin : HbA1c pada saat pertama kali, selama perawatan, dan hasil setelah perawatan Lama rawatan Angka mortalitas dalam 30 hari Angka kembali menjalani rawat inap dalam tempo 30 hari Frekuensi masuk ruang gawat darurat Indeks keparahan dan informasi populasi (diagnosis primer dan sekunder)

Selain itu, sedang dipertimbangkan juag kartu skor untuk tindakan hipoglikemia, hiperglikemia, rujukan rawat jalan untuk pendidikan diabetes, dan komplikasi / kondisi penyakit penyerta.

Upaya terhadap Pasien Rawat Jalan Dalam BHCS, layanan pendidikan diabetes pada pasien rawat jalan ditawarkan di 8 pusat pendidikan diabetes berbasis rumah sakit, 2 pusat kesehatan yang lebih tinggir, serta praktek dokter. Sejak tahun 1998, pusat-pusat pendidikan diabetes untuk pasien rawat jalan telah menyediakan pendidikan manajemen diri diabetes yang berkualitas, seperti yang diakui oleh American Diabetes Association. Pada tahun 2009, lebih dari 4000 pasien menerima pendidikan manajemen diri diabetes di salah satu pusat pendidikan Baylor yang diakui oleh ADA . Dewan Diabetes Rawat jalan memutuskan beberapa inisiatif :

Menyediakan sumber-sumber online yang terkini, akurat, dan nyaman untuk penyedia
rawat jalan pasien diabetes dan meningkatkan kesadaran akan sumber ini.

Standardisasi dari materi pendidikan diabetes yang diberikan kepada pasien-pasien


yang menjalani rawat jalan di seluruh layanan BHCS.

Memberikan program pelatihan pendidikan diabetes standar pada staf tim rawat jalan.

Memulai program kesehatan diabetes bagi para karyawan.

Upaya Pemerataan : Pemberiaan dana untuk penjangkauan dan perawatan yang kompeten Pada tahun 2009, Kantor Baylor bidang Pemerataan Kesehatan menerima hibah untuk mendukung inisiasi pendidikan diabetes untuk seluruh masyarakat Dallas yang tidak memiliki program asuransi kesehatan. Sebesar US$ 1,7 juta diberikan sebagai hibah dalam upaya Proyek Pemerataan Diabetes 5 tahun yang didukung oleh Yayasan Perusahaan Merck melalui Merck Aliansi untuk Mengurangi Disparitas dalam program Diabetes, sehingga BHCS bisa memperluas program CoDE (Community Diabetes Education) di Kementrian Pusat Dallas. Salah satu aspek proyek adalah Pusat Komunitas Promosi Kesehatan Diabetes telah didirikan Kedokteran Keluarga Baylor di Worth Street, Healing Hands Ministries di Lake Highlands, HOPE clinic di Garland, dan di Klinik Interfaith Irving. Dalam CoDE, petugas kesehatan masyarakat akan bertemu muka dengan pasien dalam 7x60 menit kunjungan selama periode 12 bulan. Mereka membahas topik-topik penting dalam diabetes seperti kadar glukosa darah, obat-obatan, olahraga, dan gizi. Kunci dari perlakuan ini adalah jumlah waktu yang dihabiskan dalam percakapan antara pasien dan petugas kesehatan masyarakat, yang nantinya akan mencerminkan demografi pasien secara primer. Awalnya, para pekerja kesehatan masyarakat berkonsentrasi pada pendidikan keterampilan manajemen diri, tapi seiring waktu, karena hubungan mereka dengan pasien semakin berkembang, mereka menjadi seorang manajer dari kasus dan advokasi pasien. Hasil yang dilaporkan pada 1 tahun pelaksanaan program ini adalah pengeluaran kesehatan tahunan langsung sebesar US$ 461 per peserta dan penurunan kadar hemoglobin A1C yang signifikan pada pasien yang berpartisipasi dalam program ini selama 12 bulan bila dibandingkan dengan kelompok kontrol. Kantor Pemerataan Kesehatan Baylor telah meningkatkan lagi program intervensi ini, yaitu dengan memanfaatkan jenis pekerjaan yang baru dibuat, yaitu Promotor Kesehatan Diabetes. Asisten medis ini disertifikasi negara sebagai pekerja kesehatan masyarakat yang sebelumnya telah melalui program pelatihan selama 160 jam dan berpartisipasi dalam pelatihan klinis diabetes selama 50 jam, dengan beberapa jam pendidikan berkelanjutan yang sedang berlangsung setiap bulan. Kemitraan masyarakat juga penting untuk program

intervensi ini, termasuk pendanaan dari Yayasan Genesis Medis untuk memberikan scan retina secara mobile, koordinasi dengan Project Access Dallas, dan organisasi lain seperti North Texas Food Bank. Selain intervensi pasien, Proyek Pemerataan Kesehatan Diabetes menawarkan pendidikan berkelanjutan bagi penyedia perawatan lintas-budaya. Staf Ahli nasional akan memimpin sesi pendidikan berkelanjutan berbasis bukti pada strategi yang mendorong kepatuhan pasien. Dua belas acara akan dilakukan di seluruh Dallas selama 4 tahun ke depan. Terakhir, tampilan klinis, kualitas hidup, status kesehatan, kepuasan, dan ukuran hasil akan dikumpulkan pada 1000 atau lebih pasien yang mendaftar dalam proyek ini. Data ini akan membantu BHCS dan sentra perawatan kesehatan lainnya dalam meningkatkan pelayanan bagi penderita diabetes, terutama mereka yang dirugikan karena status sosial ekonomi, bahasa, atau kurangnya asuransi.

Upaya Pemerataan : Pusat Kesehatan Diabetes yang baru di Dallas Selatan Pada akhirnya, ketika Program Pemerataan Kesehatan BHCS diselenggarakan pada tahun 2006 dengan visi untuk meningkatkan kualitas kesehatan melalui pemerataan dalam akses perawatan kesehatan, pengiriman, dan hasil, ternyata menunjukkan bahwa komunitas Frazier dari Dallas Selatan memiliki potensi terbesar untuk peningkatan pemerataan kesehatan dalam arti sangat membutuhkan program pemerataan kesehatan diabetes ini. Hal ini didasarkan pada fakta bahwa : Tingkat rawat inap untuk pasien diabetes di Dallas Selatan rata-rata 412,9 per 100.000 penduduk pada tahun 2000, 2002, dan 2003, dibandingkan dengan 175,3 per 100.000 untuk Dallas County secara keseluruhan pada periode yang sama. Tingkat kematian diabetes adalah 57,4 per 100.000 orang pada tahun 2003 di Dallas Selatan, dibandingkan dengan 21,7 per 100.000 orang untuk Dallas County secara keseluruhan. Dewan pusat BHCS merencanakan pendirian pusat perawatan diabetes yang unggul untuk daerah ini. Bagian pertama dari model (Gambar 1) berfokus pada penyakit kronis diabetes dengan memanfaatkan tiga kompetensi inti (primer, sekunder, dan tersier) untuk mencegah dan menunda timbulnya komplikasi serta mengidentifikasi dan mengobati penyakit itu

sendiri. Model ini mengintegrasikan empat faktor kunci untuk memastikan bahwa yayasan ini berdasarkan pada prinsip kolaboratif, holistik, inovatif, dan berbasis masyarakat. Gambar 1

Bagian kedua dari model memberikan gambaran dari pusat yang bekerja sama dengan mitra masyarakat untuk mempromosikan dan melaksanakan pendidikan, kesehatan

masyarakat, pembangunan ekonomi, dan inisiatif berbasis kepercayaan, serta intervensi klinis. Selain itu, pelayanan juga diperluas sehingga mencakup masyarakat luar untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan mempromosikan pemberdayaan individu. Berbagai layanan yang ditawarkan untuk mendorong perubahan gaya hidup individu dan keluarga melalui pemeriksaan, pendidikan kesehatan / pelatihan, intervensi perilaku, dan pengobatan. Bagian ketiga dari model ini mengidentifikasi peluang pengembangan dan penelitian yang dihasilkan oleh hasil yang berdampak pada masyarakat, keluarga, dan individu. Model ini tidak hanya dapat meningkatkan promosi kesehatan dan pencegahan penyakit, tetapi juga dapat meningkatkan status ekonomi, pemberdayaan masyarakat, dan kualitas hidup. Diharapkan bahwa biaya yang terkait dengan penyakit akan berkurang dengan meningkatkan pemanfaatan tes skrining (uji tapis) untuk deteksi dini penyakit dan pengobatan, yang pada gilirannya akan mengurangi penggunaan perawatan kesehatan yang tidak perlu dan lamanya rawatan di rumah sakit. Selanjutnya, kualitas hidup akan ditingkatkan dengan menawarkan warga Frazier tentang kesempatan untuk meningkatkan status kesehatan dan mengatasi hambatan lainnya, yang akan menghasilkan berkurangnya morbiditas dan penyakit kronis. Hasil tersebut kemudian menghasilkan individu-individu yang memiliki pengetahuan yang diperlukan untuk melakukan penelitian lanjut terhadap diabetes, mengajukan proposal untuk pendanaan eksternal, dan membantu dalam mendeteksi pola penyakit. Informasi ini akan memberikan kontribusi untuk penelitian kesehatan dan memungkinkan pendekatan inovatif dalam pencegahan primer, sekunder, dan tersier untuk dikembangkan dan dimanfaatkan di masa depan dalam mendeteksi dan mengobati diabetes dan kondisi cacat lainnya. Dalam menerapkan model ini, pertama-tama BHCS mendirikan suatu tempat rekreasi lokal di daerah ini dengan lembaga pusat kesehatan diabetes di dalamnya, dengan tujuan untuk membudayakan (membiasakan) program-program kesehatannya sehingga nantinya akan menjadi suatu kebiasaan alami di dalam masyarakat yang tinggal di sini. Lembaga Kesehatan Diabetes di Juanita J. Craft Recreation Center dibuka pada bulan Juni 2010 (Gambar 2). Ini menyediakan berbagai layanan, semua disampaikan dengan pendekatan pemberdayaan pasien: Dokter dan perawat yang senantiasa ada di tempat sepanjang waktu Dokter spesialis

Rujukan yang terkoordinasi untuk perawatan khusus dan tambahan Pendidik diabetes yang bersertifikat Ahli fisiologi olahraga Penyuluh kesehatan masyarakat Duta diabetes Layanan lain: Obat-obatan diabetes Program kesehatan dan kesejahteraan Kelas memasak makanan sehat Program latihan termasuk klinik berjalan dan berlari dan latihan beban Pelayanan sosial Taman Rekreasi Layanan / bantuan transportasi

Baylor Health Care System telah menginvestasikan US$ 15 juta untuk proyek ini. Kota Dallas menginvestasikan $ 2.000.000 ditambah dengan penggunaan Juanita J. Craft Recreation Center. Tujuan dari lembaga ini bukan hanya untuk memberikan perawatan diabetes, tetapi untuk mengubah pandangan kesehatan untuk seluruh keluarga dan masyarakat Dallas Selatan.

Kesimpulan BHCS telah menetapkan tujuan untuk menyediakan pusat-terbaik di kelasnya untuk perawatan yang komprehensif terhadap diabetes, penelitian, pendidikan, dan pencegahan, dan upaya untuk mengkoordinasikan perawatan (yang melibatkan tidak hanya antar penyedia disiplin ilmu kesehatan) pasien sebagai fokus utama dan pertama. Seperti dikatakan oleh Funnell dan Anderson, pasienlah yang memiliki pilihan, kontrol, dan konsekuensi. Sama halnya bahwa pasien harus mengikuti banyak detail dan manajemen diabetes dalam konteks rutinitas sehari-hari, BHCS juga berfokus pada "rutinitas sehari-hari" nya baik sistemnya, proses-proses perawatan, pendidikan stafnya, pemantauan hasil, untuk terus meningkatkan dan memberikan perawatan yang aman, tepat waktu, efektif, efisien, adil, dan berpusat pada pasien.

Ucapan Terima Kasih Para penulis berterima kasih kepada Cynthia Orticio, MA, ELS, untuk kontribusi editorial.

Anda mungkin juga menyukai