Anda di halaman 1dari 31

TUTORIAL B

Kelompok 11 Tutor : Dr. Nur Aida Sri Wahyuni

Anggota
Anugerah Ramadhan Putra Didy Kurniawan Novrilia Kumala Sari Jovita Kosasih Achmad Fitrah Khalid Atifatur Rachmania M. Izwan Iqbal Tyasta Yola febrianti Ayu Ratnasari Cinthya Farah Diba Dyaz Desimorianiaga Zariff Fahim 04101401005 04101401006 04101401030 04101401060 04101401061 04101401078 04101401086 04101401092 04101401097 04101401099 04101401130 04101401134

Skenario
Mrs Dahlia, a 36 years old woman had delivered her third child, a female newborn baby at a private midwife clinic. The baby was born with normal delivery and cried spontaneously, APGAR score was 6 for 1st minute and 9 for 5th minutes. At 3 hours of age, the baby became hypoactive and thre was grunting, then the baby was referred to Mohammad Hoesin Palembang. Mothers history wa taken from the midwife. She told that Mrs Dahlias pregnancy was fullterm.

Cont..
Physical examination Body weight was 3000 gram, body length was 49 cm, head circumference was 34 cm. The baby was hypoactive, tachypnoe, and there was no sucking reflex. Respiratory rate was 78 bpm, with chest indrawing, heart rate was 140 bpm, temperature was 38C. the breath sound was normal. Other physical examination were normal.

Klarifikasi Istilah
Newborn baby APGAR Score Hypoactive Grunting Premature ruptured of membrane Private midwife clinic Cried spontaneously Smell green liquor No sucking reflex Tachypnoe Chest indrawing

Identifikasi Masalah
Bayi perempuan Ny. Dahlia(36 tahun), anak ketiga dilahirkan pervaginam dan menangis spontan, skor APGAR pada menit pertama : 6, pada menit kelima : 9. Pada usia 3 jam, bayi menjadi hipoaktif dan ada grunting. Riwayat persalinan : cukup bulan tetapi dua hari yang lalu ketuban pecah dini dan cairan ketubannya berwarna hijau dan berbau. Pemeriksaan Fisik

Analisis Masalah
1.a. Apa interpretasi skor APGAR ? b. Bagaimana cara pemeriksaan skor APGAR ? c. Apa etiologi dan mekanisme bayi hipoaktif ? d. Apa etiologi dan mekanisme grunting ? e. Bagaimana keadaan normal bayi umur 3 jam ? f. Mengapa bayi mengalami hipoaktif dan grunting setelah 3 jam lahir?

2. a. Bagaimana hubungan usia ibu dengan ketuban pecah dini dan cairan ketuban hijau dan berbau? b. Bagaimana interpretasi cairan ketuban berwarna hijau dan berbau ? c. Apa etiologi dan mekanisme KPSW ? d. Apa akibat dari KPSW ? e. Apa etiologi dan mekanisme meconium pada kasus ? 3. a. Apa interpretasi pemeriksaan fisik ? b. Bagaimana mekanisme abnormal pada pemeriksaan fisik ? 4. Bagaimana fisiologi sistem imun bayi baru lahir ?

4.Apa DD dari kasus ini? 5.Bagaimana cara penegakan diagnosis dan WD dalam kasus ini ? 6.Apa epidemiologi dalam kasus ini ? 7.Apa etiologi dan faktor resiko dalam kasus ini? 8.Bagaimana patogenesis pada kasus ini? 9.Bagaimana manifestasi klinis dalam kasus ini? 10.Bagaimana tatalaksana dalam kasus ini? 11.Bagaimana komplikasi dalam kasus ini? 12.Bagaimana prognosis dalam kasus ini? 13.Apa KDU dalam kasus ini?

Hipotesis
Bayi perempuan Ny. Dahlia baru lahir, aterm, SMK, lahir spontan, mengalami respiratory distress et causa suspect bronkopneumonia dan sepsis neonatorum

Interpretasi Pemeriksaan Fisik


Pemeriksaan Berat badan Panjang badan Normal 2500 4000 g 36 minggu : 45 cm 40 minggu : 50 cm 31 36 cm (aterm) Hasil 3000 g 49 cm Interpretasi Berat Bayi Lahir Cukup/ Normal SMK

Lingkar kepala

34 cm

SMK

Respiratory rate
Heart rate

40 60 x/menit
120 160 x/ menit

78 x/menit
140 x/menit

Takipnea
Normal

Temperatur

36 37,5 C

38 C

Demam

Differential Diagnosis
Sign and symptoms Bronkopneumonia & sepsis neonatorum + -/+ + Sedang ringan + Infeksi ibu MAS

Grunting Cyanosis Menangis spontan APGAR (asfiksia) Sucking reflex Retraksi dinding dada Faktor resiko

+ + berat + postterm

Penegakan Diagnosis
Anamnesis
PROM Cairan ketuban berwarna hijau dan berbau busuk Bayi lahir 3 jam yang lalu secara spontan dengan BB 3000 gram Bayi hipoaktif & grunting Skor APGAR: Menit 1 : 5 Menit 5 : 9

Anamnesis tambahan yang diperlukan : Riwayat obstetric Riwayat penyakit infeksi ibu selama masa kehamilan? Nutrisi ibu selama masa kehamilan? Ada/ tidaknya demam? Riwayat persalinan sebelumya, apakah ada anaknya yang sebelumnya yang mengalami infeksi neonatus? Apakah ibu ada demam (>38c/100.4f)? Apakah ada ISK? Apakah ada nyeri tekan uterus ?

Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik Bayi
Berat badan bayi normal SMK Bayi hipoaktif Takipnea Takikardia Tidak ada refleks menghisap Retraksi dinding dada

Demam (38C) Auskultasi (rales, ronkhi)

Pemeriksaan Tambahan
Pemeriksaan tambahan Evaluasi gawat napas dengan Downes Score Arterial Blood Gas: mengukur O2, CO2 dan pH darah Pemeriksaan Darah : RBC, Leukosit, trombosit, Hb, Rasio neutrofil imatur dan neutrofil total (rasio I/T) X-Ray Kultur darah C-Reactive protein Pungsi Lumbal, dengan indikasi :
Kultur darah positif Ada gejala dan tanda gangguan neurologis

Working Diagnosis
Bayi perempuan Ny. Dahlia, baru lahir, cukup bulan, sesuai masa kehamilan, lahir spontan, mengalami gangguan pernapasan et causa suspek bronkopneumonia dan sepsis neonatorum

Epidemiologi
Bronkopneumonia: 5-50 per 1000 kelahiran hidup Frekuensi >> pada kondisi korioamnionitis maternal, prematuritas, dan adanya mekonium pada cairan ketuban Faktor kontribusi sebanyak 10-25% dari seluruh kematian neonatus. Sepsis neonatorum: 1-10 per 1000 kelahiran hidup >

Etiologi &Faktor Resiko


Bronkopneumonia: Etiologi Bakteri: GBS, E. coli, Basil gram (-), Enterococci, L. monocytogenes, S. aureus, T. gondii, T. pallidum Virus: RSV, influenza, adenovirus Faktor resiko : Persalinan lama, persalinan dengan tindakan, PROM, air ketuban bau dan kental, infeksi TORCH, ibu menderita eklampsia

Sepsis neonatorum: Etiologi : sepsis primer biasanya disebabkan oleh GBS, kuman usus gram (-), terutama E.coli, L.monocytogenes, Stafilokokus, Streptokokus, kuman anaerob, dan H. influenza FR: prematuritas & BBLR, PROM, infeksi maternal, cairan amnion hijau keruh & berbau, kehamilan kembar, perawatan di NICU, dll.

Patogenesis

Manifestasi Klinis
Letargi, iritabel Tampak sakit Kulit: keabu-abuan, gg. Perfusi, sianosis, pucat, petekie, ruam, sklerema, ikterik Demam/ hipotermi Takikardia Perubahan metabolic hipoglikemia atau hiperglikemia, asidosis metabolic

Gejala gangguan pernapasan (merintih, nafas cuping hidung, retraksi, takipnu) Gejala gastrointestinal: toleransi minum yang buruk, muntah, diare, kembung dengan atau tanpa adanya bowel loop

Palpasi : Stem fremitus yang meningkat pada sisi yang sakit. Perkusi : Sonor memendek. Sering tidak dijumpai adanya kelainan Auskultasi : Suara pernafasan mengeras (vesikuler mengeras) disertai ronki basah gelembung halus sampai sedang.

Tatalaksana
1. Oksigen aliran rendah (<6 L/menit), dengan nasal kateter atau masker sederhana 2. Jangan diberi minum. Berikan IVFD dekstrose 7,5% atau 10% + NaCl 15% 6cc diberikan kebutuhan 3. Ambil sampel darah utk pemeriksaan kultur 4. Berikan antibiotika:
Ampisilin, 100mg/kgBB/24 jam iv setiap 12 jam Gentamisin, 2,5 mg/kgBB/18 jam bila BB > 2000 gram

2,5 mg/kgBB/24 jam bila BB < 2000 gram Bila umur > 7 hari berikan tiap 12-18 jam
Lama pemberian antara 7 10 hari

Pencegahan
Menciptakan lingkungan tempat bersalin yang bersih Melahirkan bayi dalam waktu < 24 jam setelah ketuban pecah Jika ketuban telah pecah > 18jam, berikan antibiotika profilaksis untuk mengurangi risiko infeksi streptokokus grup B:
Ampisilin 2 g I.V. setiap 6 jam, Atau penisilin G 2 juta unit I.V. setiap 6jam sampai persalinan,

Komplikasi
Komplikasi bronkopneumonia: Efusi pleura Empyema Infeksi sistemik dengan foci metastatic Persistent pulmonary hypertension of the newborn (PPHN) Air leak syndrome (pneumotoraks, pneumomediastinum, pneumopericardium, pulmonary interstitial emphysema) Hipoperfusi Penyakit paru kronis

Komplikasi sepsis neonatorum: Meningitis Gagal napas Gagal jantung Gagal ginjal Hipertensi pulmonal Syok Disfungsi hepar Edema / thrombosis serebri Insufisiensi dan/atau perdarahan adrenal Disfungsi sumsum tulang DIC (disseminated intravascular coagulation)

Prognosis
Dubia ad bonam jika diberikan terapi cepat dan tepat

KDU
3B : Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan pemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya : pemeriksaan laboratorium sederhana atau X-ray). Dokter dapat memutuskan dan memberi terapi pendahuluan, serta merujuk ke spesialis yang relevan (kasus gawat darurat).

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai