A. Pengertian Gangren luka Diabetik adalah luka kaki yang merah kehitam-hitaman dan berbau busuk akibat sumbatan yang terjadi dipembuluh darah sedang atau besar ditungkai. Luka Diabetika adalah luka karena kaganasan, tekanan, ganggunan vaskuler dan lain-lain. Luka Diabetik adalah luka yang terjadi pasa pasien dengan Diabetik yang melibatkan gangguan pada Saraf Pariperal dan Automatik B. Etiologi Dibagi atas dua yaitu : Faktor Endogen Genetik, Metabolik Angiopati Diabetik Neuropati Diabetik Faktor Eksogen Trauma Infeksi obat C. Fatofisiologi Penyakit Neuropati dan Vaskular adalah faktor utama yang mengkontribusi terjadinya luka. Masalah luka yang terjadi pada dengan diabeti kaitanya dangan adanya pengaruh pada saraf yang terdapat pada kaki dan biasanya dikenal sebagai neuropati parifer, pada pasien dengan diabetikj sering kali mengalam gangguan pada sirkulasi. Gangguan sirkulasi ini adalah yang berhubungan dengan Peripheral Vaskular Diseases. Efek sirkulasi ini yang menyebabkan kerusakan pada saraf. Diabetik Neuropati berdampak pada sistem saraf autonomi, yang menngontrol fungsi otot-otot halus, kelanjar dan organ viseral. Dengan adanya gangguan pada saraf autonomi pengaruhnya adalah terjadi perubahan tonus otot yang
menyebabkan abnormalnya aliran darah. Dengan demikian kebutuhan akan nutrisi dan oksigen maupun pemberian atibiotik tidak mencakupi atau tidak mencapai jaringan pasifer, dan atau untuk kebutuhan metabolisme pada
lokasi tersebut. Efek pad autonomui neurpati ini akan menimbulkan kulit menjadi kering, Anhidrosis, yang memudahkan kulit menjadi rusak dan luka yang sukar sembuh dan dapat menimbulkan infeksi dan mengkontribusi
untuk terjadinya gangren. Dampak lain adalah karena adanya neuropati perifat yang mempengaruhi mengakibatkan hilangnya temperatur. D. Klasifikasi Pada luka diabetik, kita dapat mengidentifikasi derajat luka dengan menggunakan skala wagner. Derajat luka 0 Karakteristik luka kulit utuh tanpa ada lesi terbuka 1 Luka superfical yang Gambar pada saraf sensori sensasi pada nyeri, dan sistem metor yang tekanan dan perubahan
melibatkan kulit)
jaringa (hanya
Luka
dengan
penetrasi
menampakkan
osteomilitis abses
3a pungent abscess
3b chronical infection
4a dry gangrene
E. Gambaran klinis Penderita mengelur nyeri waktu istirahat Pada perabaab terasa dingin Pupasi pambulu darah krang kuat Didapatkan ulkus sampai ganggreng.
F. Perawatan luka Tujuan : Mengurangi atau menghilangkan faktor penyebab Optimalisasi suasana lingkungan luka dalam kondisi lembab Dukungan kondisi atau host (nutrisi, kontrol DM, kontol faktor penyerta) Meningkatkan evaluasi klien dan keluarga perawatan luka diabetes Mencuci luka Mencuci luka adalah hal pokok untuk meningkatkan dan perbaiki dan persepat proses penyembuhan luka serta menghidari kemungkinan terjadinya infeksi. Proses pencucian luka bertujuan jaringan nekrosis, cairan luka yang bersebihan untuk membuang sisa balutan yang
digunakan dan sisa metabolic tubuh ada permukaan luka. Saran yang terbaik dan teraman untuk mencuci luka adalah non toksik pada proses penyembuhan luka (misalnya nail 0,9%) Dedridemen adalah pembuangan jaringan nekrosis atau slough pada luka, dedmend dilakukan untuk menghindari terjadinya infeksi dan
selalitas, karena jaringan nekrosis selalu berhubungan dengan adanya peningkatan jumlah bakteri, setelah dedridemen jumlah bakteri dan menurun dengan sendirinya yang diikuti dengan kempuan tubuh secara efektif melawan infeksi, secara almi cdalam keadaan lembab tubuh akan membuang sendiri jaringan nekrosis atau slough yang menempel pada luka. (peristiwa Autulysis) Autulysis adalah peristiwa pecahnya atau rusaknya jaringan Nekrosis oleh Teeukosit dan Ensim Lyzomatik, Dendriment dengan sistem Autolysis dengan menggunakan Occlusive Dressing merupkan cara teraman dilakukan pada klien dengan luka diabetic. Terutam untuk enghindari resiko infeksi. (I) Faktor Nutrisi Merupakan salah satu faktor penting yang berperan dalam penyembuhan luka. Pemberita ganggreng diabetic biasanya
diberikan diet B1 dengan nilai gizi yaitu : 60% kalori karbohidrat, 20% kalori lemak. 20% kalori protein
Pemilihan jenis balutan Pemilihan jenis balutan untuk mepertahankan suasana lingkungan luka dalam keadaan lembab. Mempercepat poroses penyembuhan hingga 50% Absorbsi Eksudat/ cairan luka yang berlebihan, membuan jaringan neokrosis/ slough (Support Cutotlysis) Kontrol terhadap infeksi/ terhindar dari menurunkan, nyaman digunakan dan menurunkan jenis balutan Hydroactive Sel, Hiddrocolloid. : Absorbent Dressing.
G. Pengobatan Terapi antobiotika Pemberian antibiotik biasanya diberikan peroral yang bersifat menghambat kuman Gram positif dan Gram negatif. Apabila tidak dijumpai perbaikan pada luka tersebut, maka terapi antibiotika dapat diberikan perparenteral yang sesuai dengan kepekaan kuman. DAFTAR PUSTAKA E Bursa. depolitunas.go.id//download.php Jhonkarto, blogspot.com/2009/02/gangguan. MSN Suriadi.2007. Manajemen Luka. Stikep Muhammadiyahh : Pontianak Tlosaros kesahatan. Blogspot.com./2009. Windasari Sri Gitarja. SKP.ETN. Perawatan Luka Diabetes : Wocare Publishing.