Anda di halaman 1dari 58

07/03/13

CONTOH METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BANGUNAN | BLOGnya MAKMUR

BLOGnya MAKMUR

CONTOH METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BANGUNAN


Posted on 31 Oktober 2010 by MAKMUR ACHANK 1. LINGKUP PEKERJAAN Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan yakni : I II III IV V VI VII PEKERJAAN PERSIAPAN PEKERJAAN TANAH DAN PASIR URUG PEKERJAAN PASANGAN & BETON PEKERJAAN LANTAI KERAMIK PEKERJAAN KAP, PENUTUP ATAP PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK PEKERJAAN PENGECATAN

1. 2. PEKERJAAN PENDAHULUAN 1. Pekerjaan Persiapan 1. Segala sesuatunya menyangkut kelancaran pekerjaan palaksanaan harus telah disiapkan di lokasi sebelum melaksanakan pekerjaan. 2. Jadwal terinci, Time schedule, mobilisasi peralatan dan tenaga kerja,serta kelengkapan administrasi lapangan harus disiapkan sebelum memulai pekerjaan. 3. Demi kelancaran kegiatan sebelumnya kontraktor harus memperhatikan penempatan bahan / material dan lalu lintas. 4. Situasi dan Ukuran-ukuran 1. S i t u a s i v Volume pekerjaan tersebut dalam pasal terdahulu merupakan batasan minimal yang harus dipenuhi dan dimaksudkan sebagai garis pelaksanaan dan pegangan kontraktor. v Kontraktor wajib meneliti situasi lapangan, terutama keadaan tanah, sifat dan luasan pekerjaan serta hal-hal lain yang dapat mempengaruhi harga penewaran kontraktor.
panritacikal.wordpress.com/2010/10/31/contoh-metode-pelaksanaan-pekerjaan-bangunan/ 1/25

07/03/13

CONTOH METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BANGUNAN | BLOGnya MAKMUR

v Kelalaian atau kekurangan telitian kontraktor dalam hal ini tidak dijadikan alasan untuk mengajukan tuntutan. 1. U k u r a n Kontraktor Bertanggung jawab atas tepatnya pelaksanaan pekerjaan menurut bentuk ukuranukuran dan mutu yang tercantum dalam rencana kerja dan Syarat-syarat (RKS) pekerjaan ini. Kontraktor berkewajiban mencocokkan ukuran-ukuran satu sama lain dan segera melaporkan kepada Direksi bilamana terdapat ketidak cocokan ukuran-ukuran didalam gambar-gambar RKS ini, dan tidak diperkenangkan membetulkan kesalahan-kesalahan ukuran / gambargambar sebelum berkonsultasian dari Direksi. Apabila terdapat ketidak sesuaian ukuran-ukuran, maka pengukuran bersama dijadikan patokan. Letak titik duga (titik nol) sebagaimana dinyatakan dalam gambar atau sesuai kesepakatan dalam peninjauan lokasi. Titik peil ini harus ditetapkan dengan membuat patok permanen yang selama dalam pelaksanaan tidak boleh bergesar/berubah. Untuk selanjutnya patok permanen tersebut harus menjadi dasar bagi setiap ukuran dan kedalaman. Atas persetujuan Direksi, penentuan titik lainnya dilakukan oleh pemborong dilapangan dengan alat ukur optic yang sudah diTera kebenarannya dan harus selalu berpedoman pada titik duga patok (peil nol). Untuk Bangunan rehabilitasi sebelum kontraktor memulai pekerjaan terlebih dahulu mengambil Foto Nol. 1. Pekerjaan Pembersihan 1. Sebagai langkah awal peleksanaan pekerjaan, Kontraktor membersihkan lapangan/Lokasi pembangunan dari hal-hal yang dapat merusak pelaksanaan pembanguna. 2. Penebangan pohon/pembersihan harus tuntas sampai pada akar-akarnya sehingga tidak merusak struktur tanah. 3. Memasang Papan Bouwplank 1. Pemasangan patok dan papan bouwplank boleh menggunakan kayu/papan kls.III yang diketam rata pada sisi kerjanya. 2. Tinggi bouwplank sama dengan titik nol atau apabila dikehendaki lain harus dibicarakan dan mendapat persetujuan dengan Direksi. 3. Setelah pemasangan bouwplank harus dilaporkan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan sebelum pekerjaan selanjutnya dilaksanakan. 2. 3. PEKERJAAN TANAH & PASIR 1. Penjelasan Umum Meliputi pekerjaan penggalian (Cut) dan penimbungan (Fill). 1. Ruang Lingkup Pekerjaan ini meliputi penimbunan kembali galian pondasi, penimbunan rencana lantai bangunan, penggalian, pemadatan lapis demi lapis, sehingga titik peil sesuai dengan gambar rencana. 1. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai berikut : 1. Galian Tanah 1. Sebelum melaksanakan penggalian, posisi galian dan ukuran seperti tertera dalam
panritacikal.wordpress.com/2010/10/31/contoh-metode-pelaksanaan-pekerjaan-bangunan/ 2/25

07/03/13

CONTOH METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BANGUNAN | BLOGnya MAKMUR

gambar sudah dipastikan benar dan harus mendapat persetujuan Direksi / Pengawas lapangan. 2. Penggalian tanah pondasi dapat dimulai setelah pemasangan bouwplank dan patokpatok disetujui Direksi / Pengawas lapangan. 3. Dasar galian harus mencapai tanah keras, dan jika pada galian terdapat akar-akar kayu, kotoran-kotoran dan bagian-bagian tanah yang longgar (tidak padat), maka bagian ini harus dikeluarkan seluruhnya kemudian lubang yang terjadi diisi dengan pasir urug. 4. Untuk mempertahankan kepadatan muka tanah galian, maka lubang yang sudah siap segera dilanjutkan dengan urugan pasir dan batu kosong.

1. U r u g a n a. Pekerjaan urugan yang dilaksanakan adalah urugan pasir, urugan tanah dan urugan kembali eks tanah galian sesuai dengan gambar kerja. 1. 4. PEKERJAAN PONDASI 1. Penjelasan Umum Meliputi pemasangan pondasi bangunan dan entrance yang dicantumkan dalam gambar diikuti berdasarkan tinggi peil dan dimensi ukuran dan berdasarkan petunjuk Direksi / Pengawas 1. Lingkup Pondasi yang dipasang berasal dari material batu gunung yang bermutu baek yang mengandung lumpur, dan batu bata untuk pekerjaan roolag pada entrance. Ketentuan-ketentuanPondasi yang dipasang berasal dari material batu gunung yang bermutu baek yang mengandung lumpur, dan batu bata untuk pekerjaan roolag pada entrance. C. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai berikut : 1. Pasangan pondasi batu kosong tebalnya dibuat minimum 20 cm atau sesuai gambar rencana. 2. Untuk pondasi dipake batu gunung yang berkualitas baek, keras, tidak polos dan permukaannya tajam. Batu gunung yang dipakai harus dipecah-pecah sehingga diameternya antar 30 cm dan minimum 10 cm. Pasangan batu gunung untuk pondasi ini harus dipasang dengan adukan 1PC : 5 psr yang diaduk matang. Ukuran kedalaman, dan lebar pondasi batu gunung dibuat sesuai gambar rencana. 3. Batu gunung harus disusun sedemikian rupa sehingga dudukannya kokoh serta terikat baik satu sam lainnya dengan adukan. Untuk keperluan kemudahan pemasangan pipa saluran air bersih, air hujan kabel-kabel dan lain-lain yang menembus pondasi dapat dipasang bahan lunak yang mudah dibuka. Dimensi pondasi batu gunung disesuaikan dengan gambar rencana. Tidak diperkenangkan melakukan pelubangan pada sloef dan pondasi. 1. 5. PEKERJAAN BETON 1. Penjelasan Umum
panritacikal.wordpress.com/2010/10/31/contoh-metode-pelaksanaan-pekerjaan-bangunan/ 3/25

07/03/13

CONTOH METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BANGUNAN | BLOGnya MAKMUR

Meliputi pekerjaan beton yang bertulang dan tidak bertulang dan pelaksanaan yang benar untuk menghasilkan beton yang bermutu baik. Maka perlu penyedian tenaga kerja yang terampil, alat bantu yang memadai sesuai dengan fungsinya dan material/bahan berdasarkan standart peraturan beton bertulang PB1 1971 dan SK.SKNI.T-15.1991-03 1. RUANG LINGKUP Lingkup pekerjaan beton meliputi penyediaan semua pemasangan, Sloef. Molom, kolom praktis dan semua komponen-konponenya yang ditunjuk oleh gambar rencana. C. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai berikut : 1. Bahan 1. Portland camen Portland cament yang digunakan adalah jenis-jenis yang memenuhi ketentuan-ketentuan dalam N1-1 atau menurut standart Portland cemen yang digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia. Semen yang digunakan harus berkualitas baik dan pada saat digunakan harus dalam keadaan fresh (belum mulai mengeras) Untuk menjaga mutu semen,cara penyimpanan harus mengikuti syarat-syarat penyimpangan bahan tersebut. 1. Air Yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971. Air tawar yang dipakai harus bersih, tidak mengandung minyak, asam alkali bahan-bahan organis dan bahan-bahan lain yang dapat menurungkan mutu beton. 1. Kerikil/Batu Pecah Kerikil/batu pecah yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971.

Kerikil/batu pecah harus mempunyai gradasi yang baik, tidak porous, memenuhi syarat kekerasannya. Kerikil tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1% ditentukan terhadap berat kering. Apabila kadar lumpur melampaui 1%, maka kerikil harus dicuci. 1. Pasir Pasir yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971.

Pasir yang dipakai dapat berupa pasir alam, atau pasir buatan yang dihasilkan oleh alat-alat pemecah batu. Pasir harus terdiri dari butir-butir yang tajam dan mempunyai gradasi yang baik, tidak porous cukup syarat kekerasannya. Pasir tidak boleh mengandung lumpur lebuh dari 5% ditentukan terhadap berat kering.

1. Besi Beton
panritacikal.wordpress.com/2010/10/31/contoh-metode-pelaksanaan-pekerjaan-bangunan/ 4/25

07/03/13

CONTOH METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BANGUNAN | BLOGnya MAKMUR

Baja tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71. Besi beton harus bersih dari dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat-cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat. Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71. Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada perintah tertulis dari Direksi. Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng. Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri. 1. Kayu Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi. Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam PPKI NI-5. Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah-pecah, mata kayu yang melintang. Syarat-syarat kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan dalam PPKI. 1. Pengecoran Beton Beton tidak bertulang/beton tumbuk/ rabat beton dibuat dengan adukan. 1PC : 3 Psr : 5krl dipergunakan untuk lantai kerja, lantai alas keramik untuk lantai kerja, lantai alas keramik, neut-kusen dan rabat beton, ukuran disesuaikan dengan gambar. Semua pekerjaan konstruksi beti pada bangunan dikerjakan dengan mutu beton K -225. Semua pekerjaan konstruksi beton harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971 Adukan beton harus benar-benar rata dan matang dengan menggunakan Ready Mix pada K225. Untuk beton konstruksi bermutu K-175 dapat dilakukan dengan cara manual. Pengecoran beton dapat dilakukan setelah cara pemasangan pembesian disetujui oleh Direksi Pelaksanaan secara tertulis dan tersedian cukup bahan, perlatan serta tenaga kerja. 1. Pekerjaan Besi beton Besi beton yang dipakai bermutu U-24. (SI.1). ukuran-ukurannya diameter besi beton yang terpasang harus sesuai dengan gambar rencana, sedangkan perubahan diameter tulangan harus dengan persetujuan Direksi/Pengawas. Penggatian diameter tulangan tidak diperkenankan. Besi beton bekas dan yang sudah berkarat tidak diperkenankan dipakai dalam konstruksi. Besi
panritacikal.wordpress.com/2010/10/31/contoh-metode-pelaksanaan-pekerjaan-bangunan/ 5/25

07/03/13

CONTOH METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BANGUNAN | BLOGnya MAKMUR

beton harus bebas dari sisik, karat dan lain-lain lapisan yang dapat mengurangi daya lekatnya pada beton. Ikatan besi beton harus rapih dan kuat, bahan untuk pengikat adalah kawat beton dengan diameter minimum 1mm. Untuk mendapatkan jaminan akan kualitas besi yang diminta, maka disamping adanya sertifikat dari pabrik, juga diminta harus ada sertifikat dari laboratorium. 1. Berkesting dan Acuan Sebelum penulangan beton dikerjakan harus terlebih dahulu dibuat bekesting atau pun acuan yang kokoh dan rapat, sehingga air semen tidak bocor. Bekesting harus dibuat sesuai dengan ukuran beton yang akan dilaksanakan. Bahan bekesting dapat dibuat dari kayu terenteng tebal 2 cm atau multiplex. Pembukaan bekesting ataupun acuan harus teratur dan beton sudah berumur minimal 14 (empat belas) hari. 1. 6. PEKERJAAN KUDA-KUDA DAN ATAP 1. Penjelasan Umum Pekerjaan konstruksi rangka atap harus dari bahan/ material yang bermutu baik, pekerja yang terampil dan berpengalaman untuk mendapatkan hasil yang baik. 1. Ruang Lingkup Pekerjaan ini meliputi pekerjaan kuda-kuda, gording, atap penutup dan seluruh detail yang disebutkan / ditunjuk dalam ganbar rencana untuk mendapatkan hasil yang baik sesuai dengan petunjuk Direksi / Pengawas. C. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai berikut : Bahan atap yang dipakai adalah atap Genteng metal roof dan Nok mental roof dengan kualitas Baik stadart SNI atau sesuai petunjuk Direksi Pelaksana. Pemasangan atap harus sesuai dengan petunjuk teknis pemakaian bahan tersebut yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya. Untuk rangka atap menggunakan Kayu Kls 11 sesuai dengan syarat-syarat, Sambungansambungan dilengkapi beugel / mur / baut / plat penyampung sesuai gambar rencana. Balok Gording menggunakan kayu Kls 11 Listplank kayu harus memakai bahan papan Kayu Kelas-11 dengan ukuran 2/25 cm. 1. 7. PEKERJAAN LANTAI 1. Penjelasan Umum Meliputi pemasangan Lantai selasar, titik peil mengikuti gambar rencana. Warna dan motif berdasarkan petunjuk Direksi / konsultan pengawas. 1. Ruang Lingkup Lantai yang dipergunakan berkualitas baik sesuai gambar rencana atau petunjuk direksi / konsultan pengawas.
panritacikal.wordpress.com/2010/10/31/contoh-metode-pelaksanaan-pekerjaan-bangunan/ 6/25

07/03/13

CONTOH METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BANGUNAN | BLOGnya MAKMUR

C. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai berikut : Pemasangan Lantai sesuai dengan petunjuk Direksi Pelaksana. Pekerjaan pemasangan ubin lantai baru diperkenankan untuk dipasang setelah semua Pekerjaanpekerjaan dinding/plesteran dan plafond telah selesai dikerjakan. Sebelum pemasangan keramik lantai, harus direndam dalam air sampah jenuh. Lantai keramik yang dipasang tidak boleh ada cat berupa : retak-retak, gelombanggelombang, berlubang, noda, permukaan cembung atau cekung. Sisi ubin keramik harus siku, penyimpangan kesikuan ubin tidak boleh lebih besar dari 0,5 cm setiap jarak 10 cm ke kanan dank ke kiri. Bahan lantai gedung digunakan keramik 40 x 40 cm sedangkan pada jenis keramik kualitas KW 1, Warna keramik disesuaikan dengan petunjuk Direksi. Pemasangan ubin keramik harus dikerjakan oleh tukang kayu yang benar-benar ahli dan harus menghasilkan penyelesaian yang rapih dan naad yang lurus. Naad harus didisi dengan bahan grouting / pasta semen / okker yang warnanya disesuiakan dengan warna ubin yang dipakai. Pengisian naad dilakukan paling cepat 24 jam setelah tegel/ubin keramik dipasang serta celah-celah keramik atau satu sama lain harus dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran yang menghambat masuknya cairan bahan pengisi. Segera setelah pengisian naad dengan semen, permukaan lantai harus segera dibersihkan agar tidak terdapat noda bekas semen. Pemasangan keramik yang tidak rapih, bergelombang, naad tidak lurus dan sebagainya akibat dari pemasangan yang tidak baik harus dibongkar/diganti sehingga memuaskan Direksi. 1. 8. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK 1. Penjelasan Umum Meliputi bahan/ material yang bermutu baik, untuk mendapatkan hasil yang baik. 1. Ruang Lingkup Lingkup Pekerjaan listrik ini meliputi penyediaan seluruh material, perlengkapan/peralatan dan melaksanakan seluruh pekerjaan system listrik sehingga dapat beropersai secara sempurna. Seluruh pekerjaan instalasi listrik yang akan dilaksanakan harus dikerjakan oleh instalatur yang sudah berpengalaman serta terdaftar sebagai instalatur resmi PLN dengan memegang SPT dan Surat Izin Kerja- SIKA C yang masih berlaku. Seluruh Pekerjaan listrik harus dikerjakan sesuai peraturan pekerjaan listrik yang berlaku di Indonesia terutama SPLN dan PUIL. Lingkup Pekerjaan listrik meliputi pengadaan dan pemasangan semua komponen listrik termasuk lampu, saklar, stop kontak, instalasi pengkabelan lengkap conduit, panel listrik dan pengetesannya. Hasil pekerjaan listrik sampai menyala.

C. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai berikut : Material

panritacikal.wordpress.com/2010/10/31/contoh-metode-pelaksanaan-pekerjaan-bangunan/

Kontraktor Pelaksana harus memasang lampu jenis merk Philips atau setara. Tipe armature

7/25

07/03/13

CONTOH METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BANGUNAN | BLOGnya MAKMUR

- Kontraktor Pelaksana harus memasang lampu jenis merk Philips atau setara. Tipe armature aotbow lengkap dengan aksesorisnya, serta lampu lainnya seperti yang ditujukkan dalam gambar.. Semua stop kontak, saklar dari kualitas terbaik atau dari sekualitas merk MK atau.

- Isolasi untuk sambungan kabel digunakan pipa isolasi sekualias 3 M, legrand atau yang sekualitas. - Pipa kabel (conduit) dari jenis high-impact dari merk EGA, clipsall atau yang sekualitas. Sambungan (copling), T-Dos harus dengan merk yang sama dengan jenis konduitnya. - Seluruh material yang dipergunakan harus baru dan dipasang dengan cara penempatan yang benar atau dari material bangunan lama yang masih layak/baik dapat dipasang dengan persetujuan pihak Direksi/Pengawas. Kontraktor Pelaksana harus menyerahkan contoh dari seluruh material Pekerjaan listrik untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi sebelum dipasang. Seluruh biaya ditanggung atas biaya Kontraktor pelaksana. Material yang harus diajukan contohnya antara lain : Kabel, Stop kontak, Saklar, Lampu (setiap jenisnya), Konduit, Ballast, dll

1. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai berikut : Material - Pipa kabel (konduit) dari jenis high-impact dari merk EGA, clipsall atau sekualitas. Sambungan (copling), T-Dos harus dengan merk yang sama dengan jenis konduitnya. - Seluruh material yang dipergunakan harus baru dan dipasang dengan cara penempatan yang benar atau dari material bangunan lama yang masih layak/baik dapat dipasang dengan persetujuan pihak Direksi/pengawas. Kontraktor Pelaksana harus menyerahkan contoh dari seluruh material Pekerjaan listrik untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi sebelum dipasang. Seluruh biaya ditanggung atas biaya kontraktor pelaksana. Material yang harus diajukan contohnya antara lain : Pipa, Konduit, Ballast, dll. 9. PEKERJAAN CAT 1. Penjelasan Umum Meliputi bahan/ material yang bermutu baik, serta tenaga yang terampil untuk mendapatkan hasil yang baik.Ruang Lingkup
panritacikal.wordpress.com/2010/10/31/contoh-metode-pelaksanaan-pekerjaan-bangunan/ 8/25

07/03/13

CONTOH METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BANGUNAN | BLOGnya MAKMUR

2. Lingkup pekerjaan ini meliputi seluruh permukaan yang kelihatan seperti yang disebutkan / ditunjuk dalam gambar untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan petunjuk Direksi/ konsultan pengawas. C. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai berikut : Sebelum pekerjaan pengecatan dimulai permukaannya harus diberi acian semen dan dibersihkan dari kotoran. Setelah pekerjaan pembersihan selesai, permukaan dinding harus digosok dengan amplas kemudian diplamur untuk menutupi bagian-bagian permukaan tembok berlubang dan yang terdapat celah-celah kemudian digosok lagi hingga permukaan pekerjaan menjadi halus lalu dicat paling sedikit tiga kali. Untuk Pekerjaan pengecatan kolom menggunakan cat tembok merk Metrolite atau setara, warna akan ditentukan kemudian oleh Direksi/ Pengawas. List plank dan semua Pekerjaan kayu lainnya dicat menggunakan cat kayu/Besi sekualitas produk Avian, Glotex atau yang setara. Keseluruhan Warna Pengecatan akan ditentukan kemudian oleh Direksi/Pengawas. 10. PEKERJAAN PEMBERSIHAN Sebelum diadakan Serah Terima-1 (Pertama) Pekerjaan, Kontraktoer pelaksana wajib membersihkan semua bagian Pekerjaan, terutama pada atap, lantai dinding, pintu/jendela, plafond dan lain-lain. Kontraktor Pelaksana juga harus membersihkan barang bekas/peralatan yang diperlukan. Semua sisa materialyang digunakan lagi harus dibawa ke luar dari lingkungan pekerjaan, sehingga halaman benar-benar bersih dan rapih. 11. MASA PEMELIHARAAN Selama masa pemeliharaan Kontraktor Pelaksana berkewajiban untuk mengganti material yang tidak berfungsi dengan baik, dan bertanggung jawab atas semua kekurangan dari item pekerja yang telah dikerjakan. 12. KETENTUAN TAMBAHAN A. Semua pekerjaan yang terdapat dalam gambar bestek tapi tidak dinyatakan dalam RKS ini atau sebaliknya, akan tetapi menyangkut pekerjaan bangunan ini, maka pemborong wajib menyelesaikan sesuai petunjuk Pengawas Lapangan / Pihak Direksi. B. Selain Bestek ringkas ini, semua ketentuan-ketentuan administrasi pemeriksaan bahan dan mutu pekerjaan serta ketentuan-ketentuan lain dari pemerintah yang menyangkut pelaksanaan pekerjaan pembangunan termasuk pula sebagai pedoman penyelenggara pekerjaan yang harus ditaati oleh Rekanan. Satu dan lain-lain menurut petunjuk Unsur Teknis yang tidak bertentangan dengan uraian dan syarat-syarat ini. ., .. Kontraktor Penawar,

panritacikal.wordpress.com/2010/10/31/contoh-metode-pelaksanaan-pekerjaan-bangunan/

9/25

07/03/13

CONTOH METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BANGUNAN | BLOGnya MAKMUR

Filed under: UMUM Ditandai: | BANGUNAN, Departments and Agencies, KONTRAKTOR, PNPM P2KP, Schools and Instruction KONSEP PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL (PEL) PROFIL DESA BANYUANYARA

49 Tanggapan

MAKMUR ACHANK, on 3 Maret 2011 at 12:07 PM said: Kepada Pengunjung yg terhormat: Saran dan Kritikannya kami butuhkan thanks udah berkunjung 6 0 i Rate This Balas Muhammad Isnain, on 21 Mei 2011 at 8:34 PM said: terima kasih pak Makmur Chank atas tulisan nya. jika anda punya metode pelaksaan untuk pekerjaan irigasi, saya mohon diberikan kepada saya. Thans sebelumnya 0 3 i Rate This Balas MAKMUR ACHANK, on 2 Juni 2011 at 7:42 PM said: Iya makasih balik. tuk metode pekerjaan lain sebenarnbya masih banyak tp nantilah aku berbagi. thanks telah berkunjung gang.
panritacikal.wordpress.com/2010/10/31/contoh-metode-pelaksanaan-pekerjaan-bangunan/ 10/25

07/03/13

CONTOH METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BANGUNAN | BLOGnya MAKMUR

1 0 i Rate This

Johnny Chalid Rafiqi, on 5 Februari 2012 at 10:50 PM said: bro untuk metode sangant baik, tapi kalau ada tolong metode untuk bangunan menara air yang menggunakan beton K 175 kapasitas 15000 m3,dan metode perpipaan untuk air minum dia meter pipa 2 dan 1 1/2 thanks Johnny 0 0 i Rate This Balas frans sukma, on 18 April 2012 at 6:15 PM said: thank ya bro infonya. itu sangat brguna bgi saya. 0 0 i Rate This Balas dinar , on 6 Juni 2011 at 10:17 AM said: thks.usefull.

panritacikal.wordpress.com/2010/10/31/contoh-metode-pelaksanaan-pekerjaan-bangunan/

11/25

07/03/13

CONTOH METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BANGUNAN | BLOGnya MAKMUR

0 1 i Rate This Balas nurfiah, on 11 Juli 2011 at 2:39 PM said: pak kalo metode pelaksanaan untuk marka jalan ada ngga pak?terimakasih. 0 0 i Rate This Balas sinyo ireng, on 19 Juli 2011 at 12:26 AM said: kalau bisa ditambahkan flowchat nya sekalian mas.. 1 0 i Rate This Balas MAKMUR ACHANK, on 21 Juli 2011 at 2:18 PM said: aku udah coba pasang tapi gagal trus maklum ru tahap belajar buat blog heheheheheheeee 0 0 i Rate This
panritacikal.wordpress.com/2010/10/31/contoh-metode-pelaksanaan-pekerjaan-bangunan/ 12/25

07/03/13

CONTOH METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BANGUNAN | BLOGnya MAKMUR

Balas nazer , on 19 Juli 2011 at 12:43 AM said: Bro kalau buat bangunan kayu ada nggak thanks 0 0 i Rate This Balas MAKMUR ACHANK, on 21 Juli 2011 at 2:19 PM said: ADA tp ga kayak di atas bro.. 0 0 i Rate This Balas Andre, on 11 November 2011 at 5:36 PM said: Izin membaca. Terima kasih untuk inspirasinya.. 1 0 i Rate This Balas taibdano, on 6 Desember 2011 at 8:44 PM said: bro klu boleh di tamba aitem metode pelaksanaan bangunan pekrjaan dinding dan pelesteran dinding ga ada bro, klu booleh ditambahkan, dan metoda pelaksanaan jalan dan jembatan, thanks bro
panritacikal.wordpress.com/2010/10/31/contoh-metode-pelaksanaan-pekerjaan-bangunan/ 13/25

07/03/13

CONTOH METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BANGUNAN | BLOGnya MAKMUR

0 0 i Rate This Balas taibdano, on 6 Desember 2011 at 8:47 PM said: bro klu boleh ditambah dengan spesifikasi teknis, 0 0 i Rate This Balas acam , on 16 Desember 2011 at 9:11 PM said: mintol bro, metode pelaksanaan kerja ruko lantai 2 aq lg pkl ne sbg bahan acuan q tq.. 0 0 i Rate This Balas novianto, on 11 Februari 2012 at 6:12 AM said: wahbagus euy 0 0 i Rate This Balas
panritacikal.wordpress.com/2010/10/31/contoh-metode-pelaksanaan-pekerjaan-bangunan/ 14/25

07/03/13

CONTOH METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BANGUNAN | BLOGnya MAKMUR

samsir , on 23 Februari 2012 at 3:24 PM said: bos ini spesifikasi teknis bukan Metode pelaksanaan 0 2 i Rate This Balas samsir , on 23 Februari 2012 at 3:47 PM said: maaf gan menurut pemahaman saya yang masih minim ini yang agan paparkan di atas it SPESIFIKASI TEKNIS bukan METODE PELAKSANAAN berikut saya lapirkan sedikit rincian tentang spesifikasi teknis contoh : METHODE PELAKSANAAN PROSES PEKERJAAN : SURVEY TERPERINCI Instruksi Pekerjaan Buat tambahan BM pada lokasi kerja yang diketahui level dan koordinatnya (level X, Y) Buat marking pinjaman untuk membantu proses pelaksanaan pekerjaan sesuai gambar kerja Cek posisi hasil kerja terhadap gambar kerja Pindahkan marking (absis, ordinat, level) mengikuti ketinggian bangunan Buat data/record hasil survey paengukuran terperinci dengan klien Hasil pengukuran di plot dalam gambar as build drawing pelaksanaan survey pengukuran terperinci Alat yg dipakai Theodolite Waterpass Bak ukur Meteran Keterangan pelaksanaan secara umum mengikuti gambar kerja

panritacikal.wordpress.com/2010/10/31/contoh-metode-pelaksanaan-pekerjaan-bangunan/

15/25

07/03/13

CONTOH METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BANGUNAN | BLOGnya MAKMUR

2 0 i Rate This Balas andreandeka, on 25 Februari 2012 at 7:04 PM said: Sangat membantu Kalo bisa, metoda untuk jalan dan jembatan gan urgent!! 0 0 i Rate This Balas ari, on 7 Maret 2012 at 10:37 AM said: Matur nuwun Pak Makmurrrrr.. 0 0 i Rate This Balas hamdany m. sanady, on 17 Maret 2012 at 11:40 PM said: Makasih atas infonya, sangat membantu. jika tak keberatan tolong dong metode pelaksanaan pemasangan bronjong dan saluran

panritacikal.wordpress.com/2010/10/31/contoh-metode-pelaksanaan-pekerjaan-bangunan/

16/25

07/03/13

CONTOH METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BANGUNAN | BLOGnya MAKMUR

0 0 i Rate This Balas Leni, on 23 Maret 2012 at 8:52 PM said: siph2 bagus, boleh di copy yaa, trmksh 0 0 i Rate This Balas mudin, on 29 Maret 2012 at 12:46 AM said: terima kasih atas metode pelaksanaannya,, semoga sukses terus,, dan sehat selalu 0 0 i Rate This Balas oldy, on 23 April 2012 at 11:34 AM said: bagus

panritacikal.wordpress.com/2010/10/31/contoh-metode-pelaksanaan-pekerjaan-bangunan/

17/25

07/03/13

CONTOH METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BANGUNAN | BLOGnya MAKMUR

0 0 i Rate This Balas Asmi darna, on 3 Mei 2012 at 11:46 AM said: terimkasih atas bantuanya, ini sangat berguna bagi kami 0 0 i Rate This Balas Victor , on 3 Mei 2012 at 7:51 PM said: thanks bt infonya 0 0 i Rate This Balas Herman, on 18 Mei 2012 at 6:56 PM said: Terimas kasih Atas bantuan nya,info ni Banyak menbatu rekan2 dikontraktor. 0 0 i Rate This Balas
panritacikal.wordpress.com/2010/10/31/contoh-metode-pelaksanaan-pekerjaan-bangunan/ 18/25

07/03/13

CONTOH METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BANGUNAN | BLOGnya MAKMUR

Bambang, on 24 Mei 2012 at 12:45 PM said: trims ya.. 0 0 i Rate This Balas Anton Berserah Diri, on 24 Mei 2012 at 8:37 PM said: siipppp..sesuai 0 0 i Rate This Balas zulkarnaini, on 27 Mei 2012 at 11:02 AM said: bro apa itu asphal counting 0 0 i Rate This Balas zulkarnaini, on 27 Mei 2012 at 11:04 AM said: Oooo, ya bro aku lagi buat metode pelaksanaan jalan, di salah satu item ada asphal counting kalau B.inggris nya perhitungan aspal ya, jadi aku kewalahan menyusun kata tolong deck bro.

panritacikal.wordpress.com/2010/10/31/contoh-metode-pelaksanaan-pekerjaan-bangunan/

19/25

07/03/13

CONTOH METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BANGUNAN | BLOGnya MAKMUR

0 0 i Rate This Balas alex, on 3 Juni 2012 at 4:09 PM said: thanks atas infonya 1 0 i Rate This Balas budi yuwono, on 6 Juni 2012 at 7:24 PM said: kayaknya ini bukanlah metode pekerjaan, tetapi spesifikasi tehnik dari suatu perencanaan bangunan. 0 0 i Rate This Balas zulkarnain, on 13 Juni 2012 at 11:37 PM said: mas gimana ya contoh metode pelaksanaan bronjong 0 0 i Rate This
panritacikal.wordpress.com/2010/10/31/contoh-metode-pelaksanaan-pekerjaan-bangunan/ 20/25

07/03/13

CONTOH METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BANGUNAN | BLOGnya MAKMUR

Balas haltin, on 16 Juni 2012 at 5:27 PM said: thanks atas tambahan ilmunya tentang metode pelaksanaan pekerjaan dan sangat berharga bagi dunia kontraktor. 0 0 i Rate This Balas zulkarnain, on 16 Juni 2012 at 6:32 PM said: terimakasih mas, tolong dikirimkan contoh metode pelaksanaan pekerjaan revetmen pantai 0 1 i Rate This Balas entus, on 18 Juni 2012 at 9:21 PM said: kalau bisa metode pekerjaan yang lainnya dong, jalan dan jembatan. trims 0 0 i Rate This Balas Bonar , on 19 Juni 2012 at 11:27 AM said: Yang lebih spesifik ada ngk gan.???

panritacikal.wordpress.com/2010/10/31/contoh-metode-pelaksanaan-pekerjaan-bangunan/

21/25

07/03/13

CONTOH METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BANGUNAN | BLOGnya MAKMUR

0 0 i Rate This Balas Darwis, on 28 Juni 2012 at 7:10 AM said: boleh di download kan mas 0 0 i Rate This Balas MAKMUR ACHANK, on 28 Juni 2012 at 11:42 AM said: ok. silahkan gang.. 0 0 i Rate This Balas sijuntak, on 6 Juli 2012 at 10:38 PM said: okmo nanya nihal2 apa sj yg hrs diperhatikan dlm membuat metode pelaksanaan pekerjaan.tks 0 0 i Rate This
panritacikal.wordpress.com/2010/10/31/contoh-metode-pelaksanaan-pekerjaan-bangunan/ 22/25

07/03/13

CONTOH METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BANGUNAN | BLOGnya MAKMUR

Balas tebaklah, on 29 Juli 2012 at 7:01 PM said: wahhh salahhh ini. ini bukan sebuah metode tapi cuma spesifikasi teknis doang tuh yg di tulis. 1 0 i Rate This Balas dendi, on 1 Agustus 2012 at 3:42 PM said: maaf bro.. ini cuma spesifikasi teknis, kalau metode di jabarkan sesuai Jadwal pelaksanaan & lengkap dgn alat kerja, bahan, tenaga kerja dan waktu kerja.. trimsss.. 1 0 i Rate This Balas MAKMUR ACHANK, on 13 September 2012 at 10:46 AM said: betul 0 0 i Rate This Balas yuhu, on 31 Agustus 2012 at 10:46 AM said: maaf bro..ini spesifikasi teknis. klo metode pelaksanaan itu dari cara penulisannya terdiri dari langkah2 pengerjaan di lapangan.

panritacikal.wordpress.com/2010/10/31/contoh-metode-pelaksanaan-pekerjaan-bangunan/

23/25

07/03/13

CONTOH METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BANGUNAN | BLOGnya MAKMUR

1 0 i Rate This Balas Hasim Rifai, on 10 September 2012 at 8:11 PM said: Makasih sudah bagi bagi ilmu semoga, mudah2han ente sehat selalu Amiiin . . . 0 0 i Rate This Balas wayanandiarsa, on 5 Oktober 2012 at 7:12 PM said: saya sangat berterima kasih atas metode yg telah di jelaskan ,untuk meningkatkan lagi,kami perlu mendetail mengenai yg berlanatai samapai 4,dan info mengenai sewa alat alat tg di perlukan, tq dari wayan andiarsa 0 0 i Rate This Balas wawan setyawan, on 23 Oktober 2012 at 8:13 AM said: suangat suangat bermanfaat sekali, trimakasih buanget ..

panritacikal.wordpress.com/2010/10/31/contoh-metode-pelaksanaan-pekerjaan-bangunan/

24/25

07/03/13

CONTOH METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BANGUNAN | BLOGnya MAKMUR

0 0 i Rate This Balas verromirza, on 22 Februari 2013 at 3:29 PM said: bagus nice inpo gan follow us @escapestore http://www.grahamitrautamacv.blogspot.com 0 0 i Rate This Balas

Blog pada WordPress.com. Tema: Digg 3 Column oleh WP Designer.

panritacikal.wordpress.com/2010/10/31/contoh-metode-pelaksanaan-pekerjaan-bangunan/

25/25

1. LINGKUP PEKERJAAN Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan yakni : I PEKERJAAN PERSIAPAN II PEKERJAAN TANAH DAN PASIR URUG III PEKERJAAN PASANGAN & BETON IV PEKERJAAN LANTAI KERAMIK V PEKERJAAN KAP, PENUTUP ATAP VI PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK VII PEKERJAAN PENGECATAN 1. 2. PEKERJAAN PENDAHULUAN 1. Pekerjaan Persiapan 1. Segala sesuatunya menyangkut kelancaran pekerjaan palaksanaan harus telah disiapkan di lokasi sebelum melaksanakan pekerjaan. 2. Jadwal terinci, Time schedule, mobilisasi peralatan dan tenaga kerja,serta kelengkapan administrasi lapangan harus disiapkan sebelum memulai pekerjaan. 3. Demi kelancaran kegiatan sebelumnya kontraktor harus memperhatikan penempatan bahan / material dan lalu lintas. 4. Situasi dan Ukuran-ukuran 1. S i t u a s i v Volume pekerjaan tersebut dalam pasal terdahulu merupakan batasan minimal yang harus dipenuhi dan dimaksudkan sebagai garis pelaksanaan dan pegangan kontraktor. v Kontraktor wajib meneliti situasi lapangan, terutama keadaan tanah, sifat dan luasan pekerjaan serta hal-hal lain yang dapat mempengaruhi harga penewaran kontraktor. 1. 2. PEKERJAAN PENDAHULUAN 1. Pekerjaan Persiapan 1. Segala sesuatunya menyangkut kelancaran pekerjaan palaksanaan harus telah disiapkan di lokasi sebelum melaksanakan pekerjaan. 2. Jadwal terinci, Time schedule, mobilisasi peralatan dan tenaga kerja,serta kelengkapan administrasi lapangan harus disiapkan sebelum memulai pekerjaan.

3. Demi kelancaran kegiatan sebelumnya kontraktor harus memperhatikan penempatan bahan / material dan lalu lintas. 4. Situasi dan Ukuran-ukuran 1. S i t u a s i v Volume pekerjaan tersebut dalam pasal terdahulu merupakan batasan minimal yang harus dipenuhi dan dimaksudkan sebagai garis pelaksanaan dan pegangan kontraktor. v Kontraktor wajib meneliti situasi lapangan, terutama keadaan tanah, sifat dan luasan pekerjaan serta hal-hal lain yang dapat mempengaruhi harga penewaran kontraktor. v Kelalaian atau kekurangan telitian kontraktor dalam hal ini tidak dijadikan alasan untuk mengajukan tuntutan. 1. U k u r a n Kontraktor Bertanggung jawab atas tepatnya pelaksanaan pekerjaan menurut bentuk ukuranukuran dan mutu yang tercantum dalam rencana kerja dan Syarat-syarat (RKS) pekerjaan ini. Kontraktor berkewajiban mencocokkan ukuran-ukuran satu sama lain dan segera melaporkan kepada Direksi bilamana terdapat ketidak cocokan ukuran-ukuran didalam gambar-gambar RKS ini, dan tidak diperkenangkan membetulkan kesalahan-kesalahan ukuran / gambargambar sebelum berkonsultasian dari Direksi. Apabila terdapat ketidak sesuaian ukuran-ukuran, maka pengukuran bersama dijadikan patokan. Letak titik duga (titik nol) sebagaimana dinyatakan dalam gambar atau sesuai kesepakatan dalam peninjauan lokasi. Titik peil ini harus ditetapkan dengan membuat patok permanen yang selama dalam pelaksanaan tidak boleh bergesar/berubah. Untuk selanjutnya patok permanen tersebut harus menjadi dasar bagi setiap ukuran dan

kedalaman. Atas persetujuan Direksi, penentuan titik lainnya dilakukan oleh pemborong dilapangan dengan alat ukur optic yang sudah diTera kebenarannya dan harus selalu berpedoman pada titik duga patok (peil nol). 1. Pekerjaan Pembersihan 1. Sebagai langkah awal peleksanaan pekerjaan, Kontraktor membersihkan lapangan/Lokasi pembangunan dari hal-hal yang dapat merusak pelaksanaan pembanguna. 2. Penebangan pohon/pembersihan harus tuntas sampai pada akar-akarnya sehingga tidak merusak struktur tanah. 3. Memasang Papan Bouwplank 1. Pemasangan patok dan papan bouwplank boleh menggunakan kayu/papan kls.III yang diketam rata pada sisi kerjanya. 2. Tinggi bouwplank sama dengan titik nol atau apabila dikehendaki lain harus dibicarakan dan mendapat persetujuan dengan Direksi. 3. Setelah pemasangan bouwplank harus dilaporkan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan sebelum pekerjaan selanjutnya dilaksanakan. 3. PEKERJAAN TANAH & PASIR 1. Penjelasan Umum Meliputi pekerjaan penggalian (Cut) dan penimbungan (Fill). Ruang Lingkup Pekerjaan ini meliputi penimbunan kembali galian pondasi, penimbunan rencana lantai bangunan, penggalian, pemadatan lapis demi lapis, sehingga titik peil sesuai dengan gambar rencana. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai berikut : 1. Galian Tanah 1. Sebelum melaksanakan penggalian, posisi galian dan ukuran seperti tertera dalam

gambar sudah dipastikan benar dan harus mendapat persetujuan Direksi / Pengawas lapangan. 2. Penggalian tanah pondasi dapat dimulai setelah pemasangan bouwplank dan patokpatok disetujui Direksi / Pengawas lapangan. 3. Dasar galian harus mencapai tanah keras, dan jika pada galian terdapat akar-akar kayu, kotoran-kotoran dan bagian-bagian tanah yang longgar (tidak padat), maka bagian ini harus dikeluarkan seluruhnya kemudian lubang yang terjadi diisi dengan pasir urug. 4. Untuk mempertahankan kepadatan muka tanah galian, maka lubang yang sudah siap segera dilanjutkan dengan urugan pasir dan batu kosong. 1. U r u g a n a. Pekerjaan urugan yang dilaksanakan adalah urugan pasir, urugan tanah dan urugan kembali eks tanah galian sesuai dengan gambar kerja.

4. PEKERJAAN PONDASI 1. Penjelasan Umum Meliputi pemasangan pondasi bangunan dan entrance yang dicantumkan dalam gambar diikuti berdasarkan tinggi peil dan dimensi ukuran dan berdasarkan petunjuk Direksi / Pengawas 1. Lingkup Pondasi yang dipasang berasal dari material batu gunung yang bermutu baek yang mengandung lumpur, dan batu bata untuk pekerjaan roolag pada entrance. Ketentuan-ketentuanPondasi yang dipasang berasal dari material batu gunung yang bermutu baek yang mengandung lumpur, dan batu bata untuk pekerjaan roolag pada entrance. C. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai berikut :

1. Pasangan pondasi batu kosong tebalnya dibuat minimum 20 cm atau sesuai gambar rencana. 2. Untuk pondasi dipake batu gunung yang berkualitas baek, keras, tidak polos dan permukaannya tajam. Batu gunung yang dipakai harus dipecah-pecah sehingga diameternya antar 30 cm dan minimum 10 cm. Pasangan batu gunung untuk pondasi ini harus dipasang dengan adukan 1PC : 5 psr yang diaduk matang. Ukuran kedalaman, dan lebar pondasi batu gunung dibuat sesuai gambar rencana. 3. Batu gunung harus disusun sedemikian rupa sehingga dudukannya kokoh serta terikat baik satu sam lainnya dengan adukan. Untuk keperluan kemudahan pemasangan pipa saluran air bersih, air hujan kabel-kabel dan lain-lain yang menembus pondasi dapat dipasang bahan lunak yang mudah dibuka. Dimensi pondasi batu gunung disesuaikan dengan gambar rencana. Tidak diperkenangkan melakukan pelubangan pada sloef dan pondasi.

5. PEKERJAAN BETON 1. Penjelasan Umum Meliputi pekerjaan beton yang bertulang dan tidak bertulang dan pelaksanaan yang benar untuk menghasilkan beton yang bermutu baik. Maka perlu penyedian tenaga kerja yang terampil, alat bantu yang memadai sesuai dengan fungsinya dan material/bahan berdasarkan standart peraturan beton bertulang PB1 1971 dan SK.SKNI.T-15.1991-03 1. RUANG LINGKUP Lingkup pekerjaan beton meliputi penyediaan semua pemasangan, Sloef. Molom, kolom praktis dan semua komponen-konponenya yang ditunjuk oleh gambar rencana. C. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai berikut : 1. Bahan 1. Portland camen

- Portland cament yang digunakan adalah jenis-jenis yang memenuhi ketentuanketentuan dalam N1-1 atau menurut standart Portland cemen yang digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia. - Semen yang digunakan harus berkualitas baik dan pada saat digunakan harus dalam keadaan fresh (belum mulai mengeras) - Untuk menjaga mutu semen,cara penyimpanan harus mengikuti syarat-syarat penyimpangan bahan tersebut. 1. Air Yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971. Air tawar yang dipakai harus bersih, tidak mengandung minyak, asam alkali bahan-bahan organis dan bahan-bahan lain yang dapat menurungkan mutu beton. 1. Kerikil/Batu Pecah - Kerikil/batu pecah yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971. - Kerikil/batu pecah harus mempunyai gradasi yang baik, tidak porous, memenuhi syarat kekerasannya. - Kerikil tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1% ditentukan terhadap berat kering. Apabila kadar lumpur melampaui 1%, maka kerikil harus dicuci. 1. Pasir - Pasir yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971. - Pasir yang dipakai dapat berupa pasir alam, atau pasir buatan yang dihasilkan oleh alat-alat pemecah batu. Pasir harus terdiri dari butir-butir yang tajam dan mempunyai gradasi yang baik, tidak porous cukup syarat kekerasannya. - Pasir tidak boleh mengandung lumpur lebuh dari 5% ditentukan terhadap berat kering. 1. Besi Beton Baja tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71.

Besi beton harus bersih dari dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacatcacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat. Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71. Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada perintah tertulis dari Direksi. Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng. Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri. 1. Kayu - Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi. - Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam PPKI NI-5. - Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecahpecah, mata kayu yang melintang. Syarat-syarat kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan dalam PPKI. 1. Pengecoran Beton Beton tidak bertulang/beton tumbuk/ rabat beton dibuat dengan adukan. 1PC : 3 Psr : 5krl dipergunakan untuk lantai kerja, lantai alas keramik untuk lantai kerja, lantai alas keramik, neut-kusen dan rabat beton, ukuran disesuaikan dengan gambar. Semua pekerjaan konstruksi beti pada bangunan dikerjakan dengan mutu beton K 225. Semua pekerjaan konstruksi beton harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971

Adukan beton harus benar-benar rata dan matang dengan menggunakan Ready Mix pada K225. Untuk beton konstruksi bermutu K-175 dapat dilakukan dengan cara manual. Pengecoran beton dapat dilakukan setelah cara pemasangan pembesian disetujui oleh Direksi Pelaksanaan secara tertulis dan tersedian cukup bahan, perlatan serta tenaga kerja. 1. Pekerjaan Besi beton Besi beton yang dipakai bermutu U-24. (SI.1). ukuran-ukurannya diameter besi beton yang terpasang harus sesuai dengan gambar rencana, sedangkan perubahan diameter tulangan harus dengan persetujuan Direksi/Pengawas. Penggatian diameter tulangan tidak diperkenankan. Besi beton bekas dan yang sudah berkarat tidak diperkenankan dipakai dalam konstruksi. Besi beton harus bebas dari sisik, karat dan lain-lain lapisan yang dapat mengurangi daya lekatnya pada beton. Ikatan besi beton harus rapih dan kuat, bahan untuk pengikat adalah kawat beton dengan diameter minimum 1mm. Untuk mendapatkan jaminan akan kualitas besi yang diminta, maka disamping adanya sertifikat dari pabrik, juga diminta harus ada sertifikat dari laboratorium. 1. Berkesting dan Acuan Sebelum penulangan beton dikerjakan harus terlebih dahulu dibuat bekesting atau pun acuan yang kokoh dan rapat, sehingga air semen tidak bocor. Bekesting harus dibuat sesuai dengan ukuran beton yang akan dilaksanakan. Bahan bekesting dapat dibuat dari kayu terenteng tebal 2 cm atau multiplex. Pembukaan bekesting ataupun acuan harus teratur dan beton sudah berumur minimal 14 (empat belas) hari. 1. 6. PEKERJAAN KUDA-KUDA DAN ATAP 1. Penjelasan Umum Pekerjaan konstruksi rangka atap harus dari bahan/ material yang bermutu baik, pekerja yang

terampil dan berpengalaman untuk mendapatkan hasil yang baik. 1. Ruang Lingkup Pekerjaan ini meliputi pekerjaan kuda-kuda, gording, atap penutup dan seluruh detail yang disebutkan / ditunjuk dalam ganbar rencana untuk mendapatkan hasil yang baik sesuai dengan petunjuk Direksi / Pengawas. C. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai berikut : Bahan atap yang dipakai adalah atap Genteng metal roof dan Nok mental roof dengan kualitas Baik stadart SNI atau sesuai petunjuk Direksi Pelaksana. Pemasangan atap harus sesuai dengan petunjuk teknis pemakaian bahan tersebut yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya. Untuk rangka atap menggunakan Kayu Kls 11 sesuai dengan syarat-syarat, Sambungansambungan dilengkapi beugel / mur / baut / plat penyampung sesuai gambar rencana. Balok Gording menggunakan kayu Kls 11 Listplank kayu harus memakai bahan papan Kayu Kelas-11 dengan ukuran 2/25 cm. 1. 7. PEKERJAAN LANTAI 1. Penjelasan Umum Meliputi pemasangan Lantai selasar, titik peil mengikuti gambar rencana. Warna dan motif berdasarkan petunjuk Direksi / konsultan pengawas. 1. Ruang Lingkup Lantai yang dipergunakan berkualitas baik sesuai gambar rencana atau petunjuk direksi / konsultan pengawas. C. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai berikut : Pemasangan Lantai sesuai dengan petunjuk Direksi Pelaksana. Pekerjaan pemasangan ubin lantai baru diperkenankan untuk dipasang setelah semua Pekerjaanpekerjaan dinding/plesteran dan plafond telah selesai dikerjakan. Sebelum pemasangan keramik lantai, harus direndam dalam air sampah jenuh.

Lantai keramik yang dipasang tidak boleh ada cat berupa : retak-retak, gelombanggelombang, berlubang, noda, permukaan cembung atau cekung. Sisi ubin keramik harus siku, penyimpangan kesikuan ubin tidak boleh lebih besar dari 0,5 cm setiap jarak 10 cm ke kanan dank ke kiri. Bahan lantai gedung digunakan keramik 40 x 40 cm sedangkan pada jenis keramik kualitas KW 1, Warna keramik disesuaikan dengan petunjuk Direksi. Pemasangan ubin keramik harus dikerjakan oleh tukang kayu yang benar-benar ahli dan harus menghasilkan penyelesaian yang rapih dan naad yang lurus. Naad harus didisi dengan bahan grouting / pasta semen / okker yang warnanya disesuiakan dengan warna ubin yang dipakai. Pengisian naad dilakukan paling cepat 24 jam setelah tegel/ubin keramik dipasang serta celah-celah keramik atau satu sama lain harus dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran yang menghambat masuknya cairan bahan pengisi. Segera setelah pengisian naad dengan semen, permukaan lantai harus segera dibersihkan agar tidak terdapat noda bekas semen. Pemasangan keramik yang tidak rapih, bergelombang, naad tidak lurus dan sebagainya akibat dari pemasangan yang tidak baik harus dibongkar/diganti sehingga memuaskan Direksi. 1. 8. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK 1. Penjelasan Umum Meliputi bahan/ material yang bermutu baik, untuk mendapatkan hasil yang baik. 1. Ruang Lingkup Lingkup Pekerjaan listrik ini meliputi penyediaan seluruh material, perlengkapan/peralatan dan melaksanakan seluruh pekerjaan system listrik sehingga dapat beropersai secara sempurna. Seluruh pekerjaan instalasi listrik yang akan dilaksanakan harus dikerjakan oleh instalatur yang

sudah berpengalaman serta terdaftar sebagai instalatur resmi PLN dengan memegang SPT dan Surat Izin Kerja- SIKA C yang masih berlaku. Seluruh Pekerjaan listrik harus dikerjakan sesuai peraturan pekerjaan listrik yang berlaku di Indonesia terutama SPLN dan PUIL. - Lingkup Pekerjaan listrik meliputi pengadaan dan pemasangan semua komponen listrik termasuk lampu, saklar, stop kontak, instalasi pengkabelan lengkap conduit, panel listrik dan pengetesannya. - Hasil pekerjaan listrik sampai menyala. C. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai berikut : Material - Kontraktor Pelaksana harus memasang lampu jenis merk Philips atau setara. Tipe armature aotbow lengkap dengan aksesorisnya, serta lampu lainnya seperti yang ditujukkan dalam gambar.. - Semua stop kontak, saklar dari kualitas terbaik atau dari sekualitas merk MK atau. - Isolasi untuk sambungan kabel digunakan pipa isolasi sekualias 3 M, legrand atau yang sekualitas. - Pipa kabel (conduit) dari jenis high-impact dari merk EGA, clipsall atau yang sekualitas. Sambungan (copling), T-Dos harus dengan merk yang sama dengan jenis konduitnya. - Seluruh material yang dipergunakan harus baru dan dipasang dengan cara penempatan yang benar atau dari material bangunan lama yang masih layak/baik dapat dipasang dengan persetujuan pihak Direksi/Pengawas. Kontraktor Pelaksana harus menyerahkan contoh dari seluruh material Pekerjaan listrik untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi sebelum dipasang. Seluruh biaya ditanggung atas biaya Kontraktor pelaksana. Material yang harus diajukan contohnya antara lain : - Kabel,

- Stop kontak, - Saklar, - Lampu (setiap jenisnya), - Konduit, Ballast, dll 1. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai berikut : Material - Pipa kabel (konduit) dari jenis high-impact dari merk EGA, clipsall atau sekualitas. Sambungan (copling), T-Dos harus dengan merk yang sama dengan jenis konduitnya. - Seluruh material yang dipergunakan harus baru dan dipasang dengan cara penempatan yang benar atau dari material bangunan lama yang masih layak/baik dapat dipasang dengan persetujuan pihak Direksi/pengawas. Kontraktor Pelaksana harus menyerahkan contoh dari seluruh material Pekerjaan listrik untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi sebelum dipasang. Seluruh biaya ditanggung atas biaya kontraktor pelaksana. Material yang harus diajukan contohnya antara lain : Pipa, Konduit, Ballast, dll.

9. PEKERJAAN CAT 1. Penjelasan Umum Meliputi bahan/ material yang bermutu baik, serta tenaga yang terampil untuk mendapatkan hasil yang baik.Ruang Lingkup 2. Lingkup pekerjaan ini meliputi seluruh permukaan yang kelihatan seperti yang disebutkan / ditunjuk dalam gambar untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan petunjuk Direksi/ konsultan pengawas. C. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai berikut : - Sebelum pekerjaan pengecatan dimulai permukaannya harus diberi acian semen dan

dibersihkan dari kotoran. Setelah pekerjaan pembersihan selesai, permukaan dinding harus digosok dengan amplas kemudian diplamur untuk menutupi bagian-bagian permukaan tembok berlubang dan yang terdapat celah-celah kemudian digosok lagi hingga permukaan pekerjaan menjadi halus lalu dicat paling sedikit tiga kali. - Untuk Pekerjaan pengecatan kolom menggunakan cat tembok merk Metrolite atau setara, warna akan ditentukan kemudian oleh Direksi/ Pengawas. - List plank dan semua Pekerjaan kayu lainnya dicat menggunakan cat kayu/Besi sekualitas produk Avian, Glotex atau yang setara. Keseluruhan Warna Pengecatan akan ditentukan kemudian oleh Direksi/Pengawas.

10. PEKERJAAN PEMBERSIHAN Sebelum diadakan Serah Terima-1 (Pertama) Pekerjaan, Kontraktoer pelaksana wajib membersihkan semua bagian Pekerjaan, terutama pada atap, lantai dinding, pintu/jendela, plafond dan lain-lain. Kontraktor Pelaksana juga harus membersihkan barang bekas/peralatan yang diperlukan. Semua sisa materialyang digunakan lagi harus dibawa ke luar dari lingkungan pekerjaan, sehingga halaman benar-benar bersih dan rapih. 11. MASA PEMELIHARAAN Selama masa pemeliharaan Kontraktor Pelaksana berkewajiban untuk mengganti material yang tidak berfungsi dengan baik, dan bertanggung jawab atas semua kekurangan dari item pekerja yang telah dikerjakan. 12. KETENTUAN TAMBAHAN A. Semua pekerjaan yang terdapat dalam gambar bestek tapi tidak dinyatakan dalam RKS ini atau sebaliknya, akan tetapi menyangkut pekerjaan bangunan ini, maka pemborong wajib menyelesaikan sesuai petunjuk Pengawas Lapangan / Pihak Direksi.

B. Selain Bestek ringkas ini, semua ketentuan-ketentuan administrasi pemeriksaan bahan dan mutu pekerjaan serta ketentuan-ketentuan lain dari pemerintah yang menyangkut pelaksanaan pekerjaan pembangunan termasuk pula sebagai pedoman penyelenggara pekerjaan yang harus ditaati oleh Rekanan. Satu dan lain-lain menurut petunjuk Unsur Teknis yang tidak bertentangan dengan uraian dan syarat-syarat ini.

PTKI B

PERINTAH PERINTAH PADA DOS


Dalam pengoperasian DOS terdapat Command/perintah yang dikelompokkan dalam 2 kelompok yaitu : 1. Internal Command (Perintah internal) Adalah perintah yang tidak lagi membutuhkan file khusus,karena semua instruksi internal sudah ditampung dalam file command.com 2. External Command (Perintah external) Adalah perintah-perintah yang memerlukan suatu file untuk memproses perintah tersebut. Untuk mempermudah mempelajari fasilitas DOS maka tiap perintah sudah terdapat file Help Untuk menjalankannya bisa digunakan perintah seperti contoh berikut: A:\>REN/? Atau A:\>help REN Maka akan mendapatkan hasil pada layar sebagai berikut :

Yang termasuk Perintah Internal adalah: DIR, TYPE, RENAME, ERASE, DELETE, CLS, COPY, DATE, TIME, VER, VOL, VERIFY, PAUSE, PATH, PROMPT, RD, MD, CD. Yang termasuk Perintah Eksternal, antara lain: FORMAT, DISKCOPY, SYS, ASSIGN, COMP, ATTRIB, LABEL, TREE, EDIT, FDISK, dll.

1/12

PTKI B

Spesifikasi File C:\Basica\Belajar\Latihan1.Bas drive Direktori /path Namafile

extention

Aturan Penulisan File 1. Nama file max. 8 char 2. Nama extensi max 3 char 3. Nama file & extensi dipisahkan oleh tanda titik ( . ) 4. Berlaku untuk huruf besar & kecil 5. Tidak mengandung reserved words Cara Penunjukkan File a. Tanda tanya (?) : untuk mewakili 1 char. Contoh: ??Be??.BAT Menunjukkan semua file yang huruf ke-3 dan ke-4 nya adalah BE dan mempunyai extention .BAT B??.EXE Menunjukkan semua file yang terdiri dari 3 huruf dan huruf pertamanya adalah B serta mempunya extention . EXE b. Asterisk (*) : untuk mewakili satu atau banyak char. Contoh: *.BAT Artinya menunjukkan semua file yang berextention BAT LATIHAN.* Artinya menunjukkan semua file LATIHAN dengan extention apapun. *.* Artinya menunjukkan semua file.

Perintah Internal
1. Copy Perintah ini digunakan untuk menyalin atau mengcopy file. Bentuk umum perintah ini adalah sebagai berikut :

2/12

PTKI B Copy [file_asal] [file_tujuan] Contoh : A:\>copy a:\tugas c:\latdos Perintah diatas menunjukan perintah untuk mengkopi file pada directory tugas di disket ,dan disalin atau dicopykan ke directori c:\latdos Hasil perintah diatas sbb:

Pada gambar diatas menunjukkan bahwa proses pengcopy-an berhasil yaitu berupa file TUGASM~1.doc Contoh lainnya: A:\>copy a:*.* c:\latdos Digunakan untuk meng-copy semua file dari drive a ke c:\latdos A:\>copy ??g*.* c:\latdos Digunakan untuk meng-copy semua file yang huruf ketiganya g ke c:\latdos. 2. DEL Berfungsi untuk menghapus atau mendelete file. Bentuk umum : Del[nama_file] Contoh: C:\latdos>del *.doc {digunakan untuk menghapus semua file yang berektensi doc} Gambar sebelum di delete.

3/12

PTKI B

Maka setelah dilakukan perintah del*.doc C:\LATDOS>del *.doc C:\LATDOS>_ Lihat isi directory dengan dir

3. DIR Bentuk umumnya : DIR(drive:)(path)(filename)(/p)(/w)(/a)((:atribs))(/o)((:)(/s)(/b)</l)</c(h)) Perintah dir digunakan untuk melihat isi sebuah directory. /p :untuk menampilkan nama file per halaman(page). /w :untuk menampilkan nama file secara mendatar/melebar (wide). 4/12

PTKI B /a :menampilkan semua file terutama file yang dihidden dengan attribute+h (Hidden). /o :untuk menampilkan file dalam bentuk terurut: n berdasarkan nama file (alphabet). e berdasarkan tipe file (extension). S berdasarkan ukuran dari kecil ke yang besar D berdasarkan tanggal dan waktu untuk mengembalikan instruksi. /s :untuk menampilkan file dan root directory sampai sub-directory. /b :untuk menampilkan file dan directory perbaris. /l :untuk menampilkan file atau directory dalam bentuk huruf kecil. /c :untuk menampilkan rasio pengkompresan.

Contoh: C:\>dir Menampilkan file-file dalam root directory

4. REN Digunakan untuk mengubah (Rename) nama file dengan file yang baru.Perintah ini tidak akan mengubah isi dari file tersebut. Bentuk umumnya:

5/12

PTKI B REN <nama_file_lama> <nama_file_baru> Contoh: C:\>ren tugasm~1.doc tugasku.doc Perintah diatas berarti mengubah nama file dari tugasm~1.doc menjadi tugasku.doc

Setelah di rename maka akan menghasilkan berikut ini :

5. VOL

Perintah ini digunakan untuk menampilkan Volume label atau nomor seri dari sebuah disk. Contoh: 6/12

PTKI B

A:\>vol Volume in drive A is AT Volume Serial Number is 1CF4-1827 A:\>_ 6. TYPE Digunakan untuk menampilkan file text.perintah ini hanya bisa digunakan untuk satu file saja dan hanya untuk file text. Contoh: D:\>type LatihanPTKI_B.txt {diasumsikan file surat.txt ada di drive B} Maka akan menghasilkan.

7. MD / MKDIR (Make directory) Bentuk umum: MD [Nama_direktory] Contoh: C:\>md dos622 C:\>md data C:\>_ Untuk melihat direktori yang telah dibuat ketikkan: dir

7/12

PTKI B

8. CD /CHDIR (Change Directory) Change directory atau pindah directory. Perintah ini digunakan untuk pindah directory atau mengubah directory aktif. Contoh: C:\>cd dos622 C:\DOS622>_ Terlihat sekarang bahwa direktori yang aktif adalah direktori dos622 9. RD (Remove Directory) Bentuk Umum: RD [nama_sub_directory] Perintah RD digunakan utuk menghapus subdirectory.Syarat agar bisa menghapus sebuah directory adalah: Posisi penghapusan subdirectory yang akan dihapus harus berada diluar dari subdirektori tersebut. Direktori yang akan dihapus harus benar-benar kosong.Jika tidak kosong gunakan instruksi del*.* Kemudian Perintah RD Bisa digunakan.

8/12

PTKI B

Kemudian Hapus directory dos 622

10. DATE Berfungsi untuk mengubah tanggal dari system dos.Bentuk/format pengisiannya adalah mm-dd-yy atau bulan,tanggal,tahun.

11. CLS Clear screen digunakan untuk membersihkan semua tulisan yang ada di layer computer.

9/12

PTKI B

Setelah menggunakan perintah cls maka tampilannya layar akan bersih kembali. 12. TIME Digunakan untuk merubah system waktu yang ada pada dos:

13. PROMPT Bentuk umumnya: PROMPT [prompt_text] [$parameter] Parameter yang ada: $g :menempilkan karakter> $h :menghapus kerekter sebelumnya(berfungsi seperti backspace). $n :menampilkan default disk yang digunakan. $p :menampilkan posisi direktori yang sedang aktif dari drive default. $q :menampikan karakter =

10/12

PTKI B $t :menampilkan jam yang aktif $v :menampilkan versi MS-DOS yang dipakai. $$ :menampilkan karakter $. $_ :pindah baris (line feed). $1 :menampilkan karakter <. $b :menampilkan karakter !. $d :menampilkan tanggal yang aktif. $e :berfungsi sebagai tombol ESC.

Prompt di MS-DOS menunjukkan bahwa DOS siap menerima perintah. Secara default bentuk prompt adalah : C:> Contoh penggunaan prompt: Prompt $L$L Ragil Thea $G$G$_$_$P$G Maka akan diperoleh hasil berikut ini :

Untuk selalu mendapatkan bentuk tanda prompt seperti yang anda inginkan maka kita bisa menempatkan perintah prompt tersebut pada file AUTOEXEC.BAT 14. VER Digunakan untuk menampilkan versi DOS yang digunakan. Contoh:

11/12

PTKI B

12/12

07/03/13

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Gedung Kantor Dinas Tenaga Kerja

Pencarian Cari
Home Meusium Tsunami Berita Profil Program Info Daerah Pustaka Gallery

cari...
Forum Group FB

Update Berita
"kapan panitia C akan turun menertipkan perkebunan hak guna usaha perusahaan sari inti rakyat yang terindikasi terlantar";

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Gedung Kantor Dinas Tenaga Kerja


< SEBELUMNYA BERIKUTNYA >

Poll

Poling Pendidikan
Menurut anda apakah pemerintah sangat serius dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan
[+]

GSF-Aceh. Tahap Pertama yang dilakukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah membersihkan areal pekerjaan sesuai dengan volume yang ada dengan cara membersihkan sampah-sampah/kotoran yang ada disekitar lokasi agar dalam pelaksanaan pekerjaan nantinya tidak ada kendala. Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Gedung Kantor Dinas Tenaga Kerja Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Cv. Trimega Jayasa Tahun 2006 Meulaboh, 27 Juli 2012 GSF-Aceh. Tahap Pertama yang dilakukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah membersihkan areal pekerjaan sesuai dengan volume yang ada dengan cara membersihkan sampah-sampah/kotoran yang ada disekitar lokasi agar dalam pelaksanaan pekerjaan nantinya tidak ada kendala. METODE PELAKSANAAN REHABILITASI GEDUNG KANTOR DINAS TENAGA KERJA PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM I. PEKERJAAN PERSIAPAN Pekerjaan Persiapan ini adalah pekerjaan yang harus dilakukan sebelum pekerjaan konstruksi dilaksanakan. Adapun yang termasuk dalam pekerjaan persiapan adalah : a) Pembersihan Lapangan

Kunjungan
Today Yesterday This week Last week This month Last month All days 410 876 3089 5877 5377 21752 866737

Sangat Serius Kurang Serius Tidak Serius

Serius Tidak Tahu

Vote

Results

Number of Voters: 4196

Poling HGU
Menurut pendapat anda apakah HGU (Hak Guna Usaha) di seluruh Indonesia perlu di tinjau ulang
[+]

Online (20 minutes ago): 9 Your IP: 125.163.51.151 SAFARI 537.22, WINDOWS Today: Mar 07, 2013 Visitors Counter Translate Web Ke Bahasa :

Perlu Ragu-ragu

Tidak Perlu Tidak Tahu

Vote

Results

Spanish

Go

Number of Voters: 2187

Tahap Pertama yang dilakukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah membersihkan areal pekerjaan sesuai dengan volume yang ada dengan cara membersihkan sampah-sampah/kotoran yang ada disekitar lokasi agar dalam pelaksanaan pekerjaan nantinya tidak ada kendala. b) Pembuatan Direksi Keet/Gudang

Link
Cafod Legalitas Kemendiknas BMKG

Berlangganan Artikel Baru


Name: Email:

Tahap Kedua adalah Pembuatan Direksi Keet/Gudang. Direksi Keet/Gudang ini adalah bangunan sementara dari kayu yang dibangun sebagai tempat penyimpanan bahan/material yang akan digunakan, tempat rapat/koordinasi lapangan antara pelaksana, konsultan perencana, konsultan pengawas dan instansi terkait baik rutin ataupun koordinasi yang sifatnya mendadak dan sebagai tempat peristirahatan para pekerja. c) Pemasangan Bouwplank/Pengukuran

Subscribe to Newsletter

Login Box
Login

Tahap Ketiga adalah pemasangan Bouwplank/Pengukuran dari papan dan kayu 5/7, untuk papan diketam halus atau lurus pada sisi atasnya dan dipasang Waterpass (timbang air) dengan sudut-sudutnya yang siku. Pekerjaan ini dilakukan adalah untuk menentukan dimana lokasi pembangunan yang akan dilaksanakan nantinya dan juga dalam pekerjaan ini akan ditentukan ketinggian lantai yang akan dilaksanakan. Pemasangan Bouwplank/Pengukuran ini dilakukan bersama-sama dengan Pemilik Proyek, Pelaksana Proyek, Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas dan Instansi Lain yang terkait. II. PEKERJAAN TANAH a) Pekerjaan Galian Tanah Pondasi

gsfaceh.com/pustaka/kontruksi-a-pengadaan/6481-metode-pelaksanaan-rehabilitasi-gedung-kantor-dinas-tenaga-kerja-.html

1/7

07/03/13
Don't You have account? Sign Up a)

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Gedung Kantor Dinas Tenaga Kerja


Pekerjaan Galian Tanah Pondasi Pekerjaan ini adalah menggali tanah untuk perletakan titik pondasi tapak yang akan dikerjakan sesuai dengan volume yang tercantum dalam Rencana Anggaran Biaya. Galian pondasi dilaksanakan setelah pasang bowplank dengan penandaan sumbu ke sumbu selesai diperiksa dan disetujui Konsultan Pengawas.Bentuk galian dilaksanakan sesuai dengan ukuran yang tertera dalam gambar. Apabila ditempat galian ditemukan pipa-pipa pembuangan, kabel listrik, telepon atau lainnya yang masih kepada instansi yang berwenang untuk mendapat petunjuk seperlunya. Segala

Facebook Like Button


Suka

Jadilah orang pertama di antara teman-teman berfungsi, maka secepatnya memberitahukan kepada Konsultan Pengawas atau yang menyukai ini.

kerusakan yang diakibatkan pekerjaan galian tersebut diperbaiki segera. Apabila pada waktu penggalian ditemukan benda-benda purbakala, maka segera melaporkannya kepada Pemerintah Daerah setempat. Bila penggalian melebihi kedalaman yang telah ditentukan dalam gambar, maka segera mengisi kelebihan galian tersebut dengan pasir urug. b) Pekerjaan Urugan bekas galian Pekerjaan urugan bekas galian dilakukan setelah tanah bekas galian tadi disemprotkan bahan kimia STEDFAST 15 EC. Pengurugan bekas galian pondasi diurug lapis demi lapis dengan ketebalan tiap lapis maksimum 15 cm. Tiap lapisan dipadatkan dengan menumbuk lapisan tersebut, menggunakan alat tumbuk yang baik. Setelah lapisan pertama padat, ditimbun dengan lapisan berikutnya dan dipadatkan kembali seperti diatas. Demikian seterusnya dilakukan sampai semua lubang bekas galian pondasi tertutup kembali. Pengurugan dengan tanah timbunan dibawah lantai dilakukan lapis demi lapis hingga ketebalan 10 cm dibawah lantai, ditumbuk hingga padat. Lapisan-lapisan urugan untuk ditumbuk ini dibuat maksimal 10 cm. Pelaskanaan Rehab Pintu, Jendela dan KM/Wc Tahap Pertama dari pekerjaan ini adalah membongkar Pintu, jendela dan kM/Wc lama dengan cara membobok dinding yang ada dengan alat seperti cangkul burung, palu besar ataupun cangkul sesuai dengan volume yang tercantum dalam RAB dan Gambar. Setelah itu bekas bongkaran dibersihkan dan diratakan dengan urugan pasir serta dipadatkan. Tahap Kedua dari pekerjaan ini adalah Melaksanakan Pengecoran dengan perbandingan adukan bahan 1 Pc ; 3 Ps : 5 Kr dengan ketebalan maksimal 10 cm. Sebelum pengecoran dimulai, ramp harus diwaterpass dengan benar kemiringannya agar hasil pengecoran tidak bergelombang. Tahap Ketiga dari pekerjaan ini adalah Pemasangan Pintu, Jendela dan Km/Wc. Setelah pengecoran selesai dan sudah kering pada pekerjaan Pelaksanaan Rehab Lantai Tahap Pertama dari pekerjaan ini adalah membongkar lantai keramik yang lama dengan cara membobok keramik yang ada dengan alat seperti cangkul burung, palu besar ataupun cangkul sesuai dengan volume yang tercantum dalam RAB dan Gambar. Setelah itu bekas bongkaran dibersihkan dan diratakan dengan urugan pasir serta dipadatkan. Tahap Kedua dari pekerjaan ini adalah Melaksanakan Pengecoran Lantai dengan perbandingan adukan bahan 1 Pc ; 3 Ps : 5 Kr dengan ketebalan maksimal 10 cm. Sebelum pengecoran dimulai, lantai harus diwaterpass dengan benar agar hasil pengecoran tidak bergelombang. Tahap Ketiga dari pekerjaan ini adalah Pemasangan Keramik Lantai ukuran 30cm x 30cm. Setelah pengecoran selesai dan sudah kering pekerjaan terakhir adalah pemasangan keramik lantai. Keramik lantai yang digunakan adalah keramik ukuran 30cm x 30cm dengan permukaan keramik rata. Seperti pengecoran, dalam pemasangan keramik juga harus diwaterpass agar keramik yang dipasang hasilnya tidak bergelombang. Setelah semua selesai barulah dilakukan pembersihan areal pekerjaan Pedoman Pelaksanaan Sebelum melaksanakan pengecoran beton pada bahagian utama dari konstruksi, maka terutama akan memberitahukan Pemberi Tugas untuk mendapat persetujuan. Kecuali ditentukan lain dalam Rencana kerja dan syarat-syarat, maka sebagai pedoman tetap dipakai Peraturan Beton Bertulang Indonesia SK-SNI-T-15-1919-03. Akan segera melaporkan secara tertulis pada Konsultan Pengawas apabila ada perbedaan yang didapat dalam gambar konstruksi dan gambar arsitektur, Adukan Beton Pengangkutan adukan beton dari tempat pengadukan ketempat pengecoran dilakukan dengan cara yang disetujui oleh Konsultan Pengawas, yaitu : Tidak berakibat pemisahan dan kehilangan bahan-bahan. Tidak terjadi perbedaan waktu pengikatan yang menyolok antara beton yang sudah dicor dan yang akan dicor, dan nilai slump untuk berbagai pekerjaan beton memenuhi Peraturan Beton Bertulang Indonesia SK-SNI-T-15-1919-03. Perawatan Beton Beton yang sudah dicor dijaga agar tidak kehilangan kelembaban untuk paling sedikit 21 hari. Untuk keperluan tersebut ditetapkan cara sebagai berikut : Dipergunakan karung-karung goni yang senantiasa basah sebagai penutup beton. Hasil pekerjaan beton yang tidak baik seperti sarang kerikil, permukaan tidak mengikuti bentuk yang diinginkan, munculnya pembesian pada permukaan beton, dan lain-lain yang tidak memenuhi syarat, segera dibongkar kembali sebagian atau seluruhnya menurut perintah Konsultan Pengawas. Untuk selanjutnya diganti atau diperbaiki.

gsfaceh.com/pustaka/kontruksi-a-pengadaan/6481-metode-pelaksanaan-rehabilitasi-gedung-kantor-dinas-tenaga-kerja-.html

2/7

07/03/13

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Gedung Kantor Dinas Tenaga Kerja

III. PEKERJAAN BETON BERTULANG Pekerjaan Tiang Diatas Pondasai tapak Setelah semua pondasi Tapak selesai dicor dan bekisting dapat dibuka, pekerjaan selanjutnya adalah pekerjaan Tiang Diatas Pondasi Tapak.. Setelah semua bekisting untuk masing-masing type Tiang Diatas Pondasi tapak selesai dipasang dan semua penampang Tiang Diatas Pondasi tapak selesai dirakit serta telah disetujui oleh Direksi maka pekerjaan pengecoran dapat dilaksanakan sesuai persyaratan sebagai berikut : Mutu Beton Mutu Beton yang dipakai untuk pekerjaan sloof ini adalah mutu beton K225. Bahan Semen Semen yang digunakan adalah Portland Cement jenis I menurut NI 8 tahun 1972 dan memenuhi S 400 menurut Standar Cement Portland yang digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI 8 tahun 1972). Semen yang telah mengeras sebagian maupun seluruhnya dalam satu zak semen, tidak dipakai sebagai bahan campuran. Penyimpanan dilakukan sedemikian rupa sehingga terhindar dari tempat yang lembab agar semen tidak cepat mengeras. Tempat penyimpanan semen ditinggikan 30 cm dan tumpukan paling tinggi 2 m. Setiap semen baru yang masuk akan dipisahkan dari semen yang telah ada agar pemakaian semen dapat dilakukan menurut urutan pengiriman.

Pasir beton Pasir beton berupa butir-butir tajam dan keras, bebas dari bahan-bahan organis, Lumpur dan memenuhi komposisi butir serta kekerasan sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum dalam Peraturan Beton Bertulang Indonesia SK-SNI-T-15-1919-03. Kerikil Kerikil yang digunakan yang bersih dan bermutu baik, serta mempunyai gradasi dan kekerasan sesuai yang disyaratkan dalam Peraturan Beton Bertulang Indonesia SKSNI-T-15-1919-03. Penimbunan kerikil dengan pasir dipisahkan agar kedua jenis material tersebut tidak tercampur untuk menjamin aduk beton dengan komposisi material yang tepat. Ai r Air yang digunakan air tawar, tidak mengandung minyak, asam, alkali, garam, bahanbahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat merusak beton atau baja tulangan. Dalam hal ini akan dipakai air yg dapat diminum. Besi Beton Besi beton yang digunakan adalah besi beton ulir ukuran 18mm untuk tulangan dan 10mm untuk begel dengan mutu yang sesuai dengan spesifikasi teknis yang ada. Daya lekat baja tulangan dijaga dari kotoran, lemak, minyak, karat lepas dan bahan lainnya. Besi beton disimpan dengan tidak menyentuh tanah dan tidak disimpan diudara terbuka dalam jangka waktu panjang. Membengkok dan meluruskan tulangan dilakukan dalam keadaan batang dingin. Tulangan dipotong dan dibengkokkan sesuai gambar dan meminta persetujuan Konsultan Pengawas terlebih dahulu. Jika dipasaran tidak ada diameter besi sesuai dengan yang ditetapkan dalam gambar, maka dilakukan penukaran dengan diameter yang terdekat dengan catatan ada persetujuan Konsultan Pengawas. Jumlah besi persatuan panjang atau jumlah besi ditempat tersebut tidak akan kurang dari yang tertera dalam gambar (dalam hal ini yang dimaksud adalah jumlah luas). Cetakan (Bekisting) Bahan yang digunakan untuk cetakan dan acuan bermutu baik sehingga hasil akhir konstruksi mempunyai bentuk, ukuran dan batas-batas yang sesuai dengan yang ditunjukkan oleh gambar rencana dan uraian pekerjaan. Pembuatan cetakan dan acuan dilakukan berdasarkan ketentuan-ketentuan didalam Peraturan Beton Bertulang Indonesia SK-SNI-T-15-1919-03. Pedoman Pelaksanaan Sama seperti dalam pedoman pelakasanaan Pekerjaan Pondasi, sebelum melaksanakan pengecoran beton pada bahagian utama dari konstruksi, maka terutama akan memberitahukan Pemberi Tugas untuk mendapat persetujuan. Kecuali ditentukan lain dalam Rencana kerja dan syarat-syarat, maka sebagai pedoman tetap dipakai Peraturan Beton Bertulang Indonesia SK-SNI-T-15-1919-03. Akan segera melaporkan secara tertulis pada Konsultan Pengawas apabila ada perbedaan yang didapat dalam gambar konstruksi dan gambar arsitektur, Adukan Beton Pengangkutan adukan beton dari tempat pengadukan ketempat pengecoran dilakukan dengan cara yang disetujui oleh Konsultan Pengawas, yaitu : Tidak berakibat pemisahan dan kehilangan bahan-bahan. Tidak terjadi perbedaan waktu pengikatan yang menyolok antara beton yang sudah dicor dan yang akan dicor, dan nilai slump untuk berbagai pekerjaan beton memenuhi Peraturan Beton Bertulang Indonesia SK-SNI-T-15-1919-03. Perawatan Beton

gsfaceh.com/pustaka/kontruksi-a-pengadaan/6481-metode-pelaksanaan-rehabilitasi-gedung-kantor-dinas-tenaga-kerja-.html

3/7

07/03/13

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Gedung Kantor Dinas Tenaga Kerja


Beton yang sudah dicor dijaga agar tidak kehilangan kelembaban untuk paling sedikit 21 hari. Untuk keperluan tersebut ditetapkan cara sebagai berikut : Dipergunakan karung-karung goni yang senantiasa basah sebagai penutup beton. Hasil pekerjaan beton yang tidak baik seperti sarang kerikil, permukaan tidak mengikuti bentuk yang diinginkan, munculnya pembesian pada permukaan beton, dan lain-lain yang tidak memenuhi syarat, segera dibongkar kembali sebagian atau seluruhnya menurut perintah Konsultan Pengawas. Untuk selanjutnya diganti atau diperbaiki. Pekerjaan Sloof Setelah semua Tiang Diatas Pondasi Tapak selesai dicor dan bekisting dapat dibuka, pekerjaan selanjutnya adalah pekerjaan Sloof. Sloof yang digunakan dalam pekerjaan ini terdiri dari 3 ukuran penampang sloof yaitu : Sloof 40/60, Sloof 25/40 dan Sloof 20/30. Setelah semua bekisting untuk masing-masing type sloof selesai dipasang dan semua penampang sloof selesai dirakit serta telah disetujui oleh Direksi maka pekerjaan pengecoran dapat dilaksanakan sesuai persyaratan sebagai berikut : Mutu Beton Mutu Beton yang dipakai untuk pekerjaan sloof ini adalah mutu beton K225. Bahan Semen Semen yang digunakan adalah Portland Cement jenis I menurut NI 8 tahun 1972 dan memenuhi S 400 menurut Standar Cement Portland yang digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI 8 tahun 1972). Semen yang telah mengeras sebagian maupun seluruhnya dalam satu zak semen, tidak dipakai sebagai bahan campuran. Penyimpanan dilakukan sedemikian rupa sehingga terhindar dari tempat yang lembab agar semen tidak cepat mengeras. Tempat penyimpanan semen ditinggikan 30 cm dan tumpukan paling tinggi 2 m. Setiap semen baru yang masuk akan dipisahkan dari semen yang telah ada agar pemakaian semen dapat dilakukan menurut urutan pengiriman. Pasir beton Pasir beton berupa butir-butir tajam dan keras, bebas dari bahan-bahan organis, Lumpur dan memenuhi komposisi butir serta kekerasan sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum dalam Peraturan Beton Bertulang Indonesia SK-SNI-T-15-1919-03. Kerikil Kerikil yang digunakan yang bersih dan bermutu baik, serta mempunyai gradasi dan kekerasan sesuai yang disyaratkan dalam Peraturan Beton Bertulang Indonesia SKSNI-T-15-1919-03. Penimbunan kerikil dengan pasir dipisahkan agar kedua jenis material tersebut tidak tercampur untuk menjamin aduk beton dengan komposisi material yang tepat. Ai r Air yang digunakan air tawar, tidak mengandung minyak, asam, alkali, garam, bahanbahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat merusak beton atau baja tulangan. Dalam hal ini akan dipakai air yg dapat diminum. Besi Beton Besi beton yang digunakan adalah besi beton ulir ukuran 18mm untuk tulangan dan 10mm untuk begel dengan mutu yang sesuai dengan spesifikasi teknis yang ada. Daya lekat baja tulangan dijaga dari kotoran, lemak, minyak, karat lepas dan bahan lainnya. Besi beton disimpan dengan tidak menyentuh tanah dan tidak disimpan diudara terbuka dalam jangka waktu panjang. Membengkok dan meluruskan tulangan dilakukan dalam keadaan batang dingin. Tulangan dipotong dan dibengkokkan sesuai gambar dan meminta persetujuan Konsultan Pengawas terlebih dahulu. Jika dipasaran tidak ada diameter besi sesuai dengan yang ditetapkan dalam gambar, maka dilakukan penukaran dengan diameter yang terdekat dengan catatan ada persetujuan Konsultan Pengawas. Jumlah besi persatuan panjang atau jumlah besi ditempat tersebut tidak akan kurang dari yang tertera dalam gambar (dalam hal ini yang dimaksud adalah jumlah luas). Cetakan (Bekisting) Bahan yang digunakan untuk cetakan dan acuan bermutu baik sehingga hasil akhir konstruksi mempunyai bentuk, ukuran dan batas-batas yang sesuai dengan yang ditunjukkan oleh gambar rencana dan uraian pekerjaan. Pembuatan cetakan dan acuan dilakukan berdasarkan ketentuan-ketentuan didalam Peraturan Beton Bertulang Indonesia SK-SNI-T-15-1919-03. Pekerjaan Kolom Setelah semua Pondasi Tapak, Pondasi Relak, Pondasi batu Gunung, Tiang Diatas Pondasi Tapak dan Sloof selesai dicor dan bekisting dapat dibuka, pekerjaan beton bertulang terakhir dari paket ini adalah pekerjaan Kolom untuk tribun. Dimensi penampang untuk kolom ini adalah 50/80 dengan ketinggian 2,25m. Setelah semua bekisting terpasanga dengan baik dan telah diperiksa dan disetujui oleh Direksi maka pekerjaan pengecoran dapat dilaksanakan sesuai persyaratan sebagai berikut : Mutu Beton Mutu Beton yang dipakai untuk pekerjaan sloof ini adalah mutu beton K225. Bahan Semen Semen yang digunakan adalah Portland Cement jenis I menurut NI 8 tahun 1972 dan memenuhi S 400 menurut Standar Cement Portland yang digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI 8 tahun 1972). Semen yang telah mengeras sebagian maupun seluruhnya dalam satu zak semen, tidak dipakai sebagai bahan campuran. Penyimpanan dilakukan sedemikian rupa sehingga terhindar dari tempat yang lembab agar semen tidak cepat mengeras. Tempat penyimpanan semen ditinggikan 30 cm

gsfaceh.com/pustaka/kontruksi-a-pengadaan/6481-metode-pelaksanaan-rehabilitasi-gedung-kantor-dinas-tenaga-kerja-.html

4/7

07/03/13

agar semen tidak cepat mengeras. Tempat penyimpanan semen ditinggikan 30 cm dan tumpukan paling tinggi 2 m. Setiap semen baru yang masuk akan dipisahkan dari semen yang telah ada agar pemakaian semen dapat dilakukan menurut urutan pengiriman. Pasir beton Pasir beton berupa butir-butir tajam dan keras, bebas dari bahan-bahan organis, Lumpur dan memenuhi komposisi butir serta kekerasan sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum dalam Peraturan Beton Bertulang Indonesia SK-SNI-T-15-1919-03. Kerikil Kerikil yang digunakan yang bersih dan bermutu baik, serta mempunyai gradasi dan kekerasan sesuai yang disyaratkan dalam Peraturan Beton Bertulang Indonesia SKSNI-T-15-1919-03. Penimbunan kerikil dengan pasir dipisahkan agar kedua jenis material tersebut tidak tercampur untuk menjamin aduk beton dengan komposisi material yang tepat. Ai r Air yang digunakan air tawar, tidak mengandung minyak, asam, alkali, garam, bahanbahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat merusak beton atau baja tulangan. Dalam hal ini akan dipakai air yg dapat diminum. Besi Beton Besi beton yang digunakan adalah besi beton ulir ukuran 18mm untuk tulangan dan 10mm untuk begel dengan mutu yang sesuai dengan spesifikasi teknis yang ada. Daya lekat baja tulangan dijaga dari kotoran, lemak, minyak, karat lepas dan bahan lainnya. Besi beton disimpan dengan tidak menyentuh tanah dan tidak disimpan

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Gedung Kantor Dinas Tenaga Kerja

diudara terbuka dalam jangka waktu panjang. Membengkok dan meluruskan tulangan dilakukan dalam keadaan batang dingin. Tulangan dipotong dan dibengkokkan sesuai gambar dan meminta persetujuan Konsultan Pengawas terlebih dahulu. Jika dipasaran tidak ada diameter besi sesuai dengan yang ditetapkan dalam gambar, maka dilakukan penukaran dengan diameter yang terdekat dengan catatan ada persetujuan Konsultan Pengawas. Jumlah besi persatuan panjang atau jumlah besi ditempat tersebut tidak akan kurang dari yang tertera dalam gambar (dalam hal ini yang dimaksud adalah jumlah luas). Cetakan (Bekisting) Bahan yang digunakan untuk cetakan dan acuan bermutu baik sehingga hasil akhir konstruksi mempunyai bentuk, ukuran dan batas-batas yang sesuai dengan yang ditunjukkan oleh gambar rencana dan uraian pekerjaan. Pembuatan cetakan dan acuan dilakukan berdasarkan ketentuan-ketentuan didalam Peraturan Beton Bertulang Indonesia SK-SNI-T-15-1919-03. Pedoman Pelaksanaan Sama seperti dalam pedoman pelakasanaan Pekerjaan Pondasi, sebelum melaksanakan pengecoran beton pada bahagian utama dari konstruksi, maka terutama akan memberitahukan Pemberi Tugas untuk mendapat persetujuan. Kecuali ditentukan lain dalam Rencana kerja dan syarat-syarat, maka sebagai pedoman tetap dipakai Peraturan Beton Bertulang Indonesia SK-SNI-T-15-1919-03. Akan segera melaporkan secara tertulis pada Konsultan Pengawas apabila ada perbedaan yang didapat dalam gambar konstruksi dan gambar arsitektur, Adukan Beton Pengangkutan adukan beton dari tempat pengadukan ketempat pengecoran dilakukan dengan cara yang disetujui oleh Konsultan Pengawas, yaitu : Tidak berakibat pemisahan dan kehilangan bahan-bahan. Tidak terjadi perbedaan waktu pengikatan yang menyolok antara beton yang sudah dicor dan yang akan dicor, dan nilai slump untuk berbagai pekerjaan beton memenuhi Peraturan Beton Bertulang Indonesia SK-SNI-T-15-1919-03. Perawatan Beton Beton yang sudah dicor dijaga agar tidak kehilangan kelembaban untuk paling sedikit 21 hari. Untuk keperluan tersebut ditetapkan cara sebagai berikut : Dipergunakan karung-karung goni yang senantiasa basah sebagai penutup beton. Hasil pekerjaan beton yang tidak baik seperti sarang kerikil, permukaan tidak mengikuti bentuk yang diinginkan, munculnya pembesian pada permukaan beton, dan lain-lain yang tidak memenuhi syarat, segera dibongkar kembali sebagian atau seluruhnya menurut perintah Konsultan Pengawas. Untuk selanjutnya diganti atau diperbaiki. IV. PEKERJAAN PLESTERAN Pekerjaan plesteran yang dilakukan pada pekerjaan ini adalah plesteran untuk pondasi relak dengan perbandingan 1Pc : 2 Ps dengan ketebalan 15 mm. Adapun persyaratn pekerjaan ini adalah sebagai berikut : Bahan Semen Semen yang digunakan adalah Portland Cement jenis I menurut NI 8 tahun 1972 dan memenuhi S 400 menurut Standar Cement Portland yang digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI 8 tahun 1972). Semen yang telah mengeras sebagian maupun seluruhnya dalam satu zak semen, tidak dipakai sebagai bahan campuran. Penyimpanan dilakukan sedemikian rupa sehingga terhindar dari tempat yang lembab agar semen tidak cepat mengeras. Tempat penyimpanan semen ditinggikan 30 cm dan tumpukan paling tinggi 2 m. Setiap semen baru yang masuk akan dipisahkan dari semen yang telah ada agar pemakaian semen dapat dilakukan menurut urutan pengiriman. Pasir beton

gsfaceh.com/pustaka/kontruksi-a-pengadaan/6481-metode-pelaksanaan-rehabilitasi-gedung-kantor-dinas-tenaga-kerja-.html

5/7

07/03/13

Pasir beton

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Gedung Kantor Dinas Tenaga Kerja

Pasir beton berupa butir-butir tajam dan keras, bebas dari bahan-bahan organis, Lumpur dan memenuhi komposisi butir serta kekerasan sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum dalam Peraturan Beton Bertulang Indonesia SK-SNI-T-15-1919-03. Ai r Air yang digunakan air tawar, tidak mengandung minyak, asam, alkali, garam, bahanbahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat merusak beton atau baja tulangan. Dalam hal ini akan dipakai air yg dapat diminum. Pedoman Pelaksanaan Sama seperti dalam pedoman pelakasanaan Pekerjaan Pondasi, sebelum melaksanakan pekerjaan haru memberitahukan Direksi untuk mendapat persetujuan. Membersihkan semua kolom dari kotoran-kotan yang akan mengganggu pelaksanaan pekerjaan plesteran. Sebelum melakukan plesteran kolom dibasahi dengan air dan air terserap dengan baik kedalam kolom. Ketebalan Plesteran harus sesuai dengan spesifikasi teknis dan plesteran yang tidak sempurna dilaksanakan harus dibongkar dan diplester kembali. Hasil plesteran harus dijaga kelembabannya selama kurang lebih 7 hari dari masa pekerjaan plesteran ( tujuh)

Pedoman Pelaksanaan Lantai Dibawah lantai, sub lapisan kerikil yang padat (8-16 mm) dengan ketebalan minimal 5 cm harus dihamparkan guna menghindari lembab dibawah lantai. Untuk pekerjaan pengecoran lantai cor dipakai campuran 1 Pc : 3 Ps : 6 Kr dengan ketebalan 15 cm dan Aci halus permukaannya. Untuk beton tumbuk 1 Pc : 3 Ps : 6 Kr dan diplester dengan campuran 1 Pc : 3 Ps. Pelaksanaan Kusen, Pintu dan Jendela Seluruh kusen, pintu dan jendela terbuat dari kayu kelas I dan legal sertifikasi ukuran sesuai gambar dari jenis yang cukup baik, tua, bersih dan kering dengan maksimum kelembaban 18 % serta tidak terdapat cacat kayu yang akan mengurangi kekuatan serta keindahan konstruksi. Pintu/jendela panel terbuat dari jenis kayu Meuranti yang cukup baik, sedangkan tebal pintu dan jendela t = 4 cm dengan bentuk dan ukuran sesuai gambar. Listplank dibuat dari papan yang berkualitas baik dengan ukuran 2,5/25 cm. Pintu dipasang dengan dua bua engsel secara baik, dimana tinggi antara lantai dengan pintu 1 cm. Setiap daun pintu dipasang dua buah engsel, dengan bukaan dua arah kesebelah kiri dan kanan. Kaca untuk jendela dipasang kaca polos tebal 5 mm. Pasangan kaca harus memperhatikan muai susut baik dari kusen, maupun bahan kaca tersebut.

Pelakanaan Atap Rangka atap (kuda-kuda, gording dan ikatan angin) seluruhnya menggunakan kayu kelas I yang bermutu baik dengna kelembaban maksimum 18 %, tidak ada celah atau rusak mengenai ukuran penempatan sesuai dengan gambar bestek/detail. Seluruh atap yang dipasang pada bagnunan ini adalah atap genteng Rubitel. Pelaksanaan Plafon Untuk plafon digunakan plafond tripleks 3 mm pada seluruh ruangan. Ukuran dan ketinggian sesuai dengan gambar bestek/detail. Rangka langit-langit induk memakai kayu kelas II ukuran 5/10 cm kualitas yang baik. Rangka pembagi menggunakan kayu kelas II ukuran 5/7 cm. Sambungan antar tripleks dipasang lat kayu kelas II dengan ukuran 1/3 cm, termasuk pada bagian pinggir yang berhubungan dengan dinding. Pekerjaan Instalasi Listrik Pemasangan instalasi listrik disesuaikan dengan gambar detail atau petunjuk dari direksi/pengawas lapangan. Kabel listrik dipasang dalam pipa plastic dari PVC guna menghindari kecelakaan. Pelaksana Sanitair Untuk instalasi air kotor digunakan pipa PVC 3, pemasangan harus rapi dan teratur sesuai gambar detail dengan kemiringan minimum 3%. Kontraktor harus menyediakan seluruh kebutuhan pelengkap/accessories. Pipa PVC harus disambung dengan baik untuk menghindari kebocoran. Untuk instalasi air bersih digunakan pipa PVC termasuk seluruh accessories disediakan oleh kontraktor, pemasangan harus rapi dan teratur sesuai gambar detail. Pipa PVC harus disambung dengan baik untuk menghindari kebocoran.

gsfaceh.com/pustaka/kontruksi-a-pengadaan/6481-metode-pelaksanaan-rehabilitasi-gedung-kantor-dinas-tenaga-kerja-.html

Untuk pemasangan kloset, kran air kondisi (tidak berkarat), floor drain dan

6/7

07/03/13

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Gedung Kantor Dinas Tenaga Kerja


Untuk pemasangan kloset, kran air kondisi (tidak berkarat), floor drain dan sebagainya dipakai merk KIA atau yang sejenis disediakan oleh kontraktor. Warna sesuai pilihan pemilik.

Pelaksanaan Pengecetan Pengecetan dilaksanakan pada semua bidang permukaan kayu yang tampak, dimana sebelum pengecetan permukaan kayu harus dibersihkan dan digosok dengan kertas amplas dan pada bagian yang berlobang harus didempul atau diplamur, setelah kering lalu dogosok hingga rata kemudian di cat dasar sampai rata satu kali baru dengan cat berkualitas baik (sesuai pilihan pemilik) minimal 2 lapisan. Seluruh permukaan bidang-bidang tembok/ beton yang tang tampak harus dilabur dengan cat tembok 2-3 lapisan, pengecetan dilakukan pada permukaan dinding yang kering dan telah diplaster. Lapisan plaster dihaluskan, dibersihkan dan diratakan. Sebelum permukaan tembok dicat, permukaan bidang tersebut harus didempul dengan plamur yang dicampur dengan semen putih 25 % berat. Setelah dempul kering kemudian diamplas barulah dicat dasar 1 (satu) kali hingga rata benar. Untuk warna cat akan ditentukan oleh pihak direksi dimana pengecetannya dilakukan sebanyak 2-3 kali. Pelaksanaan Finishing dan Lain-Lain

Suatu keharusan bagi kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan semua standard yang disebutkan. Setiap saat selama masa pekerjaan konstruksi, kontraktor senantiasa diwajibkan untuk menjaga kebersihan lahan dari sisa-sisa bahan bangunan dan kotoran bekas. Sebelum serah terima kepada Direksi/ Sponsor Proyek, kontraktor membersihkan seluruh bangunan dengan baik, dan siap digunakan.

Banda Aceh, 12 Oktober 2006 CV. Trimega Jayasa

Ir. Azhar Idris Direktur

Info Terbaru
Contoh Pengisian SPT Tahunan Tahun 2013 DukunganPenetapan 25 Kursi DPRD Aceh Barat

gsfaceh.com/pustaka/kontruksi-a-pengadaan/6481-metode-pelaksanaan-rehabilitasi-gedung-kantor-dinas-tenaga-kerja-.html

7/7

Anda mungkin juga menyukai