Anda di halaman 1dari 24

ACUTE

BACTERIAL
SINUSITIS
ABSTRAK
• Acute Bacterial Sinusitis adalah infeksi pada sinus
paranasal dengan adanya inflamasi pada hidung.
• Sinusitis merupakan penyakit satu diantara paling
banyak masalah kesehatan di US.
• ABS paling banyak disebabkan krn adanya
komplikasi dari infeksi virus pada sal.nafas
atas(kira-kira 0.5-2%).
• Gejala : nasal congestion, purulent nasal discharge,
maxillary tooth discomfort, hyposmia or anosmia,
cough, facial pain, headache, fever and malaise.
• Pemr. Fisik : nasal turbinate edema, nasal crust,
purulence of the nasal cavity and posterior pharynx
and failure of transillumination of the maxillary
sinuses.
Figure 1. Transillumination of the Figure 2. Plain Radiograph of
Maxillary Sinus. the Sinuses.
A light source is placed along the The right maxillary sinus shows
infraorbital rim, mucosal thickening (arrow).
and the hard palate is inspected
Perbedaan virus & bakteri
sinusitis
 Virus  - penyakitnya akan membaik 7-10 hr.
- gejalanya : fever ( sama spti pada
bakteri)
- cairan ingusnya bening dan
lapisannya tipis.
 Bakteri  - didapatkan gejala yang terus-menerus >10 hr, atau
memburuk setelah 5-7 hr
- gejalanya :fever
- cairan ingusnya kuning kehijauan dan keras.
Bakteri yang plng sering menyerang pada sinusitis remaja adl
Streptococcus pneumoniae dan Haemophilus influenzae, termasuk
yang lain : b hemolitic, a hemolitic Stretococci, Staphilococcus
aureus dan anaerob.
Komplikasi pada ABS : * lokal :otitis pada sinus bones,infec.pd
intracranial cavity,orbital cellulitis.
*menyebar ke CNS: bs berakibat
meningitis,brain abses,infeksi pd intracranial venosus, termasuk
Strategi dan Evidence
• Diagnosa
– Dx klinis dari acute bacterial sinusitis diperoleh
dengan dasar riwayat kesehatan, gejala, dan
pemeriksaan fisik.
– Prefalensinya pada dewasa menunjukkan
adanya general medical clinic dengan gejala
sinusiti hampir 50%, px dengan otolaryngology
diatas 80%.
– Dengan radiologi, dapat dilihat adanya complete
sinus opacuty, dengan air-fluid level, ataupun
dengan marker mucosal thickening.
 Radiologi tidak dapat digunakan untuk
mengidentifikasi viral atau bacterial sinusitis.
 Radiografi memiliki sensitifitas 76% dan
spesificitas 79% untuk mengidentifikasi
bacterial sinusitis.
 CT (computed tomography) dapat
menunjukkan detail paranasal sinus, tapi
tidak diindikasi pada uncomplicated sinusitis.
Symptomatik therapy
Secara umum theatmen pada gejala sinusutis
adalah:
–Untuk menstabilkan daerah kelembapan
nasal pada batas normal
–Mereduksi viskositas mukus dan pada daerah
yang bengkak. Dengan menggunakan obat-
obatan topical selama kurang lebih 5hari.
Uncoplicated sinusitis
 Antibiotikmerupakan indikasi untuk
treatment pada akut bacterial sinusitis
dengan tujuan menurunkan keparahan dan
durasi gejala dan untuk mencegah
perkembangan komplikasi,
Empat perbedaan treatment strategis yang telah dibandingkan

 1. penggunaan radiografi sinus dan inisiasi terapi antibiotic


jika ada tanda sinusitis
 2. penggunaan criteria klinik (seperti nyeri pada sinus
maxillary, dan penemuan pada pemeriksaan fisik seperti
purulent rhinorrhea) untuk menjadi pedoman treatment
 3. inisiasi treatment symptom menggunakan decongestants,
nasal saline, steam inhalasi, dan analgesic ringan
 4. rutin menggunakan antibiotic salah satunya amoxicillin
atau trimethoprim- sulfamethoxazole.
 Pengarang menegaskan bahwa 2-3 pasien dengan akut bacterial
rhinosinusitis sembuh tanpa antibiotic, terapi dg beberapa
antibiotic, tanpa memperhatikan tipe, menurunkan setengah tingkat
kegagalan.
 Prevalensi pada akut bacterial sinusitis sebagian besar pada
pegaturan perawatan primer (sampai 38%), indikasi fakta bahwa
strategi pada salah satu inisiasi treatment symptomatic atau
penggunaan criteria klinik untuk pedoman perawatan akan menjadi
biaya yg efektif untuk kasus yg tidak berkomplikasi.
 Kebanyakan pada pasien yg non komplikasi akut bacterial
rinosinusitis, antibiotic murah memungkinkan treatment pertama
yang adekuat.
 Hubungan treatment efek yg lebih signifikan pada pasien yg
menerima amoxicillin – clavulanate (51%) daripada pasien yg
menerima azithrimicin 3 hari (31%) atau pemberian selama 5 hari
(38%)
Sinusitis yg membingungkan atau
berat
 Hasil penelitian tentang antibiotik tidak menyinggung pada
pasien dengan penyakit yang sangat berat atau pada pasien
yang kemungkinan besar mengidap penyakit yang serius
( sinusitis frontal /sphenoidal, pasien dengan pembengkakan
hebat daerah periorbital, eritema, facial pain & perubahan
status metal yang menyebabkan komplikasi) dan hal
tersebut harus mendapat perawatan yang lebih agresif dari
sinusitis kebanyakan.
 Agresif dalam hal ini bisa berupa pengunaan CT scan untuk
mengetahui perjalanan penyakit dan pengunaan antibiotik
seperti azithromycin, flouroquinolones, ceftriaxon, amoxilin-
clavulanete.
Pasien dgn Rhinitis
alergi
• Antihistamin dpt diberikan kpd pasin dgn riwayat
alergi(dibuktikan dgn skin test, radioalergosorbent
test, dan riwayat madis)
• Px exaserbasi akut sinusitis dapat diberikan
amoxicilin dan corticosteroid
• Loratadine dapat menurunkan sinusitis(dlm 14hr)
dan mengurangi obstruksi nasal (dlm 28hr)
• Topical nasal steroid spray,untk pasien acute
uncompleted sinusitis
• Px chronic sinusitis dgn rhinitis alergi, dpt diberikan
intranasl flunisolide spray dan antibiotik oral yang
dpt mengurangi gejala pembengkakan dan obstruksi
nasal.
Area of Uncertainity
 Incidence yang benar tentang bakteri sinusitis setelah
infeksi virus respiratory, kejadian tentang komplikasi setelah
sinusitis akut, bahwa faktor yang menengahi transisi dari
sinusitis akut ke kronis dan efektivitas tentang treatment
pada gejala dengan pengobatan lain dibanding antibiotik
adalah semua yang tak dikenal. Kebanyakan Sejak studies
therapetic menugaskan treatment dengan anti biotik untuk 7
sampai 10 hari, data terbatas untuk studies penggunaan itu
jangka waktu pendek seperti tentang treatment. Penelitian
yang lebih diperlukan untuk mengerti bagaimana
peningkatan rates pada bakteri yang resistance bisa
mempengaruhi pada pilihan tentang anti biotics untuk
digunakan treatment. Juga, efek potensial bahwa penurunan
penggunaan pada anti biotics untuk treatment tentang
uncomplicated bakteri sinusitis mungkin mempunyai
kesulitan pengembangan yang seriussebaiknya di monitor
dan di evaluasi.
GUIDELINES
Berdasarkan Americans College of Physicians-
Americans Society of Internal Medicine
menyimpuklan kebanyakan kasus acut sinusitis
in ambulatory disebabkan oleh uncomplicated
viral infecsin, dan tidak direkomendasikan
sinus radiography dan antibiotik treatment.
Pengobatan hanya pada simtomatinya
( antipiretik, analgesik,dan decongestan ).
Tetapi terdapat juga pada beberapa pasien yang
disebabkan oleh bacterial sinusitis, first line
treatment menggunakan antibiotik.
Conclusion and
Recomendation
 Acute bacterial sinusitis diduga dgn adanya nyeri pd
wajah, tekanan,purulen pd saluran hidung,dan gejala yg
timbul lama selama 7 hari yg mana tdk berespon pd
decongestan dan acetaminophen.
 Pd kasus menggmbarkan dasar terapi dari penyakit dan
gejala yg timbul terus-mnerus, yg harus
direkomendasikan dgn amoxicillin 500mg 3kali sehari
selama 10hr dan dilanjutkan dengan nasal saline serta
terapi decongestan spt:doxycycline atau trimethoprim,
sulfamethoxazole sbg pilihan utama.
 Jika pasien kondisinya tdk membaik juga/gejala tdk
berkurang selama 72 jm ,mk diberikan antibiotik lain yg
berbeda spt: Azitromycin, levofloxacin atau pemberian
amoxicillin dosis tinggi

Anda mungkin juga menyukai